You are on page 1of 16

Pengertian Termodinamika

Ada beberapa pengertian dari Termodinamika



1.Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari pertukaran energi dalam bentuk
kalor dan kerja, sistem pembatas (boundary) serta lingkungan.

2.Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara panas, kerja mekanik serta
aspek-aspek lain dari energi dan perpindahannya

3.Termodinamika adalah suatu cabang ilmu fisika yang mempelajari hukum-hukum dasar yang
dipatuhi oleh kalor dan usaha.
Sistem Termodinamika
Dalam fisika, dikenal 3 macam sistem sebagai berikut:

1.Sistem Terbuka; ada pertukaran massa dan energi sistem dengan lingkungannya.Contoh:
lautan, tumbuh-tumbuhan.

2.Sistem Tertutup; ada pertukaran energi tetapi tidak terjadi pertukaran massa sistemdengan
lingkungannya. Contoh:
Green house
ada pertukaran kalor tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan lingkungan.

3.Sistem Terisolasi; tidak ada pertukaran massa dan energi sistem dengan lingkungan.Contoh:
tabung gas yang terisolasi.





A.USAHA DAN PROSES DINAMIKA
1.USAHA YANG DILAKUKAN GAS
Jika gas berada dalam sebuah ruangan bebentuk silender berpenghisap yang dapat bergerak
bebas,maka gaya yang dikerjakan gas terhadap penghisap itu adalah F = P . A .

Usaha ( W ) yang di lakukan oleh gas adalah :


Ket
W = USAHA (J)
P = Tekanan gas
V = Perubahan Vol ( m3)

















W= P . V
2.PROSES TERMODINAMIKA
a.Proses isobarik


Diagram proses isobarik. Daerah berwarna kuning sama dengan usaha yang dilakukan.
Proses isobarik adalah perubahan keadaan gas pada tekanan tetap.
Persamaan keadaan isobarik:
Usaha yang dilakukan pada keadaan isobarik: =P (Vb Va)
b.Proses ISOKHORIK
Proses ini adalah proses perubahan keadaan system pada volume konstan.







W= P . V = P x 0 = 0

c.Proses isotermik
Proses isotermik adalah proses perubahan keadaan system pada suhu konstan.tekanan dan
volume berubah,sedang T konstan.maka
P.V = n.R.T = C =konstan
atau
P=


Usaha yang dilakukan oleh gas pada proses isotermik ditentukan dengan persamaan sebagai
berikut.


D.Proses adiabatic
Proses adiabatik adalah perubahan keadaan gas dimana tidak ada kalor yang masuk maupun
keluar dari sistem.
Persamaan keadaan adiabatik:
Tetapan Laplace:
karena , maka persamaan diatas dapat juga ditulis:

Usaha yang dilakukan pada proses adiabatik:



W= Nrt In


B. pengertian Energi Dalam
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hukum pertama termodinamika kita
harusmemahami terlebih dahulu mengenai usaha, kalor dan energi serta energi dalam.
Karenasebelumnya kita telah membahas mengenai usaha, kalor dan energi, maka yang
perludibahas sekarang adalah mengenai energi dalam.Setiap benda memiliki energi yang tidak
tampak dari luar. Energi ini disebut energidalam. Energi dalam berhubungan dengan aspek
mikroskopik zat. Kita ketahui bahwa setiapzat terdiri atas atom-atom atau molekul molekul
yang bergerak terus-menerus. Dari gerakanini, zat memiliki energy kinetik. Antara molekul-
molekul zat juga terdapat gaya yangdisebut gaya antarmolekul. Karena gaya antarmolekul ini,
molekul-molekul memiliki energi potensial. Jumlah energi kinetik dan energi potensial yang
berhubungan dengan atom-atomatau molekul-molekul zat disebut energi dalam. Untuk gas
ideal, gaya antarmolekul dapatdiabaikan, sehingga energi potensial molekul-molekul adalah
nol. Dengan demikian, energidalam hanyalah total energi kinetik dari seluruh molekul.Energi
dalam adalah suatu sifat mikroskopik zat, sehingga tidak dapat diukur secaralangsung. Yang
dapat diukur secara tidak langsung adalah perubahan energi dalam (notasi
U), yaitu ketika sistem berubah dari keadaan awal (diberi indeks 1) ke keadaan akhir
(diberi indeks 2).Perubahan energi dalam :
U = U2 U1











C.HUKUM 1 TERMODINAMIKA
Proses Isotermik
Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahan-perubahan di
dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini
dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan
energi dalam (U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama
dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W).
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p V di bawah ini. Usaha yang dilakukan
sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai
Dimana V
2
dan V
1
adalah volume akhir dan awal gas.







Proses Isokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan
melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (V = 0), gas tidak
melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya.
Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan Q
V
.
Q
V
= U

Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas
dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas
melakukan usaha (W = pV). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan
konstan Q
p
. Berdasarkan hukum I termodinamika, pada proses isobarik berlaku
Sebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan energi dalam sama dengan kalor
yang diserap gas pada volume konstan
Q
V
=U
Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai
W = Q
p
Q
V

Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi (kalor) yang
diserap gas pada tekanan konstan (Q
p
) dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume
konstan (Q
V
).


Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh
sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi
dalamnya (W = U).
Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-masing p
1

dan V
1
mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p
2
dan
V
2
, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai
Dimana adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor
molar gas pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar dari 1 ( >
1).

Proses adiabatik dapat digambarkan dalam grafik p V dengan bentuk kurva yang mirip dengan
grafik p V pada proses isotermik namun dengan kelengkungan yang lebih curam.






D. SIKLUS TERMODINAMIKA
Pengertian Siklus
Siklus adalah rangkaian proses yang membuat keadaan akhir sistem kembali keadaan
awalnya. Tinjau suatu siklus termodinamika yang melibatkan proses isothermal, proses isobarik,
proses isohorik Sistem menjalani proses isotermal dari keadaan A sampai B, kemudian
menjalani proses isobarik untuk mengubah sistemdari keadaan B keadaan C. Akhirnya proses
isokhorik membuat sistem kembali ke keadaan semula. Proses dari keadaan A ke keadaan B
kemudian kembali ke keadaan A menyatakan suatu siklus.
Usaha W yang dilakukan oleh suatu sistem untuk satu siklus sama dengan luas daerah
yang diarsir pada diagram p-v.usaha bernilai pokitif, jika arah proses dalam siklus searah
putaaran jarum jam dan bernilai negatif, jika berlawanan arah putaran jarum jam. Perubahanm
energi dalam U untuk satu siklus sama dengan nol (U = 0) karena keadaan awal sama dengan
keadaan akhir.

Siklus carnot
Siklus adalah suatu rangkaian proses yang dimulai dari suatu keadaan awal dan berakhir pada
keadaan itu lagi. Siklus Carnot merupakan suatu siklus usaha yang dikemukakan oleh Sadi
Carnot (1796-1832).


Siklus Carnot terdiri dari empat proses:
1. Proses pemuaian secara isotermik A ke B. Pada proses ini sistem menyerap kalor Q
1
dari
reservoir bersuhu tinggi T
1
dan melakukan usaha W
AB
.
2. Proses pemuaian secara adiabatik B ke C. Selama proses ini berlangsung suhu sistem
turun dari T
1
menjadi T
2
sambil melakukan usaha W
BC
.
3. Proses pemampatan secara isotermik C ke D. Pada proses ini sistem menerima usaha
W
CD
dan melepas kalor Q
2
ke reservoir bersuhu rendah T
2
.
4. Proses pemampatan secara adiabatik D ke A. Selama proses ini suhu sistem naik dari T
2

menjadi T
1
akibat menerima usaha W
DA
.
Mesin paling ideal dan mempunyai efisiensi maksimum adalah mesin yang menggunakan siklus
Carnot, kerja yang dilakukan mesin yang menggunakan mesin Carnot, adalah:



Bisa juga kita tuliskan W = Q
1
Q
2





Dengan:
Q
1
= kalor yang diberikan oleh reservoir bersuhu tinggi (T
1
)
Q
2
= kalor yang diberikan oleh reservoir bersuhu tinggi (T
2
)
W = kerja yang dilakukan mesin (J)
T
1
= reservoir suhu tinggi (K)
T
2
= reservoir suhu tinggi (K)

Mesin Carnot memiliki efisiensi paling besar karena merupakan mesin ideal yang hanya ada di
dalam teori. Jadi, sebenarnya tidak ada mesin yang mempunyai efisien yang menyamai efisiensi
mesin Carnot. Cara kerja mesin Carnot hanya tergantung pada suhu kedua tandon atau
reservoir.
Untuk mendapatkan efisiensi sebesar 100%, suhu tandon suhu rendah (T
2
) harus = 0 K, hal ini
dalam praktik tidak mungkin terjadi. Hal ini disebabkan karena proses kalor pada mesin Carnot
bersifat reversibel, sedangkan pada mesin sesungguhnya mengalami prosesnya irreversibel.
Selain siklus Carnot dikenal juga beberapa jenis siklus lain, yang digunakan diantaranya siklus
siklus otto dan siklus diesel. Siklus otto terdiri dari proses adiabatik dan isokhorik. Sedang siklus
diesel terdiri dari proses adiabatik, proses isobarik, dan proses isokhorik.




E.HUKUM II Termodinamika

Hukum kedua termodinamika adalah ekspresi dari kecenderungan yang dari waktu ke
waktu, perbedaan suhu, tekanan, dan menyeimbangkan potensi kimia dalam terisolasi sistem
fisik . Dari keadaan kesetimbangan termodinamika , hukum menyimpulkan prinsip
peningkatan entropi dan menjelaskan fenomena ireversibilitas di alam. Hukum kedua
menyatakan ketidakmungkinan mesin yang menghasilkan energi yang dapat digunakan dari
energi internal melimpah alam dengan proses yang disebut gerak abadi dari jenis yang kedua.

kerja dari luar, panas tidak dapat merambat secara spontan dari suhu rendah ke suhu
tinggi (Clausius)
lainnya (Thomson-Kelvin-Planck)
mesin tidak mungkin bekerja dengan hanya mengambil energi dari suatu sumber suhu
tinggi kemudian membuangnya ke sumber panas tersebut untuk menghasilkan kerja abadi
(Ketidakmungkinan mesin abadi)
nghasilkan daya paling ideal. Mesin
ideal memiliki efisiensi maksimum yang mungkin dicapai secara teoritis

Arah Proses Termodinamik
1. Proses termodinamik yang berlanggsung secara alami seluruhnya disebut proses ireversibel
(irreversibel process). Proses tersebut berlanggsung secara spontan pada satu arah tetapi tidak
pada arah sebaliknya. Contohnya kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah.
2. Proses reversibel adalah proses termodinamik yang dapat berlanggsung secara bolak-balik.
Sebuah sistem yang mengalami idealisasi proses reversibel selalu mendekati keadaan
kesetimbangan termodinamika antara sistem itu sendiri dan lingkungannya. Proses reversibel
merupakan proses seperti-kesetimbangan(quasi equilibrium process).
F.ENTROPI
Pengertian Entropi
Entropi (S) adalah ukuran keacakan atau selang ketidakteraturan dalam suatu sistem. Entropi
sistem meningkat ketika suatu keadaan yang teratur, tersusun dan terencana menjadi lebih
tidak teratur, tersebar dan tidak terencana. Semakin tidak teratur, semakin tinggi pula
entropinya. Dalam istilah yang lebih sederhana, entropi suatu sistem adalah suatu sistem dari
manifestasi ketidakberaturan. Dengan kata lain entropi adalah banyaknya kalor atau energi
yang tidak dapat diubah menjadi usaha

Contoh:
Pecahan gelas dan percikan air memiliki tingkat entropi lebih tinggi dibandingkan dengan gelas
yang menyatu dan terisi di atas meja. Contoh lain telur yang digoreng memiliki tingkat entropi
yang tinggi.
Ketika suatu sistem menyerap sejumlah kalor Q dari reservoir yang memiliki temperatur
mutlak, entropi sistem tersebut akan meningkat dan entropi reservoirnya akan menurun
sehingga perubahan entropi sistem dapat dinyatakan dengan persamaan





Ciri proses reversible adalah perbuhan total entropi (S = 0 )baik bagi sistem maupun
lingkungan. Pada irreversible perubahan entropi S > 0 . Proses irreversible selalu menaikan
entropi semesta



Contoh Soal
Gambar di samping menunjukkan bahwa 1.200 J kalor mengalir secara spontan dari reservoir
panas bersuhu
600 K ke reservoir dingin bersuhu 300 K. Tentukanlah jumlah entropi dari sistem tersebut.
Anggap tidak ada
perubahan lain yang terjadi.
Diketahui:



Perubahan pada reservoir panas (yang memberikan kalor diberi tanda -)



Perubahan pada reservoir dingin (positif karena menerima kalor)



Total perubahan entropi adalah jumlah aljabar perubahan entropi setiap reservoir











TUGAS FISIKA
TERMODINAMIKA












Nama : Muhammad Ridho
Kelas : XI IPA2

You might also like