You are on page 1of 26

BAB I

PENDAHULUAN
Saat ini peternakan lebah madu dianggap kurang menguntungkan hal ini disebabkan
kurangnya dukungan dari pemerintah dan juga kurang kreatifnya para peternak lebah madu,
padahal jika ditilik lebih lanjut madu merupakan suatu jenis produk yang memiliki berbagai
manfaat dan potensi besar di bidang usaha. Madu dapat digunakan sebagai obat farmasi,
pelengkap makanan, pelengkap minuman, bumbu masak, produk kecantikan dll. Hal di atas yang
tidak dicermati oleh para peternak lebah madu, mereka lebih mementingkan banyaknya hasil
madu yang diperoleh dari para lebah tersebut, akan tetapi mereka tidak melihat peluang bisnis
jika mereka dapat mengolah madu tersebut menjadi suatu nilai yang lebih positif yangmemiliki
harga jual yang lebih tinggi ketimbang madu mentah yang dijual di pasaran. Oleh karena itu
maka CV. Sari Rasa menciptakan suatu ruang pasar baru di bidang peternakan yang tidak hanya
memproduksi madu, namun juga memasarkan, distribusi, dan juga yang tidak kalah penting
memberi nilai lebih seperti membuka alternatif usaha pendukung.
Sebagai perusahaan baru CV. Sari Rasa mencoba untuk tidak melihat arus persaingan
dalam industri namun memunculkan suatu tren baru yang tidak biasa. Sebagai perusahaan
mainstream CV. Sari Rasa mencermati industri alternatif dan juga kelompok startegis dalam
industri. CV. Sari Rasa tidak hanya berfokus pada melayani kelompok pembeli akan tetapi juga
meredefinisikan kelompok pembeli industri. Perusahaan tidak bekerja secara tradisional namun
menggunakan teknologi canggih untuk mencapai suatu target perusahaan dengan moto
perusahaan “not just an honey but we’re the honey Queen”.

1.1. Tujuan

Studi ini dimaksudkan untuk menganalisa secara jelas dan detail semua aspek dari segala bidang
guna mencari tahu kelayakan dan manfaat bagi masyarakat dalam usaha pendirian sebuah usaha
bisnis CV. Sari Rasa yang bergerak dalam budidaya peternakan lebah madu , dan mengetahui
apakah bisnis ini merupakan investasi yang menguntungkan atau tidak. Tujuan dari studi
kelayakan ini adalah untuk menghindari terjadinya risiko kegagalan atau mengurangi
kemungkinan keterlanjutan investasi yang merugikan. Dan tujuannya dibuat usaha CV. Sari Rasa

1
ini adalah untuk memenuhi kebutuhan madu bagi masyarakat Ciamis dan sekitarnya pada
khususnya dan seluruh Indonesia pada umumnya.

BAB II

2
ASPEK PEMASARAN
2.1. Bentuk Pasar
Bentuk pasar yang akan dilayani oleh CV. Sari Rasa adalah pasar konsumen langsung dan
pasar konsumen industri.

2.2. Manajemen pemasaran


Perusahaan mempekerjakan manajer pemasaran dan sales untuk menjual ke beberapa
koperasi, panjual jamu, toko obat, minimarket, supermarket. Selain itu perusahaan juga
bekerjasama dengan perusahaan pembuat jamu instan dan produsen obat tradisional untuk
bekerjasama. Perusahaan juga membuat beberapa stan pada acara kesehatan.

2.3. Segementasi, Targeting dan Positioning


2.3.1. Segmentasi
Segmentasi dari CV. Sari Rasa yaitu penjualan langsung kepada konsumen (direct
selling), disini perusahaan bertindak sebagai produsen yang menjual produk seperti madu mentah
seperti royal jelly, sirup madu, gula madu.
2.3.2. Targeting
Sasaran perusahaan untuk penjualan madu mentah konsumen lokal, berupa madu
mentah dan olahan.
2.3.3. Positioning
Sebagai usaha baru CV. Sari Rasa tidak menitikkan kepada usaha kecil dengan biaya
sedikit namun lebih kepada usaha yang mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Indonesia
sehingga membuthkan perusahaan skala besar. Madu merupakan hasil utama dari lebah yang
begitu banyak manfaatnya dan bernilai ekonomi tinggi. Hasil tambahan yang punya nilai dan
manfaat adalah royal jelly (susu ratu), pollen (tepungsari), lilin lebah (malam) dan propolis
(perekat lebah) sehingga menjadi suatu komoditas pilihan konsumen.

2.4. Bauran Pemasaran


2.4.1. Produk

3
Hasil tambahan yang punya nilai dan manfaat adalah royal jelly (susu ratu), pollen
(tepungsari), lilin lebah (malam) dan propolis (perekat lebah) sebagai produk mentah utama yang
dijual.
2.4.2. Harga
Harga madu bervariasi tergantung jenisnya. Harga pasaran madu asli per botol ukuran
900 ml di Jakarta Rp 40.000-Rp 50.000. Belum lagi jika dicampur royal jelly dan pollen yang
berkhasiat untuk obat, harganya bisa naik hingga dua kali lipat. Untuk madu alami super dijual
tiap botol 200 ml Rp 20.000.

2.4.3. Promosi
Dengan pelayanan, promosi, strategi harga yang tepat dan kualitas produk yang prima
dimaksudkan agar konsumen mengetahui, mencoba, puas dan merekomendasikan kepada orang
lain. Pada dasarnya bila konsumen merasa puas, pasti akan merekam pada kotak hitamnya dan
akan selalu teringat serta akan melakukan pembelian ulang sehingga kepuasan konsumen
menjadi prioritas utama perusahaan. Dalam hal ini kepuasan konsumen (masyarakat umum)
memiliki kebutuhan dan keinginan (needs and wants) yang berbeda pada tiap individu. Dengan
menggunakan system TQM (Total Quality Manajemen) perusahaan lebih mementingkan kualitas
kepada konsumen walaupun harus memenuhi kuantitas produk tiap bulan.

2.4.4. Distribusi
Sebagai perusahaan yang terletak di daerah Ciamis, pendistribusian bukanlah suatu hal
yang rumit, akses untuk memasarkan produk ke berbagai area tidak terlalu dipermasalahkan
namun waktu penyimpanan dan tempat penyimpanan madu yang lebih dipermasalahkan.

2.5. Peluang pasar


2.5.1. Supply
Proyeksi penawaran dihitung dari jumlah produksi peternak pertahun, dengan asumsi
kenaikan jumlah peternak sebesar 0,014% pertahun dan kenaikan jumlah produksi 0,194% per
tahun.

PROYEKSI PENAWARAN

4
2.5.2. Demand
Proyeksi permintaan diperoleh dari jumlah penduduk Indonesia dengan asumsi
konsumsi masyarakat Indonesia sebesar 15 gram/orang/tahun dan asumsi pertumbuhan
penduduk Indonesia sebesar 0,013% per tahun.

PROYEKSI PERMINTAAN

5
2.5.3. Proyeksi penjualan
Berdasar proyeksi demand dan supply dapat kami peroleh proyeksi penjualan /hari akan
tetapi kami hanya mengambil market share sebanyak 3%.

PROYEKSI PELUANG/TAHUN
Tahun Demand Supply peluang Market
Share 3
%

2004 3,413 3,087 326 9.786

2005 3,457 3,130 327 9.820

2006 3,502 3,174 328 9.854

2007 3,548 3,218 330 9.887

2008 3,594 3,263 331 9.919

BAB III
ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI

6
3.1. Produk
1. Madu adalah zat manis alami yang dihasilkan lebah dengan bahan baku nectar bunga.
Nektar adalah senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar tanaman dalam bentuk larutan
gula. Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yang
sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dan farmasi. Dalam madu juga
terdapat substan-substan mineral; natrium, magnesium, besi dan kalium. Juga ada vitamin-
vitamin dan hormon yang berguna untuk proses metabolisme tubuh. Sebetulnya, khasiat
madu sangat berkaitan dengan kandungan gulanya yang tinggi; fruktosa 41%, glukosa 35%,
sukrosa 1,9% dan kandungan lain seperti tepung sari ditambah aneka enzim pencernaan,
lalu ada vitamin A, vitamin B1, vitamin B2 dan antibiotika. Madu bermanfaat madu untuk
menggantikan antibiotika bagi pasien pengidap kanker, obat rematik dan menyembuhkan
efek samping suatu obat.

2. Royal jelly (sari madu) adalah sekresi kelenjar hipofaring lebah pekerja muda yang juga
berisi vitamin B1, B2, B3, B5, B6, Be, vitamin H dan vitamin E. Warna royal jelly cairan
putih seperti susu, agak masam, berbau agak tajam, dan agak pahit. Bahan bakunya adalah
tepung sari tanaman. Kandungan gizi royal jelly berupa protein 45%, lemak 13%, gula 20%,
garam mineral, aneka vitamin. Selain itu royal jelly juga mengandung enzim pencernaan,
hormon gonadotropin yang bisa menstimulir organ reproduksi ratu dan pemasakan telur,
dan antibiotika germisidin yang dapat mencegah pertumbuhan jamur dan mikroorganisme.
Vitamin H atau iotin yang terdapat pada royal jelly berfungsi dalam mengatur lemak dan
protein dalam tubuh, memperlancar proses asimilasi, mengaktifkan kembali kelenjar tubuh
yang tidak dapat bekerja normal, serta menghilangkan rasa lelah. Royal Jelly dimanfaatkan
untuk menjaga stamina dan menyembuhkan penyakit, bahan campuran kosmetika, dan
bahan campuran obat-obatan.

3. Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/ kepentingan farmasi.

4. Lilin lebah (malam) atau Malam lebah adalah hasil proses metabolisme dari kelenjar malam
yang dimiliki oleh lebah, dimana hasil dari metabolisme itu akan dikeluarkan
(diekskresikan) melalui ruas-ruas bagian abdomen. Malam lebah yang dihasilkan oleh lebah
pekerja tidak dikumpulkan oleh lebah dari bunga, tetapi dibuat dalam kelenjar yang terletak
di sebelah bawah perut lebah dengan meminum madu dan memakan tepung sari sebanyak-
banyaknya. Warna malam bervariasi, putih, kuning, atau oranye bersih dan beraroma tanam-

7
tanaman. Manfaat malam lebah adalah untuk bahan membatik, lilin penerangan, industri
kosmetik, krim dingin, lipstik dan berbagai lotion. Pada industri farmasi, malam lebah
dipergunakan untuk bahan pembuatan plester atau kain pembalut, obat-obatan luar,
campuran bahan bahan tahan air atau waterproof, cairan tinta, campuran pensil, campuran
semir, dan zat pengilat. Lilin lebah mengandung senyawa organic hidrokarbon dan asam
lemak jenuh dan tak jenuh, ester-ester dan alcohol monoester, kolesterol, dan mineral-
mineral tertentu dalam jumlah sedikit.

5. Propolis (perekat lebah) merupakan cairan lengket dari pepohonan dan kuncup bunga
berbagai tanaman. Bahan ini bukan sebagai bahan pakan tetapi merupakan bahan bangunan
yang disebut lem lebah. Bahan ini dipakai sebagai perekat sarang karena sifatnya yang
lentur, lekat, dan kuat. Propolis berwarna cokelat atau kuning kemerah-merahan. Bahan itu
banyak mengandung senyawa organik, diantaranya yang terbanyak adalah resin atau
dammar, malam, minyak yang mudah menguap, dan mineral. Dalam dunia pengobatan,
propolis dapat digunakan untuk mengobati saluran pernafasan, penyembuhan luka, penyakit
kulit, membunuh virus influenza dan paru-paru karena mempunyai sifat antibakteri,
sedangkan dalam dunia industri digunakan sebagai bahan plester dan lak.

6. Beevenom atau racun lebah adalah suatu bentuk perubahan dari alat pengantar telur. Sengat
ini digunakan untuk menghalau pengganggu sarangnya. Sengatannya dapat menimbulkan
rasa sakit, kemudian bengkak, karena pengaruh racunnya. Manusia yang disengat lebah
dalam jumlah banyak akan mengalami paralisa pernafasan yang berakibat pada kematian,
tetapi sengatan lebah dalam jumlah tertentu akan mengobati beberapa penyakit karena
racunnya mengandung bahan yang berguna untuk pengobatan. Beevenom ini memiliki daya
guna yang cukup efektif untuk mengobati rematik, neuritis, asma, hipertonik, poliarthritis,
dan sakit kepala karena gangguan syaraf.

3.2. Proses Produksi


Proses Pembibitan

8
3.2.1. Pemilihan Bibit Calon Induk
Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu Apis cerana (lokal) dan Apis
mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu
pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satu koloni lebah dapat produksi maksimal. Ratu
A. Cerana mampu bertelur 500-900 butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500
butir per hari. Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian bibit
lebah:
1. Paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dengan 5 lebah pekerja.
2. Paket lebah terdiri dari 1 ratu dengan 10.000 lebah pekerja.
3. Paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap dengan 3 sisiran
sarang.

3.2.2. Perawatan Bibit dan Calon Induk


Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan dan
dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat
diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yang tidak
menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin.

3.2.3. Sistem Pemuliabiakan


Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan
koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan adalah dengan pembuatan mangkokan buatan untuk
calon ratu yang diletakkan dalam sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi
buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul.

3.2.4. Reproduksi dan Perkawinan


Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah pekerja
dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak berkembang
sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan
berfungsi untuk reproduksi. Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang
keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara,

9
setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung
sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan
lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.

3.2.5. Proses Penetasan


Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih
kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yang telah yang berisi
telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan
tipis yang nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur
diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6
detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah:
A. Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di pinggir sarang.
B. Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya.
C. Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya.
Lebah madu merupakan serangga dengan 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan
serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya perbedaan waktu yang bervariasi. Rata-
rata waktu perkembangan lebah:
A. Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, istirahat 2 hari,
Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari.
B. Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, istirahat 3
hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21
hari.
C. Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, istirahat 4
hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24
hari.
Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari
sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong
(pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan
dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel
menjadi lebah muda sesuai asal selnya.

3.3. Mesin dan Peralatan


Dalam pembudidayaan lebah madu yang perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya,
kandang lebah modern (stup), pakaian kerja dan peralatan.

10
1. Perkandangan
a. Suhu, perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu ketebalan
dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup tetap stabil yang umum
digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm.
b. Ketahanan terhadap iklim, bahan yang dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan,
panas, cuaca yang selalu berubah, kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak.

c. Konstruksi kandang tradisional dengan menggunakan gelodok dari bambu, secara modern
menggunakan stup kotak yang lengkap dengan framenya.
1. Peralatan
Teknik budidaya lebah modern tidak menggunakan glodok yang terbuat dari batang pohon
kelapa. Perusahaan lebih sering memakai stup. Stup merupakan tempat (kotak) tinggal koloni
lebah yang terbuat dari kayu dengan ketebalan 2 cm. Kayu yang digunakan sebaiknya tidak
berbau, tahan lama dan mudah didapat. Ukuran panjang stup 50 cm, lebar 40 cm dan tinggi 26
cm. Di dalam stup terdapat frame yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sarang sepanjang
48 cm, lebar 3 cm dan tinggi 23 cm. Dengan bentuk sarang seperti ini, pemeriksaan koloni dan
sisiran mudah serta bisa dilakukan setiap saat. Lalu, disediakan fondasi sarang, penyekat ratu,
kurungan ratu, mangkokan ratu dan bingkai stimulasi yang bertujuan mempercepat
pembangunan sarang. Fondasi sarang dilekatkan pada frame. Adapun penyekat ratu digunakan
untuk menahan ratu agar tidak naik ke kotak di atas atau kabur. Kurungan ratu digunakan untuk
melindungi ratu atau mengenalkan ratu kepada koloni. Mangkokan ratu digunakan untuk
menempatkan calon-calon ratu baru. Sarang yang baik dilengkapi bingkai stimulasi untuk
digunakan sebagai wadah makanan tambahan ketika paceklik.
Selain itu dibutuhkan pengasap (smoker), masker, pengungkit, sarung tangan dan sikat
lebah. Pengasap digunakan untuk menjinakkan lebah saat sisiran diangkat. Masker, pakaian kerja
dan sarung tangan berguna melindungi kulit dari serangan lebah. Pengungkit untuk mengangkat
sisiran yang melekat ke stup. Sikat lebah digunakan untuk menghalau lebah pada sisiran ketika
dipanen. Selain itu peralatan yang digunakan tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil,
peralatan berternak ratu dan lain-lain.

Kebutuhan peralatan yaitu:


1. Stup 600 buah @Rp15.000 Rp 9.000.000,-

11
2. Ekstraktor 3 unit @Rp3.000.000 Rp 9.000.000,-
3. Pengasap 6 buah @ Rp10.000 Rp 60.000,-
4. Pisau 15 buah @Rp10.000/3 Rp 50.000,-
5. Pengungkit 9 buah @Rp10.000/3 Rp 30.000,-
6. Fider (tempat pakan buatan) 6 buah@Rp10.000 Rp 60.000,-
7. Topi dan masker 20 buah @Rp5.000 Rp 100.000,-
8. Drum 20 buah (kapasitas 200 liter) @Rp50.000 Rp 1.000.000,-
9. Ember 12 buah @Rp5.000 Rp 60.000,-
10. Saringan madu 6 buah @Rp10.000 Rp 60.000,-
11. Sarung tangan 20 buah @ Rp10.000 Rp 200.000,-
12. Sikat lebah 12 buah @ Rp3.000 Rp 36.000,-
13. Pondasi 6000 buah@ Rp2.000 Rp12.000.000,-
14. Ratu lebah 600 buah @ Rp15.000 Rp 9.000.000,-
15. Kaki kotak 600 buah @Rp20.000 Rp12.000.000,-
16. Penyekat ratu 600 buah @ Rp10.000 Rp 6.000.000,-
17. Polen Trip 600 buah @Rp10.000 Rp 6.000.000,-
18. Paket koloni lebah (komplit)600kotak@Rp100.000,- Rp 60.000.000,-

Jumlah Rp 121.659.000,-

3.4. Lokasi Perencanaan


Suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah dapat
beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masih beraktifitas. Di lereng
pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu normal (25 derajat C) seperti Ciamis maupun
Tasikmalaya yang terletak di kaki gunung, lebah madu masih ideal dibudidayakan. Lokasi yang
disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian dan banyak terdapat bunga sebagai
pakannya.

3.5 Rencana Lay Out

Untuk perusahaan budidaya peternakan lebah madu dibutuhkan 1 orang scientist yang
bertugas untuk memantinance kesehatan lebah, tingkat kadar air madu, suhu, pakan,

12
hama/penyakit sehingga kualitas lebah madu benar-benar terjaga yang berimbas pada kualitas
madu tersebut. Sedangkan untuk perawatan madu, pengolahan dan proses selanjutnya dilakukan
oleh 15 orang terlatih, sehingga madu dapat menjadi madu mentah yang berkualitas. Sedangkan
untuk proses produksi dibutuhkan 5 orang tenaga ahli untuk bagian produksi, 1 orang manager
pemasaran, 1 orang accounting, 1 orang manager SDM, 1 orang ahli gizi/dokter, 1 orang
manager produksi.

3.6. Bangunan dan Fasilitas


Target areal terbagi menjadi unit-unit pengelolaan oleh perusahaan sendiri. Setiap unit
pengelolaannya dikoordinasikan oleh tim khusus dari perusahaan dirancang dengan beberapa
jenis tanaman pakan lebah (misalnya kopi, mangga, kaliandra, atau lainnya); didukung oleh
tanaman sela jagung atau sorghum (saat tanaman pokok masih kecil) dan garut (saat naungan
telah cukup berat), tanaman pagar kayu-kayuan atau perdu hijauan seperti paitan dan bunga
matahari. Pemilihan komoditi ini semuanya dilakukan dengan mempertimbangkan kesesuaian
lahan, aspirasi masyarakat dan prospek pasarnya. Hal lain yang harus diperhatikan adalah
lingkungan di sekitar lokasi penangkaran.Idealnya, lokasi ini bagian dari lahan perkebunan atau
taman bunga. Pakan yang paling digemari lebah adalah sari bunga dari jenis pohon berkayu
seperti pohon buahbuahan, kalianda, karet, atau kapuk. Karena, jenis pohon seperti ini akan
berbunga banyak dan dalam waktu yang relatif lama. Biaya pembuatan bangunan perusahaan
ternak budidaya lebah madu dari CV. Sari Rasa Ciamis.
➢ Sewa tanah (luas 1000m2) selama 5 th Rp 10.000.000,
➢ Sewa tanah (luas 1000m2) selama 5 th Rp 10.000.000,-
➢ Sewa tanah (luas 4000m2) selama 5 th Rp 10.000.000,-
➢ Bangunan diserahkan ke kontraktor dengan anggaran Rp 10.000.000,- Rp 40.000.000,-

3.7. Ketersediaan / Pengunaan Berbagai Fasilitas


Kebutuhan perusahaan budidaya ternak lebah madu
➢ Kebutuhan fasilitas:
• Listrik 900 Watt Rp 1.500.000
• Air dari PDAM Rp 800.000
• Telepon Rp 300.000
➢ Proyeksi biaya bulanan di tiga tempat:

13
• Air Rp 400.000
• Listrik dan telepon Rp 400.000
• Bensin (transportasi) dan minyak tanah Rp 600.000
Jumlah Rp 4.000.000

3.8. Pembuangan Limbah Amdal


Dari proses produksi menghasilkan limbah antara lain:
➢ Limbah cair, berupa air bekas pengolahan limbah madu, yang dapat dijadikan pupuk
organik untuk tanaman pakan lebah.
➢ Limbah oring berupa sisa-sisa lebah yang mati akibat penyakit dll, yang juga dapat
dijadikan sebagai pupuk organik.
➢ Limbah berupa minyak oring bekas yang kita tampung dalam kapasitas tertentu, dan
bila memungkinkan bisa dijual lagi.

3.9. Ongkos Produksi


Biaya Produksi
Air Rp 400.000
Listrik dan telepon Rp 400.000
Bensin (transportasi) dan minyak tanah Rp 600.000
Pakan lebah @Rp7.000 x40x30 Rp 8.400.000
Botol dan lain-lain @Rp2.000 x100x30 Rp 6.000.000
Jumlah biaya produksi (satu bulan) Rp 15.800.000

BAB IV
ASPEK MANAJEMEN DAN ORGANISASI
4.1. Identitas proyek / Bisnis
- Nama : CV. Sari Rasa
- Bentuk Badan Usaha : Partnership
- Jenis Usaha : Budidaya ternak lebah madu
- Pelaksana : Pemilik yang menjadi pengelola usaha ini

14
- Pemilik : perusahaan ini merupakan milik dari 2 pengusaha dengan
kepemilikan saham yang sama besar.
- Wilayah/lokasi Kerja badan usaha di Jl. Kapten Harsono Sudiro no. 60 Ciamis.

4.2. Pengorganisasian

Struktur organisasi

4.3. Tugas dan wewenang

➢ Manajer Keuangan (Kasir)


• Bertanggung jawab terhadap keuangan perusahaan

15
• Membuat laporan keuangan secara berkala
• Mengatur dan mengawasi kasir

➢ Manajer Pemasaran
• Bertanggung jawab terhadap promosi dan perluasan pangsa pasar

➢ Manajer SDM
• Bertanggung jawab terhadap perekrutan karyawan
• Membuat jadwal kinerja karyawan
• Bertanggung jawab terhadap kesejahteraan karyawan

➢ Manajer Produksi (Operasional)


• Bertanggung jawab terhadap proses produksi
• Mengatur dan mengawasi semua karyawan bagian produksi
• Membuat anggaran untuk makanan dan minuman dan bertanggung jawab untuk
pengawasan biaya makanan dan pegawai
• Melakukan pengawasan atau control terhadap produk

BAB V
ASPEK KEUANGAN
ANALISIS KELAYAKAN USAHA PERLEBAHAN

5.1. Sumber dana

16
Sumber dana berasal dari :
Modal sendiri Rp 50.000.000
Pinjaman bank Rp 200.000.000
Total investasi Rp 250.000.000

5.2. Biaya Investasi


Proyek peternakan lebah madu ini membutuhkan total investasi sebesar Rp 250.000.000,-
yang bersumber dari modal sendiri Rp 50.000.000,- dan meminjam dana sebesar Rp
200.000.000,- dari PT. Askrindo dan Perum Sarana Pengembangan Usaha (SPU) dengan bunga
sebesar 16% per tahun dengan jangka waktu pinjaman 5 tahun (60 kali angsuran). Investasi
sebesar
Rp 250.000.000,- akan dialokasikan sbb:

Kas Rp 52.503.000
Tanah dan bangunan Rp 40.000.000
Peralatan Rp121.656.000
Fasilitas (listrik, air, dll) Rp 4.000.000
Biaya operasional 1 bulan Rp 15.800.000
Total investasi Rp 250.000.000

Asumsi-asumsi yang digunakan:


• Kredit UKM dari bank mandiri sebesar Rp200.000.000 berjangka
• waktu 5 tahun dengan tingkat bunga 16% pertahun.
• Jumlah penduduk per tahun bertambah 0.013%
• Jumlah peternak 0.014%
• Laju inflasi/ tahun 8,16% (2007)
• Bunga deposito 7-8%/tahun

5.3. Proyeksi Laporan Keuangan

PROYEKSI PENJUALAN /TAHUN (dalam ribuan rupiah)

TAHUN MARKET SHARE HARGA/ ton PENJUALAN/TAHUN

17
(3%)
2004 9.786 100,000 978,556
2005 9.820 100,000 982,018
2006 9.854 100,000 985,395
2007 9.887 100,000 988,684
2008 9.919 100,000 991,883

PROYEKSI RUGI-LABA TAHUNAN (dalam ribuan rupiah)

Deskripsi 2004 2005 2006 2007 2008


Penjualan 978,556.23 982,017.79 985,394.72 988,684.10 991,882.95
Biaya Operasional
Biaya tetap
Biaya sewa tanah 40,000.00 40,000.00 40,000.00 40,000.00 40,000.00
Penyusutan (Depresiasi) 121,656.00 121,656.00 121,656.00 121,656.00 121,656.00
Biaya pemasaran/penjualan
Promosi/iklan 15,000.00 15,000.00 15,000.00 15,000.00 15,000.00
Lain-lain 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00 30,000.00
Jumlah Biaya pemasaran 45,000.00 45,000.00 45,000.00 45,000.00 45,000.00
Gaji
Karyawan 24 orang @Rp
600.000,-/bulan 172,800.00 172,800.00 172,800.00 172,800.00 172,800.00
Manajer 6 orang @ Rp
2.000.000,-/bulan 144,000.00 144,000.00 144,000.00 144,000.00 144,000.00
Jumlah Biaya Tetap 523,456.00 523,456.00 523,456.00 523,456.00 523,456.00
Biaya Variabel
Belanja pakan lebah
Pakan lebah @Rp7.000,-x40x30 = Rp
8.400.000,- 100,800.00 109,035.36 109,708.19 109,763.16 109,767.65
Listrik dan telepon Rp 400.000,- 4,800.00 4,800.00 4,800.00 4,800.00 4,800.00
Pengemasan Botol Rp 3.000.000,- 36,000.00 36,000.00 36,000.00 36,000.00 36,000.00
Obat-obatan untuk lebah Rp 300.000,- 3,600.00 3,600.00 3,600.00 3,600.00 3,600.00
Air Rp 400.000,- 4,800.00 4,800.00 4,800.00 4,800.00 4,800.00
Transportasi Rp 600.000,- 7,200.00 7,200.00 7,200.00 7,200.00 7,200.00
Jumlah Biaya Variabel 157,200.00 165,435.36 166,108.19 166,163.16 166,167.65
Total Biaya Operasional 680,656.00 688,891.36 689,564.19 689,619.16 689,623.65

18
Keuntungan Sebelum Bunga dan Pajak
(EBIT) 297,900.23 293,126.43 295,830.53 299,064.94 302,259.30
Bunga pinjaman 32,000.00 32,000.00 32,000.00 32,000.00 32,000.00
Pajak (PPh+PBB) 43,095.88 56,692.46 57,368.48 58,177.08 58,975.67
Laba Bersih 222,804.35 204,433.98 206,462.05 208,887.85 211,283.62

PROYEKSI ALIRAN KAS TAHUNAN (dalam ribuan rupiah)


Deskripsi 2004 2005 2006 2007 2008
Keuntungan 222,804.35 204,433.98 206,462.05 208,887.85 211,283.62
Bersih
Penyusutan 26,331.20 26,331.20 26,331.20 26,331.20 26,331.20

(Depresiasi)
Aliran kas 249,135.55 230,765.18 232,793.25 235,219.05 237,614.82
Bersih

PROYEKSI NERACA TAHUNAN (dalam ribuan rupiah)


Deskripsi 2004 2005 2006 2007 2008
Aktiva
Aktiva lancar
235,307.3 379,741.3 526,203.3 675,091.2
Kas 52,503.00 5 2 7 3
Perlengkapan 19,800.00 19,800.00 19,800.00 19,800.00 19,800.00
255,107.3 399,541.3 546,003.3 694,891.2
Jumlah Aktiva Lancar 72,303.00 5 2 7 3

Aktiva Tetap
Tanah dan Bangunan 40,000.00 40,000.00 38,000.00 36,100.00 34,295.00
Akumulasi Penyusutan -2,000.00 -1,900.00 -1,805.00 -1,714.75
Tanah dan bangunan
5%/th
40,000.00 38,000.00 36,100.00 34,295.00 32,580.25

19
121,656.0 121,656.0
Peralatan 0 0 97,324.80 77,859.84 62,287.87
- - - -
Akumulasi Penyusutan 24,331.20 19,464.96 15,571.97 12,457.57
Peralatan (1/60 X12
bulan)
121,656.0
0 97,324.80 77,859.84 62,287.87 49,830.30
161,656.0 135,324.8 113,959.8
Jumlah Aktiva Tetap 0 0 4 96,582.87 82,410.55
233,959.0 390,432.1 513,501.1 642,586.2 777,301.7
Jumlah Aktiva 0 5 6 5 8

Pasiva (Utang)
200,000.0 160,000.0 120,000.0
Utang Jangka Panjang 0 0 0 80,000.00 40,000.00
246,473.1 429,542.1 618,627.2 813,342.7
Modal Sendiri 50,000.00 5 6 5 8
Jumlah Utang dan 250,000.0 406,473.1 549,542.1 698,627.2 853,342.7
Modal 0 5 6 5 8

5.4. Penilaian investasi

5.4.1. Payback Periode (PP)


Untuk mencari PP perlu diketahui Initial Cash Flow dan Net Cash Flownya (Proceed). Nilai
investasi awal Rp250.000.000,- dengan proceed selama 5 tahun:

ANALISA PAYBACK PERIOD (dalam ribuan rupiah)


Tahun Keuntungan Penyusutan Net cash Flow Sisa Nilai
Sesudah Pajak Investasi
2004 222,804.35 26,331.20 249,135.55 864,45
2005 204,433.98 26,331.20 230,765.18
2006 206,462.05 26,331.20 232,793.25

20
2007 208,887.85 26,331.20 235,219.05
2008 211,283.62 26,331.20 237,614.82

Perhitungan PP:
PP = 1 th + (864.450 x 360 hari) = 1 th +1,348 hari = 1 tahun lebih 1 hari
230,765,180
Jadi investasi diterima karena syarat PP < PP maksimum yaitu 5 tahun.

5.4.2. Net Present Value (NPV)


PROYEKSI NPV(dalam ribuan rupiah)
TAHUN NET CASH FLOW DF PV NET CASH
FLOW
2004 249,135.55 0.735 183,114.63
2005 230,765.18 0.541 124,843.96
2006 232,793.25 0.398 92,651.71
2007 235,219.05 0.292 68,683.96
2008 237,614.82 0.215 51,087.19
Total PV 520,381.45

Io = Rp.250.000.000,-
TPV = Rp.520.381.450,-
NPV = TPV – Io
= Rp520.381.450,- Rp250.000.000,- = Rp270381450,-
Menguntungkan karena NPV positif.

5.4.3. Profitabilitas Index (PI)

PI = TPV = Rp520.381.450,- = 2.08


Io Rp250.000.000,-
Usulan investasi diterima karena PI >1

21
5.4.4. Internal Rate of Return (IRR)
Bunga antara 36%-37%.

PROYEKSI IRR (dalam ribuan rupiah)


TAHUN NET CASH IR 36% IR 37%
FLOW
Rp DF PV Rp DF PV Rp
2004 249,135.55 0.735 183,114.63 0.73 181,868.95
2005 230,765.18 0.541 124,843.96 0.533 122,997.84
2006 232,793.25 0.398 92,651.71 0.389 90,556.57
2007 235,219.05 0.292 68,683.96 0.284 66,802.21
2008 237,614.82 0.215 51,087.19 0.207 49,186.27
Total PV 520,381.45 511,411.84
Modal Awal 250,000.00 250,000.00
270,381.45 261,411.84

IRR = 36% - 270.381,45 37% - 36%

261.411,84 – 270.381,45

= 36% - 270.381,45 1%

- 8969.61

= 36% + 30,144 x 1% = 66,144%

22
Investasi layak karena IRR > Required rate of return (66,144% > 36%).

5.4.5. Break Even Point (BEP)

Beaya Tetap (FC) = Rp523.456.000,- = Rp1.454.044,44

360

Beaya Variabel per unit (V/U) = Rp157.200.000,00 / 360 = 44.62 = Rp 45,-

9.786

Total Beaya Variabel (TVC) = Rp157.200.000,00


Harga per unit (P/U) = Rp100.000,-

BEP = FC = Rp1.454.044,44 = 14,54 = 15 kg per hari

P/U – V/U Rp100.000,- Rp 45,-

BAB VI

ASPEK SOSIAL EKONOMI

6.1. Pemanfaatan Sumber Daya dan Kesempatan Kerja

Melalui pembudidayaan lebah madu, akan dapat dimanfaatkan potensi alam yang tersedia
dengan tanpa menganggu lingkungan dan merugikan masyarakat. Lebah yang dibudidayakan
dengan baik, tidak akan menganggu kehidupan masyarakat meskipun lebah memiliki kekuatan
untuk menyengat apabila terganggu. Tanaman yang bunganya menjadi sasaran dalam kegiatan

23
lebah dalam proses produksi madu ini, sama sekali tidak terganggu dan justru dalam beberapa
hal membantu proses produksi tanaman yang bersangkutan. Budidaya lebah madu yang dapat
dilaksanakan di setiap tempat dengan lahan yang ada pertanamannya, bisa menjadi peluang
lapangan kerja yang pemanfaatannya mampu membebaskan masyarakat dari tekanan kesulitan
mencari pekerjaan dengan segala akses pengaruh sosialnya. Dari kawasan dengan pertamanan di
kota, lahan pertanian dengan semua jenis tanaman didesa-desa dan perkebunan dengan semua
macam komoditi, sampai lahan kehutanan yang cukup luas tersebar di seluruh wilayah
Indonesia, seluruhnya merupakan lapangan penggembalaan ternak lebah yang potensian untuk
dimanfaatkan.

6.2. Peningkatan Pendapatan dan Kesejahteraan


Usaha ini cukup berarti dalam upaya peningkatan pendapatan, khususnya bagi rakyat
kecil karena budidaya madu ini bisa dilakukan sebagai usaha kecil. Dengan potensi
pengembangan usaha ini yang sangat besar dan dapat dilaksanakan secara luas di seluruh
wilayah Indonesia, pembudidayaan lebah madu menjadi satu potensi yang sangat berarti bagi
peningkatan pendapatan dan kesejahteraan rakyat.

6.3. Penghematan Devisa


Untuk memenuhi kehidupan madu bagi industri farmasi dan kosmetik di Indonesia, sebagian
besar masih menggunakan madu yang diimpor. Apabila budidaya lebah madu ini dapat
dikembangkan dan ditingkatkan produksinya, maka produksi madu dari peternak di Indonesia
diharapkan dapat mengurangi impor sehingga mampu menghemat devisa.

BAB VII
KESIMPULAN
Berdasarkan uraian dan analisa studi kelayakan yang telah dijabarkan pada bab-bab sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Aspek pemasaran
a) Segmenting, targeting, dan positioning
perusahaan melakukan penjualan secara langsung kepada konsumen dengan target
pelanggan local tetapi juga berorientasi ekspor, dengan menitik beratkan usahanya

24
kepada usaha kecil namun berusaha untuk mencukupi kebutuhan madu
masyarakat Indonesia.
b) Bauran pemasaran
Perusahaan ini telah melakukan program bauran pemasaran dengan baik, produk
yang dihasilkan perusahaan ini cukup variatif sehingga memungkin perusahaan
untuk melakukan diversivikasi. Dari sisi harga yang cukup terjangkau, promosi
yang dengan metode TQM serta saluran distribusi yang relative lancar
menjadikan usaha ini layak untuk dikembangkan.
c) Peluang pasar
Dari sisi permintaan dan penawaran, Proyeksi penawaran dihitung dari jumlah
produksi peternak pertahun, dengan asumsi kenaikan jumlah peternak sebesar
0,014% pertahun dan kenaikan jumlah produksi 0,194% per tahun. Dari sisi
permintaan yang meningkat setiap tahunnya sebesar 0,013% per tahun serta
dengan sedikitnya jumlah penawaran yang ada ( pesaing ) menjadikan usaha ini
memiliki prospek yang mengutungkan.
2. Aspek teknis dan operasional
Dari segi teknis dan operasional, perusahaan ini menggunakan sistem budidaya lebah
madu yang terkoordinasi sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar.

3. Aspek Manajemen dan Organisasi


Dari sisi manajemen,Perusahaan ini memperkerjakan para pegawai yang terampil dan
ahli dalam bidang budidaya lebah madu. Sedangkan dari sisi organisasi, perusahaan ini
mempunyai struktur organisasi yang disusun berdasarakan fungsi-fungsi manajemen
dengan Manajer Umum/CEO/ Direktur sebagai pimpinan puncak.

4. Aspek Keuangan
Kondisi keuangan perusahaan dapat dilihat dari proyeksi laporan keuangan perusahaan
tersebut, dari laporan keuangan tersebut kita dapat menghitung dan mengukur apakah
keuangan suatu perusahaan itu dalam keadaan baik atau tidak. Jika dilihat dari analisis
laporan keuangan yang telah dilakukan seperti Payback Period, Net Present Value,
Profitability Index, dan IRR ( Internal Rate of Return ), perusahaan ini dalam kondisi
sehat / baik dan layak untuk dikembangkan.

25
5. Aspek Sosial dan Ekonomi
Lebah merupakan mahluk yang diistimewakan oleh Tuhan YME karena dapat
menghasilkan madu yang bermamfaat dan dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Lebah yang dibudidayakan dengan baik tidak akan mengganggu kehidupan masyrakat
meskipun memiliki kemampuan sengat apabila diganggu. Budidaya lebah madu yang
dilaksanakan disuatu kawasan tentu dapat menyerap lapangan pekerjaan, memperbaiki
ekosistem dan juga dapat menghemat devisa karena secara tidak langsung dapat
mengurangi ketergantungan impor madu asli yang biasanya digunakan sebagai bahan
campuran industri kometik dan farmasi di Indonesia.

Sehubungan dengan hal-hal tersebut, maka kami mempunyai keyakinan bahwa CV. Sari Rasa
akan dapat berkembang dengan baik. Demikianlah studi kelayakan ini kami buat untuk dijadikan
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan operasional sehari-hari dan mudah-mudahan studi
kelayakan ini dapat dilaksanakan dengan baik.

26

You might also like