Pendahuluan TB merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting TB merupakan penyakit yang bisa menyerang semua usia, tidak terkecuali bayi dan anak-anak. Jumlah kasus TB pada bayi dan anak di Indonesia sekitar seperlima dari seluruh kasus TB (Depkes, 2011). TB Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium bovis dan Mycobacterium africanum Cara penularan Patogenesis DIAGNOSIS Gejala Gejala umum yaitu: -berat badan turun selama 3 bulan berturut- turut tanpa sebab yang jelas dan tidak naik dalam 1 bulan meskipun sudah mendapatkan penanganan gizi yang baik, nafsu makan turun, -demam tidak tinggi, lama/ berulang tanpa sebab yang jelas, dapat disertai keringat malam -pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang tidak sakit. Gejala-gejala dari saluran nafas, misalnya -batuk lama lebih dari 30 hari (setelah disingkirkan sebab lain dari batuk), -tanda cairan di dada dan nyeri dada. Gejala-gejala dari saluran cerna, misalnya -diare berulang yang tidak sembuh dengan pengobatan diare, -benjolan (massa) di abdomen Skoring TB
Uji tuberculin Tuberkulin test positif (indurasi lebih dari 10 mm),
Reaksi cepat BCG Setelah mendapatkan penyuntikan BCG ada reaksi cepat (indurasi lebih dari 5 mm) dalam 3-7 hari curigai terkena infeksi tuberkulosis.
Foto rontgen paru Sebagian foto tidak menunjukkan gambaran yang khas untuk tuberkulosis.
Pemeriksaan patologi anatomi Pada pemeriksaan ini dilakukan biopsi kelenjar, kulit, jaringan lain yang dicurigai terkena infeksi tuberkulosis, biasannya ditemukan tuberkel dan basil tahan asam.
Pemeriksaan mikrobiologi Pemeriksaan langsung BTA secara mikroskopis dari dahak.
Tatalaksana
Pengobatan TBC dibagi dalam 2 fase yaitu:
Fase instensif ( 2 bulan pertama), untuk menghancurkan populasi BTA yang membelah cepat, diberikan Rifampisin, INH dan pirazinamid. Fase lanjutan, eliminasi sisa BTA yang dormant, diberikan rifampisin dan INH2.
Dosis OAT KDT anak Berat badan (kg) 2 bulan tiap hari RHZ (75/50/150) 4 bulan tiap hari RH (75/50) 5-9 1 tablet 1 tablet 10-14 2 tablet 2 tablet 15-19 3 tablet 3 tablet 20-32 4 tablet 4 tablet DOTS DOTS ( Directly Observed Treatment Shortcourse) adalah strategi yang telah direkomendasi oleh WHO dalam pelaksanaan program penanggulangan TBC. strategi DOTS terdiri atas 5 komponen, yaitu sebagai berikut. Komitmen politis dari para pengambil keputusan, termasuk dukungan dana. Diagnosis TBC dengan pemeriksaan dahak secara mikroskopis Pengobatan dengan panduan Obat Anti TBC (OAT) jangka pendek dengan pengawasan langsung oleh pengawas menelan obat. Kesinambungan penyedian OAT jangka pendek dengan mutu terjamin. Pencatatan dan pelaporan secara baku untuk memudahkan pemantauan dan evaluasi program penanggulangan TBC.
Tim DOTS di Rumah Sakit Ketua Tim DOTS rumah sakit Anggota Terdiri dari: SMF Paru SMF Penyakit Dalam SMF Kesehatan Anak SMF lainnya bila ada (Bedah, Obgyn, Kulit dan Kelamin, Saraf, dll) Instalasi Laboratorium (PA, PK, Mikro) Instalasi Farmasi Perawat Rawat Inap dan Perawat Rawat Jalan terlatih Petugas pencatatan dan pelaporan, serta Petugas PKMRS