You are on page 1of 21

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gasifikasi adalah suatu proses perubahan bahan bakar padat secara
termo kimia menjadi gas, dimana udara yang diperlukan lebih rendah dari udara
yang digunakan untuk proses pembakaran. Selama proses gasifikasi reaksi
kimia utama yang terjadi adalah endotermis (diperlukan panas dari luar selama
proses berlangsung). Media yang paling umum digunakan pada proses
gasifikasi ialah udara dan uap. Produk yang dihasilkan dapat dikategorikan
menjadi tiga bagian utama, yaitu padatan, cairan (termasuk gas yang dapat
dikondensasikan) dan gas permanen. Media yang paling umum digunakan
dalam proses gasifikasi adalah udara dan uap. Gas yang dihasilkan dari
gasifikasi dengan menggunakan udara mempunyai nilai kalor yang lebih rendah
tetapi disisi lain proses operasi menjadi lebih sederhana. Dengan fungsinya
yang bisa menggantikan gas alam, maka gas hasil gasifikasi batubara disebut
juga dengan syngas (syntetic gas). Dengan proses lanjutan, syngas ini dapat
diproses menjadi cairan, salah satu contohnya adalah metanol.
Pada tahun !"#, ahli kimia $erman, Matthias Pier, yang bekerja untuk
%&S' mengembangkan cara mengubah gas sintesis (syngas ( campuran dari
karbon dioksida and hidrogen) menjadi metanol. Proses ini menggunakan
katalis zinc chromate (seng kromat).
Penggunaan metanol sebagai bahan bakar mulai mendapat perhatian
ketika krisis minyak bumi terjadi di tahun !)*+an karena ia mudah tersedia
dan murah. Masalah timbul pada pengembangan a,alnya untuk campuran
metanol+bensin. -ntuk menghasilkan harga yang lebih murah, beberapa
produsen cenderung mencampur metanol lebih banyak. Produsen lainnya
menggunakan teknik pencampuran dan penanganan yang tidak tepat.
&kibatnya, hal ini menurunkan mutu bahan bakar yang dihasilkan. &kan
tetapi, metanol masih menarik untuk digunakan sebagai bahan bakar bersih.
1.2 Rumusan Masalah
&dapun rumusan masalah yang akan dibahas antara lain .
a. &pa yang dimaksud dengan gasifikasi batubara/
b. %agaimana proses gasifikasi batubara/
c. &pa saja jenis reactor yang digunakan dalam proses gasifikasi batubara/
d. %agaimana proses pembuatan methanol dengan gasifikasi batubara/
1.3 Tujuan an Man!aat
0ujuan penulisan makalah ini antara lain .
a. Menjelaskan pengertian gasifikasi batubara
b. Menjelaskan proses gasifikasi batubara
c. Menjelaskan jenis+jenis reactor yang digunakan dalam gasifikasi batubara
d. Menjelaskan proses pembuatan methanol dengan gasifikasi batubara/
1." Met#e Penul$san
Metode penulisan dalam pembuatan makalah pemanfaatan batubara ini
berdasarkan metode deskritif (penjelasan).
BAB II
TIN%AUAN PU&TA'A
2.1 (as$!$kas$ Batu)ara
Gasifikasi adalah suatu teknologi proses yang mengubah batubara dari
bahan bakar padat menjadi bahan bakar gas. %erbeda dengan pembakaran
batubara, gasifikasi adalah proses pemecahan rantai karbon batubara ke bentuk
unsur atau senya,a kimia lain. Secara sederhana, batubara dimasukkan ke dalam
reaktor dan sedikit dibakar hingga menghasilkan panas. Sejumlah udara atau
oksigen dipompakan dan pembakaran dikontrol dengan uap agar sebagian besar
batubara terpanaskan hingga molekul+molekul karbon pada batubara terpecah dan
dirubah menjadi 1coal gas1. 2oal Gas merupakan campuran gas+gas hidrogen,
karbon monoksida, nitrogen serta unsur gas lainnya. Gasifikasi batubara
merupakan teknologi terbaik serta paling bersih dalam mengkon3ersi batubara
menjadi gas+gas yang dapat dimanfaatkan sebagai energi listrik.
&da perbedaan antara gas batubara dan campuran gas yang terjadi dari
gasifikasi batubara. Gas batubara dihasilkan dari destilasi destruktif batubara dan
hasil sampingan proses karbonisasi batubara. Perolehan gas dan komposisinya
tergantung pada peringkat batubara dan temperature karbonisasi.
Proses gasifikasi mengubah semua material organic batubara menjadi
bentuk gas, peringkat batubara dan temperature hanya mempengaruhi laju
gasifikasi dan jika diinginkan bisa diperoleh gas yang kesemuanya mengandung
24, 24
"
, dan 5
"
disamping pengotor hydrogen sulfide. Perbedaan yang mencolok
ini disebabkan pada proses gasifikasi terjadi raihan yang jauh dan interaksi lebih
lanjut yang dapat dikendalikan antara 3olatile matter dan char atau kokas dengan
oksigen.
2.1.2 Taha*an Pr#ses (as$!$kas$
&. Prinsip 6erja -mum
. Proses 'isika
%eberapa proses fisis yang terjadi pada gasifikasi adalah sebagai berikut.
a. Pemanasan, yaitu proses penambahan batu bara dengan oksigen dan uap air,
kemudian dipanaskan(dikompresi sampai suhunya tinggi.
b. Pengeringan, yaitu pelepasan uap air dari padatan batu bara.
c. Pemanasan lanjut. %atu bara dipanaskan kembali sampai suhunya sangat
tinggi.
d. De3olatilisasi, yaitu pengeluaran 3olatil (senya,a dengan struktur ben7ena)
yang terdapat pada batu bara sampai hanya tersisa arang saja.
e. Pembakaran arang agar tidak ada lagi udara yang tersisa.
". Proses 6imia
Selama reaksi, oksigen (4
"
) mengoksidasi air (5
"
4) dari batu bara dan
menghasilkan karbon dioksida (24
"
), karbon monoksida (24), uap air (5
"
4), dan
gas hidrogen (5
"
). 8eaksi tersebut dapat ditulis sebagai berikut.
#2 9 4
"
9 5
"
4 : 5
"
9 #24
%. 6lasifikasi Gas %erdasarkan ;ilai 6alornya yaitu.
. Gas high %tu merupakan sinonim dari sibstitute natural gas (S;G) dan
mempunyai nilai kalor antara !)* sampai *** %tu per standard cubic foot
(Scf). 6omposisi gas sebagian besar terdiri dari 25
<
(lebih dari !*=) dan
sebagian kecil terdiri dari 24, 24
"
, dan ;
"
. Gas high %tu pada umumnya
dapat dipertukarkan dengan gas alam dan dapat dibuat dari batubara pada
skala besar.
". Gas medium %tu mempunyai nilai kalor ")* hingga >** %tu(Scf. Pada
nilai kalor yang lebih rendah dari rentang ini, gas umumnya terdiri dari 24
dan 5
"
serta sejumlah kecil 24
"
. Pada nilai kalor yang lebih tinggi dari
rentang diatas, nilai kalor meningkat seiring dengan masuknya 25
<
atau
hidrokarbon yang lain. Gas medium %tu banyak digunakan dalam industry
manufaktur karena dapat terbakar dengan cepat dan menghasilkan
temperatur nyala yang sama atau lebih tinggi dari gas alam. &kan tetapi
gas medium %tu ini tidak dapat dimasukkan ke dalam jaringan distribusi
gas alam karena tidak dapat dipertukarkan dengan gas alam dan karena
kadar karbon monoksidanya. Gas medium %tu dapat digunakan sebagai
sumber hidrogen untuk li?uekfaksi batubara secara langsung menjadi
bahan bakar cair atau untuk sintesa metanol dan bahan bakar cair lainnya.
#. Gas @o, %tu normalnya mempunyai nilai kalor sekitar !* sampai A*
%tu(scf. 6omponen+komponen yang dapat dibakar terdiri dari 24 dan 5
"
yang dilarutkan oleh 24
"
dan ;
"
. Gas ini mempunyai temperatur nyala
yang rendah, kecuali jika udara pembakaran dilakukaan pra+pemanasan
dengan kuat. Gas ini bisa menjadi bahan bakar turbin yang ideal yang
kemungkinannya dimanfaatkan secara besar+besaran dalam gas stream
combined po,er cycle untuk pembangkitan listrik dilokasi dmana gas
tersebut dihasilkan.
2. 0eknologi Gasifikasi
%anyak system gasifikasi yang secara komersial diperoleh atau
mempunyai potensi untuk dikomersialkan. &da sejumlah cara untuk
mengkarakteristikan system+sistem yang berbeda tersebut, diantaranya dibedakan
antara karakteristik bebas dan tak bebas. 6arakteristik bebas yaitu metoda
pemasokan panas, media gasifikasi, dan jenis reactor. 6arakteristik tak bebas
yaitu apakah residu padat berupa kerak, komposisi gas bahan baku dan nilai
kalor.
. Metoda Pemasokan Panas
Pada kebanyakan gasifier, panas yang dibutuhkan untuk menjalankan reaksi
endotermis karbon+uap dan reaksi %oudouard dihasilkan secara langsung oleh
pembakaran batubara atau char dalam gasifier. Satu permasalahan dengan cara
pemasokan panas seperti ini adalah jika udara digunakan maka gas+gas produk akan
terlarut dengan nitrogen dan nilai kalor yang rendah. $ika digunakan gas medium+
%tu, metoda pemasokan panas secara langsung dilakukan untuk menghilangkan
nitrogen sebelum proses. $uga bias dilakukan dengan menggunakan oksigen murni.
". $enis 8eaktor ( Gasifier )
Di bidang teknik kimia, gasifikasi digunakan sebagai teknik untuk
mengkon3ersi bahan bakar padat menjadi gas. Gas yang dihasilkan pada gasifikasi
disebut gas produser yang kandungannya didominasi oleh gas 24, 5
"
, dan 25
<
.
%ahan bakar yang umum digunakan pada gasifikasi adalah bahan bakar padat,
salah satunya adalah batubara. $ika ditinjau dari produk yang dihasilkan,
pengolahan batubara dengan gasifikasi lebih menguntungkan dibandingkan
pengolahan dengan pembakaran langsung.
-ntuk melangsungkan gasifikasi diperlukan suatu suatu reaktor. 8eaktor
tersebut dikenal dengan nama gasifier. 6etika gasifikasi dilangsungkan, terjadi
kontak antara bahan bakar dengan medium penggasifikasi di dalam gasifier.
6ontak antara bahan bakar dengan medium tersebut menentukan jenis gasifier
yang digunakan. Secara umum pengontakan bahan bakar dengan medium
penggasifikasinya pada gasifier dibagi menjadi tiga jenis, yaitu entrained bed,
fluidized bed, dan fixed/moving bed. $enis reactor yang keempat yaitu reactor
molten media dapat dikelompokkan bersama dengan reactor entrained bed, tetapi
operasinya dibedakan tersendiri. $enis reactor sangat mempengaruhi distribusi
temperature, produk gas dan residu. 0emperatur reaksi ber3ariasi mulai dari BA
*
2 sampai *"A
*
2, masing+masing jenis reactor memiliki rentang temperature
yang spesifik. Pengecualian untuk ini adalah molten media gasifier, dimana
karakteristik temperature operasi dan lainnya ditentukan oleh lelehan yang dipakai.
Perbandingan ketiga jenis gasifier tersebut ditampilkan pada 0abel .
a. 'iCed bed gasifier
4perasi fiCed+bed gasifier berlangsung dengan aliran bolak+balik
(countercurrent) dan menggunakan uap dan oksigen atau uap dan udara. 8esidu
berupa terak atau abu kering ditambah karbon yang tidak terkon3ersi. %ahan bakar
masuk dari atas dan bergerak keba,ah menggantikan bahan bakar yang
terkonsumsi oleh gasifikasi. &liran bahan bakar dari atas keba,ah dan pertukaran
panas dengan produk gasifikasi ke atas melalui empat 7ona yang terpisah. Pada
gasifikasi dengan menggunakan proses Fixed Bed terdapat empat 7ona reaksi,
yaitu. (;askahta, "**A)
. Dona De3olatisasi
Pada 7ona ini terjadi penguapan air dan 7at+7at 3olatil yang terkandung
dalam batubara
". Dona Gasifikasi
Pada 7ona ini steam yang dialirkan dan 24
"
yang terbentuk dari
pembakaran sempurna, bereaksi dengan batubara pada suhu tinggi dan
membentuk gas sintesis yang terdiri dari 24
"
, 5
"
, dan ;
"
.
#. Dona Pembakaran
Pada 7ona ini 4
"
yang masuk bereaksi dengan sebagian batubara
membentuk 24
"
dan 5
"
4 yang diperlukan dalam reaksi gasifikasi.
<. Dona &bu
Dona ini adalah tempat penampungan abu yang dihasilkan, baik
hasil reaksi pembakaran maupun hasil gasifikasi.
6euntungan fiCad bed gasifier adalah efisiensi kon3ersi yang tinggi dengan
kehilanagn panas minimum. 6eterbatasan fiCed bed gasifier adalah tidak
mudahmenggunakan batubara caking dan s,elling tanpa dilakukan pre+treatment
terlebih dulu agar menjadi batubara non+agglomerating atau tanpa perubahan
design mekanis. 'raksi batubara harus diperhatikan terlebih pada sistim
penambangan dengan menggunakan mesin skala besar yang banyak menghasilkan
batubara yang halus.
b. 'luidi7ed+bed Gasifier
'luidi7ed bed gasifier diumpankan dengan batubara pul3eri7ed dan dalam
gasifier, batubara tersebut diangkat oleh umpan dan gas+gas produk. Pada gasifier
satu tahap yang dipanaskan secara langsung, uap( oksigen atau campuran
uap(udara di injeksikan didekat dasar reactor, baik secara concurrent maupun
countercurrent terhadap aliran fluida. Gas+gas yang naik bereaksi dengan batubara
dan pada saat yang sama menjaganya dalam keadaan terfluidakan. Selama batubara
tergasifikasi partikel+partikel batubara yang berukuranlebih besar turun keba,ah
mele,ati lapisan terfluidakan bersama+sam dengan partikel+partikel char yang
lebih besar. 6euntungan 'luidi7ed+bed Gasifier antara lain terjadinya pencampuran
padatan yang baik, temperatur relatif seragam, terjadi kesetimbangan temperatur
yang cepat antara padatan dan gas. 'luidi7ed+bed Gasifier mempunyai keuntungan
yang lain yaitu efisiensi perpindahan panas dari daerah eksotermis ke endotermis
dan oleh karenanya reaksi+reaksi gasifikasi mencapai kesetimbangan dengan cepat
sehingga masukan cukup tinggi.
6erugian 'luidi7ed+bed Gasifier adalah bah,a tanpa pre+treatment okdisatif
pada batubara atau konfigurasi desain yang khusus, gasifier mengalami kesulitan
dalam penanganan batubara caking dan s,elling, yang beragglomerasi dan
membentuk partikel+partikel yang lebih besar keterbatasan yang lain adalah
terba,anya padatan pada gas produk sehingg doperlukan peralatan khusus
pembersihan padatan dalam gas produk.
c. Entrained+%ed Gasifier
Selama Entrained+%ed Gasifier menggunakan batubara plu3eri7ed dengan
ukuran sekitar )A Fm. 4ksigen atau udara, bersama+sama dengan uap, biasanya
digunakan untuk memasuki batubara, yang diinjeksikan melalui no77le kedalam
blumer dari gasifier. Gas produk panas, atau hidrogen panas pada kasus
hidrogenasi, dapat juga dugunakan untuk memasuki batubara dan pada saat yang
sama menggasifikasi batubara tersebut.
Gasifier ini beroperasi pada suhu yang sangat tinggi. 6arena suhu yang
tinggi ini, semua 3olattile matter dalam batubara teroksidasi sehingga konsumsi
oksigen relatif tinggi. Gas+gas produk umumnya mengandung sedikit atau tidak
mengandung tar, minyak, atau metan. Golatile matter cepat sekali tergasifikasi
begitu bahan bakar memasuki 7ona reaksi temperatur tinggi.pembentukan metan
rendah membuat Entrained+%ed Gasifier cocok untuk memproduksi hidrogen.
6erugian utama Entrained+%ed Gasifier berasal dari rendahnya konsentrasi
bahan bakar dalam media gasifikasi dan aliran concurrent dari reaktan, hal ini
mengemliminasi kemungkinan pertukaran panas internal antara gas produk dan
bahan bakar yang baru masuk, menghasilkan tingginya temperatur gas keluaran
dibanding dengan proses fluidi7ed bed gasifier dan proses fiCed bed.
d. Molten %ath Gasifier
6ebanyakan proses Molten %ath Gasifier meliputi gasifikasi batubara
yang berlangsung dengan adanya kontak langsung batubara dengan uap dan udara
atau oksigen dalam suatu ,adah leburan terak, logam, dan garam. 0emperatur
yang tinggi dibutuhkan untuk menjaga leburan dalam bak sehingga memberikan
laju reaksi yang tinggi dan oleh karenanya jumlah masukan yang tinggi.
Gasifikasi juga didorong oleh sifat+sifat katalitik dari logam. 6apasitas termal
yang tinggi dari leburan menyebabkan pemanasan yang dimasukkan ke gasifier
sehingga tidak sempat terbentuk tar dan minyak.
6erugian utama pada proses molten bath yaitu kehilangan panas yang
relatif tinggi dan permasalahan menyangkut tertahannya leburan dan
pembersihan terak dan abu. Masalah serangan korosi juga terjadi akibat garam
lebur temperatur tinggi juga oleh logam+logam lebur.
Ta)el 1. Perbandingan jenis+jenis gasifier
Parameter +$,e-M#.$ng Be +lu$$/e Be Entra$ne Be
-kuran umpan H A mm H > mm H *.A mm
0oleransi
kehalusan partikel
0erbatas %aik Sangat baik
0oleransi
kekasaran partikel
Sangat baik %aik %uruk
0oleransi jenis
umpan
%atubara kualitas
rendah
%atubara kualitas
rendah dan
biomassa
Segala jenis
batubara, tetapi
tidak cocok untuk
biomassa
6ebutuhan oksidan 8endah Menengah 0inggi
6ebutuhan kukus 0inggi Menengah 8endah
0emperatur reaksi *!* I2 B** J *** I2 K !!* I2
0emperatur gas
keluaran
<A* J >** I2 B** J *** I2 K ">* I2
Produksi abu 6ering 6ering 0erak
Efisiensi gas dingin B*= B!."= B*=
6apasitas
penggunaan
6ecil Menengah %esar
Permasalahan Produksi tar 6on3ersi karbon
Pendinginan gas
produk
2.2 &ejarah Metan#l
Senya,a alkohol yang paling sederhana dan umum digunakan adalah
metanol. Metanol yang juga dikenal sebagai metil alkohol, wood alcohol atau
spiritus, adalah senya,a kimia yang dapat disusun dari tiga unsur kimia
yaitu unsur oksigen, karbon, dan hidrogen dengan rumus kimia 25
#
45. Metanol
diproduksi secara alami oleh metabolisme anaerobik oleh bakteri. 5asil proses
tersebut adalah uap metanol (dalam jumlah kecil) di udara. Setelah beberapa hari,
uap metanol tersebut akan teroksidasi oleh oksigen dengan bantuan sinar
matahari menjadi karbon dioksida dan air. 8eaksi kimia metanol yang terbakar di
udara dan membentuk karbon dioksida dan air adalah sebagai berikut.
" 25
#
45 9 # 4
"
: " 24
"
9 < 5
"
4
Pada keadaan atmosfer ia berbentuk cairan yang ringan, mudah
menguap, tidak ber,arna, mudah terbakar, dan beracun dengan bau yang khas
(berbau lebih ringan daripada etanol). La digunakan sebagai bahan pendingin anti
beku, pelarut, bahan bakar dan sebagai bahan additif bagi etanol industri.
&pi dari metanol biasanya tidak ber,arna. 4leh karena itu, kita harus
berhati+hati bila berada dekat metanol yang terbakar untuk mencegah
cedera akibat api yang tak terlihat. 6arena sifatnya yang beracun, metanol sering
digunakan sebagai bahan additif bagi pembuatan alkohol untuk penggunaan
industriM Penambahan NracunN ini akan menghindarkan industri dari pajak yang
dapat dikenakan karena etanol merupakan bahan utama untuk minuman
keras (minuman beralkohol).
Metanol kadang juga disebut sebagai wood alcohol karena ia dahulu
merupakan produk samping dari distilasi kayu. Saat ini metanol dihasilkan
melului proses multi tahap. Secara singkat, gas alam dan uap air dibakar dalam
tungku untuk membentuk gas hidrogen dan karbon monoksida. 6emudian, gas
hidrogen dan katalis untuk menghasilkan metanol. 0ahap pembentukannya
adalah endotermik dan tahap sintesisnya adalah eksotermik.
Saat ini, gas sintesis umumnya dihasilkan dari metana yang merupakan
komponen dari gas alam. 0erdapat tiga proses yang dipraktekkan
secara komersial, yaitu. (Sheldie7, "**))
. Pada tekanan sedang hingga " MPa (*+"* atm) dan temperatur tinggi
(sekitar BA* I2), metana bereaksi dengan uap air (steam) dengan katalis
nikel untuk menghasilkan gas sintesis menurut reaksi kimia berikut.
25
<
9 5
"
4 : 24 9 # 5
"
8eaksi ini, umumnya dinamakan steam+methane reforming atau SM8,
merupakan reaksi endotermik dan limitasi perpindahan panasnya menjadi
batasan dari ukuran reaktor katalitik yang digunakan.
". Metana juga dapat mengalami oksidasi parsial dengan molekul
oksigen untuk menghasilkan gas sintesis melalui reaksi kimia berikut.
" 25
<
9 4
<
: " 24
"
9 < 5
"
reaksi ini adalah eksotermik dan panas yang dihasilkan dapat digunakan
secara in+situ untuk menggerakkan reaksi steam+methane reforming.
#. 6etika dua proses tersebut dikombinasikan, proses ini disebut
sebagai autothermal reforming. 8asio 24 and 5
"
dapat diatur dengan
menggunakan reaksi perpindahan air+gas (the water-gas shift reaction).
24 9 5
"
4 : 24
"
9 5
"
,
untuk menghasilkan stoikiometri yang sesuai dalam sintesis metanol.
6arbon monoksida dan hidrogen kemudian bereaksi dengan katalis kedua
untuk menghasilkan metanol. Saat ini, katalis yang umum digunakan
adalah campuran tembaga, seng oksida, dan alumina, yang pertama kali
digunakan oleh L2L di tahun !>>. Pada A+* MPa (A*+** atm) dan
temperatur "A* I2, ia dapat mengkatalisis produksi metanol dari karbon
monoksida dan hidrogen dengan selektifitas yang tinggi.
24 9 " 5
"
: 25#45
Sangat perlu diperhatikan bah,a setiap produksi gas sintesis dari metana
menghasilkan # mol hidrogen untuk setiap mol karbon monoksida, sedangkan
sintesis metanol hanya memerlukan " mol hidrogen untuk setiap mol
karbon monoksida. Salah satu cara mengatasi kelebihan hidrogen ini adalah
dengan menginjeksikan karbon dioksida ke dalam reaktor sintesis metanol,
dimana ia akan bereaksi membentuk metanol sesuai dengan reaksi kimia berikut.
24
"
9 # 5
"
: 25#45 9 5"4
Oalaupun gas alam merupakan bahan yang paling ekonomis dan umum
digunakan untuk menghasilkan metanol, bahan baku lain juga dapat digunakan.
6etika tidak terdapat gas alam, produk petroleum ringan juga dapat digunakan.
Di &frika Selatan, sebuah perusahaan (Sasol) menghasilkan metanol dengan
menggunakan gas sintesis dari batu bara.
2.3 (as$!$kas$ Batu Bara
Gasifikasi adalah proses yang dilakukan pada suhu dan tekanan
yang tinggi untuk menghasilkan campuran gas (gas sintetis) dengan mereaksikan
steam, oksigen, dan material yang mengandung karbon. Produk terdiri dari
karbon monoksida, karbon dioksida, hidrogen, metana, dan gas+gas lain, dalam
perbandingan yang tergantung pada reaktan tertentu dan kondisi operasi
(temperatur dan tekanan) yang dilakukan dalam reaktor, dan tahap perlakuan
yang dilalui gas+gas tersebut untuk selanjutnya meninggalkan gasifier. %ahan+
bahan kimia yang sama dapat juga digunakan dalam gasifikasi kokas (batu bara)
yang diturunkan dari petroleum dan sumber yang lain. 8eaksi batu bara dan
arang batu bara dengan udara atau oksigen untuk menghasilkan panas dan karbon
dioksida dapat disebut sebagai gasifikasi, tapi lebih cocok dikatakan sebagai
proses pembakaran. 0ujuan dasar dari beberapa kon3ersi adalah produksi gas
alam sintesis sebagai bagian bahan bakar gas dan gas+gas sintesis untuk
produksi bahan+bahan kimia dan plastik.
5ampir dalam semua proses, flo, diagram proses secara umum adalah
sama. %atu bara disiapkan melalui penghancuran dan pengeringan, pra perlakuan
jika diperlukan untuk mencegah pembentukan caking, dan kemudian digasifikasi
dengan uap air dari udara atau oksigen dan steam. Gas yang dihasilkan
didinginkan dan dibersihkan dari debu+debu arang, hidrogen sulfida, dan 24
"
sebelum memasuki tahapan proses yang dikehendaki untuk mencocokkan
komposisinya untuk penggunaan akhir yang dikehendaki.
Dasar reaksi kimia secara umum untuk seluruh gasifikasi batu bara adalah
batu bara dan arang batu bara (+#) dan reaksi gas (<+A).
%atu bara gas (24, 24
"
, 5
"
, 25
<
) 9 char .....
()
Panas
2 (arang) 9 5
"
4 24 9 5
"
(endotermis) .....(")
"2 (arang) 9
#
(
"
4
"
24
"
9 24 (eksotermis) .....
(#) 24 9 5
"
4 5
"
9 24
"
(sedikit eksotermis)
..... (<) 24 9 #5
"
25
<
9 5
"
4 (eksotermis)
P..(A)
Gasifikasi batubara pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan
menjadi gas yang lebih mudah terbakar dengan klasifikasi berdasarkan nilai
panas (heating value) yaitu low-btu (B*+#A* %tu(scf), medium-btu ("A*+A**
%tu(scf), high-btu (!A*+*** %tu(scf). Perubahan batubara menjadi gas yang
mudah terbakar terjadi melalui beberapa proses kimia dalam reaktor
gasifikasi. 0ahap a,al setelah batubara mendapat perlakuan a,al (ukuran butir
diperkecil hingga ukuran butir tertentu), sebagai feed stock, mengalami
pemanasan sampai temperatur reaksi dan mengalami pirolisa atau pembaraan.
Pembakaran yang terjadi disini adalah pembakaran tidak sempurna
(partial combustion) dengan rasio batubara lebih besar dari stoikiometri
reaksi atau oksigen dibuat tidak mampu mengkon3ersi seluruh karbon menjadi
karbondioksida. Dalam reaktor gasifikasi, produk gasifikasi yaitu 24 dan 5
"
,
bercampur dengan produk pirolisa. Distribusi berat dan komposisi berat gas yang
terjadi dipengaruhi oleh beberapa kondisi antara lain temperatur, kecepatan
pemanasan, tekanan, residence time, dan jenis umpan batubara.
Panas gasifikasi cenderung diklasifikasikan berdasarkan nilai panas,
tetapi dapat pula digolongkan berdasarkan atas transportasi dan kondisi sistem
reaksi dalam reaktor yaitu, fixed bed, fluidized bed dan entrained bed.
a. Fixed Bed
Pada proses gasifikasi cara ini, gra3itasi menguasai sistem partikel+
partikelnya tidak dapat bergerak dan membentuk suatu tumpukan atau solid bed.
Penghembusan gas pereaksi uap dan 4
"
dari ba,ah berla,anan dengan
arah suplai partikel batubara ukuran #+#* mm dengan residence time +A jam. Gas
yang dihasilkan dari proses ini dialirkan dari atas sementara abu yang dihasilkan
di keluarkan dari bagian ba,ah.
Pada gasifikasi dengan menggunakan proses Fixed Bed terdapat
empat 7ona reaksi, yaitu. (;askahta, "**A)
. Dona De3olatisasi
Pada 7ona ini terjadi penguapan air dan 7at+7at 3olatil yang terkandung
dalam batubara
". Dona Gasifikasi
Pada 7ona ini steam yang dialirkan dan 24
"
yang terbentuk dari
pembakaran sempurna, bereaksi dengan batubara pada suhu tinggi dan
membentuk gas sintesis yang terdiri dari 24
"
, 5
"
, dan ;
"
.
#. Dona Pembakaran
Pada 7ona ini 4
"
yang masuk bereaksi dengan sebagian batubara
membentuk 24
"
dan 5
"
4 yang diperlukan dalam reaksi gasifikasi.
<. Dona &bu
Dona ini adalah tempat penampungan abu yang dihasilkan, baik
hasil reaksi pembakaran maupun hasil gasifikasi.
b. Fluidized Bed
Pada proses gasifikasi ini, kehilangan tekanan (pressure loss) sedemikian
besar sehingga daya dorong di bagian ba,ah bed membuat kesetimbangan
dengan
gaya gra3itasi sehingga batubara yang diinjeksikan dari atas dalam bentuk serbuk
berukuran antara *,+A mm berada dalam keadaan melayang dan juga berakibat
permukaan reaksi menjadi lebih luas sehingga reaksi lebih cepat dengan
residence time A+A* detik. Pada reaktor fluidized bed 4
"
dan steam alirkan
melalui bagian ba,ah, sedangkan gas yang dihasilkan di alirkan ke bagian ba,ah
reaktor dan abu dialirkan ke samping bagian ba,ah reaktor.
c. ntrainned Bed
Pada proses ini, steam dan 4
"
bercampur dengan kecepatan sedemikian
tinggi sehingga membuat partikel+partikel solid batubara terba,a oleh gas
(transport pneumatic) yang masuk dari bagian atas. Dalam hal ini diperkenalkan
istilah partikel cloud (bukan dinamakan bed lagi). -ntuk partikel batubara
disebut dengan powder coal dengan ukuran partikel lebih kecil dari *,A mm
dengan residence time antara +A detik. Pada reaktor ini, gas yang dihasilkan
dialirkan ke samping bagian ba,ah reaktor sedangkan abu dikeluarkan dari
bagian dasar reaktor.
Ta)el 1 Per)an$ngan jen$s0jen$s gas$!$er (&.G.&.D, 5abib,
"**B)
Parameter +$,e-M#.$ng Be +lu$$/e Be Entra$ne Be
-kuran umpan
0oleransi kehalusan
partikel
0oleransi kekasaran
partikel
0oleransi jenis
umpan
6ebutuhan oksidan
6ebutuhan kukus
0emperatur reaksi
0emperatur gas
keluaran
Produksi abu
Efisiensi gas dingin
6apasitas
penggunaan
Permasalahan
H A mm
0erbatas
Sangat baik
%atubara kualitas
rendah
8endah
0inggi
*!* I2
<A* + >** I2
6ering
B*=
6ecil
Produksi tar
H > mm
%aik
%aik
%atubara kualitas
rendah dan biomassa
Menengah
Menengah
B** + *** I2
B** + *** I2
6ering
B!."=
Menengah
6on3ersi karbon
H *.A mm
Sangat baik
%uruk
Segala jenis batubara,
tetapi tidak cocok
untuk biomassa
0inggi
8endah
K !!* I2
K ">* I2
0erak
B*=
%esar
Pendinginan gas
produk
2." Batu)ara
%atubara merupakan nama umum yang digunakan untuk mengekspresikan
mineral hitam yang terbentuk dari tumbuh+tumbuhan pada masa lampau, bersifat
padat, ber,arna gelap dan dapat dibakar. %atubara sebagian besar mengandung
karbon dan sejumlah kecil hidrogen, nitrogen, oksigen, dan sulfur. (%rady,
George S.,dkk, ).
Pembentukan batubara dimulai sejak !arboniferous "eriod (Periode
Pembentukan 6arbon atau %atu %ara) yang dikenal sebagai 7aman batubara
pertama. Daman batubara pertama ini berlangsung antara #>* juta sampai "!*
juta tahun yang lalu. Mutu dari setiap endapan batubara ditentukan oleh suhu
dan tekanan serta lama ,aktu pembentukan, yang disebut sebagai Qmaturitas
organikR. (http # // ww w . w o r ld c oal . o r g ) . Sifat umum batubara adalah mudah
terbakar, apabila batubara tersebut mudah terbakar dan menghasilkan kalori
tinggi, disebut batubara, tetapi apabila batubara tersebut tidak mudah terbakar
dan mengasilkan kalori rendah disebut sebagai batubara muda.
%atubara merupakan salah satu jenis bahan bakar pembangkit energi.
%atubara dapat pula dipergunakan tidak sebagai bahan bakar, tetapi
dipergunakan sebagai reduktor pada proses peleburan timah, industri ferro+
nikel, industri besi dan baja, sebagai bahan pemurnian pada industri kimia
(dalam bentuk karbon aktif), sebagai bahan pembuatan kalsium karbida (dalam
bentuk kokas atau semi kokas). Pemanfaatan batubara dalam industri semen,
batubara yang dibakar akan menyisakan abu. &bu batubara tersebut akan
bercampur dengan klinker dan akan berpengaruh pada kualitas semen. Pada
proses pembakaran bata, kandungan abu batubara yang terlalu banyak akan
menyumbat celah+celah susunan antar bata, berakibat akan menggangu
penyebaran panas sebagai hasil pembakaran.
Proses pembentukan batubara terdiri dari dua tahap yaitu tahap biokimia
(penggambutan) dan tahap geokimia (pembatubaraan). 0ahap penggambutan
$peatification% adalah tahap dimana sisa+sisa tumbuhan yang terakumulasi
tersimpan dalam kondisi reduksi di daerah ra,a dengan sistem pengeringan yang
buruk dan selalu tergenang air pada kedalaman *,A J * meter. Material
tumbuhan yang busuk ini melepaskan 5, ;, 4, dan 2 dalam bentuk senya,a
24
"
, 5
"
4, dan
;5
#
untuk menjadi humus. Selanjutnya oleh bakteri anaerobik dan fungi
diubah menjadi gambut.
0ahap pembatubaraan $coalification% merupakan gabungan proses biologi,
kimia, dan fisika yang terjadi karena pengaruh pembebanan dari sedimen yang
menutupinya, temperatur, tekanan, dan ,aktu terhadap komponen organik dari
gambut. Pada tahap ini persentase karbon akan meningkat, sedangkan persentase
hidrogen dan oksigen akan berkurang. Proses ini akan menghasilkan batubara
dalam berbagai tingkat kematangan material organiknya mulai dari lignit, sub
bituminus, bituminus, semi antrasit, antrasit, hingga meta antrasit.
%erikut adalah beberapa penggolongan batubara secara umum dan
berdasarkan nilai kalor batubara.
. 6lasifikasi secara -mum
Secara umum batubara digolongkan menjadi # tingkatan yaitu, anthracite,
bituminous coal dan sub bituminous coal, lignite dan peat (gambut).
a. &nthracite
Oarna hitam, sangat mengkilat, kompak, kandungan karbon sangat tinggi,
kandungan sulfur sangat sedikit. 6andungan air sangat sedikit dan kandungan
abu sangat sedikit.
b. Bituminous/sub bituminous coal
Oarna hitam mengkilat, kurang kompak, kandungan karbon relatif tinggi,
nilai kalor tinggi, kandungan air sedikit, kandungan abu sedikit
dan kandungan sulfur sedikit.
c. 'ignite/peat $brown coal%
Oarna hitam, sangat rapuh, kandungan karbon sedikit, nilai kalor rendah,
kandungan air tinggi, kandungan abu banyak dan kandungan sulfur banyak.
". 6lasifikasi berdasarkan atas nilai kalor
a. %atubara tingkat tinggi (high rank) meliputi meta anthracite, anthracite,
dan semi anthracite.
b. %atubara tingkat menengah (moderate rank) meliputi lo, volatile
bituminous coal, high volatile coal.
c. %atubara tingkat rendah (low rank) meliputi sub bituminous coal dan lignit.
2.1 Deskr$*s$ Pr#ses
Proses produksi metanol adalah salah satu proses petrokimia yang paling
sederhana dengan fasilitas produksi yang aman dan terpercaya dalam
pengoperasiannya. Secara umum, pembuatan metanol untuk tujuan komersial
meliputi # tahapan utama, yaitu persiapan gas umpan dengan proses
gasifikasi batu bara, sintesis metanol (proses utama) dan penanganan
produk akhir (Schmidt, "**A)M
. Persiapan gas umpan dengan proses gasifikasi batu bara.
0ahap ini meliputi produksi gas hidrogen melalui proses gasifikasi batu
bara dengan steam dan oksigen dari unit pemisah udara (air separation unit%,
berupa membran yang menggunakan solid electrodialisis sebagai media difusi
oksigen, dengan kemurnian yang sangat tinggi mencapai !A =.
Pada proses gasifikasi besarnya perbandingan 4
"
terhadap batubara
(kg(kg) adalah sebesar *,"# dan batubara terhadap steam (kg(kg) sebesar ,)A.
8eaktor yang digunakan adalah jenis fiCed bed dengan proses lurgi untuk
menghasilkan 5
"
dalam jumlah yang paling besar. -kuran partikel batubara
adalah #+ #* mm dengan subbituminous coal sebagai bahan baku pada temperatur
gasifikasi B**
*
2 dan tekanan # atm (S,argina, "**>). %esarnya ,aktu tinggal
dalam reaktor gasifikasi adalah jam (Sukandarrumidi, "**>).
0ahapan selanjutnya adalah pemisahan 7at+7at pengotor dan racun katalis
dari aliran gas hidrogen. Dat racun katalis berupa karbon monoksida,
karbon dioksida, dan hidrogen sulfida (5
"
S). 0ahapan purifikasi 7at racun katalis
tersebut dia,ali dengan kon3ersi metana oleh steam menjadi karbon monoksida
dan hidrogen yang berlangsung dalam steam methane reformer (SM8). 6arbon
monoksida hasil gasifikasi dan kon3ersi metana dalam aliran gas kemudian
diubah menjadi hidrogen dan karbon dioksida dengan menggunakan yang
melibatkan steam dan katalis 2u+Dn. 6arbon dioksida dan 5
"
S dalam aliran gas
kemudian diumpankan dalam absorber dengan monoetanolamine "*= sebagai
absorben, dimana seluruh hidrogen sulfida (5
"
S) dalam aliran gas terserap.
". Proses utama
Gas sintesis yang di hasilkan dari gasifier memiliki kondisi yaitu tekanan
# atm dan temperatur B**
*
2 (*)# 6). 8eaksi berlangsung cepat dengan ,aktu
tinggal * detik dan kon3ersi !!= (Lndala,"**). $enis reaktor yang digunakan
adalah jenis fixed bed dengan katalis multikomponen. (Oalas, !BB).
#. Penanganan Produk akhir
Gas metanol bersama dengan hidrogen dan nitrogen yang tidak
terkon3ersi dan gas inert didinginkan sehingga terjadi kondensasi gas metanol
menjadi cairan metanol sementara gas yang tidak terkon3ersi dan inert masih
berada dalam fase gas. Proses ini berlangsung pada temperatur "A
*
2.
Metanol cair yang dihasilkan disimpan dalam tangki penyimpanan
sebelum didistibusikan atau digunakan untuk proses selanjutnya. Gas sisa dari
reaksi yang sebagian besar merupakan hidrogen dan nitrogen disimpan
dalam tangki penyimpanan dan bisa digunakan sebagai bahan bakar (Oalas,
!BB).
Metanol cair yang dihasilkan disimpan dalam tangki penyimpanan
sebelum didistibusikan atau digunakan untuk proses selanjutnya. Gas sisa dari
reaksi yang sebagian besar merupakan hidrogen dan nitrogen dialirkan ke LG22
digunakan sebagai turbin gas (Gary, "**>).
<. -nit Pengolahan @imbah
@imbah dari suatu pabrik harus diolah sebelum dibuang ke
lingkungan atau atmosfer, karena limbah tersebut mengandung bermacam+macam
7at yang dapat membahayakan alam sekitar maupun manusia itu sendiri. Demi
kelestarian lingkungan hidup, maka setiap pabrik harus mempunyai unit
pengolahan limbah.
Dalam pra rancangan pabrik pembuatan metanol dari batu bara dengan
proses gasifikasi ini tidak menghasilkan limbah cair melainkan limbah
padat. &dapun sumber limbah padat pabrik pembuatan metanol ini meliputi fly
ash.
Fly ash yang dihasilkan dari pembuatan metanol ini apabila dibuang
langsung ke lingkungan lambat laun akan membentuk gas metana yang
dapat menyebabkan ledakan, oleh karena itu diperlukan penanganan terhadap
limbah Fly ash. Fly ash dapat dimanfaatkan menjadi campuran beton,
campuran aspal, dan batako (,,, . m e n lh . g o . id . , "**>).
Dalam pra rancangan pabrik pembuatan metanol dari batu bara dengan
proses gasifikasi ini, limbah padat yang dihasilkan direncanakan akan dijual ke
perusahaan lain agar dapat diolah dan dimanfaatkan lebih lanjut.

You might also like