Manajemen Rantai Pasokan atau disebut Supply Chain Management
merupakan pengelolaan rantai siklus yang lengkap mulai bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan operasional di perusahaan, berlanjut ke distribusi sampai kepada konsumen. Istilah supply chain management pertama kali dikemukakan oleh Oliver dan eber pada tahun !"#$. Supply chain adalah jaringan %isiknya, yakni perusahaan&perusahaan yang terlibat dalam memasok bahan baku, memproduksi barang, maupun mengirimkannya ke pemakai akhir, supply chain management adalah metode, alat, atau pendekatan pengelolaannya. 'e%inisi Supply Chain Management juga diberikan oleh (ames ). dan Mona (. *it+simmons, yang menyatakan bah,a supply chain management adalah sebuah sistem pendekatan total untuk mengantarkan produk ke konsumen akhir dengan menggunakan teknologi in%ormasi untuk mengkoordinasikan semua elemen supply chain dari mulai pemasok ke pengecer, lalu mencapai tingkat berikutnya yang merupakan keunggulan kompetiti% yang tidak tersedia di sistem logistik tradisional. Sedangkan de%inisi Supply Chain Management menurut Chase, )-uilano, (acobs adalah sistem untuk menerapkan pendekatan secara total untuk mengelola seluruh aliran in%ormasi, bahan, dan jasa dari bahan baku melalui pabrik dan gudang ke konsumen akhir. Oleh Robert (. .okurka, /ail M. 0ank dan Carl M. 1und III supply chain management dide%inisikan sebagai, 2all the activities involved in delivering a product %rom ra, material through the customer including sourcing ra, material and parts, manu%acturing and assembly, ,arehousing and inventory tracking, order entry and order management, distribution across all channels, delivery to the customer, and the in%ormation system necessary to monitor all o% the activities3 . Stevenson mende%inisikan supply chain management sebagai suatu koordinasi strategis dari rantai pasokan dengan tujuan untuk mengintegrasikan manajemen pena,aran dan permintaan. Russell dan 4aylor mende%inisikan bah,a supply chain management adalah mengelola arus in%ormasi, produk dan pelayanan di seluruh jaringan baik itu pelanggan, perusahaan hingga pemasok . 'engan demikian, berdasarkan berbagai de%inisi supply chain management sebagaimana telah disampaikan, dapat ditarik hal umum bah,a supply chain management adalah semua kegiatan yang terkait dengan aliran material, in%ormasi dan uang di sepanjang supply chain. 1ebih jauh cakupan supply chain management akan meliputi hal5hal berikut6 Bagian Cakupan kegiatan antara lain Pengembangan produk Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan produk baru Pengadaan Memilih supplier, mengavaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier Perencanaan 7 Pengendalian Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perancanaan produksi dan persediaan Operasi 8 Produksi 9ksekusi produksi, pengendalian kualitas Pengiriman 8 'istribusi Perencanaan jaringan distribusi, penjad,alan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di tiap pusat distribusi Sumber6 I :yoman Puja,an ;$<<=> ?al penting yang menjadi dasar pemikiran pada konsep ini adalah %ocus pada pengurangan kesia5siaan dan mengoptimalkan nilai pada rantai pasokan yang berkaitan. 'engan demikian Manajemen Rantai Pasokan atau Supply Chain Management dapat dide%inisikan sebagai pengelolaan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan trans%ormasi sehingga menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistim distribusi. @egiatan5 kegiatan yang dilakukan mencakup pembelian secara tradisional dan berbagai kegiatan penting lainnya yang berhubungan dengan supplier dan distributor. Supply Chain Management meliputi penetapan6 Pengangkutan. pembayaran secara tunai atau kredit ;proses trans%er> supplier distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti Aank ?utang maupun piutang Pergudangan Pemenuhan pesanan In%ormasi mengenai ramalan permintaan, produksi maupun pengendalian persediaan. Komponen Supply Chain Management @omponen dari supply chain management menurut 4urban ;$<<B> terdiri dari tiga komponen utama yaitu6 !. Cpstream Supply Chain Aagian upstream ;hulu> supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manu%acturing dengan para penyalurnya ;yang mana dapat manu%acturers, assemblers, atau kedua5duanya> dan koneksi mereka kepada para penyalur mereka ;para penyalur second5tier>. ?ubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material ;contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman>. 'i dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan. $. Internal Supply Chain Aagian dari internal supply chain meliputi semua proses inhouse yang digunakan dalam mentrans%ormasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. ?al ini meluas dari ,aktu masukan ke dalam organisasi. 'i dalam internal supply chain, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi dan pengendalian persediaan. D. 'o,nstream supply chain 'o,nstream ;hilir> supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. 'i dalam do,nstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan transportasi dan a%ter5 sale service. Strategi Rantai Pasokan
4erdapat lima strategi yang dapat dipilih perusahaan untuk melakukan pembelian kepada supplier yaitu adalah sebagai berikut6
!. Aanyak Pemasok ;Many Supplier> Strategi ini memainkan antara pemasok yang satu dengan pemasok yang lainnya dan membebankan pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli. Para pemasok saling bersaing secara agresi%. Meskipun banyak pendekatan negosiasi yang digunakan dalam strategi ini, tetapi hubungan jangka panjang bukan menjadi tujuan. 'alam pendekatan ini, tanggung ja,ab dibebankan pada pemasok untuk mempertahankan teknologi, keahlian, kemampuan ramalan, biaya, kualitas dan pengiriman.
$. Sedikit Pemasok ;*e, Supplier> 'alam strategi ini, perusahaan mengadakan hubungan jangka panjang dengan para pemasok yang komit. @arena dengan cara ini, pemasok cenderung lebih memahami sasaran5sasaran luas dari perusahaan dan konsumen akhir. Penggunaan hanya beberapa pemasok dapat menciptakan nilai denganmemungkinkan pemasok mempunyai skala ekonomis dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah. 'engan sedikit pemasok maka biaya mengganti partner besar, sehingga pemasok dan pembeli menghadapi resiko akan menjadi ta,anan yang lainnya. @inerja pemasok yang buruk merupakan salah satu resiko yang dihadapi pembeli sehingga pembeli harus memperhatikan rahasia5rahasia dagang pemasok yang berbisnis di luar bisnis bersama. D. .ertical Integration )rtinya pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli, atau dengan benar5benar membeli pemasok atau distributor. Integrasi vertical dapat berupa6 Integrasi ke belakang ;Aack,ard Integration> berarti penguasaan kepada sumber daya, misalnya Perusahaan Mobil mengakuisisi Pabrik Aaja. Integrasi kedepan ;*or,ard Integration> berarti penguasaan kepada konsumennya, misalnya Perusahaan Mobil mengakuisisi 'ealer yang semula sebagai distributornya. B. @airetsu :et,ork. @ebanyakan perusahaan manu%aktur mengambil jalan tengah antara membeli dari sedikit pemasok dan integrasi vertical dengan cara misalnya mendukung secara %inancial pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman. Pemasok kemudian menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang lebih dikenal dengan kairetsu. @eanggotaannya dalam hubungan jangka panjang oleh sebab itu diharapkan dapat ber%ungsi sebagai mitra, menularkan keahlian tehnis dan kualitas produksi yang stabil kepada perusahaan manu%aktur. Para anggota kairetsu dapat beroperasi sebagai subkontraktor rantai dari pemasok yang lebih kecil.
=. Perusahaan Maya ;.irtual Company> Perusahan Maya mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk memberikan pelayanan pada saat diperlukan. Perusahaan maya mempunyai batasan organisasi yang tidak tetap dan bergerak sehingga memungkinkan terciptanya perusahaan yang unik agar dapat memenuhi permintaan pasar yang cenderung berubah. ?ubungan yang terbentuk dapat memberikan pelayanan jasa diantaranya meliputi pembayaran gaji, pengangkatan karya,an, disain produk atau distribusinya. ?ubungan bisa bersi%at jangka pendek maupun jangka panjang, mitra sejati atau kolaborasi, pemasok atau subkontraktor. )papun bentuk hubungannya diharapkan akan menghasilkan kinerja kelas dunia yang ramping. @euntungan yang bisa diperoleh diantaranya adalah6 keahlian manajemen yang terspesialisasi, investasi modal yang renadh, %leksibilitas dan kecepatan. ?asil yang diharapkan adalah e%isiensi. Tujuan Strategis Supply Chain Management Rantai pasokan bagaikan darah dari setiap organisasi bisnis karena menghubungkan pemasok, produsen, dan pelanggan akhir di jaringan yang sangat penting untuk penciptaan dan pengiriman barang dan jasa. 'alam mengelola rantai pasokan memerlukan suatu proses yaitu, proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian operasi rantai pasokan. 4ujuan manajemen rantai pasokan adalah dengan menyelaraskan permintaan dan pena,aran see%ekti% dan see%isien mungkin. Masalah5masalah utama dalam rantai pasokan terkait dengan ;Stevenson, $<<">6 !. Menentukan tingkat outsourcing yang tepat $. Mengelola pembelian 8 pengadaan suatu barang D. Mengelola pemasok B. Mengelola hubungan terhadap pelanggan =. Mengidenti%ikasi masalah dan merespon masalah dengan cepat E. Mengelola risiko Sedangkan menurut I :yoman Puja,an, supply chain memiliki tujuan strategis yang perlu dicapai untuk membuat supply chain menang atau setidaknya bertahan dalam persaingan. Cntuk bisa memenangkan persaingan pasar maka supply chain harus bisa menyediakan produk yang, !. Murah $. Aerkualitas D. 4epat ,aktu B. Aervariasi Menurut ?itt, Ireland dan ?oskisson ;$<<!>, semua tindakan yang diambil oleh perusahaan ini dimaksudkan untuk membantu perusahaan mencapai daya saing strategisnya dan menghasilkan laba di atas rata5rata. 'aya saing strategis dicapai ketika sebuah perusahaan berhasil mem%ormulasikan dan menerapkan strategi penciptaan nilai. @etika perusahaan mengimplementasikan suatu strategi yang tidak dapat ditiru oleh perusahaan lain atau terlalu mahal untuk menirunya, perusahaan ini memiliki keunggulan persaingan bertahan atau dapat bertahan ;sustained atau sustainable competitive advantage, selanjutnya disebut sebagai keunggulan persaingan>. Setelah perusahaan mendapatkan daya saing strategis dan sukses mengeksploitasi keunggulan persaingannya, suatu perusahaan mampu mencapai tujuan utamanya6 mendapatkan laba diatas rata5 rata, yaitu kelebihan penghasilan yang diharapkan oleh seorang investor dari investasi. Proses Supply Chain Management Proses supply chain management adalah proses saat produk masih berbahan mentah, produk setengah jadi dan produk jadi diperoleh, diubah dan dijual melalui berbagai %asilitas yang terhubung oleh rantai sepanjang arus produk dan material. Aila digambarkan dalam bentuk bagan akan nampak sebagaio berikut6 Sumber6 I :yoman Puja,an ;$<<=> Aagan di atas menunjukkan bah,a supply chain management adalah koordinasi dari material, in%ormasi dan arus keuangan diantara perusahaan yang berpartisipasi. )rus material melibatkan arus produk %isik dari pemasok sampai konsumen melalui rantai, sama baiknya dengan arus balik dari retur produk, layanan, daur ulang dan pembuangan )rus in%ormasi meliputi ramalan permintaan, transmisi pesanan dan laporan status pesanan )rus keuangan meliputi in%ormasi kartu kredit, syarat5syarat kredit, jad,al pembayaran, penetapan kepemilikan dan pengiriman Salah satu %aktor kunci untuk mengoptimalkan supply chain adalah dengan menciptakan alur in%ormasi yang bergerak secara mudah dan akurat diantara jaringan atau mata rantai tersebut, dan pergerakan barang yang e%ekti% dan e%isien yang menghasilkan kepuasan maksimal pada para pelanggan ;Indrajit dan 'jokopranoto, $<<D>. 'engan tercapainya koordinasi dari rantai supply perusahaan, maka tiap channel dari rantai supply perusahaan tidak akan mengalami kekurangan barang juga tidak kelebihan barang terlalu banyak. Model Supply Chain Management Indrajit dan 'jokopranoto ;$<<$> menjelaskan mengenai pelaku utama yang mempunyai kepentingan didalam arus barang dapat dikembangkan suatu model supply chain, yaitu suatu gambaran plastis mengenai hubungan mata rantai dari pelaku5pelaku tersebut yang dapat berbentuk seperti mata rantai yang terhubung satu dengan yang lain. SupplierFs suppliers telah dimasukkan untuk menunjukan hubungan yang lengkap dari sejumlah perusahaan atau organisasi yang bersama5sama mengumpulkan atau mencari, mengubah, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada pelanggan terakhir. Salah satu %aktor kunci untuk mengoptimalkan supply chain adalah dengan menciptakan alur in%ormasi yang bergerak secara mudah dan akurat antara jaringan atau mata rantai tersebut dan pergerakan barang yang e%ekti% dan e%isien yang menghasilkan kepuasan maksimal. Secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut6 Sumber6 Indrajit dan 'jokopranoto ;$<<$> Sedangkan menurut (ames ). dan Mona (. *it+simmons ;$<<E>, bentuk %isik dari suatu barang dalam supply chain dapat dilihat sebagai tahapan jaringan nilai tambah bahan pengolahan yang masing5masing dide%inisikan dengan pasokan input, trans%ormasi material dan output permintaan. Aerikut diberikan bagan Supply chain untuk produk barang Sumber6 (ames ). dan Mona (. *it+simmons ;$<<E> Supplier, manu%acturing, distribution, retailing, dan recycling8remanu%acturing yang terhubung dengan tanda panah menggambarkan aliran material dengan saham persediaan antara tiap tahap. Pengiriman in%ormasi ke arah yang berla,anan ditampilkan sebagai garis putus5putus dan termasuk kegiatan yang dilakukan oleh supplier, proses desain produk, dan layanan pelanggan. 4ahap pada manu%acturing me,akili operasi tradisional yang dimana bahan baku tiba dari pemasok eksternalG material berubah dalam beberapa cara untuk menambah nilai, menciptakan persediaan barang jadi. 4ahap pada bagian hilir lainnya seperti distribusi dan ritel juga menambah suatu nilai terhadap material. Tantangan Dalam Mengelola Supply Chain Management Menurut I :yoman Puja,an ;$<<=>, terdapat tantangan yang harus dihadapi dalam mengelola suppy chain, yaitu6 !. @ompleksitas struktur supply chain Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda5beda Perbedaan bahasa, +ona ,aktu dan budaya antar perusahaan $. @etidakpastiaan @etidakpastian permintaan @etidakpastian pasokan6 lead time pengiriman, harga dan kualitas bahan baku, dll. @etidakpastian internal6 kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna, ketidakpastian kualitas produksi dll. /ambaran mengenai ketidak pastian dalam supply chain adalah sebagai berikut6 Sumber6 I :yoman Puja,an ;$<<=> Cntuk menghadapi masalah ketidakpastian pemesanan dalam rantai pasokan atau bull,hip e%%ect, diperlukan sharing in%ormasi di sepanjang rantai pasokan, optimalisasi tingkat persediaan, penciptaan tim rantai pasokan, pengukuran kinerja rantai pasokan, maupun membangun koordinasi dan kolaborasi di antara mitra bisnis sehingga proses pengiriman produk dari pemasok ke perusahaan dan ke konsumen dapat berjalan lancar dan memungkinkan perusahaan untuk mencapai biaya persediaan yang rendah. Sedangkan menurut (ames ). dan Mona (. *it+simmons ;$<<E>, tantangan dalam supply chain management adalah untuk menyeimbangkan kebutuhan pengiriman pelanggan secara tepat dengan mendorong biaya produksi dan biaya persediaan. Pemodelan rantai supply chain management memungkinkan manajer untuk mengevaluasi pilihan yang akan memberikan peningkatan terbesar dalam kepuasan pelanggan dengan biaya yang terjangkau. Mengukur Performa Supply Chain Management 'ikatakan oleh Schroeder bah,a mengukur per%orma supply chain adalah langkah pertama menuju perbaikan. Sebuah tahapan a,al yang perlu ditetapkan dan ditentukan untuk dapat mencapai tujuan perbaikan tersebut. Schroeder mengemukakan bah,a pada umumnya ada lima poin penting yang dapat diukur dalam per%orma supply chain management, yaitu ;Shcroeder, $<<H>6 !. Pengiriman Mengacu pada ketepatan ,aktu pengiriman6 persentase pesanan dikirimkan secara lengkap dan tidak mele,ati pada tanggal yang diminta oleh pelanggan. $. @ualitas Ckuran langsung dari kualitas adalah kepuasan pelanggan dan dapat diukur melalui beberapa cara. Salah satunya, dapat diukur terhadap apa yang pelanggan harapkan. Pengukuran ini erat kaitannya dengan loyalitas pelanggan. D. aktu aktu pengisian total dapat dihitung langsung dari tingkat persediaan. (ika kita mengasumsikan ada tingkat penggunaan konstan dari persediaan, maka ,aktu dalam persediaan hanya tingkat persediaan dibagi dengan tingkat penggunaan. B. *leksibilitas *leksibilitas adalah ,aktu yang dibutuhkan untuk mengubah volume atau bauran produk dengan persentase tertentu atau jumlah. =. Aiaya )da dua cara untuk mengukur biaya. Pertama, perusahaan dapat mengukur total biaya pengiriman, termasuk manu%acture, distribusi, biaya persediaan tercatat, dan biaya rekening memba,a piutang. Penggerak Supply Chain Supply chain memiliki penggerak yang sangat berpengaruh terhadap per%orma supply chain itu sendiri. Menurut Chopra dan Meindl ;$<<B> penggerak supply chain adalah sebagai berikut6 1. Inventory )dalah semua bahan mentah, dalam proses dan barang5barang yang telah diselesaikan. Inventory merupakan salah satu penggerak supply chain yang penting karena perubahan kebijakan inventory dapat mengubah secara drastis tingkat responsivitas dan e%isiensi supply chain. @omponen dari keputusan mengenai inventory adalah ;Chopra dan Meindl, $<<B>6 a. Cycle inventory Cycle inventory adalah jumlah rata5rata dari inventory yang digunakan untuk memenuhi permintaan dalam suatu ,aktu. Misalnya dalam sebulan memerlukan !< buah truk bahan baku, perusahaan bisa saja memesan !< truk bahan baku dalam sekali pesan atau bisa memesan ! truk bahan baku yang dipesan tiap D hari. Ini tergantung dari strategi supply chain apa yang mereka terapkan ;responsi% atau e%isiensi> dengan memperhitungkan ordering cost ;biaya pesan> dan holding cost ;biaya penyimpanan>. b. Sa%ety Inventory Sa%ety inventory adalah inventory yang dibuat untuk berjaga5jaga terhadap perkiraan akan kelebihan permintaan. Ini digunakan untuk mengatasi ketidakpastian atas permintaan yang tinggi. c. Seasonal Inventory Seasonal inventory adalah inventory yang dibuat untuk mengatasi keragaman yang dapat diprediksi dalam permintaan. Perusahaan yang menggunakan seasonal inventory akan membangun persediaan mereka pada periode permintaan barang rendah dan menyimpannya untuk periode permintaan barang menjadi tinggi, dimana pada saat permintaan tinggi mereka tidak dapat memproduksi semua barang untuk memenuhi permintaan. 2. Transportation 4ransportasi adalah memindahkan persediaan dari titik ke titik dalam supply chain. 4ransportasi terdiri atas banyak kombinasi dari model dan bentuk yang memiliki keunggulan masing5masing. Pemilihan transportasi juga mempunyai dampak besar dalam tingkat responsi%itas dan e%isiensi supply chain. @omponen dari keputusan mengenai transportasi menurut Chopra dan Meindl ;$<<B> adalah sebagai berikut 6 a. Modes o% transportation Modes o% transportation adalah cara5cara dimana sebuah produk dipindahkan dari saru lokasi dalam jaringan supply chain ke tempat lainnya. 4erdapat = cara dasar transportasi yang dapat dipilih yaitu6 Pesa,at Cdara. Cdara merupakan cara transportasi yang paling cepat, tetapi memiliki biaya yang mahal. 4ruk . 4ruk adalah cara yang relati% cepat dan murah dengan %leksibilitas tinggi. @ereta. @ereta cara yang mudah yang digunakan untuk jumlah barang yang besar. @apal laut. @apal cara yang paling lambat tetapi sering menjadi pilihan yang paling ekonomis untuk pengiriman dalam jumlah yang besar ke luar negeri. Pipa saluran. Pipa saluran biasanya digunakan untuk menyalurkan minyak dan gas. b. Route and net,ork selection Route adalah jalur jalan dimana sebuah produk dikirimkan dan net,ork adalah sebuah kumpulan lokasi dan rute kemana produk dapat dikirimkan. Perusahaan membuat beberapa keputusan mengenai rute pada tahap desain supply chain. c. In house or outsource Secara tradisional, banyak %ungsi transportasi dilakukan oleh perusahaan sendiri, namun pada saat ini banyak yang telah dilimpahkan ke perusahaan lain ;outsourced>. 3. Fasilitas *asilitas adalah tempat5tempat dalam jaringan supply chain dimana inventory disimpan, dirakit, atau diproduksi. 'ua jenis umum dari %asilitas adalah tempat produksi dan tempat penyimpanan. Aila perusahaan memilih tingkat e%isiensi tinggi, maka memiliki lebih sedikit gudang. (adi penentuan %asilitas mempunyai dampak yang besar dalam tingkat responsi%itas dan e%isiensi supply chain. @omponen dari keputusan mengenai %asilitas menurut Chopra dan Meindl ;$<<B, p==5=E> adalah sebagai berikut 6 a. 1ocation Penentuan keputusan dimana suatu perusahaan menentukan lokasi %asilitasnya merupakan bagian yang sangat besar dalam langkah desain supply chain. Penentuan lokasi secara ekonomis, sedangkan penentuan lokasi secara desentralisasi akan menjadi lebih responsi% dalam permintaan konsumen. b. Capacity Perusahaan juga harus menentukan seberapa kapasitas dari %asilitas yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Sejumlah besar kapasitas akan menjadikan perusahaan tersebut menjadi lebih responsi%, demikian pula sebaliknya. c. Operation methodology 'isini digambarkan bagaimana metode perusahaan dalam memproduksi barang, apakah mesin yang dipakai untuk membuat produk itu bersi%at %leksibel maksudnya adalah mesin tersebut juga dapat pula digunakan untuk membuat produk lain yang biasanya mesin itu relati% mahal atau menggunakan mesin yang dapat membuat satu macam produk saja ;e%isien>. d. arehouse methodology Stock @eeping Cnit ;S@C> Storage. /udang tradisional yang menyimpan segala macam produk dalam suatu tempat. (ob 1ot Storage. Iaitu suatu metode penyimpanan persediaan dimana semua produk5produk yang berbeda dibutuhkan untuk suatu pekerjaan khusus atau memuaskan konsumen tipe khusus, disimpan bersama5sama. Crossdocking. Iaitu sebuah metode, dimana barang sebenarnya tidak disimpan dalam %asilitas ;gudang> perusahaan. 4ruk dari pemasok barang, tiap5tiap hari truk tersebut memba,a jenis5jenis yang berbeda dari barang yang dipesan diangkut menuju %asilitas perusahan, kemudian dari sana dipecah menjadi bagian5bagian kecil dan dengan cepat diangkut ke retailer menggunakan truk5truk yang berisi barang5barang yang beragam dari truk5truk sebelumnya. 4. Information In%ormasi terdiri dari data dan analisis yang berkaitan dengan inventory, transportasi, %asilitas dan pelanggan diseluruh supply chain. In%ormasi menyajikan pihak manajemen kesempatan untuk membuat supply chain lebih responsi% dan e%isien. In%ormasi secara potensial adalah penggerak terbesar per%orma supply chain. @omponen dari keputusan mengenai in%ormasi adalah ;Chopra dan Meindl, $<<B>6 a. Push versus Pull Sistem push biasanya menggunakan MRP untuk jad,al produksi, jad,al kepada pemasoknya untuk menentukan kapan, jenis dan banyak barang yang dikirimkan ke perusahaan, sedangkan tipe pull menggunakan in%ormasi atas permintaan aktual konsumen, sehingga perusahaan dapat dengan tepat memenuhi permintaan tersebut. b. Cordinating and In%ormation sharing @oordinasi dari supply chain terjadi ketika semua tingkatan dari supply chain bekerja menuju tujuan yang memaksimalkan keuntungan total supply chain dibandingkan dengan bekerja sendiri5sendiri. @ekurangan koordinasi berpengaruh pada kerugian yang besar atau keuntungan supply chain. Ini bisa dilakukan dengan pertukaran data antara tiap5tiap bagian dalam supply chain itu sendiri. c. *orecasting and )ggregate Planning Peramalan adalah ilmu pengetahuan dan seni untuk membuat rencana mengenai kebutuhan masa depan dan kondisinya. Peramalan digunakan dalam pengambilan keputusan. Setelah menciptakan peramalan, maka perusahaan mengubah menjadi rencana aktivitas untuk memenuhi permintaan yang telah diperhitungkan. d. 9nabling 4echnologies Cntuk mencapai komunikasi yang terintregasi dalam supply chain, maka terdapat teknologi5teknologi yang digunakan yaitu6 9lectronic 'ata Interchange ;9'I>. 9'I memungkinkan perusahaan menjadi lebih e%isien, juga menurunkan ,aktu yang dibutuhkan produk untuk sampai ke konsumen, transaksi menjadi lebih akurat dan lebih cepat dibandingkan tanpa 9'I. Internet. Internet sendiri mendukung penggunaan 9'I. 'engan internet maka akan menjadi sebuah %aktor penting dalam supply chain. 9ntreprise Resources Planning ;9RP>. Sistem 9RP ini menyediakan pelacakan transaksi dan kemampuan melihat secara keseluruhan atas in%ormasi dari tiap5tiap bagian perusahaan dan memungkinkan supply chain membuat keputusan yang JcerdasF. Supply Chain Management ;SCM> So%t,are. Iaitu program yang menyediakan dukungan terhadap analisis keputusan dalam penambahan kemampuan melihat secara keseluruhan terhadap in%ormasi. Keterkaitan Manajemen Rantai Pasokan dengan Strategi Bisnis
Aagaimana keputusan mengenai rantai pasokan berdampak pada strategi akan ditunjukkan pada table berikut6
Strategi biaya rendah Strategi respon Strategi diferensiasi 4ujuan pemasok Penuhi permintaan dengan biaya 4anggapi perubahan kebutuhan8permintaaan Penelitian pangsa pasar, bersama5 serendah mungkin dengan cepat untuk memin terjadinya persedian habis sama mengembangkan produk dan pilihan @riteria pemilihan utama
Pilih terutama karena biaya Pilih terutama karena kapasitas, kecepatan dan %leksibilitas Pilih trtm krn ketrampilan pengembangan produk @arakteritik proses Mempertahankan utilitas rata5rata yang tinggi Menanam modal pada kapasitas berlebih dan proses yang %leksibel Proses moduler yang menuju mass customi+ation @arakteristik Persediaan Meminimalkan persedian di seluruh rantai untuk menekan biaya @embangkan sistem yang cept tanggap, dengan persedian cadangan untuk memastikan pasokan Mmin persediaan dalam rantai untuk menghindari produk menjadi usang @arakteristik 1ead 4ime Memendekkan lead time sepanjang tidak meningkatkn biaya Menanamkan investasi secara agresi% untuk mngurangi lead time produksi Menanamkan investasi secara agresi% untuk mengurangi lead time pengembangan @arakteristik desain produk Maksimalkan kinerja dan minimisasi biaya Menggunakan desain produk yang mendorong ,aktu set up yang rendah dan produksi massal Menggunakan desain modular untuk menunda di%%erensiasi produk selama mungkin. Supply Chain !onomi!s Pedagang besar maupun eceran membeli semua yang akan dijual, tetapi tidak demikian halnya untuk perusahaan manu%aktur, karena banyak input yang diperlukan perusahaan untuk menghasilkan output. Oleh karena itu agar operasional berjalan secara e%ekti% dan e%isien maka adakalanya dihadapkan pada keputusan untuk membuat atau membeli serta konsep Outsourcing !. @eputusan Membuat atau Membeli
)dapun berbagai pertimbangan yang ada dalam keputusan tersebut diantaranya dijabarkan pada tabel berikut6 )lasan Membuat )lasan Membeli ! Aiaya produksi yang lebih rendah Aiaya perolehan lebih rendah $ Pemasok kurang cocok. Menjaga komitmen pemasok D Memastikan pemasok yang memadai dan manajemen Mendapatkan keahlian tehnis B Peman%aatan tenaga kerja berlebih @apasitas tidak memadai = Memperoleh kualitas yang diinginkan Mengurangi biaya persediaan E Menghilangkan kolusi pemasok Memastikan ada sumber daya alternati% H Memperoleh item yang unik @apasitas di perusahaan tidak mendukung # Mempertahankan bakat yang ada Pertukaran in%ormasi " Menjaga rancangan dan kualitas yang memadai Item terlindungi karena hak paten !< Mempertahankan dan meningkatkan ukuran perusahaan Membebaskan manajemen menangani bisnis utama Sumber 6 ?ei+er ;$<<BG B!H> ?al5hal tersebut di atas dalam konsep pengambilan keputusan taktis yang dikemukakan oleh ?ansen Mo,el menjadi bagian dari tahap pertimbangan kualitati% dalam pengambilan keputusan taktis $. Outsourcing )dalah memindahkan akti%itas perusahaan yang dimiliki dalam konsep tradisional kepada supplier eksternal. Outsourcing merupakan tren yang kontinyu yang mengarah pada e%isiensi melalui konsep spesialisasi sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi pada core competencies yang dimiliki. 'engan outsourcing tidak ada tangible product dan trans%er. Perusahaan kontraktor biasanya menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyempurnakan akti%itasnya. Sumber daya ditrans%er ke perusahaan pemasok yang meliputi6 %asilitas, orang dan peralatan. Pada saat sekarang, banyak perusahaan melakukan outsourcing berbagai keperluan diantaranya6 teknologi in%ormasi, pekerjaan akuntansi, %ungsi hokum dan juga produk5produk perakitan. Sebaliknya banyak perusahaan yang bergerak dibidang 4eknologi in%ormasi maupun Prosesing data menyediakan outsourcing bagi berbagai jenis perusahaan yang memerlukannya. "ntegrasi Rantai Pasokan
)da tiga isu yang terkait dengan pengembangan e%isiensi, integrasi rantai pasokan yaitu6 a. 1ocal Optimi+ation )nggota rantai pasokan akan mem%okuskan pada maksimisasi keuntungan local atau minimisasai biaya yang didasarkan pada pengetahuan yang terbatas. b. Incentives Insenti% mendorong munculnya perdagangan didalam rantai penjualan yang sebelumnya tidak terjadi. ?al ini menimbulkan %luktuasi yang pada akhirnya menjadikan kemahalan bagi semua anggota. ujud insenti% berupa insenti% penjualan, potongan kuantitas, kuota dan promosi. c. 1arge lots 'alam hal ini seringkali terjadi bias yang mengarah pada large lots karena cenderung mengurangi biaya per unit. 'isatu sisi jika pengiriman dalam jumlah yang banyak misalnya ukuran truk penuh akan mengurangi biaya per unit, tetapi tidak mere%leksikan nilai penjualan sebenarnya. @etiga isu tersebut biasanya memberikan kontribusi munculnya distorsi in%ormasi tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam rantai pasokan. Oleh karena itu diperlukan sistem yang didasarkan pada in%ormasi yang akurat tentang berapa banyak produk yang benar5benar ditarik melalui rantai pasokan. @etidakakuratan in%ormasi bukan kesengajaan, tetapi menimbulkan distorsi dan %luktuasi dalam rantai pasokan dan menyebabkan apa yang diketahui sebagai bull,ish e%%ect. Aull,ish e%%ect adalah %luktuasi kenaikan dalam order yang sering terjadi sebagai order yang bergerak melalui rantai pasokan yang mengakibatkan kenaikan biaya seperti inventory, transportasi, pengiriman dan penerimaan.
Sebagai manajer yang mengarah pada integrasi rantai pasokan, e%isiensi menjadi suatu substansi yang memungkinkan. Siklus material yang berasal dari pemasok, ke produksi, ke pergudangan, ke distribusi, ke konsumen, merupakan penempatan yang berbeda5beda dan seringkali berhubungan dengan organisasi yang independen. Oleh karena itu agar semuanya dapat berhasil dimulai dengan memperhatikan tiga hal yaitu6 !. Mutual )ggrement on /oal, suatu integrasi rantai pasokan mensyaratkan lebih dari kesepakatan dalam kontrak hubungan jual beli, tetapi patner harus diapresiasikan tidak hanya dalam uang tetapi pada rantai pasokan sampai dengan konsumen akhir. ?al ini dapat ter,ujud apabila adanya pengertian tentang misi, strategi, dan tujuan dari organisasi yang berpartisipasi. Integrasi rantai pasokan adalah sesuatu yang menambah nilai tambah ekonomi dan memaksimalkan total konten produk.
$. 4rust, merupakan hal kritis bagi e%ekti%itas dan e%isiensi rantai pasokan. )nggota dari rantai pasokan harus masuk kedalam hubungan yang membagi in%ormasi dalam rangka membangun kepercayaan. ?ubungan diantara pemasok akan lebih sekses jika resiko dan penghematan biaya dibagi dan akti%itas seperti riset konsumen, analisa penjualan, peramalan, perencanaan produksi merupakan akti%itas bersama. D. Compatible Organi+ational Cultures, budaya organisasi yang setara akan menjadikan hubungan yang positi% diantara pembelian dan pena,aran apabila hal tersebut terjadi, dan akan menjadi keunggulan riel dalam pembuatan rantai pasokan. Aerikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dapat mengelola rantai pasokan secara e%ekti% yaitu6 a. )ccurate data, Cntuk dapat meningkatkan akurasi data maka yang dapat dilakukan adalah dengan melalui sharing6 !> POS ;Point O% Sales> in%ormasi, sehingga tiap anggota rantai dapat menjad,alkan secara e%ekti%. $> C)O ;Computer5)ssisted Ordering>. 'engan menggunakan keduanya maka pengumpulan data dan kemudian menyesuaikan dengan6 %actor pasar, persediaan, order yang ada, serta mengirimkannya kepada supplier yang bertanggung ja,ab menjaga persediaan barang akhir. b. 1ot Si+e Reduction, ini dilakukan oleh manajemen yang agresi% dengan cara6 !> Mengembangkan pengiriman yang ekonomis . $> Memberikan diskon yang didasarkan total volume tahunan daripada ukuran pengiriman individual. D> Mengurangi biaya order melalui teknik order yang ada dan variasi bentuk pembelian elektronik. c. Singe Stage Control o% Replenishment, Supervisor bertanggung ja,ab secara tetap untuk memonitor dan mengelola inventory untuk pengecer. Pendekatan ini mengarah pada distorsi in%ormasi dan peramalan multiple yang menciptakan bull,hip e%%ect. d. .endor Managed Inventory, Persediaan dikelola .endor yang artinya supplier menjaga material bagi pembeli, seringkali mengirimkan langsung ke pembeli menggunakan departemen. e. Postponement, yaitu menunda modi%ikasi atau customi+ation produk selama mungkin dalam proses produksi. %. Channel )ssembly, yaitu menunda perakitan akhir suatu produk sehingga jalur distribusi dapat dipasang. g. 'rop Shipping and Special Packaging, 'rop Shipping berarti pengiriman langsung dari supplier ke konsumen akhir berarti hemat ,aktu dan biaya pengiriman kembali. Selain itu biasanya disertai pengemasan yang khusus sesuai kebutuhan konsumen. h. Alanket Order, merupakan komitmen pembelian jangka panjang kepada supplier untuk item yang dapat dikirim dalam jangka pendek, artinya ordernya kosong, diisi sesuai kebutuhan saja. i. Standardi+ation, yaitu pengurangan jumlah variasi material dan komponen sebagai bantuan mengurangi biaya. j. 9'I ;9lectronic 'ata Interchange> merupakan standardisasi %ormat transmisi data untuk komunikasi komputerisasi diantara organisasi. Perluasan 9'I adalah )S: ;)dvanced Shipping :otice> yang mana notis pengiriman dikirim secara langsung dari vendor ke pembeli. k. Pemilihan .endor Suatu perusahaan mungkin memiliki kemampuan di semua bidang manajemen, ,alaupun demikian %ungsi operasi memerlukan adanya hubungan dengan vendor yang sempurna. )gar hubungan tersebut e%ekti% maka perlu dilakukan tiga proses yaitu6 !. 9valuasi Penjual 4ahap ini mencakup kegiatan pencarian penjual potensial dan penentuan kemungkinan penjual tersebut menjadi pemasok yang baik. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai variabel atau %actor yang dipertimbangakan untuk memilih penjual, yang mana tiap variabel diberi bobot tergantung pada kebutuhan organisasi. @emudian menentukan beberapa alternative untuk diberi penilaian , setelah dianalisa maka bisa menentukan mana yang dipilih.
$. Pengembangan Penjual )pabila perusahaan sudah memastikan akan menggunakan jasa penjual tertentu, maka cara agar pemasok dapat diintegrasikan ke dalam system yang berlaku adalah dengan memastikan bah,a penjual menghargai kebutuhan akan mutu, dan kebijakan perolehan bahan baku. Pengembangan dimulai dari pelatihan sampai membantu rekayasa dan produksi juga %ormat trans%er in%ormasi elektronik.
D. :egosiasi Strategi :egosiasi terdiri dari tiga jenis yaitu6 !> Model harga berdasarkan biaya ;Cost Aased price model>, yang mengharuskan pemasok terbuka kepada pembeli. $> Model berdasarkan harga pasar ;market Aased price model>, harga didasarkan pada publikasi atau indeks. D> Perebutan tender ;competitive bidding>,terjadi pada kasus dimana pemasok tidak bersedia membahas biaya dan tidak ada pasar yang mendekati sempurna.
B. Internet Purchasing @adang5kadang disebut sebagai e5procurement yaitu order dilakukan melalui komunikasi atau menyetujui catalog vendor yang didapat melalui internet untuk digunakan oleh karya,an dari perusahaan di bagian pembelian. l. Pembelian 5 Purchasing Strategi pembelian yang e%ekti% merupakan hal yang strategis dalam konsep Supply Chain Management, bagaimanapun pembelian memberikan peluang besar pengurangan biaya dan peningkatan marjin kontribusi, karena porsi terbesar dari pendapatan digunakan untuk melakukan pembelian. @ebutuhan akan strategi pembelian dan penerapan strategi itu mengarah pada pembentukan %ungsi pembelian.
!. 4ujuan *ungsi Pembelian Pembelian berarti perolehan barang dan jasa, tujuan kegiatan pembelian adalah6 Membantu mengidenti%isikasi produk barang dan jasa yang dapat diperoleh secara eksternal. Mengembangkan, mengevaluasi dan menentukan supplier, harga dan pengiriman yang terbaik bagi produk barang dan jasa tersebut. $. *okus Pembelian Pembelian terjadi di lingkungan operasi produk barang maupun jasa. 'alam lingkungan operasi produk barang, *ungsi pembelian biasanya dikelola oleh agen pembelian yang secara %ormal memegang ,e,enagn untuk melaksanakan kontrak atas nama perusahaan. 'i perusahaan besar, agen pembelian ini dapat juga merupakan sta% yang juga pembeli dan ekspenditur. Pembeli me,akili perusahaan yang bersangkutan, menjalankan semua kegiatan departemen pembelian kecuali penanda tanganan kontrak. 9kspenditur membantu pembeli dalam menindaklanjuti pembelian agar dapat dipastikan bah,a pengiriman tepat ,aktu. 'i perusahaan manu%aktur, *ungsi pembelian didukung engineering dra,ing dan spesi%ikasi dari produk5 produk yang dibuat, dokumen5dokumen pengendalian mutu, dan kegiatan5kegiatan pengujian yang mengevaluasi ietm yang dibeli. 'alam lingkungan jasa, Peranan pembelian agak tidak begitu penting karena produk utamanya merupakan produk intelektual, contoh yang dapat dikemukakan misalnya di organisasi hukum maupun kesehatan, item utama yang diperoleh adalah %asilitas kantor, perabotan dan peralatan, mobil serta perlengkapan. Pada ,aktu perusahaan sudah masuk dalam pasar global, maka perluasan rantai pasokan yang dimiliki menjadi suatu tantangan strategis. )gar supaya rencana strategi tentang manajemen rantai pasokan menjadi sukses, maka beberapa karakteristik kapabilitas yang harus dimiliki antara lain6 #$ *leksibel dalam arti cukup reakti% terhadap perubahan yang ada baik dari ketrersediaan komponen, distribusi, jalur pengiriman, aturan impor dan nilai tukar. %$ 'apat menggunakan teknologi mutahir untuk menjad,al dan mengelola pengiriman komponen dan produk akhir. &$Menetapkan sta%% yang mempunyai keahlian secara local mengenai cara menyikapi peraturan, perdagangan, pengangkutan, penanganan konsumen dan isu politik. ;?endra Poer,anto />