2007730099 Nama : Tn. G Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 21 tahun Alamat : Budi mulya, Pademangan Agama : Islam Pekerjaan : Mahasiswa Status Pernikahan : Belum Menikah MRS : 24 Maret 2011 IDENTITAS PASIEN Anamnesis (Autoanamnesis) Keluhan Utama Muntah sejak 10 jam SMRS Keluhan Tambahan Mual Nyeri perut kanan atas Demam Nafsu makan menurun Lemas Feses seperti dempul Urin seperti air teh 1 minggu SMRS (17 Maret 2011) Pasien merasa lemas, demam dan nafsu makan menurun 3 hari SMRS (22 Maret 2011) Pasien merasa mual, nyeri perut, feses berwarna seperti dempul dan urin berwarna seperti teh 10 jam SMRS (24 Maret 2011) Pasien muntah-muntah berisi makanan yang dimakan, darah (-), warna muntahan pasien tidak tahu. Saat di RS (24 Maret 2011) Pasien tampak lemas, mual-muntah, nyeri perut kanan atas dan demam. Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang dengan keluhan muntah- muntah sejak 10 jam yang lalu, hilang timbul. Terutama dirasakan setelah makan/minum. Muntah sebanyak lebih dari 5x. Muntahan terdiri dari makanan yang dimakan oleh pasien, darah (-), tidak menyemprot, jumlah 50cc. Mual sejak 3 hari yang lalu, terus menerus. Nyeri perut kanan atas sejak 3 hari yang lalu, seperti ditusuk, hilang timbul, tidak pasti kapan timbulnya. Demam yang hilang timbul, lebih terasa pada malam hari sejak 1 minggu yang lalu. Lemas dan nafsu makan menurun sejak seminggu yang lalu, dirasakan terus menerus. BAB keras, feses berwarna putih (dempul) sejak 3 hari yang lalu. BAK normal, urin berwarna seperti teh sejak 3 hari yang lalu. Riwayat maag sejak 1 tahun yang lalu, DM dan Hipertensi disangkal. Riwayat hepatitis disangkal. Riwayat Penyakit Dahulu: Tidak ada yang sakit seperti ini. Riwayat DM, Hipertensi dan hepatitis disangkal. Riwayat Penyakit Keluarga: Riw. Alergi Riw. Pengobatan: Antasida tidak ada perbaikan -Alergi obat (-) -Alergi makanan (-) Pasien sering telat makan karena aktivitas padat
Riw. Psikososial: PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : Tampak sakit sedang, Compos Mentis Tanda vital : TD : 100/60 mmHg Suhu : 38 0 C Pernapasan : 16x/menit Nadi : 96x/menit Berat badan : 57 kg Tinggi Badan : 175 cm Status gizi : BB/TB 2 = 18,61 PEMERIKSAAN GENERAL Kepala Normochepal Rambut hitam, tidak rontok, distribusi merata Mata Reflex pupil (+), isokor Sklera ikterus (+) Konjungiva anemis (-) Hidung Deviasi septum nasi (-) Sekret (-), epistaksis (-), Lidah dan Mulut Bibir kering (+) Lidah kotor (+), agak kuning
Leher Pembesaran KGB dan kel. Tyroid (-) Dada Normochest JANTUNG Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat Palpasi Ictus cordis teraba
Perkusi batas kiri jantung linea mid klavikula sinistra ics 5, batas kanan jantung linea sternalis dextra ics 4
Auskultasi Bunyi jantung I dan II murni Murmur (-), Gallop(-)
PARU Inspeksi Dada simetris Tidak ada retraksi Tidak ada bagian dada yang tertinggal Palpasi Nyeri tekan (-) Vokal Fremitus kanan = kiri
Perkusi sonor di ke-2 lap paru batas paru- hepar setinggi ICS 5 Auskultasi Vesikuler + Rhonki - / - Wheezing - / - Abdomen Inspeksi Perut supel, Massa (-) Striae (-) Caput medusa (-)
Palpasi Nyeri tekan epigastrium dan kuadran kanan atas (+) Hepatomegali (+), 2 jari dibawah arcus costae, permukaan rata, konsistensi lunak, tepi lancip nyeri tekan (+) Splenomegali (-) Ballotement (-)
Auskultasi Bising Usus (+) normal Ekstremitas Atas Bawah Sianosis -/- -/- Akral hangat hangat Edema -/- -/-
Pemeriksaan Darah Perifer Hasil Satuan Nilai rujukan Hb 14,7 g/dl 12,5-15,5 Leukosit 5,4 Ribu/mm3 4,5 12,5 Trombosit 173 Ribu/mm3 140-392 Hematokrit 46 % 40 - 52 LABORATORIUM (25-3-2011) Pemeriksaan Kimia Klinik Hasil Satuan Nilai rujukan Bilirubin Total 4,3 mg/dl < 0,1 Bilirubin direk 3,1 mg/dl < 0,3 Bilirubin Indirek 1,2 mg/dl < 0,8 Pemeriksaan Penanda Hepatitis Hasil Satuan Nilai rujukan HBsAg 0,380 (Nonreaktif) Non-reaktif Anti HCV 0,20 (Nonreaktif) Non-reaktif
LABORATORIUM (28-3-2011) Pemeriksaan Kimia Klinik Hasil Satuan Nilai rujukan SGOT (AST) 770 U/L 10-34 SGPT (ALT) 1625 U/L 9-43 Bilirubin Total 7,1 mg/dl < 0,1 Bilirubin direk 4,3 mg/dl < 0,3 Bilirubin Indirek 2,8 mg/dl < 0,8 Pemeriksaan Penanda Hepatitis Hasil Satuan Nilai rujukan Anti HAV IgM 4,05 (reaktif) index < 0,80 (Non-reaktif ) 0,80 1,20 (grayzone) > 1,20 (reaktif) LABORATORIUM (31-3-2011) RESUME. . . Seorang laki-laki berusia 21 tahun datang ke RSIJ Cempaka putih dengan keluhan muntah-muntah sejak 10 jam yang lalu, mual, nyeri perut kanan atas, demam, lemas dan nafsu makan menurun. BAB keras, feses berwarna putih (dempul). BAK normal, urin berwarna seperti teh.
Dari pemeriksaan Fisik: Demam (+), sklera ikterik (+/+), nyeri tekan epigastrium dan kuadran kanan atas (+), ikterus (+), hepatomegali 2 jari dibawah arcus costae (+).
DAFTAR MASALAH Hepatitis A Dispepsia ASSESMENT 1. Hepatitis A Berdasarkan : Anamnesis : Pasien mengeluh nyeri pada kuadran kanan atas sejak 3 hari yang lalu, seperti ditusuk-tusuk, tidak pasti kapan munculnya. Pasien juga mengeluhkan demam, mual, muntah, lemas, nafsu makan menurun dan urin seperti air teh. Pem. Fisik : suhu badan 38 0 C, Sklera, kulit & lidah ikterus, nyeri tekan pada daerah epigastrium dan kuadran kanan atas dgn adanya hepatomegali (2jari dibawah arc. Costae) Berdasarkan hasil pem. Lab: SGOT/SGPT meningkat, Anti HAV IgM reaktif, Bilirubin total dan bilirubin direk yang meningkat. DD : - Rencana diagnostik: Monitoring kadar Bilirubin, SGOT, SGPT, Alkali fosfatase, DPL USG
Rencana terapi: Istirahat : tirah baring Diet tinggi protein Medikamentosa : Analgesik (Tramadol 1 x 50 mg) Antipiretik (Pamol 3 x 500 mg) Hepatoprotektor (Curcuma 2 x 200 mg) Antiemesis (Cendantron tab 2 x 4 mg)
Lanjutan ASSESMENT 2. Dispepsia Berdasarkan : Anamnesis : Pasien mengeluh muntah-muntah sejak 10 jam yang lalu, Pasien juga mengeluhkan mual, nyeri perut kanan atas, dan nafsu makan menurun. Pem. Fisik : Nyeri tekan pada daerah epigastrium dan kuadran kanan atas dgn adanya hepatomegali (2jari dibawah arc. Costae) Pem. Lab: SGOT/SGPT meningkat, Anti HAV IgM reaktif, Bilirubin total dan bilirubin direk yang meningkat. WD: Dispepsia e.c Hepatitis A DD : Dispepsia e.c Gastritis Dispepsia fungsional Rencana diagnostik: Monitoring DPL, endoskopi, Barium meal.
Rencana terapi: Istirahat : tirah baring Diet rendah lemak Medikamentosa : - IVFD asering, 20 tpm dalam 8 jam - Antiemesis (cendantron) - H2Blocker (ranitidin 2 x 150 mg) Lanjutan S : Belum BAB sejak 1 hari yang lalu, BAK masih seperti air teh, O : keadaan umum : komposmetis TTV : TD : 110/70 mmHg RR: 16x/mnt HR: 96x/mnt T: 36,5C Mata : Sklera ikterik (+) Abdomen : BU (+), nyeri tekan (-) Lab : Anti HAV IgM reaktif Bilirubin total: 5,3 mg/dl (me) SGOT: 727 U/L (me) Bilirubin direk: 3,4 mg/dl (me) SGPT: 1139 U/L (me) Bilirubin indirek: 1,9 mg/dl (me) A : Hepatitis A P : Monitoring SGOT, SGPT, Bilirubin total dan bilirubin direk, DPL Tirah baring, diet rendah lemak, curcuma
9 April 2011 EVALUASI HEPATITIS A Definisi: Infeksi sistemik yang dominan menyerang hati dengan gejala klinis yang khas seperti malaise, mual, muntah, diare dan demam ringan yang diikuti dengan munculnya urin yang berwarna gelap, ikterus dan hepatomegali. (Harrisons manual of medicine 17 th
edition)
ETIOLOGI
- Virus hepatitis A (HAV) adalah RNA virus yang digolongkan dalam picornavirus, subklasifikasi sebagai hepatovirus. - single stranded dengan molekul RNA linier 7,5 kd, dan tidak memiliki selubung (envelope). - Struktur dari capsid antigennya terdiri atas 4 polipeptida, yaitu Viral protein (VP1-VP4 serta berisi genome-linked protein (VPg) yang membantu virus menembus ribosom sitoplasma. Virus ini bereplikasi di sitoplasma hepatosit yang terinfeksi.
PREVALENSI
PREVALENSI
- Secara epidemiologis HVA dapat timbul secara epidemi, tetapi dapat pula sporadic. - Di seluruh dunia angka kejadian infeksi HVA mencapai 1,4 juta kasus per tahunnya. - Di Indonesia HVA terjadi sepanjang tahun dan umumnya bersifat endemis. - Hal ini kemungkinan disebabkan karena sanitasi dan kesehatan lingkungan yang kurang baik. - Hepatitis A masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar dari 39,8-68,3%.
FAKTOR RESIKO
- Wisatawan internasional dari negara berkembang dimana terdapat endemik HAV - Orang yang tinggal di daerah endemik hepatitis A - Anak-anak prasekolah yang berada di pusat penitipan anak, orang tua dan saudara nya pegawai pusat penitipan anak - penduduk dan petugas dari suatu komunitas yang tertutup (institusi) asrama, panti asuhan - pengungsi yang tinggal di tenda sementara akibat suatu bencana - orang dengan penyakit hati kronis - perusahaan pelayanan makanan/penyaji makanan - Perilaku seks oral-anal - Pemakaian bersama pada IVDU - Tidak terbukti adanya penularan maternal-neonatal - Transmisi melalui transfusi darah sangat jarang
Manifestasi klinis: Fase inkubasi Merupakan waktu antara masuknya virus dan timbulnya gejala atau ikterus. Untuk hepatitis A masa inkubasinya adalah 15-50 hari (rata-rata 30 hari).
Fase prodromal (praikterik) Berlangsung selama 1-2 minggu Malaise, mialgia, artalgia, mudah lelah, anoreksia, mual- muntah Nyeri abdomen kanan atas/epigastrium
Fase Ikterik Ikterus muncul Setelah timbul ikterus jarang terjadi perburukan gejala prodromal, tetapi justru akan terjadi perbaikan klinis yang nyata.
Fase Konvalesen Ikterus dan keluhan lain menghilang Nafsu makan membaik Keadaan akut biasanya akan membaik dalam 2-3 minggu PATOGENESIS
- Sistem imun bertanggung jawab untuk terjadinya kerusakan sel hati melibatkan respons CD8 dan CD4 sel , produksi sitokin di hati dan sistemik. DIAGNOSIS
- Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala yang dikeluhkan dan pemeriksaan laboratorium. khususnya pemeriksaan serologi. - IgM anti HAV dapat dideteksi selama fase akut dan 3-6 bulan setelahnya. - Anti HAV yang positif tanpa IgM anti HAV mengindikasinkan infeksi lampau. Penatalaksanaan:
Pada dasarnya, Hepatitis A dapat sembuh secara spontan. Tujuan dari terapi adalah untuk pemulihan keadaan pasien serta pemberian terapi umum yang bersifat suportif dan mencegah penularan. Rawat jalan, kecuali pasien dengan mual atau anoreksia berat yang akan menyebabkan dehidrasi. Aktivitas fisik yang berlebihan dan berkepanjangan harus dihindari Pembatasan aktivitas sehari-hari tergantung dari derajat kelelahan dan malaise Tirah baring Mempertahankan asupan kalori dan cairan yang adekuat (Diit Hati) Tidak ada pengobatan spesifik untuk Hepatitis A, namun fitofarmaka dianjurkan
PENCEGAHAN Pencegahan dengan imunoprofilaksis Imunoprofilaksis sebelum paparan Vaksin HAV yang dilemahkan (Efektivitas tinggi (Angka proteksi 94- 100%) dan efektivitas proteksi selama 20-50 thn Dosis dan jadwal vaksin HAV > 19 tahun: 2 dosis HAVRIX HAVRIX (1440 Unit Elisa) dengan interval 6-12 bulan Anak > 2 tahun: 3 Dosis HAVRIX (360 Unit Elisa), 0, 1, dan 6-12 bulan atau 2 Dosis (720 Unit Elisa), 0, 6-12 bulan.
Imunoprofilaksis pasca paparan Keberhasilan vaksin HAV pada pasca paparan belum jelas Dosis dan jadwal pemberian immunoglobulin: Dosis 0,02 ml/kg, suntikan pada daerah deltoid sesegera mungkin setelah paparan Toleransi baik, nyeri pada daerah suntikan
Hepatitis Relaps Hepatitis Fulminan
Dubia et bonam.
AKIBAT DARI INFEKSI Anak-anak Dewasa Infeksi tidak nyata (subklinis) 80-95% 10-25% Ikterus 5-20% 75-90% Sembuh total > 98% > 98% Menjadi Hepatitis kronis Tidak pernah Tidak pernah Angka kematian 0,1% 0,3-2,1%