You are on page 1of 45

1

Prinsip Golongan Darah dan Teknik


Dasar Pemeriksaan Golongan Darah
ABO

Bagian Patologi Klinik
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2
Pemeriksaan
Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan untuk
kepentingan klinis adalah :

1. Deteksi Antigen (Ag) golongan darah: ABO & Rhesus (Rh)
2. Tes pretransfusi : Cross matching test (reaksi silang Mayor
& Minor)
3. Deteksi antibodi (Ab) lain yg dpt berakibat hemolisis pd
penderita: Coombs test (Test Anti Globulin)

3
Golongan darah merupakan komponen antigenik
terstruktur yang ditentukan secara genetik & diekpresikan
pd permukaan eritrosit
Aglutinogen : Antigen glycosylated protein pd permukaan
eritrosit

Imunogenik (mempunyai kemampuan untuk menginduksi
respon imun)
Aglutinin: Antibodi yang bereaksi thd Ag eritrosit
Manifestasi dr aktifitasnya:menggumpalkan eritr
Normal seseorang membentuk aglutinin thd Antigen yg
tidak dimiliki oleh eritrosit di dlm tubuhnya sendiri

Golongan Darah
4
Secara klinis sistem. Gol darah ABO sist.antigen (Ag) RBC terpenting
Karakteristik sistem ABO:
- Antibodi sist. ABO tdp dlm serum individu yg tidak memiliki Ag yg sesuai
(corresponding Ag)
- AlloAb/circulating Anti A & Anti B merup agglutinin sist ABO yg mampu
mengikat komplemen reaksi transfusi hemolitik intravaskuler eritr yg
,,incompatible

Kesalahan dr ABO grouping dpt terjadi:
- Pd identifikasi pendrt saat sampling
- Pelabelan unit darah
- Pemberian pada resipien

fatal pd transfusi o,k Anti A/B resipien mampu
sbbkan rapid destruction RBC incompatible yg
ditransfusikan
-

Golongan Darah ABO
5
Sistem Golongan Darah
ABO/ABH
Golongan darah ABO ditentukan oleh:
satu (Homozygot) atau dua (Heterozygot) allele A, B, O pd
locus ABO dr khromosom 9 gen ABO mengkode protein
sugar transferring enzyme
Gen H: pada locus terpisah/independent dr gen ABO

Produk gen H : enzim H-fucosyltranferase yg me (+) gula
Fucose pd precursor substance (PS) menjadi subs H (AgH)
material dasar untuk pembentukan AgA & AgB
suatu oligosaccharide pd permukaan eritrosit
Produk gen A & B enzim Glycosyltransferase berperan
sbg transferase spesifik yg merubah subs H menjadi
produk final AgA & AgB (indirect process)
6
Spesifisitas AgA & AgB di-tttkan oleh pe(+)an monosacch
spesifik/struktur yg berbeda pd terminal galactose dr subs
H/rantai H.
AgA: terbentuk oleh pe(+)an n-acetylgalactosamide (GalNAc)
AgB: terbentuk oleh pe(+)an D-galactose (Gal)
Sistem Golongan Darah
ABO/ABH
7
Sistem Golongan Darah
ABO/ABH
Gen O: silent allele/amorphic Ag gol. ABO tdk terdeteksi o.k tidak
ada enzim glycosyl transferase yg aktif memodifikasi subs. H ,
subs H struktur tetap & jumlah besar

Gol AB: pe(+)an GalNAc & Galactose pd subs H yg berbeda pd 1 eritrosit

Antigen (Ag) yg termasuk sistem gol ABH terdapat pd :
- eritrosit,lekosit,trombosit, endotel & epitel
-cairan tubuh (mis:saliva,urin,susu,air mata,keringat): dibawah kontrol
secretor gene (Se)

Seorang yg tidak menurunkan Gen H (disebut juga genotypenya hh/tdk
memp H allele) phenotype Bombay(O
h
) produksi subs H (-)
produk gen A & B juga tdk bisa diekspresikan (gen A & B +)
Tidak mampu memproduksi AgA dan AgB,ttp mampu membentuk anti H



8
Sistem Golongan Darah
ABO/ABH
10
Gol A : memp AgA & H (Genotipe: AA & AO)
Anti B (+)
Gol B : memp AgB & H (Genotipe: BB & BO)
Anti A (+)
Gol AB : memp AgA, B & H (Genotipe: AB) dlm serum
Anti A & Anti B (-)
Gol O : tidak mempunyai AgA & AgB, tetapi AgH (+),
(Genotipe OO) merup silent allele, di dlm serum
Anti A (+) & Anti B (+)
Gol drh Bombay : tidak mempunyai Ag H (Genotipe hh)
dlm reaksi gol darah sering menyerupai gol O
/fenotipe O
h ,

Anti H (+), Anti A & Anti B (+)

14
Golongan Darah ABO
Phenotype A dpt dibagi menjadi sub group:
Sub grup dlm sist ABO:
Terpenting: A
1
& A
2
(kualitatif &kuantitatif berbeda)
80 % group A: ph A
1
20 % group A: ph A
2

A
2
: bereaksi lemah, kdg
2
terdeteksi sbg Gol O, dpt
memp anti A
1
dlm serum disamping Anti B
A
2
B : bereaksi lemah, kdg
2
terdeteksi sbg Gol B

Perbedaan gol darah A1 dg A2
(subgroup)

A
2
transferase < efisien mentransfer N-acetylgalactosamine
tdk seluruh rantai H dlm eritrosit terkonversi menjd rantai A

jml AgA pd A
1
>A
2
(kuantitas) pd gol A1 tdp Ag ekstra (kualitas)
(pd A
1
produksi AgA berasal dr semua subst H
1
s/d H
4)

Perhatian: identifikasi gol darah donor dg subgrup A bereaksi
lemah bisa keliru gol O bila darah subgrup A
diberikan ke resipien gol O


terjadi reaksi transfusi

16
Antibodi thd eritrosit dlm gol darah sistem ABO merupakan:

Ab natural: IgM, sbg akibat exposure thd sumber bhn alami/eksogen ABO
like sugar (berasal dr bakteri/makanan /produk bakteri) yg masuk
tubuh, terbentuk ssdh umur 3- 6 bln pertama kehidupan.

Ab imun (Allo Ab): IgG thd Ag dr individu dgn genetik berbeda ttp spesies
sama, o.k masuknya AgA dan/atau B kedlm tubuh melalui
sirkulasi darah (transfusi, placenta) at pemaparan thd produk darah.

Serum Anti A, B dr gol O terseleksi bukan merup ,, simple mixture dr anti A+
anti B ttp merup komponen serum gol O (third Ab) yg cross react dg:
- Ag determinant yg terdpt pd Ag A dan AgB atau
- Ag lemah dr eritr gol A/B, t.u AgA lemah atau
- Ag C (Compound Ab)

Golongan Darah ABO
17
Transfusion rules for RBC didalam sistem ABO

Pada transfusi RBC, antara eritrosit donor & plasma resipien harus
terdapat compatibilitas ABO & Rh
1. Grup O hanya dapat menerima darah dr donor grup O
2. Grup A hanya dapat menerima darah dr donor grup A & O
3. Grup B hanya dapat menerima darah dr donor grup B & O
4. Grup AB dapat menerima darah dr donor grup AB, A, B dan O

O: donor universal
AB: resipien universal

safety bila memungkinkan hanya
eritrosit donor dg gol ABO sama dg
pendrt yg diberikan
18
Transfusion rules for plasma didalam sistem ABO
Pd transfusi plasma, plasma grup AB dapat diberikan pd
setiap penderita grup ABO o.k tdk mengandung Anti A &
Anti B
1. Plasma grup AB (Antibodi (-) dpt diberikan kesemua grup
ABO
2. Plasma grup A(Anti B (+)) dpt diberikan keresipien grup A
& O
3. Plasma grup B (Anti A (+) dpt diberikan keresipien grup B
& O
4. Plasma grup O (Anti A (+) & Anti B(+)) hanya dapat
diberikan keresipien grup O

20
Dikenal 6 Ag dlm sistem Rh: C&c, D&d, E&e. Genotipe terba-
nyak: CDE, cDE, cde.
Gen sistem Rh mengkode Ag gol darah Rh secara langsung

Untuk kepentingan klinik/ praktis penetapan gol drh sistem
Rh, berdasarkan ada/tidaknya AgD bila direaksikan dg
serum anti D.
D (+) : gol darah Rh+, mempunyai AgD
D (-) : gol darah Rh- , genotipe cde/cde, tdk mempunyai
AgD, mampu membentuk Anti D bila terjadi pemaparan dg
eritrosit asing Rh +, melalui transfusi atau kehamilan
Du : Rh+ lemah, bereaksi lambat, sering keliru dengan D(-)

Golongan Darah Rh
21


Du : Rh+ lemah, bereaksi lambat, sering keliru dg D(- )


berkaitan dg pengurangan ekspresi gen atau
pengurangan epitope display
Bila diberikan ke resipien Rh (-) berakibat:


Sensitisasi eritr Rh (-) resipien
At reaksi transfusi hemolitik
22
Macam-macam antibodi (Ab) :
1. Ab natural dan Ab imun
2. Ab komplit dan Ab inkomplit
Ab komplit: mengagglutinasi eritrosit dlm larutan salin
fisiologis, biasanya merupakan IgM
Ab inkomplit: tdk mampu mengagglutinasi eritrosit dlm
salin fisiologis tanpa di+ serum Anti Globulin (serum
Coombs) IgG
3. Ab tipe hangat (Warm) dan Ab tipe dingin (Cold)
Ab tipe warm: bereaksi > cepat pd 37
0
C IgG
Ab tipe cold: bereaksi > cepat pd < 20
0
C IgM

Golongan Darah ABO
Pemeriksaan golongan darah ABO/ ABO blood group
typing:
Kepentingan: transfusi dr donor dg gol darah ABO yg
inkompatible


Reaksi transfusi derajat berat
1. Cell grouping : menentukan Ag gol ABO yg tdp pd
eritrosit
darah/suspensi.eritrosit + Antisera A/ B/A,B
2. Serum grouping (serum counter check): deteksi Ab anti A
& anti B didalam serum/plasma
serum + eritrosit golongan A, B

Hasil (1) dan (2) complementary

24
Pemeriksaan golongan darah ABO/ ABO blood group typing
Golongan Darah ABO


Presence/Absence Ag A&Ag B ditentukan oleh :
3 reagens : Anti A
Anti B
Anti A,B tidak penting bila Anti A& Anti B merupakan
Antibodi monoklonal


Bereaksi kuat mampu mengidentifikasi
subgroup lemah

Reaksi Anti A & Anti B poliklonal

+

Subgroup A&B


Bereaksi baik terhadap critrosit
dg ekspresi Ag A/Ag B yg lemah

Lemah dibanding dg Anti A,B
Serum Counter Check
Presence/ Abcence alloagglutinin Anti A/Anti B dalam
plasma/serum ditentukan dgnTest erythrocytes gol A
1
& gol B


Methode tabung, column at microtitre Plates


Penting: bila reaktifitas reagen gol darah menyebabkan
reaksi ,,unexpected negative


Antara tes Ag dgn Ab terdpt ,,discrepancy
teknis:- expired, suhu penyimpanan >>, terkontaminasi
- sentrifugasi, inkubasi, incorrect interpretation
Sebab ketidakcocokan (discrepancy):

>>> Kesalahan teknik
kesalahan teknik (-), pikirkan:

Antigen: Reaksi lemah atau hilang (missing Ag)
Antibodi: Reaksi lemah atau hilang (missing Ab)
Reaksi Ag tak diharapkan
Reaksi Ab tak diharapkan
Riwayat Klinik
Untuk mengatasi masalah ketidakcocokan ABO
grouping, sebelumnya harus ditanyakan riwayat
donor & pasien sebelumnya al:
Umur
Diagnosis
Riwayat transfusi
Kehamilan
Pengobatan
Kadar Imunoglobulin (jika ada)
Antigen reaksi lemah a/ hilang
Subgroup ABO:
Dicurigai apabila tdp ketidakcocokan antara hasil
cell grouping & serum grouping
Anti A &/a anti B biasanya bereaksi 3+ sp 4 +
dengan Ag A1, A2 a/ B yg sesuai dari gol. drh A
1
,
A
2
, A
1
B, A
2
B dan B
Reaksi lemah disebabkan karena subgroup A a/
B
A2, A3, Aend, Am, Ay, Ae1
B3, Bx, Bm, Be1 (lebih jarang)
Sebab patologis
Antigen A atau B mungkin ditemukan pada pasien lekemia
(simbol Ag atau Bg): mixed-field agglutination
Data penggolongan ABO sebelumnya perlu utk
perbandingan
Karsinoma lambung & pankreas:
>> substansi spesifik gol drh yg larut dlm plasma
Jika eritrosit tdk dicuci dgn salin, reagensia anti-A a/
anti-B akan dinetralisir oleh substansi A atau B yg larut
dlm plasma
Sehingga anti-A a/ anti-B tdk dpt mengaglutinasi eritrosit

Hasil: NEGATIF PALSU atau REAKSI LEMAH
Chimerism
merup kondisi sementara atau kondisi genetik
yg muncul dlm kehidupan seseorang
Definisi: kondisi dimana seseorang mempunyai
> 1 populasi eritrosit
Penyebab >> : Transfusi darah
Terjadi saat pasien gol. A atau B mendapat
transfusi eritrosit O
mixed-field agglutination: tdp 2 populasi sel
eritrosit
Antibodi reaksi lemah a/ hilang
Penyebab:
Umur
Diagnosis
Kadar imunoglobulin

Newborn (bayi baru lahir):
Biasanya bayi baru lahir (infant) mulai memproduksi
Anti-A dan/a anti-B antara 3-6 bulan, jml <<
Antibodi yg terdeteksi dlm serum a/ plasma biasanya
secara pasif didapatkan dari ibunya a/ transfusi
Oleh krn itu hanya penggolongan drh dg anti-A dan anti-
B diperlukan utk menunjukkan gol ABO pd infant < 4
bulan

Orang tua:
Titer anti-A dan/a Anti-B mencapai puncak pd
10 th tetapi akan turun dengan tambahnya
usia
> 65 th kemungkinan mempunyai Ab dg
reaksi lemah atau hilang

Penyebab patologik
Agammaglobulinemia
Penyakit dg penurunan kekebalan
Hipogammaglobulinemia
Misalnya : lekemia (CLL), multiple mieloma,
Waldenstroms macroglobulinemia
Terapi imunosupresif
Cek: Elektroforesis protein & kadar Ig

Subgrup ABO
Kegagalan mendeteksi Ab kemungkinan disebabkan
adanya Ag lemah atau hilang
Penanganan: teknik peningkatan Ag dan Ab

Ab lemah a/ hilang
Chimerism
Chimerism: > 1 populasi eritrosit
Sebab: transfusi darah, intrauterin
transfusion, exchange transfusion,
perdarahan fetal-maternal, transplantasi
sumsum tulang alogenik
Transplantasi sumsum tulang
Mengakibatkan hipogammaglobulinemia krn
terapi imunosupresif a/ penyakit yg mendasari

REAKSI ANTIGEN TAK DIHARAPKAN
Sebab:
Rouleaux: Eritrosit melekat spt coin menumpuk
susunan linier
Globulin >> : multiple mieloma, Waldenstrom
macroglobulinemia, plasma dyscrasia
Mengganggu serum
Cara: cuci sel bebas serum (cuci dg salin),
penggantian salin (saline
replacement=penggantian salin pd tahap final)


Eritrosit diselimuti/coated Ab
Hasil: positif palsu
Sebab: tjd aglutinasi spontan eritrosit yg dicoated Ab yg
dipengaruhi o/ kandungan protein dlm reagen gol drh
Positif palsu: high-protein reagents > low-protein reagents
pH
Perlu informasi: diagnosis, data klinik, autocontrol dan/a DAT
dan tes deteksi Ab adakah Ab yg menyelimuti eritrosit?
Sebab: autoAb dingin a hangat, reaksi hemolitik krn transfusi,
HDN

Kontaminasi Antibodi dlm reagensia

Acquired B (Gol B didapat):
>> pd individu gol A1
Penyakit intestinal
Penyerapan pasif polisakarida bakteri mirip Ag B oleh eritrosit
pasien
Perlekatan kompleks imun in vitro
Pewarna, obat atau pengawet dlm reagensia
menyebabkan terbtknya kompleks Ag-Ab
Cara: cuci eritrosit dg salin
Bahan penyebab aglutinasi nonspesifik
Silica gel (dlm serum separator tubes)
Salin terkontaminasi silika koloidal
Tannic acid, trypan blue
REAKSI ANTIBODI TAK DIHARAPKAN
Sebab:
Rouleaux
Curiga jika autocontrol + pd temp kmr & 37C
ttp negatif pd fase antiglobulin (krn serum
dibersihkan dgn pencucian)
Subgrup dengan Anti-A1
Auto-antibodi dingin
Allo-antibodi dingin



41
Penurunan aktifitas transferase & Ig (berpengaruh pd Anti
A dan Anti B)
Reactivity sel melemah group A atau B tampak
sbg group O
1.Remissi gol/tipe eritrosit kembali normal.
2. Pd newborn : ekspresi Ag ABO lemah
perkembangan Ag blm cukup (sufficient)
3.Kehamilan : level transferase berkurang reaksi eritr
penderita dgn anti A dan anti B melemah.
Kadang2 muncul subgroup A2 Level transferase
gol/tipe eritr kembali normal.
42
4. Perubahan oleh enzim bakterial
GolA
1
dgn obstruksi intestinal, Ca colon/rectum penyakit2 intestinal
bag bawah
Pe an permeabilitas dinding intestinal sbbkan passage enzim
bakterial Gram (-) kedlm sirkulasi pengaruh enzim pd terminal
sugar dr Ag A deacetylasi transformasi N- Acetyl- D-
Galactosamine menjadi Galactosamin (mirip galactose)
menjd Ag B-like / Acquired B Ag.
Tidak boleh transfusi dgn eritrosit gol B


43
Anti A,B serum utk test unit donor mencegah :
1. Mistyping Subgroup yg bereaksi lemah
2. Mistyping saat pelabelan unit darah group O
Reaksi Transfusi intravascular hemolysis :
- Akibat transfusi ABO incompatible
- Hemolisis terjd didlm sirkulasi / blood stream
- Terjd segera/bbrp menit ssdh transfusi dimulai
- IgM Anti A/Anti B mengikat komplemen teractivasi sp
tercapai hasil/completion
Berat : shock, DIC & renal failure

You might also like