You are on page 1of 53

!"#$%&'#()' +',)- +".

/"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
0

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Perkembangan Industri di seluruh dunia yang semakin maju pesat dan tuntutan
dunia industri yang semakin kompleks merupakan tantangan bagi setiap perusahaan
untuk tetap eksis serta berkembang sesuai dengan kebutuhan yang semakin
beragam.Hal-hal inilah yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, dimana kita harus memandang dan berprinsip bahwa tidak ada sistem yang
sempurna tetapi masih ada yang lebih baik. Sehingga usaha-usaha perbaikan dan
pengembangan ke arah penyempurnaan suatu keilmuan ataupun industri, baik proses
transformasinya maupun pengoperasian dan pengolahannya akan tercapai.
Pemahaman keilmuan yang didasari hanya pada dataran teoritis kerap tidak
dapat memberikan hasil yang optimal. Banyak hal, ketika dalam operasionalnya tidak
dapat diselesaikan hanya dengan dasar-dasar teori belaka. Di lain pihak sampai saat ini
perkembangan teknologi dan informasi yang terjadi dalam dunia industri, tidak selalu
dapat diikuti oleh pihak universitas, sebagai sebuah institusi pendidikan yang memiliki
kewajiban mempersiapkan tenaga kerja. (Hermawan Kertajaya, 1996)
Untuk menciptakan suatu sinkronasi antara dunia pendidikan dengan dunia
industri, maka UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (UII) mewajibkan kepada
mahasiswa yang telah memenuhi syarat untuk melakukan kerja praktek di
Perusahaan.Agar mendapatkan gambaran nyata di suatu perusahaan, diharapkan
mahasiswa nantinya bisa beradaptasi dengan dunia kerja yang sebenarnya.
PT. Sari Husada sebagai salah satu perusahaan dalam bidang manufactur, telah
menjadi perhatian kami dalam melatih keterampilan dengan jalan menganalisa proses
yang terjadi. PT. Sari Husada merupakan salah satu perusahaan penghasil susu bubuk
yang telah dikenal baik di masyarakat. Mulai dari supply chain management,quality
control, tata letak pabrik, sistem keselamatan kerja dan penanganan limbah yang baik,
membuat PT Sari Husada menjadi perusahaan yang dapat dihandalkan dan dipercaya
oleh masyarakat. Selain menghasilkan berbagai macam produk susu yang berkualitas
bagus.


!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
1

1.2 Tujuan Kerja Praktek
Berdasarkan pendahuluan diatas menyatakan bahwa penyempurnaan keilmuan
dan industri merupakan hal yang sangat penting. Sehingga kegiatan kerja praktek ini
mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan strata satu
di Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,
Universitas Islam Indonesia.
2. Mahasiswa dapat memperoleh media sebagai pengalaman awal, melatih
keterampilan, sikap, pola bertindak di dalam masyarakat industri atau
sistem di dalamnya.
3. Membentuk karakter mahasiswa yang peduli akan peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi khususnya dalam hal pola pikir yang efektif,
inovatif dan efisien.
4. Memberikan wawasan dan pengetahuan tambahan bagi mahasiswa,
dengan asumsi bahwa kerja praktek merupakan kegiatan belajar
komprehensif yang berbentuk pengamatan langsung terhadap praktek
kerja di industri .
5. Membuat pola pikir mahasiswa akan menjadi lebih terbuka terhadap
segala ilmu yang baru.
6. Melatih mahasiswa untuk mengkomunikasikan antara ilmu yang
didapat di bangku kuliah dengan ilmu aplikasi di dunia kerja, sehingga
akan lebih mantap dalam memasuki dunia kerja nantinya.
7. Mendapatkan masukan-masukan tentang berbagai macam masalah yang
sering terjadi dalam dunia industri yang dapat dipecahkan bersama-
sama.
8. Dapat menciptakan hubungan yang harmonis antara pihak akademis dan
industri untuk pengembangan sumber daya manusia.

1.3 Batasan Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan kerja praktek ini penulis memberi batasan-batasan masalah
antara lain :
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
2

1. Penelitian /pengamatan hanya dilakukan pada Departemen Mixer di PT. Sari
Husada Tbk. Unit I, Yogyakarta.
2. Penelitian hanya dilakukan pada line mesin.
3. Penulis mendapatkan tugas khusus yaitu mengukur liquid yang terbuang ketika
flop fit dipindahkan.

1.4 Manfaat kerja Praktek
Hasil dari kerja praktek ini mempunyai manfaat diantaranya:
1. Bagi mahasiswa
a. Sebagai persiapan diri dan sebagai bekal untuk terjun kedalam dunia
kerja.
b. Mengetahui tugastugas yang harus dilaksanakan pada proses produksi
di PT. Sari Husada.
c. Kesempatan untuk memperdalam ilmu dan memahami profesionalisme
dalam kehidupan dunia kerja.
d. Menguji kemampuan mahasiswa dalam menerapkan teori pada bidang
teknis.
e. Melatih pola pikir yang praktis, cepat, efisien dan efektif dalam
menghadapi problem-problem dalam dunia industri yang nyata.
2. Bagi Perguruan Tinggi
a. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk lebih mengenal dunia
industri dalam skala yang konkret.
b. Sebagai bahan evaluasi dalam peningkatan kualitas kurikulum pada
masa yang akan datang.
c. Adanya titik awal bagi terciptanya kerjasama dengan perusahaan yang
didasarkan atas saling kepercayaan dan kualitas.
3. Bagi Perusahaan
a. Membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan
sesuai dengan. kapasitas dan disiplin ilmu yang dimiliki oleh
mahasiswa yang bersangkutan.
b. Mengetahui profesi keilmuan Teknologi Industri, khususnya dibidang
Teknik Industri.

!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
3

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

2.1 Sejararah Perusahaan
PT. Sari Husada merupakan perusahaan di bidang produsen makanan dan
minuman bergizi untuk bayi, anak, dan dewasa.Pada tahun 1954 dalam rangka
swasembada protein, pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) mendirikan sebuah pabrik susu nabati yang beri nama NV. Saridele.
Pengelolaannya dipercayakan kepada Bank Industri Negara (sekarang dikenal dengan
nama Bank Pembangunan Indonesia/BAPINDO). Pihak PBB dalam hal ini United
Nations International Children Emergency Funds (UNICEF) memberikan pinjaman
mesin-mesinpengolahan susu. Pada saat serah terima, kedua belah pihak telah
menyepakati bahwa hasil produksi selama lima tahun pertama sebanyak 150.000
kaleng susu harus diserahkan kepada UNICEF untuk dibagikan kepada masyarakat
Indonesia melalui Departemen Kesehatan RI untuk menanggulangi kekurangan gizi
anak-anak Indonesia.
Tahun 1962, Indonesia menyatakan keluar dari keanggotaan PBB, sehingga
menyebabkan hubungan Pemerintah dengan UNICEF terputus. Bank Pembangunan
Nasional Indonesia (Bapindo) sebagai pengelola NV. Saridele mengubah kebijakan
dalam pengelolaan NV. Saridele kepada Badan Pimpinan Umum (BPU) Farmasi
Negara (sekarang PT. Kimia Farma).Hasil kebijakan ini mengubah NV.Saridele
menjadi Perusahaan Negara Sari Husada.Pada tahun 1965, Menteri Kesehatan RI,
Prof. Dr. Satrio menugaskan kepada PN. Sari Husada untuk memproduksi susu
dengan formula baru hasil penelitian para dokter ahli anak senior Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia yang disebut Susu Gula Minyak (SGM). Bahan baku formula
ini terdiri dari skim, gula pasir, lemak nabati, vitamin, dan bahan mineral yang
relevan.
SGM mendapat sambutan yang baik dari masyarakat Indonesia dalam waktu
singkat.tidak lama kemudian PN.Sari Husada menambah hasil produksinya dengan
makanan bayi jenis bubur yaitu, Susu Nasi Minyak (SNM) yang juga mendapat
respon baik dari masyarakat.Besarnya animo masyarakat untuk menggunakan produk
tersebut, manajemen dengan dukungan penuh dari pemerintah mulai menyusun
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
4

strategi guna untuk meningkatkan efisiensi produksi.Untuk melaksanakannya, pada
bulan September 1966 diambil keputusan bahwa untuk produksi selanjutnya PN. Sari
Husada tidak lagi menggunakan kedelai sebagai bahan baku pembuatan susu karena
hasil rendemennya yang relatif rendah.
Tahun 1967 Indonesia bergabung kembali dengan PBB, kemudian UNICEF
menyerahkan seluruh kepemilikan atas harta perusahaan kepada Departemen
Kesehatan RI.Tanggal 18 Agustus 1968, kepemilikan dan pengelolaan PN.Sari
Husada diserahkan kepada PT.Kimia Farma dan namanya berubah menjadi PT.Kimia
Farma Unit IV yang berada di Yogyakarta.Setelah berlangsung selama 2 tahun dengan
adanya pengelompokan kembali unit usaha PT. Kimia Farma yaitu dengan pemisahan
unit-unit produksi dengan unit-unit perdagangannya, maka nama PT. Kimia Farma
unit IV namanya diubah menjadi PT. Kimia Farma Unit Produksi Yogyakarta.
Menghadapi masuknya modal asing dan persaingan-persaingan di masa yang
akan datang, muncul gagasan-gagasan untuk memperbaharui mesin-mesin produksi
yang sudah tua, meningkatkan kondisi bangunan dan sistem kelistrikan, mendidik
tenaga yang ahli dan terampil dibidangnya masing-masing, mengadakan sistem
manajemen dengan pengetahuan teknis, serta menyempurnakan alat-alat laboratorium
dengan pengendalian kualitas.
Pada tanggal 8 Mei 1972 PT. Kimia Farma menandatangani suatu bentuk
kerjasama dengan PT. Tiga Raksa yang kemudian membentuk PT. Sari Husada.
Secara operasional PT Sari Husada baru menjalankan usahanya tanggal 1 Oktober
1972 dengan memanfaatkan fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
seperti diatur UU No. 6 tahun 1968. Mulai tahun 1974, PT. Sari Husada melakukan
kerjasama dengan perusahaan lain seperti:
a. Quaker Product Ltd. Australia, untuk mengemas Quaker Oats
b. Wyeth International Ltd. USA, pada tahun 1976 untuk memproduksi susu bayi
S-26. Mulai tahun 1985, juga memproduksi susu bayi promil.
c. PT. Indomilk Jakarta, tahun 1983 memproduksi Indomilk Susu Bubuk Full
Cream.
d. Pakka Corporation Jepang, tahun 1983 memproduksi minuman sari buah.
Pada tanggal 4 Juni 1983, Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal, dengan Sistem
Komputerisasi Pengolahan Data Keanggotaan di BPC GAPENSI kota Yogyakarta no.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
5

SI-018/PM/1983 telah mengijinkan PT.Sari Husada untuk menjual sahamnya kepada
publik melalui Bursa Efek Indonesia.
Pada tahun 1996 PT Sari Husada Tbk telah mempersiapkan diri di dalam
menghadapi Era Globalisasi dengan mengadakan restrukturisasi pada semua bidang
meliputi:
a. Memperbaharui atau memodifikasi mesin-mesin produksi
b. Penerapan sistem manajemen mutu (TQM, ISO 9002)
c. Sumber daya manusia (pembobotan dan sistem penggajian baru/terkini)
d. Investasi strategis (pengembangan lahan) di desa Kemudo, Prambanan

2.2 Sertifikasi Mutu dan Penghargaan
PT. Sari Husada telah mendapatkan ISO 9002 pada tahun 1992, ISO 9001
pada tahun 1999 untuk standarisasi keseluruhan kegiatan produksi dengan penekanan
pada proses siklus perencanaan, penerapan, pengecekan, dan pengambilan tindakan.
Perusahaan juga mendaptkan sertifikasi ISO 14001 pada tahun 2000 yang
menitikberatkan pada Sistem Manajemen Lingkungan. Selain sertifikasi tersebut,
untuk menghasilkan produk nutrisi yang terpercaya terutama dalam hal keamanan
pangan, PT. Sari Husada menerapkan sistem standarisasi HACCP (Hazard Analysis
Critical Control Point) yang telah diakui dunia internasional melalui pemberian
sertifikat HACCP pada tahun 2001 dari badan sertifikat internasional bernama SGS
(Societe Generale de Surveillance).
Di dalam negeri, perusahaan telah mendapatkan sertifikasi halal dari Majelis
Ulama Indonesia (MUI) pada tahun 1996, sertifikat SMK3 (Sistem Manajemen
Keselatan dan Kesehatan Kerja) tahun 2000 dari Depnaker, dan banyak penghargaan
lain seperti Zero Accident Award tahun 1994 dan 2001 karena tidak adanya
kecelakaan kerja selama jangka waktu tertentu.
PT. Sari Husada telah meraih sejumlah penghargaan dari pemerintah maupun
swasta, diantaranya:
a. The Best Public Companies Based on EVA Concept 2001, 2002, 2003, dan
2004 dari majalah bisnis SWA dan MarkPlus.
b. Good Taxpayer Award 2003 dan 2004 dari Direktorat Jendral Pajak.
c. LKS Bipartite Award (hubungan baik dengan serikat kerja).
d. Penghagaan Iklan Layanan Masyarakat versi Cetak Terbaik 2004.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
6

e. Green Factory Award atas kontribusi bagi program pelestarian lingkuangan.
f. The Golden Value Creator Award selama lima tahun berturut-turut sebagai
One of the Best Public Company berdasarkan EVA konsep 2005.
g. Indonesia Best Brand Award untuk kategori Susu Formula SGM dari majalah
SWA dan MARS 2005.
h. Penghargaan Packaging and Consumer Branding 2005 untuk SGM 2, SGM 3,
SGM Sereal dan Lactamil dari majalah SWA dan Indonesia Brand Identity
Summit 2005.

2.3 Status Kepemilikan
Pada tahun 1983, kepemilikan PT. Sari Husada dikuasai oleh PT. Kimia Farma
sebesar 43,54%, Publik 20,83%, dan PT. Tigaraksa Satria 35,63%. Pada tanggal 1
Agustus 1983, perusahaan tidak lagi menjalin kerjasama dengan PT. Tigaraksa.
Fungsinya diambil alih oleh PT. Tiga Husada Ekatama, sebuah anak perusahaan PT.
Sari Husada yang bergerak di bidang promosi dan distribusi.
Seluruh saham yang dimiliki PT. Kimia Farma dijual kepada PT. Tigaraksa
Satria pada tahun 1992, sehingga kepemilikan PT. Tigaraksa Satria menjadi
79,71%.Pada awal tahun 1996, jalur distribusi PT.Sari Husada kembali diserahkan
pada PT. Tigaraksa. Kerjasama ini dilakukan karena PT.Sari Husada ingin
memusatkan perhatian pada bagian produksi saja. Tahun 1998, PT. Sari Husada
melakukan aliansi strategis dengan Nutricia International BV.(Royal Numico) yang
memiliki kelebihan pada aspek di bidang Research and Development, teknologi,
international and marketing, serta memiliki pengalaman dan modal yang besar.
Dengan demikian presentase saham dipegang oleh Royal Numico International
BV.Sebesar 72,99%, PT. Tigaraksa Satria sebesar 5,99% dan publik 21,03%. Royal
Numico sebagai pemegang saham terbesar berhak mengadakan perubahan sistem
dalam menjalankan perusahaan.
Pada tahun 2003 PT Sari Husada Tbk telah mengalami perubahan kepemilikan
saham yang terbaru. Perubahan saham ini tercantum dalam RUPS Mei 2003, yaitu:
a. Nutricia International B.V. : 80,85%
b. Lembaga dan masyarakat Indonesia : 15,64%
c. Lembaga dan masyarakat asing : 3,51%
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
7

Untuk menyempurnakan produk khususnya produk untuk bayi dan anak, PT
Sari Husada Tbk bekerjasama dengan team dokter ahli anak bagian Ilmu Kesehatan
Anak dari berbagai Universitas di Indonesia antara lain UGM Yogyakarta, UNPAD
Bandung, UI Jakarta, UNDIP Semarang, UNAIR Surabaya, UNSRI Palembang, dan
USU Medan.
Pada tahun 2006, agar Lebih fokus dalam pengembangan usahanya,
perusahaan mengajukan perubahan status dari perusahaan publik menjadi perusahaan
privat.Kemudian di tahun 2007, Danone Group mengakuisisi Royal Numico. Selain
PT. Sari Husada, ada tiga buah perusahaan yang juga bernaung di bawah payung
Danone Groupyaitu Aqua, Nutricia, dan Danone Diary. Danone Group sendiri
memiliki empat divisi antara lain baby nutrition division, water division, diary
division, dan medical nutrition division. Diantara keempat divisi tersebut, PT. Sari
Husada masuk dalam baby nutrition division. Sebagaimana keluarga pada umumnya,
keempat perusahaan tersebut berkembang ke arah yang lebih baik secara optimal,
keselarasan menjadi salah satu titik penting yang harus dikedepankan. Langkah yang
diusung PT. Sari Husada tidak boleh terpisah ataupun bertentangan dengan langkah
yang diusung Danone Group dan perusahaan perusahaan lain di bawah Danone
Group. Hingga dewasa ini, dengan pengalaman panjangnya di dalam menyediakan
produk-produk bergizi tinggi, berstandar mutu internasional dan dengan harga
terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, Sari Husada telah membuktikan dirinya
sebagai asset nasional yang sangat penting dan perlu diperhitungkan.

2.4 Tata Kelola Perusahaan
2.4.1 Misi, Visi, Budaya dan Tujuan Perusahaan
PT. Sari Husada sebagai suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang
industri pembuatan susu dan makanan bayi serta susu bagi ibu hamil dan menyusui
mempunyai visi, misi, budaya, dan tujuan sebagai berikut:
1. Visi
Menjadi pemimpin pasar produk nutrisi bergizi untuk bayi dan anak Indonesia.
2. Misi
a. Ikut serta membangun kesehatan dan kecerdasan bayi dan anak di Indonesia
dengan menyediakan produk nutrisi yang terjangkau.
b. Mengutamakan kepuasan seluruh Stakeholder
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
8

c. Menghasilkan pertumbuhan yang berkesinambungan melalui sistem
manajemen kualitas dan pendekatan inovatif dalam budaya integritas tinggi.

3. Budaya
a. Trust yaitu saling menaruh kepercayaan antara manajemen dan karyawan
sehingga dapat menjalankan fungsinya secara optimal.
b. Transparancy yaitu manajemen terbuka dalam setiap kebijakannya, sehingga
karyawanpun bekerja dengan bersih, jujur dan tidak mengutamakan
kepentingan pribadi.
c. Team Work yaitu manajemen dan karyawan bekerjasama untuk mewujudkan
visi dan misi perusahaan

4. Tujuan
a. Meningkatkan perbaikan gizi bayi dan anak Indonesia.
b. Memberikan produk berkualitas utama, harga terjangkau dan mudah didapat
c. Mempersiapkan generasi yang cerdas, sehat, kuat, dan terampil.
d. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya bayi, anak-
anak, serta ibu hamil dan menyusui.
e. Mendapatkan keuntungan yang bermanfaat terhadap perkembangan
kesejahteraan karyawan dan pemegang saham.

2.4.2 Nilai Danone
Sebagai salah satu anak perusahaan Danone Group, PT. Sari Husada juga
menerapkan Nilai Danone yang harus dimiliki oleh setiap pegawai dan selalu
dipegang selama operasional perusahaan. Nilai tersebut antara lain:
a. Humanism
b. Openness
c. Proximity
d. Enthusiasm
Atau bisa disingkat HOPE, maksudnya adalah:
a. Humanism, yang terwujud dalam sikap saling berbagi, bertanggung jawab, dan
hormat terhadap orang lain.
b. Openness, yang terwujud dalam keingintahuan, ketangkasan, dan dialog.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
09

c. Proximity, yang terwujud dalam aksesibilitas, kredibilitas, dan empati.
d. Enthusiasm, yang terwujud dalam keberanian, penuh semangat, dan haus
tantangan.

2.5 Lokasi Perusahaan
PT Sari Husada adalah sebuah perusahaan Multi Nasional yang dimiliki oleh
Danone Group.
PT Sari Husada terdiri dari tiga bagian pokok, yaitu :
1. Kantor Pusat dan Marketing
Kantor pusat PT Sari Husada terletak di Jakarta yang beralamat di Jalan H.R.
Rasuna Said Blok X-5 N0.13, Cyber 2 Building 15th floor, Jakarta 12950,Indonesia.
Adapun pertimbangan yang digunakan dalam memilih kantor pusat dan marketing di
Jakarta dikarenakan beberapa hal yaitu :
a. Kota Jakarta merupakan pusat perekonomian nasional dan internasional
b. Kota Jakarta adalah sebagai pusat kebijakan pemerintah sehingga program
perbaikan dan pengembangan gizi bagi bayi, anak, ibu dan generasi penerus untuk
menuju Indonesia sehat dapat tercapai.

2. Pabrik Unit I (Sari Husada I)
PT Sari Husada I merupakan pusat pabrik untuk pengolahan dan administrasi.
Lokasi PT Sari Husada I terletak di timur kota Yogyakarta tepatnya di Jalan
Kusumanegara No. 173, Desa Muja Muju, Kecamatan Umbulharjo, Kotamadya
Yogyakarta.
Untuk meningkatkan mutu produk yang dihasilkan, PT Sari Husada Tbk
membangun Instalasi Pengolahan Limbah Air (IPAL) sebagai sarana pembuangan air
sisa pencucian alat-alat produksi dan merupakan percontohan IPAL di DIY dan
Jateng. Ini terletak di bantaran Sungai Gajah Wong yang jaraknya 300 meter sebelah
timur Pabrik I PT Sari Husada. Lokasi IPAL didirikan diatas tanah seluas kurang dari
2,5 hektar.

3. Pabrik Unit II (Sari Husada II)
PT Sari Husada terletak di desa Kemudo, Kecamatan Prambanan, lebih
tepatnya di Jl. Raya Yogya-Solo Km. 19 Desa Kemudo, Prambanan, Klaten. Di lokasi
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
00

ini pihak PT Sari Husada telah merencanakan secara lengkap seluruh kegiatan
produksi dari proses produksi, finishing, packaging, IPAL, gudang, sarana bahan baku
serta gudang barang atau produk jadi. Luas PT Sari Husada II kurang lebih 20 hektar.

4. PT. Sugizindo
Merupakan anak perusahaan dari PT. Sari Husada yang beralamat di Jl.
Pahlawan Km. 1,6 Citeurup, Bogor.Perusahaan ini disamping membantu produksi
Own Product Sari Husada, juga memproduksi makanan bergizi berdasarkan lisensi
dari beberapa produk internasional.

2.6 Area Pemasaran dan Saluran Distribusi
Pemasaran dan promosi produk PT.Sari Husada menjadi tanggung jawab
Divisi Marketing.Sedangkan untuk pemjualan dan pengawasan distribusi produk ke
pasar menjadi tanggung jawab Divisi Sales and Distribution, karena teknis
pelaksanaan distribusi masih diberikan kepada PT. Tigaraksa Satria. Pada tahun 1998,
PT. Sari Husada sempat mengekspor susu bayi berlabel Nini ke Iran. Namun saat
ini, penjualan difokuskan untuk seluruh wilayah nusantara. PT. Sari Husada
memesarkan produknya secara langsung dan tidak langsung.

2.6.2 Saluran Distribusi Langsung
Merupakan penjualan yang dilakukan secara langsung (direct selling) oleh
Divisi Marketing untuk:
a. Instansi tententu/instansi medis seperti rumah sakit, puskesmas, rumah
bersalin, poliklinik, bidan, dan dokter spesialis anak serta dokter kandungan.
b. Koperkasa adalah koperasi yang dimiliki oleh karyawan PT. Sari Husada

2.6.3 Saluran Distribusi Tidak Langsung
Dalam menyalurkan produk PT.Sari Husada membentuk cabang utama di
Pulau Jawa dan setiap cabangnya melayani daerah pemasarannya sendiri.Untuk
daerah pemasaran di luar Pulau Jawa menggunakan sub-agen yang semuanya
bertanggung jawab kepada distributor yang berada di Jakarta dan Surabaya.


!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
01

2.7 Hasil Produk
Sari Husada memproduksi berbagai jenis produk susu yang berstandar
internasional dengan harga terjangkau, dari susu pertumbuhan hingga susu khusus
untuk bayi yang peka pada laktulosa dan bayi yang lahir dengan berat badan rendah.
Di samping itu juga menyediakan susu untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Hasil
produksinya terbagi atas 2 jenis, yaitu:
1. Produk Sendiri (Own Product)
a. Infant Formula, yaitu susu bayi untuk bayi berusia 0 6 bulan dengan
merek SGM-1, Vitalac-1, dan SGM BBLR (Berat Badan Lahir Rendah).


Gambar 2.1 Produk infant formula
b. Follow on Formula, yaitu produk susu bayi untuk usia 6 bulan 3 tahun
dengan merek SGM-2, Vitalac-2, dan Vitaplus.

Gambar 2.2 Produk follow on formula
f. Growing up, yaitu produk susu pertumbuhan untuk anak usia di atas 3
tahun dengan merek SGM-3 (untuk anak usia 3 5 tahun), SGM-4 (untuk
anak usia 4 tahun ke atas), dan Vitalac Genio. Vitalac Genio tersedia
dalam tiga varian, yaitu Vitalac Genio 1, 2, dan 3. SGM-3 dan SGM-4
tersedia dalam rasa coklat, vanila, dan madu.

Gambar 2.3 Produk growing up
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
02

g. Special Formula, yaitu susu bayi dengan kadar laktosa rendah,
diformulasikan khusus untuk menghindari diare pada bayi yang menderita
lactose intolerance. Produk yang termasuk jenis ini adalah SGM LLM
(Low Lactose Milk) dan Vitalac BL (Bebas Lactosa) dengan target
konsumenbayi usia 0 12 bulan.
h. Bubur susu bayi, yaitu bubur susu instan untuk nutrisi makanan bayi
dengan merek SGM Cereal. SGM Cereal terdiri atas tiga jenis, yaitu SGM
Cereal pemula (untuk bayi usia 4 bulan ke atas), SGM Cereal tumbuh
(untuk bayi usia 6 bulan ke atas), dan SGM Cereal lanjutan (untuk bayi
usia 8 bulan ke atas).
i. Sereal dengan merek MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) yang
tersedia dalam dua pilihan rasa, yaitu kacang hijau dan beras merah.
j. Biskuit bayi, sebagai pelengkap serealia yang digunakan untuk mencukupi
kebutuhan gizi setelah bayi berusia 6 bulan dengan merek SGM Biskuit.
SGM Biskuit tersedia dalam tiga pilihan rasa, yaitu beras merah, kacang
hijau, dan classic.
k. Susu formula untuk ibu hamil dan ibu menyusui dengan merek Lactamil.
Masing masing tersedia dalam dua pilihan rasa, yaitu coklat dan vanila.
Dan SGM Bunda yang tersedia dalam rasa jeruk dan mangga.
l. Whole milk powder dengan merek FCMP (Full Cream Milk Powder) yang
tersedia dalam rasa murni dan coklat. Target konsumen dari produk FCMP
adalah produsen roti.

2. Produk Lisensi
Produk lisensi merupakan produk dari perusahaan lain yang produksinya
dilakukan oleh PT. Sari Husada. Hasil produk lisensi yang pernah dan masih
diproduksi antara lain:
a. Produk lisensi Nutricia, dengan merek Cream Nutricia, Cow dan Gate, dan
Mealtime.
b. Produk lisensi PT. Shanghiang Perkasa, Jepang, yang tersedia dalam
merek Chilmil dan Chilkid
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
03

c. Produk lisensi PT. Indofarma, dengan merek Protakid (suplemen makanan
khusus untuk balita) dan Protamil (suplemen makanan khusus untuk ibu
hamil).
d. Produk lisensi PT. Tiga Raksa, dengan merek Produgen. Produgen
memiliki tiga varian, yaitu Produgen Full Cream diperuntukan bagi anak
dan dewasa, Produgen Hi-Calcium adalah susu kaya kalsium yang
diperuntukan bagi dewasa usia 19 50 tahun, dan Produgen Gold adalah
susu kaya kalsium diperuntukan usia dewasa di atas 50 tahun.
e. Lipton Ice Tea (lisensi PT. Aqua Golden Missisipi)
f. Promina (lisensi PT. Garuda P.N)
g. Milco (lisensi PT. Mitra S.P)
Di samping memproduksi produk lisensi, PT. Sari Husada juga memproduksi
makanan bergizi berdasarkan lisensi dari beberapa produk internasional. Produk yang
dibuat antara lain:
a. S-26, S-26 Gold, dan S-26 Mama.
b. Promil
c. Sustagen Junior, Sustagen Kid, Sustagen School, dan Sustagen Mama.
d. Promina
e. Morinaga BMT, Morinaga BMT Platinum, Morinaga Chilkid dan
Morinaga Chilshcool Platinum.
f. Enfagrow, susu perkembangan yang tersedia rasa vanila dan madu.
g. Enfapro, susu pertumbuhan dilengkapi DHA.
h. Wyeth Nursoy, susu formula untuk bayi.










!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
04

BAB III
DESKRIPSI SISTEM INDUSTRI
3.1 Proses Produksi
3.1.1 Proses Produksi
Alur proses produksi dan perencanaan pada PT. Sari Husada I dimulai ketika
konsumen telah memesan dan memberikan purchase order kemudian dibuat list
orderuntuk melakukan perencanaan produksi oleh PPC. Perencanaan produksi ini
akan menjadi pengambilan bahan baku di gudang material yang selanjutnya untuk di
proses lebih lanjut. Demikian untuk bagian lain yang menerima list order dan
perencanaan produksi dari PPC akan membuat perencanaan kembali untuk masing-
masing bagian dibawahnya.
Proses produksi yang dilakukan PT. Sari Husada I dibagi menjadi beberapa
proses, yaitu proses basah, proses kering, kemudian pengiriman ke PT. Sari Husada II.
Berikut akan dijelaskan mengenai bagian-bagian dalam sistem produksi di PT. Sari
Husada I berdasarkan langkah pengerjaan proses.

















!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
05

Flow Proses Produksi PT. Sari Husada I

Gambar 3.1 Skema Proses Produksi di PT. Sari Husada Unit 1




:;<
=;>?:+;@
A!=B+CD =+E?:
FG=BG!CA+CD
B;H>?!:+H;H+I
JG=GD?C+H;H+
A;C FGG@+CD
=+E H>G:;D?
>;CK
A:+?:
:6!! ;<=
H+@G
L@?CAG:
B?CD+:+=;C K?
HJM91
N+C+HJ
H>;:>
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
06

3.1.2 Proses Basah atau Wet Process
Proses pembuatan inti SGM merupakan tahap awal dari proses pembuatan
susu SGM. Proses ini digolongkan sebagai partly spray dryer yang artinya dari proses
pengeringan dengan spray dryer baru merupakan bubuk inti, sehingga perlu dicampur
dengan bahan lainnya. Dalam proses ini bahan baku yang diproses terdiri dari
pencampuran susu segar, minyak, dan susu bubuk skim. Proses ini menghasilkan inti
SGM (Base powder). Dalam proses ini juga meliputi tahap klarifikasi, homogenisasi,
pasteurisasi HTST, pemanasan pendahuluan, penyaringan dan pengeringan. Tahapan
proses basah adalah sebagai berikut :

a. Pencampuran
Sebelum mengalami proses pencampuran, dilakukan proses pembuatan fat
blend yaitu pemanasan Mixed Vegetable Oil ( MVO) yang merupakan campuran dari
minyak kacang dan minyak kelapa di dalam Fat Day Tank (FDT) sampai suhu 50-
65C. Proses pencampurannya terdiri dari bahan-bahan mineral dan air proses yang
berasal dari Hot Water Tank menuju Compounding Tank dengan suhu 60-70C,
penambahan bahan-bahan secara berurutan, dan penambahan larutan mineral. Fat
blend yang sudah dipanaskan dialirkan menuju High Speed Mixer (HSM).
Penambahan bahan-bahan seperti lesitin dan ronoxan dilakukan dengan mencampur di
ember yang kemudian dimasukkan ke HSM.
Compounding Tank mempunyai daya tampung 5000 liter.Compounding Tank
dilengkapi dengan agitator untuk mencampur rework. Tujuan pencampuran rework ini
adalah untuk memperbaiki kualitas susu yang dihasilkan yaitu menaikkan total zat
padat atau lemak bila kadarnya dalam susu kental kurang. Rework adalah susu hasil
pengeringan yang berupa gumpalan padat yang tidak lolos ayakan 20 mesh. Jumlah
rework yang dicampurkan maksimum 10%dari susu.
b. Filtrasi
Setelah mengalami pencampuran, bahan-bahan tersebut disirkulasikan selama
5 menit kemudian dilanjutkan dengan filtrasi atau penyaringan dengan alat duplex
filter dengan ukuran sekitar 200 mesh yang berfungsi untuk menyaring bahan-bahan
yang tidak dikehendaki yang ikut masuk pada saat proses pemasukan bahanbahan di
Compounding Tank, HSM, dan FDT. Larutan yang lolos saringan dilewatkan pipa-
pipa masuk ke dalam balance tank dan siap untuk pasteurisasi tahap dua.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
07

c. Pasteurisasi
Pasteurisasi tahap dua ini bertujuan untuk membunuh bakteri patogen yang
terdapat dalam bahan, dilakukan dengan menggunakan PHE dengan menggunakan
media pemanas berupa air panas dan pemanasan dilakukan kontinyu untuk
menyiapkan proses homogenisasi agar berjalan lebih efisien. Setelah dipasteurisasi
larutan susu masuk ke surge tank. Dari surge tank, larutan disaring kembali dengan
duplex filter untuk selanjutnya masuk ke homogenizer tank untuk perlakuan
homogenisasi.
d. Homogenisasi
Homogenisasi adalah suatu perlakuan untuk menyeragamkan ukuran globula
lemak dengan cara melewatkan susu pada lubang yang ukurannya sangat kecil dengan
disertai tekanan yang sangat tinggi. Homogenisasi dilakukan secara bertingkat dengan
tekanan yang berbeda untuk memperoleh hasil yang sempurna. Homogenisasi tingkat
pertama menggunakan tekanan 1500 psi dan yang kedua menggunakan 500 psi.
Homogenisasi dilakukan dengan melewatkan susu pada celah yang sempit dengan
tekanan yang tinggi sehingga terjadi benturan antara globula lemak dengan katup
penghalang yang ada dalam homogenizer sehingga globula-globula lemak tersebut
pecah. Susu kemudian masuk ke tingkat kedua dengan mengalami penurunan tekanan
dan benturan (impact). Globula yang belum pecah pada tingkat pertama akan pecah
pada tingkat kedua.Homogenisasi tingkat kedua ini juga berfungsi untuk mencegah
penggabungan kembali globula-globula yang pecah pada tingkat pertama. Dengan
adanya homogenisasi menyebabkan ukuran globula menjadi seragam sehingga
pemisahan lemak bila susu didiamkan dapat dihindari serta untuk menghindari
terbentuknya lapisan krim pada susu. Proses homogenisasi ini ternyata berpengaruh
pada beberapa parameter kualitas susu seperti penampakan, cita rasa, dan flavour
susu.
e. Pendinginan
Susu yang keluar dari homogenizer kemudian didinginkan hingga suhu
menjadi 2-4C dengan menggunakan plate cooler.Susu kemudian disimpan dalam Mix
Storage Tank (MST). Penyimpanan disertai dengan proses pengadukan yang bertujuan
untuk mencegah terjadinya pengendapan dan pemisahan partikel susu yang telah
dihomogenisasi. MST berfungsi untuk menyimpan dan menampung sementara untuk
pengaturan pengaliran susu sebelum masuk ke proses pengeringan.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
08

f. Evaporasi
Susu kemudian mengalami prose evaporasi lagi dengan menggunakan single
effect evaporator dengan tujuan meningkatkan konsentrat dari komponen susu
menjadi total solid sebesar 55% yang tersusun atas padatan terlarut yaitu lemak,
protein, laktosa, dan padatan terlarut lainnya, serta pelarut yang mudah diuapkan yaitu
air sehingga dapat mengurangi beban panas drier dan dapat meningkatkan kapasitas
drier.
g. Pemanasan Pendahuluan
Susu kental yang akan dialirkan ke spray dryer terlebih dahulu dilakukan
pemanasan awal dengan menggunakan preheater dan sebagai media pemanasnya
adalah air. Tujuan dari pemanasan ini adalah untuk mengnonaktifkan enzim dan
bakteri serta meningkatkan panas yang hilang sehingga proses pengeringan dapat
berjalan lebih cepat dan efisien karena suhu pengeringan lebih cepat dicapai.
h. Filtrasi
Setelah mengalami pemanasan , susu terlebih dahulu disaring menggunakan
duplex filter atau penyaring yang mempunyai ukuran 200 mesh yang bertujuan untuk
memisahkan partikel-partikel kasar setelah pemanasan awal agar tidak masuk ke
dalam nozzle.
i. Pengkabutan
Setelah mengalami proses pemanasan awal danpenyaringan maka susu
dilewatkan melalui nozzle yang berjumlah 6 buah dengan cara memompa susu ke HPP
(High Pressure Pump) dengan tekanan tinggi sekitar 260 bar sehingga susu akan
mengalami pengkabutan saat akan masuk ke ruang pengering utama (Chamber Spray
Dryer). Penggunaan nozzle ke dalam proses pengeringan bertujuan untuk memperluas
bidang kontak umpan dengan udara pengering serta menghasilkan partikel dengan
bentuk, ukuran, dan densitas yang diinginkan.
j. Pengeringan
Pengeringan ini dilakukan dalam chamber dan dalam vibro. Untuk
pengeringan awal, di dalam chamber yang telah dialiri udara panas dengan suhu
180C yang digunakan untuk menguapkan air yang terkandung didalam bahan
sehingga butiran-butiran embun berubah menjadi bubuk yang jatuh ke dasar chamber.
Air yang terdapat di dalam susu akan teruapkan dan terserap keluar bersama udara
pengering dari siklon. Siklon ini berfungsi untuk menjaga agar tekanan tetap vakum.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
19

Dalam siklon terjadi pemisahan padatan dari udara pengering dan uap air dengan gaya
sentrifugal. Bubuk susu yang terbentuk dari chamber akan jatuh ke bawah karena
gaya gravitasi. Sedangkan untuk pengeringan akhir, produk yang dihasilkan oleh
spray drier dan siklon kemudian dikeringkan dengan menggunakan vibro.
k. Pengayakan
Bubuk susu yang telah halus kemudian diangkut ke shifter untuk disaring.
Shifter adalah alat yang dilengkapi dengan ayakan yang bergerak secara otomatis yang
terbuat dari stainless steel. Ayakan yang digunakan mempunyai ukuran 14 mesh dan
selanjutnya bubuk susu yang lolos dari ayakan tersebut masuk ke dalam silo
penyimpanan sebagai base powder SGM 2, sedangkan yang berupa gumpalan besar
(clincker) akan tertahan dan masuk ke penampung susu untuk selanjutnya dimasukkan
ke dalam compounding tank sebagai rework.

3.1.3 Proses Kering atau Dry Process
Proses kering ini merupakan tahap pencampuran (blending) inti SGM dengan
susu bubuk skim, gula, mineral dan vitamin, juga merupakan penampungan,
pengisian, pengemasan, dan penyimpanan.
Pencampuran dilakukan dengan penambahan gula, vitamin, mineral serta skim
milk powder untuk memperoleh total solid yang diinginkannya. Vitamin yang
ditambah kan meliputi vitamin larut lemak ( A,D,E,K) dan vitamin larut air.

3.2 Sistem dan Prosedur Produksi
3.2.1 Sistem Produksi
Yang dimaksud dengan sistem adalah suatu rangkaian unsur-unsur yang saling
terkait dan tergantung, serta saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya untuk
suatu tujuan tertentu.Produksi dapat diartikan sebagai penciptaan atau penambah
faedah bentuk, waktu, dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih
bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Jadi, sistem produksi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara
terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pelaksanaan proses produksi untuk
menghasilakan barang atau jasa.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
10

Proses produksi pada PT. Sari Husada I tergolong dalam tipe Continuous
Proses Industri, yang artinya bahwa proses produksi berlangsung secara terus
menerus selama 24 jam dan hasil produknya berupa susu.
Dalam berproduksi setiap perencanaan berlangsung secara terperinci. Mulai
dari perencaan jumlah bahan baku sampai jumlah produksi. Mekanisme ini disebut
juga Master Production Schedulling (MPS) atau disebut juga Jadwal Induk Produksi
(JIP) dengan output berupa Bill of Meterial (BOM) yang digunakan untuk
perancangan dan pengendalian produksi.
Sistem produksi pada PT. Sari Husada I berproduksi untuk disimpan di gudang
atau disebut juga Make to Stock (MTS), hal ini berarti berapapun bahan baku yang
tersedia di gudang akan diproduksi.
3.2.2 Prosedur Produksi
Prosedur merupakan komponen struktural, yakni langkah-langkah yang harus
ditempuh secara berurutan mulai dari awal (input) hingga hasil (output) sesuai dengan
yang diharapkan dan melibatkan lebih dari satu orang dalam satu departemen. Yang
dimaksud dengan prosedur produksi adalah langkah kerja yang harus ditempuh secara
berurutan dari awal produksi hingga akhir produksi sesuai dengan tujuan perusahaan.
Prosedur produksi yang ada di PT. Sari Husada I dimulai dengan mengadakan
berbagai persiapan awal berupa penyediaan bahan baku. Penyediaan bahan baku di
PT. Sari Husada I diperoleh dari transit bahan baku dari PT. Sari Husada II di Klaten.
Hal ini berarti jumlah bahan baku yang ada memang benar-benar dalam jumlah yang
dibutuhkan atau semua akan digunakan untuk produksi sehingga tidak ada sisa yang
akan disimpan dalam gudang bahan baku dalam waktu yang lama. Jumlah bahan baku
yang dibutuhkan merupakan hasil perhitungan Departemen PPIC (Production
Planinning and Inventory Control) yang dalam perhitungannyamenggunakan bantuan
komputer dengan menggunakan program SAP berdasarkan Bill of Material.
Perhitungan jumlah yang akan diproduksi didapat dari jumlah permintaan konsumen
ditambah data peramalan (forecast) yang data perhitungannya didapat dari data
permintaan periode sebelumnya. Data yang iperoleh akan dikirim ke bagian produksi
untuk digunakan dalam proses produksi selanjutnya.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
11

Bersamaan dengan persiapan bahan baku, bagian instalasi ataupun
Departemen Material Preparasi dan Departemen Engineering akan melakukan
persiapan alat-alat dan mesin-mesin produksi, mengadakan perbaikan bila diperlukan,
jika tidak maka hanya melakukan pengecekan dan perawatan saja.
Produksi dilakukan sesuai dengan alur proses produksi pembuatan susu.
Setelah produk jadi, maka produk tersebut siap dimasukkan dalam Wood Bin yang
digunakan untuk menampung produk jadi yang akan dibawa oleh truck menuju ke PT.
Sari Husada II di Klaten untuk dilakukan pengemasan dan didistribusikan kepada
agen-agen dan konsumen.
Dilihati dari sistem dan prosedur produksi yang telah diterapkan di PT. Sari Husada
(tbk) Yogyakarta, sudah cukup optimal dari jalur koordinasi dari konsumen
(perusahaan pelanggan) ke kantor pusat, kemudian dilanjutkan ke unit perusahaan dan
masing-masing akan mengolah dan memproses semua input menjadi output.
Proses perubahan input menjadi output telah melalui serangkaian proses yang
bertahap dengan standar yang harus dipenuhi, sehingga tercipta produk berkualitas
yang dapat memenuhi keinginan konsumen. Proses produksi memerlukan fasilitas
berupa mesin, peralatan, tenaga kerja, energi untuk mendukung bahan baku. Secara
umum PT Sari Husada (Tbk) sudah memiliki elemen-elemen tersebut .
Perusahaan menggunakan sistem Make To Stockyang mengharuskan
perusahaan memiliki data yang akurat, detail, dan terpercaya, sehingga
perkiraanjumlah produk yang akan diproduksi lebih tepat. Ketidakakuratan dalam
peramalan akan mengakibatkan hilangnya pangsa pasar. Meskipun jumlah permintaan
produk yang akan diproduksi sudah ditentukan oleh bagian marketing, namun
kenyataannya yang terjadi di lapangan adalah persediaan bahan baku ataupun produk
jadi tidak bisa menganut sistem Zero Inventory karena supplier mempunyai order
minimum yang harus dipenuhi, sedangkan adanya produk lisensi menandakan bahwa
perusahaan memiliki kemampuan dan kepercayaan untuk memproduksi produk dari
perusahaan lain.
Prosedur produksi yang baik akan sangat berpengaruh dan akan menjamin
dalam setiap industri, akrena prosedur produksi menggambarkan bagaimana aliran
suatu produk dari mulai pemesanan bahan baku sampai barang dikirim ke distributor.
Proses produksi PT Sari Husada (Tbk) sudah berjalan dengan cukup baik dan
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
12

terorganisir dengan teratur, sehingga tidak memungkinkan terjadinya tumpang tindih
informasi yang dapat merugikan perusahaan.

3.3 Pengadaan Bahan Baku
PT. Sari Husada sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
industri, khususnya pengolahan susu sangat memperhatikan kualitas bahan baku yang
akan diolah dalam proses produksi. Bahan baku yang digunakan oleh PT. Sari Husada
dalam menjalankan proses produksinya antara lain yaitu:
a. Susu sapi segar
Susu segar didatangkan dari koperasi dan diterima oleh bagian QA (Quality
Assurance) untuk diuji kualitasnya apakah sudah memenuhi syarat dan memastikan
susu sapi yang dimaksudkan sudah lolos uji standar. Syarat uji standar bahan baku
susu segar antara lain, kadar lemak minimal 2.8%, suhu maksimal 14 C, derajat
keasaman 4.5 - 7 SH, PH antara 6 6.5, serat tidak mengandung formalin, H
2
O
2
,
karbohidrat, alkohol, zakrosa, chlor, amilum, dan organoleptic. Susu segar yang tidak
memenuhi syarat dikembalikan ke koperasinya, sedangkan yang memenuhi syarat
diterima dan dipompa ke balance tank. Penyediaan susu segar di PT Sari Husada
dilakukan oleh KUD yang tergabung dalam Gabungan Koperasi Susu Indonesia.
Adapun koperasi yang memasok susu segar ke PT Sari Husada adalah Koperasi
Sarana Makmur, Warga Mulya, UPP Kaliurang, Cepogo, Puspita Sari, Jatinom, Pesat,
Musuk, Bina Dharma, Sari Murni, GKSI Jatim, Setia Kawan, Sae Pujon, Suka
Makmur, Sembada, Dadi Jaya, Kandangan, Karang Ploso, Kan Jabung, Semen, dan
Cangkringan.
b. Process Water
Air proses berasal dari sumber air berupa sumur di lingkungan pabrik. Air
dialirkan pada pipa yang terpisah dengan pipa air untuk cleaning. Sebelum digunakan
air sumur ini telah melalui proses, penyaringan, pengurangan kesadahan dan sanitizer
untuk mengurangi mikroba yang merugikan bagi kesehatan manusia.
c. Skim Milk Powder
Skim Milk Powder merupakan susu bubuk tanpa lemak. Skim ini diimpor dari
Selandia Baru, Eropa (Jerman, Belanda, Inggris, Perancis ), dan Amerika.
d. Laktosa
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
13

Laktosa sebagai sumber karbohidrat digunakan untuk pembakaran dalam
tubuh serta sebagai sumber persediaan yang menguatkan otot.Laktosa diimpor dari
Selandia Baru dan Belanda.
e. Premix vitamin dan mineral
Penambahan vitamin dan mineral pada susu bubuk bertujuan untuk
memperkaya kandungan vitamin dan mineral yang hilang selama proses pembuatan
susu bubuk. Premix yang dikehendaki adalah premix yang mempunyai bau khas atau
agak amis, berwarna kuning sampai orange, tidak menggumpal dan larut secara
sempurna dalam air. Adapun vitamin yang digunakan adalah vitamin A, B1, B2, B6,
B12, C, D, E dan K. Sedangkan mineral yang digunakan adalah kalsium, fosfat dan
magnesium. Bahan tersebut sudah berbentuk premix saat ditambahkan dengan
komposisi yang sesuai dengan komposisi yang sesuai dengan jenis produk yang akan
dibuat.
f. Mixed Vegetable Oil (MVO)
Minyak nabati yang dipakai adalah campuran murni dari minyak kelapa dan
minyak kacang atau kedelai yang diperlukan sebagai bahan pengganti asam lemak
jenuh dalam susu sapi.
g. Gula Pasir
Gula digunakan pada saat pencampuran dalam menghasilkan finished product
yang bertujuan untuk memberikan rasa manis pada produk jadi. Selain itu juga
berperan sebagai pengawet karena apabila ditambahkan ke dalam bahan pangan akan
menyebabkan water activity dari bahan pangan akan berkurang. Gula yang digunakan
untuk produksi memiliki warna putih, bau khas gula, rasa manis dan bersih, serta
terbebas dari material asing. Selain itu mudah larut dalam air dengan kristal kecil-
kecil dan tidak menggumpal. Sebelum digunakan gula pasir mengalami proses
penggilingan dan pengayakan agar diperoleh gula pasir dengan kristal yang halus dan
bersih.
h. Whey protein
Whey merupakan cairan yang diperoleh dari susu yang telah dipisahkan dari
lemak dan kaseinnya. Bubuk whey yang dikehendaki mempunyai warna, bau, dan
kenampakan yang normal yaitu berwarna putih dan berbau khas.Whey yang digunakan
dalam proses basah ada dua macam yaitu Whey Protein Concentrate (WPC) dan Sweet
Whey Powder (SWP).
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
14

i. Coklat
Coklat merupakan bahan baku tambahan yang digunakan sebagai pewarna
untuk susu yang memberikan alternatif rasa yang berbeda dari aslinya.
j. Ronoxan
Bahan yang bersifat antioksidan ini bertujuan untuk menghilangkan oksidan
sehingga dapat menghambat oksidasi lemak.
k. Lesitin
Lesitin merupakan bioemulsifier yang mampu menggabungkan gugus polar
dan non polar khususnya menyatukan lemak dan air.

Untuk menjaga kualitas, setiap bahan baku yang datang selalu diambil
sampelnya untuk diperiksa mutunya dengan prosedur yang secara garis besar sama
seperti kedatangan bahan baku susu segar. Kecuali vitamin dan mineral yang harus
disimpan di tempat pendingin, baha baku pendukung tidak memerlukan penanganan
khusus selama berada di dalam gudang asalkan gudang penyimpanan kering dan tidak
ada hewan (pest) didalamnya.
Bahan baku merupakan faktor penting dalam proses produksi, karena merupakan
input utama bagi proses produksinya. Tidak tersedianya bahan baku saat dibutuhkan
akan menghambat proses produksi. Pemesanan bahan baku PT Sari Husada (Tbk)
dilakukan selambat-lambatnya 3 bulan sebelum dilakukannya produksi.
Hal dasar yang menjadi dalam penyediaan bahan baku adalah kualitas dan
kontinuitas akan ketersediaan bahan tersebut. Oleh karena itu perlu dijalin kerjasama
yang baik dengan pihak supplier. Pemesanan bahan baku dilakukan oleh Bagian
Procurement/Purchasing setelah mendapatkan perintah dari bagian PPIC bahan baku
yang sudah menipis persediannya. Meski demikian masih ada hal-hal yang diluar
rencana seperti kemacetan dijalan, adanya bencana alam dan lainnya. Dengan adanya
hal tersebut maka perlu juga mencari supplier-supplier alternatif meskipun terkadang
membutuhkan biaya yang lebih besar dan pengendalian kualitas yang lebih.
Hanya bahan baku pendukung utama seperti Whey powder dan Lactose, yang
waktu pemesanannya dapat dilakukan secara tetap. Pemesanan dilakukan setiap 3
bulan seklai dengan lead time selama 90 hari, sehingga dapat dikatakan bahwa
pemesanan dilakukan dengan fixed period system. Sedangkan untuk bahan baku lain
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
15

seperti vitamin dan mineral pemesanan dilakukan sewaktu-waktu bila persediaan
mulai menipis. Oleh karena itu, dibutuhkan komunikasi yag baik antara bagian PPIC
dengan bagian Purchasing agar tidak terjadi kekosongan bahan baku produksi (-
material shortages). Penggunaan SAP juga sangat membantu untuk pengecekan
jumalh material yang masih tersedia di gudang (inventory control).
3.4 Sistem Inventori dan Administrasi Gudang
Gudang merupakan tempat untuk menyimpan sementara bahan-bahan
produksi, baik itu bahan baku, produk setengah jadi, ataupun produk jadi. Cara
pengaturan pun disesuaikan dengan waktu kedatangan bahan baku. Sistem yang
digunakan untuk penanganan material bahan baku dan produk jadi adalah FEFO (First
Expired First Out) dimana barang yang lebih dulu kadaluarsa akan lebih dulu
didistribusikan. Sedangkan sistem FIFO (First in First Out) digunakan untuk
penanganan bahan baku pengemas seperti aluminium foil, kaleng, folding box,
kantong plastik, caton box, dan partisi. Dimana barang yang lebih dahulu masuk akan
dikeluarkan lebih dahulu dari gudang untuk digunakan.
Gudang yang berada di PT. Sari Husada I terdiri dari:
1. Gudang bahan baku
Gudang persediaan bahan baku digunakan untuk menyimpan bahan baku
berupa susu segar, gula vitamin, mineral, dan bahan-bahan lain yang
digunakan sebagai bahan baku pembuatan susu. Dimana masing-masing bahan
baku mempunyai tempat sendiri sesuai dengan sifat kimia dari bahan tersebut.
Pada PT. Sari Husada I gudang persediaan bahan baku merupakan gudang
transit dari gudang besar di PT Sari Husada II. Berarti kapasitas yang ada di
gudang PT. Sari Husada I merupakan bahan baku yang benar-benar
dibutuhkan, sehingga tidak ada penumpukan bahan baku dalam waktu yang
lama.
2. Gudang produk setengah jadi
Gudang produk di PT. Sari Husada I digunakan untuk menyimpan produk-
produ yang telah selesai diproduksi dan diperiksa namun belum dilakukan
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
16

pengemasan. Produk tersebut disimpan dalam Wood Bin yang nantinya akan
dikirim ke PT. Sari Husada II
3. Gudang produk jadi
Gudang produk jadi hanya ada di PT. Sari Husada II di Klaten. Gudang produk
jadi di PT. Sari Husada II ini merupakan kerjasama dengan PT. Thomas
National Transportation (TNT), perusahaan ini berskala internasional yang
bergerak dibidak logistik dan distribusi. Namun pada PT. Sari Husada, TNT
hanya menangani bidang logistik perusahaan. Di dalam gudang inilah semua
proses pengemasan dilakukan, baik itu pengemsan dengan alumunium foil,
folding box, sampai ke carton box.

Setiap akhir bulan dilakukan pengecekan terhadap seluruh persedian yang ada
di gudang. Pengecekan ini disebut Stock Opname. Baik itu pengecekan persediaan
bahan baku sampai ke produk jadi. Kemudian dibuat laporan yang mana sebelumnya
harus dicocokan dengan data yang ada di komputer perusahaan. Bila terjadi selisih
atau perbedaan, maka akan dilakukan pengecekan ulang samapai bena-benar sama
antara data diperusahaan dan data di gudang.
Persediaan adalah sumber daya menganggur (idle resource) yang menunggu proses
lebih lanjut. Persediaan sebagai salah satu aset perusahaan memiliki peran penting
dalam operasi bisnis. Funsi utama persediaan adalah menjamin kelancaran
mekanisme pemenuhan permintaan bahan/barang sesuai dengan kebutuhan pemakai
sehingga sistem yang dikelola dapat mencapai kinerja yang optmal. Persediaan
diperlukan karena adanya ketidakpastian pasokan dari supplier serta ketidakpastian
waktu tenggang antara pemesanan dengan kedatangan bahan baku.
Tersedianya bahan baku utama yang cukup merupakan faktor penting guna
menjamin kelancaran proses produksi, kekurangan persediaan bahan baku dapat
membuat proses produksi berhenti. Akan tetapi, terlalu besarnya bahan baku atau
banyak persediaan (overstock) dapat berakibat terlalu tingginya beban
biayapemeliharaan dan penyimpanan bahan baku tersebut selama berada di gudang.
Kesulitan yang timbul antara lain seperti ketika gudang penuh dengan produk jadi,
sehingga mengakibatkan moving (pergerakan forklift) menjadi lambat dan sulit. Hal
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
17

ini biasanya disebabkan karena kapasitas yang besar tidak diimbangi dengan
pengambilan barang yang cepat oleh distributor sehingga produk menumpuk di
gudang.
PT. TNT bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan penyimpanan,
pemeliharaan dan kerusakan yang mungkin tibuk selama bahan baku ataupun
pengemas berada di dalam gudang. Sistem FEFO ini sudah cocok digunakan untuk
penanganan material bahan baku dan produk jadi karena distribusi material dari
gudang disesuaikan dengan masa kadaluwarsa atau umur pakai yang terbatas dari
material tersebut. Sedangkan sistem FIFO cocok digunakan untuk bahan baku
pengemas karena materialnya mempunyai masa kadaluwarsa yang sangat lama,
sehingga bahan baku pengemas yang datang lebih awal akan diditribusikan lebih awal
pula.
3.5 Penjadwalan Mesin
Penjadwalan adalah upaya untuk mengatur kegiatan ataupun pekerjaan dengan
tujuan mencapai efisiensi penggunaan fasilitas, waktu, dan biaya. Hal ini sangatlah
penting untuk dilakukan mengingat adanya keterbatsan kapasitas produksi, sehingga
untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan penjadwalan terhadap pekerjaan
yang disesuaikan dengan fasilitas yang ada.
Penjadwalan mesin pada PT. Sari Huda I dilakukan oleh Departemen PPIC.
Beberapa mesin bekerja pada saat berproduksi saja. Namun, ada mesin tertentu seperti
Niro TFD 500 dan Niro TFD 315 yang harus tetap bekerja selama 24 jam.
Produksi berjalan mengikuti alur produksi yang dilalui. Sistem penjadwalan
mesin yang dilakukan oleh PT. Sari Husada I menggunakan tipe Flow Shop, yaitu
proses pengurutan pekerjaan untuk lintas produk berurutan berdasarkan proses yang
dilalui. Hal ini dikarenakan:
a. Mesin-mesin dikelompokan berdasarkan proses yang harus dilalui secara
konstan.
b. Mesin-mesin diletakkan secara berurutan menurut proses yang harus
dijalankan atau menurut garis operasi yang tetap.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
18

Penjadwalan adalah upaya untuk mengatur kegiatan ataupun pekerjaan dengan
tujuan mencapai efisiensi penggunaan fasilitas, waktu, dan biaya. Hal ini sangatlah
penting untuk dilakukan mengingat adanya keterbatasan kapasitas produksi, sehingga
untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan penjadwalan terhadap pekerjaan
yang disesuaikan dengan fasilitas yang ada.
Mesin dan fasilitas produksi yang ada menggunakan jadwal yang disesuaikan
dengan jadwal produksi. Penjadwalan ini tentunya akan berpengaruh pada tingkat
efisiensi dan efektifitas dari mesin tersebut. Dengan jadwal yang baik maka diharapka
n sebuah mesin bisa memiliki tingkat kegunaan yang tinggi.
Dalam satu minggu, mutlak diperlukan karena jenis produk yang direncanakan
produksinya bisa lebih dari satu macam, sedangkan mesin yang ada adalah terbatas
begitupun dengan kemampuannya. Untuk itu maka perlu dilakukan koordinasi antara
Departemen Produksi, Departemen Engineering dan Departemen PPIC. Penjadwalan
mesin yang dilakukan oleh seorang Production Planner sudah berjalan dengan baik,
hal ini dapat dibuktikan dengan tercapainya target produksi harian yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
3.6 Pengendalian Bahan Baku
3.6.1 Pengendalian Kualitas Bahan Baku
Mula-mula dilakukan pengambilan sampel untuk pengujian dari tangki truk
susu segar yang baru datang. Sebelum mengambil susu segar, terlebih dahulu tangan
di cuci dengan alkohol. Cinthung yang digunakan untuk mengambil susu juga
didesinfektan terlebih dahulu menggunakan alkohol secara merata. Cinthung terbuat
dari logam dengan tongkat panjang. Sebelum susu diambil, terlebih dahulu dilakukan
pengadukan sampai homogen, kemudian susu diambil satu liter untuk diuji oleh
Departemen Quality Assurance (QA).
Tabel 3.1 Spesifikasi Susu Segar PT. Sari Husada I
Macam Spesifikasi Batas/Ukuran
Organoleptik
Suhu
Densitas
Normal
Max. 14
o
C
1,025 - 1,035 g/ml (pada suhu 27,5
o
C)
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
29

Macam Spesifikasi Batas/Ukuran
Lemak
Total zat padat
Solid non fat
pH
Keasaman
Uji reduksi (MBRT)
Uji angka bakteri (SPC)
Uji alkohol
Uji pendidihan
Uji sakarosa
Uji formalin
Uji peroksida
Uji amilum
Uji karbonat
Uji klor aktif
Uji pemasakan
Uji sedimen
Uji resazurin
2,8 - 4%
Min. 10,05
Min. 7,25%
6,5 6,8
4,5 7,0
o
SH
Warna biru hilang minimal 2 jam
Max. 3.000.000/ml
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Max. C
Skala 4 - 6
Sumber : Quality Assurance (QA) PT. Sari Husada I
1. Uji Kimia dan Fisika
a. Uji Organoleptik
Merupakan pengujian paling awal karena cepat dan mudah serta hasilnya
akan mempengaruhi hasil selanjutnya. Uji ini meliputi warna,bau, dan rasa.
Susu normal berwarna putih keabu-abuan sampai kuning keemasan, bau khas
susu segar agak manis dan rasanya gurih.
b. Uji Suhu
Tujuannya adalah untuk mengetahui jika terjadi perubahan susu akibat adanya
aktivitas mikroorganisme. Pada umumnya, suhu susu segar dalam tangki 7
12
o
C. Susu yang dikirim perlu diukur karena jika suhu lebih dari 14
o
C,
dicurigai susu telah terkontaminasi bakteri psikrofilik sehingga akan
mempengaruhi kualitas yang dihasilkan.
c. Uji Densitas
Tujuannya untuk mengetahui bobot jenis susu apabila terjadi
penyimpangan dalam hubungannya dengan penambahan air. Pengukuran
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
20

densitas menggunakan Lactodensimeter. Densitas susu segar tidak boleh
melebihi 1.035 karena jika melebihi dimungkinkan susu segar yang dikirim
telah mengalami penambahan zat seperti santan, sukrosa, dan amilum dan jika
kurang dari 1.025 dimungkinkan telah terjadi pengenceran.
d. Uji Kadar Lemak
Tujuannya untuk mengetahui adanya penyimpangan kadar lemak.
Pengujian kadar lemak susu segar ini menggunakan metode Gerber.
e. Uji Total Solid
Tujuannya untuk mengetahui jika terjadi penyimpangan nilai total solid
dari yang ditetapkan. Metode yang digunakan adalah gravimetri.
f. Uji Solid Non Fat
Solid Non Fat adalah padatan bukan lemak seperti karbohidrat, kasein,
albumin, dan abu. Persen Solid Non Fat merupakan hasil pengurangan persen
total solid dengan persen lemak.
g. Uji pH
Tujuannya untuk mengetahui jika terjadi penyimpangan derajat
keasaman susu segar. Alat yang dipakai adalah pH meter. Air susu yang baik
mempunyai pH antara 6,5 - 6,7. Jika pengukuran pH susu segar di bawah 6,5
dicurigai susu segar tersebut telah terkontaminasi oleh bakteri asam laktat yang
menyebabkan susu terasa asam dan laktosa serta proteinnya telah mengalami
kerusakan.
h. Keasaman
Tujuannya untuk mengetahui adanya nilai penyimpangan keasaman susu
segar akibat mikroorganisme. Uji ini menggunakan NaOH, dengan metode
yang digunakan adalah metode Soxket Henkel (SH). Prinsip pengujian ini
adalah reaksi netralisasi antara alkali dan asam. Banyaknya alkali yang
diperlukan untuk menetralkan asam merupakan ukuran keasaman susu segar.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
21

Derajat SH adalah banyaknya ml basa 0,25 NaOH yang digunakan untuk
menetralisasi 100 ml susu segar dengan menggunakan phenophtalien sebagai
indikator. Susu dapat diterima jika mempunyai derajat SH 4,4 7,0.
i. Uji Alkohol
Pengujian alkohol didasarkan adanya aktifitas fermentasi mikroba
dimana mikroba proteolitik mendenaturasi protein sehinga susu menjadi asam
dan jika ditambah alkohol dalam konsentrasi yang sedikit saja maka protein
akan menggumpal karena sudah terdenaturasi.
j. Uji Sakarosa
Tujuannya untuk mengetahui ada atau tidaknya penggumpalan kasein
akibat pemanasan, sehingga dapat diketahui tinggi rendahnya mutu air susu.
k. Uji Sakarosa
Tujuannya untuk mengetahui adanya penambahan sakarosa dalam susu
segar. Jika ada sakarosa dalam susu maka diindikasi adanya pemalsuan untuk
meningkatkan total zat padat. Selain itu adanya sakarosa dalam susu dapat
membahayakan konsumen terutama karena enzim sukrase pada bayi belum
aktif sehingga akan menyebabkan gangguan kesehatan jika dikonsumsi oleh
bayi.

l. Uji Formalin
Tujuannya untuk mengetahui adanya penambahan formalin pada susu
segar. Formalin ini digunakan sebagai pengawet dan hasil pengujiannya harus
negatif karena sangat berbahaya bagi tubuh.
m. Uji Peroksida
Untuk mengetahui adanya penambahan peroksida sebagai penyebab
ketengikan. Peroksida dapat berfungsi sebagai pengawet karena mencegah
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
22

pertumbuhan mikroba tetapi bila terakumulasi dalam tubuh akan bersifat
racun.
n. Uji Amilum
Untuk mengetahui adanya penambahan amilum pada susu segar yang
mengindikasikan adanya pemalsuan untuk menaikkan total zat padat dalam
susu segar.
o. Uji Karbonat
Untuk mengetahui ada tidaknya penambahan Natrium Bikarbonat. Hal
ini biasa dilakukan untuk menutupi keasaman yang tinggi, yang berarti
mengandung banyak mikroba.

p. Uji Chlor Aktif
Untuk mengetahui keadaan sanitasi alat yang digunakan sebelum susu
disetor ke pabrik. Chlor biasanya digunakan sebagai desinfektan. Jika uji ini
positif, maka adanya chlor menunjukkan pembersihan alat belum bersih karena
masih ada chlor yang terikat.
q. Uji Pemasakan
Untuk mengetahui adanya perlakuan pemasakan pada susu segar.
Apabila hasilnya positif berarti jumlah mikroba awal cukup besar.
r. Uji Sedimen
Tujuannya untuk mengetahui kebersihan susu atau benda asing yang
terdapat dalam susu segar seperti bulu, serangga, dan rumput.
2. Uji Mikrobiologi
a. Uji Methylen Blue Reductase Test (MBRT)
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
23

Untuk mengetahui adanya daya reduksi susu yang disebabkan oleh
aktivitas bakteri. Bakteri mempunyai kemampuan untuk menghilangkan warna
biru dari methylen. Semakin banyak bakteri dalam air susu, maka warna biru
dalam methylen akan semakin cepat hilang.
b. Uji Angka Bakteri / Standard Plate Count
Tujuannya untuk mengetahui jumlah bakteri yang ada dalam susu segar
dalam skala juta per ml susu segar.
c. Uji Resazurin
Tujuannya untuk mengetahui jumlah kandungan mikroorganisme
dalam susu segar. Alat yang digunakan adalah Comparator Lovibond 2000
untuk membandingkan warna antara sampel yang diuji dengan susu segar.
Caranya adalah 10 ml susu ditambah 1 ml larutan resazurin kemudian
dipanaskan dalam pemanas air sampai suhu 36 37
o
C selama 30 menit.
Kemudian dibaca skalanya. Batas skala susu segar minimal 4.

3.6.2 Pengendalian Kualitas Produk Setengah Jadi (Selama Proses)
Pengendalian kualitas dilaksanakan dengan berbagai macam cara pengujian
terhadap produk selama proses atau produk setangah jadi. Pengujian ini dilakukan
untuk penyimpangan yang mungkin terjadi selama pengolahan yang menyebabkan
produk selama proses atau produk setengah jadi tidak memenuhi spesifikasi yang
diinginkan. Apabila penyimpangan ini terjadi maka segera diambil tindakan untuk
memperbaiki kondisi selam proses.
Untuk mendapatkan produk akhir dengan kualitas yang baik, selain diusahakan
dengan kondisi proses yang sesuai dengan persyaratan juga perlu dilakukan pengujian
terhadap produk selama proses atau produk setengah jadi. Dengan pengujian terhadap
produk stengah jadi diharapkan dapat mengetahui bila terjadi penyimpangan yang
menyebabkan kerusakan produk akhir.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
24

Pengawasan kualitas selam proses dilakukan pada saat pencampuran liquid
dalam componding tank, pasteurisasi, liquid dalam mixed storage tank, powder dari
drier, dan pada feed tank.

Tabel 3.2 Spesifikasi Mutu Produk dalam Proses
Item Spesifikasi
1. Liquid di Compounding Tank
Organoleptik
pH
Temperature
2. Pasteurisasi
Temperature
3. Liquid di Mixed Storage Tank
Organoleptik
pH
Total Solid
Fat (%)
Ratio Fat / Total Solid
Viscosity (Cps)
Mikrobiologi




4. Powder dari Drier
Organoleptik
Floaters/Sinkers
Sediment Test
Bulk Density (g/ml)
Moisture (%)
pH
Solubility Index (ml)
Fat (%)
Free fat (%)
Sieve Test 20 Mesh
5. Feed Tank
Temperature
Total solid
Viscosity (Cps)


Normal
6,5 7,0
55 65
o
C

70 80
o
C

Normal
6,6 7,0
38 48
10,22 15,79
0,269 0,329
Check Only
SPC (Standard Plate Count):
Max. 10.000/gram
CPC (Coliform Plate Count):
Negatif / 0,1 gram


Normal
Max. 5/5
Max. B
100/180 100/230
2,0 3,0
6,5 7,0
Max. 1,0
26,1 31,9
Check Only
Negative

55
o
C
50%
Check Only ( 150 - 250)


!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
25

a. Uji Organoleptik
Dengan adanya pasteurisasi maka yang dilihat pertama kali dari kenampakan
susu adalah warna. Hal ini disebabkan pada suhu tinggi akan terjadi denaturasi protein
yang menyebabkan warna kecoklatan pada susu kental. Diharapkan produk setengah
jadi berupa susu kental berwarna kuning muda yang menunjukan tidak terjadinya
denaturasi protein.
Pengujian organoleptik lainnya adalah bau dan rasa susu. Pada uji ini
diharapkan susu kental berbau skim yang kuat dan rasanya gurih sedikit manis.
b. Uji Total Solid
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui total zat padat pada susu kental,
yaitu harus mencapai 40 50%.
c. Uji Kadar Lemak
Pengujian kadar lemak dilakukan dengan metode Gerber. Kadar lemak susu
yang baik adalah kurang dari 16%.
d. Uji pH
Pengujian pH dilakukan untuk mengontrol ada tidaknya perubahan pH pada
produk setengah jadi. Perubahan pH yang mencolok biasanya disebabkan oleh
aktivitas bakteri. Pengujian dilakukan dengan menggunaka pH meter Toledo. Susu
kental dianggap baik pada pH antara 6,5 7,0 bila pH kurang dari spesifikasi
dimungkinkan susu telah terkontaminasi oleh bakteri dan asam laktat.
e. Uji Floater Slinker
Pengujian ini dilakukan bial warna susu kental kecoklatan. Uji ini dilakukan
untuk mengetahui adanya gosongan yang terjadi akibat adanya denaturasi protein.
f. Uji MBRT
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kontaminasi selama
proses.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
26


3.6.3 Pengendalian Kualitas Produk Jadi
Susu bubuk dalam silo sebelum diisikan ke dalam kemasan harus menjalani
pengujian untuk mengendalikan kualitasnya. Dalam pengendalian kualitas produk
akhir, pemeriksaan dilakukan terhadap powder yang siap dikemas dan produk dalam
kemasan. Powder yang dihasilkan dari drier harus sesuai dengan spesifikasi:
Tabel 3.3 Spesifikasi Mutu Produk Akhir
Macam Spesifikasi Batas/Ukuran
Organoleptik
Floaters/Sinkers
Sediment Test
Bulk Density (g/ml)
Moisture (%)
Solubility Index (ml)
pH
Fat (%)
Mikrobiologi:
- SPC (Standard Plate Count)
- CPC (Coloform Plate Count)
- Staphylococcus
- Salmonella
- Jamur dan ragi

Normal
Max. 5/5
Max. B
100/180 100/230
2,0 3,0
Max. 1,0
6,5 7,0
26,1 31,9

Max. 10.000/gram
Negatif /0,1 gram
Negatif/10 gram
Negatif/100 gram
Max. 300/gram
Sumber : Quality Assurance (QA) PT. Sari Husada I
Setelah powder dinyatakan released, kemudian dilakukan proses pengemasan.
Produk yang telah terkemas masih mengalami pemeriksaan agar kualitas produk
tersebut benar-benar dapat dipertanggungjawabkan. Pemeriksaan dilakukan melalui
pengujian-pengujian di atas untuk kemudian dibandingkan dengan standar yang telah
ditetapkan. Untuk standar mutu SGM dapat dilihat:
Tabel 3.4 Spesifikasi Susu Segar PT. Sari Husada I
Parameter Spesifikasi
1. Organoleptik
- Bau
- Rasa
- Warna

Normal/segar
Spesifik SGM
Normal/cream
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
27

Parameter Spesifikasi
2. Sifat Fisika Kimia
- Kenampakan powder
- Kisaran berat netto
- Keasaman
- pH pada larutan normal
- Bulk Density
- Insect fragment
- Foreign materials
- Indeks kelarutan
- Floaters/sinkers
- Sediment test
- Kadar air
- Protein
- Lemak
- Abu
- Solubility index
3. Mikrobiologi
- SPC
- CPC
- Staphylococcus
- Salmonella
- Jamur dan ragi


Baik/normal
1%
Max. 0,15
6,5 - 7,0
100/170 100/220
Tidak ada
Tidak ada
Max. 1,0 ml
Max. 5/5
Max. B
Max. 3%
Min. 26%
Min. 26%
Max. 6,3%
Max. 1,0

Max. 10.000/gram
Negatif/0,1 gram
Negatif/10 gram
Negatif/100 gram
Max. 300/gram

Sumber : Quality Assurance (QA) PT. Sari Husada I
Tabel 3.5 Komposisi Susu Gula Minyak (SGM)
Bubuk per 100 gram
Analisa
Minimal Maksimal Optimal
Protein
Lemak
Karbohidrat
Abu
Air
Calsium
Phospor
22,5 g
26,1 g
33,3 g
4,8 g
2,2 g
680 mg
560 mg
27,5 g
31,9 g
40,7 g
7,2 g
3,0 g
1275 mg
1050 mg
25,0 g
29,0 g
37,0 g
6,0 g
2,5 g
850 mg
700 mg
Sumber : Quality Assurance (QA) PT. Sari Husada I

a. Uji Kadar air
Mempunyai prinsip menguapkan air yang terdapat dalam produk.
b. Uji Partikel
Pengujian ini berdasarkan ukuran partikel susu bubuk dengan menggunakan
saringan yang berukuran 8, 16, 20, 25, dan 40 mesh.
c. Uji Sedimen
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
28

Uji sedimen dilakukan berdasarkan ukuran partikel susu bubuk yang rusak
karena gosong. Pengujian dilakukan dengan cara melarutkan 32,5 gram susu bubuk ke
dalam 500 ml air hingga homogen. Pada kelarutan tersebut ditambahkan bahan
antifoam secukupnya kemudian di blender. Larutan tersebut kemudian disaring.
Kotoran yang tertinggal dibandingkan dengan standar menurut American Daily Milk
Institute yaitu:
1. Standar A, diperkirakan mengandung sedimen yang berupa partikel
partikel gosong sebanyak 7,5 gram
2. Standar B, diperkirakan sebanyak 15 gram
3. Standar C, diperkirakan sebanyak 22,5 gram
4. Standar D, diperkirakan sebanyak 32,5 gram

d. Uji Daya Pembasahan (Wetability Test)
Pengujian ini dilakukan dengan mengukur lamanya waktu yang diperlukan
untuk tenggelamnya partikel susu bubuk ke dalam susu.
e. Uji Protein
Metode yang dipakai adalah Metode Kjeldahi. Dengan prinsip menghitung
kadar N yang ada dalam susu bubuk. Susu bubuk SGM per 100 gram mengandung
rata-rata 25 gram protein.
f. Uji Laktosa
Pengujian laktosa mempunyai prinsip bahwa gula memiliki gugus gula yang
bersifat mereduksi. Apabila ada sejumlah Kloramin Trihidrat, maka akan terjadi
proses oksidasi reduksi, dengan Kloramin Trihidrat mengoksidasi gula. Kadar laktosa
dalam susu rata rata 36,9 gram per 100 gram susu bubuk.
g. Uji Lemak
Pengujian lemak susu bubuk menggunakan dua metode, yaitu Metode Gerber
dan Metode Goodlipe. Kadar lemak dalam susu bubuk adalah 26,5 gram per 100 gram
susu bubuk.
h. Uji Vitamin
Pengujian vitaminyang biasa dipakai adalah vitamin C. Vitamin C diuji dengan
menambahkan Dikloro Fenol. Dalam keadaan teroksidasi akan berwarna ungu dan
apabila terjadi reduksi menjadi tidak berwarna.
i. Uji Mineral
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
39

Pengujian mineral yang biasa dilakukan adalah mineral Ca dengan cara
permanganometri.
j. Uji Mikrobiologi
Pengujian mikrobiologi dimaksudkan untuk mengetahui jumlah dan macam
bakteri yang ada dalam SGM. Dengan mengetahui jumlah bakteri yang ada pada hasil
SGM maka dapat diketahui kualitasnya dengan membandingkan pada standar yang
telah ditentukan perusahaan.
k. Uji Organoleptik
Pengujian organoleptik meliputi pengujian terhadap kenampakan susu bubuk,
meliputi warna, rasa, bau, dan rasa. Susu bubuk SGM dikatakan baik jika
kenampakannya kering, warna kuning muda, berbau skim kuat, dan rasa gurih sedikit
manis.
l. Uji Kemasan
Pengujian ini terutama untuk melihat sifat sifat fisis kandungan bakteri pada
bahan kemas. Pengujian ini penting untuk menentukan cara cara perlakuan
pendahuluan seperti pembersihan dan penyinaran.

Untuk mempertahankan kondisi proses yang harus dilalui pada pembuatan
susububuk SGM, pengendalian proses pada tiap-tiap pengolahan sangat diperlukan.
Pengendalian proses pembuatan SGM di PT. Sari Husada (Tbk) dilakukan melalui
setting kondisi proses sebelum proses dijalankan. Bila proses telah berjalan maka alat
akan berjalan secara otomatis mengatur kondisinya sesuai dengan kondisi setting yang
dibuat pada awal proses.
PT. Sari Husada (Tbk.) memiliki laboratorium yang dipakai untuk meneliti
kualitas susu segar sampai menjadi produk akhir. Laboratorium di PT. Sari Husada
(Tbk.) dibagi menjadi Laboratorium Quality Assurance (QA) yang merangkap
Laboratorium Quality Control (QC) dan Laboratorium Penelitian dan Pengembangan.
Pengen dalian kualitas dilaksanakan dengan berbagai macam cara pengujian
terhadap produk dimulai dari pengujian terhadap bahan-bahan baku yang digunakan,
pengujian selama proses atau produk setengah jadi, sampai pengujian terhadap produk
jadi. Pengujian ini dilakukan untuk mendapatkan produk akhir dengan kualitas yang
baik, selain diusahakan dengan kondisi proses yang sesuai dengan persyaratan juga
perlu dilakukan pengujian terhadap bahan baku, produk selama proses atau produk
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
30

setengah jadi, dan produk jadi. Dengan pengujian terhadap bahan baku dan produk
setengah jadi diharapkan dapat mengetahui bila terjadi penyimpangan yang
menyebabkan kerusakan produk akhir.
Pengendalian dilakukan dari bahan baku masuk, proses sampai menjadi
produk jadi yang disimpan dalam gudang. Untuk mendukeng halterbut maka keadaan
lingkungan pun perlu diperhatikan seperti kebersihan tempat kerja dan pekerja.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi tiga hal yaitu kimia, fisika, dan mikrobiologi.
Pemeriksaan kimia meliputi kadar protein, lemak, abu, air, pH, sedimen, dan lain-lain.
Untuk pemeriksaan mikrobiologi meliputi kandungan mikroorganisme seperti bakteri
Pseudomonas, Streptococcus, Lactobacillus, Flavobacterium, Micrococcus, dan
Coliform, dan lain-lain.pemeriksaan ini dilakukan untuk menjaga kualitas bahan-
bahan yang digunakan dalam proses. Untuk pekerja sendiri diadakan tes kesehatan
setiap tahun khususnya di bagian shop floor.
Sedangkan Departemen QC sendiri melakukan beberapa kegiatan , mulai dari
penelitian yang bertujuan untuk membandingkan serta meneliti kelebihhan kekurang
sistem produk sendiri dengan produk pesaing, penelitian bahan baku pengembangan
proses produksi dan produk, menjaga kualitas, bahan baku , bahan dalam proses, dan
kualitas produksi jadi, sampai pemecahan dan penanganan masalah yang muncul.
PT. Sari Husada (Tbk.) menerapkan standar kualitas yang tinggi dalam
kegiatan produksinya. Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, dilakukan
beberbagai penyempurnaan fasilitas dan proses produksi dilakukan dengan tekhnologi
mutahir, diantaranya dengan menerapkan sistem injeksi pada proses pencampuran
bahan bakunya. Hal ini terbukti dengan adanya Sertifikat ISO 9001 dan Sertifikat
HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) dan SOS (Societe Ganerale de
Surveillance) European Quality.
Perusahaan juga telah menerima CLF (Central Laboratories Friedrichsdorf)
untuk melakukan audit keamanan pangan. Audit ini menunjukkan bahwa tingkat
keamanan produk Sari Husada 2 poin lebih tinggi dari rata-rata tingkat keamanan
yang dituntut dalam industri ini Departemen Kesehatan melalui Direktorat Kesehatan
Masyarakat, untuk mengevaluasi standar Codex Alimentarius, suatu standar mutu dan
keamanan makanan yang dikembangkan dengan dukungan Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO).

!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
31

3.7 Material Handling
Pemindahan bahan adalah bagian dari sistem produksi yang memberikan
pengaruh tentang hubungan dan kondisi fisik dari bahan (material) atau produk
terhadap proses produksi tanpa adanya perubahan kondisi dan bahan material atau
produk itu sendiri.
Sedangkan penanganan material dapat diartikan secara umum sebagai alat
angkut atau alat transportasi bahan bahan dalam kaitannya dengan proses produksi.
Dalam pelaksanaan proses produksi, selalu terdapat kegiatan pemindahan bahan
bahan. Kegiatan ini tidak hanya meliputi bahan baku saja tetapi juga bahan setengah
jadi sampai menjadi barang jadi.
Kegiatan material handling oleh PT. Sari Husada I, pemindahan dilakukan
dengan menggunakan peralatan yang telah disesuaikan dengan jenis proses
produksinya. Metode pemindahan bahan atau penanganan material di PT. Sari Husada
I dapat digolongkan menjadi tiga jenis pemindahan, yaitu:
1. Pemindahan secara Manual
Pemindahan secara manual dilakukan oleh manusia atau operator tanpa
bantuan alat atau mesin. Metode ini dilakukan untuk menangani pekerjaan
yang tidak dapat dilakukan dengan bantuan alat atau mesin karen atidak
ada alat khusus untuk menanganinya. Contohnya seperti saat meletakkan
barang jadi ke rak pada bagian bawah, mengambil barang dari truck, dan
meletakkan barang ke forklift.
2. Pemindahan secara Mesin
Pemindahan secara mesin dilakukan dengan menggunakan alat atau mesin
tanpa bantuan tenaga manusia. Pemindahan bahan ini dilakukan karena
kegitan tersebut tidak dapat dilakukan secara manual. Contohnya
membawa bahan dari truck ke gudang harus menggunkan forklift ataupun
handpallet atau dari bagian proses menuju gudang menggunakan
konveyor.
3. Pemindahan sacara Kombinasi
Sistem pemindahan bahan dilakukan manusia dengan bantuan mesin dan
biasanya digunakan untuk mengangkat bahan dalam jumlah besar.
Contohnya seperti pengangkutan bahan yang diturunkan dari truck menuju
gudang.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
32

Dalam pelaksanaan proses produksi, selalu terdapat kegiatan pemindahan
bahan-bahan material. Kegiatan ini, tidak hanya meliputi bahan baku saja tetap juga
bahan setengah jadi samopai menjadi barang jadi dan bahan pengemas.
Pemindahan bahan baku adalah bagian dari sistem produksi yang memberikan
pengaruh tentang hubungan dan kondisi fisik dari bahan (material) atau produk itu
sendiri.
Material yang datang dari supplier akan langsung masuk ke gudang setelah
dicek kelengkapannya seperti surat jalan dan Certificat of analysis (CoA). Material
yang diangkut dari truk kemudian diturunkan menggunakan tenaga manusia. Setelah
ditumpuk diatas pallet (alas kayu) dengan jumlah tertentu tergantung dengan
jenisnya, kemudian material diangkat menuju area tunggu dengan mengunakan
forklift. Di area tunggu ini oleh Bagian QA, kemudian material diangkut lagi
menggunakan forklift untuk disususn di rak-rak sesuai dengan identitas yang ada di
batchnya. Penentuan identitas di batch sudah menggunakan sistem yang
terkomputerisasi dimana komputer secara otomatis akan mencari rak yang masih
kosong. Operator akan mengangkat material menuju rak yang nomornya sesuai
dengan nomor yang tertera pada pallet.
Penanganan raw material yang akan digunakan produksi, maka akan dilakukan
permintaan dari bagian Proses dan apabila kurang akan dilakukan reservasi oleh
Bagian PPIC. Raw material (bahan baku) dari gudang dibawa menuju ke gudang
transfer. Pada gudang transfer ini dilakukan pencampuran sesuai formula yang akan
digunakan. Raw material yang sudah dicampur dimasukkan ke dalam alucon
(alumunium container). Material maupun produk yang rusak maupun rework
diletakkan sementara di gudang material rework. Setelah dilakukan pengecekan
material baru dapat diketahui bagaimana status selanjutnya. Untuk material maupun
produk yang rework/avfal biasanya dijual sebagai makanan ternak.
Penanganan bahan baku pada PT. Sari Husada (Tbk) telah dilakukan dengan
baik. Penggunaan forklift dan rak memudahkan untuk penempatan bahan baku. Rak
yang diberi nomor memungkinkan ruang yang lebih dalam penempatan bahan baku
dikarenakan bahan baku tidak perlu dikelompokkan berdasarkan jenisnya tetapi
berdasar batchnya sehingga operator forklift tidak akan kesulitan ketika akan
mengeluarkan material karena setiap baris rak hanya berisi satu tumpukan pallet saja.
Dengan adanya bagian yang mengurusi setiap jenis bahan baku dan produk, memberi
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
33

kontribusi positif karena penanganannya lebih cepat sehingga alirannya lebih lancar
dan cepat.

3.8 Pengaturan Tata Letak Fasilitas
Dalam menetapkan metode pengaturan tata letak fasilitas produksi ada 4
macam tipe tata letak yang sering diaplikasikan dalam desain layout, yaitu:
1. Tata letak berdasarkan aliran produk (Product Layout)
2. Tata letak berdasarkan lokasi material tetap (Fixe Position Layout)
3. Tata letak berdasarkan kelompok produk (Group Technology Layout)
4. Tata letak berdasarkan fungsi atau macam proses (Process Layout)
PT. Sari Husada I menggunakan tipe pengaturan tata letak fasilitas ataupun
mesin berdasarkan aliran proses produksinya. Sehingga pengaturan aliran bahan
dirancang agar proses produksi berjalan seefisien mungkin. Dengan pertimbangan
bahwa satu produk dibuat dalam volume yang besar dan dalam waktu yang lama maka
pengaturan tata letak fasilitas yang cocok akan memperlancar.
Dalam pengaturan tata letak fasilitas di PT. Sari Husada I, ada dua hal yang
diatur tata letaknya, yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada di
pabrik. Penyusunan tata letak yang baik dapat membantu kegiatan produksi, oleh
karena itu material handling dan material movement dapat ditekan sesedikit mungkin,
yang berarti proses produksi perusahaan menjadi lebih efisien. Pengaturan tata letak
fasilitas di PT. Sari Husada I mempunyai tujuan:
1. Mengurangi jarak perpindahan material dan produk jadi
2. Mempermudah pegawasan aktifitas produksinya
3. Mempertinggi keselamatan kerja
4. Mempertinggi fleksibilitas dalam menghadapi perubahan permintaan
5. Memungkinkan ruang gerak yang cukup di sekeliling mesin
6. Mengurangi keterlambatan waktu dan proses

Tata letak mesin dan peralatan proses PT. Sari Husada I diatur dengan melihat
perbedaan suhu yang terjadi pada penempatan alat proses. Untuk proses pengolahan
susu dengan menggunakan suhu tinggi terletak pada hot area, sedangkan proses yang
memerlukan suhu rendah terdapat pada cold area. Pada proses basah pengolahan susu
hampir keseluruhan terdapat pada cold area yang bertujuan untuk menjaga kondisi
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
34

susu cair yang sangat rentan terhadap suhu tinggi, kecuali proses penguapan dengan
alat evaporator yang terletak pada hot area. Untuk proses pengolahan kering hampir
semua alat terletak pada hot area karena suhu pembentukan powder milk berlangsung
pada kondisi suhu tinggi.
Tata letak merupakan suatu pengaturan fasilitas fisik pabrik guna menunjang
kelancaran proses produksi serta penggunaan ruang dan tenaga seekonomis mungkin.
Pengaturan tersebut dilakukan dengan memanfaatkan luas area untuk penempatan
mesin atau penunjang produksi lainnya. Tujuan utama pengaturan tata letak pabrik
adalah meminimalkan total biaya dengan tetap mempertahankan kualitas produk yang
dihasilkan. Tata letak juga menentukan tingkat efisiensi penggunaan lahan pabrik
yang ada.
PT. Sari Husada (Tbk) menggunakan tipe pengaturan tata letak fasilitas
ataupun mesin berdasarkan aliran proses produksinya. Sehingga pengaturan aliran
bahan dirancang agar proses produksi berjalan dengan seefisien mungkin. Dengan
pertimbangan bahwa satu produk dibuat dalam volume yang besar dan dalam waktu
lama maka pengaturan tata letak fasilitas yang cocok akan memperlancar atau
mengefisien bahan.
Dalam pengaturan tata letak fasilitas di PT. Sari Husada (Tbk), ada dua hal
yang diatur tata letaknya yaitu pengaturan mesin dan pengaturan departemen yang ada
di pabrik. Penyusunan tata letak yang baik dapat membantu kegiatan produksi dimana
dengan penempatan yang baik maka material handling dan material movement dapat
ditekan sesedikit mungkin, yang berarti proses produksi perusahaan menjadi lebih
efisien.

3.9 Manajemen Perawatan Mesin
Pemeliharaan mesin merupakan suatu bagian yang sangat mendukung dalam
kelancaran produksi. Secara umum pemeliharaan dapat diartikan sebagai memelihara,
menjaga, dan mengadakan perbaikan peralatan untuk mendukung proses produksi
yang sudah terjadwal akan berjalan lancar dengan mengurangi waktu terbuang.
PT. Sari Husada I dalam proses produksinya menggunakan mesin. Sehingga
sangat membutuhkan adanya pemeliharaan mesin untuk kelancaran proses
produksinya. Pemeliharaan mesin dilakukan sesuai dengan rencana kerja dan jadwal
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
35

pemeliharaan yang disebut dengan pemeliharaan terncana (Planned Maintenance).
Kegiatan maintenance dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Pelumasan (Lubrication)
2. Pembersihan (Cleaning)
3. Perbaikan (Repairing)
Aktivitas pemeliharaan pada suatu peralatan di PT. Sari Husada I pada dasrnya
bersifat:
1. Pengecekan kondisi peralatan
Merupakan suatu aktivitas yang bertujuan untuk mengetahui kondisi
sesungguhnya peralatan tersebut, apakah sudah sesuai dengan kondisi yang
diharapkan.
2. Service peralatan
Suatu aktivitas yang bertujuan untuk mempertahankan kondisi peralatan
pada kondisi yang diharapkan.
3. Perbaikan peralatan
Suatu aktivitas yang dilakukan untuk mengembalikan kondisi perlatan
pada kondisi yang diharapkan.
Perwatan mesin mesin yang dimiliki PT. Sari Husada I ditangani oleh
Bagian Teknik (Engineering). Pembersihan alat alat dan mesin yang digunakan
dinamakan Cleaning In Place (CIP). Ruangan dibersihkan menggunakan soda kaustik
dan konsentrasi Acid. Setelah itu baru disemprot dengan alkohol. Pembersihan yang
dinamakan Total Dry Cleaning (TDC) ini dilakukan setiap hari sebelum dan sesudah
satu rangkaian proses selesai dijalankan dan setiap pergantian produk selama 4 jam.
Tindakan yang dilakukan meliputi pelumasan, pembersihan, dan pengecekan. Selain
TDC dikenal juga TWC (Total Wet Cleaning) dimana mesin mesin dibersihkan
menggunakan air dan deterjen khusus selama 30 jam. Pembersihan ini dilakukan
untuk menghilangkan deposit yang tertinggal di mesin seperti kandungan fat, protein,
garam, laktosa, dan bakteri. Sedangkan tindakan rutin yang dilakukan secara periodik
( 1 2 tahun) adalah overhaul ( 1 2 minggu) dilakuakn bertahap tiap mesin.
Tujuan renovasi yaitu agar material tahan lama dan tidak mengeluarkan banyak biaya.
Untuk setiap mesin yang menganggur tetap ada perawatan tiap satu minggu sekali.
Sedangkan untuk memastikan keefektifan mesin yang digunakan dalam proses
produksi maka ditetapkan metode Overall Effectiveness Equipment (OEE). OEE
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
36

merupakan sistem yang terintegrasi secara menyeluruh terhadap produktivitas
peralatan kerja secara efektif dan efisien. Metode ini dilakukan dengan cara mencatat
semua hal yang terjadi pada waktu proses seperti input, output, idle, kerusakan, dan
lainnya. Terdapat tiga kaktor penentu nilai OEE, yaitu:
1. Availibility Rate
Menghitung berapa jam aktual mesin bekerja pada satu shift kerja
2. Performance Rate
Menghitung seberapa baik performansi mesin ketika bekerja
3. Quality Rate
Menghitung berapa jumlah produk yang bisa dihasilkan suatu mesin.
Manajemen perawatan mesin adalah pengelolaan dan pengaturan perawatan
mesin agar mesin yang ada dalam perusahaan tetap terpelihara dengan baik dan dapat
memperpanjang umur mesin karena mesin digunakan secara terus-menerus.
PT Sari Husada (Tbk) dalam proses produksinya menggunakan mesin. Sehingga
sangat membutuhkan adanya pemeliharaan meain untuk kelancaran proses
produksinya. Pemeliharaan mesin dilakukan sesuai dengan rencana kerja dan jadwal
pemeliharaan yang disebut dengan pemeliharaan terencana (Planned Maintenance).
Breakdown maintanance adalah tindakan yang dilakukan ketika terdapat
kerusakan saat mesin berjalan. Untuk menghindari kerusakan mesin maka dilakukan
tindakan pencegahan yang dinamakan preventive maintanance. Kedua hal ini
dilakukan secara teratur oleh Departemen Engineering untuk menjaga keawetan san
utilitas mesin produksi. Tindakan yang dilakukan agar tidak terjadi breakdown mesin
antara lain:
1. memelihara kondisi dasar mesin dan peralatan (kebersihan, dll)
2. mengetahui peralatan yang kondisinya terlihat menurun
3. mengoreksi kelemahan desain.
4. meningkatkan kemampuan SDM (operator peralatan)
Perawatan mesin di PT Sari Husada (Tbk) sudah berjalan dengan baik, yanh
dibuktikan dengan adanya departemen yang bertanggung jawab khusus mengurusi
bidang ini. Masing-masing operator juga diharuskan membuat laporan harian kegiatan
mesin yang berisi aktifitas dan hambatan yang dihadapi selama satu shift operator
bekerja. Dari laporan harian ini dapat diketahui apakah mesin mengalami kerusakan
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
37

atau tidak. Dengan diterapkannya metode OEE yang bekerja sama dengan Bagian
Proses juga lebih memudahkan pemantauan tentang kondisi mesin.

3.10 Manajemen Sumber Daya Manusia
Masalah ketenagakerjaan di PT Sari Husada Tbk ditangani oleh HRD
(Human Resources and Development). Untuk memperoleh tenaga kerja atau
karyawan, PT Sari Husada melakukan perekrutan dengan tes sistem gugur. Dalam
sistem ini calon karyawan menjalani serangkaian tes. Jika calon karyawan mampu
melewati semua tes yang diselenggarakan maka calon tersebut dapat diterima
sebagai karyawan. Calon karyawan yang diterima akan diarahkan pada bagian
yang membutuhkan melalui magang (3 bulan). Apabila setelah 3 bulan calon
karyawan tersebut betul-betul mampu melaksanakan tugas-tugasnya, maka calon
tersebut akan ditetapkan sebagai karyawan. Namun jika gagal atau tidak mampu
melaksanakan tugas maka akan diberhentikan sesuai dengan prosedur yang
berlaku.

3.10.1 Akuisisi / Rekruitmen Sistem
Tujuan dari akuisisi adalah untuk mendapatkan Sumber Daya Manusia
yang handal, berkualitas baik, dan tepat, guna menunjang tantangan perusahaan
yang semakin kompetitif dan terus berkembang. Perekrutan SDM yang
dilaksanakan oleh PT Sari Husada dapat dilaksanakan apabila :
Ada formasi dan formasi tersebut belum terisi serta menurut kondisi
pekerjaan perlu atau tidaknya posisi tersebut ditambah karyawan baru.
Situasi keuangan perusahaan memungkinkan.
Perekrutan tersebut didasarkan atas surat-surat lamaran yang masuk.
Apabila perusahaan membutuhkan tenaga kerja baru, maka akan dilakukan
pencarian tenaga kerja baru melalui arsip surat lamaran yang masuk.

3.10.2 Pengaturan Jam Kerja
PT Sari Husada menetapkan sistem lima hari kerja yaitu dari hari Senin sampai
Jumat, sedangkan hari Sabtu dan Minggu libur. Bagi karyawan yang dikarenakan
suatu hal diharuskan bekerja di hari Sabtu dan Minggu maka kelebihan jam tersebut
akan dihitung sebagai lembur. Jam kerja yang wajib dijalani karyawan selama
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
38

satu hari adalah 8 jam. Jam kerja PT Sari Husada diatur menjadi dua bagian pokok
yaitu :
1. Bagi karyawan produksi, QA, satpam, dan penjaga mesin pembangkit
tenaga, jam kerjanya diatur dengan sistem shift, yaitu :
a. Shift pagi : pukul 06.30 15.00 WIB
b. Shift siang : pukul 15.00 23.00 WIB
c. Shift malam : pukul 23.00 06.30 WIB
2. Bagi karyawan selain tersebut diatas, jam kerjanya mulai pukul 08.00 16.30
WIB.


3.10.3 Jam kerja lembur
Diluar jam kerja wajib yang telah ditentukan oleh perusahaan, karyawan juga
bisa melaksanakan kerja lembur dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Untuk karyawan non manajemen mendapatkan uang sebagai upah lembur.
2. Supervisor dan Manajer tidak mendapatkan upah lembur.

3.10.4 Cuti
Setiap karyawan yang telah memenuhi syarat akan memperoleh hak cuti
kerja yaitu untuk masa kerja 1 tahun memperoleh hak cuti 12 hari dan untuk masa
kerja 6 tahun diberi hak cuti 1 bulan.

3.10.5 Fasilitas Karyawan
Sistem pemberian gaji disesuaikan dengan sistem kerja masing masing
karyawan dan tingkatannya dalam perusahaan. Untuk jam kerja umum, pemberian gaji
didasarkan atas jumlah jam kerja tiap bulannya. Karyawan perusahaan ini juga
menerima fasilitas dan tunjangan sesuai dengan jabatan strukturalnya yang diberikan
oleh perusahaan, antara lain:
1. Tunjangan transportasi sesuai dengan jabatan karyawan.
2. Poloklinik dengan fasilitas pengobatan dan pemeriksaan secara gratis.
3. Tunjangan jabatan untuk kepala bagian, manajer, dan direksi.
4. Premi asuransi yang besarnya disesuaikan dengan jabatan karyawan.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
49

5. Susu bubuk yang diberikan sebanyak dua kilogram bagi karyawan tetap dan satu
kilogram bagi karyawan tidak tetap.
6. Dua stel pakaian kerja per tahun.
7. Makan di kantin perusahaan pada waktu istirahat ketika masa aktif kerja.
8. Tunjangan hari raya
9. Darmawisata tiap setahun sekali.
10. Jaminan hari tua.
11. Penghargaan sesuai masa kerja dan bagi karyawan yang berprestasi.
12. Bantuan sosial, perkawinan, kelahiran, dan kematian.
13. Cuti, yaitu bagi karyawan yang telah bekerja selama satu tahun, maka diberikan
jatah cuti 12 hari, dan untuk masa kerja 6 tahun jatah cuti 1 buan.

Karyawan perusahaan merupakan sumber daya paling berharga bagi
perusahaan. Sejalan dengan hal itu, PT. Sari Husada (Tbk) meningkatkan SDM-nya
secara berkesinabungan melalui berbagai program pendidikan, pelatihan, seminar baik
yang dilakukan diluar maupun di dalam perusahaan. Secara rutin, perusahaan
mendatangkan pakar-pakar di bidangnya untuk memberikan pelatihan bagi para
karyawan. Selain itu, perusahaan memiliki trainers club yang terdiri dari para
karyawan berpengalaman yang dari waktu ke waktu membagikan ilmunya melalui
pelatihan atau seminar kepada karyawan lainnya. Sehingga dapat lebih meningkatkan
wawasan dan ketrampilan di tempat kerja.
Sistem pengelolaan SDM perusahaan diarahkan pada upaya optimalisasi
seluruh fungsi-fungsi dalam perusahaan. Sistem ini dirancang sedemikian rupa
sehingga kinerja setiap karyawan dapat terpantau dengan efektif dan dikembangkan
lagi sesuai minat dan kemampuannya, sehingga merefleksikan prinsip orang yang
tepat berada pada posisi yang tepat. Hal ini diharapkan akan berdampak positif bagi
pengembangan karir dan kompetensi para karyawan.

3.11 Struktur Organisasi
Struktur organisasi di PT Sari Husada berkembang menyesuaikan perusahaan,
dengan sistem garis dan staf, dimana setiap bawahan hanya bisa mendapatkan perintah
dari satu atasan saja, dan manajer atau pimpinan bagian lain tidak bisa memberikan
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
40

perintah kepada bagian lain meskipun garis kedudukannya masih dibawah manajer
tersebut.
Dikatakan sistem garis karena wewenang dan tanggung jawab kepada satu
orang atasan saja. Misalnya pada direktur produksi mempunyai wewenang terhadap
manajer proses, manajer PPIC, chief engineer, dan plant manager yang berada secara
vertikal dibawahnya. Namun direktur produksi tidak mempunyai wewenang terhadap
manajer direktur QA / R&D karena berada secara horizontal. Demikian juga
sebaliknya, manajer proses hanya bertanggung jawab kepada satu orang atasan saja
yang berada secara garis vertikal diatasnya yaitu direktur produksi.
Sedangkan berbentuk sistem staf dikarenakan adanya penasehat direksi yang
bertugas memberikan nasehat-nasehat, masukan, atau pandangan-pandangan kepada
direksi untuk mengambil keputusan yang tepat, tetapi tidak mempunyai wewenang
untuk memerintah bawahan karena secara formal yang berhak untuk itu hanya direksi.
Hal ini disebabkan karena kompleksnya persoalan-persoalan yang harus dihadapi oleh
direksi sehingga memerlukan bantuan staf penasehat. Dalam struktur organisasi PT
Sari Husada, dewan penasehat tidak dicantumkan.
Staf ahli terdiri dari ahli non struktural, berfungi sebagai penasehat sesuai
dengan bidang keahliannya, yang masing-masing terdiri dari :
1. Penasehat bidang mesin-mesin
2. Penasehat bidang kontrol kualitas dan produksi
3. Penasehat bidang pembukuan
4. Penasehat tentang keselamatan kerja
5. Penasehat tentang hukum
Ada tenaga ahli disamping staf yang melakukan inspeksi mendadak tiap tahun sekali
untuk mengevaluasi dan memberikan saran-saran perbaikan perusahaan.
Sistem garis dan staf banyak digunakan oleh perusahaan besar karena memiliki
kelebihan, antara lain :
1. Asas kesatuan komando tetap ada, pimpinan tetap dalam satu tangan.
2. Terdapat pembagian tugas yang jelas antara pimpinan staf dan pelaksana.
3. Setiap organisasi garis dan staf bersifat fleksibel karena dapat ditempatkan
pada organisasi besar maupun kecil.
4. Mudah melakukan koordinasi karena ada pembagian tugas yang jelas.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
41

5. Biasanya moral dan disiplin karyawan tinggi karena tugas sesuai dengan
spesialisasinya.
Selain memiliki kelebihan, sistem garis dan staf juga memiliki kelemahan,
yaitu :
1. Sering terjadi persaingan yang tidak sehat karena masing-masing menganggap
tugas yang dilaksanakan adalah yang terpenting.
2. Solidaritas pegawai kurang karena ada pegawai yang tidak saling mengenal.
Pemegang kekuasaan tertinggi di PT Sari Husada adalah pemilik perusahaan yaitu
Danone Group. Untuk mengevaluasi jalannya perusahaan, Danone Group
mengangkat Dewan Komisaris yang terdiri dari seorang presiden/ketua dan tiga orang
anggota Dewan Komisaris. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan secara
umum dan atau serta memberikan nasehat kepada direksi.
Dewan direksi terdiri dari President Director, Operation Director, Human Resource
Director, Medical Director, Marketing Director, Finance Director, Legal and
Corporate Affairs Director, Supply Chain Director, Research and Development
Director, Sales Director, SSD Director. Dewan Direksi tersebut bertanggung jawab
langsung kepada dewan komisaris.Dewan direksi ini menjalankan pelaksanaan
pengurusan sehari-hari. Adapun dibawah dewan direksi ada lima jenjang jabatan lain
yaitu : jenjang manajer, jenjang superintendent, supervisor, non management atau
karyawan biasa.
Tugas dan tanggung jawab dari beberapa bagian dalam struktur organisasi PT Sari
Husada, yaitu :
1. Direksi
Kedudukan direksi dalam perusahaan adalah untuk mengelola perusahaan secara
penuh.Direksi mempunyai wewenang untuk mengangkat dan mengawasi pegawai,
sehingga direksi mempunyai tanggung jawab penuh kepada dewan komisaris besar.
2. Dewan Direksi
Staf direksi bertugas :
a. Mengumpulkan dan menyusun data untuk laporan kepada instansi eksternal
yang memerlukan.
b. Menyiapkan anggaran belanja tahunan dan bulanan dari perusahaan.
c. Pelaksanaan kegiatan administrasi sesuai dengan tugas-tugas yang diberikan
direksi.
!"#$%&'#()' +',)- +"./"%'#)
!"#$%"& ()%*" +%",-), +./ 0"%1 234"5" 6 7$89","%-"
42

3. Manajer
Manajer yang bertanggung jawab langsung kepada direksi antara lain :
a. Manajer Produksi
Merencanakan, mengoreksi kegiatan-kegiatan yang meliputi processing dan
drum dryer, finishing dan packing untuk mencapai efisiensi.
Meneliti dan mengawasi inventarisasi bagian-bagian, biro-biro dan seksi-seksi
dibawahnya.
b. Manajer Quality Assurance
Bertanggung jawab atas pemeliharaan material, produk, serta alat-alat
manajemen quality assurance.
Melakukan pengembangan produk, penciptaan produk baru, dan pengadaan
bahan-bahan.
c. Manajer Pemasaran
Menyusun perencanaan sales promotion dan advertising yang tepat, guna
menaikkan volume penjualan.
Menyusun anggaran belanja tahunan dan bulanan.
4. Kepala Bagian
Kepala bagian bertugas mengkoordinir dan memimpin semua aktifitas yang menjadi
bidangnya, serta memberikan laporan secara lisan maupun tulisan kepada atasannya.

You might also like