You are on page 1of 9

8PotensiPolutanAnorganik

118

BabVIII
PotensiPolutanAnorganik
8.1Kromium
KromiumdalamSampelLingkungandanBiologi
Keberadaan kromium (Cr) dalam lingkungan cukup bervariasi baik secara kimia, fisik
maupun morfologi bentuknya yang berbedabeda. Sebagian besar air permukaan
mengandung sangat sedikit kromium (1 sampai beberapa g/L), kecuali yang terpapar
limbah dari industri. Industriindustri yang berhubungan dengan cat, pigmen warna, rubber,
plastik, keramik, tekstil, baja dan alloynya, seperti pendulangan, dan peleburan, serta
pelapisankrommerupakansumbersumberpolutankromiumdalambentukCr(III)atauCr(VI)
yangmasukkedalamlingkungan.
Pengukuran kromium dalam aerosol dari area tertentu menunjukkan keadaannya
pada tingkat antara 0.01 ng/m
3
sampai 1.3 ng/m
3
. Ini merupakan jumlah bilangan yang
berasal dari sumbersumber emisi kromium termasuk smelting furnace, boiler, penguapan
darileachingdanplatingtabung,termasukjugaproduksisemen.Pembakaranminyak,batu
bara,dankayudanpenginsenerasiansampahdanslurysewagejugamemberikankontribusi
padakromiumatmosfer.
BeberapaSpesiesKromiumdanSifatRacunnya
Kromium termasuk dalam golongan unsur transisi dari golongan VI B dan dapat
beradadalambentukkeadaanoksidasidari2sampai+6yangberbedabedakesetabilannya.
Namun keadaan bilangan oksidasi yang umum adalah 0, +2, +3, dan +6. Bentuk Cr divalen
tidak stabil dalam kebanyakan senyawa, karena sangat mudah teroksidasi menjadi bentuk
trivalenolehudaraatauH
+
.
Di alam dan air limbah, kromium berada secara esensial dalam bentuk trivalen dan
heksavalen. Cr(VI) bisa terdapat dalam larutan air sebagai monokromat, bikromat atau
hidrogen kromat, tergantung dari pH dan konsentrasi kromium dalam larutan. Cr(III)
mempunyai kecenderungan untuk membentuk dalam jumlah besar senyawa kompleks yang
secara kinetik inert, utamanya ion heksakoordinat [Cr(H
2
O)
6
]
3+
. Pada pH yang lebih tinggi,
Cr(H
2
O)
5
OH
2+
danCr(H
2
O)
4
(OH)
2
+
jugaterbentuk.PadapH=4dandiatasnyaterjadihidrolisis
H
2
O koordinasi yang menyebabkan terbentuknya jembatan hidrogen. Larutan yang

8PotensiPolutanAnorganik

119

mengandung Cl

, SO
4
2
dan SCN

dapat membentuk senyawa kompleks sederhana dengan


Cr(III).
Distribusi kromium di alam juga dipengaruhi oleh proses redoks, oksidasi Cr(III)
menjadi Cr(VI) dapat terjadi dengan hadirnya padatan MnO
2
, ketika kondisi lingkungan kaya
akan Fe(II) dan materi organik terjadi reduksi Cr(VI) menjadi Cr(III). Kemampuan
mengoksidasi Cr(VI) tergantung pada pH; pada pH yang sangat tinggi ion Cr(IV) stabil
terhadap autoreduksi. Tetapi pada pH rendah (<4) Cr(VI) dapat melakukan autoreduksi
menjadiCr(III).
8.2Antimoni
Stibum(Sb)atauAntimonidiAlam
Dibandingkan dengan logam lain, hanya sedikit laporan tentang penentuan selektif
spesies antimony (Sb), menunjukkan kurangnya pengetahuan keberadaannya dalam kimia
lingkungan. Namun demikian, ketertarikan untuk menentukan sifat toksik elemen ini, dalam
tingkat mikro (trace), sudah tumbuh dalam beberapa dekade sebagai respon terhadap
peningkatanpenggunaannyadalamindustri.
Saat ini antimony telah sangat besar aplikasinya dalam industri, terutama
penggunaan alloy SbGa dan SbIn sebagai bahan semikonduktor yang direkomendasikan
dalam pabrik high speed chip komputer dan untuk memori optikal informasi yang
dioperasikandengansinyallaser(CD,alatperekamandigitaloptik,dansebagainya).Antimoni
jugadigunakandalambahanterapitertentumelawansebagianbesarpenyakitparasittropis,
meskipunsaatinimulaidigantikanbahanlain,sebagianbesarantibiotik.DisebutkanolehW.
Rosenbaum,dkk,dalamjurnalLancet,1,1985,telahdiamatibahwaammonium5tungsto2
antimoniate efektif sebagai inhibitor dalam reverse transcriptase dan sangat mungkin
digunakanuntukmelawanvirusAIDS.
Antimoni masuk ke dalam lingkungan melalui prosesproses alami (pengikisan batu
dantanah),pembuanganefluenlimbahindustri(gelas,semikonduktor,pewarnaan,keramik).
Dalam beberapa kasus antimoni oksida muncul sebagai polutan utama dalam industri
peleburan dan stasiun bahan bakar minyak. Kirakira 3.8 x 10
10
gram/tahun antimoni
dilepaskan ke lingkungan akibat aktifitas manusia, dan ini akan mengalami transport yang
panjang di atmosfer sebelum terakumulasi ke tanah atau tumbuhantumbuhan sebangsa
lumut, dan sebagainya. Sehingga ini akan menjadi perhatian yang cukup penting dari EPA
(EnvironmentalProtectionAgency)US.

8PotensiPolutanAnorganik

120

BeberapaSpesiesAntimonidanSifatRacunnya
Dalam air alam ada empat spesies antimony yang diidentifikasikan, Sb(III), Sb(V),
asammonometilstibonikdanasamdimetilstibinik.Dalamairyangkayaoksigen,spesiesyang
utama adalah Sb(V), meskipun konsentrasi Sb(III) dan senyawa termetilasi lebih besar dari
yang diharapkan dari perhitungan termodinamika. Hal ini dapat dihubungkan dengan
aktifitas mikroba, yang diduga terlibat dalam transformasi sebagaimana mekanisme
detoksifikasi karena senyawa termetilasinya kurang toksik daripada bentuk anorganiknya.
DalamECS,kadarantimonyyangdiperbolehkanadalah10g/L.Tapilebihpentinglagiuntuk
diketahuiadalahjenisspesiesnyadalamperairan,sebab:
a. Sifat toksik, Sb(III) lebih toksik dari Sb(V) dan oksianion anorganik lebih toksik
darisenyawaorganiknya.
b. Dalam metabolisme, Sb(V) dieliminasi sebagian besar dalam urin dan Sb(III)
dalamfeses.
c. Reaktivitas, sebagai contoh stibine dihasilkan dalam proses pembuatan hidrida
antimony,lebihefisiendariSb(III)daripadaSb(V).
8.3Arsen
ArsendalamSampelLingkungan
Arsenik terdistribusi secara meluas di lingkungan karena keberadaan alaminya dan
karena produk industri. Senyawaan arsenik utamanya digunakan dalam pertanian untuk
bahanbakuinsektisida,herbisida,danfungisida.Selainitujugadigunakandalampengawetan
kayu dan dalam medisinal sebagai bakterisida atau parasitisida. Secara alamiah arsenik
esensialadamenyebabkanairtanahberbahaya,karenamengandungkonsentrasiyangtinggi
elemen tersebut dan karena proses vulkanis. Dalam air laut sebagaimana dalam air segar,
arsenik berada pada level g.kg
1
. Di tanah, arsenik berada pada kisaran 0.05 sampai
0.2mg.kg
1
,sedangkanorganismelautcukuptinggi(1100mg.kg
1
).
BeberapaSpesiesArsendanSifatRacunnya
Arsenik berada dalam beragam spesies organik dan anorganik dengan beberapa
keadaan oksidasi (3, 0, +3, dan +5). Senyawaannya umumnya terdapat sebagai ion arsenit
[As(III)] dan arsenat [As(V)], asam monometilarsonik dan dimetilarsinik (MMA dan DMA),
arsine, di dan trimetilarsin, serta senyawa organoarsenik seperti arsenobetain (asbet),
arsenokolin(Aschol),arsenolipiddanarsenosugar

8PotensiPolutanAnorganik

121

Sifat racun (toksisitas) arsen tergantung pada bentuk kimianya. Berbeda dengan Pb
atauHg,spesiesanorganikarsenlebihtoksikdaripadabentukorganiknya(tabellethaldosis).
HalinilahalasanmengapaAs(III)danAs(V)lebihtoksikdibandingkandenganstrychine,yang
dikenalsebagairacunyangberat.SebaliknyaMMAdanDMAsamatingkatracunnyadengan
aspirin.
TabelRumuskimiabeberapasenyawaarsenik

O=AsOH
ArseniousAcid[As(III)]
OH
O=AsOH
OH
ArsenicAcid[As(V)]
CH
3

O=AsOH
OH
MMA
CH
3

O=AsCH
3

OH
DMA
CH
3

CH
3
As
+
CH
2
COO

CH
3
Arsenobetain
CH
3

CH
3
As
+
CH
2
CH
2
OH,X

CH
3

Arsenokolin
OH
O=AsC
6
H
5

OH
AsamFenilarsonat

Tabel Lethal Dosis beberapa senyawa arsenik (LD


50:
dosis yang berakibat fatal
terhadapseparohpopulasipadapercobaanhewan)
Senyawa LD
50
(mg.kg
1
berattikus)
Arsine
Potasiumarsenit
Arseniktrioksida
Calsiumarsenat
Asamfenilarsonik
MMA
DMA

Strychnine
Aspirin

Arsenobetain(Asbet)
Arsenokolin(Aschol)
3
14
20
20
50
7001800
7002600

16
10001600

>10000
>10000

Di lingkungan, arsenik dan senyawaannya mungkin mengalami transformasi secara


fisika, kimia, dan biokimia dengan atau tanpa terjadi perubahan keadaan oksidasinya, dan

8PotensiPolutanAnorganik

122

atauprosesmineralisasi,adsorpsidanpresipitasi.Skemaberikutmenggambarkanfenomena
siklusbiogeokimiaarsenikyangterjadidalamkompartemenkompartemenyangberbeda.

8.4Merkuri
KeberadaanMerkuridiAlam
Di alam merkuri (Hg : hydrargyrum) berada dalam beberapa bentuk yaitu senyawaan
merkuri logam (metalik), merkuri anorganik dan merkuri organik. Semua bentuk merkuri
dinyatakan beracun, tetapi metilmerkuri adalah yang paling diperhatikan karena
toksisitasnya yang paling ekstrim dan paling sering terpapar di lingkungan. Melalui
mekanisme jaringjaring kehidupan (rantai makanan) yang efektif, metilmerkuri meningkat
dalamrantaimakananpadapredatorleveltinggi,sepertiikan.
Di Minamata (Jepang), kontaminan metilmerkuri telah menyebabkan kerusakan otak
yangparahdari22bayidimanaibunyaingestedikanyangterkontaminasiselamakehamilan.
Sejumlah tepung gandum yang berasal dari pembibitan yang diolah dengan organik merkuri
juga menyebabkan skala peracunan yang besar, sebagai contoh bibit yang di treatmen
dengan metilmerkuri menyebabkan kontaminan yang sangat besar pada manusia, di Iraq
sekitartahun197172.Umumnyapemaparanorganikmerkurimenyebabkankerusakanotak
terutama pada masa pengembangan jaringan. Sehingga kontaminan ini akan memberikan
efek bahaya yang lebih besar pada anakanak, karena sistem syarafnya masih dalam masa
SUMBER ALAMIAH DAN ARTIFISIAL
ATMOSFER
BIOSFER
As (anorganik) ADSORPSI DALAM PARTIKEL-PARTIKEL ATMOSFER
OKSIDASI
(CH
3
)
2
AsH.(CH
3
)
3
As (CH
3
)
3
AsO (CH
3
)
3
As
+
CH
2
COO
-
Bakteri, fungi IKAN, MAMALIA
(CH
3
)
2
AsOCH
2
COOH
(CH
3
)
2
AsO(OH) Arsenosoribosida
(CH
3
)
2
AsOCH
2
CH
2
OH
(CH
3
)
3
As
+
CH
2
CH
2
OH,X
-

(CH
3
)AsO(OH)
2

As(III)
MIKROORGANISME MIKROORGANISME

8PotensiPolutanAnorganik

123

perkembangandanlebih sensitifpada senyawaanini.Ketoksikansenyawaanmerkurisecara


ekstensifdidokumenkanolehWHO.
Merkuriiniakanselalumenjadikajianyangsangatmenarikdanterusdirisetkarenaada
tiga hal yang cukup dominan yang menyebabkannya. Satu, sifat ketoksikan mekuriorganik.
Dua, dalam kenyataannya bahwa senyawaan merkuriorganik dapat terbentuk di alam
(metilmerkuridanmungkindimetilmerkuri).Danketiga,bioakumulasimetilmerkuri,danjalur
distribusidialamdaninterkonversiantarsenyawaanmerkuriyangberbeda.
Beberapa studi telah dilakukan untuk memahami jalur distribusi, toksisitas, dan cara
untuk dekontaminasi. Sebagai contoh persepsi tentang keberadaan dan siklus merkuripun
jugamengalamiperkembangan
8.5Aluminium
SpesiesAluminiumdalamSampelAirdanSifatRacunnya
Penggunaan aluminium terus meningkat dan akibatnya organisme hidup memiliki
kandunganyangjugameningkatkarenanaiknyatingkatkonsentrasidanbentukbentukyang
tidak alami di lingkungan. Potensi toksisitas alumunium menjadi besar dalam isu lingkungan
dan kesehatan. Dalam kurun waktu yang lama, aluminium dianggap tidak toksik pada
manusia, tetapi pandangan ini berubah ketika tahun 1970, aluminium dihubungkan dengan
DDS(DialysisDementiaSyndrome).
Diketahui secara komparatif level aluminium yang tinggi di jaringan tubuh berimplikasi
padatidakbekerjanya(secaraklinis)haemodialysisregulerpadapenderitagagalginjal.Studi
epideiologi, menunjukkan hubungan positif antara terjadinya AD (Alzheimers Disease) dan
tingkat kandungan Aluminium pada air minum, seperti yang teerjadi pada Camelford,
Cornwall,U.K.,1988.Dalamkasusini,insidenterjadikarenaterlalubanyakalum(aluminium
sulfat)yangditambahkanpadasumberairlokal,danterlihatgejalagejalaakutpendekakibat
keracunanaluminium.
Dalam sistem perairan, aluminium terlarut beracun bagi ikan. Dalam penelitian
menunjukkan bahwa spesies Al(OH)
2
+
, sangat beracun bagi ikan, demikian juga secara
perhitungan termodinamika yang dihubungkan dengan eksperimen toksikologi ikan. Untuk
ikanairtawar,20gL
1
totalaluminiumpadapH4.45.2memperlambatpertumbuhan,dan
50 g.L
1
atau lebih mempengaruhi naiknya laju mortalitas. Namun demikian gambaran ini
akan berbeda terhadap jenis hewan yang berbeda, tergantung daya respons terhadap

8PotensiPolutanAnorganik

124

perbedaan konsentrasi (sifat racun) aluminium dan pH air. Dengan kata lain beberapa
spesieslebihrentanpengaruhracunaluminiumdaripadayanglain,danperbedaankekebalan
ini tergantung pada tingkat kehidupan. Dalam satu laporan lain, disebutkan dalam kondisi
asam(pH4.24.8),aliminiummeningkatkanketahanantelur,tetapiakanmeningkatkanlaju
kematiananakanakikan.
Mekanismetoksisitasaluminiumterhadapikansecaragarisbesarterjadikarenadua
faktor utama. Pertama, pada konsentrasi aluminium yang besar (~0.5 mg.L
1
) dan pH yang
sesuai,terbentukspesies koloidalaluminiumhidroksidayangdapatmenyumbatinsang(alat
pernafasan)ikan,sehinggaakanmenghambatfungsirespirasi(pernafasan).Kedua,padalevel
aluminium yang lebih rendah (<0.2 mg.L
1
), dalam air yang mengandung kalsium rendah,
aluminium menjadi terpilih permeabilitas passif menjadi ion dalam sel ephitelium dalam
insangikan,merusakkesetimbanganosmoregulasinormal,danmenurunkankonsentrasiion
Na
+
danCl

dalamplasma.
Sebagaimana dengan unsurunsur lain, total aluminium ditentukan dengan batasan harga
untuktujuansecaratoksikologilingkungan,karenakemampuannyasecarabiologimeracuni
dan juga secara fisikokimia. Dalam bahasan sebelumnya, dapat diketrahui bahwa pada
kondisi air asam alami, spesies aluminium yang paling toksik pada ikan adalah Al(OH)
2
+
dan
Al(OH)
2+
. Secara khusus tidak ada metode untuk memisahkan dan menentukan secara
kuantitatif masingmasing spesies secara individu. Beberapa metoda telah dikembangkan
untuk membedakan antara keduanya dalam air, antara lain dialisis, pertukaran ion secara
batch atau kolom (ionexchange), HPLC, elektroda selektif ion (ESI), NMR, ekstraksi spesies
khusus, filtrasi dan teknik komputasi. Semua prosedur yang ada biasanya hanya mengukur
secara operasional fraksi aluminium yang telah ditentukan. Bagaimanapun, bentuk spesies
aluminiumtergantungkondisianalisis.
Halyangsangatpentingdalamrangkaianpenetuanaluminiumadalahpengambilancuplikan
(sampling) air, terutama jika diinginkan untuk analisis spesiasi. Secara komperehensif,
beberapa laporan penelitian menyatakan bahwa dengan membasahi botol polietilen dalam
waktu 48 jam, sudah cukup untuk membersihkan wadah baru sekaligus meremoval
kontaminan trace logam. Kontainer yang diperlakukan demikian dapat digunakan untuk
menyimpanairsungaidankransampaiwaktu28hari

8PotensiPolutanAnorganik

125

8.6Timbal(Lead/Plumbum)
Pencemaran lingkungan oleh timbal sudah sangat merata dan global. Sumber
utamanya adalah pembakaran bahan bakar bertimbal. Meskipun dibeberapa negara telah
dibatasi,penggunaantetraalkilleadsebagaiantiknok(ketukan/letupanpembakaran)masih
cukupbesardalamaplikasiindustridankirakira57%daritotalkonsumsitimbal,ataukira
kira 3 3.5 ton. Aplikasilain dari timbal organik kurang begitu penting, seperti penggunaan
tetraalkillead(Et
4
Pb)dalampembuatanetilmerkuri,trialkilleadsebagaipengawetkayu,anti
foulingpadacatuntukkapallaut,danbeberapadalampestisida.
Di alam pembentukan alkillead biasanya secara tidak langsung. Sejumlah timbal
organikdihasilkandariprosesbiometilasi.Efekbahayasenyawatimbalorganiksecaraumum
jauh lebih besar daripada timbal anorganik. Toksisitas spesiesspesies alkillead makin
menurundenganberkurangnyajumlahalkilyangterikatpadatimbal,R
4
PbR
3
Pb
+
R
2
Pb
2+

Pb
2+
(Radalahgugusmetilatauetil),tetapibentukbentukioniknyalebihlamaberadadalam
lingkungan. Pada alga dan tumbuhan yang lebih tinggi senyawa alkillead akan menjadi
pengahambat (inhibitor) pertumbuhannya, mengganggu mitosis dan perubahan
ultrastrukturalnya.Kontaminanorganoleadpadalingkunganakuatikakanmemberikanefek
pada ikan. Sekitar 150 kasus fatal pada manusia yang teracuni oleh tetraalkiltimbal telah
dilaporkan dalam beberapa literatur, antara lain kasuskasus terganggunya kerja
metabolismedanpenurunan/kurangnyaneurophysicalpadaanakanak.
Di atmosfer, siklus biogeokimia dari organolead menjadi sangat penting, sebagai
sumber utama kontaminasi oleh timbal. Keberadaan timbal organik di udara paling tidak
disebabkan oleh dua hal, yaitu tidak terbakarnya tetraalkiltimbal dari mesin motor dan
dikeluarkan ke lingkungan atau karena penguapan bahan bakar dari karburator serta tanki.
Sebabsebab lain dihubungkan dengan industri, transportasi, stasiun bahan bakar dan lain
lain.
Degradasi tetraalkiltimbal terjadi secara kontinyu dalam atmosfer melalui fotolisis
ataureaksihomogenfasagasdenganradikalhidroksil(OH
.
),ozone(O
3
)atomoksigentriplet
[O(3p)], oksigen molekuler (O
2
), NO
2
dan SO
2
. Reaksi heterogen dengan partikelpartikel di
atmosferjugaterjaditetapisangatkecil.Skemadegradasisepertiberikut

8PotensiPolutanAnorganik

126

TimbaltetraalkilMe
4
Pb Me
3
EtPb Me
2
Et
2
Pb MeEt
3
Pb EtPb

Timbaltrialkil Me
3
Pb
+
Me
2
EtPb
+
MeEt
2
Pb
+
Et
3
Pb
+

Timbaldialkil Me
2
Pb
2+
MeEtPb
2+
Et
2
Pb
2+

Timbalmonoalkil [MePb
3+
]* [EtPb
3+
]*

Timbalanorganik Pb
2+

*:sangattidakstabil,dapatterjadihanyasesaat
timbal tetrametil dan tetraetil berada dalam atmosfer hanya dalam waktu hidup yang
pendek, t
1/2
= 0.6 ~ 2 jam dan 5 ~ 10 jam, kemudian akan segera terdekomposisi menjadi
timbaltrialkil.

You might also like