You are on page 1of 3

BAB II

JURNAL I
Dengue NS1 antigen detection: A useful tool in early diagnosis of dengue virus infection
S Datta, C Wattal
Insiden demam dengue terus meningkat selama 50 tahun terakhir, dimana angka
mortalitasnya terus meningkat tajam. Dengan adanya fenomena penyakit ini, maka diperlukan
tes laboratorium yang cepat dan memiliki sensitivitas tinggi untuk medeteksi pada fase awal
DBD. Saat ini, beberapa tes yang telah digunakan memiliki beberapa kelemahan. Isolasi virus
sebagai gold standard dan RNA virus melalui Reverse Transcriptase PCR (RT-PCR)
memerlukan waktu yang cukup lama, staf yang harus terlatih dengan baik, serta peralatan
laboratorium yang muktahir. Sementara MAC-ELISA yang lebih sering digunakan memliki
sensivitas yang rendah pada 4 hari pertama sakit.
Di sisi lain, NS1 ( Non-Structural protein 1 ) adalah glikoprotein yang penting untuk
kelangsungan hidup Virus Dengue. Enzyme - Linked Immunosorbent Assays ( ELISA )
menunjukan bahwa terdapat konsentrasi tinggi antigen NS1 pada serum pasien yang terinfeksi
virus dengue saat fase klinis awal penyakit. Keberhasilan mendeteksi protein NS1 ini dapat
menjadi pendekatan diagnosis baru infeksi akut Virus Dengue.
Dalam jurnal ini akan dibahas mengenai
Sampel penelitian berjumlah 670 sampel darah yang diduga terinfeksi Virus Dengue
yang dikumpulkan dari Januari Desember 2008. Umur rata-rata sampel 20 tahun ( berkisar
anrata 7-9 bulan ), ratio sex (laki-laki/perempuan) 1:2. Sampel darah terdiri dari fase akut dan
covalescent. Fase akut jika sampel diambil dari pasien yang demam hari pertama keempat.
Fase covalescent jika sampel diambil dari pasien yang demam lebih dari 5 hari. Sampel dibagi
menjadi 3 grup. Grup I 600 sampel yang didapat dari pasien yang diduga terinfeksi DBD dan
Demam Dengue. Setiap sampel dievaluasi dengan MAC-ELISA dan NS1 antigen. Grup II 30
sampel yang terkena Demam Dengue dan DBD. Seluruhnya diambil dari pasien yang demam
hari pertama-keempat. Setiap sampel hanya dievaluasi dengan NS1 antigen assay. Grup III 40


sampel dimana 20 adalah demam selain dengue dan 20 sisanya adalah darah yang sehat.
Seluruhnya dievaluasi dengn MAC-ELISA dan NS1 antigen assay.
Tes dilakukan memakai new PLATELIA TM Dengue NS1 antigen assay ( BIORAD )
untuk mendeteksi Virus Dengue di serum/plasma manusia. Antibodi monoclonal murine dipakai
untuk menangkap dan mendeteksi NS1 antigen. Hasil dinyatakan dalam index value, dimana (i)
non-reaktif jika index value < 0.5 (ii) equivocal jika index value 0.5-1 (iii) reaktif jika index
value > 1. MAC-ELISA (PANBIO diagnosis) digunakan untuk mendeteksi antibody IgM
spesifik dengue dalam serum pasien. Hasil dinyatakan dalam PANBIO, dimana (i) non-reaktif
dengue IgM jika < 9 PANBIO (ii) equivocal 9-11 (iii) reaktif jika > 11 PANBIO.
Grup I, 140 (23.3%) dan 235 (39.1%) sampel menunjukkan hasil positif masing-masing
oleh NS1 dan MAC-ELISA. Jika kedua test digabungkan maka level pendeteksian meningkat
hingga 320 (53.3%). NS1 dapat mendeteksi 71.42% di fase akut dan 28.4% di fase
convalenscent. Disisi lain IgM mendeteksi 93.61% di fase convalenscent dan 6.38% di fase akut.
Pada grup II dengan menggunakan NS1 assay 20 (66.67%) sampel dinyatakan positif.
Sedangkan pada grup III, semua sampel menunjukan hasil 100% pada kedua tes.
Antigen NS1 terdapat di seluruh serotype Virus Dengue dan bersirkulasi dalam
konsentrasi tinggi pada beberapa hari pertama mulai sakit. Level NS1 bervariasi dari 0.04 2
g/ml di saat fase akut dan 0.04 g/ml atau kurang di fase convalenscent. Dalam penelitian ini,
didapatkan persentase NS1 positif dan IgM pada fase akut masing-masing 71.42% dan 6.38%.
Deteksi IgM dan MAC-ELISA masih banyak digunakan tetapi metode ini hanya dapat
mendeteksi 5-10 hari setelah sakit di infeksi primer Virus Dengue, serta 4-5 hari di infeksi
sekunder Virus Dengue. Penelitian ini juga mendapatkan pada fase convalenscent, didapatkan
persentase NS1 dan IgM masing-masing 28.57% dan 93.61%. Sehingga disimpulkan level
pendeteksian oleh IgM meningkat dari 6.38% di fase akut menjadi 93.61% di fase convalenscent.
Sedangkan level pendeteksian NS1 menurun dari 71.42% di fase akut menjadi 28.57% di fase
convalenscent.
Morbilitas dan mortalitas DBD dapat ditekan jika dapat melakukan hospitalisasi maupun
diagnosis dini. Sehingga NS1 antigen perlu dilakukan saat fase awal penyakit. NS1 assay dinilai


sangat menjanjikan untuk mendiagnosis infeksi dengue. Jika dikombinasikan dengan MAC-
ELISA, hal ini akan semakin meningkatkan keakuratan diagnosis.

You might also like