You are on page 1of 5

Universitas Gadjah Mada

V. DEAERASI
Deaerasi digunakan untuk menghilangkan gas-gas terlarut (oksigen, carbon
dioksida) dalam air umpan karena gas-gas ini akan menyebabkan permasalan korosi
di dalam sistem ketel uap. Deaerasi menggunakan prinsip dasar bahwa kelarutan gas-
gas terlarut didalam air menjadi nol pada titik didihnya, sehingga pengolahan dengan
cara ini dibagi menjadi 2, yaitu deaerasi secara vakum dan deaerasi secara
pemanasan. Kelarutan oksigen didalam air dapat dilihat pada Gambar 10.
















Gambar 10. Kelarutan oksigen didalam air
5.1. Dearerasi dengan Cara Pemanasan
Pada deaerasi dengan cara pemanasan, gas-gas terlarut didalam air umpan
ketel uap dihilangkan dengan cara memanaskan air umpan tersebut sampai mencapai
suhu jenuh steam. Sistem ini secara luas digunakan pada ketel uap bertekanan
Universitas Gadjah Mada


menengah dan tinggi karena oksigen terlarut di dalam air umpan dengan cara ini dapat
dideaerasi sampai di bawah 0,007 mg/L. Gambar 11 menunjukkan suatu contoh
deaerator tipe spraytray.
Pada akhir-akhir ini, pemakaian ketel uap yang dilengkapi dengan internal
deaerator meningkat. Internal deaerator adalah semacam deaerator pemanasan dan
secara langsung menggunakan kukus yang diproduksi dari ketel uap sebagai kukus
pemanas di dalam steam drum.Oksigen terlarut di dalam air umpan dapat diaerasi
hingga mencapai 0,5 mg/L, walaupun tidak dapat diukur secara normal. Gambar 12
menunjukkan suatu contoh internal deaerator.
Air umpan dipancarkan keatas dari nozzle spray, membuat lapisan (film) air
dan setelah menabrak plate ceiling (loteng/dinding atas) air tersebut jatuh ke annular
tray dan selanjutnya jatuh dalam bentuk tetesan-tetesan kecil dari perforasi tray bawah
ke permukaan air di dalam drum. Disini air umpan dideaerasi dengan mengontakkan
steam secara langsung. Steam yang mengandung gas-gas (telah dipisahkan/lepas)
melewati ruangan diantara pipa umpan dan pipa support dan diventingkan ke atmosfer.
Sungguhpun internal deaerator dapat menurunkan oksigen terlarut di dalam air
umpan sampai mencapai 0,5 mg/L. waktu operasi tapi bila ketel uap barn distart
setelah stop, maka diperlukan penaikan dosis oksigen scavenger karena performan
deaerasi memerlukan waktu untuk mencapai kondisi stabil.
Universitas Gadjah Mada





Gambar 11. Jenis Deaerator Spray try













Gambar 12. Contoh internal deaerator
Universitas Gadjah Mada


5.2. Deaerasi dengan Cara Vakum
Deaerasi dengan vacuum adalah suatu metode untuk menghilangkan gas-gas
di dalam air dengan cara menurunkan tekanan di dalam peralatan sampai mencapai
tekanan uap air (suhu air mendidih). Oksigen terlarut didalam air deaerasi dengan cara
ini kurang dari 0,l 0,3 mg/L. Sistem ini digunakan secara luas untuk ketel uap
bertekanan rendah dan berfungsi juga sebagai decarbonator dari demineralizer.
Gambar 13 menunjukkan suatu contoh vacuum deaerator.

Gambar 13. Contoh vacuum deaerator
5.3. Pengolahan Kondensat
Bila kondensat diambil kembali sebagi air umpan, suspended solids (produk
korosi) dan dissolved solids yang terkandung di dalam kondensat hams dihilangkan
sesuai dengan kualitas air umpan yang dikehendaki.
Universitas Gadjah Mada


Pengolahan kondensat untuk ketel uap bertekanan rendah biasanya dilakukan
secara kimiawi; sedangkan untuk ketel uap bertekanan menengah dan tinggi,
pengolahan secara kimiawi dan mekanis digunakan secara bersama-sama karena
diperlukan kondensat dengan kemurnian tinggi. Filtrasi halus dan pertukaran ion
digunakan sendiri atau bersama-sama, tergantung kepada substansi dan konsentrasi
yang perlu dihilangkan dan kualitas air yang dibutuhkan.
5.3.1. Filtrasi Kondensat
Suspended solids yang terkandung da dalam kondensat adalah dikarenakan
oleh produk korosi seperti iron oxide. Produk korosi diminimilisir dengan pengolahan
secara kimiawi, tetapi beberapa produk korosi tetap akan ada tergantung pada kodisi
operasi ketel uap dan sifat pipa kondensat. Pengolahan kondensat dengan filtrasi
bertujuan untuk menghilangkan produk-produk korosi ini dengan menggunakan filter
kondensat.
5.3.2. Demineralisasi Kondensat
Demineralisasi Kondensat bertujuan untuk menghilang-kan sejumlah kecil
dissolved solids di dalam kondensat dengan menggunakan condensate demineralizer
mixed bed (Condenzate polisher), yang mengandung resin asam kuat (H form)dan
resin basa kuat (OH-form).
Demineralizer kondensat umumnya dirancang dengan cara meregenerasi
resin diluar vessel. Ressin setelah dioperasikan (jenuh) dipindahkan ke vessel
regenerasi untuk diregenerasi dan pada waktu yang bersamaan resin lainnya (yang
dimasikkan ke dalam resin tank setelah diregenerasi) dimuatkan ke dalam
demineralizer yang kosong. Oleh karenanya sistem ini mempunyai keuntungan-
keuntungan seperti waktu stop yang singkat untuk regenerasi dan tidak ada resiko
kontaminasi regenerant.
Ketel-ketel uap bertekanan menengah dan tinggi biasanya menggunakan
sistem dimana kondensat yang telah difiltrasi ditampung didalam tank air
demineralisasi dan kemudian diolah kembali di dalam polisher unit demineralizer. Suhu
kondensat yang diumpankan ke dalam condensate demineralizer maksimum 40

C,
karena operasi pada suhu tinggi akan mempercepat penurunan kapasitas pertukaran
resin anion.

You might also like