You are on page 1of 21

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DENGAN AUTISME


oleh :
SISWO HANDOKO
NIM: 135070209111002
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIERSITAS !RAWI"A#A MALANG
201$
1
LAPORAN PENDAHULUAN
AUTISME PADA ANAK
A% KONSEP DASAR AUTISME
1% Pe&'e()*+&
Autisme adalah gangguan perkembangan pervasif pada anak yang
ditandai dengan adanya gangguan dan keterlambatan dalam bidang kognitif,
bahasa, perilaku, komunikasi dan interaksi sosial. Autism hingga saat ini
masih belum jelas penyebabnya. Dari berbagai penelitian klinis hingga saat ini
masih belum terungkap dengan pasti penyebab autisme. Secara ilmiah telah
dibuktikan bahwa Autisme adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
muktifaktorial dengan banyak ditemukan kelainan pada tubuh penderita.
Beberapa ahli menyebutkan autisme disebabkan karena terdapat gangguan
biokimia, ahli lain berpendapat bahwa autisme disebabkan oleh gangguan
psikiatrijiwa. !erdapat juga pendapat seorang ahli bahwa autisme disebabkan
oleh karena kombinasi makanan yang salah atau lingkungan yang
terkontaminasi "at#"at beracun yang mengakibatkan kerusakan pada usus
besar yang mengakibatkan masalah dalam tingkah laku dan fisik termasuk
autisme.
!etapi beberapa penelitian menunjukkan keluhan autism dipengaruhi
dan diperberat oleh banyak hal, salah satunya karena manifestasi alergi.
$en"oni A dkk tahun 1%%& melaporkan autism berkaitan erat dengan alergi.
'enage ( tahun 1%%) mengemukakan bahwa didapatkan kaitan *g+ dengan
penderita Autism.
,banion dkk 1%-. melaporkan setelah melakukan eliminasi makanan
beberapa gfejala autisme tampak membaik secara bermakna. /al ini dapat
juga dibuktikan dalam beberapa penelitian yang menunjukkan adanya
perbaikan gejala pada anak autism yang menderita alergi, setelah dilakukan
penanganan elimnasi diet alergi. Beberapa laporan lain mengatakan bahwa
gejala autism semakin buruk bila manifestasi alergi itu timbul.
)
a. 'enurut (endapat 0ain Autisme Berasal Dari 1ata Auto 2ang Berarti
Sendiri.
13 Autisme diartikan oleh 0ei 1anner dalam penelitiannya pada tahun
1%45 adalah suatu gangguan metabolisme tubuh yang dapat
menyebabkan kelainan pada seseorang sehingga secara tidak langsung
individu tersebut dapat dikatakan 6 hidup dalam dalam dunianya
sendiri7 8Dr. 'elly Budhiman, )99)3
)3 Autisme infatil adalah salah satu kelainan psikosis 8istilah umu yang
dipakai untuk menjelasakan suatu perilaku aneh dan tak dapat
diprediksi berlanjut3 yang berarti penarikan diri dan kehilangan kontak
dengan realitas atau orang lain yang terjadi pada masa usia anak#anak
8'.Sacharin, 1%%53.
53 Autisme adalah ketidakmampuan anak untuk mengerti perilaku, apa
yang mereka lihat, dengan yang mengakibatkan masalah yang cukup
berat dalam hubungan sosialnya.
43 Autisme merupakan istilah untuk sekumpulan gejal masalah
gangguan perkembangan pervasif pada 5 tahun pertama kehidupan
karena adanya abnormalitas pada pusat otak, sehingga terjadi
gangguan dalam interaksi sosialgangguan komunikasi dan gangguan
perilaku.
&3 Autisme merupakan anak yang mengalami gangguan perkembangan
pervasif yang ditandai dengan gangguan kualitatif dalam interaksi
sosial, komunikasi dan adanya suatu pola yang dipertahankan dan
diulang#ulang dalam perilaku minatdan kegiatan yang terjadi pada
anak sebelum umur 5 tahun.
:3 Autisme bukanlah penyakit menular namun suatu gangguan
perkembangan yang luas yang ada pada anak. Bahkan ada seorang ahli
yang mengatakan bahwa autisme merupakan dasar dari manusia yang
berkepribadian ganda 8sci"hophren3.
b. ;enis 1elainan Autisme <
13 =hildhood autisme yaitu kelainan pertumbuhan anak sejak lahir sampai
usia 5 tahun.
)3 Atypical autisme yaitu kelainan pertumbuhan pada anak sesudah usia 5
tahun.
5
53 $eff>s syndrom yang umumnya pada anak perempuan.
43 ,verach disorder associated with 'ental $etardation and Stereotyped
'ovement.
&3 =hildhood Disintegrative Disorders.
:3 Asperges Syndrom.
.3 ,ther persasive development Disorder.
2% E)*olo'*
(enyebab kelainan ini masih belum diketahui secara pasti dan masih dalam
tahap penelitian, tetapi dalam beberapa asumsi menyatakan bahwa penyebab
dan faktor pencetus autisme dapat berasal, dari 8Dr. 'elly Budhiman, )99)3 <
a. 0ingkungan yang terpapar oleh organisme atau bahan beracun
seperti virus, jamur, rubella, herpes to?oplasma dalam vaksin imunisasi
''$ 8'ums, 'easles, $ubella3, "at aditif yaitu 'S@, pewarna, ethil
mercury 8!himerosal3 dalam pengawetmakanan, serta beberapa logam
berat seperti Arsen 8As3, =admium 8=d3, $aksa 8/g3, !imbal 8(b3, alergi
berat, obat#obatan, jamu peluntur, muntah hebat, perdarahan berat.
b. Adanya gangguan pencernaan dan radang dinding usus karena
alergi sehingga terjadi ketidak sempurnaan pencernaan kasein dan gluten.
c. 1elainan otak organik, hal ini dimungkinkan karena adanya
kelainan SS( yaitu jumlah serat (urkinje =erebellum yang diikuti oleh
dampak menurunnya jumlah serotonin sehingga jumlah rangsang
informasi antar otak menurun. (ada struktur sistem limbik otak yang
mengatur emosi juga mengalami kelainan.
d. Aaktor genesis atau keturunan 8yang diperkirakan menjadi
penyebab utama3 dan kelainan gen yang dapat menyebabkan gangguan
proses sekresi logam berat dari tubuh yang dapat berdampak pada
keracunan otak. /al ini dapat menjadi pencetus autisme jika ada faktor
pemicu lain yang ikut berperan.
Aaktor pemicu lain yang berperan dalam timbulnya gejala Autisme adalah <
a. 1elainan ,tak ,rganik
Bagian otak yang mengalami kelainan adalah <
13 0obus (arietalis otak, yang menyebabkan anak cuek terhadap
lingkungannya.
4
)3 ,tak kecil 8cerebellum3 pada lobus B* dan B** yang
bertanggung jawab pada proses sensoris, daya ingat, berpikir, belajar
berbahasa dan proses atensi 8perhatian3. ;uga didapatkan jumlah sel
purkinje di otak kecil yang sangat sedikit, sehingga terjadi gangguan
keseimbangan serotonin dan dopamin, lalu terjadi kekacauan impuls di
otak.
53 Sistem 0imbik yang disebut hippocampus dan amygdala,
yang mengganggu fungsi kontrol terhadap agresi dan emosi. Amygdala
bertanggung jawab terhadap berbagai rangsang sensoris, /ippocampus
bertanggung jawab terhadap fungsi belajar dan daya ingat, sehingga
terjadilah kesulitan menyimpan informasi baru.
b. Aaktor @enetika
Diperkirakan adanya kelainan kromosom pada anak autisme.
c. @angguan 1ehamilan dan 1elahiran
13 @angguan pada ibu saat kehamilan semester pertama
Aaktor pemicunya adalah < infeksi 8toksoplasmosis, rubella, candida3,
logam berat 8(b, Al, /g, =d3, "at aditif 8'S@, pengawet, pewarna3,
alergi berat, obat#obatan, jamu peluntur, hiperemesis dan perdarahan
hebat.
)3 1elahiran yang lama 8partus lama3 dimana terjadi gangguan nutrisi dan
oksigenasi pada janin serta pemakaian forcep.
d. 0ingkungan
!erjadi sesudah lahir yaitu infeksi ringan#berat pada bayi oleh karena
imunisasi ''$ dan /epatitis B 8masih kontroversi3, logam berat, "at
pewarna dan pengawet, protein susu sapi 8kasein3, protein tepung terigu
8gluten3, infeksi jamur akibat pemakaian antibiotik yang berlebihan.
3% Ge,+l+
(erilaku autisme dapat digolongkan dalam ) jenis <
a. +ksesif 8berlebihan3 misalnya hiperaktif, tantrum, menjerit,
mengepak, menggigit, mencakar, memukul, sering terjadi self abuse.
b. Defisit 8kekurangan3 misalnya gangguan bicara, perilaku sosial
kurang sesuai, defisit sensori, emosi tidak tepat 8tertawa tanpa sebab,
menangis tanpa sebab dan melamun3.
&
Cmumnya penderita autis infantil memperlihatkan pertumbuhan fisik yang
wajar dan normal seperti pada tingkat kemampuan gerak 8berjalan,
merangkak, berdiri3, kemampuan bercakap#cakap, dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Anak dengan autis juga dapat meniru beberapa lagu yang
didengarkannya atau dapat mengunakan panca indranya dengan normal dan
luas ketika mengeksploraesi lingkungannya. Dalaupun terdapat kenormalan
pada proses pertumbuhannya, pada anak penderita autis didapati keterbatasan
dalam memfungsikan organnya.
'isalnya <
a. Sulit berbicara 8Aphasia3, pada pertumbuhan anak normal didapati
kelancaran bicara pada usia 1)#14 bulan.
b. Sulit menggerakkan badan karena gangguan saraf motorik 8Apra?ia3.
c. Sulit menggerakkan otot 8Atha?ia3
d. !angan terus bergerak dan tak terkendali 8Athetoid3.
e. 'engalami kesulitan membaca8Dysle?ia3.
f. 'engalami kesulitan dalam mengucapkan kata atau kalimat yang sulit dan
rumit 8Dyphasia3.
g. Sulit menggerakkan kaki dan tangan 8Dyskinesia3 karena kekakuan otot
kaki dan tangan 8Spastic3 atau kelemasan ototkaki dan tangan 8hipotonic3
sehingga tak mampu untuk mengembangkan kemampun duduk, berdiri
dan berjalan secara mandiri, pada pertumbuhan anak normal didapati
kemampuan untuk berdiri sendiri dan berjalan pada usia :#1- bulan.
h. !erdapat kegagalan untuk memberikan respon terhadap rangsang nyeri
sehingga anak sering terlihat menyakiti diri sendiri.
i. 'ungkin didapatkan adanya kelainan bentuk jari tangan dan kaki yang
nantinya juga dapat mempengaruhi perkembangan mental, kejiwaan, dan
intelektual.
Anak autis dapat menunjukkan pertumbuhan fisik normal hingga sekitar usia )
tahun setelah itu didapati penurunan kesehatan yang drastic, 1riteria DS'#*B
8Diagnostik dan Stastistikal 'anual3 autisme ,/arus ada sedikitnya : gejala
dari 1,) dan 5
a. @angguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik. 'inimal
) gejala <
:
13 !ak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai, kontak
mata kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak gerik kurang tertuju.
)3 !ak bisa main dengan teman sebaya.
53 !ak dapat merasaka apa yang dirasa orang lain.
43 1urangnya hubungan sosial dan emosional yang timbal balik.
b. @angguan kualitatif dalam komunikasi
13 Bicara terlambat bahkan sama sekali tak berkembang 8dan tak ad
usaha untuk mengimbangi komunikasi dengan cara lain tanpa bicara3.
)3 Bila bisa bicara tak dipakai untuk komunikasi.
53 =ara main kurang variatif, kurang imajinatif, kurang bisa meniru.
43 'enggunakan bahasa aneh dan diulang.
c. Suatu pola yang dipertahankan dan diulang dari perilaku, minat dan
kegiatan
13 (ertahankan 1 minat atau lebih dengan cara yang khas dan berlebih.
)3 !erpaku suatu kegiatan ritualistik rutinitas tidak berguna, menolak
suatu perubahan.
53 @erakan aneh yang khas dan diulang.
43 Sering terpukau pada bagian benda.
d. Sebelum umur 5 tahun tampak adanya keterlambatan gangguan
dalam bidang <
13 *nteraksi sosial
)3 Bicara dan berbahasa
53 =ara bermain yang kurang variatif
e. Bukan disebabkan oleh $eff>s Syndrom.
$% -*(* D+& M*)o. A/)*.0e
$eferensi baku yang dipakai untuk menjelaskan jenis autisme adalah
standar Amerika DS' revisi keempat 8Diagnostic and Statistical 'anual3
yang memuat kriteria yang harus dipenuhi dalam melakukan diagnosa
autisme. Diagnosa ini hanya dapat dilakukan oleh tim dokter praktisi ahli
bersadarkan pengamatan seksama terhadap perilaku anak autisme dan disertai
konsultasi dengan orang tua anak.
(ada kenyataanya, sangat sulit untuk membagi kategory jenis autisme
mengingat tidak ada jarang ditemukan antara satu dan lain penyandang
autisme yang mempunyai gejala yang sama. Setiap penyandang autisme
.
mempunyai ke#EkhasE#annya sendiri sendiri. Dengan kata lain ada 1991 jenis
atau mungkin satu juta satu jenis autisme di dunia ini yang tidak dapat
diperinci satu persatu. *stilah yang la"im dipakai saat ini oleh para ahli adalah
Ekelainan spektrum autismeE atau ASD 8Autism Spectrum Disorder3.
Anak yang telah didiagnosa dan masuk dalam kategori (DD
mempunyai persamaan dalam hal kekurang mampuan bersosialisasi dan
berkomunikasi akan tetapi tingkat kelainan#nya 8spektrum#nya3 berbeda satu
dengan lainnya.
Seperti dikatakan oleh *bu Dra Dyah (uspita 8psikolog3 Fuote # karena
begitu banyaknya jenis ciri penyandang autisme, sehingga lebih berupa
rangkaian dari kelabu muda sekali hingga kelabu tua sekali... 8banyak nuansa#
nya3 . (enggunaan istilah autisme beratparah dan autisme ringan dapat
menyesatkan karena jika dikatakan beratparah orang tua dapat merasa frustasi
dan berhenti berusaha karena merasa tidak ada gunanya lagi. Sebaliknya jika
dikatakan ringantidak parah maka orang tua merasa senang dan juga dapat
berhenti berusaha karena merasa anaknya akan sembuh sendiri. (ada
kenyataannya, baik ringan ataupun berat, tanpa penanganan terpadu dan
intensif, penyandang autisme sulit mandiri # unFuote.
Agar dapat membantu melihat beberapa kelompok besar spektrum
autisme yang ada, dapat dilihat dari kategori utama dibawah ini<
a. 1elainan Autis
1etidakmampuan dalam bersosialisasi dan berkomunikasi. Sampai dengan
umur 5 tahun mempunyai daya imajinasi yang tinggi dalam bermain dan
mempunyai perilaku, minat dan aktifitas yang unik 8aneh3.
Dikategorikan sebagai ketidak mampuan dalam bersosialisasi dan
mempunyai minat dan aktifitas yang terbatas tanpa adanya keterlambatan
dalam kemampuan berbicara. 1ecerdasannya berada pada tingkat normal
atau diatas normal.
b. (DD#G,S 8(ervasive Developmental Disorder Got ,therwise
Specified3
Atau biasa disebut Autis yang tidak umum dimana diagnosis (DD#G,S
dapat dilakukan jika anak tidak memenuhi kriteria diagnosis yang ada
8DS'#*B3 akan tetapi terdapat ketidakmampuan pada beberapa
perilakunya.
-
c. 1elainan $ett
1etidakmampuan yang semakin hari semakin parah 8progresif3. Sampai
saat ini diketahui hanya menimpa anak perempuan. (ertumbuhan normal
lalu diikuti dengan kehilangan keahlian yang sebelumnya telah dikuasai
dengan baik# khususnya kehilangan kemampuan menggunakan tangan
yang kemudian berganti menjadi pergerakan tangan yang berulang ulang
dimulai pada umur 1 hingga 4 tahun.
d. 1elainan Disintegrasi 'asa 1anak#kanak
(ertumbuhan yang normal pada usia 1 sampai ) tahun kemudian
kehilangan kemampuan yang sebelumnya telah dikuasai dengan baik.
e. 1utipan dari tulisan Dr. /ardiono D. (usponegoro SpA813
H1lasifikasi autisme ditentukan berdasarkan kesepakatan para dokter dan
dituangkan dalam Diagnostic and Statistical 'anual *B 8DS'#*B3 atau
*nternational =lassification of Diseases % dan 19 8*=D#% dan *=D#193.
Dalam klasifikasi tersebut, diagnosis autisme harus memenuhi syarat
tertentu. Bila tidak memenuhi semua kriteria diagnosis, digolongkan dalam
(DD#G,S 8(ervasive Developmental Disorders not otherwise specified3.
Akhir#akhir ini, banyak ditemukan kasus#kasus yang masih sangat kecil
dengan gejala yang tidak khas. 1husus untuk kasus#kasus ini, kriteria
DS'#*B atau *=D#%#19 sulit diterapkan. Beberapa peneliti mencoba
membuat klasifikasi khusus untuk anak yang masih kecil dengan fokus
pada tahapan perkembangan anak, disebut sebagai Diagnostic
=lassification< 9#5 8D= 9#53. Dalaupun klasifikasi ini belum diterima
secara menyeluruh, ada baiknya kita mempelajarinya. Dalam D= 9#5, ada
beberapa klasifikasi untuk anak#anak yang menunjukkan gejala mirip
sekali dengan autisme misalnya $egulatory Disorder dan Disorders of
$elating and =ommunicating dengan 'SDD 8'ultisystem Developmental
Disorder3 sebagai salah satu contoh. Sebagian anak ini akan berkembang
menjadi autisme, namun banyak di antaranya yang sangat responsif
terhadap terapi dan berkembang menjadi anak yang normal. H
f. (ertanyaan seputar 'SDD 8'ultisystem Developmental Disorder3
Dalam klasifikasi DS' *B tidak ada istilah 'SDD. /anya @angguan
Autistik
%
untuk yang memenuhi kriteria dan (DD G,S 8(ervasive Developmental
Disorders Got ,therwise Specified3 untuk yang tidak memenuhi kriteria.
g. 1lasifikasi 2ang 'enyebut !entang 'SDD Dibuat ,leh Sekelompok
(eneliti 2angdisebut Sebagai 1lasifikasi 9#5 8Diagnostic =lassification<9#
53.
D=<9#5 berpendapat bahwa ada kasus#kasus dimana gangguan interaksi
dan komunikasi terjadi sekunder terhadap kesulitan pemrosesan input
sensoris, sehingga kasus#kasus ini lebih fleksibel dan memberi respons
yang baik terhadap intervensi dini. @angguan prosesing menyebabkan
gangguan komprehensi pengertian, dan kesanggupan melakukan ekspresi
atau aksi. *stilah 'SDD menggambarkan bahwa anak mengalami
gangguan sensoris multipel
dan interaksi sensori#motor.
A1+ 3 2ol+ MSDD:
1. (ola A< Anak tidak mempunyai tujuan dan tidak mengadakan
hubungan untuk sebagian besar waktunya. 'ereka menunjukkan
kesulitan yang menonjol dalam perencanaan gerak, sehingga tidak
memperlihatkan suatu mimik yang sederhana sekalipun.
). (ola B< Anak#anak ini memperlihatkan pola hubungan yang
intermiten. 'erekadapat menunjukkan mimik yang sesuai sekali#
sekali.
5. (ola =< Anak#anak ini memperlihatkan hubungan yang lebih
konsisten.;adi bila berpegang pada DS'#*B hanya ada @angguan
Autistik dan (DD#G,S,
4. 1alau berpegang pada D=<9#5 ada 'SDD dengan 5 pola, pola A
paling berat, B lebih ringan, = paling ringan.
3% I&1*4+)o( Pe(*l+4/
a. Bahasa
13 +kspresi wajah yang datar
)3 !idak menggunakan bahasa isyarat tubuh
53 ;arang memulai komunikasi
43 !idak meniru aksi dan suara
&3 Bicara sedikit tidak ada mungkin cukup verbal
:3 'embeo kata ekolia 8bicara yang mengulang kata3
19
.3 *ntonasi atau ritme vokal yang aneh
-3 !ampak tidak mengerti arti kata
%3 'engerti dan menggunakan kata secar terbatas 80iterally, letterlik3
b. /ubungan dengan orang
13 !idak responsif
)3 !idak ada senyum sosial
53 !idak komunikasi dengan mata
43 1ontak mata terbatas
&3 !ampak asyik bila dibiarkan sendiri
:3 !idak melakukan permainan giliran
.3 'enggunakan tangan dewasa sebagai alat
-3 'enarik diri
c. /ubungan dengan lingkungan
13 Bermain repetitif diulang
)3 'arah atau tidak menghendaki perubahan
53 Berkembangnya rutinitas yang kaku
43 'emperlihatkan ketertarikan sangat dan tidak fleksibel
d. $espon terhadap rangsangan indra
13 1adang seperti tuli
)3 (anik ketakutan terhadap suara tertentu yang akan mengarah anak
mangalami gangguan mental psikotik paranoid, schi"onypal
8menyendiri3, histionik 8selalu ingin diperhatikan3.
53 Sensitif terhadap suara
43 'ain dengan cahaya dan pantulan
&3 'emainkan jari didepan mata
:3 !idak suka terhadap pakaian dan makanan tertentu
.3 !ertarik pola tekstur bentuk tertentu
-3 /iper inaktif
%3 'emutar#mutar, membentur#benurkan kepala, menggigit pergelangan
193 0ompat#lompat mengepakkan tangan
113 !ahan respon aneh terhadap nyeri
1)3 Sering mengedipkan mata
153 Dajah sering menyeringai
11
9% P+)o5*.*olo'*
Diperkirakan bahwa genetik merupakan penyebab utama dari autisme. !api
selain itu juga faktor lingkungan misal terinfeksi oleh bahan beracunyang akan
merusak struktur tubuh. Selain itu bahan#bahan kimia juga dapat
menyebabkan autisme.karena kita ketahui bahwa bila bahan tersebut masuk
dalam tubuh akan merusak pencernaan dan radang dinding usus karena alergi.
Bahan racun masuk melalui pembuluh darah yang bila tidak segera diatasi bisa
menuju ke otak kemudian bereaksi dengan endhorphin yang akan
mengakibatkan perubahan perilaku.
Anak dengan autisme mengalami gangguan pada otaknya yang terjadi karena
infeksi yang disebabkan oleh jamur, logam berat, "at aditif, alergi berat,obat#
obatan, kasein dan gluten. *nfeksi tersebut terjadi pada saat bayi dalam
kandungan maupun setelah lahir. 1elainan yang dialami anak autisme terjadi
pada otak bagian lobus parietalis, otak kecil 8cerebellum3 dan pada bagian
sistem limbik. 1elainan ini menyebabkan anak mengalami gangguan dalam
berpikir, mengingat dan belajar berbahasa serta dalam proses atensi. Sehingga
anak dengan autisme kurang berespon terhadap berbagai rangsang sensoris
dan terjadilah kesulitan dalam menyimpan informasi baru.
10% Te(+2* 1+& Pe&+)+l+4.+&+&
!erapi dan stimulasi mana yang diperlukanI 1ita kembali kepada
kenyataan bahwa terapi bersifat individual dan harus disesuaikan dengan
umur, fase perkembangan dan gejala yang ditemukan. !idak ada metode yang
199J paling baik untuk semua anak. (ara terapis yang menggunakan berbagai
metode berlainan harus bekerjasama dengan baik. Bila kasus tidak mengalami
kemajuan dengan satu metode terapi, harus dilakukan terapi kombinasi atau
dicari cara terapi yang lain.
Apakah peran obat#obatanI 1arena penyebab belum diketahui dengan
pasti, obat biasanya hanya ditujukan untuk menghilangkan gejala yang sangat
mengganggu. =ontoh paling klasik adalah perilaku self#injurious yang sangat
berbahaya karena anak mencoba melakukan hal yang menyakiti atau merusak
diri sendiri misalnya membenturkan kepala ke tembok atau lantai, memukul
kepala dengan sangat keras, atau menggigit anggota tubuhnya. Dua puluh
1)
persen penyandang autisme mengalami kejang atau epilepsi. /al ini juga harus
mendapat obat yang tepat. *ni berarti bahwa terapi obat untuk penyandang
autisme bersifat sangat individual. Bila dokter menganggap bahwa anak
memerlukan pengobatan khusus, sebaiknya hal tersebut didiskusikan dengan
orang tua. ,rang tua harus mendapat penjelasan mengapa perlu diberikan,
bagaimana cara mengkonsumsi obat, efek samping yang mungkin terjadi dan
lain#lain. Dokter juga harus menghargai pendapat orang tua bila mereka tidak
menginginkan terapi obat#obatan.
Dalam bidang yang masih merupakan grey area, dokter dan orang tua
harus memahami bahwa tidak semua publikasi kedokteran atau publikasi lain
adalah benar atau sahih. Dokter harus mempelajari teknik menilai +vidence#
based medicine sehingga mereka dapat menentukan apakah suatu publikasi
memang benar atau kurang benar, dan mendiskusikan hal tersebut dengan
orang tua. Selanjutnya, karena ilmu kedokteran belum dapat memberi jawaban
yang pasti, muncul berbagai terapi komplementer dan alternatif. Bila terapi
komplementer dan alternatif ini memang merupakan hasil suatu penelitian
yang sahih, pasti akan di adopsi oleh dunia kedokteran sebagai terapi standar.
Dokter dan orang tua harus waspada terhadap laporan anekdotal, testimoni,
serta berbagai klaim berlebihan mengenai kesembuhan, terutama bila teknik
pengobatan tersebut memerlukan kepatuhan, waktu, enerji, dan biaya yang
berlebihan.
Bila keluarga sudah memutuskan untuk memberikan terapi
komplementer atau alternatif, lakukanlah diskusi dengan dokter anda.
Barangkali dokter dapat memberi bantuan mengenai bagaimana cara
mengevaluasi terapi, menentukan hasil yang harus diperoleh, menentukan
kemungkinan efek samping dan menentukan apakah terapi dapat diteruskan
karena bermanfaat atau dihentikan karena tidak bermanfaat atau ada efek
samping. Berilah kesempatan kepada dokter untuk mempelajari terapi
alternatif tersebut dan mendiskusikannya dengan anda.
Akhirnya, khusus dalam bidang autisme tidak ada yang dapat
mengklaim diri sebagai pakar, tidak ada juga yang dapat mengklaim bahwa
autisme milik suatu subspesialisasi tertentu. 1erjasama antara dokter, terapis
15
dan orang tua sangat penting demi kemajuan anak, jangan saling merasa benar
sendiri atau saling menyalahkan.
!etapi 'enurut Beberapa Sumber Ada !erapi 2ang Biasanya
Digunakan 2aitu <
a. !erapi perilaku misal dengan !?. ,kupasi, !?. Dicara,
sosialisasi dengan menghilangkan perilaku yang tidak benar.
!erapi perilaku pada anak dengan autisme berguna untuk mengurangi
perilaku yang tidak la"im dan menggantinya dengan perilaku yang bisa
diterima oleh masyarakat.
13 !erapi ,kupasi
!erapi okupasi pada anak dengan autisme bertujuan untuk membantu
menguatkan, memperbaiki koordinasi dan ketrampilan ototnya karena
kadang anak autisme juga mempunyai perkembangan motorik yang
kurang baik.
)3 !erapi Dicara
Speech !herapy merupakan suatu keharusan karena semua
penyandang autisme mempunyai keterlambatan bicara dan kesulitan
berbahasa
53 Sosialisasi dengan menghilangkan perilaku yang tidak wajar
!erapi ini dimulai dari kepatuhan dan kontak mata, kemudian
diberikan pengenalan konsep atau kognitif melalui bahasa reseptif dan
ekspresif. Setelah itu barulah anak dapat diajarkan hal#hal yang
bersangkutan dengan tata krama.
b. !erapi Biomedik
,bat#obatan untuk autisme sifatnya sangat individual dan perlu berhati#
hati, sebaiknya dosis dan jenisnya diserahkan kepada dokter spesialis yang
memahami autisme.
;enis obat, food suplement dan vitamin yang sering dipakai saat ini untuk
anak autisme adalah risperidone 8$isperdal3, ritalin, baloperidol,
pyridoksin 8vit. B:3, D'@ 8vit. B1&3, !'@, magnesium, omega#5 dan
omega# :.
14
c. Sosialisasi school regular
Anak dengan autisme yang telah mampu bersosialisasi dan berkomunikasi
dengan baik dapat dicoba untuk memasuki sekolah normal sesuai dengan
umurnya.
d. Sekolah 1husus.
Di dalam pendidikan khusus ini biasanya telah diramu terapi perilaku,
terapi wicara dan terapi okupasi dan bila perlu dapat ditambah dengan
terapi obat#obatan, vitamin dan nutrisi yang memadai.
(ada saat ini masih belum terdapat terapi medis maupun psikologis
yang dianggap efektif dalam proses penyembuhan autis ini. !ujuan umum
terapi pada autis ini menurut Sacharin 81%%&3 ialah untuk membantu mengatasi
cacatnya dan mengembangkan ketrampilan sosialnya. Aarmakoterapi pada
penderita auits hany a bermanfaat untuk menangani masalah penyimpangan
perilaku 8 gelisah, selalu ribut, dan berusaha untuk melukai diri sendiri3yaitu
dengan !ionida"in dan 1lorproma"in. 1eadaan tidak bisa tidur dapat diatasi
dengan Sedatif81loralhidrat3, konvulsi dapat diatasi dengan Antikonvulsant,
dan hiperkinesis dapat diatasi dengan diit bebas pengawet. 'etode terapi non
farmakologis dapat berupa dukungan $eward#punishment yaitu pemberian
haida sebagai dorongan positif dan dorongan negatif berupa hukuman.
Sedangkan pada terapi yang diterapkan oleh Dr. Amdreas $ett
8(eduliautisme.org3 didapatkan 5 buah langkah terapi yang disebut dengan
istilah $ehabilitasi <
13 !ahapan yang pertama adalah Rehabilitasi dasar, kegiatan ini ditujukan
untuk meningkatkan kemampuan anak untuk menggerakkan tangan dan
kaki, berbicara dan mengenali suara senormal mungkin.
)3 !ahap kedua adalah tahap Rehabilitasi lanjutan atau tahap fungsiologis
yang nantinya diarahkan untuk memulihakan kelemahan yang tak dapat
diatasi pada tahap sebelumnya, berisikan kegiatan pelatihan fisik lanjutan,
pelatihan emosi kejiwaan, dan peningkatan intelektualitasdasar anak secara
padu dalam kelompok bermain.
53 !ahap ketiga adalah tahap Rehabilitasi antisipasi Plateu or Pseudo-
Stationery Stage, yang diarahkan pada terapis dan orang tua anak untuk
terus mengawasi anak dari tahapan makin sulit bergerrak 8 0ate 'otor
Deterioration3 walaupun pada tahap 1 dan ) telah mengalami kemajuan.
1&
Bentuk lain dari terapi autis yang ada pada masa sekarang ini pelatihan
oleh sekolah autis yang bekerja sama dengan organisasi internasional
penanggulangan autis yang salah satu bentuk pengajarannya adalah dengan
melatih anak dengan berbicara sambil menatap wajah lawan bicara dan car
duduk yang tenang. *nformasi dalam bidang terapi autis yang sedang trend
saat ini adalah Kasein 8susu, keju, yogurth, krim3, dan Glutein 8terigu,
tepung vanir, bulgur, gandum dan oath3.
1eduanya adalah semacam protein en"im yang tak dapat dipecah oleh
metabolisme tubuh penderita autis, kerusakan mukosa kecil akan
menyebabkan bahan masuk melalui pembuluh darah. Bahan beracun
dalam sawar darah terbawa ke otak dan kemudian beraksi dengan
endhorphin sehingga muncul gangguan perilaku. !erapi seperti ini disebut
terapi biomedis yang tujuannya adalah untuk memperbaiki sistem
pencernaan dan menurunkan jumlah alergen yang masuk. (rinsip dari
kelainan autis adalah kemunculannya disebabkan karena adanya daya
tahan tubuh anak yang menurun, sehingga prinsip pengobatan ialah untuk
meningkatkan kekebalan tubuh klien.
11% L*0+ F+4)o( #+&' Me02e&'+(/h* Ke.e06/h+& :
a. Berat ringannya derajat
b. Csia anak pertama tidak ditangani secara benar dan teratur
c. *ntensitas penanganan, metode menetapkan 49 jam
perminggu
d. *K anak
e. 1eutuhan pusat bahasa di otak
!% ASUHAN KEPERAWATAN
1% Pe&'4+,*+&
Dalam mengkaji anak autis adalah <
a. (ola tingkah laku anak
b. =ara mereka berinteraksi berhubungan dengan orang lain
c. =ara berkomunikasi secara verbal
d. (erkembangan mental
2% D*+'&o.+
1:
Sejauh ini tidak ditemukan tes klinis yang dapat mendiagnosa langsung
autisme. Diagnosa yang paling tepat adalah dengan cara seksama mengamati
perlilaku anak dalam berkomunikasi, bertingkah laku dan tingkat
perkembangannya. Dikarenakan banyaknya perilaku autisme juga disebabkan
oleh adanya kelainan kelainan lain 8bukan autisme3 sehingga tes klinis dapat
pula dilakukan untuk memastikan kemungkinan adanya penyebab lain
tersebut.
1arena karakteristik dari penyandang autisme ini banyak sekali
ragamnya sehingga cara diagnosa yang paling ideal adalah dengan
memeriksakan anak pada beberapa tim dokter ahli seperti ahli neurologis, ahli
psikologi anak, ahli penyakit anak, ahli terapi bahasa, ahli pengajar dan ahli
profesional lainnya dibidang autisme. Dokter ahli praktisi profesional yang
hanya mempunyai sedikit pengetahuan training mengenai autisme akan
mengalami kesulitan dalam men#diagnosa autisme. 1adang kadang dokter ahli
praktisi profesional keliru melakukan diagnosa dan tidak melibatkan orang
tua sewaktu melakukan diagnosa. 1esulitan dalam pemahaman autisme dapat
menjurus pada kesalahan dalam memberikan pelayanan kepada penyandang
autisme yang secara umum sangat memerlukan perhatian yang khusus dan
rumit.
/asil pengamatan sesaat belumlah dapat disimpulkan sebagai hasil
mutlak dari kemampuan dan perilaku seorang anak. 'asukkan dari orang tua
mengenai kronologi perkembangan anak adalah hal terpenting dalam
menentukan keakuratan hasil diagnosa. Secara sekilas, penyandang autisme
dapat terlihat seperti anak dengan keterbelakangan mental, kelainan perilaku,
gangguan pendengaran atau bahkan berperilaku aneh dan nyentrik. 2ang lebih
menyulitkan lagi adalah semua gejala tersebut diatas dapat timbul secara
bersamaan.
1arenanya sangatlah penting untuk membedakan antara autisme
dengan yang lainnya sehingga diagnosa yang akurat dan penanganan sedini
mungkin dapat dilakukan untuk menentukan terapi yang tepat
Adapun Diagnosa Autis 2ang Biasanya !erjadi Adalah <
a. $esiko terjadi trauma bd keinginan untuk bunuh diri
b. @angguan komunikasi verbal bd keterlambatan dan gangguan *ntelektual
c. @angguan interaksi sosial bd menarik diri
1.
3% I02le0e&)+.*
1.3 !ujuan <
Agar anak dapat menghindari benda#benda tajam atau benda#benda yang
membahayakan dirinya.
a. Bina hubungan saling percaya
b. /indari benda yang berbahaya di sekitar klien
c. ,bservasi perilaku yang membahayakan klien
d. Berikan aktivitas yang positif untuk mengembangkan kemampuan
e. Dorong anak agar mau bermain dengan teman#temannya sebagai alat
untuk distraksi agar tidak menyendiri
f. Beri reinforcement bila anak dapat mengurangi perilaku yang
berbahaya
).3 !ujuan <
Anak dapat berkomunikasi dengan verbal sehingga ia dapat melakukan
hubungan sosial engan orang lain.
a. Bina hubungan saling percaya
b. Berikan stimuli untuk mengadakan interaksi dengan lingkungan misal
dengan alat permainan
c. @unakan kata#kata kalimat yang mudah dimengerti
d. 0ibatkan keluarga dalam melakukan tindakan
e. Beri reinforcement bila anak berhasil
5.3 !ujuan <
Anak mampu mengadakan interaksi sosial dengan lingkungan
a. Bina hibungan saling percaya
b. Seringlah berinteraksi dengan anak
c. Ajak anak untuk berinetraksi dengan teman sebayanya
d. Beri sentuhan lembut pada anak
$ E7+l/+.*
a. 'emantau perilaku anak apakah masih melakukan tindakan yang
sekiranya membahayakan dirinya.
b. 'engobservasi kemampuan anak dalam berkomunikasi, apakah ada
hambatan.
1-
c. 'engobservasi anak dalam berinteraksi sosial dengan orang lain, apakah
anak sudah merasa senang dan nyaman.
REFERENSI :
/andojo. )995. Auits. ;akarta < (!. Bhuana *lmu (opuler.
Soetjiningsih.1%%&. Tumbuh Kembang Anak..;akarta < +@=
Staf (engajar *lmu 1esehatan Anak A1C*. 1%%-. Ilmu Kesehatan Anak. ;akarta <
*nfomedika.
Dard, G *. Assessment of chemical factors in relation to child hyperactivity.
;.Gutr.L +nv.'ed. 8AB*G@D,G3 .843M1%%.<555#54).
http://www.microsoft.com/isapi/redir/utismepenelitian.autisme/padaana!/.dll"
prd#ie$p%er#&$ar#msnhome
http://www.manajemen'olbu.com/new/isi/autisme/ana!.())*.!olom.php"
isi+id#,),$produ!+id#*
http://www.putera!embara.org/milis/journal/autisme-.shtml
htpp://www.allergycenter/allergy .ormone.
htpp<www.allergieswkmbehaviour.
htpp<www.allergycenterC=1allergy.
1%
Disusun Guna Memenuhi Tugas Dari Mata Kuliah
Keperawatan Anak I (KJR 212)
Disusun Oleh :
(0201100002 / II.A)
DEPARTEMEN KESEHATAN REPU!LIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MALANG
"URUSAN KEPERAWATAN
)9
MALANG
200$
)1

You might also like