You are on page 1of 19

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Di dalam suatu perkawinan, memiliki keturunan merupakan hal yang didambakan oleh
setiap keluarga guna meneruskan keturunan dan menambah kebahagiaan keluarga.
Terkadang keinginan tersebut tidak dapat terwujud karena terdapat kekurangan dan
hambatan di antara pasangan tersebut, sehingga dimungkinkan bagi mereka untuk
melakukan pengangkatan anak.
Perbuatan pengangkatan anak bukanlah merupakan perbuatan yang terjadi pada
suatu saat, seperti halnya dengan penyerahan barang, melainkan merupakan suatu
rangkaian kejadian hubungan kekeluargaan yang menunjukkan adanya cinta kasih,
kesadaran yang penuh dan segala akibat yang ditimbulkan dari pengangkatan anak
tersebut.
Di dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata KUH Perdata! tentang pengangkatan
anak yang demikian itu tidak diatur, sedangkan pengangkatan anak di kalangan masyarakat
"arganegara #ndonesia keturunan Tionghoa merupakan suatu perbuatan hukum yang la$im
dilakukan karena menurut tradisi seorang anak laki-laki harus mempunyai anak laki-laki
untuk melanjutkan garis keturunan patrilinial!.
%ejak diundangkannya %tbl. &'&( )o. &*' yo %tbl. &'*+-,,(, maka bagi golongan
Timur -sing Tionghoa dinyatakan bahwa seluruh ketentuan dalam KUH Perdata yang
berlaku bagi golongan .ropa termasuk hukum keluarganya juga memuat ketentuan-
ketentuan tentang pengangkatan anak khusus bagi golongan Timur -sing. Hal ini perlu
diciptakan di #ndonesia karena bagi golongan "arganegara #ndonesia keturunan Tionghoa
lembaga pengangkatan anak dianggap masih berakar kuat dalam tradisi mereka.
&
/enurut ketentuan dalam %tbl &'&( )o. &*' bahwa pengangkatan anak bagi
golongan "arganegara #ndonesia keturunan Tionghoa diharuskan mengangkat anak laki-
laki. Pengangkatan ini mengakibatkan putusnya hubungan keperdataan antara anak yang
diangkat dengan orang tua kandung, dan kedudukan anak angkat dipersamakan dengan
anak kandung oleh orang tua yang mengangkat, sehingga anak angkat berhak mewaris
harta kekayaan dari orang tua angkatnya. Perkembangan hukum dan masyarakat
dimungkinkan pengangkatan anak perempuan, dalam hal ini secara otomatis kedudukan
anak angkat perempuan ini dipersamakan dengan anak angkat laki-laki. 0erdasarkan
Putusan Pengadilan )egeri #stimewa 1akarta )o. '2(3&'45 tertanggal *' /ei &'45 yang
menetapkan tentang pengangkatan anak perempuan. -dapun dasar pertimbangan tersebut
dikarenakan hukum adat Tionghoa mengenai pengangkatan anak telah lama meninggalkan
si6at patrilineal, sehingga sekarang lebih bercorak parental.
&

%ebelum dikeluarkan %./- )o. * tahun &'(', yang kemudian disempurnakan
dengan %./- )o. 4 tahun &'75 tentang pengangkatan anak, dasar hukum notaris
membuat akta pengangkatan anak diatur dalam 0ab ## %tbl. &'&( nomor &*' tentang
pengangkatan anak, yaitu dalam ketentuan Pasal &2 ayat &!, yang berisikan bahwa
pengangkatan anak hanya dapat terjadi dengan adanya akta notaris. Peraturan ini berlaku
bagi golongan Timur -sing Tionghoa saja Pasal 4 %taatsblad &'&( nomor &*'!, sehingga
pengangkatan anak di luar peraturan ini tidak di benarkan.
Pasal &2 ayat +! %tbl. &'&( )o. &*' berbunyi
Setiap orang yang berkepentingan dapat meminta agar pada akta kelahiran orang
yang diangkat, pada sisi akta itu dicantumkan tentang pengangkatan anak itu.
%ehingga setelah dibuatnya akta notaris mengenai pengangkatan anak, akta tersebut
di da6tarkan di Kantor 8atatan %ipil dan di Kantor 8atatan %ipil akta tersebut di catat pada
margin3pinggir akta lahir anak tersebut, kemudian dikeluarkan petikan akta kelahiran yang
&
%oedharyo %oimin, Himpunan Dasar Hukum Pengangkatan Anak, %inar 9ra6ika, 1akarta, *22+, h.
(7.
*
baru yang menyebutkan bahwa anak tersebut adalah anak dari orang tua angkat yang
mengangkatnya dan bukan sebagai anak angkat.
%etelah dikeluarkannya %./- )o. * tahun &'(' yang kemudian disempurnakan
dengan %./- )o. 4 tahun &'75 tentang Pengangkatan -nak, terdapat perubahan yang
mendasar, untuk sahnya pengangkatan anak bukan diharuskan dengan adanya akta
notaris, tetapi adanya produk hukum pengadilan berupa penetapan dari Pengadilan
)egeri di mana anak tersebut berdomisili.
Dalam pelaksanaannya, sebagai akibat dari perbuatan hukum pengangangkatan
anak, notaris mempunyai peranan penting terhadap perlindungan hukum hak waris anak
angkat "arganegara #ndonesia keturunan Tionghoa, yaitu dalam hal pembuatan surat
waris. -kan tetapi dasar hukum pembuatan surat waris oleh notaris itu sendiri sampai
dengan saat ini belum secara tegas dan jelas mengaturnya.
Hal inilah yang melatarbelakangi terjadi sengketa antara %inta sebagai anak angkat
/ariana yang merupakan istri ketiga dari 9ondo selaku pewaris dengan /ien %riwulan dkk
yang merebutkan harta warisan dari 9ondo sebesar &,4 /ilyar berupa sebidang tanah
seluas &4.5+, meter persegi, serta rumah di atasnya di daerah 0atu, /alang, juga keempat
kendaraan dan harta lainnya. Kedua belah pihak merasa berhak mendapatkan harta
warisan tersebut dimana %anti merupakan anak angkat dari /ariana yang merupakan istri
dari pewaris dan berdasarkan testamen dari 9ondo, /ariana mendapatkan hak pakai harta
peninggalan tersebut dan berdasarkan akta hibah dari /ariana maka harta peninggalan
tersebut dikuasai oleh %anti. )amun demikian pula dengan /ien %riwulan dkk, mereka juga
mengkalim bahwa mereka mempunyai hak untuk menguasai harat warisan tersebut. Dan
berdasarkan putusan pengadilan )egeri /alang, %anti memenangkan perkara perebutan
warisan tersebut.
2. Pokok Masalah
&. 0agaimanakah kedudukan %anti sebagai anak angkat ahli warisan tersebut:
5
*. -pakah keputusan Hakim Pengadilan )egeri /alang dalam membagi Harta
Peninggalan tersebut sudah tepat :
BAB II
PEMBAHASAN
1. Anak Angkat
%ecara etimologi, pengangkatan anak berasal dari bahasa 0elanda adoptie
atau adop adoption dari bahasa #nggris. /enurut Poewardarminta ". 1. %,
*
dalam
Kamus Umum bahasa #ndonesia menyebutkan bahwa pengangkatan anak angkat berasal
dari kata dasar ;angkat< artinya membawa ke atas, kemudian di tambahkan awalan peng
dan akhiran an yang membentuk maksud kata kerja suatu proses. 1adi ;pengangkatan<
berarti suatu proses untuk membawa ke atas. %edangkan kata ;anak< berarti keturunan
yang kedua artinya anak itu diambil dari lingkungan asalnya orang tua kandungnya!,
dan kemudian dimasukkan dalam keluarga yang mengangkatnya orang tua angkatnya!
menjadi anak angkat. %edangkan secara terminologi dalam kamus umum bahasa
#ndonesia dijumpai arti anak angkat yaitu <anak orang lain yang diambil dan disamakan
dengan anak sendiri.<
5
*
Poewardarminta ". 1. %, Kamus Umum bahasa ndonesia, &'7+. h. &2.
5
/uderis =aini, -dopsi, %uatu Tinjauan Dari Tiga %istem Hukum, %inar 9ra6ika, 1akarta *22(.h.
,&
+
/enurut %oerojo "igyodiporo, bahwa ;/engangkat anak -dopsi! adalah suatu
perbuatan pengambilan anak orang lain ke dalam keluarga sendiri demikian rupa,
sehingga antara orang yang memungut anak dan anak yang dipungut itu timbul suatu
hubungan keluarga yang sama seperti yang ada diantara orang tua dengan anak
kandung sendiri<
+
. Ter Haar berpendapat ;0ahwa perbuatan yang memasukkan
kedalam keluarganya seseorang anak yang tidak menjadi anggota keluarganya begitu rupa
sehingga menimbulkan hubungan kemasyarakatan yang tertentu biologis, hal mana
biasa terjadi di #ndonesia, perbuatan ini disebut pengangkatan anak atau adopsi<.
-dopsi merupakan salah satu perbuatan manusia termasuk perbuatan perdata
yang merupakan bagian hukum kekeluargaan, dengan demikian ia melibatkan
persoalan dari setiap yang berkaitan dengan hubungan antara manusia. 0agaimana
pun juga lembaga adopsi ini akan mengikuti perkembangan dari masyarakat itu sendiri,
yang terus beranjak dari arah kemajuan. Dengan demikian, karena tuntutan
masyarakat walupun dalam KUHPerdata, tidak mengatur masalah adopsi ini, sedangkan
adopsi itu sendiri sangatlah la$im terjadi di masyarakat.
/enurut ketentuan dalam %taatsblad &'&( )o. *2 menyatakan bahwa >
!ang dapat mengakat anak ialah laki"laki beristeri dan tidak mempunyai keturunan
anak laki"laki. Sedangkan yang dapat diangkat sebagai anak hanyalah anak laki"laki
yang belum ka#in dan yang belum diambil sebagai anak angkat oleh orang lain.

-nak angkat atau adopsi tersebut selanjutnya menggunakan nama keluarga
orang tua angkatnya dan mempunyai kedudukan hukum yang sama dengan anak
kandung dari orang tua angkatnya serta terputusnya hubungan hukum antara anak
angkat dengan orang tua kandungnya.
0erdasarkan yurisprudensi Putusan Pengadilan )egeri #stimewa 1akarta Tahun
&'4*!, ketentuan dalam %. &'&( )o.&*' tersebut mengalami perubahan yang
+
Ter Haar 0$n./r.0., ;0eginselan en steselm?an het adatrecht, 10. "olters 9raningen
Djakarta, +e druk, &',2. Hlm &'(
,
memungkinkan pengangkatan anak perempuan. Dari ketentuan-ketentuan tersebut diatas
dapat disimpulkan bahwa tujuan pengangkatan anak bagi orang-orang Tionghoa
sebagaimana diatur dalam %. &'&( )o.&*', adalah untuk meneruskan atau
melanjutkan keturunan dalam garis laki-laki. 1adi, hubungan antara anak angkat dengan
orang tua kandung setelah terjadi pengangkatan anak menurut KUHPerdata 0"!
adalah mempunyai kedudukan hukum yang sama serta terputusnya hubungan hukum
antara anak angkat dengan orang tua kandungnya.
2. Anak Angkat Dalam Hukum Perdata Barat (B!
Dalam kitab Undang-undang Hukum Perdata 0arat KUHPerdata!, kita tidak
menemukan satu ketentuan yang mengatur masalah adopsi atau anak angkat ini,
yang ada hanya adalah ketentuan tentang pengakuan anak luar kawin, yaitu seperti
yang diatur dalam buku # 0" bab @## bagian ketiga, Pasal *72 sampai *7', tentang
pengakuan terhadap anak-anak luar kawin. Ketentuan ini boleh di katakan tidak ada
sama sekali hubungannya dengan masalah adopsi ini. Aleh karena itu, kitab Undang-
undang Hukum Perdata 0arat tidak mengenal hal pengangkatan anak ini, maka bagi orang-
orang 0elanda sampai kini tidak dapat memungut anak secara sah, hanya diterima baik oleh
%taten 9eneral )erderland sebuah Undang-undang -dopsi.
Bandasan pemikiran di terimanya Undang-undang tersebut adalah bahwa setelah
perang dunia ##, dimana seluruh .ropa timbul golongan manusia baru, orang tua yang
telah kehilangan anak yang tidak bisa mendapatkan anak baru lagi secara wajar,
anak-anak piatu yang telah kehilangan orang tuanya dalam peperangan, dan lahir
banyak anak luar perkawinan. -tas landasan itulah, maka %taten 9eneral )edeland telah
menerima baik sebuah Undang-undang adopsi adoptie wet! tersebut yang membuka
kemungkinan terbatas untuk adopsi ini.
-dopsi merupakan salah satu perbuatan manusia termaksud perbuatan perdata
yang merupakan bagian hukum kekeluargaan, dengan ini melibatkan persoalan dari
4
setiap yang berkaitan dengan hubungan manusia. 0agaimana pun jumlah lembaga adopsi
ini mengikuti perkembangan dari masyarakat itu sendiri, yang harus beranjak kearah
kemajuan. Dengan demikian, karena tuntutan masyarakat walaupun KUHPerdata tidak
mengatur tentang adopsi ini, maka pemerintah Hindia 0elanda berusah untuk membuat
aturan yang tersendiri tentang adopsi ini. Karena itulah di keluarkan oleh pemerintah Hindia
0elanda %taatsblad )omor &*' Tahun &'&(, khususnya Pasal , sampai pasal &, yang
mengatur masalah pengangkatan anak untuk golongan masyarakat Tionghoa. %ejak saat
itulah %tbl. &'&( )o. &*' menjadi ketentuan hukum tertulis yang mengatur adopsi bagi
kalangan masyarakat Tionghoa yang biasa dikenal dengan golongan Timur -sing.
-dapun ketentuan hukum tentang pengangkatan anak yang dapat dikategorikan
berlaku bagi anak angkat golongan "arganegara #ndonesia keturunan Tionghoa >
$% Stbl. $&$' (o. $)&.
Dalam 0ab ##, mengatur tentang pengangkatan anak yang khusus berlaku bagi
"arganegara #ndonesia keturunan Tionghoa istilah yang digunakan untuk
pengangkatan anak dalam ketentuan ini adalah ;adoptie<!. /enurut ketentuan ini yang
dapat mengangkat anak adalah laki-laki beristri atau pernah beristri dan tidak
mempunyai keturunan anak laki-laki. %edangkan yang dapat diangkat sebagai anak
hanyalah anak laki-laki yang belum kawin dan yang belum diambil sebagai anak angkat
oleh orang lain. -nak angkat tersebut selanjutnya menggunakan nama keluarga orang
tua angkatnya dan mempunyai kedudukan hukum yang sama dengan anak kandung
dari orang tua angkatnya serta terputusnya hubungan hukum antara anak angkat
dengan orang tua kandungnya. Dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa tujuan pengangkatan anak bagi orang-orang golongan
"arganegara #ndonesia keturunan Tionghoa sebagaimana diatur dalam %tbl. &'&( )o.
&*' adalah untuk meneruskan atau melanjutkan keturunan dalam garis laki-laki.
)% UU. (o. * tahun $&'& tentang Kese+ahteraan Anak.
(
Dalam ketentuan UU. )o. + tahun &'(' tentang Kesejahteraan -nak dengan tegas
ditentukan moti6 pengangkatan anak yang dikehendaki dalam pengaturan hukum
tentang pengangkatan anak, yaitu untuk kepentingan kesejahteraan anak. Hal tersebut
dapat diketahui dari perumusan ketentuan Pasal &* yang selengkapnya berbunyi >
&. Pengangkatan anak menurut adat dan kebiasaan dilaksanakan dengan
mengutamakan kepentingan kesejahteraan anak.
*. Kepentingan kesejahteraan anak yang dimaksud dalam ayat &! diatur lebih lanjut
dengan peraturan pemerintah.
5. Pengangkatan anak untuk kepentingan kesejahteraan anak yang dilakukan di luar
adat dan kebiasaan, dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan.
%edangkan yang dimaksud dengan kesejahteraan anak dalam UU ini adalah suatu tata
kehidupan dan penghidupan yang dapat menjamin pertumbuhan dan
perkembangannya dengan wajar baik secara rohani, jasmani maupun sosial.
,% UU. (o. ), tahun )--) tentang Perlindungan Anak.
Dalam 0ab C### bagian kedua ketentuan UU ini, yaitu yang mengatur tentang
pengangkatan anak. Dalam Pasal 5' disebutkan bahwa >
&. Pengangkatan anak hanya dapat dilakukan untuk kepentingan yang terbaik bagi
anak dan dilakukan berdasarkan adat kebiasaan setempat dan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
*. Pengangkatan anak sebagaimana dimaksud dalam ayat &!, tidak memutuskan
hubungan darah antara anak yang diangkat dengan orang tua kandungnya.
5. 8alon orang tua angkat harus seagama dengan agama yang dianut oleh calon
anak angkat.
7
+. Pengangkatan anak oleh warga negara asing hanya dapat dilakukan sebagai
upaya terakhir.
,. Dalam hal asal usul anak tidak diketahui, maka agama anak disesuaikan dengan
agama mayoritas penduduk setempat.
%edangkan bimbingan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pengangkatan anak
diatur dalam ketentuan Pasal +& yang berbunyi >
&. Pemerintah dan masyarakat melakukan bimbingan dan pengawasan terhadap
pelaksanaan pengangkatan anak.
*. Ketentuan mengenai bimbingan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam
ayat &! diatur dengan Peraturan Pemerintah.
*% Surat .daran Direktur /enderal Hukum dan Perundang"undangan (o. /HA $0$0)
tanggal )* Pebruari $&'1 tentang Prosedur Pengangkatan Anak 2arga (egara
ndonesia oleh 3rang Asing.
0erdasarkan %urat .daran tersebut, pengangkatan anak "arganegara #ndonesia oleh
orang asing hanya dapat dilakukan dengan suatu penetapan Pengadilan )egeri. Tidak
dibenarkan apabila pengangkatan anak tersebut dilakukan dengan akta notaris yang
dilegalisir oleh Pengadilan )egeri. %elanjutnya dalam %urat .daran tersebut ditentukan
pula syarat-syarat permohonan pengangkatan anak "arganegara #ndonesia oleh orang
asing dan ditentukan bahwa >
Permohonan itu harus diajukan di Pengadilan )egeri di #ndonesia di mana anak
yang akan diangkat berdiam!.
Pemohon harus berdiam atau berada di #ndonesia, dan pemohon beserta isteri harus
menghadap sendiri dihadapan hakim, agar hakim memperoleh keyakinan bahwa
pemohon betul-betul cakap dan mampu untuk menjadi orang tua angkat.
'
pemohon beserta isteri berdasarkan peraturan perundang-undangan negaranya
mempunyai surat i$in untuk mengangkat anak.
%urat .daran ini ditujukan kepada semua notaris, wakil notaris sementara dan notaris
pengganti di seluruh #ndonesia serta berdasarkan alasan karena pada saat itu jumlah
pengangkatan anak "arganegara #ndonesia oleh orang asing ternyata makin
meningkat.
4% S.5A 6 (o. 7 tahun $&1, tentang penyempurnaan S.5A 6 (o. ) tahun $&'&
mengenai Pengangkatan Anak.
Dalam %urat .daran ini ditentukan antara lain tentang syarat-syarat permohonan
pengesahan pengangkatan anak antar "arganegara #ndonesia oleh orang tua angkat
"arganegara -sing ;#nter 8ountry -doption<!. %urat .daran tersebut ditujukan kepada
semua Ketua, "akil Ketua, Hakim-hakim Pengadilan Tinggi dan semua Ketua, "akil
Ketua, Hakim-hakim Pengadilan )egeri di seluruh #ndonesia.
%urat .daran tersebut dikeluarkan bahwa berdasarkan pengamatan /ahkamah -gung
pada waktu itu yang menghasilkan kesimpulan bahwa permohonan pengesahan
pengangkatan anak yang diajukan kepada Pengadilan )egeri yang kemudian diputus
tampak semakin hari semakin bertambah baik yang merupakan suatu bagian tuntutan
gugatan perdata, maupun yang merupakan permohonan khusus pengesahan
pengangkatan anak. Keadaan tersebut merupakan gambaran, bahwa kebutuhan akan
pengangkatan anak dalam masyarakat makin bertambah dan dirasakan
bahwa untuk memperoleh jaminan kepastian hukum untuk itu hanya didapat setelah
memperoleh suatu keputusan pengadilan.
7% Keputusan 5enteri Sosial 6epublik ndonesia 6 (o. *$0HUK0K.P080$&1*, tentang
Petun+uk Pelaksanaan Peri9inan Pengangkatan Anak.
&2
Dalam 0ab ##, lampiran Keputusan /enteri tersebut menyebutkan bahwa petunjuk
pelaksanaan ini merupakan suatu pedoman dalam rangka pemberian i$in, pembuatan
laporan sosial serta pembinaan dan pengawasan pengangkatan anak, agar terdapat
adanya kesamaan dalam bertindak dan tercapainya tertib administrasi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
'% S.5A 6 (o. * tahun $&1&, tentang Pengangkatan Anak.
Dalam %./- ini, menyebutkan bahwa mengulang-tegaskan kepada seluruh Pengadilan
)egeri untuk mengirimkan salinan putusan3penetapan Pengadilan )egeri mengenai
pengangkatan anak kepada instansi terkait dan satu salinan kepada /ahkamah -gung
Depublik #ndonesia.
Dalam %./- ini juga menyebutkan bahwa sehubungan dengan pengangkatan anak,
yaitu untuk lebih mengetahui dan meneliti keadaan para pemohon, anak yang akan
diangkat dan orang tua kandung beserta kelengkapan dan kebenaran surat-surat bukti
yang harus dipenuhi, maka dalam hal menerima, memeriksa dan mengadili
permohonan3pengesahan pengang-katan anak antar "arganegara #ndonesia domestic
adoption!, harus disertai surat keterangan3laporan sosial atas dasar penelitian
petugas3pejabat sosial setempat dari pemohon3calon orang tua angkat "arganegara
#ndonesia, anak yang akan diangkat dan orang tua kandung "arganegara #ndonesia
sebagai salah satu alat3surat bukti.
". Ak#$at Hukum Pengangkatan Anak
%ebagai akibat dari pengangkatan anak menurut ketentuan dalam %tbl &'&(
)o. &*' bahwa pengangkatan anak bagi golongan "arganegara #ndonesia
keturunan Tionghoa ini mengakibatkan putusnya hubungan keperdataan antara
anak yang diangkat dengan orang tua kandung, dan kedudukan anak angkat
&&
dipersamakan dengan anak kandung oleh orang tua yang mengangkat, sehingga
anak angkat berhak mewaris harta kekayaan dari orang tua angkatnya.
Hal-hal berkaitan dengan akibat hukum pengangkatan anak golongan
"arganegara #ndonesia keturunan Tionghoa yang diatur dalam %tbl &'&( )o. &*',
antara lain >
&! Pasal && mengatakan >
;Pengangkatan anak mempunyai akibat hukum bahwa orang yang diangkat
sebagai anak itu memperoleh nama marga dari ayah angkatnya dalam hal
marganya berbeda dari marga orang yang diangkat sebagai anak<.
*! Pasal &* ayat &! mengatakan >
;Dalam hal sepasang suami isteri mengangkat seseorang sebagai anak laki-
lakinya, maka anak tersebut dianggap sebagai yang lahir dari perkawinan
mereka<
5! Pasal &+ mengatakan >
;Karena pengangkatan anak putuslah hak-hak keperdataan yang berkaitan
dengan garis keturunan antara orang tua kandung dan saudara sedarah dan dari
garis ke samping dengan orang yang diangkat<.
%ehubungan dengan hal-hal tersebut, maka terhadap anak angkat golongan
"arganegara #ndonesia keturunan Tionghoa berhak untuk mendapatkan harta
warisan dari orang tua yang mengangkatnya, dan dalam hal ini berlakulah sistem
dan hak pewarisan yang diatur dalam KUH Perdata terhadap anak angkat.
%. as#at Atau &estament
&*
%uatu wasiat atau testament adalah suatu pernyataan dari seseorang tentang
apa yang dikehendakinya setelah meninggal. Pasal 7(+ 0." yang menerangkan arti
testamen bahwa isi pernyataan itu tidak boleh bertentangan dengan Undang-
undang.
,

Pada dasarnya suatu testamen memiliki unsur yaitu berupa akta yang dibuat
dengan sekehendak dari pembuatanya secara sepihak een9i+dig! dan sewaktu-
waktu dapat dicabut oleh pembuatnya.
Ba$imnya suatu testament berisikan dengan apa yang disebut :er;stelling<, yaitu
penunjukan seseorang atau beberapa orang menjadi ahli waris yang akan mendapat
seluruh atau sebagian dari warisan. Arang yang ditunjuk itu dinamakan
testamentaire er;genaam dan karena kedudukannya sebagai ahli waris, maka ia
juga bertanggung jawab atas hutang-hutang pewaris.
%uatu testament juga dapat berisikan suatu <legaat=, yaitu suatu pemberian
kepada seseorang hibah wasiat!. %eseorang yang menerima :legaat< disebut
:>egataris<, karena kedudukannya bukan sebagai ahli waris, maka ia tidak ikut
bertanggung jawab atas hutang-hutang pewaris.
,
%ubekti, Pokok"Pokok Hukum Perdata, PT. #ntermasa, 1akarta, *2&2 h. &24
&5
BAB III
ANALISIS 'ASUS
1. 'ronol#g# 'asus
&+
2. Anal#sa
&,
/enurt penulis, atas kasus tersebut secara singkatnya dapat dilihat seperti
pada bagan sebagai berikut
Dari bagan diatas dapat dilihat bahwa ahli waris yang seharusnya menurut perundang-
undangan in"abstentato! adalah /ariana yaitu sebagai ahli waris golongan pertama.
Kedudukan %anti dalam hal ini merupakan anak angkat dari /ariana pada perkawianan
sebelumnya, berdasarkan %./- )omor 4 Tahun &'45 dan UU )omor *5 Tahun &''* jo.
PP )omor ,+ Tahun *22( yang dikaitkan dengan pengertian 0" mengenai kedudukan
anak diluar kawin, maka anak angkat merupakan suatu anak luar kawin yang diakui oleh
hukum. Konsekuensi logis dari hal tersebut jika dikaitkan dengan kasus yang sedang
dibahas adalah bahwa %anti tidak dapat mewarisi harta peninggalan 9ondo, karena pada
dasarnya -nak Buar Kawin hanya mempunyai hubungan hukum dengan orang yang
mengakui dan anak yang diakui saja. %edangkan jika kita lihat dari kasus tersebut bahwa
&4
?agan $@ Para Ahli 2aris dari Aondo
%anti adalah anak yang diangkat oleh /ariana dengan suami pertamanya yaitu Biem Tiong
Bien.
Karena /ariana adalah ahli waris golongan pertama, maka secara otomatis /ien
%riwulan dkk yang merupakan saudara dari 9ondo tidak dapat muncul sebagai ahli waris
karena mereka merupakan ahli waris golongan kedua yang baru akan muncul jika tidak
terdapat ahli waris golongan pertama. 1adi konsekuensi logis dari hal tersebut adalah bahwa
dengan ataupun tanpa testament, /ariana berhak akan seluruh harta warisan dari 9ondo
tersebut, karena ahli waris golongan pertama yang dapat ditemukan hanyalah /ariana istri
9ondo sendiri.
/engenai perolehan harta warisan 9ondo yang diterima oleh %anti hal ini sebenarnya
bukan lagi harta warisan 9ondo, tetapi harta warisan dari /ariana yang diberikan kepada
%anti selaku ahli waris yang sah dari /ariana sebagaimana 0agan berikut
Dari bagan diatas dapat dilihat bahwa meskipun tanpa adanya testamen dari
/ariana, %anti meskipun anak angkat dari /ariana dan menurut peraturan perundang-
undangan dianggap sebagai -nak Buar Kawin yang diakui secara sah karena tidak ada ahli
waris yang lain, maka ia dapat mewarisi seluruh harta peninggalan dari /ariana.
&(
?agan ) @ Ahli 2aris 5ariana
/engenai gugatan dari /ien %riwulan dkk bahwa antara 9ondo dan /ariana sebelum
perkawinannya telah membuat %urat Perjanjian Kawin %PK! yang isinya bahwa atas harta
dari keduanya tidak ada percampuran. /aka tuntutan dari /ien %riwulan dkk tersebut dapat
dipahami, bahwa atas dasar %PK tersebut maka /ariana tidak berhak atas harta
peninggalan dari 9ondo. )amun %PK yang dibuat oleh 9ondo dan /ariana tersebut karena
tidak dibuat dengan akta notaris maka batallah %PK tersebut sebagaimana diatur dalam
pasal &+( 0".
&7
BAB I(
PENU&UP
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, -nak angkat adalah anak yang
ada akibat suatu perbuatan dari seseorang mengambil3menjadikan orang lain sebagai
anaknya tanpa melepaskan ikatan kekeluargaan anak itu dari orang tua aslinya, baik ia
masih kanak-kanak belum dewasa! maupun sudah dewasa, mempunyai kewajiban
yang sama dengan adopsi ini.
Untuk melindungi hak waris anak angkat sehubungan dengan pembuatan surat waris
oleh notaris, diperlukan adanya suatu lembaga penda6taran anak angkat. -nak angkat
adopsi! yang telah dida6tarakan secara sah, maka kedudukannya dalam hak mewaris sama
dengan anak luar kawin yang telah diakui secara sah.
Kaitan dengan kasus yang dibahas bahwa harta peninggalan 9ondo yang diwarisi
%anti dari ibu angkatnya, /ariana secara hukum adalah sah sebagaimana telah diputuskan
dalam sidang Pengadilan )egeri /alang.
&'

You might also like