You are on page 1of 3

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapakan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya
sehingga kami menyelesaikan tugas Presentasi Kasus ini. Shalawat dan Salam semoga
senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Tugas presentasi kasus yang berjudul Penatalaksanaan TB Paru Lesi Luas Dengan
BTA (+) ini merupakan salah satu tugas dalam menjalani Kepaniteraan Klinik Senior di
bagian /SMF Pulmpnologi Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama Banda Aceh.
Kami mengucapkan terimah kasih kepada Dr. Siti Noorcahyati sp.P yang telah
memberikan bimbingan sehingga tugas Presentasi kasus ini dapat diselesaikan dengan
baik.Tidak lupa penyusun mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang telah
membantu penyusun dalam menyusun tugas Presentasi Kasus ini.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam tugas Presentasi Kasus ini terdapat
kejanggalan dan kekurangan. Oleh karenanya penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca.







Langsa, 17 Januari 2014

Penyusun


ii


DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................. i
Daftar Isi .................................................................................ii
Bab I. Pendahuluan........................................................ 1
Laporan Kasus
Bab II. Tinjauan Pustaka......................................................2
Bab III Pembahasan
Bab IV. Kesimpulan.............................................................46
Daftar Pustaka.............................................................................. 47













iii

BAB I
PENDAHULUAN

Tuberkulosis Paru (TB) adalah suatu penyakit infeksi kronik yang sudah sangat lama di
kenal pada manusia, misalnya dia dihubungkan dengan tempat tinngalnya didaerah
urban, lingkungan yang padat, dibuktikkan dengan adanya penemuan kerusakan tulang
vertebra toraks yang khas TB dari kerangka yang digali pada zaman Neolitikum, begitu juga
penemuan yang berasal dari mummy dan ukiran dinding piramid di Mesir kuno pada tahun
2000-4000 SM.
Pada tahun 1882 Robert Koch menemukan kuman penyebab TB semacam bakteri
berbentuk batang dan dari sinilah diagnosis secara mikrobiologi dimulai dan
penatalaksanaannya lebih terarah. Pada tahun 1896 Roentgen menemukan sinar X sebagai
alat bantu menegakkan diagnosis yang lebih tepat. Penyakit ini kemudian dinamakan
Tuberkulosis dan hampir seluruh tubuh manusia dapat terserang olehnya tetapi yang paling
banyak adalah organ paru-paru.
Penyakit TB adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga
dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Penyakit ini biasanya menular melalui
udara yang tercemar dengan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dilepaskan pada saat
penderita TB batuk, serta dapat menyerang siapa saja. Insidensi TB dilaporkan meningkat
secara drastis pada dekade terakhir ini di seluruh dunia. Demikian pula di Indonesia, TB
merupakan masalah kesehatan, baik dari sisi angka kematian (mortalitas), angka kejadian
penyakit (morbiditas), maupun diagnosis dan terapinya. Kemampuan untuk mendeteksi
secara akurat infeksi Mycobacterium tuberculosis menjadi sangat penting untuk
mengendalikan epidemi tersebut. Cara yang tepat untuk mendeteksi infeksi Mycobacterium
tuberculosis akan membantu mempercepat diagnosis dini pada pasien yang secara klinis
tersangka tuberkulosis dan segera diikuti penatalaksanaan lebih lanjut.

You might also like