You are on page 1of 18

Lapkas panjang

Tuberkulosis pada anak


dan DOTS
Herlin Justina Sitorus
080 111 122


Pendahuluan
TB merupakan masalah kesehatan masyarakat
yang penting
TB merupakan penyakit yang bisa menyerang
semua usia, tidak terkecuali bayi dan anak-anak.
Jumlah kasus TB pada bayi dan anak di Indonesia
sekitar seperlima dari seluruh kasus TB (Depkes,
2011).
TB
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit
menular kronis yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis,
Mycobacterium bovis dan Mycobacterium
africanum
Cara penularan
Patogenesis
DIAGNOSIS
Gejala
Gejala umum yaitu:
-berat badan turun selama 3 bulan berturut-
turut tanpa sebab yang jelas dan tidak naik
dalam 1 bulan meskipun sudah mendapatkan
penanganan gizi yang baik, nafsu makan turun,
-demam tidak tinggi, lama/ berulang tanpa
sebab yang jelas, dapat disertai keringat
malam
-pembesaran kelenjar limfe superfisialis yang
tidak sakit.
Gejala-gejala dari saluran nafas, misalnya
-batuk lama lebih dari 30 hari (setelah
disingkirkan sebab lain dari batuk),
-tanda cairan di dada dan nyeri dada.
Gejala-gejala dari saluran cerna,
misalnya
-diare berulang yang tidak sembuh dengan
pengobatan diare,
-benjolan (massa) di abdomen
Skoring TB


Uji tuberculin
Tuberkulin test positif (indurasi lebih dari 10 mm),

Reaksi cepat BCG
Setelah mendapatkan penyuntikan BCG ada reaksi
cepat (indurasi lebih dari 5 mm) dalam 3-7 hari
curigai terkena infeksi tuberkulosis.

Foto rontgen paru
Sebagian foto tidak menunjukkan gambaran yang
khas untuk tuberkulosis.

Pemeriksaan patologi anatomi
Pada pemeriksaan ini dilakukan biopsi kelenjar, kulit,
jaringan lain yang dicurigai terkena infeksi
tuberkulosis, biasannya ditemukan tuberkel dan basil
tahan asam.

Pemeriksaan mikrobiologi
Pemeriksaan langsung BTA secara mikroskopis dari
dahak.

Tatalaksana

Pengobatan TBC dibagi dalam 2 fase
yaitu:

Fase instensif ( 2 bulan pertama),
untuk menghancurkan populasi BTA yang
membelah cepat, diberikan Rifampisin, INH
dan pirazinamid.
Fase lanjutan, eliminasi sisa BTA yang
dormant, diberikan rifampisin dan INH2.

Dosis OAT KDT anak
Berat badan (kg) 2 bulan tiap hari
RHZ (75/50/150)
4 bulan tiap hari
RH (75/50)
5-9 1 tablet 1 tablet
10-14 2 tablet 2 tablet
15-19 3 tablet 3 tablet
20-32 4 tablet 4 tablet
DOTS
DOTS ( Directly Observed Treatment
Shortcourse) adalah strategi yang telah
direkomendasi oleh WHO dalam
pelaksanaan program penanggulangan
TBC.
strategi DOTS terdiri atas 5 komponen, yaitu
sebagai berikut.
Komitmen politis dari para pengambil
keputusan, termasuk dukungan dana.
Diagnosis TBC dengan pemeriksaan dahak
secara mikroskopis
Pengobatan dengan panduan Obat Anti TBC
(OAT) jangka pendek dengan pengawasan
langsung oleh pengawas menelan obat.
Kesinambungan penyedian OAT jangka
pendek dengan mutu terjamin.
Pencatatan dan pelaporan secara baku
untuk memudahkan pemantauan dan
evaluasi program penanggulangan TBC.

Tim DOTS di Rumah Sakit
Ketua Tim DOTS rumah sakit
Anggota Terdiri dari:
SMF Paru
SMF Penyakit Dalam
SMF Kesehatan Anak
SMF lainnya bila ada (Bedah, Obgyn, Kulit
dan Kelamin, Saraf, dll)
Instalasi Laboratorium (PA, PK, Mikro)
Instalasi Farmasi
Perawat Rawat Inap dan Perawat Rawat
Jalan terlatih
Petugas pencatatan dan pelaporan, serta
Petugas PKMRS

Tatalaksana Pasien TB di DOTS
yaitu:

Penemuan tersangka TB
Diagnosis TB
Pengobatan TB
Rujukan

You might also like