You are on page 1of 7

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Individu dalam masa dewasa awal akan menghadapi tugas
perkembangan yaitu pernikahan. Dalam menghadapi tugas perkembangan
tersebut, mereka terkadang dewasa awal harus dihadapkan dengan hal
mengenai persiapan pernikahan. Beberapa hal tersebut berupa pemikiran
dan perasaan antara mengambil keputusan untuk menikah atau menunda
waktu untuk menikah, merencanakan waktu yang tepat untuk menikah,
komunikasi, masalah keuangan serta masalah kesehatan dan seks (Sugandhi,
200!.
"enurut #unarsa (200$!, ada beberapa permasalahan yang ter%adi
dalam pernikahan seperti masalah pribadi pasangan di masa lampau yang
tidak sepenuhnya diketaui oleh pasangannya, masalah adaptasi dengan
lingkungan baru, serta rencana yang akan dibentuk bersama. &al yang
menyenangkan menurut salah satu pasangan, belum tentu men%adi persepsi
yang sama bagi pasangan lainnya, misalnya hobi atau peker%aan, sehingga
hal tersebut sangat perlu untuk ditin%au sebelum menikah.
'ara rema%a yang telah menikah umumnya tidak memiliki
pengetahuan yang baik mengenai biologi atau penyakit reproduksi. (ema%a
yang telah menikah menghadapi risiko kesehatan reproduksi yang lebih
besar termasuk kehamilan yang tidak dikehendaki atau kehamilan pada usia
muda, kematian ibu, morbiditas maternal. Selain itu mereka %uga berisiko
terkena penularan virus &I) dan in*eksi saluran reproduksi meski mereka
+
2
hanya memiliki satu pasangan sa%a. 'ernikahan yang diharapkan seperti
berupa rumah tangga yang harmonis, memiliki anak serta tidak ada
perceraian. Salah satu hal yang dilakukan dalam mempersiapkan pernikahan
adalah dengan mengikuti konseling pranikah. (Siti, 200,!.
-onseling pranikah (premarital counseling! merupakan upaya untuk
membantu calon suami dan calon istri oleh seorang konselor pro*esional,
sehingga mereka dapat berkembang dan mampu memecahkan masalah yang
dihadapinya melalui cara yang menghargai, toleransi dan dengan
komunikasi yang penuh pengertian, sehingga tercapai motivasi keluarga,
perkembangan, kemandirian, dan kese%ahteraan seluruh anggota keluarga
(So*yan, 200!. -onseling berguna untuk mengingatkan bahwa pasangan
memiliki latar belakang yang berbeda. 'ergesekan dalam per%alanan
pernikahan akan selalu timbul. Sedapat mungkin, pergesekan yang ter%adi
tidak sampai berakibat *atal. .ak ada %umlah pasti berapa kali calon
mempelai harus melakukan konseling. /da kalanya, konseling dilakukan $0
1 kali pertemuan sebelum menikah (2agasaputra, 20+2!.
'ermasalahan dalam pernikahan dapat menimbulkan perceraian
(#unarsa dan 3ulia, 2004!. 'erceraian di Indonesia terus menerus
meningkat terutama dari tahun 2005 hingga tahun 20++. &asil data yang
tercatat dalam B--B2 tahun 20++, kasus perceraian di Indonesia naik
drastis yaitu sebesar 106 yang ber%umlah 200.000 kasus per tahun dan telah
mencapai rekor tertinggi se0/sia 'asi*ik. B--B2 %uga mencatat tiga
penyebab ter%adinya perceraian berdasarkan urutan akibat yang paling
banyak ter%adi di Indonesia yaitu akibat *aktor ketidakharmonisan sebanyak
4
+.,7+ perkara, tidak ada tanggung %awab sebanyak 1,.701 perkara dan
masalah ekonomi sebanyak $1.,+ perkara ("enkokesra, 20+2!.
.abel +.+ Data 8alon 'engantin 9anita di Desa "o%oroto -ota -ediri
pada bulan Desember .ahun 20+4 sampai :ebruari .ahun 20+7.
Bulan ;umlah 'rosentase
Desember 20+4 ,4 orang 746
;anuari 20+7 7, orang 256
:ebruari 20+7 $4 orang 426
Sumber data < -=/ Desa "o%oroto tahun 20+7
Berdasarkan data diatas %umlah calon pengantin wanita di Desa
"o%oroto pada bulan Desember 20+4 adalah ,4 orang (746!, menurun
men%adi 7, orang (256! pada bulan ;anuari 20+7 dan meningkat kembali
men%adi $4 orang (426! pada bulan :ebruari 20+7.
Berdasarkan survey awal yang dilakukan peneliti terhadap +0 8alon
'engantin 9anita di -=/ "o%oroto -ota -ediri pada bulan "aret 20+7
yaitu sebanyak 2 pasangan (206! meman*aatkan layanan konseling
pranikah yang berpendidikan S"/ dengan lama proses menu%u nikah +04
tahun. Sedangkan , pasangan (,06! lainnya tidak meman*aatkan layanan
konseling pranikah, 5 pasangan ($2,56! diantaranya berpendidikan S"'
dan 4 pasangan (41,56! berpendidikan SD dengan lama proses menu%u
nikah +04 tahun. &al ini menun%ukkan rendahnya peman*aatan konseling
pranikah di -=/ "o%oroto -ota -ediri .ahun 20+7.
-urangnya peman*aatan konseling pranikah disebabkan karena
*aktor pendidikan, ekonomi, lingkungan serta adat istiadat yang dianut
keluarga. :aktor pendidikan dianggap memberikan pengaruh penting
terhadap ter%adinya pernikahan dini karena rendahnya tingkat pendidikan
seseorang sangat mempengaruhi pola pikir dalam memahami hakekat dan
7
tu%uan perkawinan. /kibatnya timbul penyesalan setelah menikah, hanya
karena permasalahan kecil yang sebenarnya bisa disembuhkan dari %auh
hari. Saat ini pada kenyataannya, tak %arang banyak calon pengantin yang
enggan melakukan konseling pranikah sebelum melangsungkan pernikahan.
"ereka menganggap bahwa, bimbingan atau konseling tersebut hanya akan
menambah da*tar kesibukan, serta pemborosan karena memakan biaya, atau
bahkan ada yang ber*ikiran akan dapat mempengaruhi hubungan mereka
(&ikam, 20+2!.
Dampak dari kurangnya peman*aatan konseling pranikah sehingga
dapat menimbulkan pernikahan yang tidak diharapkan, yaitu terutama
pernikahan di usia muda dapat mengurangi kesempatan melan%utkan
pendidikan %en%ang tinggi, adanya kon*lik dalam keluarga membuka peluang
untuk mencari pelarian pergaulan di luar rumah, sehingga meningkatkan
resiko penggunaan minum alkohol, narkoba dan seks bebas, tingkat
perceraian tinggi. -egagalan keluarga dalam melewati berbagai macam
permasalahan meningkatkan resiko perceraian (9idiastuti, 200!.
Sedangkan dampak terbesar dalam kurangnya persiapan pernikahan adalah
banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga bahkan sampai
pembunuhan, karena tekanan dalam hidup yang merasa bahwa apa yang
di%alaninya saat ini tidak sesuai dengan apa yang dipikirkannya dulu
(/r*iani, 20++!.
Berdasarkan *enomena tentang rendahnya peman*aatan konseling
pranikah yang dapat mengakibatkan pernikahan yang tidak diharapkan,
yaitu terutama pernikahan di usia muda dan banyaknya kasus kekerasan
5
dalam rumah tangga bahkan sampai pembunuhan, menurut peneliti ini
merupakan sesuatu yang urgent. Berdasarkan data di -=/ "o%oroto -ota
-ediri, masalah rendahnya peman*aatan konseling pranikah belum pernah
dilakukan penelitian sehingga memenuhi kaidah originalitas tema
penelitian. Berdasarkan pertimbangan waktu, tenaga, biaya, kesesuaian
kompetensi dan ciri responden untuk pengukuran, penelitian ini
dimungkinkan untuk dilaksanakan. /pabila dilakukan penelitian %uga dapat
membawa man*aat baik bagi responden maupun tempat penelitian. >leh
karena itu, peneliti tertarik untuk mengungkap tentang ?&ubungan /ntara
.ingkat 'endidikan dan @amanya 'roses "enu%u 2ikah dengan
'eman*aatan @ayanan -onseling 'ranikah?.
1.2 Rumusan Masalah
(umusan masalah pada penelitian ini adalah ?/dakah hubungan
antara tingkat pendidikan dan lamanya proses menu%u nikah dengan
peman*aatan layanan konseling pranikah di -=/ "o%oroto -ota -ediri
.ahun 20+7A?.
1.3 Tujuan Penelitian
+.4.+ .u%uan =mum
"engetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan lamanya proses
menu%u nikah dengan peman*aatan layanan konseling pranikah di -=/
"o%oroto -ota -ediri .ahun 20+7.
$
+.4.2 .u%uan -husus
+. "engidenti*ikasi tingkat pendidikan rema%a pranikah di -=/ "o%oroto
-ota -ediri .ahun 20+7.
2. "engidenti*ikasi lamanya proses menu%u nikah pada rema%a pranikah di
-=/ "o%oroto -ota -ediri .ahun 20+7.
4. "engidenti*ikasi peman*aatan layanan konseling pranikah di -=/
"o%oroto -ota -ediri .ahun 20+7.
7. "enganalisa hubungan tingkat pendidikan dengan peman*aatan layanan
konseling pranikah di -=/ "o%oroto -ota -ediri .ahun 20+7.
5. "enganalisa hubungan lamanya proses menu%u nikah dengan
peman*aatan layanan konseling pranikah di -=/ "o%oroto -ota -ediri
.ahun 20+7.
1. Man!aat Penelitian
+.7.+ Bagi 'eneliti
Bisa di%adikan tambahan pengetahuan bagi peneliti tentang
pranikah dan dampak yang ditimbulkan serta penyebab ter%adinya
pernikahan yang tidak diharapkan sehingga bisa di%adikan bekal teoritis
ketika melakukan pengabdian di masyarakat.
+.7.2 'raktis
a. Bagi .enaga -esehatan
'enelitian ini diharapkan mampu men%adi pedoman untuk lebih
meningkatkan pelayanan kesehatan terutama dalam pemberian
pendidikan kesehatan tentang pernikahan dini.
1
b. Bagi "asyarakat
Diharapkan penelitian ini secara tidak langsung menambah
motivasi orang tua yang memiliki rema%a putri khususnya dari
masyarakat umumnya agar tidak memberikan i%in pada anaknya untuk
melakukan pernikahan usia dini.
+.7.4 .eoritis
a. Bagi Institusi 'endidikan -esehatan
Diharapkan dapat memberi nilai tambah sumber kepustakaan dan
pengetahuan tentang kesehatan reproduksi rema%a.
b. Bagi 'eneliti Selan%utnya
Diharapkan dapat di%adikan re*erensi bagi peneliti yang akan
datang dalam meneliti masalah yang berkaitan dengan rema%a.

You might also like