You are on page 1of 8

Pneumonia pada anak - anak

Definisi
Inflamasi yang terjadi pada parenkima paru.
Etiologi
Dibagi menjadi 2:
a. Mikroorganisme
- Sulit ditentukan karena kultur secara langsung merupakan prosedur
invasive dan tidak diindikasikan.
- akteri dan virus pada !"# $$-%&'.
- (ombinasi pat)ogen yang paling sering S.
pneumonia*+S,-M.pneumonia.
b. .oninfeksi
- "spirasi makanan-asam lambung/ foteign body/ )ydrocarbon/ substansi
lipid.
- +eaksi )ipersensitivitas.
- 0bat-obatan- radiasi yang menginduksi pneumonitis.
Table Causes of Community-Acquired Pneumonia by Age Group
Age Common causes Less common causes
irt) to 21 days acteria
Escherichia coli
2roup streptococci
Listeria
monocytogenes
acteria
"naerobic organisms
2roup D streptococci
3aemop)ilus influen4ae
Streptococcus
pneumoniae
5reaplasma urealyticum
,iruses
!ytomegalovirus
3erpes simple6 virus
7 8eeks to 7 acteria acteria
mont)s !)lamydia
trac)omatis
S. pneumoniae
,iruses
"denovirus
Influen4a virus
#arainfluen4a virus 9/
2/ and 7
+espiratory syncytial
virus
ordetella pertussis
3. influen4ae type and
nontypeable
Mora6ella catarr)alis
Stap)ylococcus aureus
5. urealyticum
,irus
!ytomegalovirus
$ mont)s to &
years
acteria
!)lamydia
pneumoniae
Mycoplasma
pneumoniae
S. pneumoniae
,iruses
"denovirus
Influen4a virus
#arainfluen4a virus
+)inovirus
+espiratory syncytial
virus
acteria
3. influen4ae type
M. catarr)alis
Mycobacterium
tuberculosis
.eisseria meningitis
S. aureus
,irus
,aricella-4oster virus
& years to
adolescence
acteria
!. pneumoniae
M. pneumoniae
S. pneumoniae
acteria
3. influen4ae
:egionella species
M. tuberculosis
S. aureus
,iruses
"denovirus
Epstein-arr virus
Influen4a virus
#arainfluen4a virus
+)inovirus
+espiratory syncytial
virus
,aricella-4oster virus
Information from references ;-<.
#at)ogenesis
:+= normal steril dengan adanya mekanisme perta)anan
a. >isik sistem mucociliary/ sekresi normal ?Ig"@/ pembersi)an jalan nafas
?batuk/ bersin@.
b. Imunologi makrofag dalam alveoli dan bronkus/ sekresi Ig" dan
immunoglobulin lainnya.
,iral pneumonia
#enyebaran infeksi jalan nafas dari 5+=I ?common cold@
+eaksi inflamasi
#elepasan mediator
Direct injury epitel respirasi
Edema mukosa abnormal sekresi selular debris
0bstruksi jalan nafas
,entilasi dan perfusi mismatc) A caliber jalan nafas
3ypo6emia pada young infant rentan ter)adap infeksi berat
Infeksi bakteri pada parenkima paru proses patologi berbeda tergantung
invasinya.
M. pneumonia menempel pada epit)elium respirasi
Meng)ambat aksi mucociliary
Destruksi selular dan reaksi inflamasi dalam submukosa
Infeksi berlanjut
=erkelupasnya selular debris/ sel-sel inflamasi/ mucus BB
0bstruksi jalan nafas
Dengan penyebaran infeksi terjadi sepanjang bronc)ial tree
S.pneumonia menimbulkan edema local yang membantu dalam proliferasi
organism yang dapat menyebar ke bagian area terdekat yang mengakibatkan
karakteristik keterlibatan focal lobar.
2roup " Streptococcus :+=I mengakibatkan infeksi diffuse yang luas dengan
interstisial pneumonia. etuk patologi: necrosis mukosa trac)eobronkial/
e6udates/ edema/ perdara)an local dengan perluasan ke septa interalveolar/
keterlibatan pembulu) limfatik dan pleura.
S. aureus sering dimanisfestasikan dengan confluent bronkopneumonia/ sering
unilateral dan dikarakteristikan dengan adanya perluasan )emorr)agic nekrosis
dan area irregular cavitasi parenkima paru.
Manifestasi (linis
,iral dan bacterial pneumonia di da)ului dengan gejala 5+=I seperti r)initis
dan batuk.
>ever pada viral umumnya lebi) renda) disbanding bacterial pneumonia.
=ac)ypnea/ usa)a nafas BB disertai retraksi intercostals/ subcostal/ suprasternal/
nasal flaring.
Infeksi berat sianosis dan respiratory fatiCue.
acterial pneumonia dia8ali dengan s)aking c)ill/ demam/ batuk/ c)est pain/
dro8siness dengan periode restlessness intermittent/ rapid respiration/ )acking/
batuk nonproduktif/ an6ietas/ delirium/ sianosis sirkumoral/ splinting.
#E bergantung pada ta)ap pneumonia/ a8al penyakit ?penurunan suara nafas/
crackles/ ronki@/ peningkatan konsolidasi seperti efusi pleuraDempyema/
abdominal distensi/ liver membesar/ nuc)al rigidity.
Infant 5+=I/ penurunan nafsu makan/ fever/ restlessness/ appre)ension/
respiratory distress/ gangguan 2I seperti vomit/ anore6ia/ diare/ dan abdominal
distensi.
EFEK V
A
! TE"#A$AP K%&'E&T"A'( GA' $A)A* A)VE%)+'
(onsep rasio ventilasi - perfusi adala) keseimbangan antara ventilasi alveolus
dengan aliran dara) didalam alveolus. Secara kuantitatif dinyatakan dengan ,"-E.
,
"
F ventilasi alveolus
E F perfusi atau aliran dara)
- jika ,
"
normal/ E normal/ maka ,
"
-E normal
- jika ,
"
F 1/ tetapi masi) ada perfusi di alveolus ?E@/ maka ,
"
-E F 1
- jika ,
"
adekuat/ tetapi E F 1/ maka ,
"
-E F G
PE&()A(A&, K)A'(F(KA'( $A& T(&$AKA&PE&G%-ATA&
A&AK 'AK(T +*+" . -+)A& 'A*PA( / TA#+&
PE&()A(A&
TA&0AKA& PA$A (-+ *E&GE&A( *A'A)A# A&AK&0A
=anyakan apaka) kunjungan pertama atau kunjungan ulang untuk masala)
tersebut.
H Iika kunjungan pertama/ lakukan penilaian pada anak sebagai berikut:
H Iika kunjungan ulang/ gunakan petunjuk pada pelayanan tindak lanjut.
*E*E"(K'A TA&$A -A#A0A +*+*
TANYAKAN:
J "paka) anak bisa minum atau menyusuK
J "paka) anak selalu memunta)kan semuanyaK
J "paka) anak menderita kejangK
LIHAT:
J "paka) anak tampak letargis atau tidak sadarK
'eorang anak dengan tanda ba1aya umum memerlukan penanganan
SEGERA, selesaikan penilaian ini dan lakukan penanganan segera, se1ingga
ru2ukan tidak terlambat3
K)A'(F(KA'( T(&$AKA&
TA&0AKA& KE)+#A& +TA*A 4
Apaka1 anak menderita batuk atau sukar bernapas5
JIKA YA,
TANYAKAN :
erapa lamaK
LIHAT DAN DENGAR:
J 3itung napas dalam 9 menit.
J #er)atikan/ adaka) tarikan dinding dada ke dalam.
J Dengar adanya stridor.
+mur Anak 4 &apas cepat apabila4
2 bulan - L92 bulan /6 kali atau lebi) per menit
92 bulan - L& ta)un 76 kali atau lebi) per menit
9. 2ejala : "da tanda ba)aya umum atau tarikan dinding dada ke adalam atau
stridor.
(lasifikasi : pneumonia berat atau penyakit sangat berat.
=indakan-pengobatan : J eri dosis pertama antibiotik yang sesuai.
J +5I5( SE2E+"M
2. 2ejala : nafas cepat.
(lasifikasi : pneumonia
=indakan-pengobatan : J eri antibiotik yang sesuai.
J eri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman.
J Iika batuk N7 minggu/ rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
J .asi)ati kapan kembali segera.
J (unjungan ulang 2 )ari.
7. 2ejala : tidak ada tanda-tanda pneumonia dan penyakit sangat berat.
(lasifikasi : batuk bukan pneumonia
=indakan-pengobatan : - eri pelega tenggorokan D pereda batuk yang aman.
- Iika batuk N7 minggu/ rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
- .asi)ati kapan kembali segera.
- (unjungan ulang & )ari jika tidak ada perbaikan.
Beri Antibiotik Oral Yang Sesuai
5mur atau
berat badan
KOTRIMOKSAZOL
2 x sehari selama 3 hari untuk Pneumonia
2 x sehari selama 5 hari untuk Infeksi Telinga Akut
AMOKSISILIN
2 x sehari selama 3 hari untuk
Pneumonia
2 x sehari selama 5 hari utk Infeksi
Telinga Akut
TAB !"ASA
(80 mg Tmp +
400 mg Smz)
TAB ANAK
(20 mg Tmp +
00 mg Smz)
SIR#$ %er 5 &l
(40 mg Tmp +
200 mg Smz)
TABL!T
(!00 mg)
SIR#$ %er 5 &l
(2! mg)
2 "ln # $4 "ln
(4#$ % kg)
O 9
2.! ml
(& sen'ok takar)
O
! ml
( sen'ok takar)
4 "ln # $2 "ln
(%#$0 kg)
P 2
! ml
( sen'ok takar)
P
0 ml
(2 sen'ok takar)
2 "ln # $( tahun
(0 # $ % kg)
Q 2/&
).! ml
(& sen'ok takar)
Q
2.! ml
(2& sen'ok takar)
( tahun # $! tahun
(% # $* kg)
9 7
0 ml
(2 sen'ok takar)
9
! ml
(( sen'ok takar)
5ntuk semua klasifikasi yang membutu)kan antibiotik yang sesuai :
- "ntibiotik pili)an pertama : (otrimoksa4ol ?trimetoprim * sulfametoksa4ol @
- "ntibiotik pili)an kedua : "moksisilin (Untuk infeksi telinga akut, sebagai pilihan pertama)

You might also like