You are on page 1of 43

Aset

DEFINISI
Assets are probable future economic benefits
obtained or controlled by a particular entity as
a result of past transactions or events (FASB).

Assets are service potential or future economic
benefits controlled by the reporting entity as a
result of past transaction or other past events
(AASC).

An asset is a resource controlled by the enterprise
as a result of past events and from which future
economic benefits are expected to flow to the
enterprise (IASC).
Assets--economic resources of an enterprise that
are recognized and measured in conformity with
generally accepted accounting principles. Assets
also include certain deferred charges that are not
resources but that are recognized and measured
in conformity with generally accepted accounting
principles (APB)
Tiga karakteristik Aset (Suwardjono)
(a) Manfaat Ekonomik
- daya tukar/daya beli
- kemampuan mendatangkan pendapatan
atau aliran kas
(b) Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas,
- konsep penguasaan (kendali)

Most mengemukakan bahwa penguasaan atau kendali terhadap
suatu objek dapat diperoleh dengan cara:
1. Pembelian (by purchase)
2. Pemberian (by gift)
3. Penemuan (by discovery)
4. Perjanjian (by agreement)
5. Produksi/transformasi (by production/transformation)
6. Penjualan (by sale)
7. Lain-lain seperti pertukaran (by barter), peminjaman (by loan),
penjaminan (by bailment), pengkonsignaan (by consignment), dan
berbagai transaksi komersial (by commercial transactions) yang
diakui hukum atau kebiasaan bisnis.


(c) Timbul akibat transaksi masa lalu.
- Syarat perlu (necessary condition) tetapi
tidak merupakan syarat cukup (sufficient
condition)
- Cth : pertumbuhan alamiah (akresi)
- pengecualian : Kontrak yang belum
dilaksanakan (executory contract)
Karakteristik Pendukung (Suwardjono):
a) Kos (acquired at a cost),
Cth: - hadiah
b) Berwujud (tangible),
Cth : - hak paten, - hak cipta, -kos riset &
pengembangan
c) Tertukarkan (exchangeable),
Cth : +- Mesin
d) Terpisahkan (severable),
Cth : - goodwill
e) Berkekuatan hukum (legally enforceable).
Cth : +- piutang usaha
Pengukuran (measurement)
penentuan jumlah rupiah yang harus
dilekatkan pada suatu objek aset pada saat
terjadinya yang akan dijadikan data dasar
untuk mengikuti aliran fisis objek tersebut.
menunjuk proses penentuan jumlah rupiah
yang harus dicatat untuk objek pada saat
pemerolehan.
Hubungan Kos, Aset, dan Biaya


Capital Expenditures
Vs
Revenue Expenditures

Kos / Harga Kesepakatan
Batas Kegiatan
Jenis Penghargaan
Kos Dalam Barter : sejenis & tak sejenis
Saham sebagai penghargaan
Kos Dalam Reorganisasi
Hadiah atau Hibah
Temuan
Kos Dalam Pembelian Kredit
Potongan Tunai dan Keringanan
Rugi Dalam Pemerolehan Aset



Penilaian
Penentuan jumlah rupiah yang harus
dilekatkan pada tiap elemen atau pos
statemen keuangan pada saat penyajian.
Hendriksen dan Van Breda (1992) membahas
konsep dan dasar penilaian aset dari dua
dimensi yaitu arah aliran aset dan waktu.
Dimensi waktu dan arah
menghasilkan enam basis pengukuran
kos historis (historical costs),
kos pengganti (replacement costs),
kos harapan (expected costs),
harga jual masa lalu (past selling prices),
harga jual sekarang (current selling prices),
nilai terealisasi harapan (expected realizable
values).

Nilai Masukan
jumlah rupiah yang harus dikeluarkan atau
dikorbankan untuk memperoleh aset atau
objek jasa tertentu yang masuk dalam unit
usaha.
Kos Historis (historical costs),
harga pertukaran pada saat terjadinya
(exchange prices atau values)
dapat diujinya hasil penilaian tersebut
(verifiable)
kurang kebermanfaatannya karena nilai aset
berubah
menunjukkan potensi jasa yang masih tersisa
pada saat penyajian

Kos bijaksana (Prudent Costs)
adalah kos yang layak, yang bijaksana, atau
bersedia membayarnya untuk suatu objek.
Cth : tarif layanan publik (public utility)
Kos standar (Standard Costs)
adalah kos yang seharusnya terjadi dalam
kondisi proses produksi tertentu yang
diasumsi.
banyak diterapkan untuk internal manajemen
didasarkan pada kondisi ideal
Tidak selalu merefleksi nilai aktual
Kos asli (original costs)
merupakan kos suatu aset bagi perusahaan
yang pertama kali menempatkannya untuk
digunakan dalam layanan publik.
Nilai buku
tidak merefleksi penghargaan sepakatan.
Kos pengganti (replacement costs),
menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran
atau kesepakatan yang diperlukan sekarang
oleh unit usaha untuk memperoleh aset yang
sama jenis dan kondisinya atau penggantinya
yang setara (ekuivalennya).
ditentukan dari pasar barang yang sekarang
Current standard costs Vs replacement cost

Alternatif penilaian lain yang masuk dalam kategori
nilai pengganti :
Nilai penaksiran (appraisal value) adalah nilai
taksiran kos sekarang atau nilai sekarang yang
ditentukan dengan prosedur dan analisis
sistematik oleh pihak independen yang
kompeten.
Nilai wajar (fair value) secara umum berarti
jumlah rupiah yang dapat diterima untuk suatu
objek dalam suatu transaksi antara pihak-pihak
yang berkehendak bebas tanpa tekanan atau
keterpaksaan.
Nilai terrealisasi bersih dikurangi laba normal
(net realizable value less normal markup).
Kos Harapan
nilai pengorbanan ekonomik di masa datang
seandainya potensi jasa aset tersebut
diperoleh secara bagian demi bagian
(piecemeal) dan bukan sekaligus (lump sum).
nilai sekarang pembayaran kas di masa
datang.
discounted future input costs
Nilai Keluaran
didasarkan atas jumlah rupiah kas atau
penghargaan lainnya (nonkas) yang diterima
suatu unit usaha apabila suatu aset atau
potensi jasa akhirnya keluar dari kesatuan
usaha melalui pertukaran atau konversi.
Berkaitan dengan aset yang tujuannya adalah
dijual atau dikonversi menjadi kas dan bukan
digunakan untuk kegiatan produksi.
Harga jual masa lalu (past selling price)
menunjukkan kas yang akan diterima dari
konversi suatu pos aset yang timbul karena
transaksi masa lalu.
nilai terrealisasi neto (net realizable values).
Cth : piutang, persediaan
Harga jual sekarang (current selling price)
kos yang berkaitan dengan kegiatan tambahan
untuk menuntaskan transaksi konversi atau
penjualan dalam hal tertentu sulit ditentukan
atau ditaksir.
Dalam pasar yang normal
Cth : piutang >> atas dasar harga yang disepakati
oleh perusahaan anjak piutang (factoring
company).
Surat-surat berharga >>> harga jual sekarang.
Vs Nilai likuidasi (liquidation values)
-pasar tidak normal
-manfaat normalnya berkurang
-(disadvantaged bargaining power).


Nilai Terrealisasi Harapan
penerimaan kas atau potensi jasa masa datang
yang jumlah dan waktunya cukup pasti.
didiskun menjadi nilai terrealisasi harapan
sekarang atau penerimaan kas/potensi jasa
masa datang diskunan (discounted future cash
receipts/service potensials)
Cth : Investasi dalam obligasi, piutang wesel
jangka panjang, dan deposito berjangka.
Kos atau Pasar yang Lebih Rendah
Cost or market whichever is lower (COMWIL)
Lower of cost or market (LOCOM)
kombinasi nilai masukan dan keluaran
konsep konservatisma
dalam kisar tertentu yaitu antara nilai terrealisasi
bersih (NTB) dan laba kotor normal (NTB-LKN).
**Minus :
--cenderung merendahkan aset, untung tidak
merefleksikan nilai, inkonsistensi penilaian (harga
pasar yang berubah/pasar yg berbeda)
Penilaian Menurut FASB
Historical cost
- Tanah, gedung, perlengkapan.
Current (replacement) cost
- Beberapa persediaan
Current market value
- Investasi dalam surat berharga
Net realizable value
- Piutang jangka pendek dan persediaan
Present (or discounted) value of future cash flows
- Piutang dan investasi jangka panjang

Konsep Peniiaian Aset dan
Keterterapannya

Pengakuan
Suatu jumlah rupiah at au kos diakui sebagai
aset apabila jumlah rupiah tersebut timbul
akibat transaksi, kejadian, atau keadaan yang
mempengaruhi aset.
Belkaoui menunjukkan kondisi perlu (necessary)
dan kondisi cukup (sufficient) dalam mengakui
aset yaitu :
Deteksi >>> ada transaksi
Sumber ekonomik dan kewajiban
Berkaitan dengan entitas
Mengandung nilai
Berkaitan dengan waktu pelaporan
Verifikasi
a. Sewaguna
b. Bunga selama masa konstruksi aset tetap
c. Riset dan pengembangan
d. Eksplorasi minyak dan gas bumi
e. Rugi selisih kurs valuta asing atau
penjabaran valuta asing
f Sumber daya manusia
g. Kos organisasi
Sewaguna (Leasing)
FASB >>> melaporkan kewajiban yang timbul
dari sewaguna dan mengakui
(mengkapitalisasi) fasilitas yang disewaguna
sebagai aset perusahaan kalau secara
substantif perjanjian sewaguna tersebut
sebenarnya merupakan pembelian angsuran.
Kriteria sewaguna dapat dinyatakan sebagai
pembelian angsuran (FASB) :
menyebutkan adanya transfer hak milik barang
kepada tersewaguna (lessee).
pasal bahwa tersewaguna boleh piIih untuk
membeli pada tanggal & harga yang ditetapkan
(cukup murah). (bargain purchase option).
Jangka sewaguna adalah 75% atau lebih dari sisa
umur ekonomik
nilai sekarang pembayaran sewaguna minimum
selama jangka sewaguna adalah sama atau lebih
besar dari 90% nilai wajar bersih bagi
pesewaguna (lessor) .

IAI standar untuk mengkapitalisasi
sewaguna.
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk
membeli aset yang disewagunausahakan
dengan harga yang disetujui.
Seluruh pembayaran berkala ditambah
dengan nilai sisa mencakup pengembalian
harga perolehan barang modal yang
disewagunausahakan serta bunganya
Masa sewa guna usaha minimum 2 (dua)
tahun.
Bunga selama masa konstruksi aset
tetap
apakah kos bunga selama masa
pembangunan/konstruksi dapat dikapitalisasi.
manfaat informasi melebihi kos penyediaan
informasi
Alternatif Perlakuan
(1) Bunga tidak dikapitalisasi dan diperlakukan sebagai biaya perioda.
(2) Bunga dikapitalisasi dan dimasukkan sebagai bagian dari kos fasilitas fisis
yang dibangun sendiri. Jumlah yang dikapitalisasi dapat sebesar:
a. Jumlah rupiah seluruh bunga yang sesungguhnya dibayar atau terjadi
untuk dana yang khusus dipinjam untuk pembangunan.
b. Jumlah rupiah semua bunga yang sesungguhnya dibayar atau terjadi
untuk semua dana pinjaman yang ada. lni dilakukan apabila tidak ada
dana khusus yang disediakan untuk pembangunan aset bersangkutan.
c. Bunga dikapitalisasi sebesar jumlah rupiah bunga implisit dana yang
tertanam dalam perusahaan tanpa memperhatikan sumbernya.
(3) Bunga dikapitalisasi tetapi tidak dimasukkan sebagai elemen kos fasilitas
fisis yang dibangun sendiri. Besarnya bunga yang dikapitalisasi dapat
didasarkan pada perhitungan seperti alternatif 2 di atas.
Standar Yang Mengatur
a. Aset yang dibangun atau diproduksi untuk digunakan sendiri oleh
perusahaan (termasuk aset yang dibangun atau diproduksi oleh
pihak lain atas pesanan perusahaan untuk digunakan sendiri oleh
perusahaan dan untuk pesanan/kontrak tersebut perusahaan
melakukan pembayaran uang muka atau pembayaran bertahap atas
dasar kemajuan pekerjaan pembangunan aset bersangkutan).
b. Aset dibangun atau diproduksi dengan tujuan untuk dijual sebagai
suatu unit atau projek yang berdiri sendiri terpisah dari kegiatan
operasi lainnya (misalnya kapal, kawasan industri, estat real,
jembatan, atau semacamnya).
c. Investasi jangka panjang (ekuitas, pinjaman, dan penanaman kas)
yang diperlakukan dengan metoda ekuitas sementara terinvestasi
(in vestee) sedang melaksanakan kegiatan pembangunan fasilitas
fisis asalkan kegiatan tersebut menggunakan dana investasi itu
untuk memperoleh fasilitas fisis tersebut.
Beberapa Karakteristik Aset yang tidak
dapat menjadi objek kapitalisasi
a. Manfaat informasi dari kapitalisasi tidak
sepadan dengan tambahan kos akuntansi dan
administrasinya.
b. Aset yang sudah digunakan atau yang sudah
siap digunakan sesuai dengan tujuan
penggunaan dalam operasi menghasilkan
pendapatan
c. Aset yang belum digunakan dalam kegiatan
menghasilkan pendapatan perusahaan dan juga
tidak mengalami penyelesaian/perbaikan atau
kegiatan lain yang diperlukan untuk menjadikan
aset tersebut siap digunakan dalam operasi. Jadi,
kalau kegiatan konstruksi berhenti, bunga selama
berhentinya kegiatan tidak dapat dikapitalisasi.
d. Investasi yang diperlakukan dengan metoda
ekuitas setelah kegiatan operasi utama yang
direncanakan oleh terinvestasi dimulai.
e. Aset yang diperoleh dengan dana hadiah atau
hibah yang dibatasi penggunaannya oleh
penghadiah atau penghibah semata-mata untuk
pemerolehan aset tersebut.
Besarnya Kapitalisasi Bunga
Tambahan bunga yang diperkirakan terjadi selama suatu perioda
akibat adanya konstruksi.
Tingkat bunga atau tarif kapitalisasi (capitalization rate) dikalikan
dengan rata-rata pengeluaran dana untuk konstruksi selama
perioda akuntansi tersebut.
Jumlah rupiah bunga total yang dikapitalisasi tentu saja tidak boleh
melebihi jumlah rupiah bunga total yang terjadi dalam perioda
tersebut.
Tingkat bunga pinjaman yang khusus digunakan untuk
pembangunan aset dapat digunakan sebagai tarif kapitalisasi kalau
dana rata-rata yang tertanam dalam konstruksi tidak melebihi dana
pinjaman khusus tersebut.
Kalau dana rata-rata yang tertanam dalam konstruksi melebihi
jumlah dana pinjaman khusus untuk konstruksi, tarif kapitalisasi
untuk kelebihan dana yang tertanam tersebut adalah rata-rata
berbobot (weighted average) tingkat bunga sumber dana lainnya.
Perioda Kapitalisasi
a. Pengeluaran untuk pembangunan aset telah
dilakukan atau terjadi.
b. Kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
menyelesaikan pembangunan sampai siap
dipakai masih berlangsung.
c. Kos bunga telah terhimpun (accrued) atau
terjadi bersamaan dengan berjalannya
pembangunan aset .
Pengungkapan
a. Bila tidak ada kos bunga yang dikapitalisasi,
total bunga yang terjadi selama perioda dan
dibebankan sebagai biaya perioda tersebut.
b. Bila sebagian kos bunga dikapitalisasi, bunga
total yang terjadi dan bagian yang
dikapitalisasi.
Penyajian
a. Aset disajikan di sisi debit atau kiri dalam neraca
berformat akun atau di bagian atas dalam neraca
berformat laporan.
b. Aset diklasifikasi menjadi aset lancar dan tetap.
c. Aset diurutkan penyajiannya at as dasar likuiditas
atau kelancarannya, yang paling lancar
dicantumkan pada urutan pertama.
d. Kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan pos-
pos tertentu harus diungkapkan (misalnya
metoda depresiasi aset tetap dan dasar penilaian
sediaan barang).

You might also like