You are on page 1of 18

1

KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT,karena berkat rahmat dan
ridho-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai yang di harapkan.Tak
lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada semua Yang telah membantu
serta memberikan bimbingan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangan dan
kelemahan dalam penyusunan makalah ini.saya berharap dengan disusunnya
makalah ini dapat memberikan manfaat dan ilmu kepada yang membacanya. Saya
menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya
telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, saya dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna
penyempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini.













2

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem pegas banyak digunakan dalam berbagai bidang contohnya dalam
bidang otomotif, khususnya untuk sistem suspensi. Kenyamanan dan keamanan
pengendara menjadi faktor yang paling utama disamping kehandalan dari mesin
motor itu sendiri. Hal ini mendorong industri-indutri otomotif bersaing untuk
menghasilkan suatu produk otomotif yang berkualitas. Walaupun sistem suspensi
sendiri cukup beragam.
Pegas merupakan sebuah komponen yang ada di sistem suspensi pada
kendaraan. Pegas memiliki fungsi menyerap kejut dari jalan dan getaran roda agar
tidak diteruskan ke bodi kendaraan secara langsung. Selain itu, pegas juga
berguna untuk menambah daya cengkram ban terhadap permukaan jalan. Dengan
sifat pegas yang elastis, pegas berfungsi untuk menerima getaran atau goncangan
roda akibat dari kondisi jalan yang dilalui dengan tujuan agar getaran atau
goncangan dari roda tidak merambat ke bodi atau rangka kendaraan.
Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi :
1. Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang
digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban
tekan.
2. Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau
niaga dengan sistem suspensi dependen.
3. Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar
spring), umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu
berat.
Dari ketiga jenis pegas di atas, pegas ulir merupakan jenis pegas yang
cukup banyak kita jumpai pada suspensi kendaraan roda dua, dikarenakan pegas
ulir memiliki kecederungan untuk lebih sederhana ,mudah dalam perawatan , serta
distribusi gaya atau tegangan lebih sesuai untuk roda dua, hal ini yang membuat
penulis ingin menganalisis distribusi tegangan pada pegas ulir suspensi motor
vario th 2011 dengan menggunakan ansys 8.0.

3

1.1 RUMUSAN MASALAH
Sistem suspensi ulir pada shockbreaker motor honda vario th 2011









ANALISIS PEGAS


Pegas merupakan sebuah komponen yang ada di sistem suspensi mobil.
Pegas memiliki fungsi menyerap kejut dari jalan dan getaran roda agar tidak
diteruskan ke bodi kendaraan secara langsung. Selain itu, pegas juga berguna
untuk menambah daya cengkerem ban terhadap permukaan jalan. Dengan sifat
pegas yang elastis, pegas berfungsi untuk menerima getaran atau goncangan roda
akibat dari kondisi jalan yang dilalui dengan tujuan agar getaran atau goncangan
dari roda tidak menyalur ke bodi atau rangka kendaraan.
Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi :
4

4. Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang
digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban
tekan.
5. Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau
niaga dengan sistem suspensi dependen.
6. Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar
spring), umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu
berat.


Jenis gerak dan gaya yang berhubungan dengan pegas

Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak - balik benda melalui suatu titik
keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu
konstan.
Jenis, Contoh, dan Besaran Fisika pada Gerak Harmonik Sederhana
(Jenis Gerak Harmonik Sederhana)
Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas,
gerak osilasi air raksa / air dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas,
dan sebagainya.
Gerak Harmonik Sederhana (GHS) Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis,
osilasi ayunan torsi, dan sebagainya



5






Beberapa Contoh Gerak Harmonik Sederhana
Gerak harmonik pada bandul





Gerak harmonik pada bandul
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya, maka benda
akan dian di titik keseimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan,
maka beban akan bergerak ke B, C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan
terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada ayunan di atas
melakukan gerak harmonik sederhana.
Gerak harmonik pada pegas
6



Gerak vertikal pada pegas
Semua pegas memiliki panjang alami sebagaimana tampak pada gambar. Ketika
sebuah benda dihubungkan ke ujung sebuah pegas, maka pegas akan meregang
(bertambah panjang) sejauh y. Pegas akan mencapai titik kesetimbangan jika tidak
diberikan gaya luar (ditarik atau digoyang).
Besaran Fisika pada Ayunan Bandul
Periode (T)
Benda yang bergerak harmonis sederhana pada ayunan sederhana memiliki
periode. Periode ayunan (T) adalah waktu yang diperlukan benda untuk
melakukan satu getaran. Benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda
bergerak dari titik di mana benda tersebut mulai bergerak dan kembali lagi ke titik
tersebut. Satuan periode adalah sekon atau detik.
Frekuensi (f)
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan oleh benda selama satu detik,
yang dimaksudkan dengan getaran di sini adalah getaran lengkap. Satuan
frekuensi adalah hertz.

Hubungan antara Periode dan Frekuensi
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi selama satu detik. Dengan
demikian selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah :
7




Selang waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran adalah periode.
Dengan demikian, secara matematis hubungan antara periode dan frekuensi
adalah sebagai berikut :





Amplitudo
Pada ayunan sederhana, selain periode dan frekuensi, terdapat juga amplitudo.
Amplitudo adalah perpindahan maksimum dari titik kesetimbangan.
Contoh soal 1 :
Sebuah benda digantungkan pada sebuah tali yang digantung vertikal. Benda
tersebut ditarik ke samping dan dilepaskan sehingga benda bergerak bolak balik di
antara dua titik terpisah sejauh 20 cm. Setelah 20 detik dilepaskan, benda
melakukan getaran sebanyak 40 kali. Hitunglah frekuensi, periode dan amplitudo
getaran benda tersebut.

Panduan jawaban :
a) Frekuensi adalah banyaknya getaran yang dilakukan benda selama satu detik.
Benda melakukan getaran sebanyak 40 kali selama 20 detik. Dengan demikian,
selama 1 detik benda tersebut melakukan getaran sebanyak 2 kali (40 / 20).
b) Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu getaran (T).
8

T = 1/f = = 0,5 sekon
Jadi benda melakukan satu getaran selama 0,5 detik.
c) Amplitudo adalah simpangan maksimum diukur dari titik keseimbangan.
Karena benda bergerak bolak balik alias melakukan getaran di antara dua titik
terpisah sejauh 20 cm, maka amplitudo getaran benda adalah setengah dari
lintasan yang dilalui benda tersebut. Dengan demikian, amplitudo = (20 cm) =
10 cm
Gaya Pemulih
Gaya pemulih dimiliki oleh setiap benda elastis yang terkena gaya sehingga benda
elastis tersebut berubah bentuk. Gaya yang timbul pada benda elastis untuk
menarik kembali benda yang melekat padanya di sebut gaya pemulih.

Gaya Pemulih pada Pegas
Pegas adalah salah satu contoh benda elastis. Oleh sifat elastisnya ini, suatu pegas
yang diberi gaya tekan atau gaya regang akan kembali pada keadaan
setimbangnya mula- mula apabila gaya yang bekerja padanya dihilangkan.Gaya
pemulih pada pegas banyak dimanfaatkan dalam bidang teknik dan kehidupan
sehari- hari. Misalnya di dalam shockbreaker dan springbed. Sebuah pegas
berfungsi meredam getaran saat roda kendaraan melewati jalan yang tidak rata.
Pegas - pegas yang tersusun di dalam springbed akan memberikan kenyamanan
saat orang tidur.

9




Hukum Hooke


Robert Hooke
Jika gaya yang bekerja pada sebuah pegas dihilangkan, pegas tersebut akan
kembali pada keadaan semula. Robert Hooke, ilmuwan berkebangsaan Inggris
menyimpulkan bahwa sifat elastis pegas tersebut ada batasnya dan besar gaya
pegas sebanding dengan pertambahan panjang pegas
.
Dari penelitian yang
dilakukan, didapatkan bahwa besar gaya pegas pemulih sebanding dengan
pertambahan panjang pegas. Secara matematis, dapat dituliskan sebagai:

, dengan k = tetapan pegas (N / m)
k = konstanta pegas
Fp = Gaya Pemulih (N)
x = Perpanjangan Pegas (m)


Tanda (-) diberikan karena arah gaya pemulih pada pegas berlawanan dengan arah
gerak pegas tersebut.

10

Susunan Pegas
Konstanta pegas dapat berubah nilainya, apabila pegas - pegas tersebut disusun
menjadi rangkaian.Besar konstanta total rangkaian pegas bergantung pada jenis
rangkaian pegas, yaitu rangkaian pegas seri atau paralel.

Seri / Deret
Gaya yang bekerja pada setiap pegas adalah sebesar F, sehingga pegas akan
mengalami pertambahan panjang sebesar dan . Secara umum,
konstanta total pegas yang disusun seri dinyatakan dengan persamaan:

, dengan k
n
= konstanta pegas ke - n.
Paralel
Jika rangkaian pegas ditarik dengan gaya sebesar F, setiap pegas akan mengalami
gaya tarik sebesar F
1
dan F
2
, pertambahan panjang sebesar dan .
Secara umum, konstanta total pegas yang dirangkai paralel dinyatakan dengan
persamaan
[5]
:

k
total
= k
1
+ k
2
+ k
3
+....+ k
n
, dengan k
n
= konstanta pegas ke - n.
Gaya Pemulih pada Ayunan Bandul Matematis

11


Ayunan Bandul Matematis
Ayunan matematis merupakan suatu partikel massa yang tergantung pada suatu
titik tetap pada seutas tali, di mana massa tali dapat diabaikan dan tali tidak dapat
bertambah panjang. Dari gambar tersebut, terdapat sebuah beban bermassa m
tergantung pada seutas kawat halus sepanjang l dan massanya dapat diabaikan.
Apabila bandul itu bergerak vertikal dengan membentuk sudut , gaya pemulih
bandul tersebut adalah mgsin
[6]
. Secara matematis dapat dituliskan :
F = mgsin
Oleh karena , maka :


Persamaan, Kecepatan, dan Percepatan Gerak Harmonik Sederhana
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana
Persamaan Gerak Harmonik Sederhana adalah :



Keterangan :
Y = simpangan
A = simpangan maksimum (amplitudo)
F = frekuensi
t = waktu

Jika posisi sudut awal adalah
0
, maka persamaan gerak harmonik sederhana
menjadi:



12

Kecepatan Gerak Harmonik Sederhana
Dari persamaan gerak harmonik sederhana
Kecepatan gerak harmonik sederhana:


Kecepatan maksimum diperoleh jika nilai atau ,
sehingga : vmaksimum = A

Kecepatan untuk Berbagai Simpangan

Persamaan tersebut dikuadratkan
, maka :

...(1)
Dari persamaan :
...(2)
Persamaan (1) dan (2) dikalikan, sehingga didapatkan :

Keterangan :
v =kecepatan benda pada simpangan tertentu
= kecepatan sudut
A = amplitudo
Y = simpangan

Percepatan Gerak Harmonik Sederhana
Dari persamaan kecepatan : , maka:


Percepatan maksimum jika atau = 90
0
=
13




Keterangan :
a maks = percepatan maksimum
A = amplitudo
= kecepatan sudut
Hubungan Gerak Harmonik Sederhana (GHS) dan Gerak Melingkar
Beraturan (GMB)

Gerak Melingkar
Gerak Melingkar Beraturan dapat dipandang sebagai gabungan dua gerak
harmonik sederhana yang saling tegak lurus, memiliki Amplitudo (A) dan
frekuensi yang sama namun memiliki beda fase relatif atau kita dapat
memandang Gerak Harmonik Sederhana sebagai suatu komponen Gerak
Melingkar Beraturan. Jadi dapat diimpulkan bahwa pada suatu garis lurus,
proyeksi sebuah benda yang melakukan Gerak Melingkar Beraturan merupakan
Gerak Harmonik Sederhana. Frekuensi dan periode Gerak Melingkar Beraturan
sama dengan Frekuensi dan periode Gerak Harmonik Sederhana yang
diproyeksikan.
Misalnya sebuah benda bergerak dengan laju tetap (v) pada sebuah lingkaran yang
memiliki jari-jari A sebagaimana tampak pada gambar di samping. Benda
14

melakukan Gerak Melingkar Beraturan, sehingga kecepatan sudutnya bernilai
konstan. Hubungan antara kecepatan linear dengan kecepatan sudut dalam Gerak
Melingkar Beraturan dinyatakan dengan persamaan:

Karena jari-jari (r) pada Gerak Melingkar Beraturan di atas adalah A, maka
persamaan ini diubah menjadi :
, ... (1)
Simpangan sudut (teta) adalah perbandingan antara jarak linear x dengan jari-jari
lingkaran (r), dan dinyatakan dengan persamaan :
... (2), x adalah jarak linear, v adalah kecepatan linear dan t adalah
waktu tempuh (x = vt adalah persamaan Gerak Lurus alias Gerak Linear).
Kemudian v pada persamaan 2 digantikan dengan v pada persamaan 1 dan jari-jari
r digantikan dengan A :


Dengan demikian, simpangan sudut benda relatif terhadap sumbu x dinyatakan
dengan persamaan :
... (3) (
0
adalah simpangan waktu pada t = 0})
Pada gambar di atas, posisi benda pada sumbu x dinyatakan dengan persamaan :
x = Acos ...(4)

Persamaan posisi benda pada sumbu y :


Keterangan :
A = amplitudo
= kecepatan sudut

0
= simpangan udut pada saat t = 0
15

Aplikasi Gerak Harmonik Sederhana
Shockabsorber pada Mobil


Shockabsorber pada mobil
Peredam kejut (shockabsorber) pada mobil memiliki komponen pada bagian
atasnya terhubung dengan piston dan dipasangkan dengan rangka kendaraan.
Bagian bawahnya, terpasang dengan silinder bagian bawah yang dipasangkan
dengan as roda. Fluida kental menyebabkan gaya redaman yang bergantung pada
kecepatan relatif dari kedua ujung unit tersebut. Hal ini membantu untuk
mengendalikan guncangan pada roda.
Jam Mekanik


Jam mekanik
16

Roda keseimbangan dari suatu jam mekanik memiliki komponen pegas. Pegas
akan memberikan suatu torsi pemulih yang sebanding dengan perpindahan sudut
dan posisi kesetimbangan. Gerak ini dinamakan Gerak Harmonik Sederhana sudut
(angular).











Konstanta Pegas
Pegas yang ujung mula-mula berada pada titik X0 bila diberi beban
dengan massa m maka, pegas tersebut akan bertambah penjangnya
sebesar x




Gambar . Konstanta pegas


x = X2 - X1
17


Berdasarkan hukum hooke peristiwa diatas dari rumus dengan

F = - k . x

Dimana F adalah gaya yang dilakukan pegas bila diujungnya
digeserkan sejauh x dan k adalah konstanta pegas. bila setelah diberi
beban m pegas kita getarkan yaitu dengan cara menarik pada beban
jarak tertentu lalu dilepaskan, maka waktu ger getaran selaras pegas
atau periode dirumuskan




T = 2(m/k)


Tenaga kinetik benda telah diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha
karena adanya gerak. gaya elastis yang dilakukan oleh pegas ideal dan gaya lain
yang berlaku serupa disebut bersifat konservatif.












18








Kesimpulan :
1. Kegunaan pegas dalam kehidupan.
2. Hokum Hooke tentang elastis pegas.
3. Cara perhitungan pegas.
4. Susunan pegas
5. Semua hal yang berhubungan dengan pegas dan perhitungan

You might also like