Professional Documents
Culture Documents
KREDIT
: 3 SKS
REFERENSI :
Bedworth D., Integrated Productuon Control System, John Willey &
Sons Inc., New York, 1982.
Fogarty, Donald W., John H. Blackstone and Thomas R. Hoffmann,
Production & Inventory Management, South-Westrn
Publishing Co., Ohio, 1991.
Vollmann, Thomas E., Wlliam E. Barry and D. Clay Whybark,
Manufacturing Planning and Control System, 2nd ed., The
Business One Irwin, Illionis, 1988.
Dilworth James B., Production Operation and Management,
Manufacturing and Services, Mc-Graw Hill.
INTRODUKSI
Perubahan wajah manfacturing secara significant telah terjadi
integrasi horizontal/vertical
Sukses MPC tergantung pada :
1. Good Planning
- Production Planning
- MPS (Master Production Schedule)
- MRP/CRP (Capacity Requirement Planning)
2. Good Execution
- Purchasing
- Shop Floor ----- PAC (Production Activity Control)
----- MAC (Manufacturing Activity Control)
Development pada Execution (SFC/Shop Floor Control) perlu
- JIT
- BARCODING
- CAD/CAM
- FMS
- ROBOTIC
- Tingkat retail
- Tingkat warehouse
- Tingkat manufacturing
Logistik
Adalah proses pengadaan bahan baku dimulai pengadaan,
distribusi ke proses produksi, distribusi ke gudang sampai
distribusi barang jadi ke konsumen.
2. FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PIM
- Kedekatan hubungan dengan orang
- Adanya sistem perencanaan dan pengendalian yang baik
3. RUANG LINGKUP PIM MELIPUTI :
Sistem Produksi Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
- Supervision
- Production Planning
- Material Planning
- Scheduling
- Purchasing
- Inventory Control
4. KEBIJAKAN PIM DITENTUKAN OLEH :
- Strategi Product Positioning
- Strategi Process Positioning
- Strategi Pemilihan Teknologi
B. STRATEGI PRODUCT POSITIONING
Adalah kebijakan yang dipilih suatu industri dalam pembuatan
produk
Ada 4 tipe industri dilihat dari Product Positioning :
- Make to Stock
- Make to Order
- Assemble to Order
- Engineer to Order
Detrerminan dari strategi Product Positioning :
3. ASSEMBLE TO ORDER
Adalah tipe industri yangg membuat produk dengan cara
assembling hanya untuk memenuhi pesanan
Sistem Produksi Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
REPETITIVE DEDICATED
BATCH FLOW
LAY
STRESSIN
PRODUCT
10
DESIGN
FLOW SHOP :
1. Continous
2. Dedicated
Repetitive
3. Batch/intermitten
4. Mixed Model
JOB SHOP
FIXED SITE
OUT
TYPE
POSITIONING
by
product
by
product
by
product
by
product
by
process
fixed
produk
produk
produk
produk
Make to Stock
(MTS)
Make to Order
(MTO)
MTO/MTS
MTO/MTS/ATO
proses
MTO
waktu
MTO
11
Buniness Planning
12
Marketing Planning
Demand Mgt
Production Planning
Resource
Planning
-
Forcasting
Order
P
e
r
e
Master Production
Schedule
Rough Cut
n
Capacity
c
Planning
a
n
Bill
of
Material
a
Capacity
a
Material Requirement
Planning
Requirement
Planning
Inventory Status
Production Activity
Purchasing
Eks
Control
eku
si
Order Release
Scheduling
Dispatching
Expediting
Reporting
Vendor Selection
Order Placement
Vendor Scheduling
Order Follow up
Performance
Measurement
13
MPC SYSTEM
Kegiatan manufactur yang dimulai dari perencanaan produksi
sampai eksekusi
Perkembangan
komputer
menyebabkan
MPC
System
dilaksanakan secara komputerisasi
Dengan komputer MPC System bisa diperluas
MPC System + Feedback + Capacity Planning = MRP System
(MRP Closed Loop)
MRP System + Business Planning + Performance Measurement
= MRP II (Manufacturing Resources Planning)
BUSINESS PLANNING
Biasanya dinyatakan dalam dollar
Berisi rencana pendanaan, pembiayaan dan
perusahaan
Sebagai dasar untuk membuat rencana pemasaran
keuangan
MARKETING PLANNING
Rencana tentang produk yang akan dibuat, penjualan, dan
pemasaran
Sebagai dasar untuk membuat Production Planning
PRODUCTION PLANNING
Sistem Produksi Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
14
15
untuk
16
CRP lebih teliti dan rinci daripada RCCP karena dari Planned Order
Jika kapasitas tidak tersedia bisa ditambah dengan over time,
merubah routing, dll
Jika tidak tercapai, MPS harus diubah
PRODUCTION ACTIVITY CONTROL (PAC)
Sering disebut dengan Shop Floor Control (SFC)
Aktivitas membuat produk setelah barang dibeli
PAC terdiri dari aktivitas menentukan awal-akhir suatu job
(operation scheduling) berdasarkan sequence kedatangan job,
lalu membebankan job ke work station, expedisikan job yang
terlambat dan pelaporan
Hasil laporan akan meruupakan feed back bagi MPS
PURCHASING
Merupakan aktivitas memilih vendor, membuat order pembelian,
menjadualkan vendor sampai mengejar vendor
Merupakan dasar PAC
PERFORMANCE MEASUREMENT
Evaluasi sistem MPC untuk melihat seberapa jauh hasil yang
diperoleh dengan rencana yang telah ditetapkan
Sebagai bahan evaluasi pencapaian Business Planning
KARAKTERISTIK KEBERHASILAN SYSTEM
Ditentukan oleh adanya :
Hirarki yang terstruktur
Sistem Produksi Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
17
Feed back
Komputer
Database tunggal
Integrasi
Mampu memperbaiki respons
Transparan
Ketelitian
TEKNOLOGI
BARU
MANUFACTURING
DIKELOMPOKKAN MENJADI 2, YAITU :
DAPAT
18
Financial
reporting
Order
entry
Inventory
status
MPS
Budgting
Cost accounting
Purchasing
MRP
Sales
forcasting
Market
research
SFC
Financial
Control
Sales planning
MPC
Physical
distribution
Marketi
ng
Coordina
tion
Manufacturing
Engineering
CAD
Quality
Control
Design
CAM
Engineering
Activities
Maintenance
Process Control
Quality Assurance
19
20
21
:
Part Number
Jenis Item
Empat Digit
: 37-7213
:
37
: 7213
= ink cartridge
= angka random
KONSEP INDUK-KOMPONEN
KOMPONEN adalah objek/bagian yang dirakitkan yang secara
bersama-sama untuk membuat INDUK (PARENT).
Suatu komponen akan menjadi Induk (Parent) bagi objek yang
menjadi pembentuknya
Data penting untuk keakuratan hubungan Induk-Komponen :
1. Part Number Induk (Parent)
2. Part Number Komponen
3.
Jumlah/kuantitas komponen yang dibutuhkan untuk
membentuk sebuah
Induk (Parent)
4. Scrap Factor
BOM LEVELS
Dimulai dengan Level 0 untuk produk akhir
Komponen pembentuk produk akhir ditempatkan pada Level 1
dan seterusnya sehingga membentuk sebuah hirarki yang
disebut STRUKTUR PRODUK.
Sistem Produksi Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
22
23
Qty/Assy
UOM
1
1
1
4
EA
EA
EA
EA
24
Qty/Assy
UOM
4
0.264
1
1
0.525
1
0.001
1
1
1
0.133
1
1
0.003
1
1
0.133
1
1
1
0.066
1
0.489
1
0.375
1
EA
FT
EA
EA
INCH
EA
POUND
EA
EA
EA
FT
EA
EA
POUND
EA
EA
FT
EA
EA
EA
FT
EA
FT
EA
FT
EA
25
Upper
Barrel
Top
Lower Pencil
Lead long
Long Thin Lead
Inner Sleeve
Tubing Inner
Outer Tube
Tubing
Outer
Casing
Point
Qty/Assy
UOM
4
1
EA
EA
5
.2
. .3
16-100
16-100
Long Lead
Long Thin Lead
TOTAL
0.264
0.066
0.330
1
.2
..3
18-108
18-109
18-101
Eraser
Assembly
Eraser 1/2 long
1
1
0.525
FT
FT
EA
EA
INCH
26
.2
..3
1
.2
..3
.2
..3
18-110
12-108
20-201
20-211
12-113
20-429
20-213
...4
..3
10-103
10-103
Eraser material
1/4
Eraser Socket
Steel
Eraser
Socket
Upper Barrel
Upper
Barrel
Clip
Steel
Spring
Clip
Outer Sleeve
Upper
Barrel
Tube
Tubing
Casing
Tubing
Casing
12-113
20-429
20-213
22-212
20-241
20-235
10-104
20-236
10-103
22-431
EA
POUND
EA
EA
EA
FT
EA
0.133
0.375
FT
FT
Outer
Outer
TOTAL
..3
.2
..3
..3
1
.2
..3
.2
..3
.2
1
0.001
1
1
1
0.133
1
Steel
Spring
Clip
Outer Sleeve
Upper
Barrel
Tube
Upper
Barrel
Top
Lower Pencil
Inner Sleeve
Tubing Inner
Outer Tube
Tubing
Outer
Casing
Point
0.508
0.003
1
1
1
1
1
0.489
1
0.375
1
POUND
EA
EA
EA
EA
EA
FT
EA
FT
EA
27
Qty/Assy
UOM
0.066
FT
Parent
16-108
43-208
16-108
20-241
43-208
Description
Lead long
Pencil
Lead long
Lower
Subassembly
Pencil
Qty/Assy
0.066
4
0.066
1
1
UOM
FT
EA
FT
EA
EA
28
Parent
16-108
16-108
Description
Lead long
Lead long
TOTAL
.2
..3
43-208
43-208
Pencil
Pencil
Qty/Assy
0.066
0.066
0.132
TOTAL
.2
20-241
Lower Subassembly
4
1
5
UOM
FT
FT
EA
EA
EA
JENIS-JENIS BILL
1. PHANTOM BILL
Untuk material yang tidak untuk disimpan/hanya lewat saja
Tidak pernah dibuat Planned Ordernya (Order Release dan
Order Completion)
Sistem Produksi Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
29
Lead Time = 0
Lot Size = Lot for lot
Contoh : menjual Pencil dengan logo yang berbeda
Phantom tanpa stock :
MRP logic akan melewatkan phantom item
MRP logic dari induk langsung ke komponennya
30
31
- Operating Environment
- Pengambil keputusan
B. DEFINISI SFC
Adalah aktifitas yang bertanggung jawab untuk melaksanakan
rencana tahap sebelumnya dengan membuat jadual yang lebih
rinci (dalam jangka pendek), memonitor dan melapor
Dalam arti luas :
Aktifitas
merencanakan
(jangka
pendek),
memonitor,
mengendalikan, menekan lead time, antrian, dan penyesuaian
Dalam arti sempit :
Aktifitas memonitor pelaksanaan dan memberi feed back
Dalam arti tindakan :
Aktifitas dispatching dan reporting
32
33
b. Order Release
Adalah aktifitas utma dalam SFC
Ukuran SFC yang baik adalah yang menghasilkan :
- Order release on time
- Rate konsisten dengan kapasitas
- Tiap order sudah Ok
- Order yang bermasalah ditunda
c. Dispatching
Tidak ada teori yang terbaik, tergantung dari shop load, capacity,
layout, kriteria, dan kompleksitas
Dispatching ok jika prinsip order release diikuti
Perlu ada prioritas dalam loading
d. Feedback
Mampu bereaksi terhadap perubahan yang kecil
Hindarkan expediting
Expediting merupakan indikasi adanya :
- order > kapasitas
- material shortage
- operator unskilled
- maintenance kurang memadai
e. Queue Control
Minimasi antrial di setiap work station
Kendalikan flow of order ke line
Sistem Produksi Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
34
Order release
Dispatching
Sequencing
Scheduling
Reporting
g. Order Release
Merupakan aktivitas yang dilakukan sebelum suatu order dilepas
ke shop floor mulai dari dokumentasi sampai produksi
Informasi yang dibutuhkan untuk order release :
- Identifikasi order
- Routing
- Time standar
- Kebutuhan material telah dipenuhi
- Laporan, due date, kondisi material
Pemeriksaan material siap agar bahan yang dibutuhkan tersedia
Evaluasi kapasitas
Load leveling
h. Dispatching
Adalah upaya agar kebutuhan tersedia
Aktivitas utama dispatching adalah order sequencing, schedul
maintenance, schedul, down time, dan utilisasi
i. Dispatchlist
35
36
37
38
UNIVERSITASGUNADARMA
SK No. 92 / Dikti / Kep / 1996
Fakultas Ilmu Komputer, Teknologi Industri, Ekonomi,
Teknik Sipil & Perencanaan, Psikologi, Sastra
Tang g al
Waktu
Dosen
Sifat
/
:
:
:
Jum. soal
Petunjuk :
Agustus
September
Oktober
Nopember
100
120
110
100
90
Desembe
r
100
39
daya saing dan keuntungan perusahaan. Reposisi itu dilakukan dengan cara
membuat perencanaan produksinya, yang selama ini hanya dibuat
berdasarkan perkiraan dari pihak pimpinan perusahaan. Hal itu akan
dilakukan pada semester II tahun 200X.
Anda sebagai sarjana Teknik Industri diminta bantuannya untuk membuat
perencanaan produksinya. Hal-hal yang perlu anda buat adalah sebagai
berikut
a. Buatlah Bil of Material dan Struktur Produknya
b. Tentukan rencana produksinya (sebagai MPS)
c. Tentukan perencanaan produksi bahan baku gantungan baju dengan
menggunakan metode MRP dengan lot sizing Lot For Lot, EOQ, POQ, dan
lain-lain (pilih salah satu)
Gambar, dan Spesifikasi dari produk gantungan baju :
Gantungan Baju Lingkaran :
Diameter Lingkaran
= 60 cm
Tinggi Penyangga
= 170 cm
Cantelan baju
= 5 cm (45 x)
Panjang kaki
= 40 cm (3 x)
Penyangga lingkaran = 60 cm (2 x)
Material
= alumunium = 2 cm
Assembling = paku keling, mur, dan baut
Panjang
= 130 cm
Tinggi
= 170 cm
Cantelan baju
= 5 cm (25
x)
Panjang kaki
= 40 cm (3 x)
Material
= alumunium = 2 cm
Assembling = paku keling, mur, dan baut
Catatan :
Anda diperbolehkan untuk membuat asumsi-asumsi yang anda anggap
perlu untuk menyelesaikan persoalan ini dengan syarat anda harus
memberikan penjelasan yang logis atas asumsi tersebut !
Sem o g a Sukses
Sistem Produksi Teknik Industri By Asep Mohamad Noor
40