You are on page 1of 45

OBAT-OBAT SALURAN

PENCERNAAN
INDAH FITRI DAMAYANTI ,APT
Pengertian :
Obat yang bekerja lokal pada saluran pencernaan

Contoh :
Prokinetik, Pencahar, Antasid, Anti Diare, dll.

Kegunaan :
Ulkus peptikus, refluk esofagitis, hiper asiditas,
mual/muntah, diare, melancarkan defekasi dll.

OBAT PROKINETIK

Definisi :
Obat yang memiliki efek memacu gerakan
peristaltik saluran cerna tanpa meningkatkan
fungsi sekresi saliva dan asam lambung
Penting digunakan pada gangguan motilitas
saluran cerna
Gangguan motilitas usus perlu diobati, sebab
akan menimbulkan banyak penyakit seperti :
Esopagitis
Gastroparesis
Dispepsi fungsional
Dispepsi non ulkus
Pseudo obstruksi
konstipasi

Tiga Jenis Obat Prokinetik yang Sering
Digunakan :
Metoklopramid
Domperidon
Cisaprid
1. METOKLOPRAMID
Metoklopramid merupakan Antagonis Reseptor
Dopamin, bekerja pada
Chemoreseptor Trigger Zone (CTZ)
Mekanisme kerja :
-Meningkatkan kepekaan reseptor muskarinik
pada otot polos usus-lambung
-Efek langsung pada pada otot polos
gastrointestinal : meningkatkan tonus esopagus,
meningkatkan kontraksi pilorus dan menambah
kecepatan pengosongan lambung dan duodenum



Farmakokinetik :

-Diabsorbsi sempurna peroral
-Efek farmakologi timbul 1 3 menit pada IV; 10-15
menit IM; 30-60 menit peroral
-Metabolisme di hepar menjadi metabolit inaktif
-Ekskresi di ginjal
-Waktu paruh sekitar 4 jam
Efek Samping paling sering :
REAKSI EKSTRAPIRAMIDAL
(Spasme otot muka, trismus, tortikolis, spasme otot
ekstraokuler dan opistotonus)

Penanganan reaksi ekstrapiramidal :
Pemberian Diazepam IV (intra vena)

Efek lain :
Mengantuk, Pusing, Galaktore

Indikasi :
-Obat antimuntah untuk berbagai penyakit : penyakit
gastroduodenal, mual muntah karena obat, pasca operasi,
pemasangan sonde lambung
-Statis gastrik pada diabetes
-Gastro Esophageal Reflux Disease

Kontraindikasi :
-Penderita Parkinsonisme
-Obstruksi mekanik nyata
-Diberikan bersama dengan antagonis dopamin lain &
obat antikolinergik

2. DOMPERIDON

Sama dengan Metoklopramid, Domperidon adalah
antagonis reseptor dopamin
Bekerja terutama pada CTZ dan efek perifer
meningkatkan motilitas lambung usus
Berbeda dengan Metoklopramid, Domperidon
tidak menimbulkan reaksi ekstrapiramidal



Farmakokinetik
-Kadar puncak 10-30 mnt pemberian IM &
peroral; 1-2 jam perrektal
-Bioavailability : 90 % parenteral; 13-17 %
peroral karena first pass metabolism
-Waktu paruh 7 jam

Indikasi :
Sama dengan Metoklopramid
3. CISAPRID
- Merupakan kolinomimetik indirek

Farmakodinamik :
-Meningkatkan aktivitas peristaltik esopagus dan
tonus prinkter esopagus inferior
-Memperbaiki kontraktilitas lambung dan
duodenum
-Memperbaiki motilitas usus halus serta
memperpendek waktu transit makanan pada
usus halus
-Memperkuat motilitas kolon

Farmakokinetik
-Absorbsi oral baik, kadar puncak 1-2 jam
-Waktu paruh 7-10 jam

Indikasi :
Sama dengan Metoklopramid
PENCAHAR

Pengertian :
- Obat untuk pengobatan simptomatis
konstipasi
- Obat untuk membantu memperlancar
defekasi
PENYEBAB GANGGUAN
DEFEKASI
Kurang makanan yang mengandung banyak cairan
Kurang makanan yang mengandung massa yang dapat
memperbesar isi usus, misal sayuran
Tegang atau stres yang menghambat motilitas usus
Efek samping obat : opioid, antikolinergik, antasid non
sistemik, Fe
Sering sengaja menahan defekasi, misal pada perjalanan
Sembarangan memakai obat pencahar


PENGGOLONGAN
Menurut intensitas efek : Laksatif (pencahar
lemah), Katartik/Purgatif (pencahar sedang),
Drastika (pencahar kuat)
Menurut tempat kerjanya : Bekerja di usus
halus (misal, minyak jarak), bekerja di usus besar
(misal, antrakinon)
Menurut struktur kimia
Menurut mekanisme kerjanya
PENGGOLONGAN MENURUT
MEKANISME KERJANYA
Pencahar Pembentuk Massa : Alamiah (agar, psillium,
tragakan), Semisintetik (metilsellulosa, karkoksimetil
sellulosa)
Pencahar Kontak / Rangsang : Minyak Jarak,
Antrakinon, Difenilmetan (bisakodil, fenolftalein)
Pencahar Pelunak Tinja : Dioktil natrium sulfosuksinat
Pencahar Osmotik : Garam-garam Mg & Na (Mg sulfat,
Mg sitrat, Na sulfat, laktulose)
Pencahar Pelumas / Lubrikan : Minyak mineral

I. PENCAHAR PEMBENTUK MASSA

Prinsip Kerja :
Prinsip kerja dengan memperbesar volume usus usus
distensi aktivitas usus meningkat

Cara Kerja :
-Bekerja dg cara mengikat air dan ion dalam lumen usus
besar
-Larut dan mengembang dalam air dan membentuk
massa gel yang mempertahankan tinja tetap lunak

INDIKASI
-Konstipasi yang tidak bisa diperbaiki dengan diet
banyak residu
-Penderita yang menginginkan tinja tetap lunak dan
tidak cair
-Menurunkan tekanan intraluminal pada penyakit
rektosigmoid dan menghilangkan gejala divertikuler
kolon
Efek Pencahar Muncul :
- Seteleh 12 24 jam
- Maksimal setelah hari ke 2

PREPARAT / SEDIAAN
Alamiah
Agar :
-Koloid Hidrofil dari tumbuhan algae
-Berisi hemiselulosa
-Sukar dicerna & mengembang dalam air
-Dosis : 4 16 gram perhari

Psillium :
-Dari biji Plantaginaceae
-Sukar dicerna dan mengembang dalam usus
-Dosis : 4 10 gram perhari

Semisintetik : Metilsellulose & Karboksimetil sellulose
II. PENCAHAR KONTAK / RANGSANG

Cara Kerja :
- Merangsang peristaltik usus dg efek iritasi pada
mukosa usus
-Merangsang pleksus saraf intramural &
merangsang otot polos usus
-Menghambat absorbsi air dan elektrolit dalam
lumen usus



PREPARAT

1. Minyak Jarak :
-Dari biji tanaman jarak (Ricinus communis)
-Bekerja secara lokal dg merangsang motilitas
usus
-Bekerja pada usus halus
-Dosis 5 60 ml
-Efek samping : kram usus dan bendungan pelvis


2. Difenilmetan

Bisakodil :
Senyawa sintetik
Bekerja pada usus besar
Sediaan : tablet & suppositoria (dulcolax)

3. Antrakinon :

-Bekerja pada usus besar
-Efek pencaharnya terlihat setelah 6 jam
-Ekskresi sebagian lewat ASI
III. PENCAHAR PELUNAK TINJA

Mekanisme Kerja :
-Menurunkan tegangan permukaan
memudahkan pencampuran lemak dg air
pada tinja tinja lunak & homogen
mudah keluar
-Hanya melunakkan tinja & tidak
merangsang peristaltik usus

Preparat :

Dioktil Natrium Sulfosuksinat :
Aman untuk bayi & anak karena efek
minimal
Dosis tunggsl 50-480 mg, anak kurang 3 th
10 40 mg perhari

IV. PENCAHAR OSMOTIK

Mekanisme Kerja :
-Bekerja dg cara menarik air ke dalam
lumen usus karena efek osmotik
-Melunakkan tinja
-Meningkatkan peristaltik usus

Preparat :

Laktulosa:
Disakarida semisintetik dari fruktosa dan
laktosa
Tidak diabsorbsi
Efek lansansianya melalui efek osmotiknya
Sediaan : peroral & suppositoria
Dosis 10 40 mg tunggal atau terbagi

V. PENCAHAR PELUMAS

Mekanisme keja :
Melapisi dinding usus dan memudahkan
pengeluaran skibala

Preparat :
Minyak parafin
INDIKASI PENCAHAR
Mengobati gangguan defekasi
Untuk orang-orang yang tidak boleh ngejan
terlalu kuat : pasca operasi, hemoroid, hernia,
penyakit jantung berat, hipertensi berat
Sebelum tindakan operasi
Sebelum tindakan diagnostik : foto BNO
KONTRA INDIKASI PENCAHAR
Radang usus : apendisitis, kolitis
Ileus obstruktif & obstruksi usus lainnya
Dehidrasi
Gizi jelek
Wanita hamil, terutama pencahar rangsang /
kontak
Iritasi usus
Penyakit kandung empedu
EFEK SAMPING PENCAHAR
Gangguan absorbsi vitamin larut lemak ADEK
Gangguan sintesis vit K & B komplex oleh
bakteri
Kelemahan otot polos usus, karena ion K & Na
banyak hilang
Konstipasi kronik
Nyeri kram pada usus

A N T A S I D
Pengertian :
Senyawa yang dapat menetralkan keasaman isi
lambung dan secara tidak langsung menurunkan
aktivitas pepsin

Cara Kerja :
-Netralisasi secara kimia, misal Natrium
Bikarbonat
-Mengabsorbsi ion H, misal Al-Hidroksida dan zat-
zat koloid
Indikasi Utama :

-Ulkus peptikus
-Refluk esopagitis
-Hiper asiditas

Penggolongan Antasid

1. Berdasarkan pengaruh thd keseimbangan
asam basa dan elektrolit tubuh :
a. Antasid non sistemik : membentuk senyawa /
komplek tidak larut dan tidak diabsorbsi, misal Al-
hidroksid, Ca-karbonat
b. Antasid sistemik : tidak membentuk komplek
yang tidak larut, ion-ionnya diserap dan
mempeengaruhi keseimbangan asam basa dan
elektrolit tubuh, misal Na-bikarbonat

2. Secara klinik :
a.Antasid Kuat : aktivitas netralisasi asam
yang efektif, misal Na-bikarbonat, Ca-
karbonat dan Mg-oksid
b.Antasid Lemah : aktivitas netralisasi asam
lambung relatif lemah (semua antasid
selain antasid kuat diatas)
3. Secara Kimiawi :
a.Golongan oksid atau hidroksid logam
bervalensi 2 atau 3, misal Mg-oksid, Mg-
hidroksid, Al-hidroksid, Ca-hidroksid
b.Golongan garam-garam basa lemah, misal
Na-bikarbonat, Ca-bikarbonat, Mg-oksid
Antasid sistemik :
Yang masih digunakan adalah Na-bikarbonat
Antasid kuat :Sangat efektif dan cepat menetralisir
asam lambung
Bisa berefek distensi lambung karena reaksinya
dengan HCl membebaskan CO2, reaksinya :
NaHCO3 + HCl NaCl +H2O + gas CO2
Bisa menimbulkan urin alkalis dan alkalosis metabolik
Bisa timbul acid rebound / rebound hiperacidity, akibat
perubahan pH yang terlampau tinggi
Preparat : tablet 500 mg (dosis 1-4 mg) dan air soda,
Preparat yang paling banyak
dipakai :

Alumunium Hidroksida
Kalsium Hidroksida
Magnesium Hidroksida
Magnesium Trisilikat
Interaksi Obat :
Dengan Tetrasiklin membentuk komplek yang
tidak diabsorbsi
Menghambat absorbsi obat lain : INH, Digoksin,
Fenitoin, Cimetidin
Mempercepat ekskresi obat-obat yang bersifat
asam : salisilat


ANTAGONIS RESEPTOR HISTAMIN 2
(AGONIS H2)
Penghambat kuat terhadap sekresi asam
lambung yang ditimbulkan rangsangan
histamin dan gastrin

Preparat :
-Cimetidin
-Ranitidin

HELICOBACTER PYLORI
Hipotesis Ulcer
Dulu : No Acid, No Ulcer
Skrng : No Acid, No Ulcer
No Helicobacter pylori, No Ulcer
( Bergeser ke penyakit infeksi )
Faktor Agresif
a. Endogen :
HCl, pepsin, gastrin
genetik
b. Eksogen :
Stress, obat, alkohol
Faktor Protektif
a. Sawar mukosa dg
epitel utuh
b. Prod lendir cukup
c. Pasok darah lancar

Infeksi H. pylori
Seimbang, tdk ulcer
Tdk seimbang, ada
H. pylori , ulcer
H. Pylori mampu hidup di lumen lambung dan
Menyebabkan infeksi karena :
1. Punya Urease mampu merubah urea mjd
amoniak.
2. Punya fosfolipase merusak sel-2 epitel
lambung.
3. Punya sitotoksin merusak sel-2
Gastritis kronis Ulcus
Terapi :
1. Amoxicillin
Omeprazol
2. Klaritromisin
Omeprazol
3. Amoxicillin
Tetrasiklin
Bismuth
Metronidazol
OBAT PROTEKTIF MUKOSA

Sukralfat :
-Bermanfaat untuk penyembuhan ulkus peptikus
-Bekerja sebagai pelindung mukosa terhadap asam, pepsin
dan empedu
-Dosis : 4 X 1 gram dalam keadaan perut kososng atau
minimal 1 jam sebelum makan

Bismut Koloid :
-Untuk ulkus peptikus
-Melindungi ulkus dari asam dan pepsin
OBAT DIARE
1. Antibiotik
Utk infeksi spec ( tifes, kolera,
disentri )
2. Zat Pengabsorbsi
mengabsorbsi toxin bakteri : kaolin
3. Obat sejenis morfin
mengurangi garakan peristaltik, me-
ningkatkan reabsorbsi air.
Kecuali loperamid, semua punya efek
sentral, yi : sedasi

You might also like