You are on page 1of 56

1

Halaman Judul
LAPORAN PRAKTIKUM
PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN ORGAN DAN SISTEM ORGAN
PADA HEWAN SERTA PENGAMATAN GINJAL KAMBING


Disusun oleh :
1. Erlin Aprilia 13312241004
2. Wahyu Marliyani 13312241005
3. Endah Setyorini 13312241010
4. Sopa Saniah 13312241011
5. Lutfi Rahmawati Nurhadi 13312241028
6. Imamah 13312241040
Kelas: IPA A 2013
Kelompok V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014


2

A. Topik
1. Jaringan hewan
2. Sistem organ hewan
3. Pengamatan ginjal kambing

B. Tujuan
1. Menggambarkan berbagai macam organ yang menyusun sistem organ Cavia cobaya.
2. Mengidentifikasi organ-organ yang menyusun berbagai sistem organ.
3. Membandingkan antara bagian tubuh Cavia cobaya dengan manusia.
4. Mengidentifikasi bentuk luar dan topografi alat visceral.
5. Mengidentifikasi anatomis organ ginjal.

C. Latar Belakang
Di alam semesta ini kita dapat mengetahui ada makhluk hidup dan makhluk tak hidup.
Salah satu contoh makhluk hidup yang lazim kita kenal adalah manusia, tumbuhan dan
hewan. Dimana setiap makhluk hidup saling membutuhkan satu sama lain baik untuk
bertahan hidup maupun untuk menciptakan keseimbangan dalam lingkungan hidup.
Makhluk multiselluler baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan
sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untiuk kelangsungan hidup suatu organisme.
Kelangsungan hidup sel bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat sisa
metabolisme yang dihasilkan oleh sel pada saat melakukan berbagai reaksi.
Dengan semakin majunya teknologi pada saat sekarang ini, manusia dapat
mengetahui apa yang menyusun tubuh makhluk hidup, khusunya pada tubuh hewan. Kita
dapat mengetahui berbagai jenis jaringan yang menyusun tubuh hewan tersebut baik secara
makroskopis maupun secara mikrokopis.
Setiap individu tersusun atas sekumpulan system organ yang saling berkaitan satu
sama lain. Dari sekumpulan system organ itulah, masing-masing system organ tersusun atas
organ-organ yang menyatu atau mengelompok memiliki fungsi yang saling berkaitan. Salah
satu organ penting yang berperan dalam ekskresi adalah ginjal.
Tubuh hewan vertebrata, termasuk manusia tersusun atas system organ pencernaan,
system organ kardiovaskuler, system organ respirasi, dan system organ urogenitalia. System
organ pencernaan berkaitan dengan fungsi mencerna makanan, system organ kardiovaskuler
berkaitan dengan transport darah atau sirkulasi darah, system organ respirasi berkaitan


3
dengan pernapasan, dan system organ urogenitalia berkaitan dengan system ekskresi dan
system reproduksi.
Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai topik yaitu jaringan dan sistem organ
hewan serta pengamtan ginjal kambing. Dalam kegiatan jaringan hewan akan disediakan
preparat awetan ginjal yang akan diamati jaringan penyusunnya. Sedangkan dikegiatan
sistem organ hewan akan digunakan marmut sebagai salah satu spesies yang mewakili
mamalia. Pada pengamatan ginjal kambing akan diamati struktur organ penyusunnya.
Berdasarkan hal tersebut untuk dapat mengetahui dan memahami tentang jaringan dan
sistem organ hewan, maka dilakukanlah pengamatan.

D. Dasar Teori
1. Jaringan Hewan
Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan fungsi dan struktur yangs sama.
Suatu jaringan disatukan oleh matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau
menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat (Neil A Champbell, 2004: 5).
Ada empat jenis jaringan dasar yang ditemukan dalam tubuh hewan, yaitu epithelium,
jaringan ikat, jaringan otot, jaringan saraf. Sebagian besar organ utama tersusun dari
penggabungan keempat jenis jaringan ini (Ethel Sloane, 2004: 69).
a. Jaringan Epitelium
Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas rapat. Seringkali
epitel berfungsi sebagai barier, pengatur penyerapan zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi,
dingin, serangan mikroba (Schanus, 2005:42). Jaringan epitel terbagi menjadi dua klasifikasi
yaitu epithelium penutup dan epithelium glandular.
1) Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian internal dan
eksternal permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga tubuh dan organ
berongga.
2) Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau menutupi sel-sel
yang tumbuh sampai kedalam jaringan penunjang.
Struktur jaringan epitel:
1) Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan menghadap
kecairan atau udara.
2) Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi pembuluh-
pembuluh darah dibawah jaringan ikat.
3) Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.


4
4) Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak atau hilang
(Ethel Sloane, 2004: 69)
Jenis-jenis jaringan epitel sebagai berikut:
No. Jenis jaringan
Hewan
Letak Fungsi Gambar
1. Epitel pipih selapis Pembuluh darah,
pembuluh limfa,
selaput dalam
telinga, kapsula
glomerulus pada
ginjal
Terkait dengan
proses difusi
dan filtrasi atau
penyaringan

2. Epitel pipih
berlapis
Jaringan yang
melapisi rongga
mulut, epidermis,
esofagus, vagina,
rongga hidung
Terkait dengan
proteksi atau
perlindungan

3 Epitel kubus
selapis
Permukaan
dalam lensa
mata, permukaan
ivari atau indung
telur, saluran
nefron ginjal
Pelindung atau
proteksi,
adsorbs,
penghasil
mucus

4 Epitel kubus
berlapis
Saluran kelenjar
minyak, kelenjar
keringat pada
kulit
Lapisan
pelindung,
penghasil
mucus



5
5 Epitel silindris
selapis
Lambung, jonjot,
usus, kelenjar
pencernaan,
saluran
pernapasan
bagian atas
Sekresi,
adsorbs,
proteksi

6 Epitel silindris
berlapis
Saluran ekskresi,
kelenjar ludah
dan kelenjar
usus, uretra,
permukaan alat
tubuh yang basah
Proteksi,
penghasil
mucus, gerakan
zat lewati
permukaan,
ekskresi

7 Jaringan silindris
berlapis banyak
semu
Saluran ekskresi
besar, saluran
reproduksi
jantan, saluran
pernapasan
Proteksi atau
perlindungan,
sekresi,
gerakan zat
yang melewati
permukaan

8 Epitel transisional Sel-selnya tidak
dapat
digolongkan
berdasarkan
bentuknya
(kandung
kencing, ureter,
pelvis ginjal)
Menahan
regangan dan
tegangan

Fungsi jaringan epitel:
Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksi.
Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran pencernaan.
Tranpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikel lain.
Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti horman, enzim, dan perspirasi
yang dihasilkan oleh epithelium glandular.


6


b. Jaringan Ikat
Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan jaringan-jaringan.
Susunan utama jaringan ini terdiri dari substansi tak hidup interseluler yang dihasilkan oleh
sel-sel jaringan ikat tertentu. Serat jaringan ikat terbuat dari protein yang terdiri dari 3 jenis,
yaitu serat kolagen serat elastic, dan serat retikuler (Neil A Champbell, 2004: 5).
Macam jaringan ikat yang biasa antara lain jaringan ikat renggang (areolar, jaringan fibrosa
rapat, dan jaringan adipose. Sedangkan macam jaringan ikat yang mengalami spesialisasi
meliputi jaringan ikat penunjang, kartilago, tulang, dan jaringan ikat vaskuler (Ethel Sloane,
2004: 74).
Fungsi jaringan ikat:
Memberi bentuk dan penunjang bagi tubuh
Mengikat berbagai jaringan agar tetap menyatu dan menyediakan materi pembungkus
antar bagian-bagian tubuh
Substansi dasar dari jaringan ikat yang renggang
Substansi dasar merupakan suatu barier terhadap penyebaran penyakit.
Berdasarkan fungsi dan strukurnya jaringan ikat dibedakan menjadi:
1) Jaringan Ikat Longgar
Jaringan ikat longgar memiliki cirri-ciri yaitu seratnya tertenun longgar sebagian
tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen elastic. Jaringan pengikat longgar
terbentuk dari masenkim yang tetap ada seterusnya setelah semua tipe jaringan pengikat itu
terbentuk. Jaringan ini merupakan suatu masa yang ulet keputih-putihan, terdapat dalam
ruangan-ruangan diantara organ-organ dan bersama-sama saluran-saluran darah memasuki
bagian dalam dariorgan-organ tersebut (radiopoemo, 1983: 100). Contoh dari jaringan ini
adalah fibroblast, sel plasma, makrofag dan berbagai sel darah putih.
2) Jaringan Ikat Padat
Jaringan ini memiliki cirri-ciri yaitu banuyak mengandung serat berkolagen. Serat-
serat tersebut tersusun dalam berkas parallel, suatu pengaturan yang memaksimalkan
kekuatan non elastic (Champbell, 2004: 8). Jaringan ini terdapat pada lapisan dermis kulit,
intesinum, dan traktus urinarvis. Pada jaringan ini berkas-berkas epitel serabut kolagen lebiih
tebal dan tersusun kompak, selain itu ada juga serabut-serabut elastic. (Radiopoemo, 1983:
107).


7
Fungsi jaringan ini adalah menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan
tulang dan tulang dengan tulang (ligament). Jaringa ini terdapat pada serabut urat selaput
pembungkus otot (vasia), ligament, dan tendon.
3) Jaringan Adipose
Jaringan adipose adalah bentuk jaringan ikat longgar yang menyimpan lemak dalam
sel-sel adipose yang tersebar diseluruh matriksnya. Jaringan adipose melapisi dan
menginsulasi tubuh serta menyimpan molekul-molekul bahan bakar. Jaringan ini berfungsi
menimbun lemak netral yang berupa titik-titik lemak cavi, sehingga jaringan ini membentuk
bantalan yang lunak dan elastic (Radiopoemo, 1983: 107)
4) Jaringan Rawan
Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi elastic yang disebut
kondrin, yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok kecil sel-sel kartilago yang berbentuk
bulat, yang terdapat didalamnya. Jaringan ini terdapat pada batang tenggorok, lempengan
dalam punggung, hidung, telinga (Champbell, 2004:8).
5) Tulang Sejati
Tulang sejati adalah suatu jaringan ikat bermineral. Sel-sel pembentuk tulang disebut
osteola, mendefosil suatu matriks kolagen tetapi sel-sel tersebut juga menghasilkan ion
kalsium, magnesium, dan fosfat. Jaringan tulang terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang
tersimpan dalam matriks. Matriks tersusun atas zat perekat kolagen dan endapan dalam
mineral terutama garam dapur atau kalsium.
6) Darah
Sel-sel darah dibuat disumsunm tulang merah yang terletak didekat ujung tulang-
tulang sejati yang panjang. Darah merupakan salah satu criteria jaringa ikat karena memiliki
matriks ekstraseluler yang luas. Matriks ini berupa cairan yang disebut plasma. Plasma
tersuspensi menjadi dua macam sel darah (eritrosit dan leuksot) dan keping darah. Sel darah
merah membawa O2, sel darah putih berfungsi dalam pertahanan melawan virus, bakteri, dan
penyerang lainnya, sedangkan keeping darah membantu dalam penggumpalan darah.
c. Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu
berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Jaringan otot tersususn dalam susunan
parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat
dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat
pada bagian besar hewan dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang
memerlukan energy dalam suatu hewan yang aktif (Neil A Champbell, 2004: 9).


8
Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan otot diklasifikasikan menjadi 3 golongan
yaitu:
Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
Tempat Dinding jeroan Melekat pada rangka Dinding jantung
Bentuk serabut memanjang,
berbentuk koma,
ujung lancip
Memanjang, silindris,
ujung tumpul
Memanjang, silindris,
bercabang dan
menyatu
Jumlah nukleus satu Banyak Satu
Letak nukleus tengah Tepi Tengah
Garis melintang Tidak ada Ada Ada
Kecepatan
kontraksi
Paling lambat Paling cepat Sedang
Kemampuan
berkontraksi
lama Sebentar sedang
Tipe kontrol Tidak menurut
kehendak
Menurut kehendak Tidak menurut
kehendak
Gambar



d. Jaringan Saraf
Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf mengalami spesialisasi
untuk menerima stimulus dan menghantarkan impuls keseluruh bagian tubuh. jaringan saraf
tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak
cabang. Cabang inilah yang menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf yang lain.
Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu neuron dan neurogia. Neuron adalah unit
structural dan fungsional pada jaringan saraf. Secara anatomis, jaringan saraf terdiri dari
system saraf pusat (otak dan medulla spenalis) dan system saraf perifer (serabut saaf dan
kelompok sel saraf yang disebut ganglia) (Ethel Sloane, 2004: 81).

2. Ginjal
Ginjal vertebrata merupakan sepasang organ yang terletak di sebelah dorsal dari
selom di kedua sisi aorta. Ginjal semua vertebrata terdiri atas unit-unit yang disebut tbulus
ginjal atau nefron yang ujung-ujungnya buntu serta menerima filtrate dari darah (Claude A.


9
Ville, 1984 : 217). Ginjal merupakan organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip
kacang merah. Organ eksvetori berhubungan dengan pemeliharaan komposisi lingkungan
internal tubuh yang konstan (Soewolo, 2000 : 210). Dalam ginjal terdapat dua bagian, yaitu
ginjal kanan dan ginjal kiri. Setiap ginjal memiliki kelenjar adrenal diatasnya. Ginjal kanan
terletak agak di bawah dibandingkan ginjal kiri karena ada hati pada sisi kanan (Ethel Sloane,
2004 : 318). Setiap ginjal diselubungi tiga lapisan jaringn ikat, yaitu :
a. Vasia renal adalah pembungkus terluar. Pembungkus ini melabuhkan ginjal pada struktur
di sekitarnya dan mempertahankan posisi organ.
b. Lemak perineral adalah jaringan adipose yang terbungkus vasia ginjal. jaringan ini
membantali ginjal dan membantu organ tetap berada pada posisinya.
c. Kapsul fibrosa adalah membrane halus transparan yang langsung membungkus ginjal.
Adapun struktur internal ginjal adalah sebagai berikut :
a. Hillus (helium) adalah tingkat kecekungan tepi medial ginjal.
b. Sinus ginjal adalah rongga berisi lemak yang membuka pada hillus. Sinus ini membentuk
perlekatan untuk jalan masuk dan keluar ureter, vena dan arteri renalis, saraf dan limfatik.
c. Pelvis ginjal adalah perluasan ujung proximal ureter. Ujung ini berlanjut menjadi dua
sampai tiga kaliks mayor., yaitu rongga yang mencapai glandular, bagian penghasil urin
pada ginjal.
d. Parenkim ginjal adalah jaringn ginjal yang menyelubungi struktur sinus ginjal. Jaringan
ini terbagi menjadi medulla dalam dan korteks luar.
e. Medulla terdiri dari massa-massa triangular yang disebut piramida ginjal. Ujung yang
sempit dari setiap piramida, papilla masuk dengan tepat dalam kaliks minor dan ditembus
mulut duktus pengumpul urin.
f. Korteks tersusun dari tubulus dan pembuluh darah nefron yang merupakan unit structural
dan fungsional ginjal. korteks terletak diantara piramida-piramida medulla yang
bersebelahan untuk membentuk kolumna ginjal yang terdiri dari tubulus pengumpul yang
mengalir ke dalam duktus pengumpul.
g. Ginjal terbagi lagi menjadi lobus ginjal. setiap lobus terdiri dari satu piramida ginjal atau
kolumna yang saling berdekatan, dan jaringan korteks yang melapisinya.
Dalam ginjal vertebrata terdapat sekitar 1,5 juta tubule uriniferi. Sepanjang nefron ini
dapat dibedakan enam segmen yang morfologisnya berbeda, maing-masing pada tingkat
tertentu dalam korteks atau medulla. Epitel pelapis masing-masing segmen memiliki struktur
mikroskopis khas (Bloom dan Fawcett, 2002 : 651).


10
Ginjal setiap vertebrata terdiri atas unit-unit fungsional yang disebut nefron. Nefron
merupakan unit fungsional ginjal, yaitu unit paling kecil di dalam ginjal yang mampu
melakukan fungsi ginjal, seperti membentuk urin, memelihara kekonstanan komposisi cairan
ekstraselluler tubuh. Berdasarkan letaknya di dalam ginjal nefron dibagi menjadi dua, yaitu :
a. Nefron korteks yang letaknya di bagian korteks, umumnya ditandai dengan
adanya saluran henle yang pendek.
b. Nefron muksta meduleryang terletak di bagian korteks dekat bagian medulla
ditandai dengan adanya saluran henle yang panjang dan mengulur jauh ke bagian
medulla.
Setiap nefron terdiri atas :
a. Unsure pembuluh (vascular component) merupakan bagian nefron sebagai
pembuluh darah yang terdiri dari :
1) Arteriol aferen yang berfungsi membawa darah ke glomerolus.
2) Glomerolus yang berfungsi memfiltrasi zat terlarut dari darah yang melintasi
dinding kapiler. Cairan yang difilter tersebut mirip dengan plasma darah dan
mengalami berbagai proses transport untuk diubah menjadi urin saat masuk ke
dalam unsure tubular.
3) Arteriol eferen yang berfungsi membawa darah dari glomerolus dan
mengalirkannya ke kapiler peritubular, yang berfungsi memasok darah ke
jaringan ginjal dan berperan penting dalam pertukaran zat antara system
tubular dengan darah selama pengubahan filtrate glomerolus menjadi urine.
4) Kapiler peritubuler yang berjalan parallel dengan unsure tubular.
b. Unsure tubular (Tubular component) yang merpakan bagian nefron berupa
pembuluh darah yang berisi cairan, dindingnya tersusun atas sel epitel. Terdiri
atas:
1) Kapsula bowman yang merupakan berongga dari sel epitel skuoma dimana
satu ujungnya terdesak dalam glomerolus, berbentuk lekukan seperti
mangkok. Struktur bersama-sama antara glomerolus dan kapsula bowman
membentuk korpuskel-renal. Korpuskel renal ini Nampak seperti granula pada
korteks.
2) Tubulus proximal yang letaknya di bawah korteks dan berkelok-kelok.
3) Saluran henle yang berbentuk huruf U, terdiri atas saluran turun dan saluran
naik, yaitu tubulus distal dan saluran penampang.


11
Menurut Soewolo (2000 : 226) pembentukan urin pada vertebrata melalui tiga
proses yaitu :
a. Ultrafiltrasi
Ultrafiltrasi merupakan proses perpindahan plasma darah (kecuali sel-sel darah dan
protein molekul besar) dari glomerolus ke kapsula bowman. Proses ini terjadi di dalam
glomerolus. Ultrafiltrasi terjadi karena adanya tekanan filtrasi, permukaan filtrasi yang luas,
penampang arterioleferen lebih kecil dan arteriolaferen, serta membrane filtrasi yang relative
tipis, dan berpori-pori banyak.
b. Reabsorbsi tubular
Reabsorbsi tubular merupakan proses perpindahan cairan dari tubulus renalis menuju
darah dalam kapiler poritubular. Beberapa zat penting seperti glukosa dan asam amino
seluruhnya mengalami reabsorbsi. Sebagian besar filtrate (99%) secara selektif direabsorbsi
dalam tubulus ginjal melalui difusi pasif gradient kimia atau listrik, transport aktif terhadap
gradient tersebut atau difusi terfasilitasi. Sedangkan natrium, klorida dan kebanyakan mineral
mengalami reabsorbsi yang bervariasi. Karena zat yang diabsorbsi tergantung pada
kebutuhan tubuh untuk mengkonversi setiap mineral yang harus di reabsorbsi.
c. Sekresi tubular
Sekresi tubular merupakan kebalikan dari reabsorbsi tubular, sebagian besar
berlangsung di tubulus distal. Dalam sekresi tubular ini, memungkinkan ginjal meningkatkan
konsentrasi zat-zat yang di ekskresikan. Misalnya H
+
dan K
+
, obat-obatan, dan berbagai zat
organic asing.
Pada sebagian besar vertebrata tingkat rendah, urine itu tidak lebikh pekat daripada
darah tapi burung dan mamalia menghasilkan urine yang hyperosmosis. Bagian yang unik
dari nefron mamalia adalah loop (putaran) Henle. Kaki yang naik dan yang turun dari loop
henle ini terletak sejajar antara satu dengan yang lain sehingga arah arus cairan dalam kaki
yang satu berlawanan dengan yang ada di kaki lain (Claude A. Ville, 1984 : 221).




12



3. Mamalia
Mamalia merupakan kelompok tertinggi derajatnya dalam kerajaan hewan. Sebutan
mamalia berdasar adanya kelenjar mamae pada hewan betina untuk menyusui anaknya yang
masih muda. Selain itu, menurut Djahanda (1983 : 52) menyatakan bahwa mamalia
mempunyai bentuk tubuh bilateral simetris dengan tulang rangka yang mempunyai kendio
okspital,pada rahangnya terdapat gigi yang bentuk dan besarnya berbeda untuk setiap
individu, bibir atas dan bawah bercelah ditengah-tengah sehingga gigi serinya dapat terlihat
dari luar. Kaki beradaptasi untuk berjalan, memanjat, menggali, tanah serta berenang
sehingga kakinya mempunyai cakar, kuku dan telapak. Jantung mempunyai 4 ruang dengan
sekat yang sempurna.
Adapun ciri-ciri khusus mamalia menurut Maskoeri (1984 : 303) adalah :
a. Tubuh biasanya diliputi bulu atau rambut lepas secara periodik. Kulit banyak
mengandung kelenjar sebacius, keringat, bau dan susu.
b. Cranum ( tulang tempurung kepala) memiliki dua accipitale condyle, vertebrae leher
biasanya terdiri atas 7 ruas, ekor biasanya panjang dan dapat digerak-gerakkan.
c. Region nasalis ( bagian dari hidung) umumnya silindris, mulutnya mengandung gigi (
jarang tidak terdapat ) yang tertanam dalam kantong (alviola). Gigi itu terletak pada
kedua belah rahang dan berdiferensiasi sesuai dengan makanannya, lidah mudah digerak-


13
gerakkan memiliki pelupuk mata yang mudah digerakkan, alat pendengaran memiliki
daun telinga.
d. Memiliki empat anggota atau kaki (kecuali anjing laut dan singa laut tidak memiliki kaki
belakang) masing-masing kaki memiliki kurang lebih 5 jari yang bermacam-macam yang
disesuaikan dengan keperluan berjalan, berlari, memanjat, membuat lubang, berenang
atau meloncat. Jari-jari berkait tanduk atau berteracak dengan bantalan-bantalan daging.
e. Cor(jantung)sempurna terbagi atas 4 ruangan (2 auricula, 2 ventricula) : hanya arohus
aorticus sinistrum masih ada ; erythrocytnya tidak berinti, biasanya bulat
f. Pernafasannya hanya dengan pulmo (paru-paru), larynx mempunyai tali suara; memiliki
musculus diaphragmaticus yang sempurna memisahkan pulmo dan cor dengan rongga
abdominalis.
g. Memiliki vesica urinaria ; hasil ekskresi berupa cairan urine.
h. Memiliki dua belah nervi cranialis; otak berkembang baik. Kedua cerebrum dan
cerebellum besar.
i. Suu tubuh tetap (homoiothermis)
j. Pada hewan jantan memiliki alat kopulasi berupa penis; testis pada umumnya terdapat
dalam scrotum yang terletak diluar abdomen. Pada betina terdapat vulva berbentuk celah
memanjang yang dibatasi oleh labia mayora dan labia minora, disebelah muka dari
pertemuan labia tadi (labium majus).

4. Marmut
Marmut termasuk hewan menyusui atau mamalia. Disebut hewan menyusui karena
golongan hewan ini mempunyai kelenjar air susu (grandula mamae). Marmot ini merupakan
hewan dari kelas mamalia yang berdarah panas (homoiterm).
Marmut termasuk hewan yang mengerat, makan tumbuh-tumbuhan dan mempunyai
gigi pemotong seperti pahat yang berguna untuk memotong atau mengerat (Pratigno,1982).
Adapun klasifikasi dari marmot sendiri adalah :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo : Rodentia
Subordo : Simplicidentata
Family : Caviidae


14
Genus : Cavia
Spesies : Cavia cobaya
Bentuk luar tubuh marmut:

Keterangan :
1. Kepala (caput)
a. Bibir (labium)
b. Hidung (nares anteriores)
c. Mata (organon visus)
2. Daun telinga (pinna auricularis)
3. Leher (lervis)
4. Alat gerak (extremitas)
5. Badan (truncus)
Tubuh marmut dapat dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu kepala, leher, badan, dan ekor
(Pratignjo, 1992 :215)
a. Kepala
Pada bagian kepala terdapat mulut, lubang hidung, mata dan telinga. Rinia oris (celah
mulut) dibatasi oleh labium (bibir) yang terdiri dari labium superior (bibir atas) dan labium
inferior (bibir bawah). Diatas bibir terdapat rambut-rambut yang kaku atau inisai. Diatas
mulut terdapat nares anteriores (lubang hidung luar) yang merupakan dua celah condong.
Organon visus (mata) dilindungi oleh kelopak mata atas ( pelpebrae superior atau frontalis)
dan kelopak mata bawah ( palpebrae inferior). Pada organon risus, terdapat porus acusticus
externa (lubang telinga luar) yang dilengkapi dengan daun telinga (pinna auricularis).
b. Leher (cervix)
c. Badan (truncus)


15
Pada bagian badan terdapat struktur-struktur kelenjar susu yang terletak dilipatan
paha, alat-alat kelamin luar dan tungkai. Alat kelamin jantan yang tampak dari luar terdiri
dari kantung zakar dan penis. Sedangkan pada kelamin betina terdiri atas vulva yang dibatasi
oleh labia mayora dan minora. Dimana diantara kedua bibir ini terdapat tonjolan yang disebut
klitoris, dan dua lubang (lubang kopulasi dan lubang kencing luar). Tungkai depan berjari
tiga, tungkai belakang berjari empat.
d. Anggota gerak (ekstremitas)
Anggota gerak bebas yaitu sepanjang anggota muka (kaki muka) extremitas posterior)
yang berjari 3.
1) Extremitas cranialis ( kaki depan ) terdiri dari ;
Brachium (lengan atas)
Autibrachium (lengan bawah)
Mams (tangan) berupa tulang pergelangan tangan dan tulang telapak
tangan serta jari-jari.
Cingulum pelvicus.
2) Extremitas caudalis (kaki belakang) terdiri dari :
Femur (tungkai atas)
Crus (tungkai bawah)
Pes (kaki)

5. Sistem Organ Cavia cobaya
a. Sistem Digestive
System pencernaannya terdiri dari saluran pencernaan (Tractus digestivus) dan
kelenjar pencernaan (glandula digestivus).
1) Tractus digestivus
Bagian-bagian saluran pencernaan berturut-turut dari mulut hingga anus ialah mulut,
faring, kerongkongan, lambung, usus dua belas jari, usus halus, usus besar dari anus.
2) Cavum ovis
Rongga ini dibentuk oleh atap dan dasar. Atap rongga mulut terdiri dari palatum
durum(langit-langit keras disebelah posterior) dan palatum mole ( langit-langit lunak
disebelah posterior) sedangkan dasar rongga mulut terdiri dari dentis dan lingua.
3) Dentis


16
Marmut mempunyai berbagai macam bentuk gigi, yaitu gigi seri yang berbentuk
memanjang seperti pahat. Jumlahnya 4 buah, 2 buah dirahang atas dan 2 buah dirahang
bawah. Diantara gigi seri dan geraham muka tidak terdapat celah gigi yang dinamakan
diastema, sehingga marmut tidak memiliki gigi taring. Geraham muka berjumlah 4 buah.
Geraham besar yang terletak dibelakang geraham muka berjumlah 12 buah. Jadi rumus gigi
jenis rodentia ini adalah I

(Radiopoetro, 1986 : 613)


4) Lingua
Lidah marmut dilapisi oleh selaput lender dan diliputi oleh tonjolan-tonjolan kecil
yang mengandung banyak kelompok sel-sel indera perasa. Kelompok sel-sel indera perasa ini
berhubungan dengan ujung-ujung saraf.
5) Faring
Faring merupakan persimpangan jalan makanan dan jalan respirasi. Bagian bawah
lidah sebelah ventral terdapat tulang respirasi atau glottis. Bila makanan melalui lubang ini
maka kan ditutup oleh klep anterior yang disebut epiglottis.
6) Oesopaghus
Merupakan pipa musculus yang sempit sebagai lanjutan dari faring.
7) Ventriculus
Merupakan kantong sebagai lanjutan dari oesopaghus. Dibedakan menjadi pars
cardia, pylorus, findus.
8) Intestinum
Merupakan saluran berkelok-kelok, yaitu tempat penyerapan zat-zat makanan setelah
mengalami perombakan yang terakhir. Intestium ada 2 yaitu tenue (duodenum, jejunum dan
ileum) dan intestinum crasum (biaustrae, musura, dan taenia). Calcum merupakan batas
antara intestinum tenue dan intestinum crasum.
9) Colon
Pangkal colon keluar dari caecum berdekatan dengan muara dari ileum.Colon dapat
dibagi menjadi :
Colon ascenden ; yang mengarah ke atas
Colon descenden ; yang mengarah ke bawah
Colon transversum ; yang mengarah melintang
Colon sigmoidem ; yang merupakan colon terakhir.
10) Rectum
Merupakan usus terakhir dan dari sini kotoran dikeluarkan melalui anus.


17
b. Glandula digestive
Kelenjar-kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah, hati, pancreas, dan kelenjar-
kelenjar lainnya yang terdapat pada dinding saluran pencernaan. Kelenjar ludahnya
berkembang baik, terdiri dari tiga pasang dan menghasilkan saliva yang mengandung enzim
pencernaan. Hati terletak disebelah belakang diafragma, berwarna coklat kemerah-merahan
dan mempunyai 5 gelambir. Disebelah dorsal gelambir hati sebelah kanan terdapat kantung
empedu. Pankreasnya terletak di antara lengkung lambung dan usus dua belas jari.
c. Sistem Urogenitalia
System genitalia marmut jantan dibangun oleh sepasang testis yang bentuknya bulat
telur berwarna putih terletak dalam rongga perut. Epididimis terdiri dari caput, corpus dan
cauda epididimis. Ductusdifferens berupa saluran berjalan disebelah dorsal dari kantung urine
dan bermuara pada ductus spermaticus yang terdapat pada batang penis (Stover dan Usniger,
1961). Terdapat sepasang papilla mamae dan muava grandula mamae di antara kaki
belakangnya, namun pada hewan jantan glandula mamae tidak mengalami sekresi
(Brotowidjoyo, 1993).
d. Sistem Respirasi
Alat pernafasan marmut terdiri dari lubang hidung luar, rongga hidung, lubang hidung
dalam, rongga mulut, celah tekak, rongga tekak, tenggorokan, bronkus dan paru-paru. Pada
tekaknya terdapat laringyang merupakan alat untuk mengeluarkan suara.
Percabang batang tenggorokan didalam gelambir paru-paru masih menjalar
percabangan-percabangan lagi sehingga cabang yang lebih kecil tidak lagi diperkuat oleh
cincin-cincin tulang rawan berakhir pada ujung yang buntu dan berbentuk gelembung disebut
alveolus.
e. Sistem Ekskresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang medium ginjal yang disebut pelvis renalis
berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengelurakan
uretra yang akan mengeluarkan urine melalui saluran urine. Marmut memiliki saluran
pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urine melalui uretra, dan slauran reproduksi
melalui vagina dan penis.
f. Sistem Reproduksi
Organ utama penyusun system repoduksi adalah gonand. Pada hewan jantan
gonandnya disebut testis, sedangkan pada hewan betina disebut ovarium. Pada Cavio cobaya
type uterusnya adalah bikornis yang memiliki ciri-ciri dindingnya tebal dan memiliki embrio
melekat pada dinding uterus dengan bantuan placenta. Pada marmut betina, dua ovarium


18
terletak dalam rongga perut. Ovum yang dikeluarkan diserap masuk oleh saluran telur yang
mempunyai lubang dikelilingi oleh bangunan berbentuk corong yang dindingnya sebelah
dalam berumbai-rumbai. Ovum marmut tidak dilengkapi dengan kuning telur sebagai
cadangan makanan, maka embrio yang sedang mengalami perkembangan perlu mendapatkan
zat makanan dan

dari induknya.
Pada marmut jantan testis terdapat didalam rongga perut. Testis menghasilkan sel-sel
sperma. Sel-sel ini melalui saluran mani. Dalam perjalanannya sel-sel sperma ini mendapat
cairan yang dikeluarkan oleh tiga macam kelenjar yang terletak dipangkal saluran penis.
g. Siatem sirkulasi
System sirkulasi pada marmut terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung
terbagi menjadi 4 ruangan, yaitu 2 serambi dan 2 bilik jantung. Dari bilik jantung kanan
keluarlah nadi-nadi paru-paru, sedangkan dari bilik jantung kiri keluarlah sebuah aorta yang
arahnya membelok kekiri dan membelok ke belakang.
Pembuluh nadi paru-paru ( arteri pulmonalis) kanan dan kiri datang dari paru-paru
masuk kedalam atrium kiri,membawa darah dan mengandung oksigen. Darah yang berasal
dari bagian-bagian tubuh belakang dan yang berasal dari bagian-bagian tubuh depan oleh
vena kava didibawa masuk kedalam atrium kanan. Pada peredaran darah marmut hanya
memiliki satu system porta, yaitusistem porta hipatika. Pada marmut terdapat 3 macam
peredaran darah, yaitu peredaran darah kecil (bilik kananparu-paruserambi) , peredaran
darah besar (dari bilik kiriseluruh tubuhjantung) dan system portae (system yang hanya
terdiri dari vena-vena saja).

E. Alat dan Bahan
1. Alat
Jaringan-jaringan hewan
Mikroskop
Sistem organ hewan
a. Bak paraffin
b. Alat seksi
1) Scalpel
2) Pinset
3) Klem
4) Penusuk
5) Gunting
6) Jarum pentul
7) Kapas
8) Chloroform


19
9) Toples
10) Nampan bedah
11) Sarung tangan
12) Masker
13) Kamera
Ginjal kambing
a. Bak paraffin
b. Alat seksi : scalpel, pinset, klem, penusuk, gunting.
c. Masker dan sarung tangan.
2. Bahan
Jaringan-jaringan hewan
Preparat (awetan) melintang ginjal kambing
Sistem organ hewan
Cavia cobaya
Ginjal kambing
Ginjal kambing

F. Langkah Kerja
Jaringan-jaringan hewan






Mengidentifikasi dengan memberi keterangan pada gambar dan hasil
perngamatan
Menggambar hasil pengamatan
Mengamati preparat awetan melintang ginjal kambing dibawah mikroskop
cengan perbesaran tertentu (4x10)
Menyiapkan alat dan bahan


20


Sistem organ hewan


21

Ginjal Kambing
Menggambar dan member keterangan secara lengkap dari hasil pengamatan.
Mengamati situs viscurum (organ dalam) Cavia cobaya dari alat-alat visceralnya dan system organnya yaitu
system digestive, system urogenitalia, system vespuratovia, dan system kardiovaskulernya.
Melakukan pembelahan dengan menggunakan pisau tajam dan mengusahakan agar organ tubuh dalam
keadaan baik.
Membuka hasil sayatan kulit dan menempelkannya pada bak paraffin dengan menggunakan jarum pentul
agar mempermudah pembelahan.
Melepas otot-otot yang masih melekat pada tubuh Cavia cobaya sehingga membentuk 2 belah sayatan kulit.
Menyayat kulit Cavia cobaya secara vertical dimulai dari depan alat genitalnya sampai kebagian leher
secara hati-hati.
Menyayat kulit Cavia cobayadengan pisau agar terlepas dari jaringan otot di bawahnya dengan penyayatan
awal dilakukan di depan penis (jika jantan) klitovis (jika betina) dengan arah horizontal.
Memangkas sedikit rambut di daerah ventral perut dengan sebelumnya menelangkangkan tubuh Cavia
cobaya di atas bak paravin dengan menggunakan jarum pentul dimasing-masing ujung kakinya.
Kegiatan section membius Cavia Cobaya dengan menggunakan uap chloroform
Kegiatan inspektio menggambarkan bentuk luar tubuh Cavio cobaya mengenai bentuk tubuh, pembagian
wilayah tubuh, dan alat-alat tubuh. memberiketerangan lengkap bagian-bagian bentuk luar bagian tubuh
Cavia cobaya, yaitu : Caput, bagian-bagian rima oris, nares, organon fisus auriculae porus acustucus
extrenus. Sedangkan Truncus: Thorax, dorsum, abdomen, glutea, perineum, cauda, extremitas liberae.


22


G. Data Hasil Pengamatan
1. Jaringan-jaringan Hewan





Mengamati bagian-bagian arteri renalis, vena renalis, ureter, pelvis renal,
kapsul ginjal, piramida renalis, korteks, pelvis, dan medula
Membelah ginjal tepat pada bagian tengah secara membujur
Mengamati struktur anatomi bagian luar ginjal dengan seksama
Menyiapkan alat dan bahan


23
2. Sistem Organ Hewan
a. Pengamatan bagian luar tubuh marmot











24
b. Pengamatan bagian dalam marmot









25
c. Organ-organ Cavia cobaya
Hasil pengamatan literatur Keterangan
1. Lambung
(Ventrikulus)

Bentuk: lonjong melengkung,
berwarna putih.
Letak: di samping hati dan di
bawah paru-paru dan jantung.


2. Hati
Bentuk: seperti gelambir,
berwarna merah tua.
Letak: di samping lambung
dibawah paru-paru


3. Jantung
Bentuk: lonjong berwarna merah
Letak: di samping paru-paru




4. Pankreas
Bentuk: seperti gelambir,
Berwarna merah lebih muda
aripada jantung.
Letak menempel dilambung di
dekat ginjal.

5. Usus 12 Jari
Bentuk: kecil, panjang dan pipih.
Berwarna merah muda.
Letak: di dekat usus besar



6. Usus Besar Bentuk: besar, panjang, ada


26
lekukan-lekukan.
Berwarna hijau kecoklatan
Letak: di perut bagian bawah


7. Usus Halus
Bentuk: panjang, ukuran lebih
besar daripada usus 12 jari dan
lebih kecil dari usus besar.


8. Uterus

Bentuk: seperti selang kecil
Letak: dibelakang kandung
kemih



9. Ginjal
Bentuk: seberti biji kacang kapri,
sepasang.
Letak: di belakang lambung,
terdapat saluran menuju kandung
kemih

10. Paru-Paru
Bentuk: seperti gelambir,
sepasang.
Letak: di samping jantung


11. Kandung Kemih
Bentuk seperti corong







27
3.Ginjal Kambing
Inspection (bentuk luar ginjal)
Hasil pengamatan :









Gambar berdasar literatur :



Keterangan : Bentuk seperti kacang
merah, ada lapisan seperti lemak
berwarna puti di bagian tengah.

Sectio (pengamatan anatomi ginjal kambing)


28
Hasil pengamatan :






Gambar berdasar literatur :




H. Pembahasan
Praktikum yang berjudul Jaringan dan Sistem Organ Hewan ini dilaksanakan pada
hari Kamis, 27 Februari 2014. Praktikum ini memiliki tiga kegiatan percobaan yaitu yang
pertama tentang jaringan hewan yang bertujuan untuk menentukan cirri-ciri anatomi struktur
jaringan hewan dan kegiatan percobaan yang kedua tentang sitem organ pada hewan yang
Kapsul fibrous
Korteks renal
Medulla renal
pelvis


29
bertujuan untuk menggambarkan berbagai macam organ yang menyusun system organ Cavia
cobaya, mengidentifikasi organ-organ yang menyusun berbagai system organ serta
membandingkan antara bagian tubuh Cavia cobaya dengan manusia. Serta pada kegiatan
yang ketiga memiliki tujuan mengidentifikasi bentuk luar dan topografi alat visceral dan
mengidentifikasi anatomis organ ginjal.
1. Penampang Melintang Awetan Ginjal Hewan

















2. Sistem dan Organ Hewan
Pada kegiatan pertama, sebelum dilakukan pembedahan, terlebih dahulu Cavia
cobaya dibius dengan uap Chloroform yang mengakibatkan organisme tersebut pingsan atau
tidak sadarkan diri. Setelah Cavia cobaya benar-benar telah tidak sadarkan diri selanjutnya
Cavia cobaya diletakkan di bak paraffin dengan posisi telentang. Agar mudah dibedah dan
diamati. Setelah itu di tusuk menggunakan jarum pentul pada ujung-ujung kakinya agar tidak
bergeser. Kemudian mengamati bagian-bagian eksternal dari Cavia cobaya.
Setelah itu, pembedahan dimulai dari bagian perut bagian bawah antara kedua kaki
belakangnya. Pembedahan dilakukan dengan teliti dan hati-hati agar organ bagian dalam
tidak rusak. Sehingga pembedahan dilakukan pada kulit terluar terlebih dahulu karena organ
dalam dilindungi oleh selaput yang tipis dan bening. Pembedahan ini harus dilakukan dengan


30
hati-hati karena jika menggenai organ bagian dalam seperti jantung yang mudah bocor
sehingga akan menyebabkan aliran darah yang banyak serta saluran pencernaan yang jika
rusak atau sobek akan mengeluarkan kotoran dengan bau yang tidak sedap akan mengganggu
proses pengamatan.
Kemudian jika pembedahan telah sukses dilakukan, selanjutnya adalah mengamati
organ-organ dan system organ yang menyusun Cavia cobaya meliputi system pencernaan,
system pernapasan, system peredaran darah, system reproduksi, dan system ekskresinya.
Berdasarkan literatur yang di peroleh mengenai klasifikasi menurut Cavia cobaya adalah
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Mamalia
Ordo :Rodentia
Famili : Caridae
Genus : Cavia
Spesies : Cavia cobaya
Dari klasifikasi di atas,dapat di jelasakan alas an marmot di masukkan dalam
klasifikasi di atas bahwa :
Marmut dimasukkan dalam film Chordata,karena marmut memiliki kerangka sumbu
dasar primer yang membagi tubuhnya menjadi 2 sama besar dan bentuk atau memiliki
korda dorsalis yang mengalami segmentasi.
Marmut dimasukkan dalam subfilum vertebrata karena marmut memiliki
kordadorsalis dari kecil sampai dewasa yang membentang dari anterior sampai ke
posterior dan mengalami penulangan.
Marmut di masukkan dalam kelas mamalia karena golongan hewan ini mempunyai
kelenjar air susu (glandula mamae)yang berguna untuk menyesui anaknya-anaknya.
Marmut di masukkan dalam ordo rodentia karena memiiki gigiseri yang tajam untuk
mengerat.
Marmut dimasukkan dalam family cavidae, karena marmut masuk dalam keluarga
marmut.
Marmut dimasukkan genus cavia karena marmut memiliki sifat mammalian pengerat
dan tubuhnya berambut.


31
Pada pengamatan sistem organ Cavia cobaya, dilakukan 2 macam kegiatan
pengamatan, yaitu pengamatan dari luar (inpection ) dan dari dalam (sectio)
Struktur Morfologi Luar Marmot
Berikut ini merupakan struktur morfologi (inspection) tubuh marmot

Dari gambar di atas, tubuh marmot terdiri atas caput (kepala), cerviks (leher),
truncus (badan), dan ekstruntus (anggota gerak).
a. Caput (kepala)
Bagian caput terdiri dari rima oris, nares, organon visus, auriculae, porus acusticus
externus. Berdasarkan hasil pengamatan, marmot memiliki rongga mulut yang dilengkapi
dengan gigi didalamnya. Di dalam rongga mulut marmot terdapat rahang atas dengan langit-
langitnya bersifat keras, dan terdapat rahang bawah dengan giginya. Langit-langit bagian
belakang bersifat lunak.
Pada bagian gigi marmot terdapat gigi seri yang berbentuk memanjang. Hal ini
sesuai ordonya, yaitu Redeutia, gigi tersebut digunakan untuk memotong atau mengerat
makanan. Gigi seri tersebut hanya terdapat pada daataran muka saja. Gigi seri tersebut
berjumlah empat buah, dua bagian terdapat dibagian rahang atas dan dua buah di rahang
bagian bawah. Namun tidak memiliki gigi taring, sehingga diantara gigi seri dan gigi
geraham terdapat oelah tampa gigi. Geraham muka berjumlah empat yang digunakan untuk


32
mengunyah. Geraham besar berjumlah duabelas buah. Sehingga rumus gigi marmot adalah (
I

) x 2 = 20.
Di atas mulut terdapat neres anterior (lubang hidung luar) yang merupakan dua celah
condong. Pada organon visus (mata) dilindungi oleh kelopak mata atas dan kelopak mata
bawah. Pada sudut mata terdapat selaput yang disebut pllia semilunaris, yang merupakan
suatu dari membrane miktitans. Marmot ini memiliki rambut-rambut yang kasar dan panjang
disekitar moncong dan matanya selain itu marmot juga telinga yang pendek dimana lubang
telinga luar dilengkapi dengan daun telinga.
b. Cervix (leher)
Leher ini merupakan penghubung antara caput dengan truncus.
c. Truncus (badan)
Pada bagian badan terdapat struktur kelenjar susu yang terletak dilipatan paha., alat-
alat kelamin luar dan tangkai. Kelenjar susu merupakan ciri khusus untuk hewan kelas
mamalia. Kelenjar susu akan berkembang dan fungsi seharusnya akan meningkat pada
hewan betina dewasa. Hal tersebut sesuai hasil pengamatan bahwa jenis kelamin marmut
yang diamati adalah betina yang terletak di lipatan paha. Susu akan dikeluarkan melalui
kelenjar yang ada di glandula mamae. Kelenjar air susu berguna untuk menyusui anaknya.
Brotowidjojo (1982:232) menyatakan bahwa mamalia yang betina memilkkelenjar mamae
(air susu) yang tumbuh baik.
Selain terdapat kelenjar susu, di bagian badan marmut terdapat abdomen (perut) yang
terletak ventral apabila marmut tersebut dalam keadaan terlentang. Pada bagian badan,
terdapat juga thorax, dorsum, glutea, cauda, dan extrenitas liberae. Antara thorax dan
abdomen terdapat perbedaan yang jelas. Bagian thorax terdapat extrunitas anterior (kaki
depan) dengan jarinya berjumlah empat sedangkan bagian abdomen terdapat exstrunitas
posterio (kaki belakang) dengan tiga digit. Karena marmut memiliki 4 buah kaki maka ini
dimasukkan dalam golongan hewan berkaki empat (tetrapoda). Anggota gerak depan dari
marmut sendiri terdiri dari lengan atas yang berupa humerus, lengan bawah berupa radius,
tulang pergelangan tangan dan ruas jari-jari, serta tulang panggul.
Sedangkan anggota geak belakang terdiri dari tungkai atas, tungkai bawah, dan kaki
yang terdiri dari tulang pergelangan, telapak, dan ruas jari-jari. Jari-jari ada yang berfucula
dan berunggula. Menurut Djuhanda (1982), kaki beradaptasi untuk berjalan, memanjat,
menggali tanah serta berenang sehingga kakinya mempunyai cakar, kuku, dan telapak.


33
Dari bagian utamanya, yaitu caput, truncu, dan canda dapat dibedakan. Menurut
Radiopoetro (1986:566) pada mamalia umumnya dapat dibedakan dengan nyata caput,
truncus, dan canda. Caput berhubungan truncus dengan leher. Dibelakang bagian truncus
terdapat canda dan anus yang terletak disebelah basist canda.
Selain bagian-bagian yang dijelaskan di atas, bagian-bagian lain yang ditemukan
praktikan saat pengamatan eksternal Cavia cobaya adalah
a. Seluruh kulitnya di liputi oleh rambut.
Hal ini berhubungan dengan rambut tersebut membantunya sebagai mekanisme
internal pengontrol suhu tubuh. Berdasarkan literatur, Cavia cobaya seluruh tubuhnya diliputi
oleh rambut yang merupakan ciri khas mamalia (Widowati, 2005:50).
b. Anus
Anus merupakan lubang pelepasan saluran pencernaan makanan. Setelah dilakukan
pembedahan, anus ini mengeluarkan kotoran berasal dari saluran pencernaannya. Keluarnya
kotoran tersebut terjadi pada setiap organisme yang mati, dimana kotoran akan keluar dari
anus.
c. Lekuk perineum
Bagian ini terletak di depan anus. Lekuk perineum ini terdapat pada hewan betina
maupun pada hewan jantan. Pada saat melakukan kegiatan ini, Cavia cobaya yang didapat
praktikan adalah berjenis kelamin betina. Sesaat setelah pembedahan, Cavia cobaya ini
mengeluarkan air kencing dari saluran kencingnya. Warna dari urinenya sendiri berwarna
kuning dan berbau tajam.
Pada hewan betina terdapat vulva, yaitu celah yang dibatasi oleh 2 bubri, labium
mayor, dan labium minor. Selain itu terdapat klitoris yang di dalamnya terdapat lubang
urine yang disebut orificium clitoridae. Pada vulva tersebut juga terdapat lubang vagina, yaitu
tempat masuknya penis saat kopulasi dan sebagai tempat lewatnya bayi pada saat
melahirkan.
d. Marmut tidak berekor
Dari penjelasan di atas, dilihat dari struktur morfologinya antara manusia dan marmut
terdapat perbedaan. Meskipun antara keduanya sama-sama dalam kelas mamalia, tetapi di
antara keduanya dapat dilihat jelas perbedaannya. Perbedaan adalah sebagai berikut:
1) Dilihat dari struktur kerangka tubuh
Pada kerangka tubuh manusia, tulang-tulang penyusunnya menyebabkan dapat berdiri
tegak sedangkan pada marmut tidak. Meskipunmarmut sesekali dapat berdiri tegak tetapi
tulang penyusunnya tidak dapat berdiri seutuhnya.


34
2) Dilihat dari rambut yang tumbuh
Meskipun antara marmut dan manusia masuk dalam kelas mamalia yang memiliki ciri
khas adalah tubuhnya dilindungi oleh rambut. Tetapi, perbedaannya adalah rambut pada
manusia hanya tumbuh di beberapa titik saja sedangkan pada marmut seluruh tubuhnya
dilindungi oleh rambut. Pada waktu melahirkan, anaknya pun mirip marmut dewasa karena
sudah berambut.
3) Dilihat dari struktur giginya
Jika dilihat dari jumlah giginya, manusia memiliki gigi sebanyak 32 buah dengan
incivus sebanyak 8 buah, caninus 4 buah, molar 8 buah, dan premolar 12 buah. Sedangkan
pada marmutjumlah 20 buah dengan gigi incivus 4, olar12, premolar sebanyak 4 dan tidak
memiliki caninus.dari jumlah giginya tersebut, pada mausia memiliki gigi taring yang
digunakan untuk menyobek sedangkan pada marmut tidak dijumpai gigi taringnya.
Jika dilihat dari fungsinya, manusia sebagai pemakan segala, dari struktur giginya
tersebut akan membentuk fungsi yang berbeda-beda, dimana gigi seri digunakan untuk
memotong, gigi taring digunakan untuk menyobek, geraham belakang digunakan untuk
mengunyah, dan gigi geraham muka berfungsi untuk menguyah. Sedangkan pada marmut,
gigi serinya digunakan untuk mengerat. Karena sejatinya marmut termasuk hewan yang
mengerat, makan tumbuh-tumbuhan dan mempunyai gigi pemotong seperti pahat yang
berfungsi untuk memotong atau mengerat. Gigi seri pada marmut dapat terlihat dari luar
karena diantara bibir bawah dan atas bercelah di tengah-tengah dan gigi tersebut dapat
tumbuh terus.
a. Dilihat dari letak glandula mamae
Pada marmut, struktur kelenjar susu terletak di lipatan paha. Sedangkan pada manusia
tidak ditemui glandula mamae di lipatan paha, tetapi di dada.
b. Dilihat dari struktur kakinya
Pada marmut terdapat empat buah kaki denganukuran yang hampir sama, dengan
jumlah kaki depan 4 buah, dan jumlah kaki belakang 3 buah. Sedangkan pada
manusia, antara jari tangan dan kaki memiliki struktur dan ukuran yang beda tetapi
dalam jumlah yang sama. Selain itu, kaki pada marmut diadaptasikan untuk berjalan,
memanjat, menggali tanah, dan meloncat. Sedangkan pada manusia, kaki tersebut
tidak digunakan untuk menggali tanah.





35
Struktur Morfologi dalam Tubuh Marmot
Setelah mengamati morfologi dari tubuh marmut dan membandingkannya dengan
struktur morfologi manusia, selanjutnya praktikan mengamati organ-organ yang terdaoat
pada tubuh Cavia cobaya, dimana organ-organ tersebut membentuk sistem organ tubuh.
Berikut adalah penjelasannya.
a. Sistem Pencernaan (Sistem Digestive)
Artinya merupakan satu kesatuan dalam proses digesti, yaitu suatu proses yang
diperlukan dalam nutrisi heterotrofk yang menyngkut penambahan air pada molekul yang
akan dipecah, suatu reaksi yang disebut hidrolisis. Pada sistem pencernaan marmut, terdiri
dari tractus digestives (saluran pencernaan) dan glandula digestive (kelenjar pencernaan).
Pada marmut, saluran pencernaan yang merupakan lubang masuknya terpisah dari
lubang pengeluarnnya, yaitu mulut dan anus. Susunan yang demikian memungkinkan
pencernaan secara simultan dan terus menerus pada waktu makanan itu melalui saluran anus.
b. Cavum oris (rongga mulut rongga bukal)
Bagian pertama proses pencernaan berlangsung yaitu rongga mulut, sebagai tempat
mulut bermuara. Di dalam rongga mulut berisi gigi, rahang, kelenjar ludah, dan alat-alat lain
yang menyangkutmasuknya makanan/ingesti.
Didalam rongga mulut terdapat rahang atas dan rahang bawah dengan gigi-giginya.
Langit-langit bagian atas bersifat keras sedangkan langit-langit bagian belakang bersifat
lunak. Dentes(gigi) yang tertanam dalam rahang terdiri atas mahkota, leher, dan akar. Gigi
pada marmut berfungsi untuk mengerat makanan. Karena sejatinya marmut adalah hewan
pengerat (rodentia). Dalam struktur gigi marmut, marmut tidak memiliki gigi taring sehingga
antara gigi seri dan gerahamnya tidak terdapat gigi (diastema). Ukurangigi seri pada marmut
berbeda dengan gigi gerahamnya. Karena, marmut memiliki lapisan email yang hanya
terdapat pada dataran muka saja sehingga gigi seri tersebut tumbuh terus dan dapat terlihat
dari luar.
Selain terdapat gigi dalam rongga mulutnya, didalam rongga mulut juga terdapat
lingua yang dilapisi oleh mukosa yang penuh mengandung papilae sebagai indera cita rasa.
Selain berhubungan dengan ujung-ujung saraf dan hanya dapat dilihat secara mikroskopis.
Selain saluran pencernaan, di rongga mulut juga terdapat kelenjar pencernaan yang meliputi
kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan. Terdapat 4
pasang kelenjar ludah yaitu parotis, infraorbital, submaxilari, dan sublingual.




36
c. Faring
Faring sebagai rongga di belakang mulut merupakan persimpangan jalan makanan
dan jalan respirasi. Sehingga apabila makanan masuk melalui lubang ini maka akan ditutup
oleh klep anterior yang disebut epiglotis. Berdasarkan teori, faring vertebrata menjulur dari
bagian belakang rongga mulut sampai permukaan esofagus. Dan faring sendiri terletak di atas
langit-langit lunak dan disitu terdapat lubang hidung dalam, koana, dan lubang sepasang
sluran eustachius atau saluran pendengar dari rongga telinga tengah.
Lewatnya makanan ke dalam faring menimbulkan beberapa refleks. Langit-langit
lunak yang berotot naik dan mencegah makanan masuk kedalam rongga hidung, pernafasan
berhenti sementara, laring naik dan epiglotis tertutup untuk mencegah makanan masuk ke
dalam laring, lidah mencegah makanan kembali ke dalam mulut dan kontraksi otot faring
menggerakkanbolus ke dalam esofagus.
Pada pengamatan yang praktikan lakukan, bagian faring tidak terlihat jelas karena
praktikan tidak membelah hingga bagian tersebut. Selain itu, leher marmut pendek sehingga
bagian faring ini sulit diamati. Berdasarkan teori, faring vertebrata darat merupakan bagian
yang pendek tempat jalur makanan dan jalur udara bertemu (Nawangsari Sugiri, 1973: 149).
d. Oesophagus
Merupakan pipa musculus yang sempit sebagai lanjutan pharynx. Pipa ini melalui
daerah servik masuk ke dalam thorax. Karena adanya gerak peristaltik, membantu makanan
terdorong ke saluran pencernaan selanjutnya. Gerak peristaltis tersebut dikarenakan adanya
otot-otot dinding kerongkongan yang tersusun atas otot memjang dan melingkar,bergantian
mengerut.
Pada waktu makanan sampai pada pangkal sofagus, sfinger cardia yang menutup jalan
masuk ke lambung, mengendor dan makanan masukke lambung. Esofagus iniberfungsi
sebagaitabung penyalur.
e. Ventriculus
Meruopakan suatu organ yang berbentuk kantong terletak di rongga perut sebelah kiri
dan merupakan kantong sebagai lanjutan dari oesophagus. Berdasarkan hasil pengamatan,
lambung ini lonjong melengkung seperti bulan sabit. Dimana setelah pembedahan ventrikulus
ini berwarna putih dan terletak di samping hati, di bawah paru-paru dan jantung.
Lambung ini terdiri atas 3 bagian, bagian yang berdekatan dengan hati disebut
kardiak, di tengah, bagianyang membulat disebut fundus dan bagian bawah yang dekat usus
disebut pilorus. Dinding pada lambung terdiri atas lapisan otot melingkar, memanjang, dan
menyerong. Dari struktur lambung tersebut, berfungsi menyimpan dan secara mekanik


37
mengaduk makanan dan secara mekanik mengaduk makanan dan persiapan hidolisis
enzimatik protein.
Berdasarkan literatur, proses pencernaan yang terjadi di dalam lambung, setelah
makanan masuk ke dalam lambung, maka sfingter cardia di ujung anterior dan sfngter
pilorus di ujung posterior lambung menutup. Kontraksi otot lambung mengaduk-aduk
makanan dan secara mekanik memecah serta mencampurnya dengan getah lambung yang
dihasilkan oleh kelenjar lambung.
Getah lambung mengandung pepsinogen yang mula-mula belum aktif, dan oleh HCl
diaktifkan menjadi pepsin, yaitu mmecah molekul protein menjadi proteosa dan pepton.
Agarlambung tidak mengalami kerusakan, dinding lambung dilapisi oleh lapisan lendir yang
cukup tebal. Bila lambung dalam keadaan kosong , getah lambung yang dihasilkan
jugasedikit. Tetapi, apabila terdapat pengeluaran getah yang berlebihan, dinding lambung
akan dapat dirusak oleh getah ini sehingga timbul luka- luka atau ulkus.
Disamping itu, getah lambung juga mengandung enzim renin yang menyebabkan
protein susu kasein berkoagulasi dan tinggal di lambung cukup lama. Pada waktu makanan
berubah menjadi bahankekuningan/kims, gerakan pengadukan ke arah belakang membuka
sfingter pilorusnya. Makanan yang bersifat asam, akan dinetralkan oleh sekresi alkali dari
hati dan pankreas.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap hati marmut, hati berbentuk gelambir dan
terletak di samping lambung di bawah paru-paru. Sel hati terus menerus menghasilkan
empedu yang mengalir melalui saluran hati ke dalam saluran empedu. Empedu tidak
mengandung enzim melainkan mengandung zat warna empedu (bilirubin) dan garam empedu
natrium glikokolat taurokolat. Adanya zat warna empedu tersebut disebabkan oleh pigmen
empedu yang berasal dari perubahan hemoglobin sel darah merah dalam hati. Adanya sel
darah merah dalam hati, warna dari hati sendiri adalah berwarna merah tua agak kehitaman
dan hal ini sesuai dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan. Pigmen empedu diubah
oleh enzim-enzim bakteri usus menjadi warna cokelat yang menyebabkan warna feses
menjadi cokelat.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, bentuk dari pankreas adalah berbentuk seperti
gelambir yang tipis, berwarna merah, dimana merahnya lebih muda dari hati dan ginjal. Letak
dari pankreas ini adalah menempel di lambung dan di dekat ginjal.
Pankreas merupakan salah satu kelenjar pencernaan yang penting dan menghasilkan
sejumlah enzim yang bekerja pada karbohidrat, protein, dan lemak. Sejumlah enzim tersebut
dihasilkan oleh getah pankreas yang mengandung NaHCO3 yang bereaksi dengan basa.


38
Enzim-enzim tersebut adalah enzim lipase pankreas (steapsin), enzim amilase pankreas dan
suatu tripsinogen yang belum aktif. Pankreas mempunyai kelompok-kelompok jaringan yang
menghasilkan hormon yang disebut pulau-pulau langerhans.
f. Intestinum (usus)
Usus merupakan bagian seperti tabung tempat pencernaan dan absorpsi. Enzim-enzim
yang bekerja dalam usus dihasilkan oleh pankreas danoleh sel-sel epitel yang melapisi usus.
Luas permukaan absorpsi cukup besar karena panjangnya usus dan lipatan-lipatan yang
terdapat pada lapisannya. Panjang pendeknya intestinum tergantung pada jenis makanannya.
Berdasarkan literatus, pada hewan rodensia, ukuran intestinumnya panjang. Intestinum
sendiri terbagi menjadi 2 yaitu intestinum tenul dan intestinul crasum. Intestinum tenul dapat
dibedakan atas duodenum, jejenum danileum. Sedangkan pada intestinum crasum terbagi
menjadi 3 yaitu haustra, incura, dan taenia.
Intestinum tenul atau usus halus memiliki dinding yang rata dan licin. Usus halus
dibagi menjadi3 bagian yang berbeda.
1) Agak pendek disebut duodenum (usus 12 jari). Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan, bahwa usus 12 jari memiliki bentuk kecil dan pipih, berwarna merah ,uda
dan terletak di dekat usus besar. Di duodenum ini, dindingnya mensekresikan enzim
pencernaan dan menerima sekresi dari hati dan pankreas.
2) Jejenum (usus kosong). Berfungsi untuk mensekresikan enzim pencernaan.
3) Ileum (usus penyerapan). Berfungsi terutama mengabsorpsi zat-zat makanan hasil
pencernaan.
Dari ketiga jenis usus halus tersebut dalam pengamatan bagian tersebut kurang jelas
perbedaannya. Pada pengamatan, praktikan hanya menggunakan istilah bahwa yang memiliki
ciri-ciri bentuk, panjang, dan ukurannya lebih besar dari usus 12 jari, lebih kecil dari usus
besar, berwarna kecoklatan, terletak di dalam perut, dan merupakan saluran ke usus besar
adalah ciri-ciri usus halus.
Sedangkan intestinum crasum (usus besar) terbagi menjadi 3 yaitu cuecum, kolon,
dan rectum. Dari hasil pengamatan, terdapat lekukan, di ujungnya terdapat saluran kecil
menuju anus. Dimana di dalam saluran itu terdapat gumpalankeras yang akan dikeluarkan
oleh anus berupa feses, berwarna hijau kecoklatan dan terletak di bagian perut bagian bawah.
Pada usus besar terdapat 4 jenis kolon, yaitu colon ascenden, colon descenden, colon
transverum, dan kolon sigmoideum. Setelah sampai pada kolon terakhir, akhirnya rectum
bermuara ke luar sebagai anus. Rectum ini merupakan tempat feses terbentuk dan disimpan
sebelum dikeluarkan.


39

Perbedaan Struktur Anatomi Sistem Pencernaan Antara Manusia dan Marmot
Dari hasil pengamatan dan penjelasan diatas, dilihat dari struktur anatomi sistem
pencernaannya, antara marmut dan manusia terdapat perbedaan. Meskipun diantara keduanya
memiliki kesesuaian karena masih dalam satu kelas yaitu mamalia, akan tetapi dapat dilihat
jelas perbedaannya. Perbedaannya adalah sebagai berikut:
a. Dilihat dari struktur giginya
Pada marmut, marmut tidak memiliki gigi taring yang digunakan untuk menyobek
sehingga jumlahgiginya ada 20 buah sedangkan manusia memilki gigi taring dan giginya
berjumlah 32 buah. Pada marmut, gigi serinya digunakan untuk mengerat, karena sejatinya
marmut merupakan salah satu hewan pengerat (Rodentia), dan gigi serinya dapat terlihat dari
luar, berbentuk pahat dikarenakan diantara bibir bawah dan atas bercelah di tengah-tengah
gigi dan gigi seri tersebut dapat tumbuh terus sedangkan pada manusia, gigi serinya
digunakan untuk memotong.
b. Dilihat dari ukuran lehernya
Karena letak ruas-ruas faring dan esofagus di daerah leher, sehingga hal tersebut
dapat dilihat perbedaannya. Pada marmut, karena lehernya berukuran pendek, maka ruas-ruas
faring dan esofagus kurangterlihat jelas sedangkan pada manusia, ruas-ruas faring dan
esofagus dapat terlihat jelas.

Sistem Organ Hewan Cavia cobaya
a. Sistem Urogenitalia
Pada pengamatan sistem urogenitalia,praktikan diharapakan mampu mengetahui
organ-organ yang menyusunnya berupa ren (ginjal,ureter,vasica urinaria,uretra) ,organ
genitaljantan yang meliputi testis,epididimis,duktus everen,duktus ejakularus dan uterus
masculunus.Sedangkan organ betina berupa uterus ovarium, ovumdibulun,dan tuba fallopi.
Untuk pengamatan terhadap ven (ginjal) sebenarnya masuk dalam sistem
ekskresi.Dimana cairan urin akan keluar dari masing-masing ven ke bawah melalui pembuluh
ureter di tampung sementara dalam vesika urinaria yang terletak di media ventralis dari
vectum.Sistem ekskresi yang didalamnya terdapat organ uropoetika saluing berkaitan dengan
sistem reproduksi.Sehingga banyak sekali yang di mempelajari kedua sistem ini dalam sistem
urogenitalia.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap organ ginjal marmut, ginjalnya berbentuk
seperti biji kacang ercis, berjumlah sepasang, berwarna merah kecoklatan, terletak dibelakang


40
lambung dan terdapat saluran menuju kandung kemih. Menurut teori, marmut memiliki
sepasang ginjal (uni papila) yang terletak dibawah lumbulis sebelah atas peritonuim.
Proses ekskresi urin dimulai dari cairan urin yang keluar dari masing-masing ven
melalui pembuluh ureter. Cairan urin tersebut akan ditampung sementara dalam vesica
urinaria yang terletak dimana ventralis dari rectum. Selanjutnya dinding vecisa urinaria akan
berkontraksi sehingga urin akan terdorong keluar melalui pembuluh urinaria.
Menurut literatur, untuk menentukan organ reproduksi pada marmut, dapat diketahui
dari masing-masing jenis kelamin yang memiliki bagian atau struktur dan fungsi yang
berbeda. Pada marmut jantan terdapat penis yang mempunyai lubang kecil pada ujungnya,
berfungsi sebagai alat kopulasi dan kantung zakar yang didalamnya terdapat testis. Selain
testis, pada marmut jantan organ genital internal yang lain adalah epididimis (sebagai alat
transportasi bagi spermatozoa), vas deferents (sebuah saluran panjang dan lurus yang
merupakan saluran spermatozoa), kelenjar prostat (memudahkan dalam transfer sperma dan
terletak sekitar dasar uretra), kelenjar cowperi (memudahkan dalam transfer sperma dan
terletak disekitar uretra pangkal pennis), vesikula seminalis (terletak pada pangkal pennis,
mengeluarkan bau yang dapat merangsang hewan betina), dan uretra (merupakan saluran
memanjang dalam penis ke arah luar yang berfungsi sebagai alat kopulasi atau membawa
urin keluar tubuh).
Pada marmut (Cavia cobaya) testis turun dari tempat asalnya disekitar daerah ginjal
pada abdomen kantung yang longgar pada skrotum, sebuah kantung yang menggantung tepat
dibelakang penis. Baik penis maupun kantong skrotum terletak eksternal diantara kaki. Testis
berfungsi menghasilkan spermatozoapada praktikum yang praktikan lakukan, dapat diketahui
bahwa hewan marmut ini berkelamin betina. Cirinya berbentuk celah memanjang yang
dibatasi oleh dua pasang bibir yang disebut labium mayora dan labium minora. Pada system
reproduksi Cavia cobaya betina terdiri dari ovarium, uterus, oviduk dan tuba fallopi.
Ovarium marmut betina berjumlah sepasang yang terletak pada rongga perutnya. Sebelah
lateral dari masing-masing ovarium terdapat ostumi abdomen yang selanjutnya berhubungan
dengan saluran oviduk (tuba fallopi). Setelah itu, dari masing-masing oviduk akan menyatu
dan membentuk uterus yang tebal dn sebagian vagina. Vagina merupakan tabung yang
khusus untuk penerimaan penis dan dilapisin oleh epitel pipih selapis. Vagina terpisah dan
bagian utama uterus, tempat dimana embrio berkembang, oleh leher uterus seperti sfrigter
yang disebut serviks. Lubang vagina dan uretra dibatasi oleh lapisan kulit yang berpasangan
yaitu labium mayor dan labium minor. Tepat didepan labium minor terdapat bekas jaringan


41
erektil yang peka yang disebut klitoris (muara urogenitalis). Labium mayor dapat disamakan
dengan skrotum, sedangkan labium minor dan klitoris disamakan dengan penis.
b. System Respirasi
Pada pengamatan organ tubuh Cavia cobaya terhadap system respirasinya, diharapkan
praktikan dapat menunjukkan dan menjelaskan organ-organ yang tergabung dalam system
respirasi, yaitu laring, trakea, bronkus dan pulmo (paru-paru).
Istilah respirasi menyangkut proses pertukaran gas dimana gas-gas bergerak diantara
permukaan tempat pertukaran gas dan sel-sel serta jaringan tubuh dengan kombinasi difusi,
system trakea, dan transport oleh pigmen pernafasan dalam darah dan cairan lainnya.
Berdasarkan literature, alat pernafasan marmut terdiri atas lubang hidung luar, rongga
hidung, lubang hidung dalam, rongga mulut,celah tekak, rongga tekak, tenggorokan, cabang
batang tenggorokan (bronkus) dan paru-paru.
Pada mamalia, udara akan diserap kedalam rongga hidung melalui lubang hidung
(naris). Didalam rongga hidung udara dihangatkan dan dilembabkan dan benda-benda kecil
tertangkap dalam suatu lapisan lendir lalu dibawa oleh gerakan silium kedalam faring tempat
benda tersebut ditelan atau diludahkan. Udara selanjutnya melewati koana dan faring lalu
masuk ke bagian laring yang terbuka. Laring tersebut merupakan alat untuk mengeluarkan
suara yang terdiri dari cincin-cincin tulang rawan dan pita suara. Pada celah pita suara
terdapat glottis. Apabila pita-pita itu berdekatan maka udara yang dikeluarkan dari paru-paru
akan menggetarkan pita suara tersebut dan akan menggetarkan udara dibagian atas saluran
udara. Selanjutnya udara akan melewati trakea dan masuk ke bawah leher dan akhirnya
bercabang menjadi bronkus yang menuju kesepasang paru-paru.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, paru-paru marmut memiliki ciri-ciri bentuk
seperti gelambir, tipis, berjumlah sepasang, berwarna merah orange dan terletak disamping
jantung dan dilindungi oleh tulang rusuk. Berdasarkan teori, pulmo(paru-paru) berstruktur
spon yang elastis terdiri atas 2 bagian yaitu kanan dan kiri terdiri atas 3 lobi, dimana
dimasing-masing pulmo terdapat selaput pleura yang berfungsi untuk melindungi paru-paru
dari gesekan/benturan.
Didalam gelambir paru-paru terdapat percabangan-percabangan yang paling kecil
tidak lagi diperkuat oleh cincin-cincin tulang rawan dan berakhir pada ujung yang buntu dan
berbentuk gelembung disebut alveolus. Alveolus berbentuk kantong sehingga menyerupai
segerombol buah anggur kecil. Dinding alveolus ini sangat tipis sekali dan hubungannya
dengan kapiler-kapiler disekelilingnya tidak begitu jelas sampai hal tersebut dapat dipelajari
dibawah mikroskop electron.


42
Marmut memiliki tingkat metabolism yang tinggi , sehingga luas permukaan
alveolusnya juga lebar. Berdasarkan literature, hewan-hewan endoterm mempunyai
permukaan pertukaran pernafasan yang lebih luas dari hewan-hewan oktoderm. Hal ini
bertujuan agar dapat mempertahankan tingkat metabolismenya yang tinggi.
c. Sistem Cardiovaskulare Sistem Sirkulasi)
System sirkulasi pada marmut terdiri atas jantung, dan pembuluh darah. Berdasarkan
literature, jantung mamalia merupakan jantung hisap. Artinya jantung tersebut menerima
darah bertekanan rendah dari vena. Dari hasil pengamatan, ciri-ciri jantung Cavia cobaya
adalah berbentuk lonjong dengan ujung bawah agak meruncing, berwarna merah kecoklatan
dan terletak disamping paru-paru serta dilindungi oleh tulang rusuk. Jantung diseliputi
dengan epitel selom yang licin dan dilapisi dengan epitel skuana sederhana. Dindingnya
terdiri atas jaringan ikat padat yang membentuk suatu kerangka fibrosa dan otot jantung
(miokardium).
Jantung marmut terbagi dalam 4 ruangan yaitu 2 serambi atrium (dexter-kanan, sinister kiri)
dan 2 bilik ventrikel (dexter-kanan, sinister kiri). Antara sisi kanan dan sisi kiri jantung
dipisahkan oleh septum (sekat) berupa otot yang padat. Namun, pada saat pengamatan
praktikan tidak terlalu jelas melihat adanya sekat tersebut. Dari bilik jantung kanan keluarlah
nadi paru-paru, sedangkan dari bilik jantung kiri keluarlah sebuah aorta yang arahnya
membelok ke kiri dan selanjutnya membelok kebelakang. Daro aorta keluarlah cabang-
cabang nadi yang menuju ke daerah kepala dan tungkai depan dan alat-alat tubuh lainnya.
Pembuluh balik paru-paru (arteri pulmonalis) kanan dan kiri datang dari paru-paru
masuk kedalam atrium kiri, membawa darah yang mengandung oksigen. Oleh vena kava
darah yang berasal dari tubuh bagian belakang dan bagian tubuh depan dibawa masuk ke
atrium kanan. Vena tersebut membawa darah yang mengandung karbondioksida. Dalam
peredaran darah marmut hanya terdapat satu system porta, yaitu system porta hepatica.Pada
marmut terdapat 3 macam peredaran darah, yaitu :
1) Peredaran darah besar
Siklusnya adalah peredaran darah tersebut dimulai dari bilik kiri melalui aorta menuju
keseluruh tubuh kemudian kembali ke jantung kanan.
2) Peredaran darah kecil
Peredaran darah ini dimulai dari bilik kanan melalui nadi paru-paru, menuju paru-paru
kanan dan kiri dan dilanjutkan ke serambi melalui vena paru-paru.
3) System porta
Merupakan suatu system yang terdiri hanya dari vena-vena saja.


43

3. Ginjal Kambing
Adapun alat dan bahan yang praktikan gunakan dalam percobaan ini adalah bak
paraffin, alat seksi yang meliputi pinset, klem, scalpel, penusuk, dan gunting, masker dan
sarung tangan serta ginjal kambing.
Langkah pertama yang praktikan lakukan dalam percobaan ini adalah menyiapkan alat
dan bahan yang diperlukan lalu mengamati struktur eksternal ginjal kambing secara langsung
dan mengidentifikasi dengan cara menggambarnya. Praktikan kemudian mengamati ginjal
yang telah dibelah tepat di bagian tengah dan mengidentifikasi serta membandingkannya
dengan literature.
Berdasar pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh hasil pengamatan sebagai
berikut.
a. Inspection (Bagian Luar Ginjal)

Struktur eksternal ginjal terdiri dari lapisan lemak dan saluran ureter. Selain itu ginjal
berbentuk seperti kacang merah yang dibentuk oleh kapsula renalis dan lapisan lemak yang
tebal. Warna dari ginjal sendiri adalah merah kecoklatan sedangkan lapisan lemaknya
berwarna putih.
Berdasarkan literature, gambar struktur luar dari ginjal adalah sebagai berikut.



44

Dari kedua gambar diatas, baik dari hasil pengamatan maupun dari literature memiliki
kesamaan dari struktur eksternalnya, yaitu terdiri dari lapisan lemak dan terhubung ke saluran
ureter. Berdasarkan literature, ginjal adalah organ ekskresi pada vertebrata yang berbentuk
mirip kacang merah dan dibungkus oleh lapisan lemak yang tebal dibelakang peritonemm.
Ginjal terletak di dinding posterior abdomen, di daerah lumbal, di sebelah kanan dan
kiri tulang belakang, dibawah hati dan limfa. Dari struktur eksternal, jika dilihat dari
bentuknya, ginjal berbentuk seperti kacang dengan lekukan menghadap ke dalam. Bentuk
seperti kacang dan menyerupai bentuk kantong ini disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat
ekskresi yang digunakan untuk menjernhkan limbah.
Dari hasil pengamatan, warna ginjal adalah merah kecoklatan. Hal tersebut
berhubungan dengan strukturnya, bahwa ginjal memiliki tubulus ekskresi dimana terjadi
reabsorbsi selektif dan ekskresi. Proses tersebut dipermudah oleh darah atau pembuluh darah
yang mengelilingi tubulus tersebut.
Ginjal juga dibungkus oleh kapsula rena dan lapisan lemak. Kapsul renal merupakan
jaringan ikat yang menyelubungi bagian luar tubuh dari ginjal. pada lapisan tersebut
menempel lapisan lemak yang tebal. Pada ginjal terdapat dua lapisan lemak, yaitu lemak
perifenal dan lemak parafenal. Lapisan lemak tersebut berfungsi membantu ginjal untuk
menempel pada dinding rongga perut dan meredam benturan. Di bagian atas (superior ginjal
terdapat kelenjar adrenal yang disebut kelenjar suprarenal) yang berukuran kecil.
Kelenjar adrenal memiliki struktur dalam yang berupa korteks berwarna pucat dan
medulla yang agak gelap. Medulla adrenal tersusun dalam tali lemak dan massa yang tidak
teratur di sekitar pembuluh darah. Sedangkan korteks adrenal terdiri atas tiga lapis sel yang
mengelilingi medulla dan mensekresi beberapa hormone.


45
Pada ginjal juga terdapat saluran uretra. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat
hubungan antara ginjal dan ureter mengenai salah satu fungsi ginjal yaitu mengeluarkan sisa-
sisa metabolism, salah satunya urine. Urine akan dikeluarkan oleh pembuluh ureter ke
kandung urine (vesica urinaria), dan melalui uretra, lalu dikeluarkan dari tubuh. Sehingga
fungsi ureter disini adalah untuk meneruskan urine yang diproduksi oleh ginjal ke dalam
kandung kemih.
b. Sectio (Struktur Internal Ginjal)







Kapsul fibrous
Korteks renal
Medulla renal
pelvis


46
Berdasarkan pengamatan terhadap struktur bagian dalam ginjal, ginjal terdiri dari
kapsul fibrous, korteks renal yang berwarna coklat, medulla renal berwarna merah hati untuk
lapisan atas, sedangkan lapisan bawah berwarna coklat pudar (adanya selaput pada lapisan
atas dan bawah dari medulla berwarna putih, lobus renalis, dan pelvis yang berwarna putih
tulang). Selain itu, terdapat juga arteri renal, vena renal, lemak dalam sinus renal, dan papilla
renal. Sedangkan berdasar literature, ginjal kambing dibandingkan dengan ginjal manusia
sebelah kanan adalah sebagai berikut:



Dari gambar diatas, terdapat kesesuaian antara hasil pengamatan yang dilakukan
praktikan dengan gambar literature dari struktur dalam ginjal. berdasarkan literature, ginjal
mamalia mempunyai dua daerah yang berbeda, yaitu korteks renal di bagian luar dan medulla
renal di bagian dalam. Sedangkan yang membungkus kedua daerah tersebut adalah tubulus
ekskresi mikroskopis, yang disebut nefron dan duktus pengumpul, dan diantara keduanya
berkaitan dengan pembuluh darah kecil. Adapun penjelasannya dalah sebagai berikut.
1) Kapsul Fibrous Atau Renal Kapsul
Berdasarkan hasil pengamatan, bagian ini terletak pada lapisan paling luar dari ginjal.
lapisan ini merupakan suatu membrane transparan yang berfungsi untuk melindungi dari
trauma dan infeksi. Renal kapsul tersusun atas serat yang kuat terutama kolagen dan elastin
(protein berserat), yang membantu untuk menyokong massa ginjal dan melindungi jaringan
vital.


47
Renal kapsul melindungi dinding luar dan masuk melalui bagian cekung ginjal yang
dikenal dengan sinus. Renal kapsul menerima suplai darah dari arteri interlobar.pada orang
normal, renal kapsul berwarna merah muda dan tembus cahaya (transparan).
2) Korteks Renal
Dari hasil pengamatan, korteks renal terletak diantara renal kapsul dan medulla.
Korteks renal yang berwarna coklat ini merupakan lapisan pembungkus ginjal sehingga
fungsinya adalah untuk melindungi lapisan dalam ginjal. Korteks mengandung pembuluh
darah dan pembuluh penampang. Di dalam korteks juga mengandung jutaan penyaring yang
disebut nefron. Lokasi berbagai bagian nefron dalam ginjal berhubungan dengan pembuluh
darah yang mempunyai pengaruh fungsional penting.
3) Medula Renal
Berdasar hasil pengamatan, medulla renal terdiri dari beberapa piramida atau lobus.
Piramida-piramida ini berupa serat dengan bagian dasar menghadap permukaan cembung
yang berwarna merah hati dan puncak-puncaknya (papila) menonjol ke kaliks minor dan
berwarna coklat pudar. Kaliks merupakan suatu penampang berbentuk cangkir dimana urin
terkumpul sebelum mencapai kandung kemih melalui ureter. Permukaan papila memiliki
penampang seperti saringan dengan lubang kecil yang banyak. Adapun gambar medulla renal
adalah sebagai berikut.
4) Vena renal dan arteri renal
Berdasar pengamatan yang dilakukan praktikan, adanya arteri renal dan vena renal ini
ditunjukkan dengan adanya saluran kecil, dimana dalam saluran tersebut ada yang berwarna
merah dan ada pula yang berwarna merah pudar. Saluran yang berwarna merah inilah yang
disebut arteri renal yang mempunyai peran untuk membawa darah masuk ke dalam ginjal,
sedangkan yang berwarna merah pudar adalah vena renal. Vena renal dan arteri renal
merupakan percabangan dari aorta abdominal (bagian abdominal dari arteri utama yang
berasal dari jantung) dan masuk ke dalam ginjal melalui bagian cekung ginjal. Di bagian
dalam pada sisi cekung dari tiap ginjal, terdapat lubang yang disebut hilum. Hilum
merupakan tempat dimana arteri renal masuk . arteri renal terbagi menjadi beberapa arteri
yang lebih kecil, berfungsi membawa darah ke nefron. Darah dari nefron kemudian dialirkan
ke vena renal dengan membawa darah kembali ke vena inferior dan sisi kanan jantung.vena
renal merupakan pembuluh darah yang keluar dari ginjal. Darah yang selesai disaring
kemudian disalurkan ke vena renalis.




48
5) Lobus renalis
Ginjal terbagi lagi menjadi lobus ginjal. Setiap lobus terdiri dari satu piramida ginjal,
kolumna yang saling berlekatan, dan jaringan korteks yang melapisinya. Lobus renalis ini
memiliki beberapa lapisan dengan degradasi warna pada struktur dalam ginjal.
6) Pelvis
Berdasar pengamatan, pelvis renalis terletak di bagian dalam ginjal, berada di tengah
dengan struktur warna putih tulang. Pelvis merupakan muara dari piramida-piramida yang
ada pada medula. Selain itu, pada pelvis juga terdapat lendir. Lapisan membran berselaput
lendir ini terkait dengan bungkusnya yang tebal dari serat otot yang halus, dan dibungkus
dengan lapisan jaringan yang terhubung. Lapisan berselaput lendir ini kemudian membentuk
lipatan-lipatan sehingga terdapat ruang bagi jaringan untuk mengembang ketika urin
menggelembungkkan pelvis. Kontraksi lapisan otot terjadi secara bergelombang dan bersifat
periodik yang berupa gerakan. Hal ini akan membantu urin yang berasal dari pelvis untuk
menuju ureter dan kandung kemih.
Renal pelvis berbentuk melengkung di salah satu sisinya. Pada daerah pelvis ini
terdapat lekukan yang disebut sinus. Ujung dari pelvis memiliki bentuk seperti cangkir yang
disebut kaliks mayor dan kaliks minor.
Renal pelvis sering disebut pula dengan nama piala. Bagian ini merupakan ujung atas
ureter yang meluas kedalam sinus venalis. Pada sinus venalis terdapat pembuluh darah, saraf,
limfe, dan pelvis renalis. Sinus ginjal adalah rongga yang berisi lemak yang membuka pada
hilus (tingkat cekungan tepi ginjal). Sinus ini membentuk perlekatan untuk jalan masuk dan
keluar ureter, vena, arteri renalis, saraf, dan limfatik.
7) Ureter
Berdasar pengamatan yang dilakukan praktikan, struktur dari ureter berhubungan
dengan ginjal. Ureter merupakan saluran yang membawa urin keluar dari ginjal.

Struktur internal ginjal terbagi menjadi struktur makro dan struktur mikro. Struktur
makro terdiri dari bagian-bagian yang telah dijelaskan di atas seperti kapsul fibrous, korteks
renal, medulla renal, lobus renalis, pelvis, arteri renal, vena renal, dan sinus renal. Sedangkan
unsur mikro pada ginjal terletak pada bagian nefron dimana pada saat pengamatan praktikan
tidak memungkinkan untuk melihat struktur dari nefron tersebut. Namun, struktur nefron
tersebut terstruktur pada struktur makro ginjal, yakni bagian korteks.
Nefron terletak diantara korteks dan medulla, sehingga nefron dapat dibedakan
menjadi nefron korteks yang memiliki saluran henle pendek dan nefron jukstameduler yang


49
mempunyai lengkung henle panjang. Setiap nefron terdiri atas unsur pembuluh dan unsur
tubular. Pada satu ujung nefron, akan terlihat tertutup, melebar dan melipat membentuk
struktur berbentuk cangkir berdinding dua (kapsul bowman) yang membungkus glomerolus.
Adapun bagian-bagian pada nefron adalah sebagai berikut.
1) Glomerolus
Glomerolus bertindak sebagai filter utama dari nefron yang terletak di dalam kapsul
bowman. Antara glomerolus dan kapsul bowman membentuk suatu struktur dengan
satu kesatuan yang disebut renal corpusole yang berperan dalam filtrasi urin. Pada
glomerolus terdapat tubula yang berkelok-kelok dan berakhit di saluran pengumpul.
2) Saluran henle
Saluran henle merupakan bagian dari tubulus renal yang menjulur ke bawah kapsul
bowman dan naik lagi membentuk huruf U. Saluran henle ini bersambung dengan
tubulus distal yang juga berkelok-kelok.
3) Tubulus pengumpul
Dinding tubulus tersusun atas sel yang memiliki rambut seperti cambuk. Gerakan
cambuk ini akan membantu gerakan sekresi sepanjang pembuluh darah.
4) Arteriol aferen yang berfungsi untuk membawa darah ke glomerolus.
5) Arteriol eferen yang berfungsi untuk membawa darah dari glomerolus dan
mengalirkan ke kapiler peritubuler.
6) Kapiler peritubuler yang berfungsi untuk memasok darah ke jaringan ginjal dan
berperan dalam pertukaran zat antara sistem tubuler dengan darah.
7) Tubulus proksimal
Tubulus proksimal terletak pada daerah korteks. Mempunyai peran penting dalam
homeostasis melalui sekresi dan reabsorbsi yang terkontrol.
8) Tubulus distal yang berfungsi untuk sekresi dan reabsorbsi terkontrol.

I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa :
1. Bagian-bagian organ yang menyusun system organ Cavia cobaya adalah :
Lambung, hati, pancreas, usus besar, jantung, usus duabelas jari, usus halus, ginjal,
kandung kemih, paru-paru, uterus. Dari organ-organ tersebut tersusun ke dalam


50
a. System pencernaan meliputi lambung, usus besar, usus dua belas jari, usus halus.
Organ yang lain adalah mulut, (cavum oris), pharynx, esophagus, rectum, anus,
glandula digestive (hepar resica fellea, pancreas, dan ductus).
b. System urogenitalia meliputi ginjal, kandung kemih, uterus. Organ yang lain
adalah resica urinaria, uretra, testis, epididimis, duktus everens, duktus
ejakulatoris, ovarium, infandibulum, dan tuba falopii.
c. System respirasi yaitu paru-paru. Organ lain yang digunakan adalah laring, trakea,
dan bronkus.
d. System sirkulasi yaitu jantung. Bagian yang lain adalah system porta hepatica.
2. Ciri-ciri organ yang menyusun berbagai sistem organ pada Cavia cobaya adalah
a. System pencernaan
1) Lambung : berbentuk seperti huruf J, lonjong, melengkung seperti bulan sabit,
berwarna putih, terletak di samping hati, dibawah paru-paru dan jantung.
2) Usus besar : berukuran besar dan panjang, terdapat lekukan-lekukan di
ujungnya, terdapat saluran kecil menuju anus, di dalamnya terdapat gumpalan
keras, berwarna hijau kecoklatan, terletak di dalam perut bagian bawah.
3) Usus dua belas jari : berukuran kecil, panjang dan berbentuk pipih, berwarna
merah muuda, terletak di dekat usus besar.
4) Usus halus : berukuran panjang, lebih besar dari usus dua belas jari, dan lebih
kecil dari usus besar, berwarna hijua kecoklatan dan terletak di dalam perut
bagian bawah.
b. System reproduksi
1) Ginjal : berbentuk seperti biji kacang ercis, berjumlah sepasang, berwarna
merah kecoklatan, terletak di belakang lambung dan terdapat saluran menuju
kandung kemih.
2) Kandung kemih : bening, transparan, berhubungan dengan ginjal.
3) Uterus : berbentuk seperti selang kecil, berbentuk V, berwarna merah muda,
terletak di belakang kandung kemih.
c. System respirasi
Paru-paru : berbentuk seperti gelambir tipis, berjumlah sepasang, berwarna merah
oranye, terletak di samping jantung, dan dilindungi tulang rusuk.
d. System sirkulasi
Jantung : berbentuk lonjong dengan ujung bawah agak runcing , berwarna merah
kecoklatan, terletak di samping paru-paru dan dilindungi tulang rusuk.


51
3. Bagian tubuh yang terdapat pada Cavia cobaya umumnya sama dengan manusia karena
masih dalam satu kelas mamalia, begitu juga dengan organ-organ yang menyusun system
organ tubuh Cavia cobaya seperti paru-paru, hati, lambung, pancreas, usus halus,
jantung, penis, ovarium, anus, ginjal, mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
Perbedaannya adalah terletak pada kerangka tubuh, struktur gigi, struktur kaki, letak
glandula mammae, ukuran leher, dan struktur usus halus.
4. Bentuk luar dan topografi alat visceral ginjal kambing :
a. Bentuk luar ginjal
Struktur eksternal ginjal kambing berbentuk seperti kacang dan menyerupai bentuk
kantong yang berfungsi untuk menjenuhkan limbah dan terdiri dari kelenjar adrenal,
lapisan lemak yang berwarna putih kekuningan dan terdapat selaput tipis berwarna
putih yang disebut kapsul renalis.
b. Topografi alat visceral ginjal :
1) Superior : terdapat di dekat diafragma
2) Inferior : terdapat di musculus quadratus lumbulum
3) Posterior : terdapat pada subcostal nerve dan vessel, iliohypogastric dan
illicinguinal nerve menurun.
5. Struktur anatomi ginjal terdiri dari kapsul fibrous yang terletak di sisi luar tubuh ginjal,
korteks renal yang berwarna coklat muda, medulla renal yang terdiri dari piramida dan
papila, pelvis yang terletak di pusat bagian tubuh ginjal, sekat diantara korteks dan
medulla yang berwarna putih, arteri renal, vena renal, sinus, dan struktur nefron yang
terdiri dari unsur pembuluh dan unsur tubular.














52

J. Daftar Pustaka
Asri widowati, dkk. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar II. Yogyakarta : FMIPA UNY.
Brotowidjoyo, M.D. 1993. Zoologi Dasar. Jakarta : Erlangga.
Callaghan C.A.O. 2006. At a glance Sistem Ginjal Edisi 2. Jakarta : Erlangga.
Campbell, Neil A. 2004. Biologi Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.
Campbell, Neil A. 2008. Biologi Edisi Kedelapan. Jakarta : Erlangga.
Fried, George H, dkk. 2006. Schaums Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.
Maskoeri. 1984. Sistematika Hewan. Surabaya : Sinar Wijaija.
Nangsarri. 1988. Pengantar Fisiologi Manusia. Jakarta : Depdikbud
Nawangsari, Sugiri. 1984. Zoologi Umum Edisi Keenam Jilid I. Jakarta : Erlangga.
Pratigno, dkk. 1972. Biologi II. Jakarta : Depdikbud.
Radiopoemo. 1983. Zoologi. Jakarta : Erlangga.
Radipoetro. 1986. Zoologi. Jakarta : Erlangga.
Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta : Proyek Pengembangan Guru Sekolah
Dasar.





























53
K. Jawaban Pertanyaan
System Organ Hewan
1. Fungsi dari organ hati, ginjal, dan jantung
a. Fungsi hati :
1) Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
2) Tempat berlangsungnya pembentukan protein tertentu maupun
perombakannya
3) Menawarkan racun-racun yang ada dan ikut dalam pembentukan maupun
perombakan sel darah merah.
b. Fungsi ginjal :
1) Berpartisipasi dalam homeostasis tubuh
2) Mengatur keseimbangan asabasa
3) Mengatur keseimbangan konsentrasi elektrolit
4) Pengaturan tekanan darah
5) Pengaturan volume cairan ekstraselluler
c. Fungsi jantung :
1) Sebagai organ pemompa darah
2) Memompa darah ke seluruh tubuh dan menampungnya kembali setelah
dibersihkan di paru-paru
3) Membersihkan tubuh dari hasil metabolism
2. Persamaan antara system organ Cavia cobaya dengan manusia :
Bagian tbuh yang terdapat pada Cavia cobaya secara umum sama dengan
manusia karena masih dalam satu kelas mamalia. Begitu juga dengan organ-organ
yang menyusun system organ pada Cavia cobaya yang mempunyai bentuk dan
fungsi yang sama dengan organ manusia. Organ manusia yang juga dimiliki Cavia
cobaya adalah mulut, telinga, hidung, alat gerak, paru-paru, ginjal, hati, lambung,
pancreas, rectum, anus, jantung, testis, dan ovarium.
3. Perbedaan antara system organ Cavia cobaya dengan manusia
Perbedaan tersebut dapat terlihat dari organ-organyang menyusun system organ
Cavia cobaya yaitu
a. Pada struktur giginya dalam system pencernaan
Marmut tidak memiliki taring yang digunakan untuk menyobek. Sedangkan
pada manusia terdapat gigi taring. Selain itu jumlah gigi marmut adalah 20
buah dan pada manusia jumlah gigi adalah 32 buah. Gigi seri pada marmut


54
digunakan untuk mengerat, sedangkan pada manusia gigi seri digunakan unuk
memotong.
b. Pada marmut, faring dan esophagus kurang terlihat dengan jelas dikarenakan
ukuran leher marmut pendek, sedangkan pada manusia faring dan esophagus
dapat terlihat dengan jelas karena leher manusia punya ukuran yang lebih
panjang daripada leher marmut.
c. Pada manusia pembagian usus halus terdiri dari duodenum, jejunum, dan
ileum memiliki pembatas yang lebih jelas jika disbanding dengan marmut
yang kurang terlihat dengan jelas.



























55
L. Lampiran
Cavia cobaya

Pembedahan Cavia cobaya

Organ-organ pada Cavia cobaya




56
Ginjal Kambing

Ginjal kambing yang telah dibelah

Preparat ginjal kambing diamati dengan mikroskop

You might also like