PENGARUH LATIHAN PUSH UP TERHADAP DAYA LEDAK TEKNIK PUKULAN ARAH ULU HATI KARATE EKSTRAKULIKULER SMP NEGERI 45 PALEMBANG
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Sejak berabad-abad yang lalu Seni Beladiri sangat dibutuhkan oleh setiap insan manusia, baik itu tua, muda, pria maupun wanita untuk melindungi diri dari bahaya atau tindakan asusila. Untuk dapat menjaga diri, kita harus mempelajari dan berlatih teknik dari seni bela diri secara continue sehingga bisa menguasainya dan terbiasa dalam refleks penggunaannya. Pada era globalisasi ini banyak sekali cabang-cabang ataupun aliran-aliran dari seni beladiri, Dari sekian cabang-cabang seni beladiri dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu seni beladiri Original biasanya disebut Martial Art dan Sport Martial Art atau olahraga seni beladiri contohnya saja seperti kungfu, silat, muay thai, boxing, taekwondo, karate dan lainnya. Dari masing- masing cabang pasti memiliki kedua karakteristik tersebut termasuk cabang olahraga beladiri karate.
Karate merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang berasal dari Negara Jepang. Karate terdiri dari kata Kara yang mempunyai arti kosong dan te berarti tangan dan do jalan. Jadi secara keseluruhan karate-do mempunyai arti berjalan dengan tangan kosong yang bertujuan untuk meningkatkan kedisiplinan, kepribadian serta membentuk manusia seutuhnya yang memiliki ciri khas pribadi yang luhur, berbudi pekerti, memiliki semangat juang yang tinggi serta menjungjung tinggi nilai etika dan memiliki kedewasaan mental. Dalam olahraga beladiri karate terdapat beberapa hal yang harus dipelajari seperti teknik Kata yaitu jurus-jurus, Kihon atau teknik dasar yang meliputi pukulan, tangkisan, tendangan, sikutan, kuda-kuda dan juga Juuzitsu teknik membanting.
Teknik dasar dalam dunia beladiri adalah mutlak karena merupakan dasar dari segalanya. Untuk memiliki kemampuan yang baik dibutuhkan kerja keras, latihan dan FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA UNIVERITAS PGRI PALEMBANG
ketelatenan diri yang tinggi sehingga mental, teknik dan kepribadian dapat terasah. Dengan mengasah teknik seseorang dapat menjadikan bagian tubuh yang dilatihnya sebagai senjata yang mematikan, contonya saja pukulan arah ulu hati. Cara melakukan teknik ini terbilang mudah untuk dilakukan yaitu dengan cara sikap awal kuda-kuda sejajar maupun kuda-kuda depan. Bagian tubuh terutama bahu harus rileks, salah satu tangan di depan menjulur lurus searah bahu kemudian tangan yang satunya ditekuk kebelakang dan tangan dikepalkan secara rileks. Saat memukul tangan yang didepan ditarik kebelakang dan tangan yang akan memukul didorong kedepan dengan mengosongkan tenaga tetapi saat 30% akan mengenai sasaran gerakanya diperkuat dan dipercepat hingga membentuk pukulan berdaya ledak. Yang perlu diperhatikan adalah saat tangan yang memukul dan yang menarik sama cepatnya sehingga membentuk irama yang selaras lalu sasaran mengarah ke ulu hati dengan lurus dan penuh tenaga dan pandangan menghadap kedepan.
Sekarang ini karate telah berkembang pesat hingga keseluruh dunia dan telah diperlombakan dalam berbagai even tingkat daerah, nasional maupun internasional. Dan di indonesiapun kini telah bermunculan perguruan-perguruan karate bahkan hingga disekolah terdapat kegiatan ekstrakulikuler karate. Tidak berbeda dengan sekolah lainnya SMP Negeri 45 Palembang pun terdapat kegiatan ekstrakulikuler karate dan sangat diharapkan para siswanya dapat menguasai kemampuan beladiri karate misalnya saj mampu menggunakan teknik pukulan arah ulu hati dengan baik. Tetapi pada kenyataan yang ada pasti terdapat masalah-masalah yang dialami oleh siswa nantinya baik itu masalah kemampuan fisik murid, sarana prasarana maupun proses latihan. Oleh sebab itu untuk dapat menghasilkan daya ledak pukulan kearah ulu hati dengan baik Seorang guru atau pelatih biasanya tahu apa yang dibutuhkan anak didiknya yaitu latihan yang terus menerus dan juga latihan tambahan untuk meningkatkan kekuatan lengan sehingga pukulan menjadi lebih bertenaga dan cepat. Untuk meningkatkan kemampuan tersebut misalnya saja memberi pelatihan ekstra seperti push up untuk meningkatkan kekuatan daya ledak pukulannya. Caranya adalah memberikan latihan vareasi push up yang berbeda seperti push up menggunakan waktu, hitungan, gaya dan memberi beban tubuh. Dari metode latihan tersebut diharapkan dapat membantu murid membentuk kekuatan dan kecepatan pukulan ledak arah ulu hati secara maksimal dan efisien.
B. Rumusan Masalah FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA UNIVERITAS PGRI PALEMBANG
Sehubungan dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka yang perlu dikaji lebih mendalam melalu penilitian ini adalah sebagi berikut: 1. Apakah bentuk latihan vareasi push up berpengaruh dalam meningkatkan kekuatan daya ledakan dari pukulan arah ulu hati ? 2. Apakah ada perbedaan hasil kemampuan daya ledakan pukulan arah ulu hati terhadap push menggunakan waktu, hitungan, gaya dan memberi beban tubuh ?
C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan kedua rumusan masalah penelitian di atas, maka penelitian ini akan didasarkan pada beberapa rumuan tujuan sebagai berikut: 1. Menemukan bentuk-bentuk pelatihan fisik melalui push up yang tepat untuk meningkatkan kekuatan daya ledak pukulan. 2. Mendapatkan data mengenai perbedaan kemampuan tiap siswa sebelum dan sesudah menerapkan bentuk-bentuk latihan push up yang telah disusun untuk meningkatkan kemampuan daya ledak pukulan arah ulu hati siswa ekstrakulikuler karate.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan yang berarti bagi pengembangan teoritis, yakni sejumlah prinsip atau kaidah yang dapat dijadikan pedoman dalam membentuk dan meningkatkan kemampuan daya ledak pukulan Siswa Menengah Pertama ( Ekstrakulikuler Karate ).
2. Manfaat Praktis Selain dapat memberikan manfaat secara teoritis, hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat praktis, yaitu tersusunnya bentuk-bentuk latihan push up untuk meningkatkan kemampuan daya ledak pukulan siswa ekstrakulikuler karate Sekolah Menengah pertama, yang pada gilirannya dapat digunakan oleh para guru pendidikan jasmani maupun guru karate dalam proses kegiatan ekstrakulikuler. 3. E. avfafa F. afafaf FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA UNIVERITAS PGRI PALEMBANG
G. afafa H. afaf I. afafa J. afafaf K. afaa
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori Push up adalah suatu jenis senam kekuatan yang berfungsi untuk menguatkan otot bisep maupun trisep. Posisi awal tidur tengkurap dengan tangan di sisi kanan kiri badan. Kemudian badan didorong ke atas dengan kekuatan tangan. Posisi kaki dan badan tetap lurus atau tegap. Setelah itu, badan diturunkan dengan tetap menjaga kondisi badan dan kaki tetap lurus. Badan turun tanpa menyentuh lantai atau tanah. Naik lagi dan dilakukan secara berulang. Kegiatan ini dapat dikombinasikan dengan: 1. mengubah jarak telapak tangan 2. bentuk tangan yang menyentuh lantai: membuka, mengepal, menggunakan jari, atau punggung tangan 3. mengubah jarak antar kaki 4. mengubah ketinggian letak kaki: dengan menggunakan kursi atau kaki yang satu ditindihkan ke kaki yang lain 5. mengubah jumlah tangan yang digunakan : satu tangan atau dua tangan
Push Up dalam Olahraga Karate Push Up Sebagai Elemen Penting dalam Beladiri Karate
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA UNIVERITAS PGRI PALEMBANG
Latihan Push Up adalah suatu latihan kekuatan fisik yang lazim ditemui di setiap cabang olah raga ilmu beladiri baik Karate, Taekwondo, Kungfu, Silat dsb. Semua beladiri tersebut memerlukan latihan push up untuk membentuk pengamalnya menjadi seseorang yang kuat serta tangguh fisiknya. Bahkan dalam olah raga beladiri tertentu semisal Karate seseorang yang mempunyai kapalan di tangannya, akan dikagumi oleh orang-orang disekitarnya khususnya teman-temannya sesama pengamal beladiri. Hal ini dikarenakan orang yang tangannya kapalan berarti ia sudah sangat sering push up dengan tinjunya atau kepalannya, bahkan sudah menjadi kebiasaan atau gaya hidupnya sehari-hari. Sebagaimana kita tahu orang yang sudah sangat sering push up dengan tinjunya, berarti mempunyai pukulan yang mematikan dikarenakan latihan push up tersebut memberikan mamfaat berupa daya dorong yang kuat pada tangan/tinjunya, sehingga pukulannya akan memberikan daya dorong tenaga (power) yang besar dan kecepatan yang mengagumkan. Selain untuk memperkuat daya dorong pukulan, push up juga mempunyai beberapa mamfaat lain yaitu:
Pertama: Push Up menguatkan otot Lengan, Bahu dan Dada. Gerakan push up yang terpusat pada tubuh bagian atas akan membuat dada dan bahu anda kuat dan tegap, lengan anda sebagai pusat penggerak akan mempunyai otot yang kekar dan kuat.
Kedua: Push Up juga membuat anda tidak mudah terkilir, terutama pada bagian lengan dan bahu. Selain kuat otot lengan dan tubuh bagian atas menjadi lebih lentur.
Ketiga: Push Up membantu melancarkan aliran darah ke kepala, terlebih lagi bila anda melakukan latihan leher sebelum memulai push up sesuai dengan petunjuk di atas, sehingga anda akan dapat merasa lebih segar dan nyaman.
Bagaimana cara latihan Push Up yang benar? , berikut adalah tips-tipsnya: Sebelum memulai latihan Push Up, selalu awali dengan latihan leher, lakukan gerakan menekuk leher ke depan dan kebelakang minimal 30 kali, lanjutkan dengan menekuk ke kiri dan ke kanan minimal juga 30 kali, dan lanjutkan dengan membuat gerakan memutar, dengan setiap 3 kali gerakan berganti arah putaran, ulangi sampai 5 kali. Latihan leher diperlukan agar anda tidak mengalami cedera leher akibat tarikan urat leher pada saat melakukan gerakan push up. Latihan leher ini juga mencegah anda dari rasa pusing setelah push up. Untuk melakukan push up yang benar, mula-mula posisikan tubuh anda tertelungkup. Letakkan lengan tepat di samping kanan dan kiri anda, tidak terlalu lebar juga tidak terlalu sempit. Bagi yang FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA UNIVERITAS PGRI PALEMBANG
ingin memperkuat pukulannya maka Push Up dengan tangan dikepalkan adalah lebih baik. Berikut adalah contoh gambarnya:
Pada gambar tsb, bagian yang dilingkari adalah yang menjadi tumpuan berat badan alias yang menempel pada lantai/tanah, karena bagian tsb merupakan bagian/alat yang digunakan untuk memukul lawan. kemudian Tarik nafas sebelum mengangkat tubuh, dan bersamaan dengan gerakan lengan mengangkat tubuh anda lepaskan nafas. Saat bergerak turun tarik nafas kembali.Bagaimana cara melakukan repetisi Push Up yang baik? Berikut Tipsnya: Idenya adalah untuk memulai push up secara bertahap sehingga setiap ketidaknyamanan Anda merasa hari berikutnya adalah minimum. Mulai dengan 10 push up minggu pertama. Anda dapat melakukan push sehari-hari atau setiap hari dan setengah. Anda bisa mengambil libur akhir pekan sehingga tubuh Anda memberikan cukup waktu untuk memulihkan dan memperkuat. Pastikan Anda minum cukup air setelah push up untuk mencegah dehidrasi karena hal ini akan berdampak negatif bangunan otot Anda. Minggu berikutnya menambahkan lain 10 push up untuk rutinitas Anda dan tren ini harus terus sampai Anda mencapai 100 push up. Penting bahwa Anda tetap memperpanjang target Anda sehingga Anda membantu Anda untuk mengencangkan otot dan tumbuh. Jika Anda terus meningkatkan jumlah push up yang Anda lakukan setiap minggu, Anda akan melihat perbedaan massa otot Anda dengan bulan kelima. Setelah Anda merasa nyaman dengan melakukan 100 push up, Anda dapat membuatnya lebih menantang untuk tubuh Anda dengan melampirkan berat sehingga lebih banyak perlawanan yang dibuat dan otot-otot Anda akan tumbuh lebih besar. Sekarang Anda harus mulai melakukan push up tiga kali seminggu dengan hari istirahat di antara setiap sesi latihan. Ingatlah untuk memiliki dua menit istirahat di antara setiap set. FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA UNIVERITAS PGRI PALEMBANG
Kapalan seorang Karateka yang sering Push Up
B. Hkhkh C.
Contoh proposal pengaruh latihan skipping terhadap tinggi loncatan vertical jump BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemampuan vertical jump dalam cabang bola voli adalah kebutuhan mutlak yang harus dimiliki oleh setiap pemain voli, karena vertical jump sangat dibutuhkan setiap pemain untuk melakukan serangan kedaerah lapangan lawan untuk mendapatkan point. Semakin tinggi vertical jumpnya biasanya memiliki pukulan yang sangat mematikan, jadi mengapa vertical jump sangat penting dimiliki dan ditingkatkan oleh pemain voli. Club bola voli dhaksinarga gunungkidul adalah club yang membina atlit bola voli dari level usia dini sampai senior. Dari level usia dini pun kemampuan vertical jump sudah dilatih dengan berbagai macam latihan agar nantinya kemanpuan loncatan vertical jump bisa bekembang dan meningkat. Jadi kemampuan vertical jump sangat penting dalam permainan bola voli. Khususnya untuk pemain remaja latihan ini harus ditingkatkan, karena dalam masa ini pemain remaja mengalami perkembangan secara cepat dari fisiologis maupun fisik. Salah satu latihan yang sering dilakukan untuk meningkatkan kemampuan vertical jump ini adalan latihan skipping, karena dengan latihan skipping ini akan memperoleh keguanan yang sangat banyak untuk berbagai macam otot yang digunakan untuk melakukan vertical jump. FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA UNIVERITAS PGRI PALEMBANG
Selain bermanfat banyak, latihan skipping ini juga sangat sederhana dan bisa dilakukan dimana saja. Berdasarkan latar belakang ini saya tertarik untuk meneliti pengaruh latihan terhadap loncatan vertical jump pemain level remaja di club bola voli dhaksinarga tahun 2009. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang diatas identifikasi masalah yang mendorong saya untuk melakukan penelitian berkenaan judul diatas. 1. Perkembangan kemanpuan vertical jump pada level remaja kurang cepat. 2. Pemain level remaja kurang mendapat variasi latihan untuk meningkatkan kemampuan vertical jump. 3. Latihan sekipping merupakan latihan yang jarang diberikan kepada pemain level remaja di club bola voli dhaksinarga. C. Batasan Masalah Dalam penelitian ini akan dibatasi masalah Pengaruh Latihan skipping Terhadap Tinggi Loncatan Vertical Jump Pemain Level Remaja di Club Dhaksinarga Tahun 2009 D. Rumusan Masalah Berpijak pada uraian latar belakang masalah diatas, saya akan mengajukan perumusan masalah yang nantinya akan terjawab melalui penelitian yang saya lakukan. Adapun perumusan yang saya ajukan adalah: 1. Adakan terdapat pengaruh antara latihan skipping terhadap tinggi loncatan vertical jump pemain level remaja di club dhaksinarga. Tshun 2009? 2. Apakan pengaruh tersebut rendah, sedang atau signifikan, antara latihan skipping dengan tinggi loncatan vertical jump pemain level remaja di club dhaksinarga. Tshun 2009? E. Tujuan Penelitian Tujuan saya dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Ada pengaruh antara latihan skipping dengan tingi loncatan vertical jump pemain level remaja di club dhaksinarga. Tahun 2009. 2. Pengaruh tersebut signifikan, antara latihan skipping dengan tinggi loncatan vertical jump pemain level remaja di club dhaksinarga. Tahun 2009. F. Kegunaan Penelitian Kegunaan dalam penelitian ini adlah sebagai berikut: 1. Untuk pemain Dapat mengetahui seberapa tinggi loncatan vertical jumpnya sendiri, sehingga bisa menjadi patokan untuk menambah latihan skipping untuk memperoleh loncatan yang lebih tinggi. 2. Untuk pelatih Bisa dijadikan pedoman untuk meningkatkan tinggi loncatan vertical jump pemain yang memiliki loncatan yang rendah, dan dengan penelitian ini latihan skipping bisa diterapkan kepada atlit yang lainnya atu level usia dini. 3. Untuk club Sebagai sumbangan pemikiran club untuk membuat program latihan dan untuk menyempurnakan program yang sudah ada. FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA UNIVERITAS PGRI PALEMBANG
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori Skipping merupakan olahraga yang sejak zaman dulu digemari dari berbagai Negara, olah raga skipping sesungguhnya merupakan olahraga yang mengunakan seutas tali untuk melakukan lompatan. Olah raga sekiping ini degemari oleh atlit-atlit dari berbagai macam cabang, misalnya bola voli, badminton, tinju, dan oalhraga yang lain. Mengapa olah raga skipppingini sangat digemari? Tidak heran olahraga ini digemari, karena dengan melakukan olahraga skipping ini dapat meningkatkan kekuatan,kelincahan, keseimbangan, dan masih bnyak lagi yang didapat dengan melakukan olahraga skipping ini. Dengan melakukan skipping otot-otot yang dgunakan menyeluruh bagian tubuh, jadi dengan satu macam olahraga ini maka manfaat yang didapat juga sangan menyeluruh. Olahraga ini sampai saat ini masih menjadi pilihan dari berbagai cabang olahraga. Sampai saat ini juga perkembangan skipping juga sangat hebat, skipping mengalami perkembanan dari segi fariasi pengunaan maupun bahan yang digunakan. Zaman dahulu skipping digunakan hnya untuk meloncat satu atau dua macam loncatan saja namun sekarang variasi penggunaan skipping sangat variatif dan berkembang berbagai macam variasi, selain itu bahan yang digunakan untuk membuat skipping pada zaman dulu hanya tali saja dan pegangannya Cuma dari kayu, namun sekarang dengan berkembangnya zaman bahan skipping bisa dari plastik yang bahannya ringan dan mudah digunakan. Vertical jump adalah kemampuan seseorang untuk melakukan loncatan lurus keatas dan tidak menggunakan awalan(jurnal olahraga SMP 1 ngawen GK 2007). Vertical jump juga bisa diartikan gerakan meloncat setinggi-tingginya dengan vokus kekuatan otot tungkai untuk mencapai loncatan lurus keatas dengan maksimal. Vertical jum ini biasanya banyak digunakan oleh beberapa cabang olahraga misalnya bolavoli, basket, dan lain sebagainya. Karena dalam olahraga tersebut vertical jump sangat penting, misalya pada cabang voli, dalam cabang ini untuk menyerang lawan dan menghindari blok dari lawan pemain harus meloncat vertical jump agar lompatan lebih tinggi dan bisa memukul bola pada titik tertinggi, khususnya posisi quiker (bola cepat) karerna posisi ini biasanya tidak mempunyai banyak awalan jadi kemampuan vertical jumpnya harus bagus. B. Penelitian Yang Relevan Penelitian ini sudah pernah diteliti oleh mahasiswa UNY juga, namun kebanyakan probandus yang diteliti sudah memasuki usia senior. Maka dari itu saya berfikir untuk meneliti pengaruhnya pemain pada level ramaja, karena pada masa itu masih mengalami pertumbuhan fisiologis maupun fisik. C. Kerangka Berfikir Pengaruh latihan skipping terhadap tinggi loncatan vertical jump merupakan aktifitas yang sangat efisien. Peningkatan vertical jump untuk cabang bola voli dapat ditingkatkan dengan latihan skipping. Dengan demikian secara teoritik dapat diduga ada hubungan antara latihan skiping dengan tinggi loncatan vertical jump dalam cabang bola voli. D. Paradigma Penelitian Dalam penelitian ini mengenai pengaruh antara fariabel bebas (x) dan variable terikat (y), yaitu antara latihan skipping(x) dengan tinggi loncatan vertical jump(y). model keterkaitan antara variable-variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA UNIVERITAS PGRI PALEMBANG
H Gambar1. Paradikma Penelitian Keterangan: X : Latihan Skipping Y: Tinggi Loncatan H: Pengaruh Latihan Skipping Terhadap Tinggi Loncatan Vertical Jump E. Hipotesis 1. Pengertian Hipotesis Hipotesis menurut Singarimbun dan Sofyan Efendi (1989) adalah kesimpulan sementara atau preponsentatif tentang hub dua variable atau preponsentatif tentang hubungan dua variable atau lebih. Pengertian lainnya adalh jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul ( Suharsimi Arikunto , 1991: 62) 2. Hipotesis Ada pengaruh positif yang signifikan antara latihan sekipping dengan tinggi loncatan vertical jump pemain level remaja di club Dhaksinarga tahun 2009. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam penelitian dibedakan menjadi dua macam yaitu : 1. pendekatan kwantitatif Ialah data atau informasi yang dikiumpulkan diwujudkan dalam bentuk kwantitatif atau angka, sehingga analisisnya berdasarkan angkatersebut menggunakan angka statistic. 2. Pendekatan kualitatif Ialah data atau gambaran tentang sutu kejsdian secara menyeluruh konstektual dan bermakna sehingga analisisnya mengunakan prinsip logika (Fx. Sudarsono, 19880. B Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat Tempat penulis melakukan penelitian pada anggota Bola Voli dhaksinarga kelompok remaja tahun 2009 2. waktu penelitian Penelitian ini dimungkinkan berlangsung pada tahun 2009 C. Variabel penelitian 1. Pengertian variabel Variabel sebagai sebuah konsep seperti halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran . menurut Sutrisno Hadi, variabel sebagai gejala bervariasi dalam suatu penelitian. Sedangkan menurut Suharsimi Arikuntoko (2002) adalah obyek penelitian atu apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA UNIVERITAS PGRI PALEMBANG
2. Macam Variabel Variabel dibagi menjadi 2 macam yaitu variabel dipenden, variabel independent. a. Variabel dependen adlah variabel terikat atau tergantung. b. Varibel independent adalah variabel bebas. 3. Variabel dalam penelitian ini Berdasarkan pendapat ahli tersebut maka dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu : a. variabel X, latihan skiping b. variabel Y, tinggi loncatna vertical jump jika ditinjau dari hubungan antar variabel terdapat satu jenis variabel bebas dan variabel terikat. D. Populasi dan sample Penelitian 1. Populasi penelitian Penelitian populasi dilakukan oleh peneliti yang akan meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian. Pendapat tersebut merupakan pendapar Suharsimi Arikuntoko (1996) Yang dimaksutd populas 2. Sampel. Pengertian sample dikemukakan oleh sutrisno Hadi (1996) adalah sejumlah penduduk yang kurang dari jumlah populasi. Sedangkan menurut Sudjana (1986) sample adalah sebagian yang diambil dari populasi. E. Metode pengumpulan data Menurut Suharsimi Arikuntoko untuk mengumpulkan data dalam penelitian ada beberapa yaitu, tes, quintioners atau angket, wawancara, observasi dan dokumentasi. Dari uraian diatas peneliti menggunakan cara sebagai berikut. 1. metode pretest Metode pretest adalah metode dimana semua disuruh melakukan gerakan tanpa melakukan perlakuan terlebih dahulu. Pretest dilakukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan maksimal setiap individu untuk melakukan vertical jump sebelum diberi perlakuan skipping . 2. posttest Metode posttest merupakan metode untuk mengetahui apakah ada perbedaan setelah mendapat perlakuan. Disini posttest dilakukan untuk mengetahui perbedaan tinggi vertical jump setelah mendapat perlakuan. F. Instrumen pengumpulan data instrument pengumpulan data mempunyai peranan sangat penting dalam suatu penelitian. Instrument penelitian adalah alat pada waktu penelitian saat mengunakan metode(Suhartini Arikuntoko, 1996). Prosedur untuk mendapatkan instrument yang baik menutut terdiri dari enam cara yaitu : 1. Menentukan Definisi Variabel 2. menentukan indicator 3. menetukan sub indikator 4. menyusun item 5. penyuntingan 6. uji coba. FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDKAN OLAHRAGA UNIVERITAS PGRI PALEMBANG
G. Analisis Data Merupakan analisis data dengan menggunakan data dalam bentuk anggka. Kemudian untuk mengolah data tentang Pengaruh latiha skipping terhadap loncatan vertical jump pemain level remaja club dhaksinarga, maka penulis mengunakan tehnik pretest dan posttest. TUGAS METODOLOGI PENELITIAN BAB I, II, III PENGARUH LATIHAN SKIPPING TERHADAP LONCATAN VERICAL JUMP PEMAIN VOLI LEVEL REMAJA CLUB DHAKSINARGA Disusun oleh: Afristian Ismadraga 07601241059 PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Daftar pustaka: - http://myblog4famouser.com/manfaat-skipping-olahraga-skipping-lompat-tali - http://www.kotasatelit.com/forums/showthread.php?t=11795 - http://www.bloggaul.com/adhiamin_team/readblog/77340/smash-semi-bola-voli - http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH7c06/8abe364c.dir/doc.pdf
Hubungan Antara Kekuatan Lengan, Daya Ledak Tungkai Dan Kelincahan Dengan Kecepatan Memanjat Tebing Pada Mahasiswa Pencinta Alam Perguruan Tinggi Se Kota Semarang