You are on page 1of 31

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kimia bahan alam modern merupakan suatu bidang ilmu yang
menggabungkan berbagai bidang ilmu seperti ilmu seperti kimia organik, biokimia,
biomolekular, spektroskopi, dan farmakologi yang mempunyai peranan penting
pada penelitian kimia muthakir. Fokus penelitian bidang kimia bahan alam terkait
dengan penemuan obat-obat baru dan bahan kimia berguna lainnya yang berasal
dari sumber alam.
Indonesia mempunyai potensi besar dalam pengembangan obat karena
didukung oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Sumber keanekaragaman hayati yang terbesar kedua di dunia setelah Brasil
sehingga masih banyak peluang untuk menggali berbagai enis tanaman.
!. Iklim sepanang tahun yang mendukung berhasilnya budidaya tanaman obat.
". #ahan yang subur dan luas yang belum tergarap dengan baik.
$. Kondisi sosial budaya masyarakat yang memungkinkan untuk memanfaatkan
tanaman obat.
%. &ingkat ekonomi masyarakat yang masih rendah dan harga obat dari industri
farmasi relatif tinggi sehingga berpaling pada pemanfaatan tanaman obat.
'. (ampak negatif dari pemakaian obat tradisional belum banyak terbukti se)ara
ilmiah.
*. Beberpa penyakit yang sulit disembuhkan oleh obat farmasi, ternyata dapat
disembuhkan dengan mengkonsumsi dengan mengkonsumsi obat tradisioanal.
+ksplorasi bahan alam yang mempunyai akti,itas biollogis menadi salah
satu target para peneliti. Berdasarkan beberapa penelitian yang telah dikembangkan,
senya-a-senya-a yang mempunyai potensi sebagai antioksidan umumnya
merupakan senya-a fla,onoid, fenolat, dan alkaloid.
Fla,onoid merupakan senya-a metabolit sekunder yang terdapat pada
tanaman hiau, ke)uali alga. Fla,onoid yang la.im ditemukan pada tumbhan tingkat
tinggi adalah fla,on dan fla,onol dengan /- dan 0-glikosida, isofla,on /- dan 0-
glikosida , fla,anon /- dan 0-glikosida, kalkon dengan /- dan 0-glikosida dan
dihidrokhalkon, proantosianidin dan antosianin, auron 0-glikosida dan
dihidrofla,onol 0-glikosida.
Fla,onoid termasuk senya-a fenolik alam yang potensial sebagai
antioksidan dan mempunyai bioaktifitas sebagai obat. Senya-a-senya-a ini dapat
ditemukan pada batang, daun, bunga dan buah. Fla,onoid dalm tubuh manusia
berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk pen)egahan kanker.
1anfaat fla,onoid ntara lain adalah untuk melindungi struktur sel, meningkatkan
efekti,itas ,itamin /, anti-inflamasi, dan men)egah kropos tulang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diambil rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana )iri-)iri senya-a fla,onoid2
!. Apa saakah enis dan )ontoh senya-a fla,onoid2
". Bagaimana biosintesis senya-a fla,onoid2
$. Bagaimana )ara mengidentifikasi senya-a fla,onoid2
%. Apakah kegunaan senya-a fla,onoid2
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tuuan dari makalah ini adalah:
1. 1engetahui )iri-)iri senya-a fla,onoid.
!. 1engetahui enis dan )ontohsenya-a fla,onoid.
". 1engetahui biosintesis senya-a fla,onoid.
$. 1engetahui )ara mengidentifikasi senya-a fla,onoid.
%. 1engetahui kegunaan senya-a fla,onoid.
C
H
2
CH
2
H
2
C
B
A
C
H
2
CH
CH
3
C
H
CH
2
CH
3
BAB II
PEMBAHASAN
1enurut perkirakan, kira-kira !3 dari seluruh karbon yang difotosintesis
oleh tumbuhan 4atau kira-kira 15 16
7
ton8tahun9 diubah menadi fla,onoid
41arkham, 17::9. Senya-a fla,onoid adalah suatu kelompok senya-a fenol yang
terbesar ditemukan di alam. Senya-a-senya-a ini merupakan .at -arna merah,
ungu dan biru dan sebagai .at -arna kuning yang ditemukan dalam tumbuh-
tumbuhan.
Fla,onoid mempunyai kerangka dasar karbon yang terdiriu dari 1% atom
karbon, dimana dua )in)in ben.en 4/
'
9 terikat pada suatu rantai propana 4/
"
9
sehingga membentuk suatu susunan /
'
-/
"
-/
'
. Susunan ini dapat menghasilkan tiga
enis struktur senya-a fla,onoid. Susunan ini dapat menghasilkan tiga enis
struktur, yaitu 1,"-diarilpropan atau fla,onoid, 1,!-diarilpropan atau isofla,on, dan
1,1-diarilpropan atau neofla,on.
;ambar 1. Struktur kerangka dasar senya-a fla,onoid
;ambar !. Isofla,onoid
;ambar ". <eofla,onoid
C
C
H
C
O
A /
B
O
Istilah fla,onoid yang diberikan untuk senya-a-senya-a fenol yang berasal
dari kata fla,on, yaitu nama dari salah satu enis fla,onoid yang terbesar umlahnya
dan uga biasa ditemukan. Senya-a-senya-a fla,on ini mempunyai kerangka !-
fenilkroman, di mana posisi orto dari )in)in A dan atom karbon yang terikat pada
)in)in B dari 1,"-diarilpropan dihubungkan oleh embatan oksigen, sehingga
membentuk suatu )in)in heterosiklik yang baru 4)in)in /9.

;ambar $. !-Fenilkroman ;ambar %. Fla,an
Senya-a-senya-a fla,onoid terdiri atas beberapa enis, bergantung pada
tingkat oksidasi dari rantai propan dari sistem 1,"-diarilpropan. (alam hal ini,
fla,an mempunyai tingkat oksidasi yang terendah sehingga senya-a ini dianggap
sebagai senya-a induk dalam tatanama senya-a-senya-a turunan fla,on.
O
O
OH
O
OH
OH
Fla,an
O
O
Kate)in
4Fla,an-"-ol9
#eukoantosianidin
4fla,an-",$-diol9
(ihidro)alkon
/hal)one
O
O
C
H
Auron
O
O
O
O
OH
O
O
Fla,anon
Fla,anonol
4dihidrofla,onol9
Fla,on
O
OH
OH
O
O
OH
=
=
Fla,onol ;aramFla,ilium
Antosianidin
;ambar '. >enis ?tama dan Struktur (asar Fla,onoid Alam
(ari berbagai enis fla,onoid tersebut, fla,on, fla,onol, dan antosianidin
adalah enis yang banyak ditemukan di alam, sehingga seringkali dinyatakan
sebagai fla,onoid utama. Sedangkan enis-enis fla,onoid yang tersebar di alam
dalam umlah yang terbatas adalah )alkon, auron, kate)in, fla,anon, dan
leukoantosianidin.
Banyaknya senya-a fla,onoid di alam bukan disebabkan karena banyaknya
,ariasi struktur, akan tetapi disebabkan oleh berbagai tingkat hidroksilasi,
alkoksilasi, atau glikosilasi dari struktur tersebut.
Senya-a-senya-a isofla,onoid dan neofla,onoid hanya ditemukan dalam
beberapa enis tumbuhan, terutama pada suku #eguminose. >enis-enis senya-a
yang termasuk isofla,onoid adalah isofla,on, rotenoid, pterokorpan, dan kumestan.
Sedangkan neofla,onoid meliputi enis-enis $-arilkumarin dan berbagai
dalbergion.
O HO
OH
R O
O H
3
CO
O
O
O R
2
OH
R
1
O
R
3
O
O O
OCH
3
O
O
R
OCH
3
O
R
2
R
1
H
3
CO
H
3
CO
O
O H
3
CO
O
Isof la,on
(eid.ein: @A B
;enistein: @A 0B Cterokarpan
Cterokarpin
Kumestan
Kumestrol: @1A @"A BD @!A 0B
1edelolakton: @1A @"A 0BD @!A 0/B"
@otenoid
@otenon: @AB
Anorf igenin: @A0B
$-Arilkumarin
(albergin: @1A @!A B
1elanein: @1A 0BD @!A 0/B"
(albergion
$-1etoksidalbergion
;ambar *. Beberapa Senya-a Isofla,onoid dan <eofla,onoid
A. Ciri Sena!a "la#$n$i%
Cada umumnya, )in)in A dari struktur fla,onoid mempunyai pola
oksigenasi yang berselang-seling, yaitu pada posisi !E, $E, dan 'E dari struktur
terbuka )alkon.
(alam banyak hal, )in)in B dari struktur fla,onoid mempunyai sebuah
gugus fungsi oksigen pada posisi para, atau dua yang masing-masing berada
pada posisi para dan meta, atau pula tiga di mana satu pada posisi para dan dua
pada posisi meta. Cola oksigenasi dari )in)in B di mana terdapat tiga gugus
fungsi oksigen arang dapat ditemukan. Selain itu, )in)in B yang tidak
teroksigenasi, atau teroksigenasi pada posisi orto sangat arang ditemukan.
Cola oksigenasi dari )in)in A mengikuti pola florogusinol dan )in)in B
mengikuti pola katekol atau fenol. /in)in A struktur fla,onoid seringkali
teralkilasi, baik oleh gugus metil 4berasal dari metionin9, atau oleh isoprenil /
%
yang berasal dari isopentil pirofosfat, maupun suatu /-glikosida.
B. Bi$sintesis "la#$n$i%
Semua ,arian fla,onoid saling berkaitan karena alur biosintesis yang sama,
yaiut alur Sikimat dan alur Asetat-1alonat. Cola biosintesis fla,onoid
pertama kali disarankan oleh Bir)h. 1enurut Bir)h, pada tahap-tahap pertama
dari biosintesis fla,onoid suatu unit /
'
-/
"
berkombinasi dengan tiga unit /
!
menghasilakan unit /
'
-/
"
-4/
!
=/
!
=/
!
9. Kerangka /
1%
yang dihasilakan dari
kombinasi ini telah mengandung gugus fungsi oksigen pada posisi yang
diperlukan. /in)in A dari struktur fla,onoid berasal dari alur poliketida, yaitu
kondensasi dari tiga unit asetat atau malonat. Sedangkan )in)in B dan tiga atom
karbon dari rantai propan berasal adari alur fenilpropanoid 4alur shikimat9.
(engan demikian, kerangka dasar karbon dari fla,onoid dihasilkan dari
kombinasi antara dua alur biosintesis yang utama untuk )in)in aromatik, yaitu
alur shikimat dan alur asetat-malonat. Sebagai akibat dari berbagai perubahan
yang disebabkan oleh en.im, ketiga atom karbon dari rantai propan dapat
menghasilkan berbagai gugus fungsi, seperti ikatan rangkap, gugus hidroksil,
gugus karbonil, dan sebagainya.
;ambar 7. >alur fenilpropanoid 4shikimat9
Struktur fla,onoid mengalami berbagai reaksi sekunder, seperti
hidroksilasi, oksidasi 4termasuk pembentukan karbonil9, glikosilasi,
metilasi, isoprenilasi, siklisasi, dan lainnya akibat perlakuan dari en.im
yang terdapat pada organisme. @eaksi en.imatis tersebut akan dapat
menghasilkan produk senya-a fla,onoid dengan berbagai enis kerangka
dasar yang beraneka ragam sebagaimana yang ditunukkan pada klasifikasi
atau penggolongan senya-a fla,onoid di atas 4&ukiran, !6169.
(an lainnya
/oA-SB = A&C
NH
3
+
COOH
CA#
<B
$
=
COOH
/$B
<A(CB = 0
!
COOH
OH
$/l
SCoA
O
Fla,onoid
&anin
Suberin
#ignin
C
HO
O
BS/oA
B!0
C
S-CoA
O
"/B"/0-S/oA
O
HO
O O O
O
/hal)one
OH HO
OH
O
O
Fla,anon
HO
OH
)innami) a)id
;ambar 7. @eaksi Cokok Biosintesis Fla,onoid
1enurut biosintesis ini, pembentukan fla,onoid dimulai dengan
memperpanang unit fenilpropanaid 4/'-/"9 yang berasal dari turunan sinamat
seperti asam p-kumarat, kadang-kadang asam kafeat, asam ferulat, atau asam
sinapat. Cer)obaan-per)obaan uga menunukkan bah-a )alkon dan isomer
fla,anon yang sebanding uga berperan sebagai senya-a antara dalam
biosintesis berbagai enis fla,onoid lainnya.
C. I%enti&ikasi "la#$n$i%
Senya-a-senya-a fla,onoid terdapat dalam semua bagian tumbuhan
tinggi seperti bunga, sdaun, ranting, buah, kayu, kulit kayu, dan akar. &etapi
senya-a fla,onoid tertentu seringkali terkonsentrasi dalam suatu aringan
tertentu, misalnya antosianidin adalah .at -arna dari bunga, buah, dan daun.
Sebagian besar dari fla,onoid alam ditemukan dalam bentuk glikosida, di
mana unit fla,onoid terikat pada suatu gula. ;likosida adalah kombinasi antara
suatu gula dan suatu alkohol yang saling berikatan melalui ikatan glikosida.
Ikatan glikosida terbentuk apabila gugus hidroksil dari alkohol beradisi kepada
gugus karbonil dari gula, sama seperti adisi alkohol pada aldehida yang
dikatalisa oleh asam menghasilkan suatu asetal.
Cada hidrolisa oleh asam, suatu glikosida terurai kembali komponen-
komponennya menghasilkan gula dan alkohol yang sebanding, alkohol yang
dihasilkan disebut aglikon. @esidu gula glikosida fla,onoid alam adalah
glukosa, ramnosa, galaktosa, gentiobiosa, sehingga glikosida tersebut masing-
masing disebut glukosida, ramnosida, galaktosida, dan gentiobiosida.
Fla,onoid dapat ditemukan sebagai mono-, di-, atau triglikosida, di mana
satu, dua, atau tiga gugus hidroksil dalam molekul fla,onoid terikat oleh gula.
Coliglikosida larut dalam air dan hanya sedikit larut dalam pelarut-pelarut
organik seperti eter, ben.en, kloroform, dan aseton.
(ari segi struktur, senya-a-senya-a fla,onoid turunan fla,on dapat
dianggap sebagai !-arilkromon. 0leh karena itu, sebagaimana kromon dan
kumarin, fla,onoid dapat dideteksi berdasarkan -arnanya di ba-ah sinar
tampak atau sinar ultra,iolet. Seperti halnya kumarin dankromon, fla,onoid
mempunyai sistem karbonil yang berkonugasi dengan )in)in aromatik,
sehingga senya-a-senya-a ini menyerap sinar dari panang gelombang tertentu
di daerah ultra ,iolet maupun infra merah. 0leh karena itu, karakterisasi
fla,onoid dilakukan dengan pengukuran-pengukuran spektrofotometri.
'. I%enti&ikasi se(ara kualitati&
Identifikasi pendahuluan untuk mengetahui senya-a fla,onoid adalah
dengan menggunakan Shinoda Test. Sampel yang akan diui ditambah
etanol, 6,% ml B/l pekat dan "-$ potong ke)il lempeng magnesium. >ika
menunukkan adanya fla,onoid akan timbul -arna merah, kuning, atau
ingga.
@eaksi senya-a fla,onoid dengan shinoda test:
1g
(s)
= !B/l
(l)
F 1g/l
!(aq)
= B
!(g)
1g/l
!(aq)
= ' Ar0B
(s)
F GMg4OAr9
6
H
$-

(aq)
= 'B
=
= !/l
-
!. I%enti&ikasi %engan s)ektr$sk$)i U*+*is
Spektrum fla,onoid biasanya ditentukan dalam larutan dengan pelarut
metanol 41e0B9. Spektrum khas terdiri atas dua serapan maksimum pada
panang gelombang !$6-!:% nm 4pita II9 dan "66-%%6 nm 4pita I9.
Kedudukan gugus hidroksil fenol bebas pada inti fla,onoid dapat
ditentukan dengan melakukan penambahan pereaksi 4pereaksi geser9 ke
dalam larutan )uplikan dan mengamati pergesaran pun)ak serapan yang
teradi 41arkham, 17::9. Cereaksi geser yang digunakan diantaranya
adalah:
a9 <atrium metoksi 4<A01e9 atau <a0B !1 dalam air
Cenambahan pereaksi ini untuk mendeteksi adanya gugus hidroksil yang
lebih asam dan tak tersubstitusi.
b9 <atrium asetat 4<a0A)9
?ntuk mendeteksi adanya gugus hidroksil bebas, pergeseran yang teradi
disebabkan pengionan yang berarti pada gugus hidroksi fla,onoid yang
paling asam.
)9 <atrium asetat 4<a0A)9 = Asam Borat 4B
"
B0
"
9
Cenambahan pereaksi <a0A) yang dilanutkan dengan B
"
B0
"
adalah
untuk mendeteksi gugus hidroksil pada gugus o-hidroksi.
d9 Aluminium klorida 4Al/l
"
9 dan Al/l
"
= B/l
Cenambahan pereaksi Al/l
"
yang dilanutkan dengan B/l adalah untuk
mendeteksi gugus yang membentuk kompleks tahan asam antara gugus
hidroksil dan keton yang bertetangga dan membentuk kompleks tak tahan
asam dengan gugus orto-hidroksi. >adi penambahan Al/l
"
menghasilkan
spektrum yang merupakan penumlahan pengaruh semua kompleks
terhadap spektrum, sedangkan penambahan Al/l
"
= B/l menghasilkan
spektrum yang merupakan pengaruh kompleks hidroksi-keto 41arkham,
17::9.
&abel 1. @entangan serapan spektrum ?I-tampak fla,onoid
<o. Cita II 4nm9 Cita I 4nm9 >enis Fla,onoid
1 !%6-!:6 "16-"%6 Fla,on
! !%6-!:6 ""6-"'6 Fla,onol 4"-0B
tersubstitusi9
" !%6-!:6 "%6-":% Flo,onol 4"-0B bebas9
$ !$%-!*% "16-""6 bahu
Kira-kira "!6
pun)ak
Isofla,on
4%-deoksi-',*-dioksigenasi9
% !*%-!7% "66-""6 bahu Fla,anon dan
dihidrofla,onol
Khalkon
' !"6-!*6
4kekuatan
rendah9
"$6-"76 Khalkon
* !"6-!*6
4kekuatan
rendah9
":6-$"6 Auron
: !*6-!:6 $'%-%'6 Antosianidin dan antoianin
". I%enti&ikasi %engan S)ektr$sk$)i IR
Senya-a fenolik dalam fasa terkondensasi pada I@ memperlihatkan
ikatan hidrogen yang kuat, sehingga menghasilkan serapan yang luas
dan akan timbul pita serapan yang lebar sekitar ""%6 )m
-1
. Bidrogen
yang kurang ekstensif, akan nampak berupa serapan 0B yang lebih
run)ing yang mun)ul pada "'%6 )m
-1
. #etak pun)ak serapan dapat
dinyatakan dalam satuan frekuensi , 4detik
-1
atau B.9, panang
gelombang J 4Km9 atau bilangan gelombang 4)m
-1
9 4Sudadi,
17:%9.
4. I%enti&ikasi %engan S)ektr$sk$)i NMR
&abel $. Cergeseran kimia kira-kira dari berbagai enis proton turunan
eter-&1S fla,onoid
<o. ;eser kimia >enis proton
4ppm9
1 6 &etrametilsilan 4pembanding9
! 6-6,% ;ugus eter trimetilsilil
" L
1,6
/-/B
"
ramnosa 4doblet lebar9
$ L 1,* ;ugus metil pada prenil 4-/B
!
-
/BA/4/B
"
9
!
9 4proton lain ",% dan %,!
ppm9
% L !,6 Asetat 4-0/0/B
"
dan /-/B
"
aromatik9
' ! M " B-" Fla,anon 4multiplet M dua proton9
* ",% M $,6 Kebanyakan /-B gula
: $,! M ',6 B-1 gula 4uga B-! dihidrofla,onol9, %,6
ppm dan B-! fla,anon %-%,% ppm
7 L ',6 1etilendioksi 40-/B
!
-09, singlet
16 ',6 M :,6 Croton pada )in)in A dan B
11 *,% M :,6 B-! isofla,on 4singlet9
1! 1!-1$ %-0B 4hanya terlihat bila pelarutnya
(1S0-d
'
9
4Sumber: 1arkham, 17::9
Cengggunaan khas dari spektroskopi
1
B-<1@ khususnya dalam
penentuan struktur fla,onoid adalah sebagai penentuan pola
oksigenasi, penentuan umlah gugus metoksil dan kedudukannya,
pembedaan isola,on dan fla,anon serta dihidrofla,onol, penentuan
umlah gula yang ada dan penentuan ikatan N atau O, dan pendeteksi
rantai samping hidrokarbon seperti -/B" yang terikat pada / dan
prenil yang terikat pada / atau 0 41arkham, 17::9.
&abel %. @entang pergeseran kimia karbon-1" dari berbagai enis
karbon fla,onoid
<o. >enis karbon @entang pergeseran kimia
4ppm dari &1S9
1 Karbonil 4$-keto,asil9 !16-1*6
! Aromatik dan olefina:
&eroksigenasi 1'%-1%%4tanpa oksigenasi o dan
&ak teroksigenasi
p9
1"6-1%6 4ada oksigenasi o dan
p9
1"%-1!% 4tanpa oksigenasi o
dan p9
1!%-76 4ada oksigenasi o dan p9
"
&eroksigenasi 4gula9
&ak teroksigenasi 4/-
!," fla,onon9
:"-'7 4/-1 pada O-glikosida,
sekitar 166 ppm9
:6-$6 4/-$ epikatekin, !: ppm9
$ 1etilenadioksi Sekitar 166
% 0-/B
"
%%-'" 4'6-'"A o-d-isubstitusi9
' /-/B
"
, /0/B
"
Sekitar 1*-!6
* Isoprenil
4-/B
!
/B A /4/B
"
9
!
9
!1 4/B
!
9, 1!! 4/B9, 1"1 4/9, 1:
4/B
"
9
4Sumber: 1arkham, 17::9
Cengggunaan khas dari spektroskopi
1"
/-<1@ adalah untuk
menentukan umlah atom karbon yang teroksigenasi dalam inti
fla,onoid dan umlah atom karbon dalam bagian gula, identifikasi
adanya gula yang terikat pada C- 4dan O-9, penentuan ikatan antar
glikosida, penentuan titik ikatan C 4misalnya pada glikosida,
bifla,onoid, dan seterusnya9.
%. I%enti&ikasi %engan S)ekr$sk$)i MS
Cenggunaan khas spektrometer massa pada analisis senya-a
fla,onoid ialah untuk menentukan berat molekul, menetapkan
penyebaran penyulih pada lingkar A dan lingkar B dalam fla,onoid,
dan menentukan sifat dan titik ikatan gula pada C- dan O-glikosida
fla,onoid. Spektrum massa terdiri atas sederatan sinyal yang masing-
masing menunukkan pe)ahan fla,onoid induk yang bermuatan, yang
terbentuk dari tumbukan elektron dalam spektrometer. Sinyal te)etak
dalam kertas sebagai sederatan garis atau bentuk numerik dan tersusun
berdasarkan bobot molekul, atau berat molekul per muatan 4m8.9
41arkham, 17::9.
(. ,enis+jenis Sena!a "la#$n$i%
Sebelum membahas satu persatu enis fla,onoid, kami akan
menunukkan hubungan biogenetik berbagai enis fla,onoid 4menurut
;riseba)h9.
O
HO
OH
OH
H
H
OH
OH
HO
OH O
O
OH
HO
OH O
H
G 0H
O
O
OH
HO
OH O
OH
H
=0B
-0B
O
O
HO
OH O
H
H H
O
OH
HO
OH O
-B
a
b
)
4a9
-B 4b9
C
H
OH
O
OH
HO
4)9
O
O
HO
H
H
O OH
O
O
HO
OH
OH
F#AIA<0<
KA#K0<
F#AIA<0<0#
F#AI0<
A?@0<
IS0F#AI0<
O
OH
HO
OH O
OH
H
F#AI0<0#
'. -atekin %an Pr$ant$siani%in
Katekin dan proantosianidin adalah dua golongan seya-a yang
mempunyai banyak kesamaan. Semuanya senya-a terdapat pada tumbuhan
tetapi terutama pada tumbuhan berkayu. Croantosianidin telah ditemukan
dalam paku-pakuan dan dua spesies +Puisetum. Senya-a ini ternyata tidak
terdapat dalam Csilofita, #y)opodium spp., dan lumut. Kita hanya
mengenal " enis katekin, perbedaannya hanya pada umlah gugus hidroksil
pada )in)in B. Senya-a ini mempunyai dua atom karbon kiral 4ditandai
dengan bintang9 dan karena itu mungkin terdapat $ isomer:
O HO
OH
OH
OH
OH
A
B

HO
OH
OH
B
katekin galokatein
OH
Af.elekin
Katekin 4=9 dan katekin 4-9 hidrogen-! dan hidrogen-"-nya trans,
sedangkan pada epikatekin )is. Kebanyakan konfigurasi seya-a alam pada
/-! ialah @. &elah ditemukan satu epikatekin glukosida dan beberapa katein
terdapat sebagai ester asam galat. Satuan katekin terdapat sebagai senya-a
oligomer dengan enis lain fenilpropanoid, misalnya pada proantosianidin.
Croantosianidin dipilah kedalam tiga kelompok:
a. #eukoantosianidin klasik adalah fla,an-",$-diol monomer, atau
meskipun arang fla,an-$-ol, kadang-kadang dengan sedikit
keragaman. #eukoantosianidin arang terdapat sebagai glikosida tetapi
dikenal bebrapa berbentuk glikosida. Bebrapa struktur diantaranya
sebagai berikut:
O HO
OH
OH
OH
OH
OH
1elaksidin 4kayu hitam Australia9
O HO
OH
OH OH
Apiferol 4sorghum sp.9
b. Struktur dimer yang pada pemanasan dengan asam menghasilkan satu
molekul katekin dan satu molekul antosianidin ditambah hasil sekunder
rumit yang lain. (imer enis-A disambungkan malalui ikatan eter !-*
maupun ikatan karbon-karbon $-:E atau $-'E. (imer enis B hanya
mempunyai ikatan karbon-karbon. 0ksidasi kimia dapat mengubah
enis B menadi enis A. /ontoh berikut enis-A yang berasal dari horse
chestnut:
O
O
OH
HO
OH
OH
OH
OH
HO
HO
). Colimer, yang kadang-kadang hanya terdiri atas monomer fla,onoid,
tetapi yang lainnya mungkin membentuk ikatan glikosida dengan
polisakarida. Colimer ini tersusun dengan menyambungkan monomer
dari /-$ ke /-: atau /-', sering dengan ikatan eter tambahan. Bobot
molekul dapat merentang mulai "666 sampai 1!666, dan polimer besar
dapat ber)abang dengan ikatan pada kedua atom /-' dan /-:. Colimer
tidak larut dalam air atau etil asetat, tetapi dapat diekstraksi dengan
aseton. Senya-a yang dsebut Qtanin katekolE atau Qtanin kondensasiE
mungkin identik dengan golongan ini, atau sekurang-kurangnya sanagt
tumpang tindih.
.. "al#$n$n %an &la#$n$n$l
Senya-a ini terdapat hanya sedikit sekali ika dibandingkan dengan
fla,onoid lainnya. Senya-a ini tidak ber-arna atau biasanya ber-arna
kuning muda. Karena konsentrasinya rendah dan tidak ber-arna maka
sebagian besar diabaikan. Fla,onon 4atau dihidrofla,on9sering teradi
sebagai aglikon tetapi beberapa glikosidanya dikenal sebagai, misalnya
hespiridin dan naringin dari kulit buah eruk. 4aglikonnya hesperetin dan
naringenin9 fla,ononol 4atau dihidrofla,onol9 merupakan fla,onoid yang
paling kurang dikenal. Bebrapa senya-a yang diasetilasi dikenal karena
rasanya yang sangat manis. &idak seperti leukoansianidin, sena-a ini stabil
dalam asam klorida panas tetapi terurai oleh basa hangat menadi kalkon.
Satuan enis fla,onon terdapat dalam ampas lignin. Satuan monomer lignin
disebut Qfla,onolignanE.
/. "la#$n0 "la#$n$l0 Is$&la#$n
Fla,on dan fla,onol merupakan senya-a yang yang paling tersebar
luas di semua pigmen tumbuhan kuning, meskipun -arna kuning agung
tumbuhan disebabkan kerana karotenoid. Babarapa fla,on dan fla,onol
se)ara ekonomi masih penting, dan luteolin merupakan pe-arna pertama
yang di pakai di +ropa. Kuersetin adalah salah satu senya-a yang paling
umum terdapat pada tumbuhan berpembuluh, diikuti oleh senya-a
kemferol. Isofla,on tidak begtu menonol, tetapi senya-a ini penting
sebagai fitoaleksin. Senya-a yang lebih langka lagi ialah homoisofla,on.
Fla,onid ini biasanya larut dalam air panas dan alkohol meskipun
bebrapa fla,onoid yang sangat termetilasi tidak larut dalam air. 1ereka
beragam dalam hidroksilasi mulai dari fla,on sendiri yang terdapat berupa
serbuk pada bunga seenis ros, Crimula spp, nobiletin pada eruk 4Citrus
nobilis9.
O
O
O
O
H
3
CO
OCH
3
H
3
CO
OCH
3
OCH
3
OCH
3
Fla,on <obiletin
Berikut ini adalah bebrapa fla,onon dan fla,ononol, struktur dan
tumbuhan sekunder.
O
O
HO
OH
OH
OCH
3

O
O
HO
OH
OH
Besperetin 4buah eruk9 Butin 4Butea frondosa9
O
O
HO
OH
OH
O
O
HO
OH
OH
OH
OH
<aringenin 4buah eruk9 taksifolin 4seudotsuga ta!ifolia9
O
O
HO
OH
OH
OH

O
O
HO
OH
CH
3
H
3
C
OH
Fustin 4"uebracho colorado9 farerol 4#hododendron sp.9
&elah ditemukan pula turunan sulfat dan ester organik dari turunan gula,
turunan sulfat biasanya terdapat dalam tumbuhan yang habitatnya air. (ikenal pula
bebrapa turunan fla,on Mgula yang bagian gulanya terikat melalui ikatan karbon-
karbon bukan ikatan glikosida. Senya-a ini yang paling dikenal adalah ,iteksin,
turunan gula dari epigenin.

O
O
HO
OH
OH
O
CH
2
OH
OH
OH
OH
OH
Iiteksin
(ikenal uga bebrapa senya-a lain dari glikofla,onoid ini, dan kebanyakan
adalah fla,on, tetapi ada uga bebrapa senya-a dari golongan fla,onoid lain.
;likosida kurang larut dalam pelarut organikdan mudah larut dalam air ketimbang
aglikonnya. Rarnanya pun tidak sekuat aglikonnya, bebrapa glikosida dalam
larutan netral atau asam tidak ber-arna. Akan tetpai berubah menadi kuning terang
atau ingga dalam larutan basa dan dapat dideteksi ika bagian tumbuhan yang tidak
ber-arna diuapi amonia. &imbulya -arna ini disebabkan oleh pembentukan garam
dan terbentuknya struktur kuinoid pada )in)in B.

O
O
OH

O
O
O
O
O
O
1. Ant$sianin
Ke)uali fla,on dan fla,onol, antosianidin termasuk enis fla,onoid
yang utama yang banyak ditemukan di alam. (alam bentuk "- atau ",%-
glikosida disebut dengan antosianin. Antosianin adalah senya-a yang
berperan dalam memberikan -arna merah, ungu dan biru pada kelopak
buah atau bunga. Antosianin terdapat uga dalam bagian tumbuhan tinggi
dan diseluruh dunia tumbuhan ke)uali fungus. &idak seperti golongan
fla,onoid yang lain, antosianin selalu terdapat sebagai glikosida.

O
OH
OH
OH
O
O
OH
OH
4lembayung9
Anion fenolat 4biru9
Sebagai glikosida, semua antosianin larut dalam air dan tidak larut
dalam pelarut-pelarut organik. Akan tetapi, antosianin dapat diendapkan
dari larutannya sebagai garam timbal yang ber-arna biru yang larut dalam
asam asetat glasial menghasilkan -arna merah tua. Selanutnya sebagai
glikosida antosianin dapat diuraikan oleh asam atas komponen-
komponennya, yakni gula dan antosianidin.
Karakterisasi dari antosianin dapat dilakukan berdasrkan sifat fisik,
seperti spektrum serapan, fluorosensi dan -arna dalam larutan penyangga.
Antosianin memperlihatkan sifat amfoter, dimana -arna larutan berubah-
ubag bergantung pada pB seperti terlihat dari )ontoh berikut:
O
OH
OH
HO
OGlu
OGlu
A
B
=
O
O
OH
HO
OGlu
OGlu
A
B
O
O
O
HO
OGlu
OGlu
A
B
kation sianin
pBA " : merah
basa sianin
pBA :,% : ungu
anion sianin
pBA 11: biru
0B
B
0B
B
Sepertiterlihat dari reaksi diatas, perubahan -arna dari merah
melalui ungu ke biru adalah )iri dari antisianin yang mengandung gugus
hidroksil bebas paa )in)in B dan terletak bersebelahan, seperti la.imnya
ditemukan pada glikosida dari sianidin dan delfinidin. 0leh karena itu,
glikosida dari pelargonidin tidak memperlihatkan perubahan -arna yang
men)olok. Fenomena ini dapat digunakan untuk mengenal polihidroksilasi
dari )in)in B dari molekul antosianin yang dipisahkan dari suatu aringan
tumbuhan.
2. -alk$n %an Dihi%r$kalk$n
Kesepakatan penomoran senya-a ini erbeda dengan penomoran
fla,onoid yang mengandung )in)in piran:
O
!
"
$
%
'
1
1S
!S "S
$S
%S
'S
Cengubahan kalkon menadi fla,onon teradi dengan mudah dalam
suasana asan dan reaksi kebalikannya dalam basa. Croses pengubahan yang
satu menadi yang lainnya ditunukkan dalam kalkon bufein dan fla,onon
butin,
OH
OH
OH
H
O
H

0B
B
O
OH
OH
H
O
H
HO
H
butein butin
reaksi ini mudah diamati karena -arna kalkon -arnanya auh lebih kuat
daripada -arna fla,anon, terutama dalam larutan basa, -arnanya merah
ingga. 0leh karena reaksi ini hidrolisis glikosida kalkon dalam suasana
asam menghasilkan aglikon fla,anon sebagai senya-a adian, bukan kalkon.
Berikut ini adalah beberapa struktur senya-a kalkon dan sumber
tumbuhannya:
OH
OH
OH
O
O
OCH
3
glukosa

OH
OH
OH
O
HO
O
glukosa
#anseolin 4Coreopsis sp$9 salipurposida 4Sali! purpurea9
3. Aur$n
Auron atau sistem )in)in ben.alkumaranon dinomori sebagai
berikut:
O
C
H
1
!
"
$
%
'
*
1S
!S "S
$S
%S
'S
Auron berupa pigmen kuning emas terdapat dalam bunga tertentu
dan bryofita. Auron dikenal hanya lima aglikon, tetapi pola hidroksilasi
senya-a ini umumnya serupa dengan pola pada fla,onoid lain, begitu pula
bentuk yang diumpai ialah bentuk glikosida dan eter metil. (alam larutan
basa senya-a ini menadi merah ros. Beberapa )ontoh auron dan
glikosidanya serta sumber tumbuhannya.
O
C
H
O
OCH
3
OH
OH
O
glukosa

O
C
H
HO
OH
OH
O
OH
#eptosin 4Coreopsis sp9 aureusidin 4Antirrhinu% %a&us9
O
C
H
HO
OH
OH
O
O
glukosa

O
C
H
HO
OH
OH
O
Sernosida 4O!alis cernua9 sulfuretin 4'ahlia (ariabilis9
E. -egunaan Sena!a "la#$n$i%
'. Anti+in&lamasi
Berbagai senya-a fla,onoid telah banyak diteliti dan bahkan beberapa
senya-a sudah diproduksi sebagai obat anti-inflammasi. #oggia dkk.,
417:'9 mengekstraksi apiginin dan luteolin dari tanaman Cha%o%illa
recutita yang terkenal mempunyai potensi anti-inflammasi dan banyak
digunakan baik sebagai obat tradisional maupun obat resmi yang telah
diformulasikan oleh industri farmasi. Kedua senya-a fla,onoida tersebut
mampunyai akti,itas anti-inflamasi serupa dengan indometha)in, yaitu enis
obat anti-inflammasi yang telah banyak dipasarkan. (ari hasil penelitiannya,
dapat di)atat pula bah-a senya-a fla,onoid tersebut harus dalam keadaan
TbebasT atau aglikon. Artinya, tidak dalam keadaan terikat dengan senya-a
lain, misalnya dalam bentuk ikatan glikosida.
(i samping senya-a fla,onoida alami, terdapat pula senya-a
fla,onoid sintesis atau semi-sintesis yang berpotensi sebagai obat anti-
inflammasi, yaitu 0-U- hidroksiethil rutin dan deri,at Puer)etin.
1ekanisme anti-inflammasi menurut #oggia, dkk., 417:'9, teradi
melalui efek penghambatan pada alur metabolisme asam arakhidonat,
pembentukan prostaglandin, pelepasan histamin, atau akti,itas )radical
sca(enging) suatu molekul. 1elalui mekanisme tersebut, sel lebih terlidung
dari pengaruh negatif, sehingga dapat meningkatkan ,iabilitas sel. Senya-a
fla,onoida lain yang dapat berfungsi sebagai anti-inflamasi adalah
toksifolin, bia.ilin, haematoksilin, gosipin, prosianidin, nepitrin, dan lain-
lain.
.. Anti+kanker
Senya-a fla,onoida dan isofla,onoida banyak disebut-sebut
berpotensi sebagai antitumor8antikanker. Croses pembentukan penyakit
kanker dapat dibagi dalam ! 4dua9 fase, yaitu fase inisiasi dan fase promosi.
Senya-a fla,onoida seperti Puer)etin dan kaemferol terbukti sebagai
senya-a mutagenik pada sel-sel prokariotik dan eukariotik 4Fuiki, dkk.,
17:'9. Karena sifat inilah maka senya-a-senya-a fla,onoida tersebut
semula diduga sebagai inisiator terbentuknya sel tumor. Bal ini berkenaan
dengan realitas bah-a semua inisiator bersifat mutagenik 4menyebabkan
mutasi pada (<A atau kerusakan irre,ersibel9. <amun, dugaan tersebut
ternyata salah mengingat tidak terbukti pada tikus. Bahkan, senya-a
fla,onoida tersebut terbukti menghambat akti,itas senya-a promotor
terbentuknya tumor, sehingga senya-a-senya-a di atas disebut sebagai
antitumor.
(ari seumlah senya-a fla,onoida dan isofla,onoida tersebut yang
berpotensi sebagai antitumor8antikanker adalah genestein yang merupakan
isofla,on aglikon 4bebas9. Cotensi tersebut antara lain menghambat
perkembangan sel kanker payudara 4#amastiniere dkk., 177*9 dan sel
kanker hati 4Bendri)h, dkk., 177*9. Cenghambatan sel kanker oleh senya-a
fla,on8isofla,on ini teradi khususnya pada fase promosi 4Fuiki dkk., 17:'9.
;enestein terdapat pada kedelai dan tempe.
/. Anti+#irus
Senya-a fla,onoid sebagai anti-,irus ditemukan pada senya-a
Puer)etin yang berefek TpropilaktikT apabila diberikan pada tikus putih yang
terinfeksi intraserebral dengan berbagai enis ,irus 4Sel-ay, 17:'9.
Cengaruh anti,irus apabila dikaitkan dengan strukturnya maka terlihat
adanya korelasi di mana sifat anti,irus ditunukkan oleh senya-a aglikon.
Sebaliknya, senya-a isofla,on dalam bentuk ikatan o-glikosida tidak
mempunyai efek anti,irus 4eg: rutin dan naringin9.
1ekanisme penghambatan senya-a fla,onoida pada ,irus diduga
teradi melalui penghambatan sintesa asam nukleat 4(<A atau @<A9 dan
pada translasi ,irion atau pembelahan dari poliprotein. Cer)obaan se)ara
klinis menunukkan bah-a senya-a fla,onoida tersebut berpotensi untuk
meyembuhkan penyakit demam yang disebabkan oleh rhino,irus, yaitu
dengan )ara pemberian intra,ena dan uga terhadap penyakit hepatitis-B.
Sementara itu, berbagai per)obaan lain untuk pengobatan penyakit li,er
masih terus berlangsung.
1. Anti+alergi
Senya-a fla,onoida khellin 4di%etho!*-%eth*l-furano-chro%one9
yang terdapat pada tanaman A%%i (isnaga, telah berhasil diformulasikan
menadi obat 4FC#-'*6: disodium kromoglikat9, antara lain untuk penyakit
asma, rhinitis, konun)ti,itis, dan gastro-intestinal 4;abor, 17:'9.
Akti,itas anti-allergi bekera melalui mekanisme sebagai berikut:
a. Cenghambatan pembebasan histamin dari sel-sel TmastT, yaitu sel
yang mengandung granula histamin, serotinin, dan heparin.
b. Cenghambatan pada en.im o5idati,e nukleosid-"S, %S siklik
monofosfat fosfodiesterase, fosfatase alkalin, dan penyerapan /a.
). Berinteraksi dengan pembentukan fosfoprotein.
Senya-a-senya-a fla,onoid lainnya yang digunakan sebagai anti-allergi
antara lain adalah terbukronil, proksikromil, dan senya-a kromon.
2. E&ek Estr$genik
+strogen merupakan hormon yang diproduksi terutama oleh o,arium
dan sebagian oleh ginal pada bagian korteks adrenalis. (alam tubuh kita
berfungsi antara lain untuk pertumbuhan se)ara normal, serta untuk
memelihara kesehatan tubuh pada orang de-asa, baik pada -anita maupun
pada pria. Khusus pada -anita, hormon ini peranannya lebih luas, tidak saa
berfungsi sebagai sistem reproduksi, tetapi uga berfungsi untuk tulang,
antung, dan mungkin uga otak. Cada -anita menelang menopause,
produksi estrogen menurun sehinngga dapat menimbulkan berbagai
gangguan.
Senya-a isofla,on terbukti uga mempunyai efek hormonal,
khususnya efek estrogenik. +fek estrogenik ini terkait dengan struktur
isofla,on yang dapat ditransformasikan menadi ePuol, dimana ePuol ini
mempunyai struktur fenolik yang mirip dengan hormon estrogen.
1engingat hormon estrogen berpengaruh pula terhadap metabolisme tulang,
terutama proses klasifikasi, maka adanya isofla,on yang bersifat estrogenik
dapat berpengaruh terhadap berlangsungnya proses klasifikasi. (engan kata
lain, isofla,on dapat melindungi proses osteoporosis pada tulang sehingga
tulang tetap padat dan masif.
3. Anti+k$lester$l
+fek isofla,on terhadap penurunan kolesterol telah terbukti tidak saa
pada binatang per)obaan seperti tikus dan kelin)i, tetapi uga pada manusia.
+fek yang lebih luas terbukti pula pada perlakuan terhadap tepung kedelai,
di mana tidak saa kolesterol yang turun, tetapi uga trigliserida I#(# 4(er*
lo+ densit* lipoprotein9 dan #(# 4lo+ densit* lipoprotein9. (i sisi lain,
tepung kedelai dapat meningkatkan B(# 4high densit* lipoprotein9
4Amirtha,eni dan Iiayalaksha, !6669. 1enurut Villiken 417:*9, Faktor-II
4',*,$S tri-hidroksi isofla,on9 merupakan senya-a isofla,on yang paling
besar pengaruhnya.
4. Anti$ksi%an
Antioksidan alami biasanya lebih diminati, karena tingkat
keamanan yang lebih baik dan manfaatnya yang lebih luas dibidang
makanan,kesehatan dan kosmetik. Antioksidan alami dapat ditemukan pada
sayuran, buah-buahan, dan tumbuhan berkayu. 1etabolit sekunder dalam
tumbuhan yang berasal dari
golongan alkaloid, fla,onoid, saponin, kuinon, tanin, steroid, dan
triterpenoid 4http:88id.-ikipedia.org8-iki8Antioksidan9.
Senya-a fenolik merupakan salah satu senya-a bahan alam yang
mempunyai akti,itas biologis anti radikal bebas yang dapat menangkap
senya-a oksigen reaktif. Senya-a fla,onoid merupakan senya-a fenolik
yang mempunyai akti,itas menangkap radikal hidroksil dan radikal ion
superoksida. Struktur fla,onoid yang mempunyai gugus /A0 pada posisi
/-$ dan gugus hidroksil pada gugus /-% dapat men)egah pembentukan
radikal hidroksil pada reaksi fenton yang dapat membentuk kompleks
dengan ion besi Fe
!=
4/os, et al$ 177:9. Adanya hidroksil pada posisi /-*,
/-", /-$E, dan ikatan rangkap pada /-! akan menambah akti,itas anti
radikal bebas. Akti,itas anti radikal bebas akan menurun atau tidak aktif
sama sekali ika gugus hidroksil disubstitusi dengan metoksi maupun
gugus lain. Bubungan antara struktur fla,onoid dengan akti,itas anti
radikal bebas terlihat bah-a dengan semakin banyak gugus hidroksil maka
semakin tinggi akti,itas anti radikal bebas. Senya-a kaemferol yang
mempunyai substituent hidroksil pada /-*, /-%, /-$E, dan ikatan rangkap
pada /-! uga menyebabkan senya-a tersebut mempunyai akti,itas anti
radikal bebas.
Cengukuran akti,itas antioksidan dapat dilakukan dengan beberapa
metode, diantaranya adalah metode (CCB, metode O-karoten, pengukuran
,erric Tio C*anate 4F&/9, reduksi garam Fremy, dan pengukuran Trolo!
-qui(alent Antio!idant Capacit* 4&+A/9, dan lain sebagainya. metode
(CCB untuk mengetahui akti,itas antioksidan isolat yang didapatkan.
BAB III
SIMPULAN
(ari pembahasan tersebut, maka dapat disimpulkan bah-a:
1. Senya-a fla,onoid terdiri atas ! )in)in ben.en yang dihungkan oleh " karbon.
/in)in A dari struktur fla,onoid mempunyai pola oksigenasi yang berselang-
seling, yaitu pada posisi !E, $E, dan 'E dari struktur terbuka )alkon. /in)in B
dari struktur fla,onoid mempunyai sebuah gugus fungsi oksigen pada posisi
para, atau dua yang masing-masing berada pada posisi para dan meta, atau pula
tiga di mana satu pada posisi para dan dua pada posisi meta.
!. >enis dan )ontohnya
". fla,onoid dihasilkan dari kombinasi antara dua alur biosintesis yang utama
untuk )in)in aromatik, yaitu alur shikimat dan alur asetat-malonat.
$. Identifikasi pendahuluan untuk mengetahui senya-a fla,onoid adalah dengan
menggunakan Shinoda Test$Senya-a fla,onoid uga diidentifikasi dengan
spektrofotometer ?I, I@, ;/, dan 1S.
%. Senya-a fla,onoid digunakan sebagai anti-inflamasi, anti-kanker, anti-
,irus, anti-alergi, efek +strogenik, anti-kolesterol, dan antioksidan.
DA"TAR PUSTA-A
A)hmad, S. A. 17:'. .i%ia Organi/ Bahan Ala%. >akarta: ?ni,ersitas &erbuka.
Anonim. !611. Metabolit Se/under.
http:88id.-ikipedia.org8-iki81etabolitWsekunder. (iakses pada tanggal !7
<o,ember !611.
Anonim. !611. Antio/sidan. http:88id.-ikipedia.org8-iki8Antioksidan. (iakses pada
tanggal !7 <o,ember !611.
Budimar-anti dan Sri Bandayani. !616. -fe/ti(itas .atalis Asa% Basa ada
Sintesis 0-hidro/si/al/on1 Sen*a+a *ang Berpotensi Sebagai 2at 3arna.
Crosiding Seminar <asional Kimia dan Cendidikan Kimia !616.
Barborne, >.B., 177', XMetode ,ito/i%ia1 enuntun Cara Modern Menganalisis
Tu%buhanY, +disi kedua, diteremahkan oleh Kosasih, C. dan I-ang, S.,
Cenerbit I&B, Bandung.
1arkham, K. @. 17::. Cara Mengidentifi/asi ,la(onoid. Ceneremah: Kosasih
Cadma-inata. Bandung: I&B.
1u)htaromah, Bayyinatul. !616. Berbagai Manfaat 4sofla(on Bagi .esehatan
(Bagian 5). http:88blog.uin-malang.a).id8bayyinatul8!61686'86'8berbagai-
manfaat-isofla,on-bagi-kesehatan-bagian-1. (iakses pada tanggal !7
<o,ember !611.
Sudadi. 17:%. enentuan Stru/tur Sen*a+a Organi/. Bandung: ;halia Indonesia.
&ukiran. !616. .i%ia Organi/ Bahan Ala%$ Surabaya: ?<+SA 6ni(ersit* ress

You might also like