You are on page 1of 8

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam perjalanan dunia pendidikan Indonesia telah mengalami
perubahan secara signifikan. Ini ditandai dengan adanya perubahan-
perubahan kurikulum yang diterapkan di Indonesia, yaitu mulai dari
Kurikulum 196 hingga terakhir Kurikulum !ingkat "atuan #endidikan
$K!"#% yang dikeluarkan pemerintah melalui #ermen Diknas &omor ''
tentang "tandar Isi, #ermen Diknas &omor '( tentang "tandar Kompetensi
)ulusan dan #ermen &omor '* tentang pelaksanaan kedua #ermen tersebut.
+al ini terjadi karena adanya perkembangan dalam masyarakat, terutama
tuntutan dan kebutuhan masyarakat $Kunandar, ',1,%. +al ini berdampak
pada proses pembelajaran termasuk pembelajaran matematika. -uru
matematika dituntut untuk memberikan ino.asi-ino.asi dalam pembelajaran
matematika di sekolah dengan tujuan untuk memperbaiki sumber daya
manusia $"D/% anak bangsa agar kualitas pendidikan di Indonesia menjadi
lebih baik dan mampu bersaing dengan negara-negara lain.
"alah satu ungkapan yang sering dilontarkan oleh hampir setiap sis0a
dalam proses pembelajaran matematika adalah 1What for study
mathematics?2. +al ini disebabkan matematika merupakan pelajaran yang
dianggap sis0a sulit dan rumit. "is0a sering menunjukkan rasa kurang
tertarik dan merasa bosan ketika belajar matematika. #ada kenyataannya
kebanyakan sis0a beranggapan seperti itu dikarenakan $Darma0ijoyo, dkk.
1
'
',113 '% sis0a cenderung menghafalkan konsep-konsep matematika dan
sering dengan mengulang-ulang menyebutkan definisi yang diberikan guru
atau tertulis dalam buku yang dipelajari tanpa memahami maksud isinya.
Kondisi atau kecenderungan pembelajaran yang demikian, dapat
berpengaruh terhadap rendahnya kemampuan sis0a dalam memecahkan
masalah matematika.
Dalam proses pembelajaran, keberhasilan belajar yang dapat dicapai
sis0a tidak hanya bergantung pada proses pembelajarannya saja, melainkan
bergantung pula dari faktor sis0a itu sendiri. "lameto $',,63 4*%
menegaskan bah0a hasil belajar yang dicapai sis0a dipengaruhi oleh faktor
dari dalam diri sis0a dan faktor yang datang dari luar sis0a $lingkungan%.
"alah satu faktor lingkungan belajar yang dominan yang mempengaruhi
hasil belajar di sekolah adalah kualitas belajar mengajar. "alah satu hal
dalam proses belajar mengajar yang harus mendapat perhatian adalah cara
belajar sis0a. /engingat keberhasilan pencapaian tujuan belajar juga
bergantung pada diri sis0a itu sendiri, yaitu faktor cara belajar sis0a yang
merupakan kunci berhasil tidaknya kegiatan pembelajaran.
Diptoadi, 5ainuddin, Ismanoe, 6aras, dan #rastiti $dalam )uthfiyah,
',11% menunjukkan bah0a pada dasarnya diketahui sis0a belajar sesuai
dengan gaya belajarnya, dan setiap gaya belajar berpengaruh pada proses
berfikir dan hasil belajar. "elain itu, pendapat tersebut juga diperkuat oleh
-una0an $',,731(9% yang mengemukakan bah0a sis0a yang belajar
dengan menggunakan gaya belajar mereka yang dominan, maka saat
mengerjakan tes, akan mencapai nilai yang lebih tinggi dibandingkan bila
(
mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar mereka.
8erdasarkan kedua pernyataan tersebut, agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai seperti yang diharapkan, maka dalam proses pembelajaran guru
harus menyesuaikan dengan karakteristik cara belajar yang dimiliki masing-
masing sis0a. +al ini disebabkan dalam memproses, mendalami dan
mempelajari materi pembelajaran setiap sis0a memiliki cara yang berbeda-
beda.
/enurut 9iding dan 9ayner $dalam )uthfiyah, ',11% mengenai gaya
belajar yaitu
An individuals repertoire of learning strategies (the way in which
learning tasks are habitually responded to) combined with
cognitive style (the way information is organized and represented).
9iding dan 9ayner menyatakan bah0a suatu kebiasaan indi.idu tentang
strategi belajar $cara dimana tugas belajar direspon dengan mudah%
dikombinasikan dengan gaya kognitif $dengan cara mengolah dan mengatur
informasi%. #endapat 9iding dan 9ayner diperkuat oleh pendapat De#orter
dan +ernacki $',,(311,% menyatakan gaya belajar merupakan cara
seseorang menyerap, mengolah dan mengatur informasi dengan mudah.
-aya belajar yang dimiliki setiap indi.idu merupakan modal yang dapat
digunakan pada saat mereka belajar. /enurut -una0an $',,731*,% secara
umum ada tujuh pendekatan gaya belajar yang dikenal, namun yang paling
mudah diidentifikasikan dan dijumpai adalah gaya belajar dengan
pendekatan modalitas sensori yang dikembangkan oleh -rinder. !erdapat
tiga jenis gaya belajar dengan modalitas sensori yang dikembangkan oleh
-rinder. Ketiga gaya belajar tersebut adalah gaya belajar :isual $belajar
*
dengan cara melihat%, ;uditori $belajar dengan cara mendengar% dan
Kinestetik $belajar dengan cara berbagai gerakan fisik%. /asing-masing
gaya belajar ini memiliki karakteristik yang berbeda-beda.
#ebelajar .isual cenderung lebih mudah memahami informasi dalam
bentuk tulisan daripada lisan dengan memanfaatkan indera penglihatannya.
#ebelajar auditori cenderung lebih mudah memahami informasi yang ada
secara lisan daripada tulisan dengan memanfaatkan indera pendengarannya.
"edangkan pebelajar kinestetik cenderung lebih mudah memahami
informasi yang ada dengan mempraktekkannya secara langsung dengan
memanfaatkan indera gerak oleh tubuhnya $De#orter dan +ernacki,
',,(3117-1',%.
#ada akhir penelitian ini diharapkan peneliti mendapatkan profil
pemecahan masalah matematika sis0a "/# pada materi pecahan ditinjau
dari gaya belajar. ;lasan peneliti meninjau dari gaya belajar, karena pada
saat memecahkan masalah, setiap sis0a pastilah mempunyai proses berfikir
yang berbeda. #erbedaan tersebut dimungkinkan karena adanya perbedaan
gaya belajar. ;lasan peneliti mengambil materi pecahan, karena berdasarkan
pengalaman peneliti ketika ppl, banyak sis0a "/# kelas :II beranggapan
bah0a materi pecahan merupakan materi yang sulit untuk dipahami,
padahal banyak kegiatan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan
dengan pecahan, misalnya3 pembagian sebuah kue menjadi beberapa bagian,
diskon-diskon yang dita0arkan oleh toko-toko pakaian, aturan pemakaian
obat sesuai dosisnya, dll . #eneliti mengambil subjek di "/# kelas :II
dengan alasan $1% sis0a mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam
materi-materi matematika dasar, karena telah mele0ati jenjang sekolah
4
dasar, $'% sis0a dapat mengkomunikasikan idenya baik secara tertulis
maupun lisan dengan jelas dan $(% materi pecahan merupakan materi yang
baru saja didapat kelas :II sehingga masih fresh dalam ingatan sis0a .
"eorang guru dituntut untuk mengetahui kemampuan sis0anya dalam
menyelesaikan permasalahan matematika pada soal yang diberikan. <leh
karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan analisis terhadap tahapan-
tahapan yang dilakukan sis0a dalam menyelesaikan soal tes pemecahan
masalah berdasarkan langkah penyelesaian #olya. &amun sebelumnya sis0a
akan dikelompokkan berdasarkan gaya belajarnya. #engelompokkan gaya
belajar ini berdasarkan pembagian angket gaya belajar sis0a yang
diadaptasi dari 5ahar. "etelah mengetahui gaya belajar masing-masing
sis0a, diharapkan guru dapat membantu kesulitan-kesulitan yang dialami
sis0a ketika menyelesaikan soal matematika pada tahapan-tahapan tertentu.
=adi, guru dapat membantu memberikan pemahaman pada sis0a dengan
menyesuaikan gaya belajar sis0a.
8erdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian tentang 1 Profil Pemecahan Masalah Matematika is!a MP
"a#a Materi Pecahan Ditin$a% #ari Ga&a Bela$ar 2.
B. PERTAN'AAN PENELITIAN
8erdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi pertanyaan
penelitian sebagai berikut.
1. 8agaimana profil pemecahan masalah matematika sis0a "/# pada
materi pecahan ditinjau dari gaya belajar .isual>
'. 8agaimana profil pemecahan masalah matematika sis0a "/# pada
materi pecahan ditinjau dari gaya belajar auditori>
(. 8agaimana profil pemecahan masalah matematika sis0a "/# pada
materi pecahan ditinjau dari gaya belajar kinestetik>
6
(. TU)UAN PENELITIAN
"esuai dengan pertanyaan penelitian di atas, tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mendeskripsikan
1. profil pemecahan masalah matematika sis0a "/# pada materi pecahan
ditinjau dari gaya belajar .isual.
'. profil pemecahan masalah matematika sis0a "/# pada materi pecahan
ditinjau dari gaya belajar auditori.
(. profil pemecahan masalah matematika sis0a "/# pada materi pecahan
ditinjau dari gaya belajar kinestetik.
D. MAN*AAT PENELITIAN
Dari hasil penelitian, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut.
1. 8agi -uru.
a. "ebagai bahan masukan bagi guru tentang profil pemecahan masalah
matematika sis0a "/# pada materi pecahan ditinjau berdasarkan gaya
belajar.
b. "ebagai informasi bagi guru untuk membantu sis0a apabila sis0a
mengalami kesulitan pada tahap tertentu dalam penyelesaian
permasalahan dengan disesuaikan gaya belajar sis0a.
E. DE*INII +PERAI+NAL
;gar tidak terjadi perbedaan penafsiran maka berikut beberapa istilah
yang perlu didefinisikan adalah
a. #rofil adalah gambaran tentang sesuatu yang diungkap baik dengan
gambar atau dengan deskripsi, berupa kata-kata.
b. /asalah matematika adalah soal matematika non-rutin sedemikian
hingga sis0a tidak segera dapat menemukan cara untuk menyelesaikan
soal tersebut.
7
c. #emecahan masalah matematika adalah proses yang dilakukan oleh sis0a
untuk menyelesaikan masalah yang diberikan dengan menggunakan
pengetahuan dan pemahaman yang dimilikinya.
d. #rofil pemecahan masalah matematika adalah gambaran atau deskripsi
tentang bagaimana upaya sis0a dalam menyelesaikan soal matematika
dengan menggunakan pengetahuan dan pemahaman yang dimilikinya.
e. -aya belajar adalah cara yang dimiliki seseorang untuk memproses,
mempelajari, dan mendalami suatu informasi.
f. -aya belajar .isual adalah gaya belajar yang lebih banyak
memanfaatkan kemampuan 1penglihatan2 sebagai alat belajar yang
optimal.
g. -aya belajar auditori adalah gaya belajar yang lebih banyak
memanfaatkan kemampuan 1pendengaran2 sebagai alat belajar yang
optimal.
h. -aya belajar kinestetik adalah gaya belajar yang lebih banyak
memanfaatkan kemampuan 1fisik2 sebagai alat belajar yang optimal.
*. AUMI DAN KETERBATAAN
,. As%msi
Dalam penelitian ini, peneliti mengasumsikan sebagai berikut.
a. "is0a mengisi tes gaya belajar yang telah diberikan oleh peneliti
dengan jujur berdasarkan kharakteristik yang dimiliki sis0a karena
peneliti memberitahukan pada para sis0a bah0a dengan mengisi tes
gaya belajar, sis0a dapat lebih mengenali dan memahami gaya belajar
yang mereka miliki.
b. "ubjek penelitian mengerjakan soal tes pemecahan masalah
berdasarkan kemampuannya dan tanpa tekanan oleh siapapun, karena
soal ini sesuai dengan materi yang telah dipelajari oleh sis0a
sebelumnya dan peneliti memberitahukan kepada sis0a bah0a nilai

hasil pekerjaan soal tes pemecahan masalah ini tidak mempengaruhi


nilai prestasi belajar.
-. Keter.atasan
;gar simpulan dari penelitian ini terfokus, maka berikut ini
diberikan batasan-batasan penelitian antara lain 3
a. "ubjek penelitian ada ( sis0a "/#, yaitu 1 sis0a dengan gaya belajar
.isual, 1 sis0a dengan gaya belajar auditori, dan 1 sis0a dengan gaya
belajar kinestetik.
b. "oal pemecahan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah
soal pecahan yang diaplikasikan ke dalam soal cerita pada topik
membandingkan pecahan, dan operasi hitung pecahan yang
dikhususkan pada subtopik pembagian dan pengurangan pecahan.

You might also like