You are on page 1of 13

Creeping Eruption

Pendahuluan
Creeping eruption atau yang disebut juga cutaneus larva migrans, dermatosis linearis
migrans, sandoworms disease adalah kelainan kulit yang berupa peradangan yang disebabkan
oleh invasi larva cacing tambang (Nematode) yang berasal dari anjing dan kucing. Kasus
terbanyak yang terjadi disebabkan oleh Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum
1,4
Penyakit ini banyak terdapat di daerah tropis atau subtropis yang hangat dan lembab,
misalnya di Arika, Amerika !elatan dan "arat, Asia #enggara, di $ndonesia pun banyak
dijumpai. Aktivitas yang menjadi aktor penyebab adalah kontak dengan pasir atau tanah
terkontaminasi langsung dengan kotoran binatang, bermain di tanah, dan berjalan tanpa alas kaki
di pantai. %arva masuk dan bersembunyi pada kulit kaki. Predileksi paling sering terjadi pada
kaki, bokong, genital, dan tangan.
1,&,',4
%arva tersebut secara normal merupakan parasit pada usus binatang. (ematoda tidak
dapat hidup secara sempurna pada manusia. )acing de*asa berkembangbiak di usus kucing atau
anjing, +imana telur cacing disimpan, dan terba*a dalam kotoran. #elur tersebut menetas
menjadi larva dan menghilang dalam tanah dan kembali berkembang pada usus anjing atau
kucing. ,ntuk melengkapi siklus hidupnya, larva tersebut masuk ke dalam kulit manusia saat
kulit tersebut menyentuh tanah.
',-
Epidemologi
Creeping eruption adalah penyakit ineksi parasit yang jarang terjadi, dan ditemukan
pada daerah tropis atau subtropis yang hangat dan lembab. Penyakit ini dapat mengenai semua
jenis kelamin dan umur. +inilai kedua antara ineksi cacing kremi dinegara maju. misalnya di
Arika, Amerika !elatan dan "arat, terutama Amerika !erikat bagian tenggara, Karibia, Arika,
Amerika !elatan, Amerika Pusat, $ndia, dan Asia #enggara, di $ndonesia pun banyak dijumpai. $nestasi
lebih sering ditemukan saat ini karena tingginya mobilitas dan tamasya.
',.
Etiologi
Kebanyakan kasus disebabkan oleh Uncinaria, larva yang berasal dari cacing tambang
kotoran binatang anjing dan kucing, yaitu Ancylostoma brazilienze dan Ancylostoma caninum.
Pada beberapa kasus ditemukan Echinococcus, Strongyloides sterconalis, Dermatobia maiales
dan !ucilia caesar, oleh karena itu, penyakit ini sering terjadi pada orang yang sering
berhubungan dengan tanah atau pasir. Pada beberapa kasus bisa juga disebabkan oleh A.
ceylanicum, A. stenocephala, "unostomum sp. dan Necator suillu.
1,-,/
!elain itu dapat pula disebabkan oleh larva dari beberapa jenis lalat, misalnya
Castrophilus #the horse bot $ly% dan cattle $ly. !iklus hidup ancylostoma braziliense terjadi pada
binatang dan serupa dengan Ancylostoma duodenale pada manusia.
1,-
Patogenesis
Creeping eruption disebabkan oleh berbagai spesies Uncinaria (cacing tambang)
binatang yang didapat dari kontak kulit langsung dengan tanah yang terkontaminasi eses anjing
atau kucing. 0ospes normal cacing tambang ini adalah kucing dan anjing. #elur cacing
diekskresikan kedalam eses, kemudian menetas pada tanah berpasir yang hangat dan lembab.
Kemudian terjadi pergantian bulu dua kali sehingga menjadi bentuk inekti (larva stadium tiga).
',-
1anusia yang berjalan tanpa alas kaki terineksi secara tidak sengaja oleh larva dimana
larva menggunakan en2im protease untuk menembus melalui olikel, isura atau kulit intak.
!etelah penetrasi stratum korneum, larva melepas kutikelnya. "iasanya migrasi dimulai dalam
*aktu beberapa hari. %arva stadium tiga menembus kulit manusia dan bermigrasi beberapa
sentimeter perhari, biasanya antara stratum germinativum dan stratum korneum. %arva ini tinggal
di kulit berjalan3jalan tanpa tujuan sepanjang dermoepidermal. 0al ini menginduksi reaksi
inlamasi eosinoilik setempat. !etelah beberapa jam atau hari akan timbul gejala di kulit. %arva
bermigrasi pada epidermis tepat di atas membran basalis dan jarang menembus ke dermis.
1anusia merupakan hospes aksidental dan larva tidak mempunyai en2im kolagenase yang cukup
untuk penetrasi membran basalis sampai ke dermis. !ehingga penyakit ini menetap di kulit saja.
4n2im proteolitik yang disekresi larva menyababkan inlamasi sehingga terjadi rasa gatal dan
progresi lesi. 1eskipun larva tidak bisa mencapai intestinum untuk melengkapi siklus hidup,
larva sering kali migrasi ke paru3paru sehingga terjadi iniltrate pada paru. Pada pasien dengan
keterlibatan paru3paru didapatkan larva dan eosinoil pada sputumnya. Kebanyakan larva tidak mampu
menembus lebih dalam dan mati setelah beberapa hari sampai beberapa bulan.
',-
Gejala Klinik
Pada creeping eruption yang disebabkan oleh Uncinaria (cacing tambang), a*al
masuknya larva tidak menimbukan gejala. $neksi biasanya menyerang kaki, tungkai, bokong
atau punggung. #ero*ongan cacing tambang tampak sebagai ruam yang menyerupai benang
kusut. #imbul rasa gatal yang hebat. 5atal dapat menjadi sangat menyakitkan dan jika tergores
memungkinkan terjadi ineksi bakteri sekunder, gatal akan berhenti setelah parasit mati.
1,/,6
Creeping eruption yang disebabkan oleh &nathostoma #gnathostomiasis% maniestasi
klinis bervariasi tergantung pada organ yang terlibat, saluran pencernaan, saluran kemih dan
kelamin, ginjal, paru3paru, otak, mata dan telinga dapat dibuat. Kulit adalah organ yang paling
sering terlibat dan lebih mudah untuk mendeteksi7
-
1) "entuk peradangan atau migrasi panniculitis dengan intensitas yang bervariasi. 0al ini ditandai
dengan eritematosa, edematous, circular atau irregular, plak meninggi perlahan3lahan.
Permukaan yang hangat, nyeri atau rasa terbakar dengan kulit kemerahan, dan mereka dapat
berpindah 13- cm per hari (5ambar '). %esi menghilang secara spontan (minggu, bulan atau
tahun) atau dengan pengobatan, dan mereka secara berkala muncul kembali di daerah sekitarnya
atau jauh dari tempat sebelumnya. 8ang paling sering terpajan yaitu perut tungkai atas dan
ba*ah, leher dan *ajah.
&) "entuk permukaan atau trac' serpiginous yang muncul irregular, berkelok3kelok disertai dengan
reaksi inlamasi ringan.
(seudo$urunculous berukuran kecil, terdapat plak inlamasi superisial dengan nekrosis
sentral. %arva migrans karena Strongyloides #anguillulidos% ase ini ditandai dengan larva
currens sistemik, berkembang pesat (- sampai 1- cm 9 jam) lesi seperti ular dapat menghilang
secara spontan dalam hitungan jam. %arva sering ditemukan disekitar anus dan daerah glutealis,
lumbal, pelvis dan thora:. %esi kulit disertai rasa gatal dan kadang3kadang ruam papular,
pseudourticarial. Pada pasien dengan imunosupresi atau pada mereka dengan terapi steroid
berkepanjangan, mungkin mempercepat pertumbuhan larva dan de*asa dengan invasi besar
viseral. %arva migrans disebabkan oleh larva lalat juga dikenal sebagai migratory myasis. ;enis
&asterophylus adalah agen penyebab utama, dan 5. spesies intestinalis, 5. haemorrhoidalis dan
5. precorum antara lain paling sering terlibat. $ni adalah parasit normal lambung dan rektum
kuda. Pada manusia larva membuat tero*ongan didalam epidermis dan berbentuk linear sampai
13& cm per hari. <esikel dan lecet dapat ditemukan. Pruritus dan aktivitas larva lebih sering
terjadi pada malam hari.
4
Pemeriksaan Penunjang
"iopsi sedikit membantu bila ada sisa reaksi inlamasi pada lokasi gigitan parasit.
=alaupun demikian, hal tersebut dapat dicoba setelah pemberian pengobatan yang
melumpuhkan organisme. "iopsi kulit menunjukkan lubang yang disebabkan oleh parasit pada
epidermis, dilihat pada hasil biopsy pasien. <esikel intraepidermal mengandung beberapa
eosinoil dan spongiosis yang menyebar dapat juga dilihat. +i dermis, iniltrate inlamasi yang
terlihat tersusun atas limosit, sel plasma, histiosit dan banyak eosinoil.
-,6
Pada 5nathostomiasis terdapat moderate leukocytosis dengan eosinoil diatas &>?,
terutama dengan keterlibatan visceral. "iopsy bisa dilakukan setelah pengobatan dengan
Albenda2ole yang dapat menstimulasi perpindahan &nathostoma ke permukaan kulit.
-
Diagnosis
Anamnesis
1asuknya larva ke kulit biasanya disertai dengan rasa gatal dan panas pada kulit yang
terkena. @asa gatal biasanya lebih hebat pada malam hari. Predileksi tersering berada di daerah
siku,tangan, bokong dan kaki, lokasi tubuh yang paling sering kontak dengan tanah. ;arang
ditemukan pada *ajah. "iasanya ada ri*ayat kontak dengan tanah secara langsung.
1,-
Pemeriksaan Fisis
Pada pemeriksaan isik ditemukan kelainan kulit berupa papul pada a*alnya, kemudian
di ikuti bentuk yang khas yaitu berbentuk linier atau berkelok3kelok, menimbul degan diameter
&3' mm, dan ber*arnakemerahan, selanjunya membentuk tero*ongan (burrow) mencapai
panjang beberapa cm. #empat predileksi di tungkai, telapak kaki, tangan anus, bokong dan paha
atau bagian tubuh yang kontak dengan tempat larva berada.
-
Diagnosis Banding
Scabies
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh inestasi dan sensitasi terhadap
sarcoptes scabiei var. hominis dan produknya. )ara penularan bisa melalui kontak langsung
(kontak dengan kulit), misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual. +an
melalui kontak tidak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal dan lain3
lain.
A311
Scabies memiliki gejala klinis seperti pruritus nocturnal, adanya tero*ongan (kunikulus)
pada tempat3tempat predileksi yang ber*arna putih atau keabu3abuan, berbentuk garis lurus atau
berkelok, rata3rata panjang 1 cm, pada ujung tero*ongan ditemukan papul atau vesikel.
1enemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostik. +apat ditemukan satu atau lebih
stadium hidup tungau ini. Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok, misalnya dalam
sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena ineksi. +engan melihat adanya
tero*ongan harus dibedakan dengan scabies. Pada scabies tero*ongan yang terbentuk tidak
akan sepanjang seperti pada creeping eruption.
-,A,11
Herpes oster
"ila invasi larva yang multiple timbul serentak papul3papul lesi dini sering menyerupai
herpes zoster stadium permulaan. 0erpes 2oster adalah penyakit yang yang disebabkan ineksi
virus varisela 2oster yang menyerang kulit dan mukosa. $neksi ini merupakan reaktivasi virus
yang terjadi setelah reaksi primer. Kadang3kadang ineksi primer berlangsung subklinis.
Brekuensi pada pria dan *anita sama, lebih sering mengenai usia de*asa.
1&,1'
+aerah yang sering terkena adalah daerah torakal. #erdapat gejala prodromal sistemik
seperti demam, pusing, malaise. !edangkan gejala lokal nyeri otot3tulang, gatal, pegal dan
sebagainya. +isamping gejala kulit berupa papul yang timbul serentak dijumpai pembesaran
kelenjar getah bening regional. %okalisasi unilateral dan bersiat dermatomal sesuai tempat
persaraan.
',1&,1'
!nsect bite
)nsect bite merupakan kelainan kulit yang disebabkan oleh gigitan dari he*an. Kelainan
kulit disebabkan oleh masuknya 2at armakologis akti dan sensitasi antigen dari he*an tersebut.
+alam beberapa benit akan muncul papul persisten yang seringkali disertai central hemmoragic
punctum. @eaksi bullosa sering terjadi pada kaki anak3anak. Pada permulaan timbulnya creeping
eruption akan ditemukan papul yang menyerupai insect bite.
"inea Corporis
#inea corporis merupakan ineksi jamur golongan dermatoita (berbagai spesies
#richophyton, 1icrosporum, dan 4pidermophyton) pada badan, tungkai dan lengan dan
mempunyai gambaran morologi yang khas (5ambar 6.). Pasien merasa gatal dan kelainan
umumnya berbentuk bulat, berbatas tegas, terdiri atas macam3macam eloresensi kulit
(polimor) dengan bagian tepi lesi lebih jelas tanda peradangannya dari pada bagian tengah.
"eberapa lesi dapat bergabung dan membentuk gambaran polisiklik. %esi dapat meluas dan
member gambaran yang tidak khas terutama pada pasien imunodeisiensi.
6,1-
"erapi
Pengobatan pertama yang dilakukan untuk creeping eruption adalah dosis tunggal
$vermectin dosis tunggal &>> ug9kg "" atau Albenda2ole 4>> mg selama tiga hari berurut3turut.
$vermectin merupakan antiparasit semi sintetik makrosiklik yang berspektrum luas terhadap
nematoda. )ara kerjanya dengan menghasilkan paralisis laksid melalui pengikatan kanal klorida
yang diperantarai glutamat. 1erupakan drug o$ choice karena keamanan,toksisitas rendah dan
dosis tunggal.
.,/
Alternati lainnya misalnya #iabenda2ol (mintezol) dosisnya -> mg9kg ""9hari, sehari &
kali, diberikan berturut3turut selama & hari. +osis maksimum ' gram sehari, jika belum sembuh
dapat diulangi setelah beberapa hari. #hiabenda2ol juga tersebia topikal, #iabenda2ol cream 1>
? dioleskan dua kali sehari selama sepuluh hari. Pengobatan secara topical lebih eekti dari
pada oral. #iabenda2ol oral sukar di dapat. 4ek sampingnya mual, pusing, dan muntah.
#iabenda2ol oral kurang eekti karena memiliki banyak eek samping.
1,.,/
)ara terapi lainnya adalah cryotherapi yakni menggunakan )C
&
snow #dry ice% dengan
penekanan selama 4-D sampai 1E, dua hari berturut3turut. Penggunaan (
&
liFuid juga dicobakan.
)ara beku dengan menyemprotkan kloretil sepanjang lesi. )ara tersebut di atas agak sulit karena
kita tidak mengetahui secara pasti di mana larva berada, dan bila terlalu lama dapat merusak
jaringan di sekitarnya. Pengobatan cara lama dan sudah di tinggalkan adalah dengan preparat
antimon.
1
Prognosis
Prognosis penyakit ini biasanya baik dan merupakan penyakit sel$*limited, dimana larva
akan mati dan lesi membaik dalam *aktu 436 minggu. +engan pengobatan progresi lesi dan rasa
gatal akan hilang dalam *aktu 46 jam.
/
Komplikasi
4kskoriasi dan ineksi sekunder oleh bakteri akibat garukan. $neksi umum disebabkan
oleh streptococcus pyogenes. "isa juga terjadi selulitis dan reaksi alergi.
/,6
+iposkan oleh 0ere *e are 7) di &>.1> 1 komentar7
Kirimkan $ni le*at 4mail "log#hisG "erbagi ke #*itter "erbagi ke Bacebook
@eerat kulit
Creeping Eruption
Pendahuluan
Creeping eruption atau yang disebut juga cutaneus larva migrans, dermatosis linearis
migrans, sandoworms disease adalah kelainan kulit yang berupa peradangan yang disebabkan
oleh invasi larva cacing tambang (Nematode) yang berasal dari anjing dan kucing. Kasus
terbanyak yang terjadi disebabkan oleh Ancylostoma braziliense dan Ancylostoma caninum
1,4
Penyakit ini banyak terdapat di daerah tropis atau subtropis yang hangat dan lembab,
misalnya di Arika, Amerika !elatan dan "arat, Asia #enggara, di $ndonesia pun banyak
dijumpai. Aktivitas yang menjadi aktor penyebab adalah kontak dengan pasir atau tanah
terkontaminasi langsung dengan kotoran binatang, bermain di tanah, dan berjalan tanpa alas kaki
di pantai. %arva masuk dan bersembunyi pada kulit kaki. Predileksi paling sering terjadi pada
kaki, bokong, genital, dan tangan.
1,&,',4
%arva tersebut secara normal merupakan parasit pada usus binatang. (ematoda tidak
dapat hidup secara sempurna pada manusia. )acing de*asa berkembangbiak di usus kucing atau
anjing, +imana telur cacing disimpan, dan terba*a dalam kotoran. #elur tersebut menetas
menjadi larva dan menghilang dalam tanah dan kembali berkembang pada usus anjing atau
kucing. ,ntuk melengkapi siklus hidupnya, larva tersebut masuk ke dalam kulit manusia saat
kulit tersebut menyentuh tanah.
',-
Epidemologi
Creeping eruption adalah penyakit ineksi parasit yang jarang terjadi, dan ditemukan
pada daerah tropis atau subtropis yang hangat dan lembab. Penyakit ini dapat mengenai semua
jenis kelamin dan umur. +inilai kedua antara ineksi cacing kremi dinegara maju. misalnya di
Arika, Amerika !elatan dan "arat, terutama Amerika !erikat bagian tenggara, Karibia, Arika,
Amerika !elatan, Amerika Pusat, $ndia, dan Asia #enggara, di $ndonesia pun banyak dijumpai. $nestasi
lebih sering ditemukan saat ini karena tingginya mobilitas dan tamasya.
',.
Etiologi
Kebanyakan kasus disebabkan oleh Uncinaria, larva yang berasal dari cacing tambang
kotoran binatang anjing dan kucing, yaitu Ancylostoma brazilienze dan Ancylostoma caninum.
Pada beberapa kasus ditemukan Echinococcus, Strongyloides sterconalis, Dermatobia maiales
dan !ucilia caesar, oleh karena itu, penyakit ini sering terjadi pada orang yang sering
berhubungan dengan tanah atau pasir. Pada beberapa kasus bisa juga disebabkan oleh A.
ceylanicum, A. stenocephala, "unostomum sp. dan Necator suillu.
1,-,/
!elain itu dapat pula disebabkan oleh larva dari beberapa jenis lalat, misalnya
Castrophilus #the horse bot $ly% dan cattle $ly. !iklus hidup ancylostoma braziliense terjadi pada
binatang dan serupa dengan Ancylostoma duodenale pada manusia.
1,-
Patogenesis
Creeping eruption disebabkan oleh berbagai spesies Uncinaria (cacing tambang)
binatang yang didapat dari kontak kulit langsung dengan tanah yang terkontaminasi eses anjing
atau kucing. 0ospes normal cacing tambang ini adalah kucing dan anjing. #elur cacing
diekskresikan kedalam eses, kemudian menetas pada tanah berpasir yang hangat dan lembab.
Kemudian terjadi pergantian bulu dua kali sehingga menjadi bentuk inekti (larva stadium tiga)
(5ambar 1).
',-


5ambar 1. !iklus hidup larva

1anusia yang berjalan tanpa alas kaki terineksi secara tidak sengaja oleh larva dimana
larva menggunakan en2im protease untuk menembus melalui olikel, isura atau kulit intak.
!etelah penetrasi stratum korneum, larva melepas kutikelnya. "iasanya migrasi dimulai dalam
*aktu beberapa hari. %arva stadium tiga menembus kulit manusia dan bermigrasi beberapa
sentimeter perhari, biasanya antara stratum germinativum dan stratum korneum. %arva ini tinggal
di kulit berjalan3jalan tanpa tujuan sepanjang dermoepidermal. 0al ini menginduksi reaksi
inlamasi eosinoilik setempat. !etelah beberapa jam atau hari akan timbul gejala di kulit. %arva
bermigrasi pada epidermis tepat di atas membran basalis dan jarang menembus ke dermis.
1anusia merupakan hospes aksidental dan larva tidak mempunyai en2im kolagenase yang cukup
untuk penetrasi membran basalis sampai ke dermis. !ehingga penyakit ini menetap di kulit saja.
4n2im proteolitik yang disekresi larva menyababkan inlamasi sehingga terjadi rasa gatal dan
progresi lesi. 1eskipun larva tidak bisa mencapai intestinum untuk melengkapi siklus hidup,
larva sering kali migrasi ke paru3paru sehingga terjadi iniltrate pada paru. Pada pasien dengan
keterlibatan paru3paru didapatkan larva dan eosinoil pada sputumnya. Kebanyakan larva tidak mampu
menembus lebih dalam dan mati setelah beberapa hari sampai beberapa bulan.
',-
Gejala Klinik
Pada creeping eruption yang disebabkan oleh Uncinaria (cacing tambang), a*al
masuknya larva tidak menimbukan gejala. $neksi biasanya menyerang kaki, tungkai, bokong
atau punggung. #ero*ongan cacing tambang tampak sebagai ruam yang menyerupai benang
kusut (5ambar &). #imbul rasa gatal yang hebat. 5atal dapat menjadi sangat menyakitkan dan
jika tergores memungkinkan terjadi ineksi bakteri sekunder, gatal akan berhenti setelah parasit
mati.
1,/,6

5ambar &. Creeping eruption pada kaki
Creeping eruption yang disebabkan oleh &nathostoma #gnathostomiasis% maniestasi
klinis bervariasi tergantung pada organ yang terlibat, saluran pencernaan, saluran kemih dan
kelamin, ginjal, paru3paru, otak, mata dan telinga dapat dibuat. Kulit adalah organ yang paling
sering terlibat dan lebih mudah untuk mendeteksi7
-
1) "entuk peradangan atau migrasi panniculitis dengan intensitas yang bervariasi. 0al ini ditandai
dengan eritematosa, edematous, circular atau irregular, plak meninggi perlahan3lahan.
Permukaan yang hangat, nyeri atau rasa terbakar dengan kulit kemerahan, dan mereka dapat
berpindah 13- cm per hari (5ambar '). %esi menghilang secara spontan (minggu, bulan atau
tahun) atau dengan pengobatan, dan mereka secara berkala muncul kembali di daerah sekitarnya
atau jauh dari tempat sebelumnya. 8ang paling sering terpajan yaitu perut tungkai atas dan
ba*ah, leher dan *ajah.
&) "entuk permukaan atau trac' serpiginous yang muncul irregular, berkelok3kelok disertai dengan
reaksi inlamasi ringan (5ambar 4).


5ambar '. +igrasi (anniculitis oleh &nasthostoma
5ambar 4. Super$icial &nathostomiasis
(seudo$urunculous berukuran kecil, terdapat plak inlamasi superisial dengan nekrosis
sentral. %arva migrans karena Strongyloides #anguillulidos% ase ini ditandai dengan larva
currens sistemik, berkembang pesat (- sampai 1- cm 9 jam) lesi seperti ular dapat menghilang
secara spontan dalam hitungan jam. %arva sering ditemukan disekitar anus dan daerah glutealis,
lumbal, pelvis dan thora:. %esi kulit disertai rasa gatal dan kadang3kadang ruam papular,
pseudourticarial. Pada pasien dengan imunosupresi atau pada mereka dengan terapi steroid
berkepanjangan, mungkin mempercepat pertumbuhan larva dan de*asa dengan invasi besar
viseral. %arva migrans disebabkan oleh larva lalat juga dikenal sebagai migratory myasis. ;enis
&asterophylus adalah agen penyebab utama, dan 5. spesies intestinalis, 5. haemorrhoidalis dan
5. precorum antara lain paling sering terlibat. $ni adalah parasit normal lambung dan rektum
kuda. Pada manusia larva membuat tero*ongan didalam epidermis dan berbentuk linear sampai
13& cm per hari. <esikel dan lecet dapat ditemukan. Pruritus dan aktivitas larva lebih sering
terjadi pada malam hari.
4
Pemeriksaan Penunjang
"iopsi sedikit membantu bila ada sisa reaksi inlamasi pada lokasi gigitan parasit.
=alaupun demikian, hal tersebut dapat dicoba setelah pemberian pengobatan yang
melumpuhkan organisme. "iopsi kulit menunjukkan lubang yang disebabkan oleh parasit pada
epidermis, dilihat pada hasil biopsy pasien. <esikel intraepidermal mengandung beberapa
eosinoil dan spongiosis yang menyebar dapat juga dilihat. +i dermis, iniltrate inlamasi yang
terlihat tersusun atas limosit, sel plasma, histiosit dan banyak eosinoil.
-,6
Pada 5nathostomiasis terdapat moderate leukocytosis dengan eosinoil diatas &>?,
terutama dengan keterlibatan visceral. "iopsy bisa dilakukan setelah pengobatan dengan
Albenda2ole yang dapat menstimulasi perpindahan &nathostoma ke permukaan kulit.
-

Diagnosis
Anamnesis
1asuknya larva ke kulit biasanya disertai dengan rasa gatal dan panas pada kulit yang
terkena. @asa gatal biasanya lebih hebat pada malam hari. Predileksi tersering berada di daerah
siku,tangan, bokong dan kaki, lokasi tubuh yang paling sering kontak dengan tanah. ;arang
ditemukan pada *ajah. "iasanya ada ri*ayat kontak dengan tanah secara langsung.
1,-
Pemeriksaan Fisis
Pada pemeriksaan isik ditemukan kelainan kulit berupa papul pada a*alnya, kemudian
di ikuti bentuk yang khas yaitu berbentuk linier atau berkelok3kelok, menimbul degan diameter
&3' mm, dan ber*arnakemerahan, selanjunya membentuk tero*ongan (burrow) mencapai
panjang beberapa cm. #empat predileksi di tungkai, telapak kaki, tangan anus, bokong dan paha
atau bagian tubuh yang kontak dengan tempat larva berada.
-
Diagnosis Banding
Scabies
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh inestasi dan sensitasi terhadap
sarcoptes scabiei var. hominis dan produknya. )ara penularan bisa melalui kontak langsung
(kontak dengan kulit), misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual. +an
melalui kontak tidak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal dan lain3
lain.
A311

5ambar -. !cabies
Scabies memiliki gejala klinis seperti pruritus nocturnal, adanya tero*ongan (kunikulus)
pada tempat3tempat predileksi yang ber*arna putih atau keabu3abuan, berbentuk garis lurus atau
berkelok, rata3rata panjang 1 cm, pada ujung tero*ongan ditemukan papul atau vesikel (5ambar
-). 1enemukan tungau, merupakan hal yang paling diagnostik. +apat ditemukan satu atau lebih
stadium hidup tungau ini. Penyakit ini menyerang manusia secara berkelompok, misalnya dalam
sebuah keluarga biasanya seluruh anggota keluarga terkena ineksi. +engan melihat adanya
tero*ongan harus dibedakan dengan scabies. Pada scabies tero*ongan yang terbentuk tidak
akan sepanjang seperti pada creeping eruption.
-,A,11

Herpes oster
5ambar .. 0erpes 2oster
"ila invasi larva yang multiple timbul serentak papul3papul lesi dini sering menyerupai
herpes zoster stadium permulaan. 0erpes 2oster adalah penyakit yang yang disebabkan ineksi
virus varisela 2oster yang menyerang kulit dan mukosa (5ambar .). $neksi ini merupakan
reaktivasi virus yang terjadi setelah reaksi primer. Kadang3kadang ineksi primer berlangsung
subklinis. Brekuensi pada pria dan *anita sama, lebih sering mengenai usia de*asa.
1&,1'
+aerah yang sering terkena adalah daerah torakal. #erdapat gejala prodromal sistemik
seperti demam, pusing, malaise. !edangkan gejala lokal nyeri otot3tulang, gatal, pegal dan
sebagainya. +isamping gejala kulit berupa papul yang timbul serentak dijumpai pembesaran
kelenjar getah bening regional. %okalisasi unilateral dan bersiat dermatomal sesuai tempat
persaraan.
',1&,1'
!nsect bite
)nsect bite merupakan kelainan kulit yang disebabkan oleh gigitan dari he*an. Kelainan
kulit disebabkan oleh masuknya 2at armakologis akti dan sensitasi antigen dari he*an tersebut.
+alam beberapa benit akan muncul papul persisten yang seringkali disertai central hemmoragic
punctum. @eaksi bullosa sering terjadi pada kaki anak3anak. Pada permulaan timbulnya creeping
eruption akan ditemukan papul yang menyerupai insect bite (5ambar /).

5ambar /. $nsect bite
"inea Corporis
#inea corporis merupakan ineksi jamur golongan dermatoita (berbagai spesies
#richophyton, 1icrosporum, dan 4pidermophyton) pada badan, tungkai dan lengan dan
mempunyai gambaran morologi yang khas (5ambar 6.). Pasien merasa gatal dan kelainan
umumnya berbentuk bulat, berbatas tegas, terdiri atas macam3macam eloresensi kulit
(polimor) dengan bagian tepi lesi lebih jelas tanda peradangannya dari pada bagian tengah.
"eberapa lesi dapat bergabung dan membentuk gambaran polisiklik. %esi dapat meluas dan
member gambaran yang tidak khas terutama pada pasien imunodeisiensi.
6,1-
5ambar 6. #inea )orporis
"erapi
Pengobatan pertama yang dilakukan untuk creeping eruption adalah dosis tunggal
$vermectin dosis tunggal &>> ug9kg "" atau Albenda2ole 4>> mg selama tiga hari berurut3turut.
$vermectin merupakan antiparasit semi sintetik makrosiklik yang berspektrum luas terhadap
nematoda. )ara kerjanya dengan menghasilkan paralisis laksid melalui pengikatan kanal klorida
yang diperantarai glutamat. 1erupakan drug o$ choice karena keamanan,toksisitas rendah dan
dosis tunggal.
.,/
Alternati lainnya misalnya #iabenda2ol (mintezol) dosisnya -> mg9kg ""9hari, sehari &
kali, diberikan berturut3turut selama & hari. +osis maksimum ' gram sehari, jika belum sembuh
dapat diulangi setelah beberapa hari. #hiabenda2ol juga tersebia topikal, #iabenda2ol cream 1>
? dioleskan dua kali sehari selama sepuluh hari. Pengobatan secara topical lebih eekti dari
pada oral. #iabenda2ol oral sukar di dapat. 4ek sampingnya mual, pusing, dan muntah.
#iabenda2ol oral kurang eekti karena memiliki banyak eek samping.
1,.,/
)ara terapi lainnya adalah cryotherapi yakni menggunakan )C
&
snow #dry ice% dengan
penekanan selama 4-D sampai 1E, dua hari berturut3turut. Penggunaan (
&
liFuid juga dicobakan.
)ara beku dengan menyemprotkan kloretil sepanjang lesi. )ara tersebut di atas agak sulit karena
kita tidak mengetahui secara pasti di mana larva berada, dan bila terlalu lama dapat merusak
jaringan di sekitarnya. Pengobatan cara lama dan sudah di tinggalkan adalah dengan preparat
antimon.
1
Prognosis
Prognosis penyakit ini biasanya baik dan merupakan penyakit sel$*limited, dimana larva
akan mati dan lesi membaik dalam *aktu 436 minggu. +engan pengobatan progresi lesi dan rasa
gatal akan hilang dalam *aktu 46 jam.
/
Komplikasi
4kskoriasi dan ineksi sekunder oleh bakteri akibat garukan. $neksi umum disebabkan
oleh streptococcus pyogenes. "isa juga terjadi selulitis dan reaksi alergi.
/,6

You might also like