You are on page 1of 6

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NEONATUS DENGAN INFEKSI

SALURAN PERNAFASAN DI RUANG RAWAT INAP NEONATUS


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SOETOMO
SURABAYA
1. Pengertian
Infeksi saluran pernafasan adalah suatu keadaan dimana saluran pernafasan
(hidung, pharing dan laring) mengalami inflamasi yang menyebabkan terjadinya
obstruksi jalan nafas dan akan menyebabkan retraksi dinding dada pada saat
melakukan pernafasan (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 450).
Infeksi saluran nafas adalah penurunan kemampuan pertahanan alami jalan
nafas dalam menghadapi organisme asing (Whaley an Won!; 1991; 141").
2. Angka kejadian dan diagnosis
Pada rumah sakit umum yang telah menjadi rumah sakit rujukan terdapat
8,! "#$%,2&" bayi dan neonatal yang masih mengalami infeksi dengan angka
kematian men'apai 11,(!"#)&,&". Pengembangan pera*atan yang 'anggih
mengundang masalah baru yakni meningkatnya infeksi nosokomial yang biasanya
diakhiri dengan keadaan septisemia yang berakhir dengan kematian (#ictor an
$ans; 199%; &&0).
+iagnosis dari penyakit ini adalah melakukan kultur (biakan kuman) dengan
s*ab sebagai mediator untuk menunjukkan adanya kuman di dalam saluran
pernafasan. Pada hitung jenis (leukosit) kurang membantu sebab pada hitung jenis
ini tidak dapat membedakan penyebab dari infeksi yakni yang berasal dari ,irus
atau streptokokus karena keduanya dapat menyebabkan terjadinya leukositosis
polimorfonuklear (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 45').
$. -tiologi dan karakteristik
Infeksi saluran pernafasan adalah suatu penyakit yang mempunyai angka kejadian
yang 'ukup tinggi. Penyebab dari penyakit ini adalah infeksi agent. kuman.
+isamping itu terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi yaitu/ usia dari
bayi. neonatus, ukuran dari saluran pernafasan, daya tahan tubuh anak tersebut
terhadap penyakit serta keadaan 'ua'a (Whaley an Won!; 1991; 1419).
Agen infeksi adalah ,irus atau kuman yang merupakan penyebab dari terjadinya
infeksi saluran pernafasan. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab
utama yakni golongan A #hemolity' strepto'o'us, staphylo'o'us, haemophylus
influen0ae, 'lamydia tra'homatis, my'oplasma dan pneumokokus.
1sia bayi atau neonatus, pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian
pada usia diba*ah $ bulan rendah karena mendapatkan imunitas dari air susu ibu.
1kuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam
derajat keparahan penyakit. 2arena dengan lobang yang semakin sempit maka
dengan adanya edematosa maka akan tertutup se'ara keseluruhan dari jalan nafas.
2ondisi klinis se'ara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi antara
lain malnutrisi, anemia, kelelahan. 2eadaan yang terjadi se'ara langsung
mempengaruhi saluran pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti paru.
Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi
juga biasa terjadi pada musim dingin (Whaley an Won!; 1991; 14&0).

). 3anifestasi klinis
Penyakit ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk adanya demam, adanya
obstruksi hisung dengan sekret yang en'er sampai dengan membuntu saluran
pernafasan, bayi menjadi gelisah dan susah atau bahkan sama sekali tidak mau
minum (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 451).

(. 4erapi dan Penatalaksanaan
4ujuan utama dilakukan terapi adalah menghilangkan adanya obstruksi dan
adanya kongesti hidung pergunakanlah selang dalam melakukan penghisaapan
lendir baik melalui hidung maupun melalui mulut. 4erapi pilihan adalah
e(on!estan dengan )seuoe*erin hiro(loria tetes pada lobang hidung, serta
obat yang lain seperti anal!esi( serta anti)ireti(. +ntibioti( tidak dianjurkan
ke'uali ada komplikasi purulenta pada sekret.
Penatalaksanaan pada bayi dengan pilek sebaiknya dira*at pada posisi
telungkup, dengan demikian sekret dapat mengalir dengan lan'ar sehingga
drainase sekret akan lebih mudah keluar (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990;
45&).
!. +iagnosis banding
Penyakit infeksi saluran pernafasan ini mempunyai beberapa diagnosis
banding yaitu difteri, mononukleosis infeksiosa dan agranulositosis yang semua
penyakit diatas memiliki manifestasi klinis nyeri tenggorokan dan terbentuknya
membrana. 3ereka masing#masing dibedakan melalui biakan kultur melalui s*ab,
hitungan darah dan test Paul#bunnell. Pada infeksi yang disebabkan oleh
streptokokus manifestasi lain yang mun'ul adalah nyeri abdomen akuta yang
sering disertai dengan muntah (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 454).
. 4anda dan gejala yang mun'ul
1. ,e-a-, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam mun'ul jika
anak sudah men'aapai usia ! bulan sampai dengan $ tahun. 5eringkali demam
mun'ul sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. 5uhu tubuh bisa men'apai
$&,(
6
7#)%,(
6
7.
2. .enin!is-us, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens,
biasanya terjadi selama periodik bayi mengalami panas, gejalanya adalah nyeri
kepala, kaku dan nyeri pada punggung serta kuduk, terdapatnya tanda (erni!
dan bruzins(i.
$. +nore/ia, biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. 8ayi akan
menjadi susah minum dan bhkan tidak mau minum.
). #o-itin!, biasanya mun'ul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama bayi
tersebut mengalami sakit.
(. ,iare (-il transient iare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran
pernafasan akibat infeksi ,irus.
!. +bo-inal )ain, nyeri pada abdomen mungkin disebabkan karena adanya
lymphadenitis mesenteri'.
. 0u-batan )aa 1alan na*as2 3asal, pada saluran nafas yang sempit akan lebih
mudah tersumbat oleh karena banyaknya sekret.
8. 4atu(, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan,
mungkin tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran
pernafasan.
&. 0uara na*as, biasa terdapat *hee0ing, stridor, 'ra'kless, dan tidak terdapatnya
suara pernafasan (Whaley an Won!; 1991; 1419).

8. Pengkajian terutama pada jalan nafas
9okus utama pada pengkajian pernafasan ini adalah )ola5 (eala-an5 usaha serta
ira-a ari )erna*asan.
Pola, 'epat (ta'hynea) atau normal.
6eala-an5 nafas normal, dangkal atau terlalu dalam yang biasanya dapat kita
amati melalui pergerakan rongga dada dan pergerakan abdomen.
7saha5 kontinyu, terputus#putus, atau tiba#tiba berhenti disertai dengan adanya
bersin.
Ira-a )erna*asan5 ber,ariasi tergantung pada pola dan kedalaman pernafasan.
6bser,asi lainya adalah terjadinya infeksi yang biasanya ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh, adanya batuk, suara nafas *hee0ing. 8isa juga didapati
adanya 'yanosis, nyeri pada rongga dada dan peningkatan produksi dari sputum
(Whaley an Won!; 1991; 14&0).
&. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang la0im dilakukan adalah pemeriksaan kultur. biakan
kuman (s*ab)/ hasil yang didapatkan adalah biakan kuman (:) sesuai dengan jenis
kuman, pemeriksaan hitung darah (deferential 'ount)/ laju endap darah meningkat
disertai dengan adanya leukositosis dan bisa juga disertai dengan adanya
thrombositopenia dan pemeriksaan foto thoraks jika diperlukan (#ictor an $ans;
199%; &&4).

1%. +iagnosa kepera*atan yang mungkin mun'ul, tujuan
dan inter,ensi
1. 2etidakefektifan pola nafas berhubungan dengan proses inflamasi pada saluran
pernafasan, nyeri.
8u1uan9
Pola nafas kembali efektif dengan kriteria; usaha nafas kembali normal dan
meningkatnya suplai oksigen ke paru#paru.
Inter:ensi9
a. 8erikan posisi yang nyaman sekaligus dapat mengeluarkan sekret dengan
mudah.
b. 7iptakan dan pertahankan jalan nafas yang bebas.
'. Anjurkan pada keluarga untuk memba*akan baju yang lebih longgar, tipis serta
menyerap keringat.
d. 8erikan 6
2
dan nebuli0er sesuai dengan instruksi dokter.
e. 8erikan obat sesuai dengan instruksi dokter (bron'hodilator).
f. 6bser,asi tanda ,ital, adanya 'yanosis, serta pola, kedalaman dalam
pernafasan.
2. 2etidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan obstruksi mekanik dari
jalan nafas oleh sekret, proses inflamasi, peningkatan produksi sekret.
8u1uan9
8ebasnya jalan nafas dari hambatan sekret dengan kriteria; jalan nafas yang bersih
dan patent, meningkatnya pengeluaran sekret.
Inter:ensi9
a. <akukan penyedotan sekret jika diperlukan.
b. 7egah jangan sampai terjadi posisi hipere=tensi pada leher.
'. 8erikan posisi yang nyaman dan men'egah terjadinya aspirasi sekret
(se-i)rone dan sie lyin! )osition).
d. 8erikan nebuli0er sesuai instruksi dokter.
e. Anjurkan untuk tidak memberikan minum agar tidak terjadi aspirasi selama
periode ta'hypnea.
f. 2olaborasi dengan dokter dalam pemberian 'airan perparenteral yang adekuat.
g. 8erikan kelembaban udara yang 'ukup.
h. 6bser,asi pengeluaran sekret dan tanda ,ital.
$. 7emas berhubungan dengan penyakit yang dialami oleh anak, hospitalisasi pada
anak
8u1uan9
3enurunnya ke'emasan yang dialami oleh orang tua dengan kriteria; keluarga
sudah tidak sering bertanya kepada petugas dan mau terlibat se'ara aktif dalam
mera*at anaknya.
Inter:ensi9
a. 8erikan informasi se'ukupnya kepada orang tua (pera*atan dan pengobatan
yang diberikan).
b. 8erikan dorongan se'ara moril kepada orang tua.
'. >elaskan terapi yang diberikan dan respon anak terhadap terapi yang diberikan.
d. Anjurkan kepada keluarga agar bertanya jika melihat hal#hal yang kurang
dimengerti. tidak jelas.
e. Anjurkan kepada keluarga agar terlibat se'ara langsung dan aktif dalam
pera*atan anaknya.
f. 6bser,asi tingkat ke'emasan yang dialami oleh keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
7at0el, Pin'us ? Ian robets. (1&&%). Kapita Seleta Pediatri Edisi II. alih bahasa oleh
+r. yohanes guna*an. >akarta; -@7.
Ahalley ? *ong. (1&&1). Nursing Care of Infant and Children Volume II book 1.
15A; 7B. 3osby#Cear book. In'
Cu. D.C. Bi'tor ? Dans -. 3onintja. (1&&). Beberapa Masalah Perawatan
Intensif Neonatus. >akarta; 8alai penerbit 921I.

You might also like