You are on page 1of 7

02/01/2012

1
Analgesik & NSAID Analgesik & NSAID
Nyeri, mekanisme nyeri perifer
Analgesik Narkotik
Analgesik Non-Narkotik
Antiinflamasi Nonsteroid
Nyeri
Persepsi nyeri merupakan produk abstraksi otak dan elaborasi
input sensorik
Bisa melibatkan aktivasi nociceptor atau tanpa aktivasi
nociceptor
Penting untuk melindungi organ dari kerusakan (ex. diabetic
neuropathy kerusakan permanen)
Umumnya ada 2 tingkat nyeri:
Nyeri fisiologis (nociceptive) stimulasi langsung nociceptor.
Nyeri Neuropatik (intractable) hasil kerusakn SSP atau perifer
yang menyebabkan perubahan permanen pada sensitivitas dan
koneksi SSP
Mekanisme nyeri perifer
Persepsi nyeri merupakan produk abstraksi otak dan elaborasi
input sensorik
Bisa melibatkan aktivasi nociceptor atau tanpa aktivasi
nociceptor
Penting untuk melindungi organ dari kerusakan (ex. diabetic
neuropathy kerusakan permanen)
Umumnya ada 2 tingkat nyeri:
Nyeri fisiologis (nociceptive) stimulasi langsung nociceptor.
Nyeri Neuropatik (intractable) hasil kerusakn SSP atau perifer
yang menyebabkan perubahan permanen pada sensitivitas dan
koneksi SSP
Senyawa2 yg mengaktifkan atau merangsang
nociceptor :
Kerusakan sel asam arakhidonatprostaglandins
permeabilitas vaskuler
sensitisasi nociceptor
Kerusakan sel asam arakhidonat leukotrienes
permeabilitas vaskuler
sensitisasi nociceptor
Kerusakan sel keasaman jaringan kallikrein
bradykinin permeabilitas vaskuler
aktivasi nociceptor
sintesis & pelepasan prostaglandin
02/01/2012
2
Senyawa2 yg mengaktifkan atau merangsang
nociceptor :
Senyawa P (dilepaskan oleh ujung saraf)
sensitisasi nociceptors
permeabilitas vaskuler, ekstravasasi plasma
pelepasan histamin (dari sel mast)
Calcitonin gene related peptide (CGRP) dilatasi
kapiler perifer
Serotonin (dilepaskan dari platelet & sel endotel yg
rusak) activasi nociceptor
Kerusakan sel potassium activasi nociceptor
Analgesik
1) Bekerja pada tempat terjadi kerusakan dan menekan
nyeri yg berkaitan dengan reaksi inflamasi (e.g. NSAID :
aspirin, ibuprofen, diclofenac). Bekerja dengan
menghambat enzim cyclo-oxygenase (COX). COX-2
diinduksi pada daerah inflamasi. Penghambatan COX-1
menyebakanefek samping gastrointestinal &
nefrotoksisitas.
2) Mempengaruhi konduksi saraf (ex. Anestetik lokal):
menghambat potensial aksi dengan memblok kanal
Na.
Analgesik
3) Memodifikasi transmisi sinyal pada bagian dorsal (ex.
opioid: endorphin, enkephalin, dynorphin). Opioid
bekerja pada G-protein coupled receptors: Mu, Delta
and Kappa. Agonis Opioid menekan eksitabilitas
neuronal (dengan meningkatkan konduksi potassium)
& menghambat pelepasan neurotransmitter (dengan
menekan influk Ca presynaptic)
4) Mempengaruhi komponen sentral & aspek emosi dari
nyeri (ex. opioid, antidepresan). Mempunyai masalah
toleransi dan ketergantungan
Analgesik Narkotik
Mekanisme kerja :
Umumnya opioid bekerja pada reseptor
, dan , menghasilkan :
Efek Analgesia dengan cara
menghambat pelepasan
neurotransmitter dan menekan rangsangan
nociceptive
Bekerja dengan meningkatkan ambang nyeri, sehingga
menurunkan respon otak terhadap nyeri
02/01/2012
3
Analgesik Narkotik
Sebagian besar obat analgesik memberikan efek karena
berinteraksi dengan reseptor :
(morphine, codeine, methadone, buprenorphine,
Fentanyl)
Reseptor and juga berkontribusi pada efek analgesik.
Contoh analgesik yang berikatan secara spesifik pada
reseptor and : Nalbuphine & pentazocine
Analgesik Opioid
Penting untuk
aktivitas
Tidak penting
untuk aktivitas
Interaksi morfin dgn reseptor
Interaksi analgesik oripavine dengan reseptor opioid
HSA turunan morfin
HO
O
OH
N
CH
3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12 13
14
15
16
gugus amin tersier
cincin piperidin
alisiklik tak jenuh
atom C13 jenuh
gugus hidroksi alkohol
jembatan eter
gugus hidroksi fenol
cincin aromatis
02/01/2012
4
HSA turunan morfin
Eterifikasi & esterifikasi gugus OH fenol akan
menurunkan aktivitas analgesik, meningkatkan efek
antusif & antikonvulsi
Eterifikasi, esterifikasi, oksidasi atau penggantian
gugus OH alkohol dgn halogen atau hidrogen dapat
meningkatkan efek analgetik & efek stimulan, tapi
juga meningkatkan toksisitas
Perubahan gugus OH dari 6 ke 8 menurunkan
aktivitas analgetik secara drastis
Hidrogenasi ikatan rangkap C7-8 meningkatkan
aktivitas
HSA turunan morfin
Substitusi cincin aromatik akan menurunkan aktivitas
analgesik
Pemecahan jembatan eter akan menurunkan
aktivitas
Pembukaan cincin piperidin akan menurunkan
aktivitas
Demetilasi atau perpanjangan rantai alkil pada N
akan menurunkan aktivitas
Adanya gugus alil pada N akan menghasilkan
antagonis kompetitif
Analgesik opioid turunan morfin Antagonis morfin
02/01/2012
5
Metabolisme asam arakhidonat
Analgesik antipiretik: Derivat salisilat
Aktivitas analgetik & antiinflamasi ringan
Masih digunakansebagai obat pilihan untuk rematik
artritis
Asetosal lebih aktif dibanding asam salisilat
Analgesik antipiretik: Derivat salisilat
Aspirin telah mengalami banyak modifikasi karena : efek
samping saluran cerna yang tinggi, sukar larut dalam air
& mudah terhidrosi
Derivatisasi pada gugus karboksilat membentuk prodrug
ester untuk meningkatkan stabilitas terhadap hidrolisis
HSA : posisi orto antara gugus OH dan karboksilat harus
dipertahankan
Efek samping :
- reaksi alergi
- perdarahan lambung
- tukak lambung
Antipiretik : Derivat aminofenol
Tidak punya aktivitas antiinflamasi, tapi antipiretik
yang poten
02/01/2012
6
Antipiretik & antiinflamasi
Berbagi derivat : Salicylates, Anthranilic Acids,
Arylacetic Acids, Indolacetic Acids, Pyrazolidines,
Sulfonamides
Semua senyawa di atas mempunyai aktivitas
antipiretik
Potensi analgesiknya bervariasi
Kesamaan:
semua asam dan punya aktivitas antiinflamasi
mekanisme kerja sama
NSAID : Derivat asam antranilat
Merupakan isostere amino dari asam salisilat
NSAID : Derivat asam arilasetat NSAID : Derivat asam indolasetat
02/01/2012
7
NSAID : Derivat pirazolidin NSAID : Derivat sulfonamid

You might also like