You are on page 1of 15

KONTRAKSI OTOT GASTROKNEMUS DAN OTOT JANTUNG KATAK

Oleh :
Nama : Arida Fauziyah
NIM : B1J0111!
Kel"m#"$ : !
R"m%"&'a& : (II
A)i)*e& : +i)i,a T"-ri)$a
.A/ORAN /RAKTIKUM FISIO.OGI 0E+AN II
KEMENTERIAN /ENDIDIKAN DAN KEBUDA1AAN
UNI(ERSITAS JENDERA. SOEDIRMAN
FAKU.TAS BIO.OGI
/UR+OKERTO
201!
I3 /ENDA0U.UAN
I31.a*ar Bela$a&'
Otot merupakan sistem biokontraktil dimana sel-sel memanjang dan
dikhususkan untuk menimbulkan tegangan pada sumbu yang memanjang. Sel-sel
otot terspesialisasi untuk kontraksi yaitu mengandung protein kontraktil yang
dapat berubah dalam ukuran panjang dan memungkinkan sel-sel untuk
memendek. Sel-selnya sering kali disebut serat-serat otot yang terus menerus
mengalami perubahan sejalan kontraksi stsupun relaksasi. Kontraksi otot
dikendalikan oleh sistem saraf . Otot pada vertebrata dibedakan menjadi tiga
jenis : (1) otot rangka dijumpai pada sosok otot yang bersambungan dengan
kerangka tubuh dan berkaitan dengan gerak badan (!) otot jantung terlibat dalam
pemompaan darah dan (") otot polos ditemukan sebagai bagian dari dinding alat
vis#era ($evelander and %amaley 1&'&).
Kontraksi otot didefinisikan sebagai pembongkaran aktif tenaga dalam otot.
(enggunaan tenaga oleh otot pada beban eksternal disebut tekanan otot. )ika
tekanan yang terbentuk oleh otot lebih besar dari penggunaan tenaga eksternal
pada otot oleh beban maka otot akan memendek. (enggunaan tenaga dengan
beban lebih besar atau sama dengan tekanan otot maka otot tidak memendek (*ill
and +yse 1&,&). -ordon (1&&') menyatakan bah.a kontraksi otot melibatkan
komponen /at kimia dalam otot tersebut. 0at kimia terpenting yang terdapat di
dalam otot rangka yang berperan dalam distribusi dan dan pergerakan adalah ion
kalsium sekurang-kurangnya ada empat protein yaitu aktin 1-protein troponin
dan tropomiosin. 2rutan kejadian dalam stimulus dan kontraksi pada otot meliputi
stimulus kontraksi dan relaksasi.
Serat otot berkontraksi menjadi pendek dan lebar hal ini juga berlaku
untuk setiap sarkomer. 1ekanisme melibatkan suatu p.erubahan dalam
kedudukan relatif dari filamen aktin dan myosin. Selama kontraksi filamen aktin
yang tipis terikat pada garis / bergerak ke /ona 3. 1eskipun filamennya sendiri
tidak berubah dalam panjang namun gerak pergeseran itu mengakibatkan
perubahan dalam penampilan sarkomere (-uyton1&&4).
Otot dapat berkontraksi baik se#ara isometrik isotonik atau gabungan
keduanya. Kontraksi isometrik pada otot gastronekmus memiliki lama kontraksi
kira-kira 15"6 detik. 7ama kontraksi disesuaikan dengan fungsi masing-masing
otot. Otot gastronekmus harus berkontraksi dengan ke#epatan yang #ukup pada
pergerakan tungkai untuk berlari atau melompat. Otot gastronekmus memiliki
serabut #epat yang disesuaikan untuk kontraksi otot yang sangat #epat dan kuat
seperti berlari dan melompat. Serabut ini tampak lebih besar. %etikulum
sarkoplasmanya lebih luas sehingga dengan #epat dapat melepaskan ion-ion
kalsium untuk memulai kontraksi otot (-uyton 1&&4).
(roses kontraksi otot diatur oleh reseptor dan protein kontaksi yaitu aktin
dan myosin. (erubahan potensial membran diba.a ke dalam oleh potensial atau
oleh aktivasi ion-ion di dalam membrane plasma dapat juga memi#u kontraksi.
Kontraksi dapat terjadi %antai 8erang 1yosin Kinase (1yosin 7ight 9hain
Kinase) untuk melakukan phosphorilasi rantai terang !6-k:a pada myosin
memungkinkan interaksi molekuler pada myosin dan aktin. ;nergy dihasilkan
oleh 38( oleh aktivitas myosin 38(ase yang dihasilkan dalam siklus myosin
yang berkebalikan dengan aktin selama kontraksi (%osser !66").
<oltage yang diberikan terhadap otot akan mempengaruhi besar responnya
dalam bentuk amplitudo (simpangan). $egitu juga beban yang diberikan akan
mempengaruhi kelenturan otot yang diuji#obakan. $eban akan menarik otot lebih
besar maka ketika otot tersebut dirangsang dengan aliran listrik akan
menghasilkan simpangan gerak amplitude yang ke#il pula (Kofsyok 1&&!).
Otot jantung terdiri dari tiga tipe otot jantung yang utama yaitu otot
atrium otot ventrikel dan serat otot khusus pengantar rangsangan sebagai
pen#etus rangsangan. 8ipe otot atrium dan ventrikel berkontraksi dengan #ara
yang sama seperti otot rangka dengan kontraksi otot yang lebih lama sedangkan
serat khusus penghantar dan pen#etus rangsangan berkontraksi dengan lemah
sekali sebab serat-serat ini hanya mengandung sedikit serat kontraktif. Serat ini
menghambat irama dan berbagai ke#epatan konduksi sehingga serat ini bekerja
pada suatu sistem pen#etus rangsangan bagi jantung (Silverthorn !661).
Otot jantung mempunyai #iri-#iri yang khas. Kemampuan berkontraksi
otot jantung se.aktu sistole maupun diastole tidak bergantung pada rangsangan
saraf. Konduktivitas (daya hantar) kontriksi melalui setiap serabut otot jantung
se#ara halus sekali dan sangat jelas dalam berkas his. %itme dan kekuatan
gelombang yang dimiliki otot jantung se#ara otomatis dengan tidak bergantung
pada rangsangan saraf (Syaifuddin !66=).
1enurut Syaifuddin (!66=) fungsi umum otot jantung antara lain:
1. Sifat ritmisitas5otomatis
Otot jantung se#ara potensial dapat berkontraksi tanpa adanya rangsangan
dari luar. )antung dapat membentuk rangsangan (impuls) sendiri. Saat keadaan
fisiologis sel-sel miokardium memiliki daya kontraktilitas tinggi.
!. 1engikuti hukum gagal atau tuntas
$ila impuls yang dilepas men#apai ambang rangsang otot jantung maka
seluruh jantung akan berkontraksi maksimal sebab susunan otot jantung
merupakan suatu sinsitium sehingga impuls jantung segera dapat men#apai
semua bagian jantung. )antung selalu berkontraksi dengan kekuatan yang
sama. Kekuatan kontraksi dapat berubah-ubah bergantung pada faktor tertentu
misalnya serat otot jantung suhu dan hormon tertentu.
". 8idak dapat berkontraksi tetanik
%efraktor absolut pada otot jantung berlangsung sampai sepertiga masa
relaksasi jantung yang merupakan upaya tubuh untuk melindungi diri.
>. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang a.al otot
$ila seberkas otot rangka diregang kemudian dirangsang se#ara maksimal otot
tersebut akan berkontraksi dengan kekuatan tertentu. Serat otot jantung akan
bertambah panjang bila volume diastoliknya bertambah. $ila peningkatan
diastolik melampaui batas tertentu kekuatan kontraksi akan menurun kembali.
I32Tu4ua&
8ujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui efek perangsangan elektrik
terhadap besarnya respon kontraksi otot gastronemus dan efek perangsangan
kimia terhadap kontraksi otot jantung katak (Fejervarya cancrivora).
II3 MATERI DAN METODE
II31 Ma*eri
3lat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah universal kimograf
lengkap dengan asesorisnya. $ahan yang digunakan adalah katak hijau
(Fejervarya cancrivora) laruta ringer dan larutan asetikolin "-4 ?.
II32 Me*"de
/e&'u$ura& $"&*ra$)i "*"* 'a)*r"$&emu)
1. 2niversal kimograf disiapkan lengkap dengan asesorisnya.
!. Katak (Fejervarya cancrivora) diamtikan.
". Katak diletakkan pada bak preparat lalu membuat irisan melingkar pada
daerah pergelangan kaki katak.
>. 8epi katak yang telah dipotong dipegang lalu singkap kulit hingga terbuka
ke bagian lutut.
4. Otot gastroknemus dipisahkan
=. 8endon diikat dengan benang lalu menggunting tendon a#hiles dan selalu
di basahi otot gastroknemus dengan larutan ringer.
'. 2niversal kimograf dipasang dan di beri rangsang elektrik dengan <oltage
6 4 16 14 !6 dan !4.
/e&'u$ura& $"&*ra$)i "*"* 4a&*u&'
1. Katak dimatikan.
!. $agian dada katak dibedah mulai dari arah perut hingga jantung katak
terlihat lalau peri#ardium di sobek.
". Kontraksi jantung katak diamati selama 14 detik.
>. 1-! tetes larutan asetikolin " atau 4 ? diteteskan.
4. Kontraksi jantung sebelum dan sesudah di tetesi larutan asetilkolin
dibandingkan.
III3 0ASI. DAN /EMBA0ASAN
III31 0a)il
8abel 1. (engukuran kontraksi otot gastroknemus pada katak (Fejervarya
cancrivora )
@o. %angsangan elektrik (volt) $esar kontraksi pada kimograf 5 amplitudo
(mm)
1. 16 6
!. 14 ",
". !6 "&
>. !4 4,
-rafik 1. (engukuran kontraksi otot graktonemus pada katak (Fejervarya
cancrivora)
Gra-i$ hu%u&'a& a&*ara ,"l*a'e da& am#li*ud" $"&*ra$)i "*"*
'a)*r"$&emu) $a*a$ (Fejavariya cancrivora)
0
1
2
!
5
6
7

0 6 10 16 20 26 !0
("l *a'e 8,9
A
m
#
l
i
*
u
d
"

8
m
m
9
$"&*ra$)i "*"* 'a)*r"$&emu)
8abel !. (engukuran kontraksi otot jantung
@o. Sebelum ditetesi asetilkolin Setelah ditetesi asetilkolin
1. ,, &!
!. => !>
". 16> !>
>. "! >>
!32 /em%aha)a&
Otot gastroknemus termasuk dalam otot rangka. Sistem otot katak berbeda
dari myoton primitif terutama pada apendiks. Otot segmental men#olok pada
tubuh segmen kaki teratas dan kaki belakang yang berotot. Otot gastroknemus
ini terletak pada kaki belakang katak. Otot ini berfungsi untuk menghasilkan
gerak lon#at yang terjadi akibat kontraksi dari otot gastroknemus (*ildebrand
1&'>).
1edialis gastroknemus mempunyai panjang yang hampir sama dan saling
bergantian antara tiga sisi ototnya yaitu bagian distal middle dan proAimal. Otot
1edialis -astroknemus mempunyai serabut otot yang lebih pendek pada saat
berlari daripada berjalan. Keelastisan a#illes tendon mempertinggi efisiensi
serabut 1edialis -astroknemus diba.ah kondisi lokomosi yang berbeda.
(7i#ht.ark !661).
1ekanisme kontraksi otot dapat dijelaskan dengan model pergeseran
filamen (filamen-filamen tebal dan tipis yang saling bergeser saat proses
kontraksi) atau yang lebih dikenal dengan model filamen sliding. 1enurut
*i#kman (1&'!) menyatakan bah.a gaya berkontraksi otot dihasilkan oleh suatu
proses yang membuat beberapa set filamen tebal dan tipis dapat bergeser antar
sesamanya. Kontraksi filamen aktin tidak tertarik ke dalam filamen myosin
sehingga overlap satu sama lainnya se#ara luas. :is#us 0 ditarik oleh filamen
aktin sampai ke ujung filamen myosin jadi kontraksi otot terjadi karena
mekanisme pergeseran filamen yang disebabkan oleh kekuatan mekanis kimia
atau elektrostatik yang ditimbulkan oleh interaksi jembatan penyebrangan dari
filamen myisin dan filamen aktin.
1enurut Kofsyok (1&&!) mekanisme kontraksi pada otot dia.ali dari
sebuah implus saraf yang tiba pada sambungan neuromuscular yang akan
dihantarkan ke sarkomer oleh sistem tubula transversal. Sarkomer otot akan
menerima sinyal untuk berkontraksi sehingga otot berkontraksi. Sinyal elektrik
dihantarkan menuju retikulum sarkoplasmik (S%) yang merupakan sistem ves#les
yang pipih. 1embran yang S% yang se#ara normal nonpermeabel terhadap 9a
!B
mengandung trans membran 9a
!B
. 38(ase yang memompa 9a
!B
ke dalam S%
untuk mempertahankan konsentrasi 9a
!B
pada saat otot rileks. Kedatangan implus
saraf membuat S% menjadi permeabel terhadap 9a
!B
. 3kibatnya 9a
!B
berdifusi
melalui saluran-saluran 9a
!B
khusus interior miofibril dan konsentrasi internal
9a
!B
akan bertambah. (eningkatan 9a
!B
ini untuk memi#u konformasional dalam
troponin dan tropomiosin. Setelah itu terjadi perubahan bentuk dan menyebabkan
terjadinya blocking tropomiosin a#tin.
Sistem saraf sangat penting pada he.an tingkat tinggi yaitu sebagai sistem
komunikasi yang kompleks dan #epat. Komunikasi intrasel ditengahi oleh impuls
saraf impuls tersebut dapat berupa gelembung-gelembung berjalan yang
berbentuk arus ion. 8ransmisi sinyal antara neuron-neuron dan antara neuron otot
seringkali di mediasi se#ara kimia.i oleh neurotransmitter (-una.an !661).
7arutan dan alat yang digunakan dalam praktikum adalah larutan
3setilkolin dan larutan %inger sedangkan alat yang digunakan adalah universal
kimograf lengkap dengan aksesorisnya. Cungsi dari larutan 3setilkolin adalah
untuk memper#epat kerja jantung larutan ringer yang berfungsi untuk membasahi
otot gastroknemus dan bertujuan agar sel-selnya tetap hidup pada praktikum otot
jantung digunakan larutan asetilkolin untuk mengamati kontraksi otot jantung.
%osser et al. (!66") menyatakan bah.a di dalam otot terdapat reseptor asetilkolin
(a#etyl#holine re#eptor 39h%) yang terdistribusi dengan densitas rendah dalam
plasmalemma. Selain 39h% terdapat myosin heavy-#hain (1y9*) yang
berkorelasi dengan ke#epatan kontraksi otot. Kimograf universal berfungsi untuk
mengukur daya kontraksi otot graktonemus pada katak. 3lat ini terrakit atas
berbagai kompartemen diantaranya melibatkan benang jarum dan kertas kimograf
untuk melihat hubungan antara voltase dan amplitude yang diberikan.
:alam per#obaan ini katak yang telah dirusak otaknya disayat kulit bagian
kakinya untuk memperoleh otot gastroknemusnya. Kemudian otot tersebut ditetesi
dengan larutan ringer yang berfungsi agar sel-selnya tetap hidup. :igunakan alat
universal kimograf beserta
aksesorinya untuk
mengetahui bah.a respon
biologis dan fisiologis
dengan menggunakan metode
fisika mekanika. $erdasarkan
hasil yang diperoleh
menunjukkan bah.a pemberian stimulus mulai dari 6 < sampai dengan !4 <
semakin meningkat. Semakin meningkat voltase semakin meningkat pula nilai
amplitudo yang diperoleh. Stimulus listrik yang diberikan pada otot akan
menyebabkan otot berkontraksi se#ara stimulan. Kejutan lemah tidak akan
memberikan pengaruh sama sekali apabila ter#apai suatu ambang maka otot
gastroknemus akan menegang kemudian kekuatan rangsang akan meningkat
men#apai maksimum. Kekuatan kontraksi seluruh otot akan meningkat seiring
dengan meningkatnya jumlah serabut individu yang berkontraksi (*i#kman
1&'!).
*asil pengukuran terhadap kontraksi otot jantung sebelum di tetesi larutan
asetilkolin frekuensi denyut jantung adalah ,, denyut sementara setalah di tetesi
adalah &! denyut jantungnya. 1enurut ((radana !66,) bah.a larutan a#etyl#olin
adalah eksitator transmitter di endplate motor dan di synaps ganglia symphateti#
menghasilkan kenaikan yang predominan dalam konduktansi sodium dan
potassium pada membran postsynapti#. Caktor yang mempengaruhi frekuensi
denyut jantung antara lain relalu lama dalam isolasi dan pada saat isolasi jantung
tidak benar.
Kontraksi otot terjadi bukan karena proses pemendekkan dari filamen-
filamen yang membangunnya tetapi merupakan peristi.a pergeseran antara
filamen kasar (miosin) dan filamen halus (aktin) sehingga menambah overlapping
di antara kedua filamen tersebut. (roses ini memerlukan bantuan masuknya ion
9a
!B
ke dalam akson untuk membebaskan asetilkolin yang berperan sebagai
Gra-i $ hu%u&'a& a&*ara ,"l *a'e da& am#li *ud"
$"&*ra$)i "*"* 'a)*r"$&emu) $a*a$ (Fejavariya
cancrivora)
0
2
5
7
:
0 6 10 16 20 26 !0
("l*a'e 8,9
A
m
#
l
i
*
u
d
"

8
m
m
9
$"&*ra$)i "*"* 'a)*r"$&emu)
neurotransmiter. 1elekatnya asetilkolin pada reseptor membran akan meningkat-
kan permeabilitas membran terhadap ion @a
B
ion itu masuk ke dalam sel otot
sehingga akan terjadi depolarisasi yang selanjutnya akan menimbulkan potensial
aksi yang akan dirambatkan ke sepanjang serabut otot. 3gar supaya pulsa impuls
terus berjalan maka molekul asetilkolin yang berinteraksi dengan reseptor harus
dimusnahkan. :alam hal ini dilakukan oleh en/im kolinesterase yang akan
mengubah kolinesterase menjadi kolin dan asam asetat. Selanjutnya kolin akan
berdifusi kembali ke dalam akson sedangkan asam asetat akan masuk dalam
sirkulasi darah (Silverthorn !661).
7arutan dan alat yang digunakan dalam praktikum adalah larutan
3setilkolin dan alat yang digunakan adalah universal kimograf lengkap dengan
aksesorisnya. Cungsi dari larutan 3setilkolin adalah untuk memper#epat kerja
jantung. %osser et al. (!66") menyatakan bah.a di dalam otot terdapat reseptor
asetilkolin (a#etyl#holine re#eptor 39h%) yang terdistribusi dengan densitas
rendah dalam plasmalemma. Selain 39h% terdapat myosin heavy-#hain (1y9*)
yang berkorelasi dengan ke#epatan kontraksi otot. 0at kimia yang dipakai pada
praktikum gastroknemus adalah larutan ringer yang berfungsi untuk membasahi
otot gastroknemus dan bertujuan agar sel-selnya tetap hidup pada praktikum otot
jantung digunakan larutan asetil kolin untuk mengamati kontraksi otot jantung.
3lasan menggunakan jantung katak dalam praktikum kali ini karena
jantung katak mudah untuk di amati ketika di beri efek perangsang elektrik
maupun kimia dan kontraksinya #epat tidak menunggu .aktu lama untuk
pengamatan.
1enurut Syarifuddin (!66=) faktor-faktor yang mempengaruhi kontraksi
otot jantung antara lain:
1. $eban a.al
Otot jantung diregangkan sebelum ventrikel kiri berkontraksi berhubungan
dengan panjang otot jantung peningkatan beban a.al menyebabkan kontraksi
ventrikel lebih kuat dan meningkatkan volume #urah jantung. 1eningkatnya
beban a.al akibat dari meningkatnya volume darah yang kembali ke ventrikel
semakin diregang serabut otot jantung semakin besar kontraksinya sampai
batas tertentu.
!. Kontraktilitas
$ila saraf simpatis yang menuju ke jantung dirangsang maka ketegangan
keseluruhan akan bergeser ke atas atau ke kiri atau meningkatkan
kontraktilitas frekuensi dan irama jantung juga mempengaruhi kontaktilitas.
$ila sebagian dari miokard ventrikel tidak berfungsi maka kerja ventrikel akan
berkurang menyebabkan depresi (menurunnya) kontraktilitas setiap unit
miokard.
". $eban akhir
%esistansi (tahanan) yang harus diatasi .aktu darah dikeluarkan dari ventrikel
merupakan suatu beban ventrikel kiri untuk membuka katup semilunaris aorta
dan mendorong darah selama kontraksi. (eningkatan drastis beban akhir akan
meningkatkan kebutuhan oksigen dan mengakibatkan kegagalan ventrikel.
>. Crekuensi jantung
:engan meningkatnya frekuensi jantung akan memperberat pekerjaan
jantung.
(engaruh dari penyempitan pembuluh darah menyebabkan kandungan
oksigen di jaringan berkurang sehingga berpengaruh terhadap konsumsi oksigen
oleh mitokondria. Oleh karena itu konsumsi oksigen dapat menentukan ukuran
berkurangnya titik jenuh oksigen dari hemoglobin dan myoglobin mengikuti
keadaan total arteri (3bo/guia !66,).
Otot jantung termasuk otot seran lintang yang sifatnya involuntari yang
artinya kerjanya tidak dipengaruhi oleh otak. Otot jantung ditemukan hanya pada
bagian jantung dan mempunyai #iri-#iri bergaris-garis seperti pada otot sadar.
(erbedaannya adalah serabutnya ber#abang dan mengadakan anastomase yaitu
bersambungan satu sama lain tersusun memanjang seperti pada otot bergaris
ber#iri merah khas dan tidak dapat dikendalikan oleh kemauan. Otot jantung
mempunyai kemampuan untuk mengadakan kontraksi otomatis dan ritmis tanpa
bergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf. 9ara kerja sema#am ini disebut
miogenik. Kontraksi otot akan lebih kuat bila sedang renggang dan bila suhunya
#ukup panas kelelahan dan dingin memperlemah kontraksi ((ear#e !66>).
Otot jantung terdiri atas serabut lurik yang saling isi mengisi. 1yofibril
pada otot jantung ber#abang-#abang dan mitokondrianya lebih banyak daripada
serabut otot kerangka. Dmpuls otot jantung berkontraksi dengan sendirinya
sementara saraf simpatik dan saraf parasimpatik berjalan menuju ke jantung bila
pengendalian ini dihan#urkan maka jantung akan tetap terus dapat berdetak
selama glukosa dan oksigen tersedia di dalamnya (Kimball 1&,,). 1enurut
-eneser (1&&") menyatakan bah.a mitokondria jauh lebih banyak dan banyak
memiliki krista selain membentuk deretan-deretan yang memisahkan miofilamen
mitokondria ini terkumpul pada kutub-kutub inti dan pada #elah mitokondria
tampak banyak butir-butir lemak dan glikogen yang berfungsi sebagai sumber
energi.
Otot jantung berkembang dari bagian mesoderma splanknik yang
mengelilingi tabung jantung yang berlapiskan endotel dan membentuk
miokardium embrional. Serat-serat otot jantung ini berasal dari diferensiasi tiap
sel-sel yang tumbuh melalui penambahan miofilamen-miofilamen baru pada
sitoplasma di perifer tanpa perubahan letak inti sel di tengah (-eneser 1&&").
)antung mengandung serat-serat jantung yang termodifikasi yang
berfungsi untuk mengkoordinasikan detak jantung dengan mengatur .aktu
kontraksi dari atrium dan ventrikel se#ara normal bera.al pada nodus sinoatrium
(S3) yang berlokasi dalam atrium kanan pada pintu masuk vena kava superior.
$era.al dari nodus sino atrium sampai nodus antrio ventrikulum terletak di
bagian belakang septum inter ventrikulum dan mulai dari titik ini seberkas sel-sel
otot jantung yang termodifikasi (serat-serat purkinje) ber#abang dua dan #abang
yang terpisah berjalan melalui jaringan subendokardial dari ventrikel kanan dan
kiri. Sel-sel dalam dua daerah nodus itu berbentuk spul sel-sel yang sangat
ber#abang yang dipisahkan satu sama lain oleh sedikit jaringan penyambung.
I(3 KESIM/U.AN
$erdasarkan hasil dan pembahasan dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Kontraksi otot gastroknemus terpengaruh oleh perangsangan elektrik.
!. Semakin besar tegangan (voltase) yang digunakan maka amplitudo
kontraksinya akan semakin besar berarti semakin besar pula kontraksi otot
gastroknemus tetapi apabila men#apai batas ambang dari peningkatan voltase
akan menurunkan nilai amplitudo.
". <oltase yang diberikan terhadap otot akan mempengaruhi besarnya respon
dalam bentuk amplitude.
>. Otot jantung terdiri dari tiga tipe otot jantung yang utama yaitu otot atrium
otot ventrikel dan serat otot khusus pengantar rangsangan sebagai pen#etus
rangsangan.
4. Otot jantung merupakan otot involuntary.
=. 1ekanisme kontraksi otot yaitu stimulus diterima reseptor kemudian
diteruskan kesyaraf spinal melalui afferens. Dmpuls dari saraf spinal diteruskan
ke efferens efektor dan akhirnya menghasilkan respon.
DAFTAR REFERENSI
3bo/guia K. 8hanh 8. (. -anesh @. S. 3bdul %. 1aher. Dbrar 3. 3nton +.
1i#hael (. C. !66,. Reduced in Vivo Skeletal Muscle Oxygen
Consumption in Patients it! C!ronic "eart Failure#$ Study using
%ear &n'rared Spectrop!otometry (%&RS). :epartment of 9ardiovas#ular
1edi#ine 1edi#al S#hool 2niversity of $irmingham ;uropean )ournal
of *eart Cailure 16 (!66,) =4!E=4'.
$evelander and ).3 %amaley. 1&'&. ;ssentials of *istory. 9<. 1oss by
9ompany sant 7ouis.
-eneser Cinn. 1&&". 8eAtbook of *istology. 1unksgaard :enmark.
-ordon 1. S. -. 3. $ortholome.. 3. :. -rinell. 9. $. )orgens#y and C. @.
+hite. 1&&'. 3nimal (hysiology.: (rin#iple and 3daptation >
th
;dition.
1a#1illan (ublishing 9o D@9 @e. Fork.
-uyton 3. 9. 1&&4. Cisiologi Kedokteran. (enerbit $uku Kedokteran ;-9
)akarta.
*i#kman 9. (. 1&'!. $iology of 3nimal. 9< 1osby 9ompany Saint 7ouis.
*ill %. +. and -. 3. +yse. 1&,&. 3nimal (hysiology Se#ond ed. *arper and
9ollins Dn#. @e. Fork.
*ildebrand 1. 1&'>. 3nalysis of <ertebrata Stru#ture. )ohn +iley and Sons Dn#.
@e. Fork.
-una.an 3di. !661. Mekanisme dan Mekanika Pergerakan Otot. D@8;-%37
vol. =. ! Oktober !611. 2niversitas (arahyangan. $andung.
Kimball ). +. 1&,,. $iologi )ilid DD. ;rlangga )akarta
Kofsyok (.;. 1&&!. 9al#ium Don in @erve 9ell Cun#tion. OAford
2niversity @e. Fork.
7i#ht.ark - Kostas $ougoulias and 3lan +ilson. !661. -astro#nemius 1us#le
8endon 2nit Dntera#tion 2nder <ariable -ait 9onditions3 DS$ GGth
9ongress - 3S$ !&
th
annual meeting. )uly "1 - august 4 #leveland ohio.
(ear#e ;. 9. !66>. 3natomi dan Cisiologi untuk (aramedis . (8 -ramedia
(ustaka 2tama )akarta.
(radana S. !66,. 1a#am dan 9ara Kerjanya dalam 1enghantarkan Dmpuls.
(osted 3ugust 1'th !66, by ghostre#on.
%osser $.+.9. and $andman ;. !66". *eterogeneity of (rotein ;Apression
+ithin 1us#le Cibers. ) 3nim S#i. : ,1: &>-161.
Silverthorn :.O. !661. *uman (hysiology an Dntegrated 3pproa#h Se#ond
;dition. (renti#e *all @e. Fork.

You might also like