PEMAHAMAN UU NO.32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP BAGI PENYELENGGARAAN JALAN
Anita Sri I, ST. MT, Mardiarini, ST. PGDipl., dan Hendra Adi Wijaya, ST Direktorat Bina Teknik
ABSTRAK Jalan sebagai prasarana transportasi darat mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan. Namun, dalam proses pembangunannya, pembangunan jalan dapat mengakibatkan dampak negatif bila ditinjau dari aspek lingkungan dan sosial. Untuk itu pembangunan jalan harus tetap memperhatikan azas pembangunan yang berkelanjutan (sustainable) dan berwawasan lingkungan dengan melaksanakan studi lingkungan yang mengacu pada peraturan lingkungan hidup terkait. UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mewajibkan semua kegiatan dan/atau usaha untuk memiliki izin lingkungan. Izin lingkungan diterbitkan berdasarkan rekomendasi studi lingkungan berupa AMDAL/UKL-UPL/SPPL. UU No. 32 Tahun 2009 merupakan pengganti UU No. 23 Tahun 1997 dengan perbedaan mendasar mengenai pengintegrasian aspek perlindungan lingkungan hidup, perincian tugas dan tanggung jawab stakeholder, serta pengawasan dan sanksi yang lebih tegas. Keyword : UU No. 32 Tahun 2009, UU No. 23 Tahun 1997, Pembangunan Berkelanjutan, Berwawasan Lingkungan
Pemahaman UU No. 32 Tahun 2009 bagi Penyelenggaraan Jalan l 2
DAFTAR ISI
ABSTRAK .. 1 DAFTAR ISI .... 2 1. PENDAHULUAN . 3 1.1 LATAR BELAKANG ... 3 1.2 TUJUAN PENULISAN .. 4 1.3 RUANG LINGKUP .. 4 2. ISI .. 4 2.1 UU NO. 32 TAHUN 2009 . 4 2.2 PERBEDAAN UU NO. 32 TAHUN 2009 DENGAN UU NO. 23 TAHUN 1997 .. 6 2.3 TANTANGAN DALAM UU NO. 32 TAHUN 2009 .. 9 3. PENUTUP .... 11 3.1 KESIMPULAN . 11 3.2 SARAN 11 DAFTAR PUSTAKA
Pemahaman UU No. 32 Tahun 2009 bagi Penyelenggaraan Jalan l 3
1. PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel (UU No. 38 Tahun 2004 pasal 1 ayat 4).
Jalan sebagai prasarana transportasi darat mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan. Namun, dalam proses pembangunannya, pembangunan jalan berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup, diantaranya bangkitan lalu lintas, perubahan bentang lahan, pencemaran udara, meningkatnya kebisingan, getaran, emisi gas dari kendaraan dan dampak terhadap sosial ekonomi budaya.
UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan pengganti UU No. 23 Tahun 1997 dengan perbedaan mendasar mengenai pengintegrasian aspek perlindungan lingkungan hidup, perincian tugas dan tanggung jawab masing-masing stakeholder, serta pengawasan dan sanksi (administratif dan pidana) yang lebih tegas. UU No. 32 Tahun 2009 mewajibkan semua kegiatan dan/atau usaha untuk memiliki izin lingkungan yang diterbitkan berdasarkan rekomendasi studi lingkungan berupa AMDAL/UKL-UPL/SPPL.
Selain itu, UU No 32 Tahun 2009, juga memasukkan landasan filosofi tentang konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable) dan berwawasan lingkungan. Hal ini penting mengingat persoalan lingkungan yang kian hari semakin komplek. Karenannya Pemahaman UU No. 32 Tahun 2009 bagi Penyelenggaraan Jalan l 4
persoalan lingkungan adalah persoalan kita semua, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat pada umumnya.
1.2 TUJUAN PENULISAN
Pada penyusunan makalah ini, penulis ingin mengetengahkan pemahaman tentang pentingnya pengelolaan lingkungan hidup terkait penyelenggaraan jalan dalam memenuhi prinsip pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan sebagaimana diamanatkan dalam UU No. 32 Tahun 2009.
1.3 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup yang penulis gunakan dalam penyusunan makalah ini adalah: Pemahaman secara umum UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup UU No. 32 Tahun 2009 sebagai pengganti UU No. 23 Tahun 1997 Tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pelaksanaan UU No. 32 Tahun 2009 Prinsip Keselamatan Jalan (Road Safety) dalam UU No. 32 Tahun 2009
2. ISI
2.1 UU NO. 32 TAHUN 2009
Dalam rangka mendayagunakan sumber daya alam untuk menjamin kelestarian lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta memajukan kesejahteraan umum sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, maka perlu dilaksanakan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Untuk itu dibentuklah UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) sebagai pengganti UU No. 23 tahun 1997. Pemahaman UU No. 32 Tahun 2009 bagi Penyelenggaraan Jalan l 5
UU No. 32 Tahun 2009 yang berlaku sejak tanggal 3 Oktober 2009, terdiri dari 17 bab dan 127 pasal yang mengatur secara menyeluruh tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan hukum, seperti digambarkan dalam siklus berikut :
Gambar 1. Sistematika UU 32 tahun 2009
Untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, maka Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup harus dilaksanakan secara Penegakan Hukum Perencanaan Pemanfaatan Pengawasan Pengendalian Pemeliharaan Pemahaman UU No. 32 Tahun 2009 bagi Penyelenggaraan Jalan l 6
terpadu oleh instansi pemerintah sesuai dengan bidang tugas dan tanggung jawab masing-masing, masyarakat, serta pelaku pembangunan lainnya dengan memperhatikan keterpaduan perencanaan dan pelaksanaan kebijaksanaan nasional pengelolaan lingkungan hidup.
UU No. 32 Tahun 2009 memberikan kewenangan yang luas kepada Menteri untuk melaksanakan seluruh kewenangan pemerintahan dibidang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta melakukan koordinasi dengan instansi lain. Melalui Undang-Undang ini juga, Pemerintah memberi kewenangan yang sangat luas kepada pemerintah daerah dalam melakukan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di daerah masing-masing.
UU ini juga mengamanatkan agar lingkungan hidup harus dikelola dengan prinsip pelestarian fungsi lingkungan yang sesuai, selaras, dan seimbang untuk menunjang pembangunan lingkungan hidup bagi peningkatan kesejahteraan dan mutu lingkungan hidup generasi masa kini dan generasi masa depan, sehingga tujuan pengelolaan lingkungan hidup dapat terwujud.
2.2 PERBEDAAN UU NO. 32 TAHUN 2009 DENGAN UU NO. 23 TAHUN 1997
UU No. 32 Tahun 2009 merupakan pengganti UU No. 23 Tahun 1997 yang lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem.
Apabila kita cermati, terdapat perbedaan mendasar antara UU No. 32 Tahun 2009 dengan UU No. 23 Tahun 1997 yaitu adanya penguatan dalam UU No. 32 Tahun 2009 tentang prinsip-prinsip perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang didasarkan pada tata kelola pemerintahan yang baik karena dalam setiap proses Pemahaman UU No. 32 Tahun 2009 bagi Penyelenggaraan Jalan l 7
perumusan dan dan penegakan hukum mewajibkan pengintegrasian aspek transparansi, partisipasi, akuntabilitas, serta keadilan penerapan instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup serta penanggulangan.
Beberapa perbedaan dalam UU No. 32 Tahun 2009 dengan UU No. 23 tahun 1997 adalah : 1. Pengintegrasian aspek perlindungan lingkungan hidup; 2. Lebih rinci tugas dan tanggung jawab semua stakeholder dalam melakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup; 3. Ditambahkannya kewajiban-kewajiban baru seperti Izin Lingkungan, Analisis Resiko Lingkungan Hidup, Audit Lingkungan Hidup; 4. Pengawasan dan sanksi (administratif dan pidana) yang lebih tegas.
Perbedaan antara UU No. 32 Tahun 2009 dengan UU No. 23 Tahun 1997 disajikan dalam tabel 1:
Perbedaan UU No. 23 Tahun 1997 UU No. 32 Tahun 2009 Kewenangan Pusat dan daerah Tidak terlalu detail dijelaskan pembagian kewenangan antara pusat dan daerah Pembagian tugas dan kewenangan jelas dalam pasal 63-64 Upaya pengendalian lingkungan hidup Belum diatur secara jelas dan terpisah Diatur dalam BAB V tentang pengendalian Instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup Diatur dengan peraturan pemerintah (pasal 14)
Meliputi KLHS, baku mutu lingkungan hidup, kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, dll Unsur-unsur Pengelolaan lingkungan hidup Unsur pengelolaan lingkungan hidup Penambahan unsur antara lain RPPLH, KLHS, UKL-UPL, Pemahaman UU No. 32 Tahun 2009 bagi Penyelenggaraan Jalan l 8
tercantum dalam pasal 1 ayat 1-25 Perubahan iklim, dll Pendayagunaan pendekatan ekosistem tidak ada penetapan wilayah ekoregion Ada wilayah ekoregion
Denda pidana Denda paling sedikit sebesar Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) Denda paling sedikit Rp 1000.000.000,00 (satu milyar rupiah) Pengawasan Dibentuk suatu lembaga khusus oleh pemerintah pejabat pengawas lingkungan hidup berkoordinasi dengan penyidik PNS Tabel 1. Perbedaan antara UU No. 32 Tahun 2009 dengan UU No. 23 Tahun 1997
Terkait penyelenggaraan jalan, terdapat beberapa poin penting mengenai dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL-UPL) yang diatur sebanyak 23 pasal dalam UU No. 32 Tahun 2009. Dari ke-23 pasal tersebut, ada pasal-pasal penting yang sebelumnya tidak termuat dalam UU No. 23 Tahun 1997 dan memberikan implikasi yang besar bagi para pelaku AMDAL, termasuk pejabat pemberi ijin. Hal-hal penting baru yang terkait dengan AMDAL yang termuat dalam UU No. 32 Tahun 2009, antara lain: AMDAL dan UKL-UPL merupakan salah satu instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup; Penyusun dokumen AMDAL wajib memiliki sertifikat kompetensi penyusun dokumen AMDAL; Komisi penilai AMDAL Pusat, Propinsi, maupun kab/kota wajib memiliki lisensi AMDAL; AMDAL dan UKL-UPL merupakan persyaratan untuk penerbitan izin lingkungan; Izin lingkungan diterbitkan oleh Menteri, gubernur, bupati/walikota sesuai kewenangannya. Pemahaman UU No. 32 Tahun 2009 bagi Penyelenggaraan Jalan l 9
Selain hal tersebut di atas, dalam UU No. 32 Tahun 2009 terdapat pengaturan yang tegas mengenai sanksi pidana dan perdata terkait pelanggaran bidang AMDAL. Pasal- pasal yang mengatur tentang sanksi-sanksi tersebut, yaitu: Sanksi terhadap orang yang melakukan usaha/kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan; Sanksi terhadap orang yang menyusun dokumen AMDAL tanpa memiliki sertifikat kompetensi. Sanksi terhadap pejabat yang memberikan izin lingkungan yang tanpa dilengkapi dengan dokumen AMDAL atau UKL-UPL.
2.3 TANTANGAN DALAM UU NO. 32 TAHUN 2009
Terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaan UU No. 32 Tahun 2009 terkait penyelenggaraan Jalan, diantaranya adalah :
Dokumen Lingkungan (AMDAL/UKL-UPL)
o Kurangnya sumber daya manusia yang memadai dalam melakukan penyusunan Dokumen Lingkungan serta memiliki sertifikasi kompetensi bagi penyusun AMDAL. Hingga saat ini, baru terdapat sebanyak 495 tenaga ahli yang memiliki sertifikat tenaga ahli penyusun AMDAL di seluruh Indonesia; o Pada tahap perencanaan umum dan pra studi kelayakan, instansi penyelenggara jalan harus mampu melakukan penyaringan lingkungan; o Memasukkan/mengintegrasikan rekomendasi lingkungan dari AMDAL/UKL-UPL ke dalam perencanaan teknis; o Masih adanya pemikiran bahwa penyusunan Dokumen Lingkungan merupakan penghambat pembangunan dikarenakan membutuhkan waktu penyusunan yang cukup lama dengan biaya yang cukup mahal; Pemahaman UU No. 32 Tahun 2009 bagi Penyelenggaraan Jalan l 10
Aspek Keselamatan
UU No. 32 tahun 2009 mengamanatkan pelaksanaan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Pada Pasal 1 UU No. 32 Tahun 2009 menyebutkan bahwa pembangunan berkelanjutan adalah upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial, dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Selain itu, pada Pasal 3 (b), disebutkan bahwa Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bertujuan untuk menjamin keselamatan, kesehatan, dan kehidupan manusia.
Dari penjabaran diatas, jika ditarik dalam konteks penyelenggaraan jalan, maka UU No. 32 Tahun 2009 juga mengamanatkan agar pelaksanaan pembangunan jalan memenuhi aspek keselamatan.
Sanksi Pidana
Terdapat sanksi pidana yang tegas pada UU No. 32 Tahun 2009 terkait izin lingkungan dan kompetensi penyusun AMDAL, yaitu:
Pasal 109: Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan tanpa memiliki izin lingkungan, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 tahun & paling lama 3 tahun & denda Paling sedikit Rp. 1.000.000.000,- & Paling banyak Rp. 3.000.000.000 Pemahaman UU No. 32 Tahun 2009 bagi Penyelenggaraan Jalan l 11
Pasal 110: Setiap orang yang menyusun AMDAL tanpa memiliki sertifikat kompetensi penyusun AMDAL, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 tahun & denda paling banyak Rp3.000.000.000,00
3. PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
UU No. 32 Tahun 2009 mengamanatkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; UU No. 32 Tahun 2009 merupakan pengganti UU No. 23 Tahun 1997 yang lebih menjamin kepastian hukum dan memberikan perlindungan terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem; Terdapat tantangan dalam pelaksanaan UU No. 32 Tahun 2009 terkait penyelenggaraan Jalan, yaitu mengenai penyusunan dokumen lingkungan (AMDAL dan UKL-UPL) dan sanksi (administratif dan pidana) yang tegas; Secara implicit, UU No. 32 Tahun 2009 telah mengamanatkan prinsip keselamatan jalan (Road Safety) dalam penyelenggaraan pekerjaan jalan.
3.2 SARAN
Diperlukan kesadaran dari pemrakarsa penyelenggara jalan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, sesuai dengan amanat UU No. 32 Tahun 2009, salah satu nya dengan melakukan penyusunan dokumen lingkungan; Rekomendasi lingkungan yang dihasilkan dari penyusunan dokumen lingkungan tersebut harus dapat diintegrasikan juga ke dalam desain. Pemahaman UU No. 32 Tahun 2009 bagi Penyelenggaraan Jalan l 12
DAFTAR PUSTAKA
UU RI No. 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. UU RI No. 23 tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.