You are on page 1of 12

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA


UNIVERITAS PGRI PALEMBANG

PENGARUH LATIHAN PUSH UP TERHADAP DAYA LEDAK TEKNIK
PUKULAN ARAH ULU HATI KARATE EKSTRAKULIKULER
SMP NEGERI 45 PALEMBANG



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak berabad-abad yang lalu Seni Beladiri sangat dibutuhkan oleh setiap insan
manusia, baik itu tua, muda, pria maupun wanita untuk melindungi diri dari bahaya atau
tindakan asusila. Untuk dapat menjaga diri, kita harus mempelajari dan berlatih teknik dari
seni bela diri secara continue sehingga bisa menguasainya dan terbiasa dalam refleks
penggunaannya. Pada era globalisasi ini banyak sekali cabang-cabang ataupun aliran-aliran
dari seni beladiri, Dari sekian cabang-cabang seni beladiri dapat dibedakan menjadi dua
bagian yaitu seni beladiri Original biasanya disebut Martial Art dan Sport Martial Art atau
olahraga seni beladiri contohnya saja seperti kungfu, silat, muay thai, boxing, taekwondo,
karate dan lainnya. Dari masing- masing cabang pasti memiliki kedua karakteristik tersebut
termasuk cabang olahraga beladiri karate.

Karate merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang berasal dari Negara
Jepang. Karate terdiri dari kata Kara yang mempunyai arti kosong dan te berarti
tangan dan do jalan. Jadi secara keseluruhan karate-do mempunyai arti berjalan dengan
tangan kosong yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan, kepribadian serta
membentuk manusia seutuhnya yang memiliki ciri khas pribadi yang luhur, berbudi pekerti,
memiliki semangat juang yang tinggi serta menjungjung tinggi nilai etika dan memiliki
kedewasaan mental. Dalam olahraga beladiri karate terdapat beberapa hal yang harus
dipelajari seperti teknik Kata yaitu jurus-jurus, Kihon atau teknik dasar yang meliputi
pukulan, tangkisan, tendangan, sikutan, kuda-kuda dan juga Juuzitsu teknik membanting.

Teknik dasar dalam dunia beladiri adalah mutlak karena merupakan dasar dari
segalanya. Untuk memiliki kemampuan yang baik dibutuhkan kerja keras, latihan dan
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA
UNIVERITAS PGRI PALEMBANG

ketelatenan diri yang tinggi sehingga mental, teknik dan kepribadian dapat terasah. Dengan
mengasah teknik seseorang dapat menjadikan bagian tubuh yang dilatihnya sebagai senjata
yang mematikan, contonya saja pukulan arah ulu hati. Cara melakukan teknik ini terbilang
mudah untuk dilakukan yaitu dengan cara sikap awal kuda-kuda sejajar maupun kuda-kuda
depan. Bagian tubuh terutama bahu harus rileks, salah satu tangan di depan menjulur lurus
searah bahu kemudian tangan yang satunya ditekuk kebelakang dan tangan dikepalkan secara
rileks. Saat memukul tangan yang didepan ditarik kebelakang dan tangan yang akan
memukul didorong kedepan dengan mengosongkan tenaga tetapi saat 30% akan mengenai
sasaran gerakanya diperkuat dan dipercepat hingga membentuk pukulan berdaya ledak. Yang
perlu diperhatikan adalah saat tangan yang memukul dan yang menarik sama cepatnya
sehingga membentuk irama yang selaras lalu sasaran mengarah ke ulu hati dengan lurus dan
penuh tenaga dan pandangan menghadap kedepan.

Sekarang ini karate telah berkembang pesat hingga keseluruh dunia dan telah
diperlombakan dalam berbagai even tingkat daerah, nasional maupun internasional. Dan di
indonesiapun kini telah bermunculan perguruan-perguruan karate bahkan hingga disekolah
terdapat kegiatan ekstrakulikuler karate. Tidak berbeda dengan sekolah lainnya SMP Negeri
45 Palembang pun terdapat kegiatan ekstrakulikuler karate dan sangat diharapkan para
siswanya dapat menguasai kemampuan beladiri karate misalnya saj mampu menggunakan
teknik pukulan arah ulu hati dengan baik. Tetapi pada kenyataan yang ada pasti terdapat
masalah-masalah yang dialami oleh siswa nantinya baik itu masalah kemampuan fisik murid,
sarana prasarana maupun proses latihan. Oleh sebab itu untuk dapat menghasilkan daya ledak
pukulan kearah ulu hati dengan baik Seorang guru atau pelatih biasanya tahu apa yang
dibutuhkan anak didiknya yaitu latihan yang terus menerus dan juga latihan tambahan untuk
meningkatkan kekuatan lengan sehingga pukulan menjadi lebih bertenaga dan cepat. Untuk
meningkatkan kemampuan tersebut misalnya saja memberi pelatihan ekstra seperti push up
untuk meningkatkan kekuatan daya ledak pukulannya. Caranya adalah memberikan latihan
vareasi push up yang berbeda seperti push up menggunakan waktu, hitungan, gaya dan
memberi beban tubuh. Dari metode latihan tersebut diharapkan dapat membantu murid
membentuk kekuatan dan kecepatan pukulan ledak arah ulu hati secara maksimal dan efisien.

B. Rumusan Masalah
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA
UNIVERITAS PGRI PALEMBANG

Sehubungan dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka yang perlu
dikaji lebih mendalam melalu penilitian ini adalah sebagi berikut:
1. Apakah bentuk latihan vareasi push up berpengaruh dalam meningkatkan kekuatan
daya ledakan dari pukulan arah ulu hati ?
2. Apakah ada perbedaan hasil kemampuan daya ledakan pukulan arah ulu hati terhadap
push menggunakan waktu, hitungan, gaya dan memberi beban tubuh ?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan kedua rumusan masalah penelitian di atas, maka penelitian ini akan
didasarkan pada beberapa rumuan tujuan sebagai berikut:
1. Menemukan bentuk-bentuk pelatihan fisik melalui push up yang tepat untuk
meningkatkan kekuatan daya ledak pukulan.
2. Mendapatkan data mengenai perbedaan kemampuan tiap siswa sebelum dan sesudah
menerapkan bentuk-bentuk latihan push up yang telah disusun untuk meningkatkan
kemampuan daya ledak pukulan arah ulu hati siswa ekstrakulikuler karate.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berarti bagi pengembangan
teoritis, yakni sejumlah prinsip atau kaidah yang dapat dijadikan pedoman dalam membentuk
dan meningkatkan kemampuan daya ledak pukulan Siswa Menengah Pertama (
Ekstrakulikuler Karate ).

2. Manfaat Praktis
Selain dapat memberikan manfaat secara teoritis, hasil penelitian ini juga diharapkan
dapat memberikan manfaat praktis, yaitu tersusunnya bentuk-bentuk latihan push up untuk
meningkatkan kemampuan daya ledak pukulan siswa ekstrakulikuler karate Sekolah
Menengah pertama, yang pada gilirannya dapat digunakan oleh para guru pendidikan jasmani
maupun guru karate dalam proses kegiatan ekstrakulikuler.
3.
E. avfafa
F. afafaf
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA
UNIVERITAS PGRI PALEMBANG

G. afafa
H. afaf
I. afafa
J. afafaf
K. afaa





BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS


A. Kajian Teori
Push up adalah suatu jenis senam kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan otot bisep
maupun trisep. Posisi awal tidur tengkurap dengan tangan di sisi kanan kiri badan. Kemudian
badan didorong ke atas dengan kekuatan tangan. Posisi kaki dan badan tetap lurus atau tegap.
Setelah itu, badan diturunkan dengan tetap menjaga kondisi badan dan kaki tetap lurus.
Badan turun tanpa menyentuh lantai atau tanah. Naik lagi dan dilakukan secara berulang.
Kegiatan ini dapat dikombinasikan dengan:
1. mengubah jarak telapak tangan
2. bentuk tangan yang menyentuh lantai: membuka, mengepal, menggunakan jari, atau
punggung tangan
3. mengubah jarak antar kaki
4. mengubah ketinggian letak kaki: dengan menggunakan kursi atau kaki yang satu ditindihkan
ke kaki yang lain
5. mengubah jumlah tangan yang digunakan : satu tangan atau dua tangan

Push Up dalam Olahraga Karate
Push Up Sebagai Elemen Penting dalam Beladiri Karate

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA
UNIVERITAS PGRI PALEMBANG


Latihan Push Up adalah suatu latihan kekuatan fisik yang lazim ditemui di setiap cabang olah raga
ilmu beladiri baik Karate, Taekwondo, Kungfu, Silat dsb. Semua beladiri tersebut memerlukan latihan
push up untuk membentuk pengamalnya menjadi seseorang yang kuat serta tangguh fisiknya.
Bahkan dalam olah raga beladiri tertentu semisal Karate seseorang yang mempunyai kapalan di
tangannya, akan dikagumi oleh orang-orang disekitarnya khususnya teman-temannya sesama
pengamal beladiri. Hal ini dikarenakan orang yang tangannya kapalan berarti ia sudah sangat sering
push up dengan tinjunya atau kepalannya, bahkan sudah menjadi kebiasaan atau gaya hidupnya
sehari-hari. Sebagaimana kita tahu orang yang sudah sangat sering push up dengan tinjunya, berarti
mempunyai pukulan yang mematikan dikarenakan latihan push up tersebut memberikan mamfaat
berupa daya dorong yang kuat pada tangan/tinjunya, sehingga pukulannya akan memberikan daya
dorong tenaga (power) yang besar dan kecepatan yang mengagumkan. Selain untuk memperkuat
daya dorong pukulan, push up juga mempunyai beberapa mamfaat lain yaitu:

Pertama:
Push Up menguatkan otot Lengan, Bahu dan Dada. Gerakan push up yang terpusat pada tubuh
bagian atas akan membuat dada dan bahu anda kuat dan tegap, lengan anda sebagai pusat
penggerak akan mempunyai otot yang kekar dan kuat.

Kedua:
Push Up juga membuat anda tidak mudah terkilir, terutama pada bagian lengan dan bahu. Selain
kuat otot lengan dan tubuh bagian atas menjadi lebih lentur.

Ketiga:
Push Up membantu melancarkan aliran darah ke kepala, terlebih lagi bila anda melakukan latihan
leher sebelum memulai push up sesuai dengan petunjuk di atas, sehingga anda akan dapat merasa
lebih segar dan nyaman.

Bagaimana cara latihan Push Up yang benar? , berikut adalah tips-tipsnya:
Sebelum memulai latihan Push Up, selalu awali dengan latihan leher, lakukan gerakan menekuk
leher ke depan dan kebelakang minimal 30 kali, lanjutkan dengan menekuk ke kiri dan ke kanan
minimal juga 30 kali, dan lanjutkan dengan membuat gerakan memutar, dengan setiap 3 kali
gerakan berganti arah putaran, ulangi sampai 5 kali. Latihan leher diperlukan agar anda tidak
mengalami cedera leher akibat tarikan urat leher pada saat melakukan gerakan push up. Latihan
leher ini juga mencegah anda dari rasa pusing setelah push up.
Untuk melakukan push up yang benar, mula-mula posisikan tubuh anda tertelungkup. Letakkan
lengan tepat di samping kanan dan kiri anda, tidak terlalu lebar juga tidak terlalu sempit. Bagi yang
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA
UNIVERITAS PGRI PALEMBANG

ingin memperkuat pukulannya maka Push Up dengan tangan dikepalkan adalah lebih baik. Berikut
adalah contoh gambarnya:


Pada gambar tsb, bagian yang dilingkari adalah yang menjadi tumpuan berat badan alias yang
menempel pada lantai/tanah, karena bagian tsb merupakan bagian/alat yang digunakan untuk
memukul lawan. kemudian Tarik nafas sebelum mengangkat tubuh, dan bersamaan dengan gerakan
lengan mengangkat tubuh anda lepaskan nafas. Saat bergerak turun tarik nafas kembali.Bagaimana
cara melakukan repetisi Push Up yang baik? Berikut Tipsnya:
Idenya adalah untuk memulai push up secara bertahap sehingga setiap ketidaknyamanan
Anda merasa hari berikutnya adalah minimum. Mulai dengan 10 push up minggu pertama.
Anda dapat melakukan push sehari-hari atau setiap hari dan setengah. Anda bisa mengambil
libur akhir pekan sehingga tubuh Anda memberikan cukup waktu untuk memulihkan dan
memperkuat. Pastikan Anda minum cukup air setelah push up untuk mencegah dehidrasi
karena hal ini akan berdampak negatif bangunan otot Anda.
Minggu berikutnya menambahkan lain 10 push up untuk rutinitas Anda dan tren ini harus
terus sampai Anda mencapai 100 push up. Penting bahwa Anda tetap memperpanjang
target Anda sehingga Anda membantu Anda untuk mengencangkan otot dan tumbuh.
Jika Anda terus meningkatkan jumlah push up yang Anda lakukan setiap minggu, Anda akan
melihat perbedaan massa otot Anda dengan bulan kelima.
Setelah Anda merasa nyaman dengan melakukan 100 push up, Anda dapat membuatnya
lebih menantang untuk tubuh Anda dengan melampirkan berat sehingga lebih banyak
perlawanan yang dibuat dan otot-otot Anda akan tumbuh lebih besar. Sekarang Anda harus
mulai melakukan push up tiga kali seminggu dengan hari istirahat di antara setiap sesi
latihan. Ingatlah untuk memiliki dua menit istirahat di antara setiap set.
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA
UNIVERITAS PGRI PALEMBANG


Kapalan seorang Karateka yang sering Push Up

B. Hkhkh
C.


Contoh proposal pengaruh latihan skipping terhadap
tinggi loncatan vertical jump
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kemampuan vertical jump dalam cabang bola voli adalah kebutuhan mutlak yang harus
dimiliki oleh setiap pemain voli, karena vertical jump sangat dibutuhkan setiap pemain untuk
melakukan serangan kedaerah lapangan lawan untuk mendapatkan point. Semakin tinggi
vertical jumpnya biasanya memiliki pukulan yang sangat mematikan, jadi mengapa vertical
jump sangat penting dimiliki dan ditingkatkan oleh pemain voli.
Club bola voli dhaksinarga gunungkidul adalah club yang membina atlit bola voli dari level
usia dini sampai senior. Dari level usia dini pun kemampuan vertical jump sudah dilatih
dengan berbagai macam latihan agar nantinya kemanpuan loncatan vertical jump bisa
bekembang dan meningkat. Jadi kemampuan vertical jump sangat penting dalam permainan
bola voli. Khususnya untuk pemain remaja latihan ini harus ditingkatkan, karena dalam masa
ini pemain remaja mengalami perkembangan secara cepat dari fisiologis maupun fisik.
Salah satu latihan yang sering dilakukan untuk meningkatkan kemampuan vertical jump ini
adalan latihan skipping, karena dengan latihan skipping ini akan memperoleh keguanan yang
sangat banyak untuk berbagai macam otot yang digunakan untuk melakukan vertical jump.
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA
UNIVERITAS PGRI PALEMBANG

Selain bermanfat banyak, latihan skipping ini juga sangat sederhana dan bisa dilakukan
dimana saja.
Berdasarkan latar belakang ini saya tertarik untuk meneliti pengaruh latihan terhadap
loncatan vertical jump pemain level remaja di club bola voli dhaksinarga tahun 2009.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas identifikasi masalah yang mendorong saya untuk
melakukan penelitian berkenaan judul diatas.
1. Perkembangan kemanpuan vertical jump pada level remaja kurang cepat.
2. Pemain level remaja kurang mendapat variasi latihan untuk meningkatkan kemampuan
vertical jump.
3. Latihan sekipping merupakan latihan yang jarang diberikan kepada pemain level remaja di
club bola voli dhaksinarga.
C. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini akan dibatasi masalah Pengaruh Latihan skipping Terhadap Tinggi
Loncatan Vertical Jump Pemain Level Remaja di Club Dhaksinarga Tahun 2009
D. Rumusan Masalah
Berpijak pada uraian latar belakang masalah diatas, saya akan mengajukan perumusan
masalah yang nantinya akan terjawab melalui penelitian yang saya lakukan. Adapun
perumusan yang saya ajukan adalah:
1. Adakan terdapat pengaruh antara latihan skipping terhadap tinggi loncatan vertical jump
pemain level remaja di club dhaksinarga. Tshun 2009?
2. Apakan pengaruh tersebut rendah, sedang atau signifikan, antara latihan skipping dengan
tinggi loncatan vertical jump pemain level remaja di club dhaksinarga. Tshun 2009?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan saya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Ada pengaruh antara latihan skipping dengan tingi loncatan vertical jump pemain level
remaja di club dhaksinarga. Tahun 2009.
2. Pengaruh tersebut signifikan, antara latihan skipping dengan tinggi loncatan vertical jump
pemain level remaja di club dhaksinarga. Tahun 2009.
F. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dalam penelitian ini adlah sebagai berikut:
1. Untuk pemain
Dapat mengetahui seberapa tinggi loncatan vertical jumpnya sendiri, sehingga bisa menjadi
patokan untuk menambah latihan skipping untuk memperoleh loncatan yang lebih tinggi.
2. Untuk pelatih
Bisa dijadikan pedoman untuk meningkatkan tinggi loncatan vertical jump pemain yang
memiliki loncatan yang rendah, dan dengan penelitian ini latihan skipping bisa diterapkan
kepada atlit yang lainnya atu level usia dini.
3. Untuk club
Sebagai sumbangan pemikiran club untuk membuat program latihan dan untuk
menyempurnakan program yang sudah ada.
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA
UNIVERITAS PGRI PALEMBANG

BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
Skipping merupakan olahraga yang sejak zaman dulu digemari dari berbagai Negara, olah
raga skipping sesungguhnya merupakan olahraga yang mengunakan seutas tali untuk
melakukan lompatan. Olah raga sekiping ini degemari oleh atlit-atlit dari berbagai macam
cabang, misalnya bola voli, badminton, tinju, dan oalhraga yang lain. Mengapa olah raga
skipppingini sangat digemari? Tidak heran olahraga ini digemari, karena dengan melakukan
olahraga skipping ini dapat meningkatkan kekuatan,kelincahan, keseimbangan, dan masih
bnyak lagi yang didapat dengan melakukan olahraga skipping ini. Dengan melakukan
skipping otot-otot yang dgunakan menyeluruh bagian tubuh, jadi dengan satu macam
olahraga ini maka manfaat yang didapat juga sangan menyeluruh. Olahraga ini sampai saat
ini masih menjadi pilihan dari berbagai cabang olahraga. Sampai saat ini juga perkembangan
skipping juga sangat hebat, skipping mengalami perkembanan dari segi fariasi pengunaan
maupun bahan yang digunakan. Zaman dahulu skipping digunakan hnya untuk meloncat satu
atau dua macam loncatan saja namun sekarang variasi penggunaan skipping sangat variatif
dan berkembang berbagai macam variasi, selain itu bahan yang digunakan untuk membuat
skipping pada zaman dulu hanya tali saja dan pegangannya Cuma dari kayu, namun sekarang
dengan berkembangnya zaman bahan skipping bisa dari plastik yang bahannya ringan dan
mudah digunakan.
Vertical jump adalah kemampuan seseorang untuk melakukan loncatan lurus keatas dan tidak
menggunakan awalan(jurnal olahraga SMP 1 ngawen GK 2007).
Vertical jump juga bisa diartikan gerakan meloncat setinggi-tingginya dengan vokus
kekuatan otot tungkai untuk mencapai loncatan lurus keatas dengan maksimal. Vertical jum
ini biasanya banyak digunakan oleh beberapa cabang olahraga misalnya bolavoli, basket, dan
lain sebagainya. Karena dalam olahraga tersebut vertical jump sangat penting, misalya pada
cabang voli, dalam cabang ini untuk menyerang lawan dan menghindari blok dari lawan
pemain harus meloncat vertical jump agar lompatan lebih tinggi dan bisa memukul bola pada
titik tertinggi, khususnya posisi quiker (bola cepat) karerna posisi ini biasanya tidak
mempunyai banyak awalan jadi kemampuan vertical jumpnya harus bagus.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian ini sudah pernah diteliti oleh mahasiswa UNY juga, namun kebanyakan probandus
yang diteliti sudah memasuki usia senior. Maka dari itu saya berfikir untuk meneliti
pengaruhnya pemain pada level ramaja, karena pada masa itu masih mengalami pertumbuhan
fisiologis maupun fisik.
C. Kerangka Berfikir
Pengaruh latihan skipping terhadap tinggi loncatan vertical jump merupakan aktifitas yang
sangat efisien. Peningkatan vertical jump untuk cabang bola voli dapat ditingkatkan dengan
latihan skipping. Dengan demikian secara teoritik dapat diduga ada hubungan antara latihan
skiping dengan tinggi loncatan vertical jump dalam cabang bola voli.
D. Paradigma Penelitian
Dalam penelitian ini mengenai pengaruh antara fariabel bebas (x) dan variable terikat (y),
yaitu antara latihan skipping(x) dengan tinggi loncatan vertical jump(y). model keterkaitan
antara variable-variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA
UNIVERITAS PGRI PALEMBANG

H
Gambar1. Paradikma Penelitian
Keterangan:
X : Latihan Skipping
Y: Tinggi Loncatan
H: Pengaruh Latihan Skipping Terhadap Tinggi Loncatan Vertical Jump
E. Hipotesis
1. Pengertian Hipotesis
Hipotesis menurut Singarimbun dan Sofyan Efendi (1989) adalah kesimpulan sementara
atau preponsentatif tentang hub dua variable atau preponsentatif tentang hubungan dua
variable atau lebih. Pengertian lainnya adalh jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul ( Suharsimi Arikunto ,
1991: 62)
2. Hipotesis
Ada pengaruh positif yang signifikan antara latihan sekipping dengan tinggi loncatan vertical
jump pemain level remaja di club Dhaksinarga tahun 2009.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan dalam penelitian dibedakan menjadi dua macam yaitu :
1. pendekatan kwantitatif
Ialah data atau informasi yang dikiumpulkan diwujudkan dalam bentuk kwantitatif atau
angka, sehingga analisisnya berdasarkan angkatersebut menggunakan angka statistic.
2. Pendekatan kualitatif
Ialah data atau gambaran tentang sutu kejsdian secara menyeluruh konstektual dan
bermakna sehingga analisisnya mengunakan prinsip logika (Fx. Sudarsono, 19880.
B Tempat dan waktu penelitian
1. Tempat
Tempat penulis melakukan penelitian pada anggota Bola Voli dhaksinarga kelompok remaja
tahun 2009
2. waktu penelitian
Penelitian ini dimungkinkan berlangsung pada tahun 2009
C. Variabel penelitian
1. Pengertian variabel
Variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf
dalam konsep kesadaran . menurut Sutrisno Hadi, variabel sebagai gejala bervariasi dalam
suatu penelitian. Sedangkan menurut Suharsimi Arikuntoko (2002) adalah obyek penelitian
atu apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA
UNIVERITAS PGRI PALEMBANG

2. Macam Variabel
Variabel dibagi menjadi 2 macam yaitu variabel dipenden, variabel independent.
a. Variabel dependen adlah variabel terikat atau tergantung.
b. Varibel independent adalah variabel bebas.
3. Variabel dalam penelitian ini
Berdasarkan pendapat ahli tersebut maka dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu :
a. variabel X, latihan skiping
b. variabel Y, tinggi loncatna vertical jump
jika ditinjau dari hubungan antar variabel terdapat satu jenis variabel bebas dan variabel
terikat.
D. Populasi dan sample Penelitian
1. Populasi penelitian
Penelitian populasi dilakukan oleh peneliti yang akan meneliti semua elemen yang ada dalam
wilayah penelitian. Pendapat tersebut merupakan pendapar Suharsimi Arikuntoko (1996)
Yang dimaksutd populas
2. Sampel.
Pengertian sample dikemukakan oleh sutrisno Hadi (1996) adalah sejumlah penduduk yang
kurang dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Sudjana (1986) sample adalah sebagian
yang diambil dari populasi.
E. Metode pengumpulan data
Menurut Suharsimi Arikuntoko untuk mengumpulkan data dalam penelitian ada beberapa
yaitu, tes, quintioners atau angket, wawancara, observasi dan dokumentasi.
Dari uraian diatas peneliti menggunakan cara sebagai berikut.
1. metode pretest
Metode pretest adalah metode dimana semua disuruh melakukan gerakan tanpa melakukan
perlakuan terlebih dahulu. Pretest dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan
maksimal setiap individu untuk melakukan vertical jump sebelum diberi perlakuan skipping .
2. posttest
Metode posttest merupakan metode untuk mengetahui apakah ada perbedaan setelah
mendapat perlakuan. Disini posttest dilakukan untuk mengetahui perbedaan tinggi vertical
jump setelah mendapat perlakuan.
F. Instrumen pengumpulan data
instrument pengumpulan data mempunyai peranan sangat penting dalam suatu penelitian.
Instrument penelitian adalah alat pada waktu penelitian saat mengunakan metode(Suhartini
Arikuntoko, 1996).
Prosedur untuk mendapatkan instrument yang baik menutut terdiri dari enam cara yaitu :
1. Menentukan Definisi Variabel
2. menentukan indicator
3. menetukan sub indikator
4. menyusun item
5. penyuntingan
6. uji coba.
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA
UNIVERITAS PGRI PALEMBANG

G. Analisis Data
Merupakan analisis data dengan menggunakan data dalam bentuk anggka. Kemudian untuk
mengolah data tentang Pengaruh latiha skipping terhadap loncatan vertical jump pemain level
remaja club dhaksinarga, maka penulis mengunakan tehnik pretest dan posttest.
TUGAS METODOLOGI PENELITIAN
BAB I, II, III
PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP LONCATAN VERICAL JUMP
PEMAIN VOLI LEVEL REMAJA CLUB DHAKSINARGA
Disusun oleh:
Afristian Ismadraga 07601241059
PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Daftar pustaka:
- http://myblog4famouser.com/manfaat-skipping-olahraga-skipping-lompat-tali
- http://www.kotasatelit.com/forums/showthread.php?t=11795
- http://www.bloggaul.com/adhiamin_team/readblog/77340/smash-semi-bola-voli
- http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH7c06/8abe364c.dir/doc.pdf

You might also like