You are on page 1of 6

ELIXIR

1. Dasar Teori
Larutan ialah sediaan cair yang mengandung bahan kimia terlarut, sebagai pelarut
digunakan air suling kecuali dinyatakan lain. Untuk larutan (Solutio) steril yang digunakan
sebagai obat luar harus memenuhi syarat yang tertera pada Injectiones. Di samping wadah
harus mudah dikosongkan dengan cepat, besarnya kemasan boleh lebih dari 1 liter. Eliksir
adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, selain obat mengandung
juga zat tambahan seperti gula atau zat pemanis lain, zat warna, zat pewangi dan zat pengawet,
dan digunakan sebagai obat dalam. Sebagai pelarut utama eliksir adalah etanol yang
dimaksudkan mempertinggi kelarutan obat. Dapat ditambahkan gliserol, sorbitol dan
propilenglikol. Sirop gula dapat digunakan sebagai pengganti gula. Eliksir supaya disimpan dalam
wadah tertutup rapat. Mixture dan solution tidak ada perbedaan prinsip dalam pengertian,
hanya dikatakan larutan (Solutio) apabila zat yang terlarut hanya satu dan disebut Mixtura
apabila zat yang terlarut adalah banyak. Contoh Solutio Citratis Magnesici dan Mixtura
Brometorum.
Larutan terjadi apabila suatu zat padat bersinggungan dengan suatu cairan, maka zat
padat tadi terbagi secara molecular dalam cairan tersebut. Pernyataan kelarutan zat dalam
bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 20, kecuali dinyatakan lain menunjukkan 1
bagian bobot zat pada atau 1 bagian volume zat cair larut dalam bagian volume tertentu pelarut.
Pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu kamar.
Elixir adalah sediaan berupa larutan yang mempunyai rasa dan bau sedap, mengandung
selain obat, juga zat tambahan seperti gula dan atau zat pemanis, zat warna, zat wewangi dan
zat pengawet, digunakan sebagai obat dalam (FI III).
Eliksir adalah larutan oral yang mengandung etanol 90 % yang berfungi sebagai
kosolven.
Bila dibandingkan dengan Syrup, Elixir biasanya kurang manis dan kurang kental, karena
mengandung gula lebih sedikit maka kurang efektif debanding dengan Syrup dalam
menutupi rasa obat yang kurang menyenangkan. Karena elixir bersifat hidroalkohol,
maka dapat menjaga stabilitas obat baik yang larut dalam air maupun alkohol dalam
larutan Elixir. Di samping itu Elixir mudah dibuat larutan Elixir, maka itu Elixir lebih
disukai dibanding syrup. Banyaknya jumlah etanol yang ada di dalam Elixir berbeda
sekali. Kadar etanol yang rendah adalah 3 % dan yang tertinggi dapat sampai 44 %.
Biasanya Elixir mengandung antara 5-10 % etanol.
Pemanis yang digunakan biasanya gula atau sirup gula, tapi kadang-kadang digunakan
Sorbitol, Glycerinum dan Saccharinum (terbatas).
Elixir Untuk Obat
Seperti : Dexamethasone Elixir, Acetaminophen Elixir, Diphenhydramin HCL Elixir,
Reserpine Elixir, Diguxin Elixir, dan sebagainya.
Elixir Bukan Obat
Elixir bukan obat digunakan untuk :
1. Menghilangkan rasa tidak enak
2. Untuk pengenceran elikxir untuk obat
Dalam pengenceran eliksir untuk obat dengan elixir bukan obat, harus diperhatikan
bahwa kadar etanol sama, juga bau dan rasanya tidak saling bertentangan dan semua zat
yang terkandung dapat saling tercampur baik secara fisika maupun kimia. Contoh :
Compound Benzaldehyde Elixir, Iso-alcoholic Elixir, dan Aromatic Elixir.


Kajian preformulasi
Zat aktif : parasetamol
a. Pemerian : serbuk halus putih, tidak berbau, rasa sedikit pahit
b. Kelarutan : larut dalam air mendidih dan dalam NaOH 1N , mudah larut dalam etanol.
c. Titik lebur : antara 168 dan 171 .
d. Pka/pkb :
e. Ph larutan :
f. Stabilitas :
g. Inkompabilitas :
h. Polimorfisme :
Zat tambahan : glycerol
a. Pemerian : cairan seperti syrup, jernih, tidak berwarna ,tidak berbau, manis diikuti
rasa hangat.
b. Kelarutan : dapat di campur dengan air dan dengan etanol (95%) P, praktis tidak larut
dalam kloroform P, dan dalam eter P, dan dalam minyak kelapa.
c. Titik lebur : 17,8
o
C pk/pkb :
d. Ph larutan :
e. Stabilitas : tidak boleh di simpan pada suhu dingin harus di simpan pada suhu kamar
dan kering.
f. Inkompabilitas : dapat meledak jika dicampur dengan pengoksida kuat. Jika
terkontaminasi oleh besi dapat merubah warna.
g. Jika disimpan pada suhu rendah.
Zat tamban : etanol
a. Pemerian : tidak berwarna bersih, mudah menguap, mudah terbakar
b. Kelarutan : larut dalam air dengan metilen clorida, larut dalam kloroform dan eter
c. Titik lebur : 78,15
O
c
d. Inkompatibilitas : dengan suasana asam dapat bereaksi dengan pengoksida, dalam
suasana basa bias berubah warna menjadi coklat. OTT dengan yang mengandung
alumunium
Formulasi
a. Formula standar
Tiap 5 ml mengandung :
Acetaminophen 120mg
Glyserol 2,5ml
Propilenglikol 500ml
Sorbitol 70% 1,25ml
Etanol 500ml
Aquadest ad 5ml
b. Formula usulan
Tiap 5 ml mengandug :
Acetaminophen 120mg
Etanol 500ml
Glycerol 15%
Aquadest ad 5ml

Perhitungan :
1. Acetaminophen :

x120mg = 12000mg
2. Etanol :

x500ml =

= 50ml
3. Glycerol :

x 500ml = 75ml
4. Aquadest = 500ml-(12gr + 50ml+75ml)
= 500-137
= 363ml


Alat : gelas kimia
Gelas ukur
Batang pengaduk
Corong
Bahan : zat aktif : parasetamol
Zat tambahan : glycerol
Aquadest
Etanol

Cara kerja :

















amati hari ke 1 dan ke 3 ketiga sediaan tersebut
botol ketiga disuhu 40
o
C
botol kedua masukkan pada suhu kamar 27
o
C
ambil 180ml dibagi ke dalam 3 botol. botol pertama 60ml, botol pertama maukkan ke dalam lemari es
tambahkan aquadest sampai batas kalibrasi 500ml
setelah larut masukkan ke dalam botol
larutkan parasetamol dalam larutan etanol dengan glyserol dan kocok
campurkan glyserol dan etanol
mengukur aquadest
mengukur glyserol
mengukur etanol
mengkalibrasi botol 60ml dan 500ml
siapkan alat dan bahan


Daftar Pustaka
Moh. Anief, Drs. Apoteker, 1997. Ilmu Meracik Obat Teori dan Praktik, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
H. A. Syamsuni, Drs. Apoteker, 2006. Ilmu Resep, Penerbit Buku Kedokteran ECG,
Jakarta.

You might also like