Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
loyalitas yang tinggi terhadap produk tersebut serta produk yang dijual
menjual produknya bergantung pada sistem dan tata cara pemasaran yang mereka
lakukan. Namun, aktivitas pemasaran ini bukan hanya ditujukan untuk menjual
menyukai, sehingga produk yang dihasilkan memmpunyai brand image yang kuat
macam cara, dan salah satunya adalah lwat jalur promosi. Promosi merupakan
kreatif sehingga produk yang dijual memiliki merek (Brand) yang kuat di benak
konsumen. Ada banyak sekali cara yang digunakan dalam promosi, dan salah
bentuk tulisan, gambar, suara, atau kombinasi dari semuanya itu yang diarahkan
pada masyarakat secara luas dan secara tidak langsung. Misalnya Iklan dalam
Periklanan adalah Segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau
jasa secara non personal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan
pembayaran (Philip Kotler. 2002 : 658). Melalui periklanan yang kreatif dan
terencana dengan baik, para pelaku bisnis dapat menyampaikan informasi yang
ada pada iklan tersebut. Bahkan menurut Graham Wallas, seorang ahli
periklanan ; “Pesan iklan harus disampaikan secara kreatif dan menarik, bahkan
kreatifitas tersebut lebih penting daripada budget yang akan dikeluarkan untuk
iklan tersebut”
agar produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian atau
membujuk orang supaya membeli atau sepeti yang diungkapkan Frank Jefkins
(dikutip Rhenald Kasali, 1995 : 9 )., ”advertising aims to persude poeple to buy ”.
3
Dalam membuat dan merencanakan iklan yang kreatif dan menarik, ada
sebuah pertayaan besar dalam benak pembuat iklan, iklan seperti apakah yang
brand image suatu merek atau produk. brand image sangat diperlukan
meliputi pengenalan nama merek, konsep produk, atau informasi dimana atau
kepada konsumen melalui beberapa media. Media. Media iklan meliputi media
lini atas yaitu iklan-iklan yang dimuat di dalam media cetak, media elektronik
( radio, TC, dan bioskop ) dan media luar ruang ( papan reklame dan angkutan ).
Sementara media lini bawah yaitu seluruh media selain media diatas, seperti direct
mail, pameran, point of sale display material, kalender, dan tanda mata ( Kasali.
1995 : 23 ) selama rentang 2009 semester awal, rating iklan televisi yang
menggunakan unsur animasi dan humor naik 0,3 % dan 0,6%,yang diikuti rating
Dalam iklan sendiri terdapat dua macam appeals yang sering digunakan
has the power to arouse innate or latent desire. Penggunaan appeals tergantung
pada tujuan iklan dan sasaran yang ingin dituju, hal ini dimaksudkan agar iklan
4
menjadi lebih efektif dan efisien. Saat ini penggunaan emotional appeals semakin
marak, hal ini dapat dilihat pada iklan – iklan di berbagai media yang
macam dari emotional appeals antara lain fear, humor, abrasive advertising, sex,
digunakan dalam iklan. Berdasarkan hasil penelitian, 94% praktisi iklan melihat
bahwa humor pada iklan adalah salah satu cara yang efektif untuk mendapatkan
mengalami peningkatan di sejumlah negara yaitu sekitar 45% hingga 70% iklan
(Bauerly;1990). Menurut Weinberger & Gulas (1992) pengaruh humor pada iklan
antara lain:
Humor attracts attention, humor does not harm comprehension (in some cases
persuasion, humor does not enhance source credibility, humor enhances liking,
humor that is relevant to the product is superior to humor that is unrelated to the
products than with new products, humor is more appropriate for low-involvement
5
1 Humor obyek.
2 A sense of playfulness
3 The ability to use humor to achieve social goals
4 comparison
5 Silliness
6 surprice
mengkategorikan iklan-iklan apa saja yang termasuk iklan humor pertama iklan
yang diklankan dapat membuat tertawa, kedua iklan yang dapat membuat mood
senang pada pemirsa yang melihatnya, ketiga iklan yang menggunakan konten
humor untuk tujuan social, keempat ada perbandingan antara dua obyek yang
pelaku maupun alur ceritanya, keenam iklan dikategorikan humor apabila dalam
hari pada tanggal 01 november 2009 s/d 06 November 2009 pada waktu Prime
Nasional(RCTI,TVRI,SCTV,INDOSIAR,ANTV,TRANSTV,TV7,GLOBAL,TPI)
Tabel 1.1
6
jangkrik”
5 Sampoerna Hijau Versi “cincin jatuh ke selokan”
6 Axis Versi “ngaku2 murah (axis sidang)
Para pengiklan mulai beralih menggunakan humor dengan harapan akan bisa
brand yang kuat di benak konsumen dan akhirnya menciptakan tindakan pembelian oleh
pelanggan. Pemakaian humor di dalam periklanan semakin meluas, yang mencapai kira-
kira 25 persen dari sema periklanan televisi di Amerika Serikat dan lebih dari 33 persen
di Inggris.
Televisi adalah media iklan yang tergolong mahal tetapi juga memiliki
merangsang indera; perhatian yang tinggi; jangkauan tinggi (ibid). Televisi juga
(Clow & Baack; 2004:351). Menurut Fugate (1998), humor pada iklan di televisi
penonton, humor mendorong orang untuk mengingat iklan dan juga pesannya,
humor menunjukkan bahwa kita adalah manusia dimana kita dapat tertawa dan
tersenyum dengan melihat dari sisi – sisi kemanusiaan, humor membuat orang –
orang menyukai kita dan pada akhirnya meningkatkan kesan merk kita. Bila
dilakukan dengan benar dan pada keadaan yang tepat, humor dapat merupakan
7
produk”
B. Perumusan Masalah.
Sesuai dengan latar belakang tersebut di atas, maka dapat dirumuskan
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini, yaitu antara lain:
1 Bagi Penulis
kuliah
8
3 Bagi Almamater
E. Asumsi
penelitian ini peneliti memiliki asumsi bahwa para responden melihat iklan
F. Batasan Masalah
Agar lebih mudah dipahami dan penelitian tidak semakin melebar atau
unsur/dimensi humor
humor di televisi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
A. LANDASAN TEORI
Landasan teori merupakan dasar-dasar dari teori dari berbagai
1. Pengertian Pemasaran .
Kotler (2003 : 9) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut :
what they need and thought creating, offering, and frelly exchanging product
individu dan kelompok mendapatkan apa saja yang mereka butuhkan dan
produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain. Konsep pemasaran
target pasar yang telah dipilih (Kotler, 2003:19). Konsep pemasaran bersandar
d.Profitabilitas (profitability).
hidup perusahaan.
berikut :
B. Periklanan
1. Definisi Iklan
personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh seorang sponsor tertentu yang
alasan iklan menjadi elemen penting dalam bauran promosi, antara lain:
2) Iklan digunakan untuk menciptakan brand image dan daya tarik simbolik
13
bagi perusahaan atau suatu merek. Kemampuan ini menjadi sangat penting
bagi perusahaan dalam usaha menjual produk dan jasa yang sulit untuk
Menurut Sutisna (2002:275), dalam suatu definisi standar dari iklan umumnya
khusus yang gratis atau walaupun membayar tapi dengan jumlah kecil.
2) Selain pesan yang disampaikan harus dibayar, dalam iklan juga terjadi
mempengaruhi konsumen.
2. Ciri-Ciri Periklanan
sama, mereka akan ada alasan untuk membeli barang tertentu yang
b) Penyerapan menyeluruh.
keberhasilan penjualan.
d) Kurang kepribadian.
3. Fungsi Periklanan.
Ada beberapa fungsi periklanan antara lain : ( Basu Swastha DH, Irawan,
a) Memberi informasi.
Dengan periklanan dapat menambah nilai suatu barang atau jasa
c) Menciptakan kesan.
d) Memuaskan Keinginan.
4. Tujuan Periklanan.
Periklanan mempunyai satu atau lebih tujuan. Dan tujuan itu
merupakan tolak ukur dalam mengevaluasi sejauh mana periklanan yang
telah dilaksanakan pada umumnya. Menurut Kotler (2003 : 591 ), tujuan
iklan bisa dikelompokan menjadi 3 macam yaitu :
a) Iklan Informatif ( sifatnya memberitahukan ) adalah iklan yang
menginformasikan kepada konsumen mengenai manfaat dan kegunaan
suatu produk.
b) Iklan persuasif (sifatnya meyakinkan ) adalah iklan yang berusaha
membujuk konsumen dengan berusaha membangun posisi yang paling
baik di benak konsumen.
c) Iklan pengingat ( sifatnya mengingatkan ) adalah iklan yang bertujuan
untuk merangsang pembeli agar mengulang pembelian produk barang
dan jasa.
d) Iklan Penguat ( sifatnya menguatkan ). Iklan penguat bertujuan untuk
meyakinkan konsumen bahwa mereka telah membuat pilihan yang
tepat.
Tujuan lain dari periklanan adalah mendapatkan pembeli dalam jumlah
17
5. Elemen-Elemen Periklanan.
Menurut Rosister (1987:197), elemen-elemen tersebut antara lain :
a.Suara. Terdiri dari kata-kata yang di dengar dalam sebuah iklan, yang
membuat konsumen dapat mengerti maksud akan iklan tersebut.
b.Musik. Ilustrasi musik yang digunakan saat iklan ditayangkan. Musik sebagai
elemen iklan dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu jingle dan musik sebagai
latar belakang
c.Kata-kata. Kata-kata yng terlihat pada tayangan iklan untuk memperjelas iklan
tersebut. Kata-kata yang digunakan harus mendukung manfaat produk yang
18
periklanan.
dibedakan menjadi :
2. Selective Advertising.
tersebut.
dibagi menjadi :
1. Periklanan Nasional.
2. Periklanan Regional.
3. Periklanan Lokal.
d. Periklanan Pasar.
Periklanan ini didasari pada jenis atau sifat pasarnya. Oleh karena itu
7. Media Periklanan.
dicapai.
195 ).
a. Surat Kabar.
dikeluarkan.
b. Majalah.
segmentasi pembaca.
c. Papan Reklame.
d. kendaraan-kendaraan bemotor.
lain sebagainya.
22
e. TV swasta.
yang bergerak dan dapat dinikmati dengan lebih baik serta jangkaun
yang lebih luas dan juag dapat memotivasi lebih baik kepada para
tersebut.
f. Radio.
Dengan radio sebagai media, maka dapat mencapai daerah yang luas
8. Iklan di Televisi
A. Televisi
B. Iklan di Televisi
C. Kekuatan Televisi
a. Efisiensi Biaya
sangat luas. Jutaan orang menonton televisi secara teratur. Televisi selain
massa lainnya, juga dapa menjangkau khalayak yang tidak terjangkau oleh
yang kuat terhadap konsumen, dengan tekanan pada sekaligus dua indera
24
pembelian.
Modern,2005 : 276)
lain(www.wikibook.com).
riang(www.NLP.com)
1. Dimensi humor
1 Humor obyek.
2 A sense of playfulness
3 The ability to use humor to achieve social goals
4 comparison
5 Silliness
6 surprice
yaitu:
pemeran
2. Type Humor
1. Physical humor
2. Verbal humor
3. Romantic Humor
4. Satiric humor
adalah:
1. Humor attracts
attention
Humor dalam periklanan, biasa dipakai untuk menarik perhatian pemirsa atau
penonton
harm comprehension
iklan.
3. Humor enhances
liking
4. Related humor is
superior to unrelated
humor
Iklan yang menggunakan humor lebih unggul bila dibandingkan dengan iklan
28
appropriateness of a
humor treatment
4. Iklan Humor
bukti riset juga menunjukkan bahwa iklan yang bersifat humor hanya
adalah iklan yang menggunakan humor sebagai daya tarik iklan agar
a) Arousal-safety (menggetarkan)
b) Incongruity (keganjilan)
masalah.
c) Disparagement (penghinaan)
30
1991).
a.Surprise (kejutan)
oleh adanya suatu keadaan yang terjadi secara tiba-tiba atau diluar
dugaan (Homby;1995).
c.Warmth (kehangatan)
C. merek (Brand).
2004, Hal 2)
Menurut kotler dan Kevin (2007: 332), bahwa merek adalah nama,
merek.
sebuah merek yang saling berkaitan yang ada dalam pikiran manusia.
dimana asosiasi yang terjalin pada suatu merek dapat membentuk citra
merek dan asosiasi merek mempunyai keterkaitan yang erat yang tidak
melalui seluruh media yang ada serta berkelanjutan dan pesan tersebut
acara.
3. Identitas Merek
Identitas suatu merek adalah pesan yang disampaikan oleh
suatu merek melalui bentuk tampilan produk, nama, simbol, iklan, dsb.
Identitas merek berkaitan erat dengan citra merek (brand image)
karena citra merek merujuk pada bagaimana persepsi konsumen akan
suatu merek.
Sumber: Physical
Personality Brand
Reflection
Self
Relationship
Culture Image Brand Brand
Kapfferer J N.,1994 Strategic Brand Management,
Core Free Press, New York
Style Themes 34
Fakta di
lapangan adalah
seringkali
dijumpai bahwa
ada perbedaan
persepsi antara
pesan yang
hendak disampaikan oleh pemasar dengan pesan yang diterima oleh
konsumen Disinilah letak tantangan seorang pemasar di dalam
merencanakan pesan sebuah merek yang hendak dikomunikasikan
kepada target pasar yang hendak dituju. (Doyle;1998)
E. Peneliti Terdahulu
35
terdiri atas dua variabel satu variabel terikat dan satu variabel
taraf kepercayaan 95 %
advertising
dari Juli sampai Agustus 2004. Hal ini sudah mewakili sample
contohnya.
Dimensional (DQR).
media massa, seperti televisi, radio, koran, majalah, dll. Melalui iklan
dalam bentuk audio dan visual (video). Dengan keunggulannya itu, iklan
7. Kerangka Berfikir
Dewasa ini kebutuhan manusia semakin meningkat dan beragam
Daya tarik dari iklan : serta produk yang dijual mempunyai brand image yang kuat dibenak
konsumen.
kepada konsumen namun membuat iklan seperti apa yang unik dan dapat
Keterangan:
Yang Diteliti
Yang Tidak Diteliti
8. Hipotesis
BAB III
METODE PENELITIAN
menurut Husein Umar, (2000:30) desain riset merupakan semua proses yang
penelitan adalah rencana yang dibuat oleh peneliti sebagai pedoman dari
Warmth
( X3 ) kesimpulan. Pendekatan kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui
analisis prosedur statistik (bungin, 2005 )dalam penelitian ini terdapat dua
terhadap brand image produk : studi kasus pada provider telepon seluler.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklan humor (X) dan sebagai
A. Sumber Data
1. Data Primer
primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi
Data primer pada penelitian ini didapat melalui kuisioner. “data primer
yang terdapat dalam kuesioner tersebut. Kuesioner ini bersifat tertutup (Close
alternatif jawaban.
2. Data Sekunder
artikel dari internet yang berkaitan dengan penelitian ini. Fungsi dari data
penelitian ini.
46
terhadap variabel terikat. Dalam variabel bebas dan terikatnya sebagai berikut:
I.Variabel bebas
(X)
1) Surprise (X1)
spesifik).
menghibur audiens.
3) Warmth (X3)
melalui:
b) Tenderness (kelembutan/simpatik).
II.Variabel terikat
adalah :
1. Populasi
2. Sample
yang dianggap telah menonton iklan humor di televisi sesuai dengan target
berikut: ”That the sample be large enough so that when it is divided into
Berhasil atau tidaknya suatu penelitian salah satunya adalah pada teknik
berikut:
a. J
ni
si
er
salah satu jawaban yang sesuai dan telah disediakan. Atau dengan kata
2002:129)
b. S
is
te
e
53
ni
la
ia
si
er
=4
=2
=1
populasi.
F. Instrumen Penelitian
No. Variabel
Sub Indikator
Item
pertanyaan
Variabel
1. Iklan Humor Surprise a. (perubahan
di televisi psikologis secara
1-3
(X1) spesifik).
b. Behavior patterns
(pola perilaku).
c.
Ease of a. Iklan yang 4-5
incongruity mudah
resolution dimengerti
(X2) b. Setelah melihat
iklan membuat
anda
berkaeinginan
untuk memiliki
55
merek
Y2 10-11
keuntungan
Dapat memberikan
asosiasi keyakinan akan produk
merek
Y3 12-13
Keunikan
Dapat mendukung citra
asosiasi merek
merek
1. Uji validitas
valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang
56
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Uji validitas dilakukan dengan
cara mengkorelasi antara skor item pertanyaan dengan skor total item
lebih kecil dari 0,05 menunjukkan bahwa item-item yang sudah sahih
2. Uji reliabilitas
jika alat ukur itu mantap dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil,
dapat diandalkan dan dapat diramalkan. Hasil penelitian yang reliabel bila
pertanyaan dalam suatu instrumen. Suatu alat ukur dikatakan reliabel jika
a. Uji Normalitas
normal dimana data memusat pada nilai rata-rata dan median (Santosa
b. Uji Multikolinearitas
multikolinearitas.
2000:84).
c. Uji Heterokedatisitas
yang lain. Dalam regresi, salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah
lain tidak memiliki pola tertentu. Pola ini ditunjukkan dengan nilai
yang tidak sama antar satu varians dari residual. Gejala yang tidak
2000:85).
d. Uji Otokorelasi
(Algifari, 2000:88).
menggunakan SPSS dan analisis regresi berganda ini digunakan peneliti bila
? (Y – Y)2 /k SS regresi
(dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila
? (Y – Y)2 / (N – k – 1) SS total
jumlah variabel independenya minimal 2 (Sugiyono, 2006: 210).
R2= =
Dimana :
Y = nilai pengamatan
independent.
2. Uji F
F= =
Dimana :
Y = nilai pengamatan
N = jumlah pengamatan/sampel
3. Uji t
dengan t tabel.
t-hitung = bj - (βj)
se(bj)
dimana :
bj = koefisien variabel ke i
Daftar Rujukan
Alma, Prof. Dr. H. Buchairi. 2007. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa.
Bandung:Alfabeta.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. Tanpa Tahun. Manajemen Pemasaran
edisi kedua belas jilid 1. Terjemahan Oleh Benyamin Molan. 2007. PT
Indeks.
Rangkuti, fredy. 2007. The power of brand. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Peter, J. Paul, Jery C. Olson. 1999. Consumer Behaviour and Marketing Strategy
Fourth Edition. Richard D. Irwin Inc. Terjemahan Damos Sihombing,
Jakarta: Erlangga.
Sumarwan M.Sc., Dr. Ir. Ujang. 2004. Perilaku Konsumen teori dan
penerapannya dalam pemasaran. Bogor:Ghalia Indonesia.
63
6)