You are on page 1of 10

MAKALAH DISKUSI TOPIK

GANGGUAN PENYESUAIAN
Disusun oleh:
NUR RAHMAT WIBOWO
I11100!"
KELOMPOK: #III
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN $IWA
%AKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
UNI#ERSITAS TAN$UNGPURA
RUMAH SAKIT KHUSUS PRO#INSI
PONTIANAK
1
!010
BAB I
PENDAHULUAN
Gangguan penyesuaian adalah reaksi maladaptif jangka pendek terhadap
apa yang disebut orang awam sebagai nasib malang pribadi atau apa yang disebut
dokter psikiatrik sebagai stressor psikososial. (Kapita Selekta, 2001
Keadaan!keadaan stress yang subjektif dan gangguan emosional yang
biasanya mengganggu kinerja dan fungsi sosial, dan yang timbul pada periode
adaptasi terhadap suatu perubahan dalam hidup yang bermakna atau terhadap
akibat dari peristiwa kehidupan yang penuh stress (termasuk adanya atau
kemungkinan adanya suatu penyakit fisik berat. Stressor tersebut mungkin sudah
berpengaruh terhadap integritas dari hubungan so"ial indi#idu atau terhadap sisten
dukungan dan nilai!nilai so"ial yang lebih luas (migrasi atau status sebagai
pengungsi. Stressor mungkin hanya berpengaruh terhadap indi#idu atau pun juga
terhadap kelompoknya dalam masyarakat. ($$%G& ''', 1(()
Gangguan penyesuaian dengan mood depresi terjadi pada indi#idu yang
sebelumnya berfungsi baik, segera setelah mengalami stress yang dapat
diidentifikasi, mengakibatkan gangguan fungsi, dan sembuh setelah stress hilang.
(*uku Saku $sikiatri, 200+
BAB II
TIN$AUAN PUSTAKA
!&1 De'inisi
Gangguan penyesuaian (adjustment disorder) merupakan suatu
reaksi maladaptif terhadap suatu stresor yang dikenali dan berkembang
beberapa bulan sejak mun"ulnya stresor, yang ditandai dengan adanya
hendaya fungsi atau tanda!tanda distres emosional yang lebih dari biasa
(,e#id, dkk, 200-. Gangguan ini termasuk kelompok gangguan yang paling
ringan yang dapat terjadi pada semua usia. .rang awam menyebutnya sebagai
nasib malang pribadi, sedangkan ahli psikiatrik menyebut gangguan ini
sebagai stresor psikososial (Kapita Selekta, 2001.
/endaya yang mun"ul dari reaksi maladaptif ini adalah hendaya
yang bermakna (signifikan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau akademis.
%iagnosis gangguan penyesuaian bisa ditegakkan bila reaksi terhadap stres
tersebut tidak memenuhi kriteria diagnostik sindrom klinis yang lain seperti
gangguan mood atau gangguan ke"emasan (,e#id, dkk, 200-.
0eaksi maladaptif dalam bentuk gangguan penyesuaian ini mungkin
teratasi bila stresor dipindahkan atau indi#idu belajar mengatasi stresor. *ila
reaksi maladaptif ini masih berlangsung lebih dari enam bulan setelah stresor
dialihkan, diagnosis gangguan penyesuaian perlu diubah (,e#id, dkk, 200-.
3
!&! E(iolo)i
Gangguan penyesuaian di"etuskan oleh satu atau lebih stresor.
*eratnya stresor tidak selalu meramalkan keparahan gangguan. Stresor pada
masalah penyesuaian atau keadaan stres ini dapat bersumber pada frustasi,
konflik, tekanan, atau krisis (1aramis., 200-.
Frustasi timbul bila ada aral melintang antara kita dan maksud
(tujuan kita, misalnya bila kita mau berpiknik lantas mendadak hujan turun
atau mobil kita mogok. 2rustasi dapat datang dari luar atau pun dari dalam.
3ontoh frustasi yang datangnya dari luar antara lain, ben"ana alam,
ke"elakaan, kematian seorang yang ter"inta, peperangan, norma!norma, adat!
istiadat, kegon"angan ekonomi, diskriminasi rasial atau agama, pengangguran
dan ketidakpastian sosial. Sedangkan frustasi yang datang dari dalam dapat
berupa "a"at badaniah, kegagalan dalam usaha dan moral sehingga penilaian
diri sendiri menjadi sangat tidak enak dan merupakan frustasi yang
berhubungan dengan kebutuhan rasa harga diri.
Konflik terjadi bila kita tidak dapat memilih antara dua atau lebih
ma"am kebutuhan atau tujuan. 1emilih yang satu berarti frustasi terhadap
yang lain. 4mpamanya seorang pemuda ingin menjadi dokter, tetapi sekaligus
takut akan tanggung jawab kelak bila sudah jadi dokter. 5tau jika kita harus
memilih antara sekolah terus atau menikah (mengurus rumah tangga. 3ontoh
lain lagi berupa konflik yang terjadi bila kita harus memilih antara beberapa
hal yang semuanya tidak kita ingini, misalnya pekerjaan yang tidak menarik
atau menganggur.
Tekanan juga dapat menimbulkan masalah penyesuaian. 6ekanan
sehari!hari biarpun ke"il, tetapi bila bertumpuk!tumpuk dapat enjadi stres
yang hebat. 6ekanan, seperti juga frustasi dapat berasal dari dalam ataupun
dari luar. 6ekanan dari dalam datang dari "ita!"ita atau norma!norma kita
yang kita gantungkan terlalu tinggi dan kita mengejarnya tanpa ampun,
sehingga kita terus menerus berada di bawah tekanan. 3ontoh tekanan dari
luar misalnya orangtua yang menuntut dari anak angka rapor yang tinggi, istri
tiap hari mengeluh kepada suaminya bahwa uang belanja tidak "ukup,
keputusan yang perlu diambil, sedangkan waktu sering mendesak.
Krisis ialah suatu keadaan yang mendadak menimbulkan stres pada
seorang indi#idu ataupun suatu kelompok, umpamanya kematian, ke"elakaan,
penyakit yang memerlukan operasi, masuk sekolah untuk pertama kali.
!&* M+ni'es(+si Klinis
Sampai tiga bulan mungkin ditemukan stresor dan perkembangan
gejala. Gejala tidak selalu menghilang segera setelah stresor menghilang dan
jika stresor berlanjut, gangguan mungkin akan menjadi kronik. Gejalanya
sangat ber#ariasi, dengan depresi, ke"emasan dan gangguan "ampuran adalah
yang paling sering pada orang dewasa. 1anifestasi juga termasuk perilaku
menyerang dan kebut!kebutan, minum berlebihan, melarikan diri dari
tanggung jawab hukum, dan menarik diri. $resentasi klinis dapat sangat
ber#ariasi berupa ke"emasan, depresi, gangguan tingkah laku, "ampuran
gangguan emosi dan konduksi, serta "ampuran ke"emasan dan depresi (Kapita
Selekta, 2001.
$ada remaja, gangguan tingkah laku (misalnya perilaku agresif atau
dissosial dapat merupakan "iri yang menyertai gangguan ini. 6idak ada satu
pun dari gejala tersebut yang "ukup parah atau menonjol, sehingga dapat
membenarkan diagnosis yang lebih spesifik. $ada anak!anak, fenomena
regresif seperti kembali ngompol, bi"ara kekanak!kanakan, atau menghisap
jempol sering kali merupakan bagian dari pola gejalanya ($$%G& ''', 1(().
*ila sesuatu yang buruk terjadi pada hidup kita, maka wajar bila kita
5
merasa sedih. *ila ada krisis dalam pekerjaan, saat dituduh melakukan
kejahatan, mengalami kebanjiran, gempa atau badai, bisa dimengerti bila kita
mengalami ke"emasan atau depresi. Sebaliknya, justru apabila kita tidak
bereaksi 7maladaptif8, (misalnya "emas, paling tidak se"ara temporer, karena
terjadinya peristiwa!peristiwa tersebut dapat menunjukkan ada yang tidak
wajar pada diri kita. ,amun, bila reaksi emosional kita berlebihan, atau
kemampuan kita untuk berfungsi mengalami penurunan atau hendaya,
(misalnya menghindari interaksi sosial, sulit bangun tidur, tertinggal dalam
pelajaran sekolah maka kondisi ini bisa didiagnosis sebagai gangguan
penyesuaian.
*erikut tabel yang menunjukkan beberapa subtipe gangguan
penyesuaian yang reaksi maladaptifnya ber#ariasi.
6abel 2.1 Subtipe Gangguan $enyesuaian
G+n))u+n ,i-i./i-i U(+0+
Gangguan $enyesuaian dengan
Mood %epresi
Kesedihan, menangis, merasa tidak
punya harapan.
Gangguan $enyesuaian dengan
Ke"emasan
Khawatir, gelisah, dan gugup (atau
pada anak takut berpisah dari figur
kelekatan utama.
Gangguan $enyesuaian dengan
Gejala 3ampuran antara Ke"emasan
dan Mood %epresi
Kombinasi dari ke"emasan dan
depresi
Gangguan $enyesuaian dengan
Gangguan 6ingkah 9aku
1elanggar hak orang lain atau
melanggar norma sosial yang sesuai
usianya. 3ontoh: membolos,
berkelahi, mengebut, dan melalaikan
kewajiban hukum (mis.
menghentikan pembayaran
tunjangan.
Gangguan $enyesuaian dengan
Gejala 3ampuran antara Gangguan
;mosi dan 6ingkah 9aku
Gabungan dari gangguan emosi,
seperti depresi atau ke"emasan, dan
gangguan tingkah laku.
Gangguan $enyesuaian 6ak
6ergolongkan
Kategori residual yang dapat
diterapkan pada kasus!kasus yang
tidak dapat di golongkan dalam
salah satu dari subtipe lainnya.
Sumber: $sikologi 5bnormal ;disi - (5daptasi dari %S1!'<!60
!&1 Pe-2+l+n+n Pen3+4i( 5+n P-o)nosis
.nset biasanya terjadi dalam satu bulan setelah terjadinya peristiwa
yang merupakan stresor atau perubahan dalam hidup, dan lamanya gejala!
gejala biasanya tidak melebihi = bulan, ke"uali dalam kasus reaksi depresif
berkepanjangan. 5pabila gejala!gejala tersebut bertahan melampaui periode
ini, maka diagnosis harus disesuaikan dengan gambaran klinis yang masih ada
($$%G& ''', 1(().
Gangguan penyesuaian termasuk kelompok gangguan yang paling
ringan sehingga prognosisnya baik dengan pengobatan yang sesuai. Sebagian
besar pasien kembali ke tingkat fungsi sebelumnya dalam tiga bulan. 5kan
tetapi, remaja biasanya memerlukan waktu pulih lebih lama dibandingkan
orang dewasa (Kapita Selekta, 2001.
!&6 Di+)nosis
Kriteria diagnostik menurut $$%G& ''' :
1. %iagnosis tergantung pada suatu e#aluasi yang teliti terhadap hubungan
antara:
7
a *entuk, isi, dan keparahan gejala
b 0iwayat dan kepribadian sebelumnya, dan
" Kejadian atau situasi yang penuh stres atau krisis kehidupan
2. 5danya ketiga faktor ini harus ditetapkan dengan jelas dan harus
mempunyai bukti yang kuat bahwa gangguan tersebut tidak akan terjadi
bila tidak mengalami gangguan tersebut.
). 1anifestasi dari gangguan ber#ariasi, dan men"akup afek depresif,
ansietas, "ampuran an>ietas!depresif, ganggian tingkah laku, disertai
adanya disabilitas dalam kegiatan rutin sehari!hari. 6idak ada satupun dari
gejala tersebut yang spesifik untuk mendukung diagnosis.
+. .nset biasanya terjadi dalam 1 bulan seyelah terjadinya kejadian yang
7stresfull8 dan gejala biasanya tidak bertahan melebihi = bulan, ke"uali
dalam hal reaksi depresif berkepanjangan (2+).21
!& Pen+(+l+4s+n++n
$sikoterapi merupakan pengobatan terpilih untuk gangguan
penyesuaian. Salah satu yang efektif adalah dengan terapi kelompok. 6erapi
ini ditujukan untuk membantu orang dengan gangguan penyesuaian
meme"ahkan situasi dengan "epat dengan teknik suportif, sugesti,
penentraman, modifikasi lingkungan, dan bahkan perawatan di rumah sakit.
5danya fleksibilitas sangat penting dalam pendekatan ini.
Selain psikoterapi, pasien mungkin berespon terhadap obat antiansietas
atau antidepresan, tergantung jenis gangguannya. *ila "emas berat mungkin
dapat digunakan dosis ke"il medikasi antipsikotik. $asien dengan manifestasi
menarik diri mungkin dapat diberikan medikasi psikostimulan singkat (Kapita
Selekta, 2001.
BAB III
KESIMPULAN
Gangguan penyesuaian (adjustment disorder) merupakan suatu reaksi
maladaptif terhadap suatu stresor yang dikenali dan berkembang beberapa bulan
sejak mun"ulnya stresor, yang ditandai dengan adanya hendaya fungsi atau tanda!
tanda distres emosional yang lebih dari biasa. Gangguan ini termasuk kelompok
gangguan yang paling ringan yang dapat terjadi pada semua usia. .rang awam
menyebutnya sebagai nasib malang pribadi, sedangkan ahli psikiatrik menyebut
gangguan ini sebagai stresor psikososial
Gangguan penyesuaian di"etuskan oleh satu atau lebih stresor. *eratnya
stresor tidak selalu meramalkan keparahan gangguan. Stresor pada masalah
penyesuaian atau keadaan stres ini dapat bersumber pada frustasi, konflik,
tekanan, atau krisis.
$sikoterapi merupakan pengobatan terpilih untuk gangguan penyesuaian.
Salah satu yang efektif adalah dengan terapi kelompok. 6erapi ini ditujukan untuk
membantu orang dengan gangguan penyesuaian meme"ahkan situasi dengan "epat
9
dengan teknik suportif, sugesti, penentraman, modifikasi lingkungan, dan bahkan
perawatan di rumah sakit&
DA%TAR PUSTAKA
???. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. 2001. 1edia 5es"ulapi"us : 2akultas
Kedokteran 4ni#ersitas 6anjungpura.
%epartemen Kesehatan 0.'. 1(().Pedoman Penggolongan dan Diagnosis
Gangguan Jia di Indonesia III !etakan pertama. %irektorat &enderal
$elayanan 1edik %epartemen Kesehatan 0' : &akarta
1aramis, @.2. 200-. "atatan Ilmu Kedokteran Jia !etakan kesembilan.
5irlangga 4ni#ersity $ress : Surabaya
,e#id, &.S. 200-. Psikologi #bnormal Jilid I$ ;disi -. $enerbit ;rlangga :
&akarta
6omb, %. 5. 200+.%uku Saku Psikiatri. ;disi =. ;G3 : &akarta

You might also like