BAGIAN-BAGIAN DARI RANGKAIAN PENERIMA TELEVISI Sekedar buat share aja nih hasil prakerin waktu smk dulu,, bagian-bagian dari rangkaian televisi,,, langsung aja ya !! 1. BLOK REGULATOR ( CATU DAYA ) Blok regulator ini memiliki fungsi untuk menyediakan dan menyuplai tegangan ke semua bagian pesawat televisi sesuai dengan tegangan yang dapat mengoperasikan masing masing blok. Secara umum blok regulator terdiri dari dua bagian yaitu input dan output. Bagian input adalah bagian yang berhubungan langsung dengan tegangan sumber (PLN). Sedangkan bagian output yaitu bagian yang terhubung dengan beban. Pada output regulator terdapat beberapa tegangan catu, antara lain sebagai berikut : VD552 sebagai penyearah untuk tegangan B3 180V VD551 sebagai penyearah untuk tegangan B1 115V VD553 sebagai penyearah untuk tegangan B4 25V VD554 sebagai penyearah untuk tegangan B5,B7 5V dan B6 12V VD555 sebagai penyearah untuk tegangan B2 17V
Gbr. Blok Catu Daya/Regulator 2. BLOK HORI ZONTAL Fungsi Utama Dari Blok Horizontal ini Yaitu : a) Menyiapkan daya untuk pembelokan sinar pada tabung gambar. b) Membangkitkan tegangan searah untuk anoda tabung gambar, dimana untuk tabung hitam putih 15 KV dan untuk tabung warna 25 KV. c) Membangkitkan tegangan searah 350 V untuk screen grid G2. Output sinyal horisontal drive yang berupa sinyal sweep horizontal berasal dari IC Video.
Gbr. Blok Horizontal
3. BLOK VERTI KAL Fungsi utama dari blok Vertikal ini yaitu untuk membelokkan berkas sinar pada tabung gambar (CRT) kearah vetikal, komponen utama dari blok vertikal ini yaitu sebuah IC vertikal dan Defleksi yoke vertikal.
Gbr. Blok Vertikal 4. BLOK TUNER Untuk penerima televisi ditetapkan daerah VHF pada band I (47 MHz 68 MHz) dan band III (174 MHz 233 MHz) dan daerah UHF adalah band IV/V (470 MHz 854 MHz). Tugas penala adalah memilih salah satu dari frekuensi-frekuensi pada band dan merubahnya menjadi frekuensi 38,9 MHz untuk pembawa gambar dan 33,4 MHz untuk pembawa suara. Pada bagian tuner ada 8 terminal yang terhubung dengan rangkaian luar: 1. AGC : automatic gain control, berfungsi untuk mengendalikan penguatan sinyal secara otomatis. 2. TU : berupa tegangan tangga dari 0 Vdc sampai degan 33 Vdc, berfungsi sebagai tegangan input pada perubah tegangan ke frekuensi. Dengan mematikan tegangan TU pada tegangan tertentu berarti menepatkan penerima televisi pada frekuensi pancaran tertentu. Tegangan anak tangga berasal dari ROM IC N701 pin 32. Tegangan tersebut bergerak antara 0 sampai dengan 5 Vdc. Tegangan tersebut diumpankan ke basis transistor V701, sehingga pada output kolektornya merupakan tegangan anak tangga dari yang bervariasi antara 0 sampai dengan 33 Vdc. 3. UHF : adalah catu daya 5 Vdc untuk kanal UHF atau band IV/V (470 MHZ 854 MHz). 4. VHF-L : adalah catu daya 5 Vdc untuk kanal VHF-L (kanal 1 sampai 4 atau band I pada frekuensi 47 MHz 68 MHz). 5. VHF-H : adalah catu daya 5 Vdc untuk kanal VHF-H (kanal 5 sampai 12 atau band III pada frekuensi 174 MHz 233 MHz). 6. B+ : adalah tegangan sumber 5 Vdc untuk kanal VHF-L, VHF-H dan UHF. 7. GND : ground 8. IF : adalah output IF video (intermediate frequncy video)
Gbr. Blok Tunner
5. BLOK PENGUAT I F VI DEO Fungsi IF gambar adalah : Menguatkan tegangan dari hasil tingkat pencampur IF, sampai pada batas yang dapat digunakan untuk mengendalikan tingkat akhir video (sekitar 3 4 V), sehingga diperlukan 3 sampai 4 tingkat penguat baik berupa transistor atau IC dengan penguatan 6000 kali. Menghasilkan selektifitas yang diperlukan, dengan bantuan perangkap yang sesuai. Menguatkan tegangan pembawa suara yang frekuensinya 33,4 MHz. Untuk mengendalikan tabung gambar pada kondisi yang sama pada kuat sinyal yang berbeda serta untuk penguat IF gambar.
Gbr. Penguat IF video (1)
Gbr. Penguat IF Video 2 & 3 6. BLOK PENGUAT SUARA Penguat suara berfungsi untuk menguatkan informasi suara sampai batas yang mampu mengoperasikan speaker. Penguat suara terdiri dari dari IC Penguat Audio.
Gbr. BLOK PENGUAT SUARA
7. BLOK PENGUAT VI DEO OUTPUT ( RGB ) Pengendalian tabung gambar berwarna dengan sinyal warna primer adalah pengendalian katoda tabung gambar dengan sinyal R, G, B. Rangkaian penguat RGB terdiri dari 3 buah transistor yaitu Transistor untuk penguat warna biru (B), Transistor untuk penguat warna hijau (G) dan Transistor untuk penguat warna merah (R). Penguatan masing-masing warna adalah berbeda-beda. Supaya tidak terjadi pemalsuan warna, maka bias ke tiga penguat transistor tersebut diatur sedemikian rupa sehingga mendapatkan perbandingan warna yang sesuai. Masing-masing kolektor dari ke tiga transistor dihubungkan ke tabung gambar. Bila transistor penguat B putus, maka tidak ada penguatan warna biru. Sehingga warna yang muncul adalah warna campuran antara merah dan hijau (dominan kuning). Bila transistor penguat G putus, maka tidak ada penguatan warna hijau. Sehingga warna yang muncul adalah warna campuran antara merah dan biru (dominan ungu). Serta bila transistor penguat R putus, maka tidak ada penguatan warna merah,. Sehingga warna yang muncul adalah warna campuran antara biru dan hijau (dominan cyan).