You are on page 1of 14

Imobilisasi Pada Geriatri

Yuni noer aida Rohmawati


Pembimbing :
Dr. Ahmad Dewanto Sp.PD
Latar belakang
persentase populasi usia lanjut Indonesia
masalah kesehatan yang berhubungan dengan warga
usia lanjut
Proses menua fungsi berbagai organ tubuh
masalah kesehatan pada usia lanjut Pada keadaan
yang berat berbaring di tempat tidur atau duduk
di kursi roda menimbulkan berbagai komplikasi
sistemik
Di Indonesia, tahun 2005 menemukan 8,4% usia
lanjut yang dirawat mengalami imobilisasi.

Definisi
Imobilisasi : Imobilisasi didefinisikan sebagai
keadaan tidak bergerak/tirah baring selama 3
hari atau lebih, dengan gerak anatomik tubuh
menghilang akibat perubahan fungsi fisiologik
faktor resiko utama
1. Kontraktur
2. Demensia berat
3. Osteoporosis,
4. Ulkus
5. Gangguan
penglihatan, dan
6. Fraktur
Komplikasi Imobilisasi
Thrombosis
Emboli paru
Kelemahan otot
Kontraktur otot dan sendi
Osteoporosis
Ulkus dekubitus
Hipotensi postural
Pneumonia dan ISK
Gangguan nutrisi
(hipoalbuminemia)
Konstipasi dan skibala

1. Thrombosis


Stasis akumulasi leukosit teraktivasi & akumulasi
trombosit teraktivasi
Hipoksia lokal pd sel endotel

Aktivator faktor X

Merangsang akumulasi
Leukosit & trombosit gangguan pd sel endotel

sifat alamiah sel berubah,
(anti trombotik trombotik)

thrombosis

imobilisasi
Gejala :
Rasa panas, bengkak,
kemerahan, nyeri pada tungkai
2. Emboli paru
diakibatkan oleh banyak faktor :
- Emboli air ketuban
- Emboli udara
- Emboli karena DVT penyebab utama
kesakitan dan kematian pada pasien di rumah
sakit
Gejala emboli paru dapat berupa sesak napas,
nyeri dada, dan peningkatan denyut nadi.

3. Kontraktur otot & sendi
Kontraktur
Nyeri
imobilisasi
Inflamasi
degeneratif
Infeksi
trauma
4. Osteoporosis
Imobilisasi :
resorpsi tulang
kadar Ca serum
Menghambat sekresi PTH
Menghambat prod vit D3
aktif (1,25-(OH)2D)
5. Ulkus Dekubitus
Imobilisasi

Tekanan daerah kulit sakral
ketika dlm posisi berbaring

Aliran darah terhambat pd
daerah kulit yg tertekan

Anoksia jaringan dan nekrosis
6. Hipotensi postural
.Hipotensi postural a/ TD sistolik sebanyak
20 mmHg dari posisi baring ke duduk
Posisi berdiri 600-800 ml darah dialirkan ke tungkai CO

Normal Usia lanjut fungsi baroreseptor

Kompensasi
(vasokonstroksi & denyut jantung)


Upaya pencegahan komplikasi
Non farmakologis
Terapi fisik dan latihan jasmani :
perubahan posisi secara teratur
mobilisasi dini
Dekubitus : menghilangkan penyebab ulkus
Penggunaan kasur anti dekubitus, memiringkan pasien ke
kiri & kanan, pemberian minyak setelah mandi, dll
Kontro TD
Latihan kekuatan otot serta kontraksi abdomen & otot pada kaki
Konstipasi : monitor asupan makanan yg mengandung serat
Pemberian nutrisi yg adekuat malnutrisi
Farmakologis
Trombosis : pemberian antikoagulan, Low dose
Heparin (LDH) dan Low Molecular Weight
Heparin (LMWH) profilaksis aman u/ geriatri

You might also like