Professional Documents
Culture Documents
PSIKOLOGI EKSPERIMEN
I. PERMASALAHAN
1. Sampai sejauh mana ketepatan subjek dalam mempersepsi panjang suatu ruas
garis yang diberikan sebagai stimulus.
2. Apakah terdapat kesalahan ketika mempersepsikan estimasi panjang ruas garis?
ILUSI
Yaitu salah menafsirkan rangsang, Jadi persepsi tidak sesuai kenyataan atau
dengan kata lain ilusi adalah kesalahan dalam memaknai stimulus yang datang.
Perbedaannya dengan hakusinasi adalah bila halusinasi tidak terdapat stimulus
sedangkan ilusi stimulusnya ada hanya disalah persepsikan.
Ilusi terjadi karena otak merasakan berbagai perbedaan pendapat pokok dari kualitas
yang sebenarnya yang terdapat pada stimulus atau objek yang diamati. Ilusi bisa terjadi
pada indera penglihatan, pendengaran, perasa dan penciuman. Ilusi bukanlah kelainan
dalam jiwa seseorang.
Ilusi adalah umum terjadi dalam persepsi yang normal dan itu merupakan
konsekwensi alami dari sistem kerja yang berhubungan dengan perasaan manusia.
Psikologi mempelajari ilusi karena dalam ilusi terdapat petunjuk penting tentang fungsi
sistem perceptual. Tukang sulap bersandar pada muslihat ilusi penonton yang mereka
hibur. Bagaimanapun ukuran kesalahan dalam persepsi dapat dikatakan sebagai ilusi jika
sebagian besar orang mengalami hal tersebut. Sebagai contoh, jika anda adalah satu-
satunya orang yang salah membaca suatu kalimat, maka tidak dapat disebut sebagai ilusi.
Namun jika kesalahan baca tersebut terjadi pada sejumlah banyak orang maka mungkin
saja hal tersebut dipertimbangkan sebagai suatu ilusi.
Penjelasan proses terjadinya ilusi Müller-Lyer adalah bahwa manusia secara tidak
tepat menggunakan pengalaman perseptual mereka tentang objek tiga dimensi pada
objek dua dimensi. Garis pembatas yang berbentuk sudut keluar menyebabkan sistem
perseptual menginterpretasikan garis AB terlihat lebih jauh sementara garis yang
membentuk sudut ke dalam menyebabkan sistem perseptual dalam melihat garis CD lebih
dekat. Ini terjadi sebab manusia akan mengambil jarak ketika akan menentukan suatu
ukuran,. Prinsip ini bisa menjelaskan mengapa interprestasi pada garis AB lebih panjang
dibanding garis CD.
Orang dapat mengamati atau dapat mempersepsi sesuatu atas dasar stimulus
yang diterimanya. Dalam memberikan interpretasi atau dalam mengartikan stimulus itu
individu kadang-kadang mengalami kesalahan.
Kesalahan dalam memberikan arti terhadap stimulus yang diterima disebut ‘illusi’.
Jadi, illusi merupakan kesalahan individu dalam memberikan interpretasi atau arti
terhadap stimulus yang diterima.
Ilusi optis adalah ilusi yang terjadi karena kesalahan penangkapan mata manusia.
Ada anggapan konvensional bahwa ada ilusi yang bersifat fisiologis dan ada ilusi yang
bersifat kognitif.
Ilusi fisiologis
Ilusi fisiologis, seperti yang terjadi pada afterimages atau kesan gambar yang
terjadi setelah melihat cahaya yang sangat terang atau melihat pola gambar tertentu
dalam waktu lama. Ini diduga merupakan efek yang terjadi pada mata atau otak setelah
mendapat rangsangan tertentu secara berlebihan.
Ilusi kognitif
Ilusi kognitif diasumsikan terjadi karena anggapan pikiran terhadap sesuatu di luar.
Pada umumnya ilusi kognitif dibagi menjadi ilusi ambigu, ilusi distorsi, ilusi paradoks dan
ilusi fiksional.
Ilusi optis bahwa matahari mengelilingi bumi ini sangat sulit dibuktikan dengan alat
optis. Penggunaan kamera seperti yang dipakai untuk membuktikan adanya mobil
bergerak naik seperti yang dituliskan pada komentar inipun menyisakan tempat untuk
mereka yang pendapat bahwa gerakan mobil ke atas gunung itu nyata. Sehingga kita tahu
pembuktian yang ada di dalam televisi ini juga sebenarnya sudah terkena ilusi optis
dengan sendirinya.
III. HIPOTESIS
Jika seseorang diberi dua ruas garis (salah satu sebagai stimulus standar yang
panjangnya tetap yaitu 20 cm, dan yang lain sebagai stimulus variabel yang panjangnya
dapat diubah-ubah), dan stimulus variabel digerakkan dari dalam keluar (outward) dan dari
luar kedalam (inward) sehingga stimulus variabel sama panjang dengan stimulus standar,
maka akan terjadi kesalahan dalam mengestimasi panjang ruas garis stimulus variabel
terhadap stimulus standar.
V. VARIABEL DEPENDEN
1. Ketepatan estimasi panjang ruas garis.
b. Data Kelompok
Rata-Rata Estimasi Panjang Garis (cm)
No Subjek Inward Standar Outward
1 Anggi 17,60 20 20,30
2 Novi 19,44 20 20,52
3 Rona 20,82 20 21,66
4 Tirtha 18,74 20 20,86
5 Elvi 19,90 20 19,92
6 Rico 18,92 20 20,48
7 Adi 19,82 20 19,82
8 Masrel 19,82 20 19,84
9 Leni 20,76 20 19,56
10 Ari 18,72 20 19,60
11 Andri 20,04 20 19,80
12 Hauza 19,18 20 19,46
X. HASIL PENGOLAHAN
t-Test: Paired Two Sample for
Means
Variable 1 Variable 2
Mean 19,48 20,15166667
Variance 0,838181818 0,414506061
Observations 12 12
Pearson Correlation 0,057991
Hypothesized Mean 0
Difference
df 11
-
t Stat 2,138006933
P(T<=t) one-tail 0,027899099
t Critical one-tail 1,795884814
P(T<=t) two-tail 0,055798198
t Critical two-tail 2,200985159
Kesimpulan: t Hitung > t Tabel, Hasil Sangat Signifikan
XI. KESIMPULAN
Ilusi Muller-Lyer tidak dapat dipisahkan dengan bentuk 2 garis yang kelihatannya
memiliki panjang yang berbeda, akan tetapi apabila diukur dengan penggaris ternyata
keduanya memiliki panjang yag sama. Melesetnya memperkirakan panjang ruas garis
tersebut dalam bilangan angka, dikarenakan kesalahan dalam mempersepsi panjang ruas
garis.
Ada perbedaan yang sangat signifikan antara kesalahan dalam mengestimasi
panjang ruas garis antara stimulus variabel yang panjangnya dapat diubah-ubah yang
digerakkan dari dalam keluar (outward) dan dari luar kedalam (inward) dengan stimulus
standar. Hipotesis diterima.
XII. DISKUSI
Subjek mengalami ilusi, terbukti adanya perbedaan yang sangat signifikan dalam
mengestimasi panjang ruas garis stimulus variabel terhadap panjang ruas garis stimulus
standar. Ilusi pada subjek dapat disebabkan oleh: kealaman, stimulus, individu(kondisi
fisik dan alat indera).
Rona Melinda
DAFTAR PUSTAKA
http://www.infoskripsi.com/Article/Pengertian-Persepsi.html
http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1837979-illusi/