Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
ISMAEL
2061480
1
TAHUN 2009
BAB I
PENDAHULUAN
atau komonitas.
dan wanita adalah tiga berbanding satu ( Keliat budi Ana 1994 )
2
Bunuh diri merupakan kedaruratan psikiatri karena klien
pada bunuh diri adalah saat ide bunuh diri timbul secara berulang
3
Dari pengamatan saat dinas di RSJ HB sa`anin Padang, Pada
tetapi peneli tidak menemui angka klien yang berprilaku bunuh diri
4
tertarik menggali bagaimana hubungan karakteristik perawat
2009
2009
2009.
5
Ruang rawat anap RSJ Prof.Dr.HB.Sa`anin Padang Tahun
2009
selanjutnya.
6
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1.Tinjauan teoritis
2003 : 207 )
2.1.2 Perawat
7
Perawat adalah seseorang yang telah menyelesaikan pendidikan
2.1.3.1. Umur
bekerja .
8
Menurut siagian ( 2000 ) Mengatakan bahwa pendidikan
kerampilan.
kinerja.
9
lama dalam suatu organisasi juga merupakan gejala yang tidak
sehat. Akibat yang mingkin timbul antara lain adalah rasa bosan
karena pekerjaan sama dalam waktu yang lama, sifat pasif dan
tahun.
2.1.3. 4.Lingkungan
e. Keamanan pekerjaan
tindakan
2.1.4.Bunuh diri
10
Pikiran bunuh diri dan usaha percobaan bunuh diri merupakan
yang amat sangat dan rasa putus asa dan tak berdaya, konflik
melarikan diri dari hal itu. Pikiran bunuh diri terjadi pada seseorang
yang rentan dalam reaksi terhadap beraneka stres pada tiap umur
a. Pria
d. Kulit putih
e. Indian amerika
b. Gangguan psikiatrik
11
c. Gangguan mood mayor ( baik primer atau pun sekunder, 50
komorboditas depresi
Hydroxyindolecetic )
12
2.1.5.2. 1. Ancamam bunuhdiri
akan berada disekitar kita lebih lama lagi atau mungkn juga
diri.
tidak dicegah.
13
2.1.5.3. Ciri-ciri pasien yang berpotensi bunuh diri
sebagainya.
keluarga )
cemas
miliknya.
14
2.1.6.1. Kembangkan ikatan terapeutik dengan pasien. Lakuakn
15
kontak dengan pasien. Pantau dengan teliti selama musim
2.1.6.5. Semua ancaman bunuh diri secara verbal dan non verbal
kamarmandi
memungkinkan
akan diteliti.
berikut
16
Variabel independen Variabel dependen
diri
a. Usia a. Dilakukan
c. Lama kerja
Keterangan : Diteliti
Dari keterangan diatas dapat dijelaskan karakeristik perawat
lahir sampai ab 50
17
penelitian. th
saat diakukan
penelitian
Lama Masa yang Wawa Lang Ordin 1. Baru
lama
bekerja >
10 th
Variabel 1. Dilakukan
Depende sesuai
18
yang telah
ditentukan
2.1.10. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
19
penatalaksaan perawat pada klien bunuh diri di RSJ
yang bermakna,
Padang
Hasil :
20
1. Ada hubungan karakteristik perawat terhadap
penatalaksanaan klien dengan prilaku bunuh diri di
RSJ.Prof.Dr.HB.Sa`anin Padang 2009
2. Tidak ada hubungan karakteristik perawat terhadap
penatalaksanaan klien dengan prilaku bunuh diri di
RSJ.Prof.Dr.HB.Sa`anin Padang 2009
3.3.1. Populasi
penelitian ini adalah perawat yang dinas di bagian rawat inap di RSJ
3.3.2. Sampel
21
lembaran observasi yang berisi 34 item dalam bentuk lembaran
cheklis lika dilakukan diberi nilai 2 dan jika tidak dilakukan diberi
perawat
untuk diteliti nanti. Tujuan uji coba kuesioner untuk melihat apakah
berikut :
3.5.1.1 Coding
22
Peneliti dengan melakukan kegiatan mengklasifikasikan data
3.5.1.2 Editing
3.5.1.3. Scoring
akan dilakukan.
dilakukan.
3.5.1.6. Cleaning
23
Pembersihan data perlu dilakukan dan ternyata terdapat
F
P= × 100 %
N
Ket : P = persentase
F = Fekwensi
N = Jumlah e Responden
( Arikunto. 1993 )
24
Analisis dilakukan untuk mengetahui hubungan karakteristik
bermakna “ dan jika P > 0,05 maka hasil hubungan tersebut ‘tidak
bermakna”
∑( 0 – E )2
. X2 =
E
25
Merpati,Villa Anggrek ( VIP ) dan IGD. Penelitian ini Akan dilakukan
disediakan.
26
BAB IV
diolah dan disajikan dalam bentuk diagram dan tabel dibawah ini.
27
4.1.1.1. Menurut Usia
Diagram 4.1
Distribusi Frekuensi Usia Responden Perawat di ruangan
rawat inap RSJ.Prof.Dr.HB. Sa’anin
Padang Juli - Agustus 2009
100 90%
80
60
Frekuensi
40
27 Persetase
20 10%
3
0
Dewasa awal (21-39 Tengah baya(40-50
Th) Th)
awal sebanyak 90 %
Diagram 4.2
Distribusi frekuensi Responden menurut Tingkat pendidikan di
Ruang
Rawat inap RSJ.Prof.Dr.HB. Sa’anin
Padang Juli - Agustus 2009
70%
70
60
50
40
30% Frekuensi
30
21 Persentase
20
9
10
0
SPK DIII/S1
28
Diagram diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar
Diagram 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Menurut Lama Kerja di Ruang
rawat inap RSJ.Prof.Dr.HB. Sa’anin
Padang Juli - Agustus 2009
60%
60
50
40%
40
30 Frekuensi
18 Persentasi
20
12
10
0
Baru(0-10 Th) Lama(>10 Th)
Diagram 4.3
Distribusi frekuensi Penatalaksanaan Perawat terhadap prilaku
bunuh diri di
Ruang rawat inap RSJ.Prof.Dr.HB. Sa’anin
Padang Juli - Agustus 2009
29
90
83%
80
70
60
50
40 Frekuensi
30 Persentasi
25
20 16%
10 5
0
Dilakukan Tidak
dilakukan
melakukan penatalaksanaan.
30
Tabel. 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan
Karakteristik perawat terhadap penatalaksanaan klien dengan
prilaku bunuh diri Menurut Usia
di Ruang rawat inap RSJ.Prof.Dr.HB. Sa’anin
Padang Juli - Agustus 2009
Penatalaksanaan
Tidak
Karakteri
Dilakuka
Total %
% Dilakuka %
stik
n (f)
n (f)
Dewasa
22 73,33 5 16,66 27 90
awal
Tengah
3 10 0 0 3 10
baya
Total 25 83,33 5 16,66 30 100
= (2–1)(2–1)
= 1
1 → X2 = 3,841
(0 − E)
X2 =
E
25 × 27
E sel A = = 22,5
30
5 × 27
E sel B = = 4,5
30
31
25 ×3
E sel C = = 2,5
30
5 ×3
E sel D = = 0,5
30
(0 − E ) 2
SEL 0 E 0-E (0 - E)2
E
X2 h 0,41
32
Tabel. 4.2
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan
Karakteristik perawat terhadap penatalaksanaan klien dengan
prilaku bunuh diri Menurut tingkat Pendidikan
di Ruang rawat inap RSJ.Prof.Dr.HB. Sa’anin
Padang Juli - Agustus 2009
Penatalaksanaan T
Tidak
Karakteris o
Dilakuka
%
% Dilakuka %
tik t
n (f)
n (f)
al
2
Tinggil 16 53,33 5 16,66 70
1
Rendah 9 30 0 0 9 30
3
Total 25 83,33 5 0,66 100
0
= (2–1)(2–1)
= 1
1 → X2 = 3,841
(0 − E)
X2 =
E
25 × 21
E sel A = = 17,5
30
5 ×21
E sel B = = 3,5
30
33
25 ×9
E sel C = = 7,5
30
5 ×9
E sel D = = 1,5
30
(0 − E ) 2
SEL 0 E 0-E (0 - E)2
E
X2 h 2,56
bunuh diri.
34
4.1.2.1.3. Menurut Lama kerja
Tabel. 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Hubungan
Karakteristik perawat terhadap penatalaksanaan klien dengan
prilaku bunuh diri Menurut Pengalaman Lama kerja
di Ruang rawat inap RSJ.Prof.Dr.HB. Sa’anin
Padang Juli - Agustus 2009
Penatalaksanaan
Dilakuka Tidak
Karakteri Tot
%
n (f) % Dilakuka %
stik al
n (f)
Baru 9 30 3 10 12 40
Sudah 16 53,33 2 6,66 18 60
Lama
Total 25 30,53 5 16,66 30 100
= (2–1)(2–1)
= 1
1 → X2 = 3,841
(0 − E)
X2 =
E
25 ×12
E sel A = = 10
30
5 ×12
E sel B = =2
30
35
25 ×18
E sel C = = 6,66
30
5 ×18
E sel D = =3
30
(0 − E ) 2
SEL 0 E 0-E (0 - E)2
E
A 9 10 -1 1 0,1
B 3 2 1 1 0,5
D 3 3 0 o 0
X2 h 13,69
Dari data diatas telah didapatkan bahwa X2 h > X2 t yaitu 13,69 >
4.2. Pembahasan.
36
4.2.1.Karakteristik4.2.1.1 Diagram diatas dapat dilihat bahwa usia
atau 60 %
37
lebih tinggi atau tua dia lebih mewakilkan melakukan
tindakan ke yang lebih muda dan dari segi pemikiran usia tua
38
pendidikan dengan penatalaksanaan klien dengan prilaku
39
penatalaksanaan klien dengan prilaku bunuh diri. Sesuai
reabilitasnya.
40
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
41
nilai chi squarenya adalah. X2 h < X2 t yaitu 2,56 < 3,841
5.2. Saran
kegiatan dikampus.
42
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 1990. Visi dan Misi Indonesia Sehat 2010, Jakarta :
EGC
43
Marquis, 2000. Pendidikan Keperawatan, Jakarta
44
45
46