You are on page 1of 12

Mengapa Barat Menjadi Sekular-Liberal?

Adian Husaini, M.A



Sekularisasi merupakan fenomena yang kas dalam dunia !risten. Menurut Bernard
Le"is, pemikir politik paling berpengaru di Amerika Serikat sesuda berakirnya
perang dingin, #Sejak a"al mula, kaum !risten diajarkan--baik dalam persepsi maupun
praktis--untuk memisakan antara $uan dan kaisar dan dipaamkan tentang adanya
ke"ajiban yang berbeda antara keduanya.# %Bernard Le"is, &at &ent &rong? &estern
'mpa(t and Middle )astern *esponse, +London, -oeni., /00/1, lm. 2234. 5alam
bukunya, 6ristianity in &orld History, Arend $eodor 7an Leeu"en men(atat,
penyebaran !risten dan )ropa memba"a pesan sekularisasi. !ata Lee"en, #!ristenisasi
dan sekularisasi terlibat bersama dalam suatu ubungan yang dialektikal.# Maka,
menurutnya, persentuan antara kultur sekular Barat dengan kultur tradisional religius di
$imur $enga dan Asia adala bermulanya babak baru dalam sejara sekularisasi. Sebab,
kultur sekular adala adia !risten kepada dunia %6ristianity8s gift to te "orld4.
%-endapat Leeu"en dikutip dari buku Mark 9uergensmeyer, $e :e" 6old &ar?
+London, ;ni7ersity of 6alifornia -ress, 2<<=>, lm. 2?-2@4.
-andangan Le"is dan Leeu"en merupakan babak baru dalam sejara peradaban Barat,
yang saat itu kekristenan tela mengalami tekanan berat, seingga dipaksa untuk
memperke(il atau membatasi "ilaya otoritasnya. Aereja dipaksa menjadi sekular
dengan melepaskan "ilaya otoritasnya dalam dunia politik. Benomena sekularisasi dan
liberalisasi pada peradaban Baarat--yang kemudian diglobalkan ke seluru dunia--
sebenarnya dapat ditelusuri dari proses sejara yang panjang yang dialami ole sala satu
peradaban besar dunia ini. 5alam buku $e Se(ulariCation of $e )uropean Mind in $e
:ineteent 6entury, D"en 6ad"i(k menulis satu bab berjudul #Dn Liberalism#. !ata
liberalse(ara arfia artinya #bebas# %free4, artinya #bebas dari berbagai batasan# %free
from restraint4. #:egara liberal,# tulis 6ad"i(k, #arusla negara sekular.# %D"en
6ad"i(k, $e Se(ulariCation of te )uropean Mind in te :ineteent 6entury +:e"
Eork, 6anbridge ;ni7ersity -ress, 2<@31, lm. /@4.
5alam sejara !risten )ropa, kata se(ular dan liberal dimaknai sebagai pembebasan
masyarakat dari (engkeraman kekuasaan Aereja yang sangat kuat dan egemonik pada
Caman pertengaan. -roses berikutnya bukan saja dalam bidang sosial-politik, tetapi juga
menyangkut metodologi pemaaman keagamaan. Misalnya, mun(ul pemikiran Eaudi
Liberal %Liberal 9udaism4 dengan tokonya Abraam Aeiger. Begitu juga merebaknya
pemikiran teologi liberal dalam dunia !risten. -roses sekularisasi-liberalisasi agama
kemudian diglobalkan dan dipromosikan ke agama-agama lainnya, termasuk 'slam.
Mengapa Barat kemudian memili jalan idup sekular-liberal? Setidaknya ada tiga faktor
penting yang menjadi latar belakang mengapa Barat memili jalan idup sekular dan
liberal dan kemudian mengglobalkan pandangan idup dan nilai-nilainya ke seluru
dunia, termasuk di dunia 'slam. -ertama, trauma sejara, kususnya yang berubungan
dengan dominasi agama %kristen4 pada Caman pertengaan. !edua, problema teks Bible.
5an ketiga, problema teologi !risten. !etiga problem itu terkait satu dengan lainnya,
seingga memun(ulkan sikap traumatis teradap agama, yang pada ujungnya melairkan
sikap berpikir sekular-liberal dalam sejara tradisi pemikiran Barat modern.
-ertama, -roblem Sejara !risten
Sejara kekristenan, kata Bernard Le"is, banyak di"arnai dengan perpe(aan %skisma4
dan kekafiran %eresy4, dan dengan konflik antar-kelompok yang berujung pada
peperangan atau penindasan. Sejara bermula sejak Caman !onstantin Agung, yang saat
itu terjadi konflik antara Aereja !onstantinopel, Antio(, dan Ale.andria. Lalu, antara
!onstantinopel dan *omaF antara !atolik dan -rotestanF dan antara berbagai sekte dalam
!risten. Setela konflik-konflik berdara banyak terjadi, maka mun(ul kalangan !risten
yang berpikir ba"a keidupan toleran antar-kelompok masyarakat anya mungkin
dilakukan jika kekuasaan Aereja untuk mengatur politik diilangkan, begitu juga (ampur
tangan negara teradap Aereja. %Bernard Le"is, &at &ent &rong? &estern 'mpa(t and
Middle )astern *esponse +London, -oeni., /00/1, lm. 2234.
5alam perjalanan sejaranya, peradaban Barat tela mengalami masa yang pait, yang
mereka sebut #Caman kegelapan# %te dark ages4. Mereka menyebutnya juga sebagai
#Caman pertengaan# %te medie7al ages4. Gaman itu dimulai ketika 'mperium *oma"i
Barat runtu pada H@? M dan mulai mun(ulnya Aereja !risten sebagai institusi dominan
dalam masyarakat !risten Barat sampai dengan masuknya Caman renaisan(e sekitar abad
ke-2H. !arena itu, mereka menyebut Caman baru dengan istila #renaisan(e#, yang
artinya #rebirt# %lair kembali4. Mereka seperti merasa ba"a ketika idup di ba"a
(engkeraman kekuasaan Aereja, mereka mengalami kematian. Sebab, ketika itu Aereja
yang mengklaim sebagai institusi resmi "akil $uan di muka bumi melakukan egemoni
teradap keidupan masyarakat dan melakukan berbagai tindakan brutal yang sangat
tidak manusia"i %silakan Saudara ba(a juga artikel edisi sebelumnya4.
Memaami latar belakang penindasan brutal teradap kaum non-!risten dan kelompok-
kelompok yang dianggap kafir lainnya, yang lantas melairkan trauma teradap agama,
adala sangat penting bagi kita untuk menelaa sejara mengapa dan bagaimana Aereja
pada Caman pertengaan membangun kekuatan egemoniknya. Sala satu fenomena
penting dalam sejara abad pertengaan di )ropa adala upaya Aereja !risten
memperole dan memeliara kekuatan politiknya. Agama !risten mulai mendapatkan
peluang kebebasan--setela beratus-ratus taun mengalami penindasan di ba"a
imperium *oma"i--dari !aisar !onstantin, yang pada taun =2= M mengeluarkan )di(t
of Milan. 5engan dikeluarkannya )di(t of $eodosius pada taun =</ M, agama !risten
memegang posisi sebagai agama negara %state-relegion4 dari 'mperium *oma"i %*oman
)mpire4. %Mar7in -erry, &estern 6i7iliCation, lm. 2/I-2/<4.
!etika kekaisaran *oma"i runtu pada taun H@? M, Aereja tetap mempertaankan
sistem administrasi *oma"i dan memeliara elemen-elemen peradaban Eunani-*oma"i
%Aree(o-*oman (i7iliCation4. Sebagai faktor pemersatu, Aereja menyediakan ja"aban
bagi masyarakat tentang konsep keidupan dan kematian. 5alam keidupan sosial yang
menuju kean(uran ketika itu, Aereja merupakan satu-satunya institusi yang memberikan
alternatif rekonstruksi keidupan. !arena itu, kemudian pengaru Aereja meluas begitu
(epat di seluru daratan )ropa, melibas berbagai pengaru pandangan dan
keper(ayaantradisional )ropa. Sepanjang daratan )ropa, dari 'talia sampai 'rlandia,
sebua masyarakat baru berpusat pada kekristenan, terbentuk. Selama abad pertengaan,
ketika kota-kota mengalami kean(uran, biara-biara menjelma menjadi pusat-pusat
kebudayaan, dan tetap bertaan sampai mun(ulnya kembali kota-kota di masa kemudian.
!etika itu biara-biara juga menyediakan pera"atan dan bantuan bagi orang-orang sakit
dan miskin serta menyiapkan tempat bagi para pengembara. %Mar7in -erry, &estern
6i7iliCation, lm. 2H<-2304.
A"al-a"al abad pertengaan merupakan periode pembentukan institusi kepausan. Aereja
*oma"i %*oman 6ur(4 mulai terorganisasi dengan baik pada Caman -aus Aregorius
%3<0-?0H M4--yang dikenal sebagai #$e Areat#. 5iala yang membangun a"al mula
birokrasi kepausan masa pertengaan dan memperkuat kekuasaan kepausan %papa(y8s
po"er4. -aus Aregorius juga melakukan akti7itas ekonomi dengan mengimpor gandum
untuk memberi makan prajurit *oma"i dan mengirimkan pasukan mela"an kelompok
ereti( Lombards. Akirnya, pada abad ke-I aliansi antara -aus dan *aja -ippin dari
-eran(is berasil mendirikan #kerajaan kepausan# %papel states4 dan mengatur dukungan
-aus untuk memberikan legitimasi teradap keluarga -ippin. $aun I00 M kekaisaran
*oma"i $imur %ByCantine4 berpinda ke Barat dengan diangkatnya anak -ippin,
6arlemagne, sebagai #)mperor of *omans#.
-engesaan kekaisaran *oma"i teradap 6arlemagne kemudian membentuk pola
ubungan baru dalam bidang keagamaan di abad pertengaan. 'ni berkaitan dengan
pemisaan tanggung ja"ab dan sumber legitimasi kekuasaan dari dua institusi tersebut,
negara dan gereja. 6onto yang menarik terjadi pada kasus konflik antara -aus Aregorius
J'' dan *aja Henry 'J pada paru abad ke-22. !onflik bermula ketika Aregorius
melarang keterlibatan *aja dalam pengangkatan pejabat gereja. 4-aus berargumen ba"a
konsep Aereja sebagai monarki berasal dari tradisi imperium *oma"i. -aus sendiri
yang berak mengangkat dan memberentikan para uskup, mengadakan suatu sidang
umum dan mengeluarkan peraturan moral dan keagamaan. 9ika -aus mengu(ilkan
seorang penguasa, maka penguasa itu berarti tela berdiri di luar tubu kekristenan.
!arena itu, ia tidak dapat menjadi penguasa di "ilaya !risten. *aja Henry 'J menolak
klaim -aus tersebut, dan menyatakan ba"a kekuasaan raja juga datang langsung dari
$uan. Mengadapi tantangan itu, Aregorius menyerukan kepatuan pasif teradap
Henry 'J. -ada akir pertarungan Henry 'J takluk dan dipaksa menemui Aregorius di
6anossa pada 20@@. -aus kemudian meringankan ukuman atas Henry tetapi tidak
memulikan kekuasaannya. !asus ini menunjukkan keefektifan kekuasaan -aus atas
pemerinta.
!emenganan Aregorius tampaknya meningkatkan moral Aereja dalam mengadapi
segala sesuatu yang dipandang sebagai #musu#. Appalagi, sejumla penguasa !risten
juga berasil merebut kembali daera-daera yang sebelumnya direbut ole Muslim.
$aun 20<2 6ount *oger berasil merebut Sisilia. $aun 20I3 !risten Spanyol, dengan
bantuan tentara -ran(is berasil mempertaankan $oledo dari serangan Muslim. -aus dan
para uskup kemudian lebi jau melangka untuk mendorong masyarakat membentuk
milisi-milisi bersenjata. Sala satunya adala ;skup $oul, yang kemudian menjadi -aus
Leo 'K pada taun 20H<. 5ua bulan setela penobatannya, -aus Leo 'K membentuk
milisi *oma"i untuk memerangi bangsa :orman, yang mengan(am menyerbu
"ilayanya. 5ua pulu taun kemudian, -aus Aregorius J'' menyerukan semua rakyat
)ropa untuk membentuk milisi besenjata yang dinamakan sebagai #$e !nigt of St.
-eter#. %!aren Amstrong, Holy &ar, lm. ?/-?=4.
-ada Caman egemoni kekuasaan Aereja inila lair sebua institusi Aereja yang sangat
terkenal kejaatan dan kekejamannya, yang dikenal sebagai #':L;'S'S'#. !aren
Armstrong, mantan biara"ati dan penulis terkenal, menggambarkan kejaatan institusi
'nMuisisi !risten dalam sejara sebagai berikut.
#Sebagian besar kita tentunya setuju ba"a satu dari institusi !risten yang paling jaat
adala 'nMuisisi, yang merupakan instrumen teror dalam Aereja !atolik sampai dengan
akir abad-2@. Metode inMuisisi ini juga digunakan ole Aereja -rotestan untuk
melakukan penindasan dan kontrol teradap kaum !atolik di negara-negara mereka.#
%!aren Amstrong, Holy &ar, $e 6rusades and $eir 'mpa(t on $oda8s &orld%London,
M(Millan London Limited, 2<<24, lm. H3?.4
!etika pasukan :apoleon menaklukkan Spanyol taun 2I0I, seorang komandan
pasukannya, !olonel Lemanouski, melaporkan ba"a pastor-pastor 5ominikan
mengurung diri dalam biara mereka di Madrid. !etika pasukan Lemanouski memaksa
masuk, para inMuisitor itu tidak mengakui adanya ruang-ruang penyiksaan dalam biara
mereka. $etapi, setela digeleda, pasukan Lemanouski menemukan tampat-tempat
penyiksaan di ruang ba"a tana. $empat-tempat itu penu dengan ta"anan, semuanya
dalam keadaan telanjang, dan beberapa di antaranya gila. -asukan -ran(is yang suda
terbiasa dengan kekejaman dan dara sampai-sampai merasa muak dengan pemandangan
seperti itu. Mereka lalu mengosongkan ruang-ruang penyiksaan itu, dan selanjutnya
meledakkan biara tersebut. %-eter de *osa,Ji(ars of 6rist, $e 5ark Side of te -apa(y,
lm. /=<. *ober Held, dalam bukunya, #'nMuisition#, memuat foto-foto dan lukisan-
lukisan yang sangat mengerikan tentang kejaatan 'nMuisisi yang dilakukan toko-toko
Aereja ketika itu. 5ia paparkan lebi dari 30 jenis dan model alat-alat siksaan yang
sangat brutal, seperti pembakaran idup-idup, pen(ukilan mata, gergaji pembela tubu
manusia, pemotongan lida, alat pengan(ur kepala, pengebor 7agina, dan berbagai alat
model siksaan lain yang brutal. 'ronisnya lagi, sekitar I3N korban penyiksaan dan
pembunuan adala "anita. Antara taun 2H30-2I00 diperkirakan antara /-H juta "anita
dibakar idup-idup di daratan !atolik maupun -rotestan )ropa4.
-erlu di(atat ba"a kekejaman 'nMuisisi dilakukan ole Aereja, yang memegang otoritas
atau "akil $uan. Berbeda dengan 'slam yang tidak mengenal institusi kekuasaan agama.
-aus adala "akil !ristus yang diklaim mempunyai sifat infallible +tidak dapat sala1.
!etika -aus melegalisasi kekejaman dan penindasan, tetap saja dianggap sebagai "akil
$uan. !arena itu, kesalaan yang dilakukan Aereja adala kesalaan pada agama itu
sendiri. 'ni berbeda dengan 'slam. 9ika ada penguasa 'slam yang melakukan kesalaan
atau keCaliman, itu dilakukannya sebagai indi7idu dan tidak atas legalitas keagamaan,
meskipun mungkin ia menggunakan alasan keagamaan tertentu. 'slam tidak mengenal
kekuasaan agama %$eokrasi4. !arena itu, tidakla tepat jika konsep politik dalam 'slam,
yang diterapkan selama ratusan taun, yakni konsep kilafa, disebut dengan istila
dalam tradisi !risten, yaitu #teokrasi#. Abul A8la Maududi mala meyebut $eokrasi
sebagai pemerintaan syaitan.
-ada =2 Dktober 232@ Martin Luter %2HI=-23H?4 memberontak pada kekuasaan -aus
dengan (ara menempelkan <3 poin pernyataan di pintu gerejanya, di 9erman. 'a di
antaranya menentang praktik penjualan #pengampunan dosa# ole pemuka gereja,
menggugat keseluruan doktrin supremasi -aus, yang dikatakannya tela keilangan
legitimasi akibat penyele"engan yang dilakukannya. $aun 23/2 Luter diku(ilkan dari
Aereja !atolik. :amun Luter berasil mendapatkan perlindungan dari seorang penguasa
di "ilaya 9erman dan akirnya mengembangkan gereja dan ajaran tersendiri terlepas
dari kekuasaan -aus. %-ilip 9. Adler, &orld 6i7iliCations %Belmont, &as"ort, /0004,
lm. =2H-=234.
Berbagai penyele"engan penguasa agama dan pemberontakan toko-toko !risten
kepada kekuasaan Aereja yang mengklaim sebagai "akil !ristus menunjukkan ba"a
konsep #infallible# %tidak dapat sala4 dari Aereja suda tergoyangkan. -emberontakan
demi pemberontakan terus berlangsung, seingga dunia !risten )ropa kemudian terbela
menjadi dua bagian besar, !atolik dan -rotestan. Beratus taun kedua agama ini bersaing
dan saling melakukan berbagai aksi pembantaian. 5i 'nggris *aja Henry J''' %2H<2-
23H@4 memisakan diri dari -aus dan membentuk Aereja sendiri, anya karena -aus
menentang perka"inannya dengan Anne Boleyn dengan men(eraikan istrinya terdaulu,
6aterine of Aragon. $ata 'ngris akirnya jatu ke tangan -rotestan %Anglikan4.
-erebutan tata 'nggris ole Aereja ini di"arnai dengan berbagai tindakan kejam yang di
luar batas perikemanusiaan.
5i -ran(is, pertarungan antara !atolik dan -rotestan juga berlangsung sangat sengit.
Sala satu kisa yang paling mengerikan adala pembantaian kaum -rotestan--terutama
6al7inists--di -aris ole kaum !atolik taun 23@/ yang dikenal sebagai #$e St.
Bartolome"8s 5ay Massa(re#. 5iperkirakan 20.000 orang mati. Selama berminggu-
minggu jalan-jalan di -aris dipenui dengan mayat yang membusuk. %-ilip 9. Adler,
&orld 6i7iliCation, lm. =//. Seorang yang selamat dari pembantaian itu
menggambarkan ari yang mengerikan itu, #$idak seorang pun dapat mengukur berbagai
kekejaman yang terjadi dalam pembunuan-pembunuan ini .... Sebagian besar mereka
dimusnakan dengan belati. $ubu mereka ditikam, anggota tubunya dirusak, mereka
diina dengan (emooan yang lebi tajam dari pedang ... mereka memukul sejumla
orang tua tanpa perasaan, membenturkan kepala mereka ke batu di dermaga dan
kemudian melemparkan sosok setenga mati itu ke sungai. Seorang anak yang
terbungkus pakaiannya diseret di jalan dengan tali yang dililitkan di leernya ole anak-
anak berumur sekitar < atau 20 taun. ... kemudian melemparkannya ke sungai, yang
menjadi mera karena dara dan tidak dapat kembali ke "arna asalnya untuk "aktu yang
panjang.#
-ran(is juga dikenal dengan *e7olusinya %2@I<4 yang dasyat yang mengusung jargon
#Liberty, )gality, Braternity#. -ada masa itu para bangsa"an %(lergy4 di -ran(is
menempati kelas istime"a bersama para bangsa"an. Mereka mendapatkan ak istime"a,
termasuk pembebasan pajak. 'ni menimbulkan dendam bagi masyarakat Barat dan
berpengaru besar teradap sikap Barat dalam memandang Agama. $idak eran jika pada
era berikutnya mun(ul sikap anti-pemuka agama, yang dikenal dengan istila #anti-
(leri(alism# pada abad ke-2I.
$rauma inila yang kemudian melairkan paam sekularisme dalam politik, yakni
memisakan antara agama dengan politik. Mereka selalu beralasan ba"a jika agama
di(ampur dengan politik, maka akan terjadi #politisasi agama#F agama arusla
dipisakan dari negara. Agama dianggap sebagai "ilaya pribadi dan politik %negara4
adala "ilaya publikF agama adala al yang su(i, sedangkan politik adala al yang
kotor dan profan. -ada taap selanjutnya, mereka terus men(ari dalil-dalil dan alasan
teologis untuk memperkuat argumentasi sekularisasi, kususnya ditemukan pada ayat-
ayat tertentu pada Bible. 'ni adala trauma barat pada sejara keagamaan mereka, yang
sangat berbeda dengan pengalaman sejara 'slam, atau peradaban lainnya. Mengadapi
serangan yang sangat kuat tersebut piak !risten akirnya menyera dan menerima
proses sekularisasi sebagai bagian dari kenyataan.
!edua, -roblem $eks Bible
-roblem ini berkaitan dengan otentisitas teks Bible dan makna yang terkandung di
dalamnya. Ada sebagian kalangan yang dengan gegaba men(oba menyamakan antara
Al-Lur8an dengan Bible dengan menyatakan ba"a semuanya adala kitab su(i, dan
semuanya mukjiCat. -adaal, kalangan ilmu"an Barat yang jeli bisa membedakan antara
kedua kitab agama itu. $eks Al-Lur8an tidak mengalami problema, sebagaimana problema
teks Bible. :orman 5aniel dalam bukunya, 'slam and $e &est, $e Making of an
'mage, menegaskan, #Al-Lur8an tidak ada bandingannya dengan apa pun di luar 'slam
%$e Luran as no parallel outside 'slam4.# %:orman 5aniel, 'slam and $e &est, $e
Making of an 'mage+D.ford, Dne"orld -ubli(ations, 2<<@1, lm. 3=4.
Hebre" Bible %-erjanjian Lama4, misalnya, ingga kini masi merupakan misteri.
*i(ard )lliot Briedman, dalam bukunya, &o &rote te Bible, menulis ba"a ingga
kini siapa yang sebenarnya menulis kitab ini masi merupakan misteri. 'a menulis,
#Adala sebua fakta yang mengerankan ba"a kita tak perna tau se(ara pasti siapa
yang tela membuat buku itu yang tela menjalankan peran penting dalam peradaban kita
%'t is a strange fa(t tat "e a7e ne7er kno"n "it (ertainty "o produ(ed te book tat
as played a (entral role in our (i7iliCation4.# 'a men(ontokan, $e Bi7e Book of Moses
diduga ditulis ole MosesF Book of Lamentation ditulis ole :abi 9eremiaF separu
MaCmur %-salm4 ditulis !ing 5a7id. $etapi, kata Briedman, tidak seorang pun tau
bagaimana perujukan penulis itu memang benar adanya. $e Bi7e Book of Moses, kata
Briedman, merupakan teka-teki paling tua di dunia %'t is one of te oldest puCCles in te
"orld4. $idak ada satu ayat pun dalam $ora yang menyebutkan ba"a Moses adala
penulisnya. Sementara, di dalam teksnya dijumpai banyak kontradiksi. %*i(ard )lliot
Briedman, &o &rote te Bible +:e" Eork, -erennial Library, 2<I<1, lm. 23-2@4.
-erjanjian Baru %$e :e" $estament4 juga mengadapi banyak problem otentitas teks.
-rof. Bru(e M. MetCger, guru besar baasa -erjanjian Baru di -rin(eton $eologi(al
Seminary, menulis beberapa buku tentang teks -erjanjian Baru. 5alam pembukaan
bukunya, #A $e.tual 6ommentary on te Areek :e" $estament#, terbitan ;nited Bible
So(ieties, (orre(ted edition taun 2<@3, MetCger menjelaskan, ada dua kondisi yang
selalu diadapi ole penafsir Bible, yaitu %24 tidak adanya dokumen Bible yang original
saat ini, dan %/4 baan-baan yang ada pun sekarang ini berma(am-ma(am, berbeda satu
dengan yang lainnya.
Baasa Eunani %Areek4 adala baasa asal $e :e" $estament. Banyaknya ragam teks
dan manuskrip menyebabkan keragaman teks tidak dapat diindari. Hingga kini ada
sekitar 3.000 manuskrip teks Bible dalam baasa Areek, yang berbeda satu dengan
lainnya. 6etakan pertama $e ne" $estamentberbaasa Areek, terbit di Basel pada 232?,
disiapkan ole 5esiderius )rasmus %ada yang menyebut taun 232H terbit $e :e"
$estament edisi Areek di Spanyol4. !arena tidak ada manuskrip Areek yanglengkap,
)rasmus menggunakan berbagai 7ersi Bible untuk melengkapinya. ;ntuk kitab &ayu
%*e7elation4, misalnya, ia gunakan 7ersi Latin susunan 9erome, Julgate. -adaal, teks
Latin itu sendiri memiliki keterbatasan dalam me"akili baasa Areek. %Bru(e M.
MetCger, A $e.tual 6ommentary on te Areek :e" $estament +Stutgard, ;nited Bible
So(ieties, 2<@31, lm. 2=-/2. 9uga, &erner Aeorg !ume,$e :e" $estament, $e
History of te 'n7estigation of 'ts -roblem %:as7ille, Abingdon -ress, 2<@/4, lm. H0.
5alam bukunya yang lain, $e )arly Jersions of te :e" $estaments, MetCger mengutip
tulisan Bonifatius Bis(er yang berjudul Limitation of Latin in *epresenting Areek.
5alam buku itu, Bis(er dikutip MetCger menulis, #Meskipun baasa Latin se(ara umum
sangat (o(ok untuk digunakan menerjemakan dari baasa Eunani, tetap saja ada bagian-
bagian yang tidak bisa diekspresikan dalam baasa Latin.#
$aun 232< terbit edisi kedua teks Bible dalam baasa Eunani. $eks ini digunakan ole
Martin Luter dan &illiam $yndale untuk menerjemakan Bible dalam baasa 9erman
%23//4 dan 'nggris %23/34. $aun-taun berikutnya banyak terbit Bible baasa Eunani
yang berbasis pada teks 7ersi ByCantine. Antara taun 232? sampai 2?== terbit sekitar
2?0 7ersi Bible dalam baasa Eunani. 5alam edisi Eunani ini dikenal istila #$e.tus
*e(eptus# yang dipopulerkan ole Bona7entura dan Abraam )lCe7ier. :amun, edisi ini
pun tidak jau berbeda dengan 2?0 7ersi lainnya. %Bru(e M. MetCger, A $e.tual
6ommentary on te Areek :e" $astament, lm. //-/H4. Meskipun sekarang tela ada
kanonifikasi, tetapi menurut -rof. MetCger, adala mungkin untuk mengadirkan edisi
lain dari $e :e" $estament. %Bru(e M. MetCger, $e 6anon of te :e" $estament, 'ts
Drigin, 5e7elopment, and Signifi(an(e +D.ford, 6larendon -ress, 2<I@1, lm. /@=4.
Bagaimana pun telitinya, satu terjemaan pasti tidak akan mampu mengekspresikan
baasa asalnya dengan tepat. Apalagi, jika terjemaan itu suda dilakukan ke berbagai
baasa. Ambil satu (onto ayat dalam Bible, !itab 2 *aja-*aja 22, 2 dalam sejumla
7ersi Bible ditulis sebagai berikut.
Jersi Lembaga Alkitab 'ndonesia %LA'4 terbitan taun /000 ditulis, #Ada pun *aja
Salomo men(intai banyak perempuan asing. 5isamping anak Biraun ia men(intai
perempuan-perempuan Moab, Amon, )dom, Sidon, dan Het.#
5alam 7ersi $e Li7ing Bible ditulis, #!ing Salomon married any oter girls besides te
)gyptian prin(ess. Many of tem (ame from nations "ere idols "ere "orsipped--
Moab, Ammon, )dom, Sidon and from te Hittites.#
Sedangkan Bible !ing 9ames Jersion menulis, #But !ing Solomon lo7ed many strange
"omen, togeter "it te daugter of -aarao, "omen of Moabites, Ammonites,
)domites, Gidonians, and Hittites.#
Lain pula yang ada dalam 7ersi $e Bible *e7ised Standard Jersion, #:o" !ing
Solomon lo7ed many foregn "omenF te daugter of -arao, and Moabites, Ammonite,
)8domite, Sido8nia, and Hittite "omen.#
5alam edisi latin 8Julgate8 ditulis, #re. autem Salomon ama7it mulieres alienigenas
multas filiam MuoMue -araonis et Moabitidas et Ammanitidas 'dumeas et Sidonias et
6etteas.#
-eratikan, bagaimana sejumla 7ersi Bible menggunakan kata #men(intai#
%lo7edOama7it4, sedangkan$e Li7ing Bible menggunakan kata #married#. Baktanya,
Salomon memang menga"ini "anita-"anita asing itu. !ejaatan Salomon 7ersi Bible
digambarkan dalam !itab 2 *aja-*aja 22, 2-<. 5alam kitab itu digambarkan perilaku
Salomo yang tidak patut dilakukan ole seorang nabi utusan Alla--dalam konsepsi
'slam.
!etiga, -roblem $eologi !risten
5r. 6. Aroenen Dfm, seorang teolog Belanda, men(atat, #Seluru permaslaaan
kristologi di dunia Barat berasal dari kenyataan ba"a di dunia Barat, $uan menjadi
satu problem.# Setela membaas perkembangan pemikiran tentang Eesus !ristus
%!ristologi4 dari para pemikir dan teolog !risten yang berpengaru, ia sampai pada
kesimpulan ba"a keka(auan para pemikir !risten di dunia Barat anya men(erminkan
kesimpangsiuran kultural di Barat. #!esimpangsiuran itu merupakan akibat sejara
kebudayaan dunia Barat,# tulis Aroenen. %6. Aroenen, Sejara 5ogma !ristologi,
-erkembangan -emikiran tentang Eesus !ristus pada ;mat !risten +Eogyakarta,
!anisius, 2<II1, lm. /I?4.
Sepanjang sejara peradaban Barat, terjadi banyak persoalan serius dalam perdebatan
teologis. -ada Caman pertengaan, rasio arus disubordinasikan kepada keper(ayaan
!risten. Akal dan filosofi pada Caman pertengaan tidak digunakan untuk mengkritisi
atau menentang doktrin-doktrin keper(ayaan !risten, tetapi digunakan untuk
mengklarifikasi, menjelaskan, dan menunjangnya. Sejumla ilmu"an seperti Saint
Anselm, Abelard, dan $omas AMuinas men(oba memadukan antara akal %reason4 dan
teks Bible %re7elation4. -roblem yang kemudian mun(ul iala ketika para ilmu"an dan
pemikir diminta mensubordinasikan dan menundukkan semua pemikirannya kepada teks
Bible dan otoritas Aereja, justru kedua al itula terletak problem itu sendiri. 5i samping
mengadapi problema otentisitas, Bible juga memuat al-al yang bertentangan dengan
akal dan perkembangan ilmu pengetauan. Sejumla ilmu"an mengalami benturan
dengan Aereja dalam soal ilmu pengetauan seperti Aalileo Aalilei %23H?-2?H/4 dan
:i(olaus 6operni(us %2H@=-23H=4. Bakan, Aiordano Bruno %23HI-2?004, pengagum
:o(olaus 6operni(us, dibakar idup-idup. %).A. Li7ingstone, D.ford 6on(ise
5i(tionary of 6ristian 6ur( +D.ford, D.ford ;ni7ersity -ress, 2<<?14.
9ika para ilmu"an dipaksa tunduk kepada doktrin teologis yang mereka sendiri sulit
memaaminya, tentu mun(ul benturan pemikiran. -adaal, konsepsi teologis !risten--
terutama fakta dan posisi ketuanan Eesus--tela menjadi ajang perdebatan ramai di
kalangan !risten, sepanjang sejaranya. !elompok-kelompok yang tidak menyetujui
doktrin resmi Aereja di(ap sebagai ereti(s dan banyak di antaranya yang diburu dan
dibasmi. 6ontonya adala satu kelompok yang bernama 6atary, yang idup di selatan
-ran(is. !elompok 6atary adala penganut 6atarism, satu kelompok eresy radikal
pada Caman pertengaan. 6atary per(aya karena daging adala jaat, maka !ristus tidak
mungkin menjelma dalam tubu manusia. !arena itu, !ristus tidakla disalib dan
dibangkitkan. 5alam ajaran 6atary, Eesus bukanla $uan, tapi malaikat. ;ntuk
memperambakan manusia, tuan yang jaat men(iptakan gereja, yang
mempertontonkan #siirnya# dengan mengejar kekuasaan dan kekayaan. !etika kaum ini
tidak dapat disdarkan dengan persuasif, -aus 'nno(ent ''' menyerukan kepada raja-raja
untuk memusnakan mereka dengan senjata, seingga ribuan orang dibantai. %Mar7in
-erry, &estern 6i7iliCation, lm. 2@3F$e )n(y(lopedia Britani(a +London, $e
)n(y(lopedia Britani(a 6ompany Ltd., 2</?14.
5oktrin teologi !risten tidakla tersusun pada masa Eesus, tetapi beratus taun
sesudanya, yakni pada taun =/3 dalam !onsili :i(ea. -elopor !onsili :i(ea adala
!aisar !onstantin, yang menyatukan atau memili teologi resmi Aereja. !onsili
menjadikan *oma sebagai pusat resmi 6ristian ortodo.y. 5alam !onsili ini, aspek-
aspek !etuanan Eesus diputuskan melalui pemungutan suara %7oting4. Buku $e
Messiani( Lega(y, yang ditulis ole tiga orang pemikir !risten, Mi(ael Baigent, *i(ard
Leig, Henry Lin(oln, men(atat ba"a !risten memang berutang kepada !onstantin,
tetapi tidak dapat dikatakan !onstantin sebagai seorang !risten atau mengkristenkan
*oma"i. 6erita tentang 8kon7ersi8 !onstantin diperdebatkan. 'a tetapla penganut
paganisme. $uannya adala Sol 'n7i(tus, de"a mataari kaum pagan. -aganisme juga
menjadi agama resmi *oma"i ketika itu. Buku ini menyebut pengaru paganisme
6onstantin teradap !risten. $aun =/2 M keluar )di(t yang menetapkan ari Minggu
sebagai ari istiraat. -adaal, sebelumnya !risten tetap mengormati ari Sabtu. Sampai
abad ke-H ari kelairan Eesus diperingati pada ? 9anuari. $etapi, pada tradisi
persembaan Sol 'n7i(tus, ari terpenting adala /3 5esember. %Mi(ael Baigent,
*i(ard Leig, Henry Lin(oln, $e Messiani( Lega(y+:e" Eor, 5ell -ublising, 2<I?1,
lm. =?-H/4.
$e 'nterpreter8s 5i(tionary of te Bible menjelaskan ba"a istila 8trinitas8 merujuk pada
pengertian, te (oe.isten(e of fater, son, and oly spirit in te unity of te Aodead.
'stila ini bukan merupakan istila Bibli(al. $etapi, me"akili kristalisasi dari ajaran
-erjanjian Baru.
Sejak !onsili :i(ea, problem serius dan kontro7ersial memang masala #ketuanan
Eesus#. Bagaimana menjelaskan kepada akal yang seat ba"a Eesus adala 8$uan8 dan
sekaligus 8manusia8. Apa yang disebut kaum !atolik sebagai #Syaadat :i(ea# se(ara
eksplisit mengutuk pemikiran Arius, seorang imam Ale.andria yang lair taun /I0.
Arius--didukung sejumla uskup--menyebarkan pemaaman ba"a Eesus bukanla
$uan yang tunggal, esa, transenden, dan tak ter(apai ole manusia. Eesus adala #firman
Alla# yang se(ara metafor bole disebut #Anak Alla#, bukanla $uan, tetapi makluk,
(iptaan, dan tidak kekal abadi.
$entang konsep ketuanan Eesus, buku $e Messiani( Lega(y men(atat ba"a !risten
yang dikenal saat ini bukan berasal dari Caman Eesus, tetapi dari !onsili :i(ea, yang
di(apai melalui pemungutan suara %At :i(ea 9esus8s di7inity, and te pre(ise nature of is
di7inity, "ere establised by means of a 7ote. 't is fair to state tat 6ristianity as. &e
kno" 't today deri7es ultimately not from 9esus8s time, but from te 6oun(il of :i(ea4.
%$e Messiani( Lega(y, lm. H04
Soal #Syaadat !atolik# juga menjadi perbin(angan dan kontro7ersi ebat dalam sejara
!risten. !onsili )fesus, taun H=2, melarang perubaan apa pun pada #Syaadat :i(ea#,
dengan an(aman kutukan Aereja %anatema4. :amun, !onsili !alsedon, taun H32,
menguba #Syaadat :i(ea#. !utukan teradap Arius diapuskan. :aska syaadat
!onsili !alsedon berasal dari konsili lokal di !onstantinopel taun =I2. Sebab, naska
edisi taun =/3 dianggap suda tidak memadai untuk beradapan dengan situasi baru.
!alangan teolog !risten ada yang menyebut ba"a naska taun =I2 adala
penyempurnaan naska =/3, tanpa mengorbankan disiplin teologisnya. :aska syaadat
itu di kalangan sarjana disebut #Syaadat dari :i(ea dan !onstantinopel# disingkat :-6.
:aska syaadat :-6 ini ingga sekarang masi menjadi naska syaadat penting dari
kebanyakan Aereja !ristiani. :amun, pada !onsili $oledo ''' di Spanyol taun 3I<,
Aereja Barat melakukan tambaan frasa #dan -utra# %BilioMue4 pada penggal kalimat
#dan akan *o !udus ... yang berasal dari Bapa.# -enambaan itu dimaksudkan untuk
menekankan keilaian dan kesetaraan antara -utra dengan Bapa. -aus, yang mulanya
menolak penambaan itu, akirnya menerima dan mendukungnya. :amun, Aereja $imur
menolak, karena melanggar !onsili )fesus. -enambaan ini kemudian menjadi penyebab
utama terjadinya skisma--perpe(aan--antara dua Aereja %Barat dan $imur4 pada abad ke-
22. !onsili Jatikan '' juga membuat perubaan ke(il pada Syaadat :-6, dengan
mengganti kata pembuka #Aku per(aya# menjadi #!ami per(aya#. %:orman -. $anner,
!onsili-!onsili Aereja, lm.=3-H24.
!ontro7ersi seputar penyaliban Eesus itu memang terus berlangsung. 9on 5omini(
6rossan, profesor dalam Bibli(al Studies di 5e-aul ;ni7ersity 6i(ago, menulis sebua
buku berjudul &o !illed 9esus?yang isinya membuktikan ba"a pemaaman
tradisional teradap terbununya Eesus, yang digambarkan sebagai perbuatan kaum
Eaudi, sebagaimana dipaparkan dalam -erjanjian Baru, bukan anya sala, tetapi juga
berbaaya. 'a juga mempertanyakan berbagai persoalan teologis yang mendasar, seperti
#benarka Eesus mati untuk menebus dosa-dosa manusia?# 9uga #apaka keimanan kita
sia-sia jika tidak ada kebangkitan tubu Eesus?#
#-enyaliban# dan #!ebangkitan# adala doktrin pokok dalam teologi !risten. :amun,
justru di sinila terjadi perdebatan seru di kalangan teolog !risten. Menurut 9on
5omini( 6rossan, (erita tentang Eesus, seperti tertera dalam Bible, disusun sesuai dengan
kepentingan misi !risten ketika itu. $ermasuk (erita seputar penyaliban dan kebangkitan
Eesus. 'tula yang dibuktikan ole 6rossan. %9on 5omini( 6rossan, &o !ille 9esus
+:e" Eork, Harper6ollins -ublisers, 2<<31, lm. /2?-/2@4.
-erdebatan seputar Eesus bakan perna menyentu aspek yang lebi jau lagi, yakni
mempertanyakan, apaka sosok Eesus itu benar-benar ada atau sekadar toko fiktif dan
simbolik? -endapat seperti ini perna dikemukakan ole Artur 5re"s %2I30-2<=34 dan
seorang pengikutnya, &illiam Benjamin Smit %2I30-2<=H4. %Ho"ard 6lark !ee, 9esus
in History +:e" Eork, Har(ourt, Bra(e P &orld 'n(, 2<@01, lm. /<4. Bakan, perdebatan
seputar Eesus itu kadangkala sampai menyentu aspek moralitas Eesus sendiri dalam
aspek seksual. Martin Luter sendiri dilaporkan menyebutkan ba"a Eesus berCina
sebanyak tiga kali. Arnold Lunn, dalam bukunya, $e *e7olt Against *eason %London,
)yre P Spottis"oode, 2<304, lm. /==, men(atat, #&eimer mengutip sebua paragraf
dari $e $able-$alk, di mana Luter menyatakan ba"a Eesus !ristus berCina sebanyak
tiga kali, pertama dengan seorang "anita di sumur, kedua dengan Maria Magdalena, dan
ketiga dengan "anita peCina,# yang dilepasnya begitu saja.
-erdebatan Eesus memang tidak berkesudaan. -adaal, di atas landasan 8!etuanan
Eesus8 inila, teologi !risten ditegakkan. -ada a"al-a"al kekristenan, mereka ingin
menonjolkan aspek ketuanan Eesus. $etapi, teolog-teolog modern kemudian ingin
menonjolkan aspek kemanusiaan Eesus, mendekati gagasan Arius yang dulu dikutuk
Aereja. Menyimak perdebatan tentang Eesus yang tiada enti itu, maka teolog !risten
seperti Aroenen membuat teori #pokoknya#, ba"a meskipun pemikiran kaum !risten
tentang Eesus !ristus berbeda-beda, tetapi Eesus tetap tidak beruba. #Eesus yang satu
dan sama sejak a"al di"artakan dan--menurut keyakinan !risten arus
di"artakan--8sampai ke ujung bumi8 %!is 2, I4 dan 8sampai ke akir Caman8 %Matius /I,
/04 kepada 8segala makluk8 %Markus 2?, 2348.# Menurut Aroenen, iman memang
membutukan pemaaman, tetapi iman mesti mendaului pemaaman dan selalu
melampaui pemaaman. $eologi !ristologi anyala sarana. !ristologi tidak
membi(arakan Eesus !ristus itu sendiri, tetapi pikiran orang tentang Eesus. %6. Aroenen,
Sejara 5ogma !ristologi ...., lm. 2=, /I?4.
Memang persoalannya bukan pada diri Eesus--yang memang akikatnya tidak tergantung
pada pemaaman manusia. $etapi, yang menjadi masala bagi manusia adala bagaimana
memaami Eesus. Benarka atau salakan pemaamannya? $uan sendiri pada
akikatnya adala $uan. $idak beruba akikat-:ya, apa pun pemaaman manusia
tentang 5ia. $etapi, bagaimana manusia memaami $uan, di situla masalanya. 9ika
pemaamannya sala, maka dia pun menjadi sala, baik dalam pemikiran maupun
tindakan.
Argumentasi Aroenen sema(am itu sulit dipaami ole kalangan teolog yang sejak
daulu kala berusaa merumuskan pemaaman tentang Eesus, namun tidak perna
men(apai titik temu. !epelikan itu bisa dipaami mengingat Eesus sendiri tidak perna
menyatakan ba"a dia adala $uan. -aul Eoung men(atat ba"a seluru penulis
-erjanjian Baru menekankan akikat kemanusiaan Eesus. 'a lapar, aus, dan lela,
sebagaimana manusia lainnya. 'a juga mempunyai emosi, bisa sedi dan senang. $etapi,
beratus-ratus taun kemudian, Eesus dirumuskan dan disemba sebagai $uan. #Eesus ini
seorang manusia asli, menjadi fokus peribadatan !risten. Bentuk peribadatan yang sangat
berbeda dengan agama-agamabesar dunia yang lain,# tulis Eoung.
-roblem teologi !risten, problem teks Bible, dan juga pengalaman Barat yang traumatis
teradap egemoni Aereja selama ratusan taun tela membentuk sikap 8traumatis8
mereka teradap !risten. 6ara pandang teradap agama yang lair dari peradaban Barat
adala konsep yang traumatis teradap agama. 5ari sinila mun(ul paam sekularisasi--
yang meskipun tidak membunu agama, tetapi menempatkan agama pada pojok
keidupan yang sempit. Agama ditempatkan dalam "ilaya personal dan membatasi
"ilaya kekuasaan mereka. $ak anya itu, mereka juga melakukan proses liberalisasi dan
dekonstruksi besar-besaran teradap berbagai doktrin !risten. 5alam bidang sosial-
politik, mereka lairkan konsep sekularisme, yang menemukan aplikasi penting pas(a-
*e7olusi -ran(is, 2@I<. 5alam bidang teologi, mereka mengembangkan konsep 8teoligi
inklusif dan pluralis8 yang menolak klaim !risten sebagai satu-satunya agama yang benar
%e.tra e((lesiam nulla salus4. 5alam bidang organisasi keagamaan, mereka mengantam
konsep #formal religion# dan mengembangkan konsep agama sebagai akti7itas. 5alam
bidang kajian kitab su(i, mereka mengembangkan 8ermeneutika8, yang mendekonstruksi
konsep Bible sebagai #$e &ord of Aod#, dan mengembangkan metode istori(al
(riti(ism teradap Bible.
Melalui dominasi dan egemoninya, Barat berusaa mengglobalkan konsep-konsep
keilmuan dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang pemikiran 'slam. -roses
liberalisasi dan sekularisasi di berbagai bidang yang terjadi di dunia 'slam tidak lain
adala bagian dari globalisasi yang berangkat dari pengalaman dan realitas Barat dengan
berbagai unsur yang membentuknya, seperti tradisi 9udeo-6ristian, tradisi Eunani, dan
unsur-unsur suku-suku bangsa )ropa. Sebagai satu peradaban besar yang masi eksis
ingga kini, 'slam memiliki banyak perbedaan fundamental dengan peradaban Barat.
9ika perbedaan konsepsi dan sejara antara teologi !risten dengan 'slam benar-benar
dikaji se(ara (ermat, seyogyanya tidak perlu ada kalangan Muslim yang lata
menyebarkan paam sekularisme, pluralisme agama, metode kajian Bible untuk Al-
Lur8an, dan sebagainya. -enjiplakan yang membabi buta teradap tradisi !risten-
Eaudi--anya karena terpesona ole kemajuan fisik peradaban Barat--bisa dikatakan
sama dengan upaya bunu diri bagi 'slam. 9ika peradaban Barat kemudian memaksakan
agar paam destruktif teradap agama dianut ole pemeluk agama-agama yang lain
dapatla dimaklumi. Sebab, peradaban Barat pada akikatnya memang anti-agama.
Muammad Asad %Leopold &eiss4 men(atat, peradaban Barat modern anya mengakui
penyeraan manusia kepada tuntunan-tuntunan ekonomi, sosial, dan kebangsaan.
$uannya yang sebenarnya bukanla kebaagiaan spiritual, melainkan kenikmatan
dunia"i. Mereka me"arisi "atak nafsu untuk berkuasa dari peradaban *oma"i !uno.
!onsep keadilan bagi *oma"i adala keadilan bagi orang-orang *oma"i saja. Sikap
sema(am itu anya mungkin terjadi dalam peradaban yang berdasarkan pada konsep
idup yang sama sekali materialistik. Asad menilai, sumbangan agama !risten teradap
peradaban Barat sangatla ke(il. Bakan, saripati peradaban Barat itu sendiri sebenarnya
8irreligious8.
!arena itu, sunggu sulit dipaami dengan akal seat jika banyak (endekia"an Muslim
yang lata dan ikut-ikutan perilaku Barat dalam #membunu agama# mereka.
Sumber, 5iringkas dari &aja -eradaban Barat, 5ari Hegemoni !risten ke 5ominasi
Sekular-Liberal, Adian Husaini %9akarta, Aema 'nsani, /0034, lm. /I-3@
Dle, Abu Annisa

You might also like