You are on page 1of 15

Korupsi

Menurut Wikipedia, korupsi adalah tindakan pejabat publik, baik politisi


maupun pegawai negeri, serta pihak lain yang terlibat dalam tindakan itu yang
secara tidak wajar dan tidak legal menyalahgunakan kepercayaan publik yang
dikuasakan kepada mereka untuk mendapatkan keuntungan sepihak. Definisi
korupsi secara gamblang telah dijelaskan dalam 13 buah Pasal dalam UU No. 31
Tahun 1999 yang telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Menurut Wikipedia, kondisi yang mendukung munculnya korupsi, antara
lain : konsentrasi kekuasan di pengambil keputusan yang tidak bertanggung jawab
langsung kepada rakyat, kurangnya transparansi di pengambilan keputusan
pemerintah, kampanye - kampanye politik yang mahal dengan pengeluaran yang
tidak wajar, proyek yang melibatkan uang rakyat dalam jumlah besar, lingkungan
tertutup yang mementingkan diri sendiri dan jaringan "teman lama", lemahnya
ketertiban hukum, lemahnya profesi hukum, kurangnya kebebasan berpendapat
atau kebebasan media massa, gaji pegawai pemerintah yang sangat kecil.
Penyebab terjadinya korupsi di Indonesia adalah sistem penyelenggaraan
negara yang keliru (pembangunan difokuskan di bidang ekonomi), kompensasi
PNS yang rendah, pejabat yang serakah (pola hidup konsumerisme yang
dilahirkan oleh sistem pembangunan seperti di atas mendorong pejabat untuk
menjadi kaya secara instant), law enforcement tidak berjalan, hukuman yang
ringan terhadap koruptor sehingga tidak menimbulkan efek jera, pengawasan yang
tidak efektif, tidak ada keteladanan pemimpin, budaya masyarakat yang kondusif
untuk KKN.
Dampak-dampak korupsi adalah mempersulit legitimasi pemerintahan dan
nilai demokrasi seperti kepercayaan dan toleransi, mempersulit pembangunan
ekonomi dan mengurangi kualitas pelayanan pemerintahan, korupsi di pemilihan
umum dan di badan legislatif mengurangi akuntabilitas dan perwakilan di
pembentukan kebijaksanaan; korupsi di sistem pengadilan menghentikan
ketertiban hukum; dan korupsi di pemerintahan publik menghasilkan ketidak-
seimbangan dalam pelayanan masyarakat.
Upaya penanggulangan korupsi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
secara Preventif dan Represif. Secara preventif meliputi membangun dan
menyebarkan etos kerja dan pegawai tentang pemisahan yang jelas dan tajam
antara milik pribadi dan milik perusahaan atau milik negara, perbaikan gaji
pegawai, menumbuhkan kebanggaan dan atribut kehormatan diri setiap jabatan
dan pekerjaan, adanya teladan dari pemimpin, menumbuhkan pemahaman dan
kebudayaan politik yang terbuka supaya tidak ada penyalahgunaan kekuasaan.
Sedangkan secara represif meliputi perlunya penayangan wajah koruptor di
televisi agar mereka merasa malu, adanya herregistrasi terhadap kekayaan pejabat.













Dampak Seks Bebas bagi Kehidupan
Pancasila
Seks bebas adalah perilaku seksual yang dilakukan oleh seseorang
bersama orang lain di luar ikatan pernikahan yang telah disahkan secara legal oleh
badan hukum negara dan atau badan hukum agama.
Dampak buruk dari seks bebas meliputi beberapa aspek kehidupan seperti
dampak fisik, psikologis, ekonomi, dan sosial. Dampak fisik dari seks bebas
adalah pelaku seks bebas dapat terjangkit berbagai macam penyakit kelamin.
Dampak psikologis dari seks bebas adalah munculnya rasa bersalah, dan benci
pada diri sendiri, kehilangan percaya diri, dll. Dampak ekonomi dari seks bebas
adalah dapat melemahkan perekonomian pelaku karena menurunnya
produktivitas akibat kondisi fisik dan mental yang menurun. Dampak sosial dari
seks bebas adalah dapat menyebabkan seseorang tidak lagi berpikir untuk
membentuk keluarga, mempunyai anak, apalagi memikul sebuah tanggung jawab.
Mereka hanya menginginkan hidup di atas kebebasan semu. Sedangkan untuk
pelaku wanita, akan terjerumus ke dalam pelacuran dan prostitusi.
Penyebab terjadinya seks bebas, antara lain : kondisi lingkungan di mana
sesorang tumbuh dan dibesarkan akan mempengaruhi perilakunya, suasana sekitar
yang mendukung terjadinya pelecehan seksual misalnya di angkutan umum yang
penuh, penyalahgunaan kekuasaan untuk melakukan pelecehan seksual, seseorang
yang mengalami stress terhadap kehidupan perkawinannya rentan melakukan
pelecehan seksual karena tekanan emosional, penurunan moral, memiliki perilaku
seks yang menyimpang, kurangnya peraturan hukum yang bisa membuat pelaku
seks bebas merasa jera
Solusi untuk menanggulangi seks bebas, antara lain : pengawasan orang
tua (untuk remaja), pendidikan seks pada pelajar (pendidikan sistem reproduksi
disampaikan sedari dini), mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat, pemberian
kajian untuk memperkuat iman dan takwa, setia pada pasangan yang sah
Tawuran antar Mahasiswa sebagai Wujud dari
Kasus Pelanggaran Anarkisme
Anarki adalah suatu bentuk ketiadaan aturan-aturan sehingga memberi
peluang kebebasan individu yang dalam praktiknya kerap kali menggunakan
kekerasan dalam memperjuangkan ide-idenya. Salah satu bentuk anarki adalah
tawuran, yaitu perkelahian secara ramai ramai. Pelaku tawuran yang membawa
senjata melanggar UU Darurat No 19 / 1951 tentang Penggunaan Senjata,
berdasarkan pasal 2 hukumannya maksimal sepuluh tahun penjara.
Faktor- faktor yang menyebabkan tawuran antar pelajar meliputi faktor
internal dan eksternal. Faktor internal terjadi di dalam diri individu itu sendiri
yang berlangsung melalui proses internalisasi diri yang keliru dalam
menyelesaikan permasalahan disekitarnya. Faktor eksternal adalah faktor yang
datang dari luar individu, yaitu faktor keluarga (tidak berfungsinya peran orangtua
sebagai figure teladan dan suasana keluarga yang kurang baik), faktor sekolah
(contohnya di sekolah ditemukan ada seorang guru yang tidak memiliki cukup
kesabaran dalam mendidik anak muridnya akhirnya guru tersebut menunjukkan
kemarahannya melalui kekerasan dan hal itu dapat ditiru oleh siswa), kondisi
lingkungan di mana sesorang tumbuh dan dibesarkan.
Penyebab terjadinya tawuran antar pelajar, antara lain : saling menjelek -
jelekkan antar pelajar atau mahasiswa, ingin balas dendam karena ada yang
diganggu,, jiwa premanisme yang tumbuh dalam jiwa pelajar, akibat sejarah
permusuhan dengan sekolah lain. Penyebab terjadinya tindakan anarkisme yaitu :
sikap para demonstran yang menganggap pendapat mereka paling benar dan harus
dituruti, suasana sesak dan penat akan membuat para demonstran cunderung
mudah terpancing emosi, tidak ada perwakilan yang bersedia menanggapi dan
berbicara dengan demonstran.
Dampak karena tawuran pelajar meliputi kerugian fisik, masyarakat sekitar
juga dirugikan (rusaknya rumah warga dan bangunan sekitar), terganggunya
proses belajar mengajar, menurunnya moralitas para pelajar, hilangnya perasaan
peka, toleransi, tenggang rasa, dan saling menghargai.
Alternatif dan solusi dalam mencegah tindakan anarkisme, antara lain :
mengedepankan agama dalam melihat berbagai kepentingan, musyawarah dalam
menyikapi perbedaan, mengedepankan pendidikan moral dan menanamkan nilai
nilai Pancasila, pemberian sanksi kepada pelaku maupun instansi yang
anggotanya bertindak anarkis.

























Bentuk Diskriminasi Hukum dan Sosial yang
Tidak Sesuai dengan Pancasila Sila ke-2 dan Sila
ke-5
Diskriminasi adalah penolakan atas HAM dan kebebasan dasar. Dalam
Pasal 1 butir 3 UU No. 39/1998 tentang HAM disebutkan pengertian diskriminasi
adalah Setiap pembatasan, pelecehan, atau pengucilan yang langsung ataupun tak
langsung didasarkan pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik,
kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa,
keyakinan politik, yang berakibat pengurangan, penyimpangan atau penghapusan
pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan HAM dan kebebasan dasar dalam
kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi,
hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan sosial lainnya.
Pada umumnya yang menjadi korban diskriminasi adalah kelompok
minoritas. Kelompok minoritas adalah suatu kumpulan manusia yang dikucilkan
oleh masyarakat karena sesuatu perbedaan yang tidak diterima oleh masyarakat
tersebut.
Agar tidak ada diskriminasi setiap orang perlu menyadari adanya prinsip
persamaan derajat. Hal tersebut di Indonesia terdapat di Tap MPR
No.IV/MPR/1999, kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara di dalam
reformasi ini hendak dibangun dengan berlandaskan prinsip persamaan dan anti
diskriminasi. Serta terdapat pasal 27 UUD 1945 yang menyatakan bahwa segala
warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan serta
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan dengan tidak kecualinya. Hal itu
menunjukan bahwa adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban serta tidak
adanya diskriminasi di antara warga



Disintegrasi Bangsa
Disintegrasi secara harfiah difahami sebagai perpecahan suatu bangsa
menjadi bagian-bagian yang saling terpisah (Websters New Encyclopedic
Dictionary 1994). Pengertian ini mengacu pada kata kerja disintegrate, to lose
unity or intergrity by or as if by breaking into parts. Potensi disintegrasi bangsa
Indonesia menurut data empiris relatif tinggi. Salah satu indikasi dari potensi ini
adalah homogenitas etnik dan linguistik yang rendah.
Bentuk bentuk disintegrasi dalam masyarakat, antara lain : pergolakan
daerah (proses pergolakan yang terjadi di daerah yang timbul karena membela
kepentingan daerah yang berkaitan dengan latar belakang ekonomi, politik,
kesenjangan sosial, ketidakadilan, etnis, agama, dan lain-lain), aksi protes dan
demonstrasi, kriminalitas (contohnya perampokan, pembunuhan, pencurian),
prostitusi atau pelacuran (menurut Soerjono Soekanto, prostitusi sebagai suatu
pekerjaan yang bersifat menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan
perbuatan seksual dengan imbalan upah), kenakalan remaja.
Dampak dampak disintegrasi bangsa, antara lain : akan mengalami
perdebatan karena tidak adanya persamaan pandangan atau persepsi antar anggota
masyarakat, norma-norma sosial yang dipakai sebagai pengendalian tidak lagi
berfungsi dengan baik, peraturan tidak di jalankan dengan konsisten misalkan
sanksi atau hukuman tidak dijalankan, terancamnya kesatuan NKRI.
Faktor faktor penyebab disintegrasi bangsa, yaitu demografi (tingkat
kemiskinan, ditambah lagi mutu pendidikan yang masih rendah menyebabkan
sulitnya kemampuan bersaing dan mudah dipengaruhi oleh tokoh elit
politik/intelektual untuk mendukung kepentingan pribadi atau golongan), geografi
(Indonesia yang terletak pada posisi silang dunia dapat menimbulkan berbagai
permasalahan yang sangat rawan terhadap timbulnya disintegrasi bangsa),
kekayaan alam, ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya (kemajemukan bangsa
Indonesia memiliki tingkat kepekaan yang tinggi dan dapat menimbulkan konflik
etnis kultural), pertahanan dan keamanan (ancaman dari luar dan dalam negeri).
Solusi untuk mengatasi disintegrasi bangsa, antara lain : pembangunan
yang merata baik pusat maupun perbatasan, perlakuan yang sama dari pusat
hingga daerah meliputi pendidikan, fasilitas, maupun kesehatan, distribusi hasil
kekayaan yang merata dan pemanfaatan SDA yang melimpah untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat, adanya rasa tenggang rasa, para tokoh dan elit
bangsa harus dapat menjadi contoh rakyat, pemberantasan korupsi dan
menghilangkan kesenjangan ekonomi antara rakyat yang kaya dengan rakyat yang
miskin dengan subsidi yang tepat sasaran, menjadikan perbedaan antar suku
bangsa bukanlah suatu masalah dan kita anggap sebagai suatu kekayaan,
menaikkan wibawa Polri dan TNI yang dulu dijadikan penguasa sebagai alat
untuk mempertahankan kekuasaan bukan sebagai alat pertahanan dan keamanan
negara, penyelesaian konflik yang bernuansa separatisme bersenjata, penyelesaian
konflik yang bernuansa SARA diatasi melalui pendekatan hukum dan HAM,
penyelesaian konflik akibat peranan otonomi daerah yang menguatkan faktor
perbedaan, guna mengantisipasi segala kegiatan separatisme ataupun kegiatan
yang berdampak disintegrasi bangsa perlu dibangun dan ditingkatkan institusi
inteligen yang handal.









Bullying sebagai Tindak Pelanggaran Hak
Asasi Manusia
Bullying merupakan suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya
ancaman yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang umumnya lebih
lemah. Bentuk tindakan bullying tidak hanya sebatas ancaman terhadap psikis,
tetapi juga berupa fisik.
Bentuk Bully terbagi dua, tindakan langsung seperti menyakiti,
mengancam, atau menjelekkan anak lain. Sementara bentuk tidak langsung adalah
menghasut, mendiamkan, atau mengucilkan anak lain. Apapun bentuk Bully yang
dilakukan seorang anak pada anak lain, tujuannya adalah sama, yaitu untuk
menekan korbannya, dan mendapat kepuasan dari perlakuan tersebut.
Adapun bentuk-bentuk bullying, antara lain: Bullying secara fisik (menarik
rambut, memukul, meninju, mendorong dan menusuk), Bullying secara emosional
(menolak, meneror, mengisolas atau menjauhkan, memeras, menekan, memfitnah,
menghina, dan adanya diskriminasi terhadap ras, ketidakmampuan dan etnik),
Bullying secara verbal (memberikan nama panggilan, mengejek, menggosip),
Bullying secara seksual (berbuat cabul dan adanya pelecehan seksual).
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan bullying, antara lain : faktor
keluarga (anak yang melihat orang tuanya atau saudaranya
melakukan bullying sering akan mengembangkan perilaku bullying juga), Ketika
anak menerima pesan negatif berupa hukuman fisik di rumah, mereka akan
mengembangkan konsep diri dan harapan diri yang negatif, yang kemudian
dengan pengalaman tersebut mereka cenderung akan lebih dulu meyerang orang
lain sebelum mereka diserang. Bullying dimaknai oleh anak sebagai sebuah
kekuatan untuk melindungi diri dari lingkungan yang mengancam.
1. Faktor sekolah: Karena pihak sekolah sering mengabaikan
keberadaan bullying ini, anak-anak sebagai pelaku bullying akan
mendapatkan penguatan terhadap perilaku mereka untuk melakukan
intimidasi anak-anak yang lainnya. Bullying berkembang dengan pesat
dalam lingkungan sekolah yang sering memberikan masukan yang negatif
pada siswanya.
2. Faktor kelompok sebaya: Anak-anak ketika berinteraksi dalam sekolah
dan dengan teman sekitar rumah kadang kala terdorong untuk
melakukan bullying. Kadang kala beberapa anak melakukanbullying pada
anak yang lainnya dalam usaha untuk membuktikan bahwa mereka bisa
masuk dalam kelompok tertentu.


























Human Trafficking

Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) mendefinisikan Human Trafficking
atau perdagangan manusia adalah perekrutan, pengiriman, atau
penampungan orang-orang dengan cara ancaman atau kekerasan demi
tujuan eksploitasi, pelacuran, seks, penyalagunaan kekuasaan serta
perbudakan yang hanya menguntungkan satu pihak saja. (Trafficking
Victims Protection Act PBB 2000).
Ada pula berbagai pelanggaran dari Human Trafficking adalah
kemiskinan, kultur atau budaya, globalisasi serta sumber hukum yang tidak
kuat
Dapat di ringkas bahwa perdagangan manusia memiliki dampak
yang sangat besar bagi berbagai bidang yakni : Perdagangan Manusia
adalah Pelanggaran Hak Asasi Manusia, Perdagangan Manusia merusak
Kesehatan Masyarakat, Perdagangan manusia menumbangkan wibawa
pemerintah
Pada dasarnya, perdagangan seks bisa dihentikan. Banyak cara yang
bisa dilakukan diantaranya membuat hukum yang kuat mengikat sehingga
bisa menghukum para pelaksana perdagangan seks tersebut. Selain itu perlu
adanya kampanye anti perdagangan seks yang lebih sering dilakukan
sehingga masyarakat akan lebih sadar bahwa perdagangan seks atau
manusia adalah suatu bentuk kejahatan kemanusiaan yang sangat serius.
Namun, sebagai institusi yang berwenang dalam hal melindungi hak
daripada warga negaranya, pemerintah wajib menyelesaikan masalh ini
dengan setuntas-tuntasnya, seperti membentuk peraturan perundangan serta
membentuk sanksi yang tegas baik pidana maupun administratif






Cyber Crime

Cybercrime adalah tidak criminal yang dilakkukan dengan
menggunakan teknologi computer sebagai alat kejahatan utama.
Cybercrime merupakan kejahatan yang memanfaatkan perkembangan
teknologi computer khusunya internet. Cybercrime didefinisikan sebagai
perbuatan melanggar hukum yang memanfaatkan teknologi computer yang
berbasasis pada kecanggihan perkembangan teknologi internet.
Disamping di era globalisasi saat ini tindakan kriminal yang
dilakukan dengan teknologi komputer mempunyai beberapa sebab, yakni
akses internet yang tidak terbatas, kecerobohan para pengguna internet
misalkan kita sedang membuka yahoo dan kita lupa sign out atau
menghapus history bisa jadi dari situ timbullah hacking atau tindakan
kriminal dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, kemudian sebab
yang lain adalah pelaku yang cerdas mengenai teknologi komputer, serta
kurangnya perhatian dari masyarakat
Beberapa sebab tersebut mempunyai dampak terhadap keamanan
dalam negri yakni berupa kepercayaan dunia terhadap Indonesia, berpotensi
menghancurkan negara, keresahan masyarakat pengguna komputer, dan
dampak cyber crime terhadap keamanan dalam Negeri.
Dari berbagai upaya yang dilakukan, telah jelas bahwa cyber crime
membutuhkan global action dalam penanggulangannya mengingat
kejahatan tersebut seringkali bersifat transnasional. Untuk menindak lanjuti
Cyber Crime tentu saja diperlukan Cyber Law (Undang undang khusus
dunia Cyber/Internet). Selama ini landasan hukum Cyber Crime yang di
Indonesia menggunakan KUHP (pasal 362) dan ancaman hukumannya
dikategorikan sebagai kejahatan ringan, padahal dampak yang ditimbulkan
bisa berakibat sangat fatal.
Untuk mencegah semakin maraknya kasus cyber crime, tentunya
diperlukan berbagai action nyata, seperti peningkatan keamanan di dunia
maya dan juga diperlukan kecerdasan masyarakat dalam menghadapi
kasus-kasua crimes cyber





Pelanggaran Narkoba Terhadap Nilai
Pancasila
Pada era globalisasi saat ini tentulah istilah narkoba tidaklah asing lagi.
Narkoba sendiri adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya.
Narkotika berasal dari bahasa Yunani yaitu Narkoun yang berarti membuat
lumpuh atau mati rasa (zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan yang telah diatur dalam Undang-Undang No. 35 tahun 2009).
Menurut Undang-undang RI No. 22/1997 penyalah gunaan pada narkotika
dibatasi pada orang-orang yang menggunakan narkotika tanpa sepengetahuan dan
pengawasan dokter. Sedangkan dalam pasal 45 dinyatakan bahwa pecandu
narkotika wajib menjalankan pengobatan dan atau perawatan.
Penyalahgunaan dalam penggunaan narkoba adalah pemakain obat-obatan
atau zat-zat berbahaya dengan tujuan bukan untuk pengobatan dan penelitian serta
digunakan tanpa mengikuti aturan atau dosis yang benar. Ciri fisik seorang
pemakai narkoba biasanya mata mereka merah, bibir mereka akan berwarna
kecoklatan dan bahkan daya tahan tubuh mereka akan menurun drastis.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan remaja melakukan
penyalahgunaan narkoba adalah dari ajakan, bujukan dan iming-iming teman atau
anggota kelompok sebaya, ketidaktahuan akan bahaya narkoba atau tidak
memikirkan akan bahaya narkoba dan adanya orang tua yang tidak acuh dan tidak
mengadakan pengawasan terhadap anaknya. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh
penyalahgunaan narkoba yaitu berpengaruh pada fisik dan psikis pengguna, juga
berdampak pada kehidupan sosial ekonomi individu, keluarga, masyarakat,
bahkan negara yakni hancurnya generasi muda sebagai penerus perjuangan dan
pembangunan serta rusaknya pewaris bangsa yang siap untuk menggantikan
kepemimpinan bangsa
Cara melakukan pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba pada
remaja yaitu dengan menciptakan lingkungan keluarga yang sehat, harmonis,
komunikatif, terbuka, penuh perhatian dan kasih sayang diantara anggotanya,
serta diadakannya penyuluhan-penyuluhan akan bahayanya narkoba di sekolah-
sekolah
















Plagiat

Plagiat merupakan perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya
ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah
orang lain, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai
(Permendiknas No 17 tahun 2010, Pasal 1 Ayat 1).
Selain itu bentuknya pun dapat beraneka macam, tidak terbatas
hanya pada tulisan. Tindakan plagiat juga dapat terjadi pada penggunaan
ide, menggunakan informasi yang dipakai dalam interview, mengakui karya
orang lain sebagai karya sendiri, mengambil materi dari orang lain
kemudian diakui sebagai materi sendiri dan dikomersilkan, dst.
Penyebab orang melakukan plagiat ada berbagai alasan kalau bagi
mahasiswa biasanya mereka menunda tugas hingga detik-detik terakhir
deadline, kurangnya ketrampilan yang memadai untuk mengerjakan tugas,
serta tidak punya cukup waktu untuk mengerjakan tugas karena lemahnya
pengelolaan waktu
Disamping penyebab pasti akan ada dampak buruk plagiat bagi
orang lain diantaranya merusak orisinalitas orang lain, merusak reputasi
dari institusi, melanggar kode etik akademik.
Jadi, beberapa strategi untuk mendeteksi plagiat yakni tuliskan
referensi untuk setiap informasi yang bukan riset anda sendiri, gunakan
tanda kutip (quotation marks ) setiap kali anda menggunakan kata-kata dari
penulis lain, gunakan kata-kata dan ide anda sendiri.

You might also like