You are on page 1of 16

BAB 3

METODE PENELITI AN

3.1 Disain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan jenis penelitian studi kasus yang menganalisis tanggapan pelanggan terhadap
program edukasi pemasaran Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa melalui komunikasi
BTL. Tanggapan pelanggan jadi tahu nilai tambah yang diberikan pada produk ini serta
tanggapan pelanggan untuk keputusan pembelian produk setelah program edukasi
pemasaran dijalankan.
Metode deskriptif yang digunakan adalah penulis menentukan target market
daripada produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa yakni kalangan ibu-ibu. Hal ini
dikarenakan berdasarkan landasan teori dan riset dari data sekunder yang ada, bahwa
ibu adalah pengambil keputusan utama dalam memilih produk obat-obatan, terutama
untuk konsumsi keluarga. Kemudian penulis menjabarkan diferensiasi produk yang
dimiliki oleh produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa dibandingkan dengan
kompetitor dalam industri.
Penulis kemudian menggambarkan program komunikasi yang dikerjakan pada target
market. Program komunikasi ini merupakan proses edukasi pemasaran yang dijalankan
oleh perusahaan produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa. Selama ini program
edukasi pemasaran yang dijalankan masih berupa komunikasi Below The Line (BTL) yang
terdiri dari 2 cara yaitu lewat event promotion berupa diklat (pendidikan dan latihan) dan
word of mouth dalam komunitas/ kelompok konsumen pengguna yang sudah ada.

Kemudian penulis menganalisis perilaku pembelian pada target market. Apakah
konsumen setelah dilakukan edukasi pemasaran melalui sebuah proses pendekatan,
akhirnya mampu memahami proses edukasi ini. Setelah melalui beberapa langkah yakni
diawali dengan perhatian, diikuti dengan minat, keinginan/hasrat, yang akhirnya terakhir
ialah tindakan untuk pesan tersebut yakni pembelian. Asumsinya ialah konsumen
melewati beberapa tahap dalam proses pengaruh edukasi untuk melakukan pembelian,
yang akhirnya menjadi suatu proses perilaku pembelian konsumen.
Setelah proses edukasi pemasaran ini selesai, penulis mengukur keberhasilan
edukasi pasar dengan ukuran: apakah konsumen akhirnya mengerti pesan yang
disampaikan dalam proses edukasi atau apakah konsumen masih tidak mengerti dengan
pesan yang disampaikan dalam proses edukasi ini.
Pesan yang dimaksud adalah pemahaman konsumen tentang nilai tambah/manfaat
yang dimiliki produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa. Berupa fungsional produk
dan benefit yang akan didapat konsumen apabila konsumen mengkonsumsi produk
Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa. Penulis mengasumsikan apabila konsumen telah
mengerti maka proses edukasi dinyatakan berhasil. Sebaliknya apabila tidak mengerti/
masih belum mengerti. Penulis mengasumsikan proses edukasi dinyatakan gagal.
Demikian proses tujuan akhir dari penelitian ini ialah mengetahui keputusan
pembelian konsumen paska edukasi. Apakah setelah dilakukan edukasi pemasaran,
konsumen kemudian memiliki perilaku untuk membeli, menunda pembelian, atau bahkan
menolak untuk membeli. Hal ini dilakukan tanpa menutup kemungkinan apakah edukasi
yang dijalankan berhasil atau gagal.

Tabel 3.1 Desain Penelitian
Tujuan Desain Penelitian
Jenis Penelitian Unit Analisis
T1 Deskriptif Organisasi: PT. Bumi Kelapa Indonesia
T2 Deskriptif Kalangan ibu-ibu wilayah Jakarta Selatan
T3 Deskriptif Kalangan ibu-ibu wilayah Jakarta Selatan
T4 Deskriptif Kalangan ibu-ibu wilayah Jakarta Selatan

Keterangan:
T1 = Untuk mengetahui edukasi pemasaran produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait
Assyifa pada target market yang dituju.
T2 = Untuk mengetahui nilai tambah apa yang diberikan produk Virgin Coconut Oil
(VCO) Zait Assyifa kepada konsumen.
T3 = Untuk mengetahui pertimbangan keputusan pembelian target market atas
penawaran produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa
T4 = Untuk mengetahui keberhasilan edukasi pemasaran atas keputusan pembelian
target market.




3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
1. Program edukasi pemasaran produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa.
Adalah cara yang dilakukan dalam proses edukasi pemasaran produk Virgin Coconut
Oil (VCO) Zait Assyifa kepada kalangan ibu-ibu sebagai pengkonsumsi.
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Satu
Variabel penelitian Indikator
Program Edukasi
Pemasaran atas
produk Virgin
Coconut Oil (VCO)
Zait Assyifa
1. Bagaimana program edukasi pemasaran VCO Zait Assyifa
dijalankan.
2. Pengetahuan konsumen atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa .
Adalah mengerti atau tidak mengertinya konsumen terhadap nilai tambah yang
diberikan dalam penawaran produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa terhadap
para target market edukasi pemasaran yakni kalangan ibu-ibu.
Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel Penelitian Dua
Variabel penelitian Indikator
1. Konsumen mengetahui bahwa Kandungan utama merek ini memiliki
khasiat dan manfaat untuk meningkatkan metabolisme tubuh
2. Konsumen mengetahui bahwa produk ini mencegah serangan
penyakit yang disebabkan oleh virus maupun bakteri patogen
3. Konsumen mengetahui bahwa produk ini menyembuhkan beragam
penyakit yang berasal dari virus maupun bakteri patogen
Pengetahuan
konsumen atas
produk Virgin
Coconut Oil (VCO)
Zait Assyifa
4. Konsumen mengetahui bahwa produk ini berasal dari buah kelapa

organik yang diproses alami dan higienis
5. Produk ini mampu menggantikan konsumsi obatobatan kimia
konsumen

6. Produk ini hanya sebagai obat terapi pendamping konsumsi obat
kimia konsumen
3. Pertimbangan pembelian konsumen atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait
Assyifa.
Adalah pertimbangan pembelian konsumen sebelum memutuskan pembelian
terhadap produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa setelah edukasi pemasaran.
Tabel 3.4 Operasionalisasi Variabel Penelitian Tiga
Variabel penelitian Indikator
1. Harga menjadi faktor utama dalam memilih produk
2. Kualitas dan manfaat menjadi faktor utama dalam memilih produk
3. Rekomendasi dari orang terdekat membuat konsumen langsung
percaya dan yakin pada penawaran produk
4. Acara diklat (pendidikan dan pelatihan) membuat konsumen
langsung percaya dan yakin pada penawaran produk
5. Konsumen tidak lagi bingung atas produk obat herbal/suplemen
mana yang akan dipilih
6. Mendorong konsumen untuk membeli produk obat herbal baru yang
direncanakan sebelum pergi berbelanja
7. Mendorong konsumen untuk membeli produk obat herbal baru
secara simultan (spontan)
Pertimbangan
pembelian
konsumen atas
produk
8. Memenuhi kebutuhan konsumen akan produk obat herbal/suplemen

4. Keputusan pembelian konsumen atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa
Adalah mau atau tidak konsumen membeli produk setelah dijalankan program
edukasi pemasaran atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa.
Tabel 3.5 Operasionalisasi Variabel Penelitian Empat
Variabel penelitian Indikator
1. Konsumen akhirnya memutuskan untuk membeli
2. Konsumen menunda pembelian
3. Konsumen tidak mau membeli
Keputusan
pembelian
konsumen atas
produk
4. Konsumen membeli produk merek lain

Instrumen pengukuran untuk kuesioner dalam penelitian ini adalah:
1. STS, yaitu sangat tidak setuju 1
2. TS, yaitu tidak setuju 2
3. R, yaitu ragu-ragu 3
4. S, yaitu setuju 4
5. SS, yaitu sangat setuju 5

3.3 J enis dan Sumber Data Penelitian
Dari penelitian ini terdapat dua macam jenis data yaitu data primer dan data
sekunder. (1) Pada data primer yaitu: berupa informasi yang didapat karena melakukan
penelitian secara langsung dan bukan merupakan data dari hasil pekerjaan orang lain.
Data ini didapatkan dari penyebaran kuesioner kepada para konsumen termasuk
interview dan observasi untuk mendapatkan informasi yang dibutukan dalam penelitian
ini. Peneliti menyebarkan 100 kuesioner ditujukan pada 100 responden yakni kalangan
ibu-ibu wilayah Jakarta Selatan.
(2) Sedangkan data sekunder: merupakan data yang sudah ada baik dalam bentuk
laporan dari hasil penelitian orang lain, data yang didapatkan dari data perusahaan
berupa program edukasi pemasaran produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa
beserta sales growth yang tercapai sebagai hasil dari program edukasi ini.
Sumber data sekunder yang didapat oleh penulis dibagi menjadi dua, yaitu data internal
dan data eksternal.
Data internal yaitu data yang didapat dalam perusahaan bisa berupa wawancara tentang
proses edukasi yang selama ini telah dilakukan oleh manajemen perusahaan PT. Bumi
Kelapa Indonesia atas produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa dan laporan
penjualan.
Untuk Data eksternal adalah data yang didapat di luar perusahaan seperti hasil penelitian
yang pernah diteliti oleh orang lain. Penulis mendapatkan data sekunder eksternal ini
dari majalah seperti Trubus, Swa, Marketing, dan lain lain. Ditambah sumber internet
dari beragam alamat website.

3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian Kepustakaan (library research)
penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan membaca,
mengumpulkan, mencatat, mempelajari textbook dan buku-buku pelengkap atau
referensi seperti: jurnal, majalah, brosur, internet, dan media cetak lainnya di
perpustakaan atau di tempat lainnya.
2. Penelitian Lapangan (field Research)
Penelitian ini dilakukan dengan mendatangi langsung ke objek yang diteliti yaitu
konsumen target market edukasi produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa,
yakni kalangan ibu-ibu wilayah Jakarta Selatan. Data yang diperoleh secara langsung
dari objek penelitian ini disebut data primer, dimana alat pengumpulan data yang
digunakan terdiri dari:
Wawancara (interview)
Mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak bersangkutan dan
berkepentingan dengan topik yang dibahas dalam skripsi ini dan
memperoleh informasi yang diperlukan. Wawancara diadakan secara
langsung dengan kalangan ibu-ibu wilayah Jakarta Selatan.
Pengamatan Langsung (Observasi)
Penelitian dilakukan dengan melihat secara langsung terhadap kegiatan dan
keadaan perusahaan yang bersangkutan terkait dengan kegiatan edukasi
pasar yang dilakukan.

Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden
yang berhubungan langsung mengenai masalah yang akan diteliti dan
responden menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Teknik sampling
yang dipakai adalah probability sampling dengan simple random sampling.

Dalam penulisan penelitian ini, jenis data yang digunakan antara lain:
a. Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka. Misalnya: product
knowledge, program edukasi yang dijalankan perusahaan, serta pendapat manajer
terkait tentang program edukasi yang dijalankan, dan lain-lain.
b. Data kuantitatif, yaitu data berbentuk angka atau data kualitatif yang
diangkakan.


3.5 Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan teknik probability
dengan teknik pemilihan sampel acak sederhana (simple random sampling). Menurut
Aaker, Kumar, Day (2005, p387) probability sampling yaitu suatu metode pemilihan
ukuran sampel, dimana setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk
dipilih menjadi anggota sampel sehingga metode ini sering disebut sebagai prosedur
yang terbaaik. Probabilita dari elemen populasi yang dipilih adalah diketahui. Sampel
penelitian ini meliputi 100 orang kalangan ibu-ibu di wilayah Jakarta Selatan.
Menurut Istijanto (2005, p116), Simple Random Sampling ialah sampel yang dipilih
langsung dari populasi dengan peluang setiap anggota populasi untuk terpilih menjadi
sampel sama besar. Kata random artinya acak atau tanpa aturan. simple artinya
sederhana atau tanpa prosedur yang rumit. Simple Random Sampling dilakukan untuk
memberi peluang yang sama untuk terpilih sehingga pengundian dapat dilakukan dengan
adil. Dalam riset, Simple Random Sampling digunakan untuk menjamin agar sampel yang
terpilih bisa mewakili semua populasinya.

3.6 Teknik Pengolahan Sampel
3.6.1 Metode Slovin
Populasi yang diteliti adalah kalangan Ibu Ibu peserta diklat yang tinggal di wilayah
Jakarta Selatan. Diketahui populasi peserta diklat selama masa penelitian yakni 9 bulan
berjalannya program diklat (Januari September 2006) dengan masing masing jumlah
sekitar 15 orang peserta perbulannya. Maka dapat dikatakan populasi Kalangan Ibu
Ibu Wilayah Jakarta Selatan peserta diklat berjumlah 9 Bulan * 15 Orang = 135 orang.
Untuk mengetahui jumlah sampel yang dapat mewakili populasi, dipakai perhitungan
dengan menggunakan rumus Slovin yang menggunakan nilai kritis 5%.

n = N
1 + N e
2

n = 135
1 + 135 (0.05)
2

n = 100,93 100 orang




dimana n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = prosentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.

Dari populasi yang ada, maka ditarik sampel yang berjumlah 100 orang Kalangan
Ibu-ibu wilayah Jakarta Selatan.


3.6.2 Uji Validitas
Menurut Pratisto (2004, p85), uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian non-
parametrik, salah satunya dapat dilakukan dengan cara one shot (sekali ukur) atau
sering disebut dengan pengujian internal consistency. Yaitu sebuah metode pengukuran
yang cukup dilakukan satu kali. Dimana sampel yang diambil sebanyak 30 responden
untuk diuji validitas dan reliabilitasnya. Interpretasi validitas dalam perhitungan SPSS
dapat dilihat dalam kolom Corrected Item Total Correlation dalam output SPSS.
Corrected Item Total Correlation merupakan korelasi antara skor item dengan skor total
item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Selanjutnya untuk
mengetahui validitas butir pertanyaan harus dibandingkan dengan r tabel. Sedangkan r
tabel pada = 0.05 dengan degree of freedom (df) = kasus 2.
Pengambilan keputusannya yaitu:
Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel = valid
Jika r hitung negatif dan r hitung < r tabel = tidak valid
Dimana r hitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.
3.6.3 Uji Reliabilitas
Menurut Pratisto (2004, p85), setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid,
maka uji selanjutnya adalah menguji reliabilitas kuesioner.
Pengambilan keputusannya yaitu:
Jika r positif dan r > r tabel = reliabel
Jika r negatif dan r < r tabel = tidak reliabel
r dapat dilihat dari akhir analisis, yaitu pada tabel Reliability Coefficients, Alpha dalam
output SPSS, sedangkan r tabel sudah diketahui sebelumnya dalam uji validitas.

3.7 Metode Analisis
Dalam penelitian ini akan digunakan metode desain uji nonparametrik uji
McNemar. Dimana dalam hal ini, peneliti menguji pengukuran pada subjek yaitu
kalangan ibu-ibu wilayah Jakarta Selatan. Uji signifikansi perubahan antara sebelum dan
sesudah pada subjek yang sama. Apakah para ibu ini sudah mengetahui nilai tambah
produk yang diberikan setelah program edukasi pemasaran berjalan? Apakah para ibu ini
berniat untuk melakukan tindakan pembelian setelah program edukasi pemasaran ini
berjalan?. Hal inilah yang akan diukur oleh peneliti untuk mengetahui hasil edukasi
pemasaran produk Virgin Coconut Oil (VCO) Zait Assyifa oleh Manajemen PT. Bumi
Kelapa Indonesia.
Menurut Cooper dan Emory (1996, p231), Untuk melakukan desain penelitian ini
maka prosedur yang harus dilakukan adalah:
1. Hipotesis nol. Ho : p (A) = p (D)
H
1
: p (A) p (D)
2. Uji statistik. Uji McNemar dipilih karena datanya nominal dan pemilihan melibatkan
pengukuran sebelum dan sesudah dari dua sampel yang berhubungan.
3. Tingkat signifikansi. = 0.05 dengan n = 100
4. Nilai hitung.
X
2
= ( A D 1 )
2
dengan Df = 1
A + D


Tabel 3.6 Uji Non-Parametrik McNemar
Sesudah Sebelum
Tidak tahu Tahu
Tahu A B
Tidak tahu C D

Sesudah Sebelum
Tidak Beli Beli
Beli A B
Tidak Beli C D
Sumber: Cooper dan Emory (1996, p231)

5. Nilai uji kritis. Lihat tabel dstribusi X
2
dan temukan nilai kritis dengan derajat bebas,
Df = 1.
6. Keputusan. Apabila statistik hitung nilainya lebih besar dari nilai kritis nya maka
indikasinya menolak hipotesis nol. Namun begitu pula sebaliknya, apabila nilainya jauh
lebih kecil maka menerima hipotesis nol.


3.8 Rancangan Uji Hipotesis
Menurut Cooper dan Emory (1996, p231), Uji hipotesis dengan uji McNemar dapat
digunakan untuk data nominal maupun data ordinal. Dalam penelitian ini khususnya
sangat bermanfat untuk pengukuran sesudah dan sebelum Program Edukasi Pemasaran
dilakukan. Uji signifikansi diamati dengan menset tabel frekuensi rangkap empat untuk
menyajikan respon pertama dan respon kedua:

Tabel 3.7 Uji Non-Parametrik McNemar
Sesudah Sebelum
Tidak tahu Tahu
Tahu A B
Tidak tahu C D

Sesudah Sebelum
Tidak Beli Beli
Beli A B
Tidak Beli C D
Sumber: Cooper dan Emory (1996, p231),

Karena A = D adalah jumlah orang yang berubah responnya (B + C orang yang tidak
berubah responnya), maka pengharapan dibawah hipotesis nol adalah (A +D) untuk
yang berubah, dan proporsi ang sama untuk yang lain.

Uji McNemar menggunakan transformasi uji X
2
:
X
2
= ( A D 1 )
2
dengan Df = 1
A + D

Pengurangan 1 dalam rumus diatas merupakan koreksi kekontinuan karena X
2
adalah
distribusi yang kontinu dan observasi yang berbentuk frekuensi merupakan distribusi
diskret. Dengan taraf keyakinan 95% dan tingkat kesalahan suatu variabel sebesar 5%.
Setelah didapatkan nilai hitung statistiknya, maka berlaku untuk intrepetasi hasilnya
dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika statistik hitung nilainya > dari nilai kritis nya maka indikasinya menolak
hipotesis nol (ada hubungan yang signifikan).
Jika statistik hitung nilainya < dari nilai kritis nya maka indikasinya menerima
hipotesis nol (tidak ada hubungan yang signifikan).
3.9 Rancangan Implikasi Hasil Penelitian
Rancangan implikasi untuk penelitian ini adalah bahwa Program Edukasi Pemasaran
harus diterapkan secara baik dan terpadu terutama untuk sebuah produk baru yang
diluncurkan pada pasar, ditambah lagi produk ini belum pernah ada sebelumnya. Edukasi
memberikan informasi pada konsumen bahwa konsumen menjadi tahu nilai tambah yang
ditawarkan oleh produk baru ini. Sedangkan bagi perusahaan, dengan menggunakan
komunikasi BTL sebagai media edukasi pasar untuk memberikan informasi, dapat
mempengaruhi dan membujuk konsumen untuk membeli produknya. Sehingga hasil
implikasi dari penerapan Program Edukasi Pemasaran dapat memberikan hasil bagi
kedua belah pihak. Dimana perusahaan mendapatkan tingkat penjualan yang tinggi dan
pihak konsumennya mendapatkan banyak pilihan tawaran dan informasi atas produk
yang sangat membantu dalam melakukan keputusan pembelian.

You might also like