You are on page 1of 35

M Farid Rakhman, S.

Ked
I1A008039

Pembimbing : DR. dr. Edi Hartoyo, Sp.A (K)
Laporan Kasus

Insidensi pada anak tertinggi
usia 3-6 tahun 1.037 kasus per
100.000 populasi dan 1.172
kasus pada usia 7-19 tahun.
Di Indonesia insidensi
ditemukan sepanjang tahun
(>100 kasus per 100.000
populasi per tahun).
terdapat di seluruh dunia
21,7 juta terinfeksi, 217.000
kematian diseluruh dunia
(2004)

isolat Salmonella yang paling
sering dengan insiden 500
per 100.000 (0,5%)
RESUME ANAMNESIS
Nama penderita : An. Ahmad Rido
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 9 bulan
RMK : 110 14 25
RPS

+ 2 hari SMRS febris timbul mendadak, terus-menerus,
tidak turun dengan obat. 1 hari kemudian BAB cair 4x, gelas
tiap BAB, kuning kehijauan, lendir, darah (-), vomitus 12x, berisi
makanan, 1/8 gelas tiap muntah. Air mata (+), minum seperti
biasa.
Selama sakit, frekuensi menyusu normal. Kejang tidak ada,
batuk pilek tidak ada, sesak nafas tidak ada, keluar darah dari
hidung tidak ada, bintik kemerahan dikulit tidak ada.


Riwayat Penyakit dahulu
Anak tidak pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya. Anak
tidak pernah masuk RS sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Saudara kandung penderita meninggal akibat leukemia.
Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Riwayat Antenatal :
Ibu pasien rutin memeriksakan kehamilan ke puskesmas setiap bulan
selama hamil. Selama hamil ibu mendapat pil penambah darah, suntikan
TT sebanyak 2 kali, tidak pernah sakit, maupun menderita keputihan.
Kesimpulan : Riwayat antenatal anak baik
Riwayat Natal :
Spontan/tidak spontan : Spontan
Nilai APGAR : Lahir langsung menangis, kulit kemerahan
Berat badan lahir : 2600 gr
Panjang badan lahir : ibu tidak tahu
Lingkar kepala : Ibu tidak tahu
Penolong : Bidan
Tempat : Di rumah
Kesimpulan : Riwayat natal anak baik



Riwayat Neonatal :
Gerakan anak aktif, menagis kuat, tidak pernah kuning, dan tidak pernah menderita
penyakit berat.
Kesimpulan : Riwayat neonatal anak baik
Riwayat Perkembangan
Tiarap : - bulan
Merangkak : - bulan
Duduk : - bulan
Berdiri : - bulan
Berjalan : - bulan
Saat ini : Anak dapat duduk, merangkak meraih mainan, memindahkan
benda ke tangan yang lain, melempar benda, dan mengeluarkan kata ma ba
Kesimpulan : Riwayat perkembangan anak sesuai umur
Riwayat Imunisasi :





Kesimpulan : Riwayat imunisasi anak lengkap






Nama Dasar
(umur dalam
hari/bulan)
Ulangan
(umur dalam bulan)
BCG 1 bulan -
Polio 0 2 4 6 -
Hepatitis B 2 4 6 -
DPT 2 4 6 -
Campak - -
Makanan
0 - 6 bulan : ASI ekslusif, jadwal sesuai kemauan anak. Lama menyusu 10 15
menit.
6 sekarang : ASI, PASI, bubur tam, jadwal sesuai kemauan anak.
Kesimpulan : Kualitas dan kuantitas makanan anak cukup
Riwayat Keluarga
Ikhtisar keturunan :




Susunan keluarga :




Kesimpulan : Dalam keluarga tidak ada riwayat mederita penyakit sama
Riwayat Sosial Lingkungan
Anak tinggal bersama kedua orang tua dirumah kayu berukuran 4 x 7 m
2
, terdiri dari 1
kamar tidur, 1 dapur, dan 1 kamar mandi beserta WC. Terdapat 2 pintu dan 6 jendela
yang sering dibuka. Sumber air minum dari air galon, sedangkan untuk mandi dan cuci
menggunakan air sungai. Sampah rumah tangga dibuang ke sungai atau dikumpulkan di
depan rumah.
Kesimpulan : Sosial lingkugan anak kurang bersih










No. Nama Umur L/P Keterangan
1. Tn A 29 th L Sehat
2. Ny NA 29 th P Sehat
3. An. SA 4 th L Meninggal
4. An H 9 bln P Sakit
Resume Pemeriksaaan Fisik
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis GCS : 4 - 5 - 6
Tensi : tdl
Nadi : 84 kali/menit, reguler, kuat angkat
(bradikardi relatif )
Pernafasan : 32 kali/menit
Suhu : 38,2 C
Berat badan : 6400 gr
Panjang/tinggi badan : 64 cm
Lingkar Lengan Atas (LLA) : 13 c
Lingkar Kepala : 45 cm
Mata : Anemis (+/+). Mata cekung (-/-)
Mulut : kering (-), lidah kotor (-)
Toraks/Paru : Simetris, retraksi (-), FV simetris,
Sonor, Sn. Bronkovesikular
Jantung : S1 > S2 tunggal, bising (-)
Abdomen : Datar, BU (+) N, H/L/M tidak teraba,
timpani
Ekstremitas : hangat, edema (-), parese (-)
Susunan saraf : dbn, N I N XII sulit dievaluasi
Genitalia : laki-laki, dbn
Anus : dbn

Jenis
pemeriksaan
Satuan
Nilai
Normal
26 Maret 2014
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Hematokrit
Trombosit
RDW-CV
gr/dl
ribu /u l
juta /u l
vol%
ribu /u l
%
9.5 14.0
4.0 10.5
3.50 5.20
29 43
150 450
11.5 14.7
9.4
20.2
4.29
29
505
15.9
MCV
MCH
MCHC
fl
pg
%
80.0 97.0
27 32
32.0 38.0
67.7
21.9
32.4
Gran %
Limfosit %
MID %
neutrofil #
Limfosit #
MID #
%
%
%
ribu/ul
ribu/ul
ribu/ul
50.0-70.0
25.0 40.0
4.0 11.0
2.50-7.00
1.25 4.00
71.4
21.7
6.9
14.40
4.4
1.4
DIAGNOSIS
1. Diagnosa banding :
1). Observasi febris H2 ec susp. GEA tanpa dehidrasi
Observasi febris H2 ec susp demam tifoid
2). Anemia mikrositik hipokromik et causa inflamasi
Anemia mikrositik hipokromik et causa defisiensi Fe
Anemia mikrositik hipokromik et causa thalasemia mayor
2. Diagnosa Kerja :
Observasi febris H2 ec susp GEA tanpa dehidrasi + Anemia
mikrositik hipokromik et causa inflamasi
3. Status Gizi :
NCHS : BB/U = -3<SD<-2 (kurang)
PB/U = SD< -3 (sgt pendek)
BB/TB = -1<SD<0 (normal)
CDC 2000 = 6.4/7 x 100%=91.4 (Normal)

USULAN PEMERIKSAAN
Cek MDT, serum iron, feritin serum, dan TIBC
Feses lengkap
Biakan darah
Tubex test/widal test
PENATALAKSANAAN
IVFD D5 NS 6 tpm
Injeksi ceftriaxon 2x250 mg
Zink 1x20 mg
PO ibuprofen 4x1/2 Cth
PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad bonam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam

27 Maret 2014 28 Maret 2014 29 Maret 2014 30 Maret 2014 31 Maret 2014
SUBJEKTIF
Demam + + + + +
Muntah + 5x + 1x + 2x + 1x + 1x
BAB cair + 4x - + 3x + 3x 1x, ampas +, cair <
Minum + + + < <
Makan - + + - <
BAK + + + < 1000 cc
Irritable +
OBJEKTIF
Tanda vital
N (x/mnt) 102 102 132 130 135
RR (x/mnt) 42 42 42 28 45
T (
0
C) 38.8 38.3 38 38 38
Sa O2 (%) Tdl Tdl Tdl Tdl 95
Pem. Fisik
Kulit
Pucat - - - - -
Purpura - - - - -
Turgor Cepat kembali Cepat kembali Cepat kembali lambat kembali lambat kembali
Mata
Anemis +/+ +/+ -/- -/- -/-
Ikterik -/- -/- -/- -/- -/-
Hidung PCH (-) PCH (-) PCH (-) PCH (-) PCH (-)
Mulut
Mukosa bibir Lembab Lembab Lembab Kering Kering
Sianosis - - - - -
Leher P> KGB +/- +/- +/- - -
Thorax Dbn Dbn Dbn Dbn Dbn
Abdomen Dbn Dbn Dbn Dbn Dbn
Ekstremitas
Akral/Genu Hangat Hangat Hangat Hangat Hangat
Edema + - - - -
Parese - - - - -
ASSESMENT Diare akut +
anemia
Diare akut +
anemia
hipokromik
mikrositik
Diare akut +
anemia
hipokromik
mikrositik
Diare akut
dehidrasi ringan
sedang + anemia
hipokromik
mikrositik
Diare akut
dehidrasi ringan
sedang + anemia
hipokromik
mikrositik
PLANNING - IVFD D5
NS 15 tpm
mikro
stop
- PO
paracetamo
l syr 3x
Cth
- Lacto B 2x1
- Trolit bila
BAB
- Zink 20 mg
1x1
- Pro MDT
- PO
paracetamo
l syr 3x
Cth
- Lacto B 2x1
- Trolit bila
BAB
- Zink 20 mg
1x1
- MDT (+)
- Co.
Hematologi
divisi

- PO
paracetamol
syr 3x Cth
- Lacto B 2x1
- Trolit bila
BAB
- Zink 20 mg
1x1
- R/ rontgen
paru


- PO
paracetamol
syr 3x Cth
- Lacto B 2x1
- Trolit bila
BAB
- Zink 20 mg
1x1
- Co. Dr.
Nurul, Sp.A
tentang
dehidrasi
advice
pasang infus
maintenanc
e
- IVFD D5
NS 26 tpm
mikro
- Rontgen
Paru Normal
- PO
paracetamol
syr 3x Cth
- Lacto B 2x1
- Trolit bila
BAB
- Zink 20 mg
1x1
- IVFD D5
NS 26 tpm
mikro
1 April 2014 2 April 2014 3 April 2014 4 April 2014
SUBJEKTIF

Demam + +
+ +
Muntah + 1x + 1x
- -
BAB cair 1x, ampas +, cair < 1x, ampas <
- -
Minum + +
+ +
Makan + +
+ +
BAK + +
+ +
Irritable + +
- -
OBJEKTIF

Tanda vital

N (x/mnt) 132 120
117 110
RR (x/mnt) 54 43
40 38
T (
0
C) 38 38,2
38,3 38,3
Sa O2 (%) 94 97
tdl tdl
Pemeriksaan Fisik

Kulit

Pucat - -
- -
Purpura - +
+ +
Turgor cepat kembali cepat kembali
cepat kembali cepat kembali
Mata

Anemis -/- -/-
-/- -/-
Ikterik -/- -/-
-/- -/-
Hidung PCH (-) PCH (-)
PCH (-) PCH (-)
Mulut

Mukosa bibir lembab lembab
lembab lembab
Sianosis - -
- -
Leher P> KGB - -
- -
Thorax Dbn Dbn
Dbn Dbn
Abdomen Dbn Dbn
Dbn Dbn
Ekstremitas

Akral/Genu Hangat Hangat
Hangat Hangat
Edema - -
- -
Parese - -
- -
ASSESMENT Diare akut +
anemia
hipokromik
mikrositik
Observasi febris
H9 + vomitus +
anemia
hipokromik
mikrositik
Demam tifoid +
anemia mikrositik
hipokromik
Demam tifoid +
anemia mikrositik
hipokromik
PLANNING - PO
paracetamol
syr 3x Cth
- Lacto B 2x1
- Trolit bila
BAB
- Zink 20 mg 1x1
- IVFD D5 NS
26 tpm mikro
- PO ibuprofen
syr 4x 1 Cth
- IVFD D5 NS
26 tpm mikro
- PO ibuprofen
syr 4x1 Cth
- IVFD D5
NS 6 tpm K/P
- Saran PK :
retikulosit,
LDH,
bilirubin, SI
TIBC, Feritin
- Co dr. Hasni
advice :
lakukan cek
lab sesuai PK
ditambah
widal test
- R/ co divisi
infeksi
- PO ibuprofen
syr 4x1 Cth
- IVFD D5
NS 6 tpm K/P
- Cefotaxime inj.
2x250 mg
- Hasil
retikulosit,
LDH,
bilirubin, widal
(+)
- R/ Cek
urinalisa
- Alih rawat
divisi infeksi
5 April 2014 6 April 2014 7 April 2014 8 April 2014
SUBJEKTIF
Demam - - + -
Muntah - - - -
BAB cair - - - -
Minum + + + +
Makan + + + +
BAK + + + +
Irritable - - - -
OBJEKTIF
Tanda vital
N (x/mnt) 96 108 108 122
RR (x/mnt) 28 28 28 36
T (
0
C) 37 36.8 37.6 37.2
Sa O2 (%) tdl tdl tdl tdl
Pemeriksaan Fisik
Kulit
Pucat - - - -
Purpura - - - -
Turgor cepat kembali cepat kembali cepat kembali cepat kembali
Mata
Anemis -/- -/- -/- -/-
Ikterik -/- -/- -/- -/-
Hidung PCH (-) PCH (-) PCH (-) PCH (-)
Mulut
Mukosa bibir lembab lembab lembab lembab
Sianosis - - - -
Leher P> KGB - - - -
Thorax Dbn Dbn Dbn Dbn
Abdomen Dbn Dbn Dbn Dbn
Ekstremitas
Akral/Genu Hangat Hangat Hangat Hangat
Edema - - - -
Parese - - - -
ASSESMENT Demam tifoid +
anemia mikrositik
hipokromik
Demam tifoid +
anemia mikrositik
hipokromik
Demam tifoid +
anemia mikrositik
hipokromik
Demam tifoid +
anemia mikrositik
hipokromik
PLANNING - PO ibuprofen
syr 4x1 Cth
- IVFD D5
NS 6 tpm K/P
- Cefotaxime
3x250 mg
- Urinalisa (+)
- PO ibuprofen
syr 4x1 Cth
- IVFD D5
NS 6 tpm K/P
- Cefotaxime
3x250 mg
- PO ibuprofen
syr 4x1 Cth KP
- IVFD D5
NS 6 tpm K/P
- Cefotaxime
3x250 mg
- PO ibuprofen
syr 4x1 Cth KP
- IVFD D5
NS 6 tpm K/P
- Cefotaxime
3x250 mg
- BLPL
Beri antibiotik
Amoxycillin syr
3x1 cth
Jenis pemeriksaan Satuan Nilai Normal
28 Mar
2014
3 Apr
2014
5 Apr 2014
Hemoglobin
Leukosit
Eritrosit
Hematokrit
Trombosit
RDW-CV
gr/dl
ribu /u l
juta /u l
vol%
ribu /u l
%
9.5 14.0
4.0 10.5
3.50 5.20
37 47
150 450
11.5 14.7
9.3
11.9
4.14
28.1
310
16.3

MCV
MCH
MCHC
fl
pg
%
80.0 97.0
27 32
32.0 38.0
68.0
22.4
33.0

Gran %
Limfosit %
MID %
Gran #
Limfosit #
MID #
%
%
%
ribu/ul
ribu/ul
ribu/ul
50.0-70.0
25.0 40.0
4.0 11.0
2.50-7.00
1.25 4.00
44.4
46.1
9.5
5.30
5.5
1.1

LDH U/l 225-450 837
Bilirubin total mg/dl 0.2-1.2 0.66
Bilirubin direk mg/dl 0-0.4 0.26
Bilirubin indirek mg/dl 0.2-0.6 0.4
Jenis pemeriksaan Satuan Nilai Normal
28 Mar
2014
3 Apr
2014
5 Apr 2014
Salmonela Typhi O Negative Negative
Salmonela Typhi H Negative Negative
Salmonela Paratyphi AO Negative Negative
Salmonela Paratyphi AH Negative 1/40
Salmonela Paratyphi BO Negative Negative
Salmonela Paratyphi BH Negative 1/40
Salmonela Paratyphi CO Negative Negative
Salmonela Paratyphi CH Negative 1/40
Jenis pemeriksaan Satuan
Nilai
Normal
28 Mar
2014
3 Apr
2014
5 Apr 2014
Kekeruhan Kuning jernih Kuning
keruh
BJ 1.005-1.030 1.005
pH 5-6.5 6.5
Keton Negative Negative
Albumin Negative Negative
Glukosa Negative Negative
Bilirubin Negative Negative
Darah samar Negative Negative
Nitrit Negative Positif
Urobilinogen 0.1-1.0 0.1
Leukosit Negative Negative
Sedimen urin
Leukosit 0-3 2-3
Eritrosit 0-2 1-2
Silinder Negative Negative
Epitel +1 +1
Bakteri Negative +4
Kristal Negative Negative
Hasil MDT (28 Maret 2014)
Eritrosit : Mikrositik hipokrom anisopoikilositosis,
fragmentosit (+)
Leukosit : Kesan jumlah meningkat, morfologi normal,
sel muda (-) diff count 0/0/2/50/43/5
Trombosit : Kesan jumlah dan morfologi normal
Kesan : Anemia hipokromik mikrositik
anisopoikilositosis dengan linfositosis
DD hemolitik, defisiensi besi.
Saran : Retikulosit, LDH, bilirubin
total/direk/indirek, SI TIBC feritin

GEA tanpa
dehidrasi
Demam
hari ke 9
Demam
tifoid
Anemia Hipokromik Mikrositik
Salmonella typhi, S. paratyphi A, S. paratyphi B (S.
schott-mulleri), S. paratyphi C (S. hidsch feldri)
3 macam antigen,
Antigen O (Antigen somatik), yaitu terletak pada
lapisan luar dari tubuh kuman. Bagian ini mempunyai
struktur kimia lipopolisakarida atau disebut juga
endotoksin.
Antigen H (Antigen Flagella), yang terletak pada
flagella, fimbriae atau pili dari kuman
Antigen Vi yang terletak pada kapsul (envelope) dari
kuman yang dapat melindungi kuman terhadap
fagositosis.

Demam 2 9 hari
BAB cair 4x
Muntah 12x
BAK, minum normal
Turgor cepat kembali
Muncul rash hari ke 9-11
Irritable hari ke 7-10

Temuan
Klinis
Sering tidak khas dan
bervariasi pada anak
Demam
Gejala gastrointestinal
Gangguan kesadaran
Teori
panas (100%)
anoreksia (88%)
nyeri perut (49%)
muntah (46%)
obstipasi (43%)
diare (31%)
kesadaran delirium
(16%)
somnolen (5%)
sopor (1%)
lidah kotor (54%),
meteorismus (66%),
hepatomegali (67%)
splenomegali (7%)
Setiabudi dkk frekuensi diare lebih sering ditemukan
pada anak < 5 tahun dibandingkan dengan obstipasi.
Stephen dan Levine (2002) obstipasi lebih sering
ditemukan pada anak yang lebih tua dan dewasa,
sedangkan diare (green pea-soup like stool) lebih sering
pada usia lebih muda.

Sinha dkk, anak < 5 tahun memperlihatkan kejadian
yang lebih kecil dalam pemeriksaan fisik seperti bradikardi
relatif, lidah tifoid, dan hepatomegali.
KASUS
Darah Tepi
Anemia
Leukositosis
Limfositosis
Biakan
tdl
Serologi
Widal
Molekular
tdl
TEORI
Darah Tepi
Anemia (31%)
Leukositosis (12.5%)
Leukosit normal (65.9%)
Trombositopenia
Limfositosis relatif dan
leukopenia dugaan kuat demam
tifoid
Biakan
Darah, feses, urine, sumsum
Serologi
Widal, tubex test
Molekular
Aglutinin O dan H yang ditentukan titernya untuk diagnosis.
Pembentukan mulai terjadi pada akhir minggu pertama demam,
kemudian meningkat secara cepat dan mencapai puncak pada minggu
keempat, dan tetap tinggi selama beberapa minggu.
Penelitian pada anak oleh Choo dkk (1990) mendapatkan sensitivitas
dan spesifisitas masing-masing sebesar 89% pada titer O atau H >1/40.
Di Indonesia pengambilan angka titer O aglutinin 1/40 dengan
memakai uji widal slide aglutination menunjukkan nilai ramal positif
96 %, apabila negatif tidak menyingkirkan.
Menurut beberapa pendapat ahli bahwa apabila aglutinin O sekali
periksa 1/320 atau titer antibodi H 1/640 dengan gambaran klinis
yang khas atau pada titer sepasang terjadi kenaikan 4 kali selama 2-3
minggu maka diagnosis demam tifoid dapat ditegakkan
sensitivitas uji Widal sebesar 64-74% dan spesifisitas sebesar 76-83%.
Demam
Gangguan
gastrointestinal
Gangguan
kesadaran
Pemeriksaan
penunjang
Diagnosis pasti dapat
ditegakkan melalui isolasi S.
Typhi dengan biakan spesimen
empedu yang hasilnya cukup
memuaskan

Tirah baring
Diet lunak
Inj. Cefotaxime 3 x 250 mg
Terapi cairan
Terapi antipiretik
Kasus
trilogi penatalaksaan demam
tifoid, yaitu :
pemberian antibiotik
tirah baring
diet lunak dan terapi suportif

Teori
tergantung dari umur, keadaan umum, derajat
kekebalan tubuh, jumlah dan virulensi Salmonella,
serta cepat dan tepatnya pengobatan.
Angka kematian pada anak-anak sebesar 2,6%, dan
pada orang dewasa 7,4%, dengan rata-rata 5,7%.
Prognosis kurang baik bila terdapat gejala klinis yang
berat seperti hiperpireksia (febris kontinua),
penurunan kesadaran, dehidrasi, asidosis, perforasi
usus, atau pada keadaan gizi buruk.
1,13


Telah dilaporkan kasus demam tifoid pada seorang anak laki-laki
berusia 9 bulan yang dirawat di ruang anak Tulip RSUD Ulin
Banjarmasin.
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 2 hari sebelum
masuk rumah sakit. Dari anamnesis, tanda klinis, fisik dan
laboratorium pasien didiagnosis awal dengan GEA tanpa
dehidrasi dengan anemia hipokromik mikrositik. Pada hari ke 9
perawatan pasien kemudian didiagnosis dengan demam tifoid
dengan anemia hipokromik mikrositik.
Penatalaksanaan pasien selama perawatan di Rumah Sakit Ulin
Banjarmasin, adalah tirah baring, terapi cairan, pemberian
antipiretik, dan antibiotik. Pasien dipulangkan dari RS setelah
perawatan selama 13 hari dengan alasan keadaan secara klinis
membaik.

You might also like