You are on page 1of 3

AFIFAH TSURAYYA

170310100069

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KAMPANYE EARTH HOUR DI
KOTA BANDUNG
Latar Belakang
Pemanasan global atau Global Warming adalah kenaikan suhu permukaan
bumi yang disebabkan oleh peningkatan emisi karbon dioksida dan gas-gas lain yang
dikenal sebagai gas rumah kaca yang menyelimuti bumi dan memerangkap panas.
Kenaikan konsentrasi gas-gas rumah kaca (uap air, CO2, metan, Sox, dan NOx) di
lapisan atmosfir sebagian besar disebabkan oleh emisi pembakaran seperti
pembakaran hutan dan bahan bakar fosil. Pemanasan Global lambat laun akan
menjadi penyebab terbesar kepunahan makhluk hidup di bumi karena bumi tidak lagi
akan bersahabat untuk menjadi tempat hidup makhluk hidup dibumi saat ini.
Pemanasan global menjadi masalah tidak hanya di satu kota atau negara, saat
ini pemanasan global menjadi masalah sosial yang dirasakan dampaknya oleh seluruh
penghuni bumi.
Dampak pemanasan global yang luas berakibat pada cuaca ekstrim yang
terjadi hampir merata diseluruh kawasan bumi, hal ini menjadi salah satu penyebab
banyaknya terjadi bencana alam mulai dari kekeringan, banjir, hujan asam, angin
puting beliung, kabut asap, kebakaran hutan, dan lain-lain.
Melihat semua dampak dari pemanasan global, banyak pihak-pihak peduli
lingkungan yang berusaha dan berjuang untuk memperlambat terjadinya kerusakan
lebih luas dan mengurangi dampak-dampak pemanasan global yang sudah terjadi.
Organisasi WWF (World Wide Fund) berinisiatif membuat sebuah kampanye sosial
tentang lingkungan yang bernama Earth Hour. Earth Hour berawal dari kampanye
kolaborasi antara WWF-Australia, Fairfax Media, dan Leo Burnett untuk kota
Sydney, Australia, dengan tujuan mengurangi gas rumah kaca di kota tersebut
sebanyak 5% pada tahun 2007. Keberhasilan kampanye ini diharapkan dapat diadopsi
oleh masyarakat, komunitas, bisnis, serta pemerintah lain di seluruh dunia sehingga
seluruh warga dunia dapat menunjukkan bahwa sebuah aksi individu yang sederhana
sekalipun bila dilakukan secara massal akan membuat kehidupan kita di Bumi
menjadi lebih baik.
Berawal dari hal tersebut, kampanye Earth Hour menyebar luas di berbagai
kota diseluruh dunia hingga tahun 2011 telah tercatat 135 negara dengan 5251 kota
yang telah berkomitmen ikut serta dalam kampanye Earth Hour, dalam jangka waktu
AFIFAH TSURAYYA
170310100069

4 tahun kampanye Earth Hour telah sukses mengambil 1,8 miliyar penduduk dunia
untuk berpartisipasi.
Tahun 2008 saat Earth Hour menjadi sebuah kampanye global, Indonesia turut
berpastisipasi setahun kemudian pada 2009 dengan Ibukota Jakarta sebagai pusat
pertama terlaksananya Earth Hour di Indonesia. Berikutnya pada tahun 2010,
Bandung dan Yogyakarta yang menyusul untuk berpartisipasi, kemudian ditahun
2011 kampanye Earth Hour di Indonesia mengalami perkembangan dengan langsung
10 kota di Indonesia yang ikut berpartisipasi, dengan begini target yang telah
dirancang oleh WWF Indonesia dalam kampanye Earth Hour berjalan lancar bahkan
berlebih dari apa yang telah ditargetkan.
Kampanye Earth Hour merupakan usaha mengurangi emisi gas yang dapat
merusak lapisan atmosfir bumi dengan cara memadamkan seluruh alat elektronik
selama 60 menit dan dilaksanakan serentak di hampir seluruh dunia. Tidak berhenti
sampai pada kegiatan pemadaman 60 menit, dalam kampanye ini disosialisasikan pula
berbagai energi alternatif yang lebih ramah lingkungan dan terbarukan yang bisa
digunakan oleh masyarakat sebagai pengganti energi yang sudah ada tapi tidak dapat
terbarukan dalam waktu yang cepat.
Sebagai salah satu kota besar diIndonesia, Bandung yang sudah ikut
berpartisipasi dalam kampanye Earth Hour pada tahun kedua munculnya kampanye
Earth Hour di Indonesia terus berkomitmen menjalankan kampanye ini setiap
tahunnya dan meluaskan kampanye ini kepada seluruh masyarakat Bandung dan
sekitarnya. Pada tahun 2011 terbentuklah komunitas Earth Hour Bandung sebagai
kaki tangan WWF Indonesia dalam menyebarluaskan kampanye Earth Hour
khususnya di kota Bandung, agar lebih banyak lagi masyarakat yang tahu dan ikut
berpartisipasi aktif dalam mewujudkan perubahan yang lebih baik untuk bumi.
Kampanye Earth Hour dikota bandung dalam beberapa tahun terakhir
partisipasinya masih terlihat hanya terfokus pada kegiatan utama di Gedung Sate
Bandung, masyarakat masih belum sepenuhnya merubah gaya hidup. Melihat
fenomena yang terjadi maka beberapa pihak bekerjasama untuk memberikan sugesti
positif dengan berbagai kegiatan yang dapat secara tidak sadar merubah persepsi
masyarakat tentang merubah gaya hidup yang sulit.
Berbagai kegiatan tersebut adalah menghidupkan kembali acara bersepeda
yang menyenangkan, membangun taman-taman yang nyaman untuk dikunjungi, bijak
AFIFAH TSURAYYA
170310100069

dalam menggunakan plastik yang paling khusus adalah kantong plastik untuk
membungkus makanan dan belanjaan, mensosialisasikan pengunaan alat makan dan
minum yang dapat digunakan kembali (reusable), mengunakan transportasi umum,
mengurangi dan memilah sampah, menggunakan lampu hemat energi, dan mencabut
sambungan listrik yang tidak sedang digunakan. Kegiatan-kegiatan tersebut
diharapkan bisa mengambil minat masyarakat untuk ikut perpartisipasi dan meluaskan
hal tersebut dan menjadikannya bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari.
Kampanye Earth Hour di kota Bandung sudah banyak didukung oleh berbagai
pihak yaitu, pemerintah Kota Bandung dan pemerintah Jawa Barat, sekolah-sekolah di
Kota Bandung, dan komunitas-komunitas di Bandung serta perusahaan-perusahaan
baik milik pemerintah ataupun swasta. Berbagai dukungan yang diberikan sangat
membantu terlaksananya rangkaian kampanye Earth Hour di kota Bandung. Hal yang
tidak lewat pentingnya adalah partisipasi masyarakat dalam kegiatan kampanye Earth
Hour ini, karena bila hanya pihak pemerintah dan perusahaan-perusahaan saja tetap
tidak akan merubah lingkungan menjadi lebih baik. Partisipasi masyarakat dalam
kegiatan kampanye ini sangat diharapkan, bahkan sampai masyarakat dapat
berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini dan menjadikannya gaya hidup.
Menurut koordinator kota Earth Hour Bandung sampai saat ini partisipasi
masyarakat kota Bandung dalam kampanye Earth Hour masih dalam taraf kesadaran
bahwa lingkungan (bumi) sudah semakin rusak dan perlu dilakukan pemeliharaan dan
perubahan agar setidaknya lingkungan bisa kembali asri dan nyaman untuk ditinggali,
karenanya dibutuhkan AKSI untuk membuat lingkungan (bumi) kembali bersahabat
kepada manusia. Langkah yang dapat dilakukan untuk membuat masyarakat
melakukan aksi tersebut salah satunya mengadakan berbagai kegiatan yang bersifat
mengajak, agar tumbuh keinginan dari diri masyarakat untuk ikut aktif berpartisipasi
dalam kegiatan kampanye Earth Hour.
Melihat semua hal terkait kampanye Earth Hour dan rangkaian kegiatan
kampanye yang melibatkan partisipasi masyarakat, saya ingin mengetahui bagaimana
partisipasi masyarakat dalam kampanye Earth Hour di kota Bandung?

You might also like