You are on page 1of 4

Samuel Reynaldo Hendrawan

1206243173
Teknik Mesin
Heat Treatment Process
Temerin! ada "a#a $%460&
Heat treatment atau Perlakuan panas adalah proses pemanasan dan pendinginan
material yang terkontrol dengan maksud merubah sifat fisik untuk tujuan tertentu. Secara
umum proses perlakuan panas adalah sebagai berikut:
a. Pemanasan material sampai suhu tertentu dengan kecepatan tertentu pula.
b. Mempertahankan suhu untuk waktu tertentu sehingga temperaturnya
merata
c. Pendinginan dengan media pendingin (air, oli atau udara
!etiga hal diatas tergantung dari material yang akan di heat treatment dan sifat " sifat akhir
yang diinginkan. #an pada kali ini yang akan saya bahas adalah mengenai proses tempering.
Tempering secara umum adalah proses memanaskan kembali baja yang telah
dikeraskan. Selain itu, tempering dilakukan setelah proses hardening dimana biasanya baja
akan sangat keras dan bersifat rapuh, maka dari itu tujuan dari tempering adalah untuk :
$ Mengurangi kekerasan
$ Mengurangi tegangan sisa
$ Meningkatkan keuletan dan ketangguhan baja
Prinsip dari tempering adalah baja dikeraskan sampai temperature dibawah %&('ihat (ambar
& dan ditahan selama & jam per )* mm tebal baja, kemudian didinginkan di udara. 'alu pada
suhu +,,$-,,
o
. dapat dilanjutkan dengan /uenching dengan media oli atau dapat juga
didinginkan di udara.
(ambar & (#iagram 0e.
1aja ! " -2, diambil menjadi benda uji dalam penelitian ini karena sudah banyak
digunakan dalam bidang teknik atau industri. #an biasanya baja ! " -2, digunakan untuk
alat " alat potong karena kekerasannya.
3emper pada suhu rendah antara &*,4. $ )+,4. tidak akan menghasilkan penurunan
yang berarti, karena pemanasan akan menghilangkan tegangan dalam terlebih dahulu.
Penemperan pada suhu hingga ),,4. ini disebut penuaan buatan. 1aja yang memperoleh
perlakuan seperti ini memiliki ukuran yang tetap untuk waktu lama pada suhu ruangan.
Penemperan antara suhu ),,4. $ +5,4. untuk memperlunak kekerasan yang berlebihan dan
meningkatkan keuletan. Penemperan pada suhu antara **,4. $ 2*,4. untuk meningkatkan
kekerasan dengan menguraikan karbid. Pengaruh perlakuan panas meningkatkan kekuatan
dengan naiknya kandungan 6at arang. 'ama dan tingginya suhu penemperan untuk mengubah
sifat pengerasan temper secara kuat atau lemah tergantung pada jenis baja, kekerasan dan
kekuatan menurun dengan bertambahnya suhu penemperan, sedangkan keuletan meningkat.
Proses temper terdiri dari penggumpalan atau pertumbuhan sementit terjadi pada suhu +&*4.
diikuti dengan penurunan kekerasan. Peningkatan suhu akan mempercepat penggumpalan
karbida. 7ntuk hubungan antara suhu dan kekerasan dapat dilihat pada (ambar ).
(ambar ). Pengaruh 3emperatur terhadap !ekerasan
7nsur paduan mempunyai pengaruh yang berarti pada proses temper, pengaruhnya
menghambat laju pelunakan, sehingga baja paduan akan memerlukan suhu temper yang lebih
tinggi untuk mencapai kekerasan tertentu contohnya jika ada unsur " unsur pembentuk
karbida seperti .r, Mo, 8 dan 9. Hubungan antara unsur paduan dan kekerasan dapat dilihat
pada presipitasi karbon dari martensit pada temperatur temper yang lebih tinggi. Pada proses
temper perlu diperhatikan suhu maupun waktu. Meskipun pelunakan terjadi pada saat$saat
pertama setelah suhu temper dicapai, selama pemanasan yang cukup lama terjadi penurunan
kekerasan.
Setelah suhu dinaikkan sampai suhu tempering heat, baja dibiarkan dingin secara
perlahan$lahan. Suhu yang pasti untuk tempering tergantung pada kegunaan baja tersebut.
3ingkat kekerasan yang dicapai setelah pendinginan tergantung pada kandungan karbon
dalam baja. 1aja yang mengandung kurang dari ,,+: karbon tidak memperlihatkan
perubahan yang nyata. !ekerasan maksimum dicapai bila baja mengandung &,+: karbon.
Semakin tinggi suhu penemperan dan semakin lama didiamkan pada suhu ini (lama
penemperan, semakin banyak terbentuk martensit, kekerasan akan menjadi lebih rendah,
keuletan bertambah dan tegangan berkurang. Pada waktu penemperan warnanya masing$
masing berubah menurut suhu (kuning terang hingga kelabu.
Selain temperatur temper, waktu pun perlu diperhatikan. 8aktu yang dipergunakan
dalam tempering jangan terlalu lama karena tidak baik apabila baja saat proses pengerjaan
mengalami pemanasan hingga mencapai temperature yang terlalu tinggi atau waktu tahan
terlalu lama. Hal tersebut dapat membuat sifat mekanis baja menjadi kurang baik.
1erbagai macam penelitian yang telah dilakukan pada baja ! " -2, menempatkan
baja k " -2 dalam baja dengan golongan karbon yang tinggi. 3emperatur pengerasan dapat
dilakukan pada temperatur 5,, derajat .elcius. #an proses tempernya dilakukan pada
temperature &+,, &*,, +*,, -*, derajat .elcius dengan waktu pemanasan selama 2, menit, ;,
menit dan &), menit. Setelah itu untuk sifat microstructurenya, setelah melakukan
pengamplasan, polishing dan etsa menggunakan H<=
+
. >ang intinya adalah pada suhu &,,
dan ),, derajat celcius memperlihatkan struktur martensit, sedangkan pada suhu +,, dan -,,
memperlihatkan struktur partikel karbida yang bulat dalam matrik martensit.
100
o
C 300
o
C

You might also like