You are on page 1of 18

Bank Mandiri Ngebet Realisasikan e-Money Tiket

Kereta Komuter
Liputan6.com, Jakarta : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berharap bisa segera merealisasikan
kerjasamanya dengan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) dalam pembelian tiket kereta rel listrik
(KRL). Bank pemerintah ini berharap pembelian tiket secara elektronis bisa terwujud pada tahun
depan.
"Dengan commuter line (KCJ) kami ada secara teknis, kami siap tinggal tunggu KCJ saja untuk
mempersiapkan hal itu," ujar Vice President Electronic Banking PT Bank Mandiri Tbk, Rahmat Broto
Triaji di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (16/12/2013).
Bank Mandiri berharap kerjasama terjalin diantara kedua perusahaan akan memberikan keuntungan
bagi kedua pihak. Lebih jauh, kerjasama ini dapat mempermudah para pengguna e-money saat
menggunakan kereta commuter line Jabodetabek.
"Kami punya cukup pengalaman untuk sistem pembayaran elektronik ini. Kami juga mempunyai
nasabah yang banyak, tempat untuk isi ulang kartu ini tersebar luas, dan kami punya aplikasi yang
bagus untuk itu," lanjutnya.
Data Bank Mandiri menunjukan, jumlah pengguna kartu e-Money hingga November 2013 telah
mencapai 3,35 juta kartu. Adanya kerjasama dengan KCJ diharapkan bisa menambah jumlah
pengguna kartu e-Money sebesar 30%.
"Pengguna KCJ sendiri kan saat ini sudah mencapai 600 ribu penumpang per hari. Dari 600 ribu itu,
50%-nya sudah menggunakan kartu pre-paid mereka. Jadi ini dengan adanya kerjasama ini akan
sangat baik sekali bagi kami juga KCJ," katanya.
Rencana kerjasama Bank Mandiri dan KCJ saat ini sudah masuk tahap sinkronisasi sistem
elektronik. Jika tidak terjadi masalah, diharapkan kerjasama ini mulai bisa mulai berjalan pada 15
Januari 2013.
Sebelumnya, perbankan lain seperti BCA telah menjalin kerjasama dengan PT KCJ untuk proyek
yang sama. BCA mengandalkan kartu Flazz untuk mempermudah para pengguna penggunanya
untuk berpergian menggunakan layanan KRL commuter line Jobodetabek.(Dny/Shd)

Gandeng KFC, Bank Mandiri Genjot Bisnis e-Channel
Liputan6.com, Jakarta : Persaingan industri perbankan dalam menggenjot transaksi pembayaran
elektronik semakin ketat. Tak jarang perbankan rela mengganteng perusahaan ritel untuk bisa
menggenjot transaksi nasabah lewat e-channeling.
Strategi ini pula yang kini diterapkan PT Bank Mandiri Tbk yang menjalin kerjasama dengan
perusahaan pemegang lisensi restoran cepat saji KFC, PT Fast Fodd Indonesia. Bank pelat merah
ini akan memanfaatkan mesin Electronic Data Capture (EDC) Mandiri dalam transaksi pembayaran
serta melakukan program promosi bersama.
Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dilakukan Direktur Micro and Retail Banking Bank
Mandiri Hery Gunardi dan Direktur Fast Food Indonesia Justinus Dalimin Juwono di Jakarta, Senin
(16/12). "Dengan berbagai terobosan kerjasama dan inovasi produk tersebut, kami optimis dapat
meningkatkan market share dalam bisnis e-channel," kata Hery.
Dengan kerjasama ini, Bank Mandiri akan menjadi satu-satunya bank yang melayani pembayaran
elektronis di sekitar 500 outlet KFC di 103 kota besar di Indonesia. Rencananya, Bank Mandiri akan
memasang lebih dari 1.000 mesin EDC di seluruh outlet KFC tersebut
Hery menjelaskan, kerjasama ini merupakan upaya perseroan dalam meningkatkan penggunaan
transaksi e-channel sekaligus mendorong terbentuknya less-cash society di Tanah Air.
"Langkah ini sejalan dengan strategi bisnis kami yang memfokuskan pada segment retail payment.
Kami percaya kerjasama ini akan dapat semakin memacu perkembangan bisnis kedua pihak,
terutama dari sisi kemudahan dan kenyamanan customer KFC," ujarnya.
Hingga September 2013, jumlah mesin EDC terpasang Bank Mandiri tercatat sebanyak 209.249
unit, meningkat 45,93% dari September 2012 yang sebanyak 143.384 unit. Adapun jumlah ATM
terpasang sebanyak 11.454 unit, bertambah 988 unit dari 10.466 pada September 2012. Dengan
penambahan tersebut, volume transaksi e-channel Bank Mandiri (melalui ATM, EDC dan SMS
Banking) meningkat 5,6% menjadi 992,2 juta transaksi dari Januari hingga September 2013.
Selain pemanfaatan mesin EDC Mandiri, Bank Mandiri dan Fast Food Indonesia juga akan menjalin
kerjasama promosi bersama dalam bentuk Joint Promo Marketing yang memungkinkan nasabah
untuk menggunakan loyalty rewards yang dimilikinya untuk bertransaksi di seluruh outlet
KFC.(Dny/Shd)
Buron Korupsi Bank Mandiri Rp 43,9 Miliar
Dibekuk
Liputan6.com, Jakarta : Tim eksekutor Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan (Jaksel)
membekuk terpidana Rudi Wibisono, pejabat Bank Mandiri yang menjadi buronan korupsi kredit fiktif
Bank Mandiri dengan nilai kerugian negara sebesar Rp 43,9 miliar
"Tim Eksekutor Kejari Jaksel bersama-sama Tim Satsus Intel Kejagung berhasil menangkap DPO
(Daftar Pencari Orang) atas nama Rudy Wibisono. Yang bersangkutan ditangkap di Putri Indah
Estate Jl. Raya Gunung Putri, Bogor, siang tadi, pukul 13:45 wib," kata Kejari Jaksel Teguh
kepada Liputan6.comdi Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Dijelaskan dia, penangkapan Rudi ini berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA) nomor
1882K/Pid.Sus/2010 tanggal 24 November 2010. "Yang bersangkutan dinyatakan sebagai terpidana
dalam perkara tindak pidana korupsi dalam pembangunan PLTU di Sampit (Kalteng) dengan
kerugian negara sebesar Rp 49.594.310.000," urai dia.
Atas putusan itu, Rudi dijatuhi hukuman penjara selama 4 tahun dan denda Rp 200 juta subsidair 6
bulan kurungan. Usai ditangkap, Rudi dibawa ke Kejari Jaksel untuk menandatangani Berita Acara
eksekusi. Ia selanjutnya dijebloskan ke Lapas Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat untuk
mempertangungjawabkan perbuatannya.
Kapuspenkum Kejagung Setia Untung Arimuladi menyatakan, kasus Rudi ini terkait dengan
permohonan kredit kepada PT Bank Mandiri, Thamrin, Jakarta. "Kredit itu untuk pembangunan
PLTU 2x7 MW di Kabupaten Sampit, Kalimantan Tengah dengan melampirkan dokumen fiktif," ujar
Untung.
Saat itu, jelas Untung, Rudi Wibisono selaku comersial bangking center manager di Bank Mandiri
yang menyetujui kredit sebesar Rp 43,9 miliar lebih itu. Atas perbuatan itu, negara dirugikan.
Sementara pemohon kredit PT. Karya Putra Powerin dengan Dirut Agus Wijayanto Legowo dan
Komisaris Hesti Andi Tjahyanto alias Ica Soelaiman, masing masing telah dilakukan eksekusi pada
awal tahun 2013. (Riz)

Rupiah Loyo, Bank Mandiri Mengaku Masih Nyaman
Liputan6.com, Jakarta : Melemahnya rupiah ke level 12 ribu per dolar AS masih ditanggap santai
pelaku industri keuangan. Bank pemerintah dengan aset terbesar, PT Bank Mandiri Tbk
menganggap tembusnya rupiah ke level psikologis baru tersebut masih wajar dan sesuai proyeksi
perusahaan.
"Kami sebetulnya masih cukup nyaman dengan tingkat pergerakan rupiah di Rp 11.700-12.000,"
ungkap Direktur Finance and Strategi Bank Mandiri, Pahala Mansyuri di Hotel Ritz Carlton, Kamis
(28/11/2013).
Pahala menegaskan pergerakan rupiah tahun ini masih sesuai dengan proyeksi Bank Mandiri.
Selama ini, bank pelat merah ini mengaku menyalurkan kredit valuta asing (Valas) kepada nasabah
yang memang berpenghasilan dolar.
Dengan depresiasi nilai tukar rupiah, diakui Pahala, pertumbuhan kredit perusahaan memang
terlihat seolah-olah lebih tinggi. Apalagi, kredit Bank Mandiri dalam bentuk Valas saat ini mencapai
sekitar US$ 5,5 miliar.
Seperti diketahui, dikutip dari data Valuta Asing (Valas) Bloomberg, hari ini rupiah tercatat
menembus level 12.013 per dolar AS pada perdagangan pukul 14:26 WIB. Sebelumnya, rupiah
sempat menyentuh level 12.025 per dolar AS pada perdagangan pukul 14:05 WIB.
Lelang Surat Utang Negara (SUN) yang hanya mampu menyerap dana US$ 190 juta dari target
US$ 450 juta juga menjadi pemicu keterpurukan rupiah. Lemahnya rupiah hingga menyentuh level
12.000 per dolar AS merupakan peringatan awal bagi pemerintah Indonesia. (Yas/Shd)

Bos Mandiri Promosikan Perbankan RI ke Ratusan
Investor Asing
Liputan6.com, Jakarta : Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Budi Gunadi Sadikin
meyakinkan para investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. Untuk mendukung hal itu, Budi
memaparkan kuatnya kondisi perbankan di Indonesia di tengah terjadinya kondisi ekonomi global
yang tidak menentu seperti belakangan ini.
"Indonesia itu merupakan volatile country, tapi belajar dari krisis yang pernah terjadi pada 1998-
1999 Bank Mandiri berhasil bertahan hingga saat ini," ungkapnya dalam sambutannya di Mandiri
Investment Forum 2013 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (11/11/2013).
Berdasarkan pengalaman menghadapi krisis beberapa tahun lalu itu, lanjut dia, regulasi dan
koordinasi antara pemerintah dan para lembaga keuangan terus meningkat.
Budi menuturkan, apa yang dialami Indonesia saat ini menjadi bukti kuatnya kondisi ekonomi
Indonesia yang masih mencatatkan pertumbuhan tertinggi kedua, di antara anggota G20 setelah
China.
"Kondisi ekonomi tahun ini jauh berbeda dengan krisis yang terjadi pada 1998 atau 2008. Pada
2008, nilai tukar rupiah mencapai Rp 12.500 per dolar AS dan pada 1998 jauh lebih tinggi dari itu
sekitar Rp 16 ribu- Rp 17 ribu per dolar AS. Apa sekarang akan seperti itu, saya pikir tidak,"
paparnya.
Selain itu, dilihat dari suku bunga acuan pada tahun ini, Indonesia juga lebih baik. Pada 1998, suku
bunga acuan mencapai 56,4%, sedangkan 2008 tercatat 8,7%.
"Pada 2008, tingkat kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) perbankan itu 3,32%, sekarang
kita bandingkan dengan pada 2008 dan akhirnya pada 2013 sekarang NPL semakin survive dengan
bertahan di bawah 1%," tegas Budi.
Selain itu, Budi menambahkan, saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang mencari titik
keseimbangan baru. Kondisi tersebut, menurut dia, harus diterima semua pihak dan itu tidak perlu
dikhawatirkan oleh para investor.
"Untuk itu jangan khawatir dengan Indonesia, dengan pasar sebesar ini masih akan menjanjikan
bagi para investor, Bank Mandiri siap memfasilitasi itu," ungkap Budi. (Yas/Ndw)
Bos Mandiri Bantah Investasi di Indonesia Masih
Kurang Terbuka
Liputan6.com, Jakarta : Direktur Utama Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin membantah terkait
keluhan beberapa investor asing yang masih mempertanyakan keterbukaan investasi di Indonesia
terutama di bidang perbankan.
"Masalahnya bukan di Indonesia, Indonesia sudah terbuka banget, OCBC aja di Indonesia ada 50
cabang, di Singapura hanya 15 cabang, yang tidak terbuka itu yang di sana," ungkap Budi saat
ditemui di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Senin (11/11/2013).
Apalagi dengan adanya revisi Perpres Nomor 36 Tahun 2010 tentang Daftar Negatif Investasi (DNI).
Industri perbankan mengaku siap melaksanakan apa yang menjadi revisi DNI.
Budi menilai, kondisi di negara-negara yang justru mempersulit masuknya perbankan Indonesia ke
negara mereka hal itu hanya menjadi sebuah bentuk intervensi terhadap ekspansi industri
perbankan Indonesia.
"Sana lebih pinter ngomong aja, jadi bilangnya problemnya di Indonesia, padahal kita sudah siap
banget," ungkapnya.
Sebelumnya, Menteri Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan pemerintah tidak akan lebih
restriktif dalam proses perizinan investasi ke depan.
Pemerintah akan berlaku restruktif jika undang-undang mengharuskan tindakan tersebut. Revisi DNI
pun akan dilakukan di lima sektor yakni Bandara, Pelabuhan, Terminal Darat, Perbankan, dan
Periklanan. (Yas/Ahm)

Masyarakat RI Mulai Banyak Transaksi Pakai Kartu
Debit
Liputan6.com, Jakarta : Niat pemerintah untuk mengurangi transaksi tunai dan beralih menjadi
masyarakat less cash society mulai menampakan hasil. Paling tidak masyarakat kini mulai
menyadari fungsi tabungan yang tak hanya sekadar saran menyimpan uang tapi bisa digunakan
untuk transaksi perbankan.
Meningkatnya kesadaran masyarakat tersebut menjadi berkah tersendiri bagi kalangan perbankan.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk bahkan menargetkan penggunaan kartu debit untuk kegiatan
transaksi oleh nasabahnya bakal meningkat antara 20-30%.
Senior Vice President Group Head Mass Banking Group Bank Mandiri Riza Zulkifli mengungkapkan
transaksi debit dalam satu bulan saat ini rata-rata mencapai lebih dari 11 juta transaksi. Dari jumlah
tersebut, 4 juta transaksi menggunakan mesin electronics data capture (EDC).
"Kalau transaksi menggunakan EDC sebulan bisa mencapai lebih 4 juta transaksi, belum dengan yg
menggunakan atm, internet banking dan lain-lain total bisa lebih dari 11 juta transaksi. Proyeksi
kedepan harapan kita bisa meningkat sekitar 20%-30%," ujarnya di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin
(19/12/2013).
Riza memperkirakan meningkatnya transaksi dengan sistem debit dkipicu tumbuhnya kesadaran
masyarakat untuk menyimpan uangnya di lembaga perbankan. Nasabah kini mulai menggunakan
tabungan bukan hanya sebagai sarana untuk menyimpan uang tetapi juga sebagai alat yang
memberikan kemudahan untuk bertransaksi kapan saja dan dimana saja.
"Dasarnya kartu debit ini muaranya dari tabungan. Ini kan dasarnya dari tabungan, sedang tools-nya
itu kartu debit. Oleh karena itu kami merambah ke payment-payment seluas-luasnya, yang intinya
bahwa nasabah itu semakin mudah menggunakan tabungannya," lanjutnya.
Meski tumbuh signifikan, pertumbuhan penggunaan kartu debit diakui tak berpengaruh besar
terhadap bisnis kartu kredit. Riza menilai, masing-masing kartu memiliki segmen yang berbeda.
"Ada beberapa faktor kondisional yang akhirnya mereka menggunakan kartu kredit atau debit. Kalau
saya melihat tidak ada eksodus besar-besaran (dari kartu kredit ke kartu debit), itu lebih ke segmen
masing-masing saja," jelasnya.
Namun Riza tetap mengharapkan penggunaan sistem debit ini bisa digunakan masyarakat bukan
hanya untuk transaksi belanja, tetapi juga lebih banyak digunakan pembayaran lain.(Dny/Shd)


Bank Mandiri diminta kuasai saham mayoritas InHealth

Merdeka.com - Bank Mandiri Tbk diminta pemerintah bersiap menjadi pemegang saham
mayoritas PT Asuransi kesehatan InHealth, anak perusahaan PT Askes. Besaran harga
saham yang harus ditebus untuk akuisisi ini akan mulai diumumkan pada 23 Desember
mendatang.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskanmenyatakan Bank Mandiri nanti
kemungkinan mengakuisisi 60 persen saham InHealth, sedangkan Askes sebagai mantan
induk perusahaan masih memiliki jatah 20 persen. Disusul kemudian dua pemegang saham
minoritas, yakni PT Jasindo dan Kimia Farma, masing-masing 10 persen.
Penyerahan saham mayoritas InHealth ke BUMN lainnya ini, menurut Dahlan agar Askes
fokus pada tugas barunya. Mulai awal tahun depan, perusahaan asuransi pelat merah itu
bertransformasi menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan.
"Askes sendiri kalau 20 persen kan tidak ada conflict of interest," kata Dahlan usai Rapim di
kantor Nindya Karya, Jakarta, Kamis (19/12).
Terkait biaya akuisisi 60 persen itu masih dikaji oleh Danareksa dan Bahana. Dahlan
mengakui, banyak investor asing yang berminat mencaplok InHealth, namun dia bersikeras
agar Bank Mandiri saja yang membelinya, karena bank pelat merah itu dianggap punya
kecukupan modal.
Jika skenario Dahlan sukses, maka Inhealth akan bersinergi dengan anak usaha Mandiri
yang juga bergerak di bidang asuransi, yakni AXA.
"Nanti sinergi yang baik. Intinya InHealth harus besar, dan untuk besar harus dicarikan
modal yang besar," ucapnya.
Keputusan kementerian BUMN ini nantinya akan disampaikan ke pemegang saham Bank
Mandiri, dan kemudian selanjutnya akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).



Tahun depan Bank Mandiri caplok bank 'sakit'

Merdeka.com - Tahun depan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membuka peluang aksi
ekspansi dengan mengakuisisi dengan bank bermasalah atau istilahnya bank 'sakit'.
Namun tidak disebutkan bank yang bakal diakuisisi bank pelat merah itu.
"Secara umum setelah BI melakukan klasifikasi bank berdasarkan modal, lewat BUKU. Ada
hitungan, nantinya ada kesempatan untuk bank-bank dengan tingkat kesehatan bank
rendah, dan tak ada komitmen dari pemegang saham," ujar Direktur Compliance dan
Human Capital Bank Mandiri Ogi Prastomiyono saat acara "Investor Summit 2013" di Ritz
Carlton, Jakarta, Kamis (28/11).
BI memberikan keleluasaan kepada bank-bank yang hendak memiliki anak usaha lebih dari
satu bank. Dalam relaksasi aturan Single Presence Policy, bank sentral membolehkan bank
memiliki anak usaha lebih dari satu bank umum dan satu bank syariah, dengan catatan
bank harus membentuk holding atau menyatukan anak usahanya (merger).
"Hingga saat ini kami belum menetapkan (bank tertentu) tapi dalam RBB ada alokasi untuk
pertumbuhan secara anorganik," jelasnya.
Sementara Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengatakan,
pihaknya memasukkan rencana akuisisi dalam RBB 2014 untuk mendukung pertumbuhan
anorganik bila situasi dan kondisinya memungkinkan.
"Mudah-mudahan di tahun depan kalau proses akuisisi, tidak main di miliaran lagi,
angkanya di triliunan. Kita harap sudah di angka segituan lah bermainnya," ungkap dia.
Seperti diketahui, dalam aturan kepemilikan saham bank umum, ditetapkan bahwa bank
harus menjaga tingkat kesehatan di level 2 selama tiga kali masa pengawasan (18 bulan)
sejak tengah tahun 2012. Bila tidak, pemegang saham diwajibkan menyuntikkan tambahan
modal atau menjual sahamnya kepada investor yang tertarik.

Mandiri sebar 1.000 mesin pembayaran otomatis di gerai KFC

Merdeka.com - PT Bank Mandiri Tbk menggandeng emiten pemilik waralaba Kentucky
Fried Chicken (KFC) di Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST). Bentuk kerja sama
dengan penyediaan mesin Electronic Data Capture (EDC) Mandiri untuk transaksi
pembayaran.
EDC Mandiri menjadi alat pembayaran elektronik yang akan digunakan di sekitar 500 outlet
KFC di 103 kota besar di Indonesia.
"Rencananya kami akan memasang lebih dari 1.000 mesin EDC di seluruh outlet KFC
tersebut. Kerja sama ini merupakan upaya perseroan dalam meningkatkan penggunaan
transaksi e-channel sekaligus mendorong terbentuknya less-cash society di Indonesia," ujar
Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri, Hery Gunardi, Jakarta, Senin (16/12).
Dia mengklaim, langkah ini sejalan dengan strategi bisnis Mandiri yang memfokuskan pada
segmen retail payment. Hingga September 2013, jumlah mesin EDC milik Bank
Mandiri yang sudah terpasang mencapai 209.249 unit atau meningkat 45,93 persen dari
September 2012 yang mencapai 143.384 unit.
Sementara itu, jumlah ATM terpasang mencapai 11.454 unit atau bertambah 988 unit dari
10.466 pada September 2012. Dengan penambahan tersebut, volume transaksi e-
channel Bank Mandiri (melalui ATM, EDC dan SMS Banking) meningkat 5,6 persen
menjadi 992,2 juta transaksi dari Januari hingga September 2013.


Bank Mandiri dan anak usahanya incar pasar haji dan umrah

Merdeka.com - Populasi muslim di Indonesia pada Juli 2012 (hasil sensus terakhir),
tercatat sekitar 90 persen dari total penduduk Indonesia yang mencapai248 juta. Dari
jumlah tersebut, sekitar 58,5 persen tergolong masyarakat kelas menengah dengan tingkat
konsumsi USD 2-20 per hari.
Secara keseluruhan, masyarakat kelas menengah di Indonesia tumbuh cukup signifikan
dengan kisaran 7 juta orang per tahun pada periode 2003-2010. Dengan potensi yang
masih sangat besar itu,Bank Mandiri dan Bank Syariah Mandiri memfasilitasi 93 biro
perjalanan nasional dan internasional untuk menjangkau masyarakat muslim Indonesia
melalui International Islamic Expo di Jakarta Convention Centre, Senayan.
Executive Vice President Coordinator Finance Bank Mandiri Tardi mengatakan, tingginya
konsumsi masyarakat muslim kelas menengah, turut mendorong sektor perjalanan wisata
religi. Tercatat, jamaah umrah naik hampir 100 persen setiap tahun dan diproyeksi akan
mencapai 1 juta orang sepanjang 2013, naik dari jamaah umrah tahun 2012 sebanyak
500.000 orang.
"Jumlah tersebut tidak termasuk jamaah haji reguler dan khusus dari Indonesia yang setiap
tahun berjumlah 200.000 hingga 216.000 jamaah. Kami berharap pameran yang
berlangsung dari tanggal 6-8 Desember ini dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh
masyarakat," kata Tardi di Jakarta Convention Centre, Senayan, Jumat (6/12).
Dalam pameran yang digelar di JCC, Bank Mandiri memberikan fasilitas khusus bagi
nasabahnya. Tujuannya menarik perhatian sekaligus meningkatkan jumlah pengunjung
hingga 50 persen dibanding tahun lalu. "Dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp 1
triliun," imbuh Tardi.
Direktur Pembiayaan Mikro Kecil dan Konsumer Bank Syariah Mandiri Hana Wijaya
menambahkan, BSM menargetkan memperbesar pangsa pasar BSM dalam pengelolaan
dana tabungan untuk haji dan umrah.
"BSM ingin dikenal sebagai bank haji dan umrah di mata masyarakat Indonesia," kata
Hana. Total dana haji yang saat ini dikelola oleh BSM hingga November 2013 mencapai Rp
9,2 triliun.


Bank Mandiri Luncurkan Produk Renminbi
JAKARTA PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memperkenalkan inovasi produk terbaru, yaitu giro, letter of credit (LC),
dan remitansi berbasis mata uang renminbi. Layanan ini untuk meningkatkan transaksi perdagangan antara
Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Riswinandi mengatakan, layanan tersebut dapat memperkuat bisnis pembiayaan
perdagangan (trade finance) Bank Mandiri. Kehadiran tiga produk renminbi tersebut akan memudahkan nasabah
yang berbisnis dengan mitra di RRT dan Hong Kong. Dengan demikian, nasabah tidak harus bertransaksi dalam
mata uang dolar AS, di samping
dapat mengurangi kebutuhan hedging dan risiko kurs.

Kami ingin berada pada jalur yang tepat untuk mengoptimalkan keberadaan RRT sebagai negara ekonomi terbesar
kedua di dunia, dan mitra dagang terbesar Indonesia. Apalagi, ke depan, renminbi juga akan menjadi salah satu
mata uang utama pembayaran
internasional, ungkap dia saat peluncuran produk yang dilaksanakan pada acara Mandiri Karnaval Nusantara di
Jakarta, Minggu (6/10).

Pada Januari-Agustus 2013, nilai transaksi perdagangan Bank Mandiri ke RRT dan Hong Kong yang menggunakan
LC mencapai US$ 783,43 juta, atau sekitar 15,5% dari total transaksi trade LC Mandiri. Sementara transaksi total
trade finance ekspor-impor LC dan non-LC) pada periode yang sama tercatat sebesar US$ 41,02 miliar.

Produk Baru Bank Mandiri, Gratis!
Memertimbangkan keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh adalah pertimbangan awal
dan umum bagi para calon nasabah untuk memilih sebuah bank untuk mempercayakan
uang mereka. Tapi tahukah anda, ada beberapa kemudahan yang banyak diberikan oleh
beberapa bank seperti salah satunya kemudahan dan keuntungan menabung di Bank
Mandiri.
Seperti motto dari Bank Mandiri sendiri Nikmati kemudahan dan kenyamanan hidup
dengan selalu menggunakan mandiri prabayar di setiap transaksi harian anda. Dan
belakangan ini ada produk baru dari Bank Mandiri, namanya Mandiri e-Money, Jadi kita gak
perlu lagi memiliki banyak kartu untuk segala transaksi rutin seperti bayar tol, parkir,
pembayaran tarif bus (Trans Jogja & Batik Solo Trans), pembelian BBM di SPBU Pertamina,
serta belanja harian di toko ritel dan di restoran-restoran tertentu. Sehingga menggunakan
mandiri e-Money maka kita akan merasakan transaksi yang lebih mudah dan praktis.
Setelah sebelumnya meluncurkan Mandiri SKYZ Card (produk travel card), yang merupakan
rebranding kartu kredit Mastercard Titanium untuk memudahkan nasabah Bank Mandiri
pemegang kartu yang sering melakukan perjalanan ke luar negeri. Sebab, dengan kartu ini,
nasabah Bank Mandiri dapat bertransaksi dengan nilai tukar mata uang yang lebih
menguntungkan saat bertransaksi di luar negeri.
Produk Baru Bank Mandiri, e-Money bisa di dapatkan di kantor-kantor cabang pembantu
Bank Mandiri di Jabodetabek dari tanggal 15 Oktober 2012, dengan nilai kartu perdana
yang harus diisikan minimal Rp 100.000 sampai dengan jumlah saldo maksimal Rp 1 juta.
Kepemilikn kartu perdana mandiri e-Money tidak dikenakan biaya atau GRATIS!.
Kartu e-Money tidak memiliki batas masa berlaku, selain itu biaya kartu hanya dikenakan
jika nasabah melakukan penutupan kartu (redemption) atas keinginan pemegang kartu
yaitu sebesar Rp 5.000,-.
Kartu mandiri e-Money dapat diisi ulang, cek saldo dan cetak history transaksi melalui Bank
Mandiri atm bertanda e-Money atau langsung di kantor cabang pembantu Bank Mandiri dan
merchant retail yang telah bekerja sama, seperti Indomaret, Alfamidi/Alfaexpress, Alfamart
dan Circle K. Dan isi ulang dapat dilakukan dengan menggunakan kartu Mandiri Debit atau
secara tunai.
Bagaimana, apakah pembaca tertarik untuk ikut menggunakan e-Money dari Bank Mandiri?.
Semoga pemberitaan Produk Baru Bank Mandiri malam hari ini bermanfaat, salam.adj

Produk
Sebagai leading foreign exchange provider di Indonesia, Bank Mandiri selalu mengutamakan keamanan,
kemudahan dan kecepatan layanan dalam bertransaksi. Kami memiliki berbagai produk dan layanan terbaik
untuk memenuhi segala kebutuhan transaksi anda.
Cash Transaction Product
Trasaksi Valuta Asing Devisa Umum
o Transaksi Valuta Today adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta (asing)
lainnya dengan penyerahan di hari yang sama dengan hari transaksi.
o Transaksi Valuta Tomorrow adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta (asing)
lainnya pada hari transaksi dengan penyerahan satu hari kerja setelah tanggal transaksi.
o Transaksi Valuta Spot adalah transaksi untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta (asing)
lainnya pada hari transaksi dengan penyerahan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.
Banknotes
Bank Mandiri menawarkan transaksi banknotes dengan kurs yang kompetitif dan kurs spesial untuk
jumlah tertentu. Anda dapat melakukan transaksi jual/beli banknotes di Bank Mandiri mulai jam 8.30
hingga 15.00 WIB setiap hari kerja dan hari sabtu-minggu khusus di cabang/ lokasi weekend banking.
Khusus nasabah Bank Mandiri dapat menggunakan rekening rupiah Anda untuk bertransaksi.
Bank Mandiri menyediakan ragam valuta asing (mata uang utama dunia dan mata uang lainnya) seperti :
o American Dollar (USD)
o Great Britain Pound sterling(GBP)
o Euro (EUR)
o Australian Dollar (AUD)
o Singapore Dollar (SGD)
o Japanese Yen (JPY)
o Hong Kong Dollar (HKD)
o Malaysian Ringgit (MYR)
o Saudi Arabia Real (SAR)
o Canadian Dollar (CAD)
Manfaatkan lokasi layanan transaksi banknotes yang strategis tersebar di seluruh Indonesia. Untuk
keterangan lebih lanjut, silakan kunjungi counter layanan transaksi banknotes kami:
Hedging Product
Forward
Transaksi Forward adalah Transaksi penjualan atau pembelian valuta asing dalam jumlah dan harga
tertentu dengan penyerahan dan penerimaan dana dilaksanakan lebih dari 2 (dua) hari kerja sejak
tanggal transaksi.
Swap
Currency Swap adalah suatu transaksi / kontrak untuk untuk mempertukarkan valuta asing lawan valuta
(asing) lainnya pada tanggal valuta tertentu sekaligus dengan perjanjian untuk mempertukarkan kembali
valuta asing lawan valuta (asing) lainnya tersebut pada tanggal valuta berbeda di masa yang akan
datang. Harga / rate yang digunakan pada kedua transaksi ditentukan pada tanggal transaksi, dan kedua
transaksi tersebut dilaksanakan sekaligus dan dengan counterparty yang sama.


FX Option
Kontrak pembelian atau penjualan hak (bukan kewajiban) untuk membeli atau menjual sejumlah valuta
asing tertentu terhadap valuta (asing) lainnya dengan harga yang telah ditentukan (strike price) untuk
suatu periode tertentu dengan membayar/menerima sejumlah premi tertentu.
Interest Rate Swap (IRS)
Kontrak pertukaran/perubahan pembayaran suku bunga dari floating rate menjadi fixed rate atau
sebaliknya tanpa penyerahan principal. Besarnya suku bunga tidak tetap (floating) ditentukan oleh
besarnya suatu benchmark suku bunga yang diperjanjikan antara lain LIBOR (London Interbank Offer
Rate), SIBOR (Singapore Interbank Offer Rate) ataupun SBI (Sertifikat Bank Indonesia).
Cross Currency Swap (CCS)
Kontrak antara dua pihak untuk melakukan pertukaran dua aliran pembayaran bunga dalam dua mata
uang yang berbeda, selama jangka waktu yang disepakati. Pada akhir jangka waktu tersebut, kedua
pihak kemudian mempertukarkan kembali jumlah pokok (principal) sesuai kurs yang disepakati pada awal
kontrak.
Produk Investasi
Untuk investasi jangka menengah & panjang, kami menyediakan obligasi (surat pengakuan utang) dalam
mata uang Rupiah maupun valuta asing. Anda akan mendapatkan imbal hasil berupa kupon yang dibayar
secara periodik maupun capital gain dari selisih harga jual dan beli.
Surat Utang Negara (SUN), Obligasi Global (ROI) dan Global Sukuk (INDOIS)
Merupakan obligasi yang diterbitkan dan dijamin pembayaran bunga & pokoknya oleh Negara Republik
Indonesia. SUN diterbitkan dalam mata uang rupiah sedangkan ROI dan INDOIS dalam US dollar.
Retail Bond: Obligasi Ritel Indonesia (ORI), Sukuk Ritel Indonesia (SR)
ORI dan SR merupakan suatu bentuk obligasi yang dijual secara retail yang diterbitkan dan dijamin oleh
pemerintah sebagai salah satu surat utang domestik. Minimal pembelian untuk obligasi tersebut adalah 5
juta rupiah dengan kelipatan 1 juta rupiah.
Obligasi Korporasi (Corporate Bond)
Merupakan obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan/korporasi di Indonesia dengan kupon yang relatif
lebih tinggi dibandingkan obligasi Negara.
US Treasury Bond
Obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Amerika Serikat dalam mata uang US Dolar.
Customized Product
Treasury Bank Mandiri juga menyediakan produk Treasury lain yang disesuaikan dengan kebutuhan
perusahaan Anda.


Bank Mandiri Bank Terbaik di Indonesia
Baru kali ini saya tertarik dan merasa perlu untuk berbagi informasi tentang dunia perbankan. Berita baik yang
datang dari Hongkong beberapa bulan yang lalu bisa menjadi sebuah bahan kajian para praktisi Bank di
Indonesia. Bank Mandiri telah mengukir sebuah prestasi yang membanggakan kita semua, karena dinobatkan
sebagai Bank Terbaik di Indonesia. Tentu saja penghargaan ini menjadi sebuah poin tambahan bagi para direksi
dan pengelola Bank Mandiri di seluruh Indonesia.

Biarpun Bank Mandiri masih berusia cukup muda, yang mana bank tersebut lahir tahun 1998.Bank ini berdiri pada
tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Indonesia. Pada bulan Juli 1999, empat bank milik Pemerintah yaitu, Bank Bumi Daya (BBD), Bank Dagang Negara
(BDN), Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo), digabungkan ke
dalam Bank Mandiri.

Sejarah keempat Bank (BBD, BDN, Bank Exim, dan Bapindo) tersebut sebelum bergabung menjadi Bank Mandiri,
dapat ditelusuri lebih dari 140 tahun yang lalu. Keempat bank nasional tersebut telah turut membentuk riwayat
perkembangan dunia perbankan Indonesia, dan masing-masing telah memainkan peranan yang penting dalam
pembangunan ekonomi di Indonesia.

Namun sebagai sebuah bank baru, Bank Mandiri mampu melakukan inovasi serta improvisasi sehingga bisa menjadi
Bank Terbaik di Indonesia. Kinerja yang sangat efisien dan ditunjang dengan kemampuan yang prima para pengelola
Bank Mandiri sehingga pelayanan maksimal bisa diberikan pada para Nasabah Bank Mandiri di seluruh Indonesia.

Jaminan layanan 24 jam bank Mandiri adalah saluran distribusi elektronik Bank Mandiri yang terdiri dari Mandiri Call,
Mandiri Mobile, Mandiri internet, Mandiri ATM, Mandiri SMS dan Mandiri Internet Bisnis. Layanan selama 24 jam ini
adalah kinerja yang dilakukan Bank Mandiri dan bagian yang tak terpisahkan sebagai bentuk pelayanan maksimal
Bank Mandiri terhadap nasabahnya.

Bank Mandiri dinobatkan sebagai Best Bank in Indonesia dalam perhelatan Euromoney Award for Excellence 2012,
yang diadakan di Hong Kong, Kamis (12/7/2012) waktu setempat. Penghargaan itu diterima Bank Mandiri seiring
dengan inovasi pengembangan bisnis yang dilakukan selama ini untuk menjaga konsistensi dalam pencapaian
kinerja positif.

Kriteria yang digunakan dalam proses penilaian tersebut antara lain kemampuan keuangan bank, termasuk dari sisi
aset dan laba serta kemampuan untuk terus membukukan pertumbuhan. Penilaian juga didasarkan pada
kemampuan bank untuk beradaptasi dengan perubahan di pasar maupun kebutuhan nasabah, keberhasilan bank
dalam meluncurkan produk perbankan terbaru, dan penerapan manajemen risiko.

Sebelumnya, pada tahun 2004, 2008 dan 2009, majalah ekonomi dan keuangan Euromoney yang berbasis di
London juga telah menetapkan Bank Mandiri sebagai bank terbaik di Indonesia. Setiap tahunnya, Euromoney
melakukan penilaian terhadap institusi keuangan di berbagai negara.

Satu pengalaman yan sederhana yang pernah saya alami ketika saya mau melakukan transfer di Bank Mandiri,
semula saya mau menambahkan uang biaya transfer, karena di bank yang lain saya biasa menambahkan uanga
transfer Rp 5000,-, namun ternyata tidak perlu mengeluarkan biaya tersebut. Hal tersebut adalah sebuah hal yang
cukup melegakan bagi saya, karena disaat tidak memegang uang receh, biaya transfer cukup mengganggu bagi
saya pribadi.

Namun yang pasti Bank Mandiri telah mendapatkan pengakuan resmi Internasional sebagi Bank Terbaik di
Indonesia. Memang banyak bank yang baik di Indonesia, namun yang terbaik pastilah hanya satu, Bank Mandiri.
Kalau diibaratkan seorang siswa, Bank Mandiri adalah seorang Bintang Pelajar.

Dengan membaca data melihat fakta yang ada, pantas, wajar dan nyata, jika banyak orang analistis dan kritis
mempercayakan neraca keuangannya pada Bank Mandiri. Hasil yang dicapai Bank Mandiri merupakan sebuah kerja
keras dan juga cerdas, dengan segala upaya, usaha dan doa Bank Mandiri tumbuh dan berkembang pesat dalam
dunia perbankan di tanah air tercinta ini.

You might also like