You are on page 1of 139

UANTUM

Agus Purwanto
PENERBITGAVAMEDIA
kndasan
1 I~~II\;I yang berkembang sampai akhir abad sembilan belas
I III~I~II:II sebagai fisika klasik dan mempunyai dua cabang utama
; 1111Iniekanika klasik Newtonian dan teori medan elektromagnetik
Fl~~rwr?llian. Mekanika klasik dicirikan oleh kehadiran partikel
I$11:lrjni sesuatu yang terkumngdi dalam ruang. lstilah terkurung
I 'I :~ r n sederhana dapat dikatakan sebagai adanya batas yang
11$1, I,;nntara materi dan sesuatu di luar dirinya atau lingkungannya.
' .I11 lrrngkan medan elektromagnetik dicirikan oleh kuantitas medan
I 11IIl clelombang yang menyebar di dalam ruang. Medan tersebar
I11 IIr~lamruang bagai kabut dengan ketebalan yang berbeda dan
II11 br~ipissampai akhirnya benar-benar lenyap. Batas antara ruang
I11 )Irnedan dan ruang tanpa medan tidak jelas atau kabur.
Ciri utama fisika klasik adalah sifatnya yang common sense
I11III deterministik.
I.1.l.Mekanika Sistem Partikel
Perhatikan partikel berrnassa myang pada saat 4berada
pnda posisi F =r ' ( t ) , memptmyai kecepatan 9 =$(t) dan
Landasan Fisika Kuanturn
Fisika Kuantum
I
mengalami gaya F .Secara klasik partikel ini terikat oleh hukum
Newton :
F =mF(t) (1.1)
dan akan bergerak dengan lintasan tertentu (definitepath).Karena
itu, jika posisi, kecepatan, dan gaya saat ini diketahui maka
keadaan masa lalu partikel dapat diketahui secara pasti, demikian
pula keadaan masa depannya. lnilah yang dimaksud dengan sifat
deterministik fisika klasik. Sifat ini secara grafik dapat dilukiskan
sebagai berikut :
,F(t' > t )
Gambar. 1.1 Lintasan Klasik suatu Partikel
Dapat dikatakan, keadaan sistem partikel pada suatu saat t
direpresentasikan oleh nilai sesaat dari posisi F( t ) dan kecepatan
?( t ).
Fenomena yang ada di dalam sistem partikel (mekanika
klasik) adalah fenomena tumbukan antara beberapa partikel yang
memungkinkan terjadinya transfer momentum dan energi.
1.1.2 Medan Elektromagnetik
Penemuan fenomena interferensi dan polarisasi cahaya di
awal abad kesembilan belas meyakintan bahwa cahaya
merupakan gelombang. Siiat gelombang dari cahaya diidentifikasi
beberapa dasawarsa kemudian sesuai perumusan Maxwell
I I I I I ~~I ~I ~ teori medan elektromagnetik. Dengan demikian, cahaya
lit*ll!~gai gelombang elektromagnetik merupakan salah satu
II11~l~ilastasi dari fenornena elektromagnetisme yang terumuskan
I111l:lmpersamaan Maxwell :,
~lrbnganfi =E, ? dan H=4 yang mana
dan B adalah
111cvIan listrik dan medan induksi magnetik, E dan ,u adalah
~~rrrmitivitas dan J dan permeabilitas bahan, sedangkan p
IIlrvupakan distribusi (sumber) muatan listrik dan distribusi arus
Il0:lrik di dalam bahan.
Sampai menjelang abad kedua puluh, kedua teori tersebut
Ililnmbah termodinamika dipandang sebagai teori puncak (ulti-
111ntetheory)yang mampu menjelaskan semua fenomena fisika.
!ivdangkan secara praktis, teori-teori tersebut telah memicu
llrnbulnya revolusi industri.
1.2 KRlSlS FlSlKA KLASIK DAN SOLUSINYA
I isika terus berkembang dan temuan baru terus didapatkan.
Ihtapi sayang, beberapa fenomena fisis yang ditemukan di akhir
r~badsembilan belas berikut ini tidak dapat dijelaskan oleh teori
lisika klasik. Karenanya, orang mengatakan bahwa fisika klasik
mengalami krisis !
1.2.1 Radiasi Benda Hitam
Jika suatu benda dipanaskan i a akan meradiasi. Hasil
Fisika Kuantum
eksperimen yangmenarikadalahsifatdistribusienergiatau
spektrumenergidariradiasibendahitamyangbergantungpada
frekuensicahaya dantemperatur. Bendahitamdidefinisikan
sebagaibendaatausesuatuyangmenyerapsemuaradiasiyang
diterimanya.Hasileksperimentersebutuntuktemperaturberbeda
diungkapkanolehGambar1.2.
Gambar.1.2 Distribusienergibendahitam
Teori klasikyang dirumuskanoleh RayleighdanJeans
sampaipadabentukfungsidistribusienergi:
dengank=1,38x10-l6ergPKadalahkonstantaBoltzmandanc
adalahkecepatancahaya.Jelas,hasilperumusanRayleighdan
Jeans(1.3) inihanyasesuaiuntukfrekwensikeciltetapigagal
padafrekwensitinggi. Kegagalanataupenyimpanganteori
Rayleigh-Jeanspadafrekwensibesarinidikenalsebagaibencana
ultraungu(ultraviolet catastrophe). Grafikdistribusienergidari
rumusRayleigh-Jeans(1.3) diberikanolehGambar1.3. Garis
Landasan Fisika Kuantum
I 11II11111 ndalahprediksiRayleigh-Jeans,sedangkangarisputus
11li11: 111hasileksperimen.
Gambar.1.3Distribusienergiradiasiklasik
Untukmengatasikesulitananalisaklasik,digunakanfakta
II;~hwagelombangelektromagnetikyangmerupakanradiasidi
Ilrdarnrongga(cavity with a small aperture -sebagairealisasi
I)r'nktis konsepbendahitam)dapatdianalisasebagaisuperposisi
II:~ri karakteristikmodanormalrongga.Dalamsetiapmodanor-
IIlnl,medanbervariasisecaraharrnonik.Dengandemikian,setiap
t~loda normalekivalendenganosilatorharmonikdan radiasi
lrlctmbentukensembelosilatorharmonik.
Bedasarkanpemahamantersebut,MaxPlanckmengajukan
I~ipotesisradikalsebagaiberikut:
1 . Osilatordidalambendahitamtidakmemancarkancahaya
secarakontinumelainkanhanyaberubahamplitudonya-
transisiamplitudobesarkekecilmenghasilkanemisicahaya
sedangkantransisidariamplitudokecilkebesardihasilkan
dariabsorbsicahaya.
2. Osilatorhanyabisamemancarkanataumenyerapenergi
dalamsatuan energiyangdisebut kuantasebesar hv ,
Fisika Kuantum
Landasan Fisika Kuantum
bersifat bagai gelombang tetapi tidak menyebar melainkall
terkurung di dalam ruang. Hal ini dipenuhi oleh paket gelombari!l
yang merupakan kumpulan gelombang dan terkurung di dala111
ruang tertentu.
Sebagai pendekatan terhadap konsep paket gelombang,
( hmbar. 1.11 Superposisi dua gelombang tunggal
perhatikan kombinasi dari dua gelombang bida, ig berikut
I ,111 Iqelombang tunggalnya diperbanyak,
yl(x,t) = Acos(o,t -klx)
W, ( x,t) = A cos(o,t -k,x)
Prinsip superposisi memberikan
dengan amplitudo A,
Grafiknya,
Gambar. 1.12 Superposisi dari n gelombang
.
- V
)

.
E

f
a
,

'
l
Q

L

a
,

5

2
5

Y
$
.
-
c
d
e


F
s
-

.
a

8
% *
-
m

m

a

C

a

f
,
-
a


m

1-isika Kuantum
Gambar.1.15 TransformFourierdarig( k )
DariuraiancontohdangambartransformasiFourierdiatas
diperolehhubunganantaraAx dan Ak (atauAp). Hubunganini
secaragrafikadalahsebagaiberikut
Gambar.1.16Kaitanantara&dan
HubunganantaraAxdan Ak bergantung daribentukpaket
gelombangdanbergantungpadaAk,Ax didefinisikan.Perkalian
( Ax) ( Ak) akanminimumjikapaketgelombangberbentukfungsi
Landasan Fisika Kuantum
Gaussianyang bertransformasiFourierjuga dalamfungsi
Gaussian.UntukpaketGaussian,jikaAx dan Ak diambildeviasi
standardari(x) dang(k),maka
h A k = 1
2 (1-43)
Karenapadaumumnyapaketgelombangtidakberbentuk
Gaussian,maka
AxAk24 (1-44)
Kalikanpertidaksamaan(1-44)dengan ji danmengingat
p =hk ,makadidapatkan
Pers(1.45)inimerupakanprinsipketidakpastianHeisenberg
(Heisenberg's uncertainty principle). Dalamkalimat,prinsipini
mengatakan:
"Tidak mungkin mengetahui atau mendapatkan posisi
dan momentum suatu partikel dengan tepaf secara
serempak atau bersamaanJJ
Prinsipinimerupakanfaktamendasardarialamdanbukan
sekedardisebabkanolehketerbatasan danketelitianpengukuran.
Untukmengatakanbahwasuatupartikelberadapadatitikxdan
bermomentump berartikitaharusmengukursecaraserempak
koordinatxdanmomentump, karenatanpapengukurankita
tidakmempunyaiinformasiapa-apa.
Sebagaiilustrasi,perhatikangedankeneksperimenberikutini.
- Untukmengamatielektron,kitaharusmenyinarinyadengan
cahayaa
-
Cahayayangsampaidimikroskopadalahcahayaterhambur
olehelektron.
FisikaKuantum
LandasanFisikaKuantum
Gambar.1 . I 7Gedankeneksperimentpenentuanposisielektron
- Momentumfotonterhamburp, =h lA, danuntukmenembus
obyektif,foton hamsbergerakdalamsudut a, sehingga
komponen-xdarimomentummempunyaiketaktentuan
Ketaktentuaninijugamerupakanketaktentuandalamarah-x
darimomentumelektronsetelahhamburan,karenaselama
proseshamburan,momentumantaraelektron danfoton
dipertukarkan.
-
Disisilain,posisielektronjugatidaktentudisebabkandifraksi
cahaya ketikamenembusobyektif. Ketaktentuanposisi
elektronsamadengandiameterpoladifraksiyaitu2ysin8
dengansin0 -hld.Karenaitu
sehinggadariduahubunganAp dmAx diatasdidapatkan
AxAp =h (1Al2) (143)
sesuaidenganprinsip(1.45).
Contoh 1.8
a. Bilapaketgelombangdalamkomponenruangnyasajaf ( x )
berbentuk Gaussian perlihatkan bahwatransformasi
Fouriemyag(k) ,jugaberbentukGaussian
b. Bila &dm ~k diambildeviasistandardari f(x) dang(k)
perlihatkanbahwaperkalianAxAk =$.
Penyelesaian:
a. Misalkan, paket gelombang Gaussianternormalisasi
berbentuk
2
dengan
ca
ilf(x)l Maka pasangan transformasi
-0
Fouriemya
Fisika Kuantum
Landasan Fisika Kuantum
yang tidak lain adalah fungsi Gaussian, dengan
b. Deviasi standar didefinisikan
Evaluasi lengkapnya memberikan
Karena x fungsi ganjil sedangkan e-a2x2 fungsi genap.
Sehingga
Selanjutnya
dan
Sehingga
Dengan demikian
Bentuk lain dari prinsip ketidakpastian Heisenberg dinyatakan
dalam ketidaktentuan energi AE dan waktu At ,
A
AEAt 2-
(1.49)
2
Mengigat sedemikian kecilnya nilai h, prinsip ketaktentuan
ini tidak relevan atau tidak tampak di dalam dunia makroskopik.
Di dalam konteks ini, mekanika klasik untuk dunia makroskopik
bersifat deterministik sedangkan dunia mikroskopik secara
esensial non-deterministik. Karena itu, di dalam dunia mikroskopik
tidak dikenal lintasan eksak.
Fisika Kuantum
Gambar. 1.18 Lintasan klasik dan kuantum
Sekarang kembali pada persoalan paket gelombang, dan k i i
selidiki kebergantungannya terhadap waktu. Misalkan, paket
gelombang direpresentasikan oleh f(x,t).
$0
f(x, t ) = 1 (k)ei(h-m'dk
do
sebagai perluasan dari ungkapan (1.42). Pada saat t, paket
gelombang f(x,t) mempunyai maksimum di titik X(t).
Landasan Fisika Kuantum
Jika posisi paket gelombang berubah, laju gerak titik
maksimum adalah kecepatan grup
Seperti diperiihatkan pada Gambar 1.1 6di depan, amplitude
g(k) bemilai maksimum, misalkan pada kodan tak no1 hanya di
sekitar harga kotersebut. Hal ini diambil atau diasumsikan agar
momentum terdefinisi dengan baik. Dengan alasan serupa,
frekuensi juga seperti itu, yaitu berharga di sekitar oo=o ( k o ).
Karena itu, o dapat diekspansi Taylor di sekitar k,
dengan mengabaikan suku ekspansi orde dua dan seterusnya.
Kembali pada persoalan kecepatan grup v,. Karena f(x,f)
maksimum di X(t), maka
Diferensiasi sekali lagi pers. (1 -53) terhadap waktu t,
didapatkan
Substitusi uraian (1.52) ke dalam pers. (1.54),
Gambar. 1.1 9 Paket gelombang pada saat f
Persamaan
Postulat Max Planck dan konsep spekulatif de Broglie
mengisyaratkan perlunya konsep barn tentang dunia mikroskopik.
Di dalam bab ini diuraikan langkah-langkah penting dalam
membangun mekanika baru yaitu mekanika gelombang atau
mekanika kuantum dan beberapa contoh sistem sederhana serta
konsep pokok terkait.
2.1 PARTIKEL BEBAS
Kita berangkat dari konsep klasik yang telah kita kenal dengan
baik. Secara klasik, energi partikel atau benda bebas bermassa
m, diberikan oleh energi kinetik
dengar, ;3 adalah momentum partikel. Berikut ini diperlihatkan
transisinya ke dalam persamaan kuantum.
Ungkapan energi Planck (1.4) dan momentum Compton (1.21)
dapat ditulis sebagai
--
Fisika Kuantum
sehinggaungkapanpaketgelombang(1-50)dapatditulisulang
danpem(2.5)dapatdiperluasmenjadi
dalambentuk
denganNadalahkonstantanormalisasi.
Diferensiasi fungsi(2.3)terhadapwaktumemberikan
JikaenergiEdiasosiasikansebagaienergipartikelbebas(2.1),
maka i ( p. r- Et ) l hd3j j
IY = w( ~ , t ) =N Jpme
dantetapannorrnalisasibaruN =
Tetapiruaskananpers.(2.4a)dapatditulissebagai
2.2 PERSAMAAN SCHRODINGER
2.2.1 Partikel di dalam Potensial
Denganmembandingkanpers.(2.1)danpers(2.7)tampak
adanyakorespondensiantaraenergiE, momentumjj danop-
eratordiferensial
Dariduapersamaandiatasdiperolehpersamaandiferensialpaket
gelombangW bagipartikelbebas
Operator-operatorinibeke rjapadafungsigelombangw (J,t ) .
Bentukkorespondensiini nantinyayangdigunakan untuk
membangunpersamaangerakkuantumberangkatdaribentuk
Perluasanbentuk energi partikelbebaskedalam ruangtiga
energiklasik.
dimensidiberikanoleh
Selanjutnya,tinjaupartikelyangmengalamigaya yang
Fisika Kuanturn
dapat dituliskan sebagai gradient dari energi potensial V(T, t )
Karena itu, energi total partikel Edapat diungkapkan sebagai
Berdasarkan korespondensi (2.9) persamaan gerak kuanturn
partikel di dalam potensial V( 3 , t )diberikan oleh
Pers(2.12) ini dikenal sebagai persamaan gelombang
Schrodinger untuk partikel di dalam potensial V( 3 , t ). Dalam
banyak hal, sistem fisis dapat didekati dengan model satu
dimensi. Persamaan Schrodinger satu dimensi behentuk
Secara umum, karena energi Edapat dinyatakan dalam
Hamiltonian
E = ~ ( r ' , ~ , t ) (2.14)
maka pers. (2.12) dapat dituliskan sebagai
HamiltonianHsekarang berperan sebagai operator
yang beke j a pada fungsi gelombang ~ ( 7 , t ) .
i
Persarnaan Schrodin,ger
1
2.2.2 Arti Fisis dari Fungsi Gelombang
Di dalam persoalan sesungguhnya Hamiltonian suatu sistem
diketahui atau diberikan. Mengacu pada persamaan Schrodinger
yang merupakan persamaan diferensial (parsial) (2.1 4), jelas
persoalannya sekarang adalah mencari solusi W dari persamaan
tersebut. Jadi, fungsi gelombang W merupakan kuantitas teoritis
fundamental di dalam mekanika kuantum. Meskipun demikian,
seandainyafungsi gelombang W sudah diperoleh, masih tersisa
satu pertanyaan mendasar:
Fungsi gelombang merupakan suatu deskripsi dari
kejadian yang mungkin, tetapi- kejadian apa? Atau, apa
yang didiskripsikan oleh fungsi gelombang?
Singkatnya, apa arti fisis dari nilai y( T, t ) di setiap posisi 7
pada saat t?
Jawaban dari pertanyaan di atas diberikan oleh Max Born
pada tahun 1926 yang menyatakan bahwa y(r', t ) itu sendiri tidak
mempunyai arti fisis apa-apa, tetapi
diintepretasikan sebagai kerapatan probabilitas. Secara lebih
spesifik
menyatakan kemungkinan untuk mendapatkan partikel yang
dideskripsikan oleh y( 7, t ) berada dalam elemen volume dv di
sekitar posisi T pada saat t. Di dalam kasus satu dimensi
menyatakan besar kemungkinan partikel yang dideskripsikan oleh
y/(x, t) berada di antara x dan x+dx pada saat t.
FisikaKuantum
PersamaanSchrodinger
Jikapartikel(memang)adadidalamruang,interpretasidi
atasmensyaratkan
denganintegrasidilakukankeseluruhruangV. Fungsigelombang
yangmemenuhisyarat(2.20)dikatakansebagaifungsigelombang
temorrnalisasi.
Contoh2.1
Fungsigelombangsutupartikelyangbergeraksepanjang
Gambar2.1Solusi
sumbuxdiberikanoleh:~ ( x ) =~ e - "sinax Karenaitu
a. TentukankonstantaCjikafungsigelombangtemormalisasi
b. Jika a=7~ ,hitungkemungkinanuntukmendapatknan -- \y(2&=1= sin2 md x + C 2 ~ e 2 x - sin2 mdx
partikelberadadisebelahkanantitikx=l
Penyelesaian:
=2 c 2 r e - " s i n2ahr
r c ~ [ ~ - ~ ~
o
a. Secaraeksplisit~ ( x ) diberikanoleh
Untukmenghitungintegralterakhirini,tuliskanfungsisinus
Cex si na x, untuk x <0
dalambentukeksponensialdanakandidapatkan
Ce-" sin ax, untuk x >0
sehingga
,&I2 =(
~ ~ e ~ " s i n ~ a r , untuk x <O
C2e-'" sin2 ax, untuk x >0
Tampakbahwafungsiterakhiradalah fungsigenap,danrekaan
grafiknyadiberikanolehgambarberikut
Didiipatkan konstantanormalisasiC
FisikaKuantum Pe~amaanSchrodinger
sehingga
b. Besarkemungkinanpartikelberadadix2 ]
e
=-g +a' +sin 2a -cos 2a)
2a
atau
Untuk a=n
I
Pers.(2.21)initidaklainadalahpersamaankontinyuitas
I
2.2.3 PersamaanKontinyuitas
1
I
Kembalipadaprobabilitas(2.19),dandiferensiasiterhadap
denganPadalahrapatprobabilitas(2.18)danfluksataurapat
arusprobabilitas3
waktuatasbesaraninimemberikan
Untukkasussatudimensi,persarnaankontinyuitas(2.21)menjadi
denganrapatarusS
Fisika Kuantum Persarnaan Schrodinger
komponen misalkan komponen-x
2.2.4 Nilai Harap
Sekali lagi, seandainya fungsi gelombang II/ sudah diperoleh
kita dapat mengajukan beberapa pertanyaan lagi. Misalnya, di
mana partikel sering berada atau berapa momentum rata-rata
partikel ? Jawaban atas pertanyaan ini diberikan oleh teorema
Ehrenfest. Misalkan kita ingin tahu nilai rata-ratavariabel dinamis
A(x,p), maka didefinisikan nilai harap (expectation value) dari
Suku kedua ruas kanan dapat diuraikan menjadi
besaranA sebagai
dengan A,adalah operator ~ ( x , - i ~ v ) yang merepresentasikan
variabel A di dalam mekanika kuantum. Secara lebih umum, jika
W tak temormalisasi maka pers.(2.26) menjadi
Sebagai contoh, nilai rata-rata posisi 7
Subtitusi kembali ke dalam pers.(2.29b), memberikan
Sedang dari analogi klasik untuk nilai rata-rata momentum
I
I
sehingga
Untuk menghitung secara rinci, lakukan evaluasi per 1
Fisika Kuantum
2.2.6 Keadaan Stasioner dan Persamaan Nilai Eigen
Tinjau partikel yang bergerak di dalam ruang dengan potensial
tidak bergantung waktu V =V( 7) . Untuk sistem seperti ini,
~ ( 7 , t ) dapat diuraikan rnenjadi perkalian bagian yang hanya
bergantung ruang dan bagian yang hanya bergantung waMu
Catatan: co(7)di sini tidak terkait dengan a,(k)pada pers.(2.3),
dan hanya sama notasi belaka.
Selanjutnya, subtitusi uraian (2.34) ke dalam pers.(2.12)
kemudian dibagi q(3)f ( t ) maka didapatkan
Karena ruas kiri pers.(2.35) hanya bergantung waktu
sedangkan mas kanan hanya bergantung variabel ruang T ,maka
keduanya akan selalu sama jika dan hanya jika keduanya sama
dengan konstanta, misalkan E.Dengan demikian pers.(2.35) akan
terpisah rnenjadi dua persamaan :
dan
Atau
dan
Persamaan Schrodinger
Pers.(2.36a) adalah persamaan diferensial orde satu dengan
solusi akan sebanding dengan exp(- i ~ t I h) . Karena itu uraian
(2.34) menjadi
Pers(2.37) secara implisit menyatakan bahwa E harus riel,
karena bila mempunyai harga imajiner E,v akan lenyap untuk
semua r jika t -+-atau -oo sesuai tanda (-) atau (+) dariE .
Hal ini tidak memenuhi syarat keberadaan partikel di dalam ruang
(2.20). Selanjutnya per~~(2.37) memberikan rapat probabilitas
yang tidak bergantung waktu. Karena itu ~( 7, ' ) pada pers(2.37)
menggambarkan keadaan stasioner (stationary state) karena tidak
ada karakter atau sifat partikel yang berubah terhadap waktu.
Sedangkan pers. (2.36b) disebut persaman Schrodinger tak
bergantung waktu.
Mengingat bentuk pers.(2.16) dengan V =V( T),
pers.(2.36b) dapat ditulis menjadi
Pers.(2.39) ini disebut persamaan karakteristik atau
persamaan nilai eigen dengan rn(7)sebagai fungsi eigen dan H
adalah operator diferensial dari energi. Eadalah nilai eigen dari
operator H,dan disebut sebagai energi eigen dan ditafsirkan
sebagai energi partikel.
--
Fisika Kuantum
2.3 MODEL-MODEL POTENSIAL SEDERHANA
Berikutinidiuraikancontoh-contoh sistempartikelyangbergerak
didalamruangdenganpotensialsederhanadankuantitasterkait.
2.3.1 Kotak Potensial Satu Dimensi dan Keadaan Dasar
Perhatikanpartikelbermassamberadadidalamsumuratau
kotakpotensialsatudimensisepanjangL. llustrasinyadiberikan
olehgambardibawah,
Gambar2.3 PatikeldalamKotakPotensialsatudimensi
PotensialV+w dix= 0danx = Ldibuatuntukmenjamin
agarpartikeltidak dapatmenembusdindingdankeluarkotak.
Artinyatidakmungkinpartikelberadadiluarsumurpotensial.
Secaramatematisha1iniberarti
q( x) =0
untuk x 50 dan x 2 L (2.40a)
Karenadi dalam kotak V(x) = 0,maka persamaan
Schrodingersistemini
Persarnaan Schrodinger
A2 d 2 q
---- -E , untuk 0 <x <L
2m dx2
atau
Jikadituliskan,
2mE -k2
A ( 2. m)
makapersamaanSchrodingertidakbergantungwaktu(2.40b)
menjadi
Solusiumumnyadiberikanolehfungsi
q ( x ) = A coskx+Bsinkx
Syaratbatasdix= 0,memberikanhubungan
q( O) =O=A. l +O
yangberartiA=0.Karenaitu,(p menjadi
q( x)=B sinkx
Syaratbatasdix=L
Halinidipenuhioleh
kL =nn, dengan n =1,2,3,...
Fisika Kuantum
atau
Dari hubungan antara Epers.(2.40c) dan k pers.(2.40i),
diperoleh ungkapan energi partikel di dalam kotak, yaitu:
dengan
Jelas bahwa energi partikel tidak dapat bernilai sembarang
atau kontinu seperti dalam fisika klasik melainkan diskrit yaitu
kuadrat bilangan bulat kali energi terendah E,. Keadaan dengan
energi terendah disebut keadaan dasar (groundstate).
Subtitusi bentuk akhir kke dalam fungsi Cp(x), didapatkan
q~ ( x ) =9,( x) = B sin -
nR
x
L
Konstanta B ditentukan melalui proses normalisasi, yaitu
partikel pasti ada di dalam sumur. Karena itu,
sehingga
Persamaan Schrodjnger
Dengan demikian, fungsi gelombang ternormalisasi untuk
partikel terperangkap dalam sumur .potensial satu dimensi
berukuranLdiberikan oleh
dan keadaan dasamya
Gralikfungsi gelombang dan rapat probabilitas partikel dalam
kotak diberikan oleh gambar-gambar berikut.
Gambar2.4. (a) fungsi gelombang, (b) rapat probabilitas
.
Jika partikel berada pada keadaan tereksitasi pertama, q, ,
maka posisi rata-rata partikel
--
Fisika Kuantum
keadaandasardankeadaaneksitasipertama.Kemudian
hitung( E) tersebut.
c. Tentukanposisirata-rata(x) pamkel
danmomentumrata-ratanya
Penyelesaian
a. Dariungkapan(2.42)dan(2.37)didapatkan
-
4n i h j . ( y ) ( y
sm - x cos - x
L2 0
Keduahasildiatasberlakusamauntuksemuaqndandapat
didugadarigarnbar2.4b. Pertarna,peluangpartikelberadadi sehingga
sebelahkirititiktengahU2dandisebelahkanannyasama.Karena
itusecararata-ratapartikelberaddititiktengahU2.Kedua,akibat
keadaanpertamainimakakemungkinanpartikelbergerakke
kanankekiriadalahsama.Dengandemikianmomentumsaling
dengan
meniadakanataumomentumrata-ratanyaadalahnol.
Contoh2.2 :
Keadaanpertikelsetiapsaatdi dalarnkotaksatudirnensiL
b. Daridefinisinilaiharap
diberikanoleh
L
a
( E} =o~ v ( ~ , f ) ' ~ f i z ~ ( ~ 9 ~ ) &
t
denganY,( x, t ) danY, ( x, t ) adalahkeadaandasardankeadaan I
tereksitasitingkatpertarnasetiapsaatpartikeldidalamkotak.
a. Tuliskansecaraeksplisitbentukdariy( x, t )
1. 'l;
E*
E E
+-b2 (x,t)12 +>2 y; (x,r)~,(x,t) +
b.. Perlihatkanbahwaenergirata-ratapartikel
=o[1$111(x,1)12 2
I
( E)=E,P;+E,P,
I
denganP,danP2masing-masingadalahrapatprobabilitas
Fisika Kuantum
Persamaan Schrodinger
dengan
dan
Karenaitu,
1 16L
karenaqn( x )sudahternorrnalisasi.Karenaitu,
( x )=- L - ~ C O S ~
2 937
Jadi ( x ) berosilasidi sekitartitik tengah kotak dengan
amplitudosebesar1 6 ~ 1 9 ~ ' danfrekuensiv =w l 2n =3E, 1h .
Contoh2.3
c. Posisirata-ratapartikel,rnenggunakannotasi(3.1) Suatuelektronterperangkapdidalarnkotaksatudirnensi
denganpanjang1A. Hitung:
a. Energitingkatdasarelektrontersebut.
b. Besar peluang untuk rnenernukan elektron di daerah
0 0
+ A < x < q A
Penyelesaian:
a. EnergipartikeldidalamkotakLdiberikanoleh
I
I Dari ungkapan partikel di dalam kotak satu dimensi
didapatkan I
I
Untuktingkatdasarn=I,maka
((P,(,o,x(P,(.)) =(92(49x(P*(x))=XL
1. (6,626x 1O-34)Z
dan E,= Joule
8 . 9 , 1 ~ 1 0 - ~ ~ ( 1 0 - ~ ~ ) ~
FisikaKuantum
PersamaanSchrodinger
b. DariGambar2.4,daerah%/2<x<%A identikdengandaerah
Kasus1.JikaEI V,
U2<x<3L14Karenaitu,
PersamaanSchrodingersistem
Solusinya
ik" +Be-ikr
P-(x)=Ae
dengankonstantapositifk
2.3.2 Tangga Potensial, Koefisien Refleksi dan Koefisien
Tranmisi
dan
Partikel-partikelberrnassamditernbakkandarikirikekanan,
danbergerakdidalarntanggapotensialberikut.
q+( x) =Ce-qx+Deqx
1
dengan
yangjugapositif.Gambamyadiberika, sebagaiberikut:
Garnbar2.5PotensialTangga
Untuksistem denganpotensialtangga diatas, perilaku
partikeldibedakanmenjadiduakasusbergantunghargaE,yaitu
E s V,atau E > V,.
Gambar2.6 EnergiPartikelkllrangdariPotensial
Fisika Kuantum
Suku eksponensial kedua p+jelas tidak dapat menggambar-
kan keadaan fisis atau tidak rnemenuhi syarat (2.22) karena
meledak (9cc ew -t m) di x +m. Agar 9, tetap rnewakili
situasi fisis riel rnaka D harus nol. Karena itu 9+menjadi
Selanjutnya mengingat bentuk solusi umum bergantung
waktu (2.37), maka suku eik dari p- dapat ditafsirkan sebagai
partikel datang (dari x = -m ke kanan rnenuju x = 0) dan suku
ejk"sebagai partikel yang dipantul ke kiri (menuju x =-m )oleh
potensial V, di x = 0. Hasil yang mernbedakan dari potensial
klasik adalah kehadiran suku eqxdari (p+.Suku ini rnenyatakan
ada partikel yang menernbus (penefrafe) potensial Vosarnpai
kedalarnanx > 0tertentu.
Berikut ini kita tentukan konstanta A,B dan Crnenggunakan
syarat kontinyuitas. Pertama, 9-(0) = q+(0) memberi hubungan
Kedua,
rnamberikan
ik(A -6) = - qc
Pers.(2.47a) dan (2.47~) rnenghaslkan
B=-
ik +q
A dan C =-
2ik A
ik - q i k - q
Sehingga
Persamaan Schrodinger
(2.48a)
,
i
dan
Dari ungkapan p- ,intensitas untuk partikel datang adalah
JAI2. Sedangkan intensitas partikel terpantul adalah
=--
i k + q - i k +q
IAI2 =IA12 (2.49)
i k - q i k - q - i k - q
Jadi, intensitas medan terpantul sarna dengan intensitas
rnedan datang. Ini berarti semua partikel datang akhirnya dipantul
kernbali terrnasuk partikel yang sernpat dapat rnenembus
potensial Vo.
Hasil ini juga dapat dipahami dari besar fluks atau arus j(x) di x< 0,
I
Grafik solusi p- dan p+, untuk E IVo
Fisika Kuantum
Persamaan Schrodinger
Gambar2.7 Fungsi Gelombang untuk tangga potensial, jika
E<Vo
Jika Vobesar sekali maka dari persamaan (2.46b) 9juga
akan besar sekali. Karena 'hkedalarnan menembus juga mengecil
atau dari (2.47d) konstanta C akan nol, dan B = -A. Karena itu,
dan
Grafiknya
Gambar2.8 Fungsi gelombang untuk penghalang sangat tinggi
Kasus 2. Jika E > V,
Persamaan Schrodinger kasus ini sama dengan persamaan
Schmdinger untuk Ec V, Solusi untuk daerah x <0, sama dengan
9- kasus terdahulu. Tetapi solusi untuk daerah x 5 0 berbeda
dari bentuk terdahulu, yaitu bentuk sinusosidal
ik' x +* l e- i k' x
q+(x)=C e
dengan
Mengingat partikel hanya ditembakkan dari kiri maka tidak
ada partikel merambat dari kanan ( x =m) ke kiri di daerah
x 2 0 . Karena itu, D' = 0 sehingga q+( x) menjadi
Konstanta-konstanta A,B dan C' ditentukan dengan
menggunakan syarat kontinyuitas di x = 0
(0) - (0)
memberikan A + B = C'
ii) 9- -9+
Kedua hubungan di atas lebih lanjut memberikan
k- k' 2k
B=- A dan C' =- A
k +k ' k+k'
Dt. gan demikian
Fisika Kuantum
dan
Kenyataan bahwa B 0 rnenyatakan ads sebagian partikel
yang dipantulkan walau energi partikel lebih besar dari energi
tangga penghalang E> V,. lnilah yang rnernbedakan dari hasil
fisika klasik yang rnenyatakan bahwa semua partikel akan
diteruskan jika E > V,
Mengingat kenyataan di atas, berikut ini kita hitung koefisien
refleksi dan koefisien transrnisi dari keadaaan sistern tersebut.
lntensitas dari berkas partikel didefinisikan sebagai
lntensitas ,Jumlah partikelpersatuan volume
(diberikan oleh kuadrat modulo amplitude)
Fluks dari berkas partikel atau kerapatan arus partikel di
definisikan sebagai
Fluks jumlah partikel yang melewafi daerah satu satuan
luas per satuan wakfu
= kecepatan dikalikan intensitas.
llustrasinya
Garnbar2.9 llustrasi fluks sistern banyak partikel
Koefisien refleksi didefinisikan sebagai
10 111lr:;innrefleksi =-
fluks berkas terpantul
fluks berkas datang
sedangka~i Itoofisien transrnisi
kc~rrfisien tmnsmisi =-
fluks berkas diteruskan
- fluks berkas datang
Dari dolinisidi atas, untuk kasus tangga potensial didapatkan
koefisien rc!llcksi R, -+.
Sedangkan koefisien transmisi T
Denganv adalah laju partikel-partikel di daerah kiri ( x < O),
danv' laju partikel-partikel di sebelah kanan ( x > 0)
Dari hasil di atas juga tampak bahwa kekekalan jurnlah partikel
dip en^, .I, yaitu R+T=1
Gambar fungsi gelornbangnya, arnplitudo maupun periodisitas
untukx < 0 dan x > 0 berbeda, mengapa?
Pert,atikan pendekatan energi berikut.
Fisika Kuantum
I
1) Jika E >>Vo
Danungkapan(2.51b)dan(2.45b)diperoleh
Dengandemikian, daripers. (2.52a) dan pers.(2.52b),
didapatkan
p-( x) =Y),( x ) =~e~~=p( x)
Sketnya
Gambar2.10. FungsigelombangjikaE>>Vo
2) Secaraumum
Gambar2.11 FungsiGelombanguntuksembarangE>Vo
PersarnaanSchrodinger
Contoh2.4:
Misalkan,adaseribuelektronyangmasing-masingberenergi
27eVditembakkankearahdaerahbertanggapotensialdengan
ketinggian24eV. Hitungjumlahelektronyangberbalikketika
elektron-elektrontersebutsampaipadatanggapotensial.
Penyelesaian :
Energielektron,E=27eV
TanggapotensialV,, =27eV
KoefisienrefleksiuntukE>V, diberikanolehpers.(2.54)
dengankdank'sepertiungkapan(2.45b)dan(2.51b).Dalam
ungkapanE danVo,
Substitusiharga-hargaEdanV,, didapatkan
R=0,25
Karen?itu,adasejumlahN
N =l 000xR
=250elektron
yangdipantulkan.
FisikaKuantum
Sekalilagi,inilahyangrnembedakandadperurnusanklasik.
I
Menurukrnekanikaklasiksernuaelektron(1000elektron)tersebut
akanlolosrnelewatitanggapotensialkarenaD V 0 , tanpaada
I
satupunelektronyangdipantulkan. I
I
I
2.3.3. Sumur Potensial dan Paritas
Berikut inikitapelajaripartikelyang bergerakdi sumur
potensialdengankedalarnanberhingga.
Gambar2.12SurnurpotensialsedalarnVo,selebar2a
Potensialsisterndiberikanoleh:
untukdaerah1, x<-a
,untukdaerah2, -a r x5 a
(2.57)
untukdaerah3, x<a
Dengandemikian,persarnanSchrodingersisteminidiberikanoleh
untuk 1x1> a (2.58a)
PersamaanSchrodinger
dan
*---
h2 d2p
V,rp=Eq , untuk 1x1 Ia (2.58b)
2m d 2 x
pnalisaterhadapsisteminidibedakanantaraenergipartikel
E <0danenergiE>0.
A. Keadaan terikat. Energi Negatip
UntuKenerginegatip,E + -E denganEkuantitaspositif,maka
per.(2.58a)dan(2.58b)menjadi
dan
d2p
+ k 2 p=0,
untuk 1x1 <a
d 2x
dengan
g=(2mE1 ~ ' ) " ~ dan k=(2m(v0-E) / h2Y I 2
(2.60)
Solusiuntukdaerah(1)dan(3)yaitudaerah1x1>a
(x) =Aeq' +Be-9x
,p3( x) =Eeqx+Fe-qJ
denganA, B, E, danFkonstanta-konstanta.Sedangkansolusi
untuk daerah(2))
, p2( x) =~c os l r x+~ s i n k x (2.61b)
CdamD konstanta.Syaratfisisberhingga(2.32)rnembuat5dan
E hardSnol,sehingga
-
81
. . .
PersarnaanSchrodinger
FisikaKuantum
Pertama,jikaA +F#0makaC#0
q,( x)=Aeqx
q3( x)=Fe-qx
Selanjutnyatentukankonstanta-konstantaA,ECdanDdengan
serta
.\..
(;'
r
menerapkansyaratkontinyuitasdix=-a, A=E D=O
_ ,. h'.. ...
fi t . -.
F=Cew coska
9 1 ( - 4 = 9 2 ( - 4 ' (2.61d)
.... ,- .membenkan
Kedua,jika A-F#0makaD#0dan
q=-k cot ka
(2.6%)
Ae-qa=Ccoska+D sin ka (2.61e)
dan
Sedang kan
A=+ C=O
F = DIF sinka
SpektrurnEnergi;berikutinikitalihatperilakuenergipartikel.
memberikan
Pers.(2.45)memberikan
qAe-qa=-kCsin ka +kDcoska
(2-619)
Dengancaraserupa,kontinuitasdix=a,memberihubungan
Ccoska+D sin ka =Fe-qa
1 Setelahdikalikana*,menjadi
-kCsin ka +kDcoska =-qFe-qa
(2.61h)
Selanjutnya,hubungandiatas memberikan
denganparameterE
( i )
2C coska =( A+F) e-qa
(ii)
2kC sinka =( A+F) qe-qa
(iii) 2 0 sinka=-(A-F) e-qa (2.61 i)
I
(iv)2kD coska=( A-F) e-qa
berdimensienergi.Dengandemikian,parameter (v,1.5) pada
pers(2.64)menyatakanukurandarikekuatanpotensial.
Lebihlanjuthubungan-hubunganinimemberikanduajenis I
Kitatinjausolusipertama(2.62a).Karenakdanqmerupakan
solusi,
besaranpositipmakadaripers.(2.62a),(@) =tan(ka)jugaharus
positip.Halini,tan(ka)positip,hanyadipenuhijikakaberada
1
Fisika Kuantum Persamaan Schrodinger
pada interval (1) dan (3), serta pengulangannya,
Kedua solusi (2.66b) dan (2.67b) rnenyiratkan bahwa hanya
k diskrit tertentu yang memenuhi. Harga tersebut bisa diperoleh
melalui pendekatan grafik berikut
Sin ka ;
tan $ I ios ka
X
Gambar 2.1 3. daerah dengari'harga cosin(+)
. .
Gambar 2.14. Solusi grafik untuk nilai k yang diijinkan
I
Misalkan, irisan antara (&/vo)"~ dan I cos ka Iatau lsin kal
dengan r = 0,1,2,3. ...
terjadi pada k = kn,n = 0,1,2.. ., energi yang diperbolehkan
Berikutnya, subtitusi pers. (2.62a) ke pers.(2.64) didapatkan :
j Dan Garnbar 2.14 atau dari pers.(2.66a) tarnpak bahwa jumlah
Atau
I
energi yang diperoleh berhingga. Dari gambar, jika (E/VO)"~ ka
sarna dengan satu nilai, k a berada dalarn interval
i
~ ( ~ 1 2 ) 1ka < (N+1)(7r/2) maka ada (N+I) irisan. Dengan
kata lain ada ( N+l ) tingkat energi diskrit jika
(~~/ ~)N(E/ vo)~' ~ j i ka 5 1< (7r/2)(~+~)(E/vo)"~ atau
Dengan cara serupa, untuk solusi jenis kedua (2.63a)
I
didapatkan
N 5 2/n(Vo/~)"~c N+l
(2.69)
1
i Dengan dernikian, sedikitnya ada satu keadaan tenkat untuk
dan
sedangkal apapun surnur potensial, yaitu jika (&/vo)"~ kecil
sekali sehingga Nyang mernenuhi adalah nol.
Fungsi Eigen dan Paritas. Berikut ini kita lihat perilaku
(EIVO)"' ka = lsin kal
1 fungsi gelornbang p untuk setiap energi En.Energi Endengan
FisikaKuantum PersamaanSchrodinger
n=0,2,4,. . .berkaitandengansolusipertama
p,, ( x) =Ceqnac~s( k, a) e"~ ,untuk x <-a
q2, , (x)=Ccosknx, u n t u k - a l x l a
(2.70)
q3,, ( x) = ~ o S ( k , a ) e - ~ ~ ~ Ceqna ,untuk x >a
Sifatdarifungsi-fungsidiatasdiilustrasikansecaragrafis
berikut:
Gambar2.15.Fungsieigenparitasgenap
Jikafungsieigenkeseluruhandituliskansebagai9,(x)jelas
bahway>,(x)simetriterhadaptitikasal
Fungsigelombangyang mempunyaisifat simetri(2.71)
dikatakanmempunyaisifatparitasgenap.
SedangkanenergiEndengann=1,3,5, . . .berkaitandengan
solusikedua,
q,,,( x ) =-Beqna sin(kna)eqnx , untuk x <-a
~) ~, , ( x ) =Bs i n( k , x ) , unt uk - a c x <a
q3,, ( x)=B e9# sin (k, a) e-qmx , untuk x >a
(2.72)
I
Grafikfungsi-fungsi ini
Gambar2.16Fungsieigenparitasganjil
Fungsieigeniniantisimetriterhadaptitikasal
Fungsigelombangyangmemenuhisifat(2.73)inidisebut
fungsieigenparitasganjil.
Confoh 2.5
Suatuelektronbergerakdidalam sumur potensialyang
mempunyaikedalaman20eV. Energitingkatdasar electron
temyataadalah-1 5eV.
Tentukanlhitung:
a. Lebarsumur(dalamA)
b. Jumlahtingkatenergidiskrityangmungkin.
c. Besarpeluangmendapatkanelektronkeadaandasarberada
diluarsumur.
Fisika Kuantum
I
PersamaanSchrodinger
Penyelesaian:
a. Karenaenergitingkatdasarmerupakanjenissolusidengan
paritasgenap, makalebarsumur 2a dapatditentukan
menggunakanpers.(2.66b), (2.65)dan(2.60),
I
Menggunakanungkapan(2.55)untukfungsi9,didapatkan.
- ' arc c o s , / m
Subtitusiharga-hargaV,, =20eVdanE=15eV,didapatkan
I
dan,
lebarsumur:
b. Darihargaadiatas,didapathargaparemeterE
I
I
E=--
ti2
-4,56 eV
1
2ma I
Karenaitu,
sehingga, 1
I
p(Ixl> a) =
q a+-sin(2ka)
1 +
cos*(ka)
Haliniberarti,menggunakanpers(2.54)-hargaN=1.Karena
i
i
itutingkatenergidiskrityangmungkinadalahN+1=2
c. Memperhatikankesimetrisanfungsigelombangkeadaandasar
(gambar2.15), maka besar peluanguntuk mendapatkan
elektrondiluarsumurcukupdihitunguntukdaerahpositf,
Subtitusiharga-hargak, q, a, edanVo, didapatkan
I
I
, / - -
I
Fisika Kuantum
2). Energi positif, E>0
ParUkeCpartikel ditembakkan dari kiri, .< 0. Persamaan
Schrodingemya,
dengan,
q =( 2 m ~ / h ~ )
dan k = (2m(Vo +EJ / ~ 'j
(2.75)
Solusi umumnya diberikan oleh :
dengan A, B,C, D dan Ekonstanta.
Grafik Fungsi gelombangnya,
Gambar2.17 Fungsi Gelombang untuk energi positip
PersamaanSchrodinger
2.3.4 KotakPotensialTigaDimensi,KeadaanDegenerasi
danKerapatanEnergi
Perhatikan partikel yang berada di dalam kotak potensial
berukuranax bxcseperti diperlihatkan oleh Gambar 2.18. Setiap
dinding kotak berpotensial besar sekali, V +co. Sedangkan
potensial di dalam kotak sama dengan nol.
Gambar2.18 Kotak Potensial Tiga Dimensi
Persamaan Schrodinger untuk partikel berrnassa m di dalam
kotak :
atau
Operator diferensial nabla diuraikan dalam koordinat yang sesuai
yakni koordinat Cartesian, karena potensial berbentuk balok.
Selanjutnya, terapkan metoda pemisahan variabel
q( T) = q( x, y , ~ ) =X( x) Y( y) Z( z) dan nilai eigen E menjadi
E = Ex + E,, + Ez. Cara standar di dalam fisika matematika
membuat pers. (2.77b) tereduksi ke dalam bentuk :
vtmn@,Y,4 = ( ; ) @
PersamaanSchrodinger
sin -x sm -y sin -2
(l: ) - r: ) r: )
(2.80a)
dan
"I
2maz
Ketiga persarnaan ini tidak lain adalah persamaan Schrodinger
Beberapa spesifikasi fungsi eigen dan energinya diberikan
untuk partikel di dalam kotak satu dirnensi yang telah dibahas di
olehtabel berikut
depan. Solusi eigennya:
Sehingga, setelah dilakukan normalisasi didapatkan solusi lengkap
=("-)" sin(? p( F) =ph (.x, y, abc sin($ .) y)
.z) (2.79a)
dan
bilangan e , mdan n merupakan bilangan kuantum utama bagi
sistem partikel di dalam kotak di atas.
Bila kotak berupa kubus V = a3, maka
Tabel 1.Spesifikasi beberapa fungsi eigen.
Fisika Kuantum
DariTabel.1 tampak bahwa ada satu fungsi dengan satu energi,
seperti E= 3 El untuk p,,, dan E= 12E1 untuk pZz2. Keadaan
eigen dengan spesifikasi atau sifat di atas dikatakan sebagai
keadaan non-degenerasi (non-degenerate state). Sedangkan
beberapa keadaan atau fungsi eigen yang berbeda tetapi
mempunyai energi eigen yang sama dikatakan sebagai keadaan
terdegenerasi (degenerate state). Sebagai contoh untuk E=6E1
fungsi eigennya ada tiga yaitu p,,, ,p,,,,p,,,,dan seterusnya.
Jika kubus besar sekali maka El akan kecil sekali sehingga
spektrum energinya akan tampak kontinyu. Tingkat energinya
diilustrasikan oleh Gambar 2.19. Di dalam kasus seperti ini kita
tertarik pada jumlah tingkat energi yang ada di dalam selang dE,
yaitu antara energi Ed m E+dE.
(a) (b)
Gambar 2.19 Spektrum Energi untuk (a) kubus kecil,
(b) kubus besar
Persamaan Schrodinger
Untuk menghitung rapat keadaan per satuan energi tersebut,
buat vektor
di dalam ruang bilangan kuantum.
t n3
Gambar 2.20. Vektor Z di dalam ruang bilangan kuantum
nlrn2rn3
Dari Gambar2.20 tampak bahwa
Dalam notasi baru ini, ungkapan (2.80b) dapat ditulis menjadi
Sehingga panjang n dapat dinyatakan dalam energi E
MisalkanN(E)adalah jumlah keadaan antara no1 dan Emaka
Fisika Kuantum
Persamaan Schrodinger
Gambar 2.21. Seperdelapan bola berjejari n
dengan V= a3.Jumlah keadaan antara Edan E+dE per satuan
volume, dN
Biasanya didefinisikan rapat keadaan g(E) rnenurut dN(Q =
g(E)dE, sehingga
Kuantitas ini merupakan jurnlah keadaan per satuan selang
energi pada energi E.
Garnbar 2.22 Kerapatan Keadaan
Daerah bintik-bintikdi bawah kurva rnenyatakan jumlah seluruh
keadaan yang mungkin antara energi no1 dan energi E .
.
2.3.5 Penghalang Potensial dan Gejala Penerowongan.
Misalkan, partikel-partikel berenergi E ditembakkan dan
bergerak dari kiri ke kanan melewati penghalang potensial berikut
Garnbar 2.23 Potensial Penghalang setinggi Vo
Persarnaan Schrodinger partikel-partikel tersebut
Solusi persamaan di atas dibedakan oleh besar energi partikel E
Fisika Kuantum
PersarnaanSchrodinger
!I
1. FenomenaPenerowongan
sekaligus yang membedakannya dari partikel klasik.
UntukE<V,, makapers.(2.87)menjadi
Selanjutnya kita hitung koefisien transmisinya. Syarat
kontinyuitasfungsigelombangdanturunannyaterhadapposisi
memberikan:
dan
dengan
Pers.(2.91) yang keduatidak lainadalahungkapandari
amplitudorefleksi.Karenaitu,menggunakanhukumkekekalan
fluksR +T =1 didapatkankoefisientransmisiT,
dan
Solusiumumnya,
Ungkapaneksplisitnya
q2( x ) =B+eqx+B-e-qX
-a 5 x 5 a
v ) ~ cei k
x >a
( x ) =
denganrnernpertimbangkan arahpartikeldatang.Gambamya, Bentuk(2.92b) inijuga dapatdiperolehmelaluiamplitudo
transisi(CIA,),
BerikutinibilakitaselidikisifatdariTuntukhargaqaekstrim.
Untukqakecilsekali
Gambar2.24. FungsigelombanguntukE<Vo
Kehadiransolusi q3yangtidak no1untukx>a inidikenal
sebagaifenomenapenerowongan(funneling phenomena),
Sehingga
Fisika Kuantum
Persamaan Schrodinger
Perhatikanpenghalangpotensialsebagaiberikut:
denganE diberikanolehungkapan(2.65).
Sedangkanuntuk9abesar
danTtereduksimenjadi
Jikadiambillogaritmiknya
Tampak bahwa suku pertama ruas kananmendominasi
penjumlahan,sehingga
Bentuk inisangat menarik dan dapat diperluas untuk
penghalangpotensialyangtidakteratur.Langkahinidapat
dilakukandenganmengingatbahwa2aadalahlebarpanjang
penghalangdanqsebandingdenganakarkuadratselisih
antarapotensialpenghalangdanenergipartikel.
I
Gambar2.25. (a)Penghalangsembarang
(b)bagianyangdiperhitungkanuntukkoefisientransmisi 11 !
i :I
Darigambar2.25b. didapatkan
' I!
1 1 1
InT =-2 C( AX) ( ~)
(2.98)
II
I
Jika &-,0 , dankembalikanungkapan q dalamselisih 1 ' 1
energimaka
1
1 I
I
Dengandemikian
T =expi-~u!x,/-J
Contoh2.6 ' 1 ;
;,I,'
MenurutteoriGamow,GumeydanCondon,partikeladidalam
.' 8
sumurpotensialyangdibentukolehintidangayaCoulomb
I
mempunyaipeluanguntukmenerobospotensialpenghalang.
Keluamyapartikeladariintiinidikenalsebagaipeluruhana. I
101 , ,
I ( ;
i,,,lllii,,lilllllil,
Fisika Kuantum Persamaan Schrodinger
llustrasinya diberikan oleh garnbar berikut.
Energi partikel a di dalarn inti berjejari Radalah E, .Hitung
probabilitas partikel a meluruh atau keluar sumur potensial
berjejariRtersebut.
Penyelesaian:
Potensial berbentuk
dan energi partikel-a
Probabilitas partikel a rneluruh T,
T= e-7
dengan
Integral dapat diperoleh menggunakan tabel integral. Tetapi
di sini akan dihitung langsung dengan penggantian variabel
r = bcos26
Dengan penggantian variabel ini dipedeh
dr =-2b sin 8cos 8de
Untuk batas integrasi
r = R =bcos28,+8, =arccos4Z-E
r =b =b c o s 2 0 2+e2 = O
maka
Fisika Kuantum
Persamaan Schrodinger
JikaE, sangatkecil,makasepertitampakpadagambardi
depan,b>>R.. Untukxkecilsekali
arccosxc arccosO-x =n / 2 - x
Makadidapatkan
Dengandemikian
Sebagaiilustrasikongkret,ambilpeluruhan
9 2 ~ 2 3 8+90ThU4 +a(4,2MeV)
HargaTdiperoleh,denganharga-harga
msm, =4~1, 67~10- ~' kg
Z, =90, nomoratomanak,dan
Subtitusinilai-nilaidiatas,didapatkankoefisientransmisiT
partikela
Suatuhargayangtidaknotwalaupunsangatkecil.
KeadaanResonansi
UntukE> V,, makaungkapan(2.89b)menjadi
Sehinggasoiusiumum(2.90)jugamengalamiperubahan
untukdaerahdua.Lengkapnya,
q, ( x ) =~+e~+A_e- ' ~, x<- a
q2(x)=B+e'K"+~-e-ifi - a l x < a (2.102)
q3(x) =ceihr
x >a
Gambarsolusi(2.102)adalahsebagaiberikut,
--
Fisika Kuantum
Persamaan Schrodinger
GrafikkoefisientransmisiuntuktiganilaiV, /E yangberbeda.
Gambar2.27FungsigelombanguntukE >V,,
Koefisienrefleksimaupunkoefisientransmisidapatdiperoleh
daripers.(2.91)denganmelakukanpenggantianq-,iK .
Sehinggadiperoleh
Sedangkankoefisientransmisibersangkutan
Daribentukeksplisitkoefisientransmisiinitampakbahwa
jika
sin2Ka=0 (2.105)
atau
koefisientransmisisamadengansatu. Halinisecarafisis
berartibahwasemuapartikelditeruskan.Keadaaninidikenal
sebagaikeadaanresonansi.
Gambar2.28. KoefisientransmisiuntuktigaV, /&
Contoh2.7:
SuatuelektronberenergiEditembakkandarikirimelewati
penghalang potensialseperti Gambar2.23,denganpenghalang
V, , =20eVdanlebar2A.Hitung:
a. KoefisientransmisijikaenergipartikelE=V,.
b. Energiresonansipertamadankeduadarielektron.
Penyelesaian :
a. Karenapenghalangpotensialkonstandanq+0 maka
penghitungan koefisien transmisi dapat diperoleh
menggunakanungkapan(2.95). dengan
I),
107
, , / I
Fisika Kuantum
Dengandemikian,koefisientransmisinya
Jadi,adasekitar16elektrondari100elektrondatang,
yangditeruskanrnelewatipenghalang.
b. Keadaanresonansirnerupakankeadaanyang mana
semuapartikel(yangditernbakkan)darikintidakadayang
dipantulkan atau dengan kata lain sernua partikel
diteruskan ,T=l.HalinihanyarnungkintejadijikaE>Vo,
tepatnya rnenggunakankoefisientransrnisi T(2.104)
denganenergipartikelmemenuhipers.(2.106)
Jadienergikeadaanresonansipertamadankedua
Perurnusan
Mekanika
Adaduapendekatanurnumyangdilakukandidalamfisika.Pertarna
pendekatanfenornenologisyangdiikutiperurnusandiferensial-in-
tegralbiasadanlainnyapendekatanformalrnaternatissejakawal.
Padababinidisajikanperumusanformaldanberbagaikonsekuensi
darimekanikakuantumyangberangkatdaripernyataanformal.
3.1. Postulat-postulat Dasar Mekanika Kuantum
(a) Representasi keadaan
Postulat 1a. Keadaan (state) dari sistem (mekanika)
kuantum didiskripsikan atau direpresentasikan oleh fungsi
gelombang,y/ (7,t ).
Fungsigelornbangrnengandungsernuainformasikeadaan
sistemsetiapsaatdantidak(dapat)diukursecaralangsung.
Postulat1 b. Prinsip Superposisi, y/ , dan yf2 merupakan
dua furlgsi gelombang yang menggambarkan dua keadaan dari
suatu sistem maka untuk setiap kombinasi linier c,y/,+c2y, ,
dengan c, dan c, konstanta, terdapat suatu keadaan yang lain
dari sistem.
Fisika Kuantum
Prinsipsuperposisiinirnembawapadakonseprua~lg vektor.
I
Kumpulansernuafungsigelombangdarisuatusistemmernbentuk
ruangvektorlinierkompleksberdimensitak hingga Berkaitan
denganruangvektorliniertersebutdidefinisikanperkalia~, skalar
(scalarproduct)antaraduafungsigelornbangQdanyberikut:
I
Definisidiatasrnernberikanhubunganlebihlanjutsebagai
benkut
I
dengancrnerupakankonstantakornpleks,dan
sarnadenganno1jikadanhanyajika y = 0
(b) Representasi Variabel Dinamis
Postulat2.Setiap variabel dinamis A(?,P) direpresentasikan
oleh operatorlinier A, =A( ~, B, ) = A( ?, - ~AV) .
Operatortersebutbeke rjapadafungsi-fungsidarisistern,dan
rnengubahnyarnenjadifungsigelornbangyanglain.
OperatorA disebutoperatorlinier,jika bekerjapadafungsi
gelornbangp, ry danrnernenuhihubungan:
I
Perurnusan Umum Mekanika Kuantum
dengan c, c,, dan c, adalahkonstanta-konstanta(bilangan)
kornpleks.
Contoh3.1
SelidikilinieritasoperatorAyangdidefinisikansebagaiberikut:
d
a. A ~ ( x ) z ~ ( * ) +a , denganakonstanta =
Penyelesaian:
a. OperatorAdidefinsikanmenurut
rnakauntukc, c,, c, ,konstanta
i)berlaku
atau
~ ( c v ( x ) ) v ( x ) ) #
JadioperatorA bukanoperatorlinierkarenaada satu sifat
ataudefinisioperatorlinieryangtidakdipenuhi.
Fisika Kuantum
d
b. AY( x ) =x z Y( x )
rnakauntukc,c,,c,,konstantaberlaku:
d
i) A ( c Y ( ~ ) ) = x ~ ( c Y ( ~ ) )
=C(AY( x) )
d
ii) 4,V( X)+c2V( X) 1=x- +c2q(x)1 {c, ~ ( x )
dr
JadiAadalahoperatortinier(karenakeduasifatdipenuhi)
Didalarnrnekanikakuanturn,variabel-vanabeldinarnispada
urnurnnyatidakkornut.MisalkanA danB adalahduavariabel
dinarnis,urnurnnyaberlaku:
atau
Selanjutnya,didefinisikanhubungankornutasiataukomutator
antara A danB ,
AB-BA=[A,B] (3-5)
Perurnusan Umum Mekanika Kuantfrm
Sebagicontohperhatikancaramernperolehkornutatorantarax
danP,
Dengandernikian
xp-px=[x,p]=izi (3.6)
Hubungankornutasiantarax danpinidikenalsebagai
kuantisasipertarna.Secaraurnurn,untukxidanpjdengan
i,j =1,2,3 berlaku
denganx, =x, x2=y,x, =z,p, =px,p2=py,p3 =pZ,dan 6g
adalahfungsideltaKroneckeryangdidefinisikansebagai:
1, jikai =j
6..=
Mni s i kornutator(3.5)memberikanhubungankornutasibagi
tigaoperator A ,B dan C,yaitu:
[AB,C] =ABC-CAB
=ABC-ACB+ACB-CAB
=A(BC-CB)+(AC-CA)B
(3.9a)
=A[B,C]+[A,c]B
dandengancara serupa
Fisika Kuantum
Confoh3.2 :
Hitungkomutator:
;:- k#": i
Penyelesaian:
a. x n =,.-Ix =,n-l, maka
Memperhatikanpangkatdarix,didapatjuga
[xn-' ,p] =[xn-* ,pJx +ih*'
Karenaitu,
Atausecaraumum,
Untukm= n,
rcr clr 6 . -:anUmumMekanika Kwnturn
Evaluasilebiihnjutrnembeni
Postubt3.Nilairafa-ra& daripengukuran variabel dinamis
A yang dilakukan pada sistem yang mmpunyai keadaan I
diberikan deh:
Besa;n(A), d i i s e w hargae k p e k k i ,nilaiharap
ataunilaiduga darivariabeldinamisA. Untuk yang tidak
temolmalii.
Mempertimbangkankenyataanfisis,makahanyavariabel
dinamisberhargaekspektasirielyangdiukursecara langsung
atauteramati(observabel).DengankatalainjikaAobservabel,
diperlukanbatasan(A) =(A)' atau
(c) EvdusiSistemdan TetapanGerak
Postulat4.Keadaan W bemriasiterhadapwaMumenurut
m m a a n--
FisikaKuantum
PerumusanUmumMekanikaKuantum
Postulatinidanpers.(3.10)memberikanevolusiterhadap
waktubagihargaekspektasi( A)
dan
Daripers.(3.14)initampakbahwajikaAtidakbergantung waktu
secaraeksplisitdankomutterhadapH,
Maka
[A,H] =0
maka
yangberattibahwa(A) tidakbergantungwaktu.Dengankata
lainobservabelA merupakankuantitaskekaldanbiasadisebut
sebagaitetapangerak.
(terbukti).
Contoh3.3.
Contoh3.4
Turunkanpes(3.14)
MengingatsifatnonkomutdariduaobservabelAdan6,maka
secaraumumberlakir
Penyelesaian:
Daripers.(3.10)diperoleh
Petlihatkandengan2contoheksplisituntuk(i)Adan5kornut
dan(ii)AdanB tidakkomut.
Penyelesaian:
(i)Misal,A=x, B =py, dengankomutator(3.7)
Selanjutnyagunakanpers.(3.13), diperoleh
I
Fisika Kuantum
Perumusan Umum Mekanika Kuantum
=2i hp, p,
Dengandemikian
Karenaitu,
KarenaLzkomutdenganHamiltonianpartikelbebasdantidak
tergantungwaktusecaraeksplisitmakamomentumsudut(L,)
daripartikelbebasmerupakantetapangerakataukuantitaskekal.
3.2 OPERATORDANMASALAHElGEN
3.2.1OperatorHermite
Untukoperatorliniersebaang,didefinisikannilaihaap
(A)*=(A) =fV*A dv
(3.10)
Karenaitu
OperatorsekawanHerrnitedariA, ditulisA+,didefinisikansebagai:
J ( A ~ ) ' ~ (3.18) dv= ~ y * ~ ' y d v
Sedangkan,suatuoperatorAdikatakanoperatorHenitian jika:
A+ =A (3.19)
Contoh3.6
Untukduaoperator A dan3 perlihatkanbahwa
(AB)' =B'A' (3.20)
Penyelesaian:
MisalkanAB=Cmakadaridefinisi(3.18) didapatkan
Masihdaridefinisi(3.18), uraianperoperatormemberikan
Dariduahasildiatas,jelasbahwa
(AB)* =B+A+
3.2.2 MasalahNilaiEigendanDegenerasi
JikaoperatorAbekerjapadafungsiqrdanberlaku
A 9 =a9 (3.21)
Fisika Kuantum Perumusan Umum Mekanika Kuanturn
Daripersamaaneigendiatas,didapatkan,
Karenaa #b untukm #nrnaka
. .
0 = dv J ' b q n YR dv- Jqnp' ~
=j(b*%*b" dv - l V " * b ~ " dv
Karenaituberlaku
=(b*-b)lPnopn dv
= O
Mengingatpertaksamaan(3.2d). secara umum
yang beratibahwap, ,p,,ortogonal.
3.2.4 Kelengkapan dan Normalisasi Fungsi Eigen
Fungsieigen(suatusistem)darioperatorHermiteA, {cp,)
dikatakanmembentukhimpunanlengkap(completeset)jikafungsi
sebarang9, darisistembersangkutandapatdiekspansi:
atau
b * = b
mr d
Sukupertamaekspansi berlakubaginilaieigen diskrit.
Jadinilaieigenbriel.
sedangkansukukeduabilakontinyu.
Jika semua nilaieigen dari A diskrit, maka untuk V
ii. Sekalilagimenggunakanpers.(3.18)
ternormalisasiberlaku
( ~ ~ r n ~ ~ n ) = ( ~ r n , ~ ~ n )
dandariduapersarnaaneigenuntukpm,p,,sertanilaieigen
rieldariH,maka
(~~rn,~rn)=a(qrn,qn)
atau
I Jadikoefisienmernenuhipersyaratan
Fisika Kuantum
Perumusan Urnum Mekanika Kuantum
Dengan cara yang sama, untuk semua nilai eigen kontinyu
I = J Jc* (m) qLdmJc(n)qn dndv
= Ic* (m)c(n)dmdn Ipiqndv
= IJc* (m)c(n)drndn~~~ (3.25b)
= jc(m)12dm
Secara umum, jika ydapat diekspansi seperti pers. (3.24), maka
Jadi, normalisasi dapat dilakukan dengan mernbuat jumlah
seluruh modulus dari koefisien ekspansi sama dengan satu.
3.2.5 lnterpretasi Fisis
Perhatikan ungkapan ekspektasi dari A dalam keadaan y,
dengan spektrurn diskrit
= ( ~ c :.)A(?Cn pn] dv
= CCc:cnJ9):Aqn dv
rn n
= Cx~:~.a.~."
(3.25~1)
m n
2
=CJcrn) am
m
Jadi, harga ekspektasi (A) adalah rata-rata bobot nilai eigen
a, dari A.
Hasil pengukuran Aadalah salah satu dari nilai-nilai eigennya,
dan kernungkinan mendapatkan nilai tertentu a, jika sistem dalarn
keadaan adalah IcmI2. Dengan demikian, arti fisis dad nilai-nilai
eigen (dari) suatu observabel rnerupakan hasil yang mugkin dari
pengukuran observabel tersebut. Sedangkan fungsi eigen cpm (dari
A) rnerepresentasikan satu keadaan yang mana observael A
rnernpunyai nilai tertentu a, .
3.2.6 Fungsi Gelombang dalam Ruang Momentum
Fungsi gelombang yang telah kita bahas merupakan fungsi
gelombang dalam ruang koordinat. Berikut ini diuraikan repre-
sentasi momentum bagi fungsi gelombang yaitu ungkapan fungsi
gelornbang dalam ruang (variabel) momentum. Kaitan antara
fungsi gelombang dalam ruang koordinat dan ruang momentum
diberikan oleh transformasi Fourier (2.3').
dengan N = ( 2r ~) "". Pasangan transformasi Fouriernya
diberikan oleh:
Untuk kasus satu dimensi tak bergantung waktu,
dan
dengan N' =(27rh)':, p = p, .
Fisika Kuantum
Selanjutnya dari definisi harga ekspektasi, didapatkan
Sedangkan produk skalar p(p) sendiri memberikan hasil sesuai
teorsma Farsevai,
Jyr* ( F ) ~ P ) dp = Jm' ( PI N'JY(x)e-'"" dxdp
= J y ( x ) ~ dp n~ Jp*( p )e"P"R
= j Y( x) Y*( x) & (3.28)
=1
Hasil(3.27) dan (3.28) mengisyaratkan bahwa q( p) dapat
diinterpretasikan sebagai fungsi gelombang di dalam ruang mo-
mentum dengan Iyr(p)12merupakan kerapatan probabilitas untuk
mendapatkan partikel berrnornentum p .
Denyan demikian, dari hasil(3.27) tampak bahwa operator
momentum p, dalam ruang momentum diberikzn oleh:
Selanjutnya, dari (hukum) kuantisasi pertama (3.6),
[x,p] =ii'i
didapztkanobservabel x dalam ruang momentum, yaitu:
P~rurnusan Umum Mekanika Kuantum
Secara umum, operator f ( x ) di dalam ruang momentum
diberikan oleh:
Perumusan di atas dapat diperluas ke dalam kasus tiga dimensi.
Contoh3.5 :
Fungsi gelombang suatu saat dari partikel yang bergerak
sepanjang sumbu x berbentuk :
e, untuk 1x12 a
Tentukan :
a. Cjika cy ternorrnalisasi
b. Fungsi gelombang momentum ~ ( p )
c. Rapat probabilitas P( p) dan grafiknya
d. Harga rata-rata momentum ( p ) dengan
(i) fungsi gelombang ruang koordinat
(ii) fungsi gelombang ruang momentum
Penyelesaian:
a. cy(x)ternorrnalisasi,
jadi
Fisika Kuantum
Sehingga
untuk 1x1 5 a
10, untuk 1x1 >a
b. . Fungsigelombang q ( p ) ,dari pers. (2.3d)
1 1 .-ip" dx
= -+I-
m-,J2a
-- -
1
(2)
Jz z ip
(e-ialfi
-""I"
nA (ap/ A)
c. Rapatprobabilitas P( p)
Grafiknya
- ..
Gambar. 3.1 Probabilitasdalam ruangmomentum
Perurnusan Umum Mekanika Kuanturn
d. Nilai duga ( p ) ,
d v ( x )
karena - = O
dx
ii) atau
Karenapfungsi ganjil sedangkan sin
'(i
-P
1
fungsi genap.
3.3 PRlNSlP KETIDAKTENTUAN HEISENBERG
3.3.1 HubunganUmum
Hargaekspektasiadalahrata-ratadari beberapapengukuran,
dan pengukuranindividualakanmenyirnpang(deviate)dari harga
rata-ratatersebut. Standartdeviasiyang didefinisikansebagai akar
kuadratdari rata-rata kuadratdeviasi,
dapat dianggap sebagai ukuran penyebaran dari nilai terukur.
Penyebaran dalampengukuran A inidisebutketidaktentuan
(uncertainties)di dalam pengukuran A .
Sekarang dimisalkan ada dua observabel A dan B, dan
dituliskan
Fisika Kuanturn
maka
(ii) BilaA =x,B=pxmenggunakan komutator(3.6),diperoleh
(xpx)2 =(xpx xxpx
=X( P~X) P,
=x(xpx-i h)p,
=x
2
p,
2
-i h p ,
Dariduacontoh(i)dan(ii)didepandapatdisimpulkanbahwa
(AB)2=A2B2jikadanhanyajikaAdanBkomut.
Sedangkanjika A =r', B =F , maka
(F.b)2 =(XP,+YP,+ZP, ?
=r
2
p
2
-L2+ih(F.2)
(3.16)
denganL2 =i.iadalahoperatormomentumsudut
-
L=r' xJj (3.17 )
Uraikanpe~(3.16) sebagailatihandanmelemaskantangan.
PerlihatkanbahwakomponenzdarimomentumsudutLz
sistempartikelbebasmerupakantetapangerak.
Penyelesaian:
Daripers.(3.17)diperoleh
Perurnusan Umum Mekanika Kuantum
L, =(r x p),
=XPY -YPX I 11
Sebagaimanapers.(2.Ma)atau(2.6). HamiltonianparSkelbebas
1
1
1
I
;
diberikanoleh:
1 1 1
1
(I
Dengandemikian
-
Karenap, tidaktergantungxdanymakakomutdenganL,.Uaian
lebihlanjutmemberikan II
Gunakankomutator(3.9),didapatkan
11 ;
-
Fisika Kuantum
Pertanyaannya, dapatkah diperoleh keadaan yang membuat
dan keduanya no1 atau A dan Bkeduanya rnempunyai
nilai presisi? Untuk menjawab pertanyaan ini, tuliskan kuantitas
dan ajoint-nya:
denganhadalah parameter riel. Dari sifat operator dan sekawan
Herrnitenya didapatkan
((a-i/lp))((a+iaB))2 0 (3.344
atau uraiannya
mengingat
Ruas kiri pers. (3.34b) mempunyai harga minimum jika de-
rivative terhadap hmernpunyai harga nol. Hal ini te Qadi jika
Untuk harga h ini, pers. (3.34b) menjadi
__11_.1
Perurnusan Urnurn Mekanika Kuanturn
atau
Menggunakan ungkapan (3.32') didapat
Ungkapan (3.35) merupakan ungkapan urnum dari prinsip
ketaktentuan untuk pasangan observabel A dan B.
Sebagai contoh, A dan Badalah pasangan sekawan kanonik
x dan p,dengan
[ x, p] =iA
maka
atau
sebagaimana telah diperoleh pada bab terdahulu. Dibanding pers.
(1.31) yang diperoleh dengan pendekatan semikualitatif, pers.
(3.36) merupakan bentuk yang lebih mendasar dari prisip
ketaktentuan Heisenberg. '
Contoh3.7:
Perhatikan kernbali partikel yang terperangkap di dalam kotak
satu dimensi sepanjang L. Fungsi gelombang keadaan dasar,
keadaan tereksitasi pertarna dan keadaan tereksitasi kedua
berturut-turut diberikan sebagai berikut:
FisikaKuanturn PerurnusanUrnurnMekanikaKuanturn
Hitung:
a. huntuksetiapkeadaantersebutdiatas.
b. (p2)danAp ,dan
c. periksaapakahhubunganAx& 2 fh selaludipenuhi.
Penyelesaian:
Uraiankbihlanjutdaripersamaan(3.32)M=
memberikan:
Karenaitu, untukmenghitung &danAp perludihitung.
(x),(x2),(P) dan(p2)terlebihdahulu.
a. Mengingat gambar 2.4b (terlampir), tampak bahwa
kemungkinanuntukmendapatkanpartikeldisebelahkanan
%dandisebelahkiri%adalahsama.Karenaitu,rata-rata
posisi (x) untuksemuatingkatkeadaansecarakualitatif
adalah%. Parapembaca silahkan membuktikansecara
kuantitatif.
Sedangkan(x2)..
Integralterakhirdihitungmenggunakanintegralparsialdan
didapatkan
Subtitusikembalikedalam(x2)didapatkan:
Selanjutnyasubtitusikedalamdeviasi(3.37)didapatkan:
Fisika Kuanturn
Rinciannya, untuk p,( x)
Untuk p,(x)
Untuk p3(x)
b. Untuk deviasi momentum
-
- x - 2h2n2n2jsin(T )' d~
L3 0
(nn TZ) ~ L
L
-
-
{.-i;;.in($ x)}I
0
Jadi, ( p 2 )untuk q,,q2dan q3, berturut-tumt diberikan oleh
?r2ii2 4z2i i 2
--
9n2h2
dan -.
L2 ' L~ L2
Perurnusan Umum Mekanika Kuantum
Sedangkan ( p ) ,mengingat alasan kualitatifjawaban a, yaitu
kemungkinan partikel bergerak ke kanan sama dengan
kemungkinan partikel bergerak ke kiri maka rata-rata mo-
mentum ( p ) adalah no1 untuk semua tingkat keadaan. Coba
perlihatkan.
Karena itu
c. Gunakan solusi a dan b,
= q i j z x z
2nn
Tarnpak bahwa besaran di dalam tanda a k a r , / m >
1untuk semua n
Sehingga
untuk semua tingkat keadaan n.
3.3.2 Observabel Komut
Unhrk kasus dua observabel A, B komut, maka mas kanan
(3.35) , 101, sehingga M dan AB bisa nol. Dengan kata lain,
terdapat keadaan dengan A, B rnempunyai nilai presisi dan
terdapat fungsi eigen serempak (simultaneously) dari A dan 6.
Tinjau fungsi eigen qodari A ;
Fisika Kuantum
Perumusan Umurn Mekanika Kuantum
Jika A dan B komut, AB = BA, maka
atau
Jadi, pa danBq,, merupakan fungsi eigen dari A dengan nilai eigen
sama, a. Tetapi jika nondegenerasi, maka Bpa harus konstanta
kali qa ,
Hal ini berarti q,,juga fungsi eigen dari B dengan nilai eigen
b. Karena itu 9, ,rnerupakan fungsi eigen serempak dari A dan
B, dan biasa ditulis qa+qab.
Tetapi apa yang terjadi jika nilai eigennya degenerasi? Dari
pers. (3.38b), tampak bahwa Bqa juga fungsi eigen dari A.
Meskipun dernikian, selalu mungkin dipilih sejumlah r fungsi eigen
(rrnerupakan tingkat degenerasi dari nilai eigen a)yang kombinasi
liniernya rnerupakan fungsi eigen dari B.Artinya, selalu bisa dipilih
sekurnpulan lengkap dari fungsi eigen serernpak qabuntuk
pasangan observabel kornut A dan 6 .
3.4.1 Sistem lnteraktif
Misalkan ada dua sistem yang masing-masing mempunyai
sekumpulan variabel dinamisnya sendiri. Dua sistem tersebut bisa
berupa satu elektron dan satu atom, atau dua atom dan
seterusnya. Keadaan sistem tersebut dilabel dengan simbol 1
dan 2, dan setiap observabel 1 akan kornut dengan setiap
observabel 2 karena mereka merupakan dua sistern yang
berbeda. Harniltonian sistem gabungan ditulis H(1,2), rnisal Harnil-
tonian ini dapat disusun sebagai penjumlahan dari Harniltonian
subsistern pertarna H, (I) dan subsistern kedua H2(2),
Gabungan dua subsistern ini merupakan dua sistem bebas atau
dua sistem tak berinteraksi, keduanya tidak saling rnempengaruhi.
Jika u(l), v(2) masing-masing fungsi eigen dari H, ( l ) dan
H2(2)
rnaka
dengan energi eigen
Dengan dernikian, fungsi eigen dari sistem gabungan yang
terdiri dari dua subsistem takberinteraksi adalah perkalian dari
masing-masing !f~ngsi eigen subsistem individual, sedangkan nilai
eigennya adalah jurnlah masing-masing nilai eigen individual.
Jiha kedua sistem tersebut berinteraksi maka H(1,2) tidak
dapat diuraikan seperti pers. (3.40) melainkan:
Fisika Kuantum
Perumusan Umum Mekanika Kuantum
dengan Hin(1,2) sebagai bagian atau Harniltonian interaksi dan
H, (I), H, (2) bagian Harniltonian bebas. Fungsi eigen sistern
tidak lagi perkalian u(l)v(2).
3.4.2 Sistem Partikel ldentik
Dua partikel dikatakan identik jika tidak ada efek ketika kedua
partikel tersebut dipertukarkan. Lebih tepatnya, sernua kuantitas
terarnati hams tidak berubah jika posisi, momentum, dan variabel
dinarnis lainnya seperti spin dari partikel pertarna (secara kolektif
ditulis 1) dipertukarkan dengan variabel dinarnis dari partikel kedua
(ditulis 2), yaitu
Berkaitan dengan sistern partikel identik ini, didefinisikan
operator pertukaran (exchaGe operator) Pyang bekerja pada
fungsi gelornbang ry(1,2) sebagai berikut:
Operator pertukaran P rnernpertukarkan partikel (1) dan
partikel(2).
Jika ry(1,2) rnerupakan fungsi eigen dari Harniltonian (3.44).
rnaka penerapan P pada persarnaan eigen tersebut rnernberikan:
Jadi, Pdan Hkornut
Karena itu, P rnerepresentasikan suatu kuantitas kekal.
Dari definisi (3.45) didapat,
sehingga
P = l
Bentuk ini rnernberi nilai eigen +1.
Selanjutnya, untuk rnenghindari kerancuan sirnbol, sebagai fungsi
eigen dari Parnbil Y +q ,dengan
Jika
rnaka 2 2 =1. Seperti telah disebutkan di depan nilai eigen 1=1
atau ;1=-1. Berkaitan dengan nilai eigen ini, arnbil qsdan qa
yang rnernenuhi hubungan:
Definisi (3.45) dan pers. (3.51) rnernberikan fungsi eigen
q.y(231)=qs(192)
(3.52a)
yang disebutfungsi eigen sirnetri (terhadap pertukaran partikel).
Sedangkan
Fisika Kuantum
Perumusan Umum Mekanika Kuantum
disebut fungsi eigen antisimetri. Fungsi yang memenuhi dua sifat
Hukum untuk dua partikel identik tersebut dapat diperluas
di atas adalah
untuk sistem Npartikel. Sebagai misal, pehatikan fungsi gelornbang
sistem tiga partikel, jika partikelnya fermion,
Sebagai ilustrasi, perhatikan operasi berikut
Hasil atau ungkapan bahwa P merupakan tetapan gerak
mempunyai arti bahwa keadaan simetri setiap saat akan selalu
simetri, dan keadaan antisimetri akan senantiasa tetap antisimetri.
Kesimetrian ini merupakan hukum alam dan menjadi karakteristik
dari partikel-partikel. Hukum simetri-antisimetri dirumuskan oleh
Pauli dan menyatakan:
1) Sistem yang terdiri dari partikel-partikel identik ber-spin
tengahan (1/2,3/2,5/2, ...) digambarkan oleh fungsi gelombang
antisimetri. Partikel-partikel ini disebut fermion dan memenuhi
statistik Fermi-Dirac.
2) Sistem yang terdiri dari partikel-partikel identik ber-spin bulat
(0, 1, 2, ...) digambarkan oleh fungsi gelombang simetri.
Partikel-partikel ini disebut boson dan memenuhi statistik
Bose-Einstein.
sedangkan untuk boson,
Jika ketiga partikel tersebut tidak berinteraksi satu dengan
lainnya, maka y dapat dituliskan sebagai perkalian fungsi eigen
individual
dan seterusnya; dengan u(1) adalah keadaan u untuk partikel 1 ,
dan seterusnya. Menggunakan ungkapan (3.55), fungsi gelombang
antisimetri (3.54a) dapat dituliskan sebagai:
Sedangkan fungsi gelombang simetri (3.54b) dapat diperoleh
melal,*: determinan (3.56) dengan mengganti semua tanda mi-
nusmenjadi tanda plus.
Perluasannya untuk N partikel, dapat diperoleh dengan
mengarnbil Nfungsi eigen untuk Npartikel, u, (j ) yang berarti
partikel ke-j mempunyailmenempati keadaan ke-i. Fungsi
Fisika Kuantum
gelornbang antisirnetri q, diberikan oleh determinan,
Determinan (3.57) ini disebut determinan Slater. Jelas, dari
deterrninan ini jika terdapat sedikitnya dua keadaan individual
ui = uj maka qa lenyap. Artinya, tidak boleh ada dua partikel
(atau lebih) yang menempati keadaan sarna; ha1 inilah yang
dikenal sebagai prinsip larangan Pauli (exclusion principle of Pauli)
untuk ferrnion.
Seperti dalarn kasus tiga partikel, fungsi gelornbang sirnetri
untuk boson diperoleh dari ekspansi determinan Slater dengan
mengganti sernua tanda minus dengan plus. Konsekwensi
penggantian tanda ini adalah jika ui = uj , (os tidak nol. Artinya,
dua atau lebih partikel boson bisa menernpati satu keadaan yang
sama.
Berikut ini kita lihat konsekwensi penting dari prinsip larangan
Pauli terhadap tingkat energi sistem boson dan sistern ferrnion.
Misalkan ada Npartiel identik di dalarn kubus potensial berukuran
L3.Menurut uraian pada subbab 2.3.4, didapatkan energi eigen
untuk setiap partikel.
dan fungsi eigennya
Energi keadaan dasar bagi sistern dengan partikel-partikel
identik boson atau fermion mempunyai perbedaan Yang $anengat
menyolok.
Pertama, bila partikel-partikel tersebut adalah bosonnKanarena
satu keadaan boleh ditempati oleh lebih dari satu b o s o n Va k a
dalam keadaan dasar semua boson menernpati keadaandemZngan
energi terendah yaitu q =q(lylyl) .Energi r nasi ng- masi n! ~an~~~~~~
boson adalah
Karena itu, energi total sistern yang terdiri dari Nbos~nidebentik
tidak lain adalah N kali energi partikel individual
Kedua, bila N partikel tersebut adalah ferrnion misa alnya
elektron. Karena elektron mempunyai spin-UP dan s~in-dbown,
rnaka setiap titik (n,,n,,n3) diisi oleh dua elektron. D a l a m k ~ ~ ~ ~ ~ ~
keadaan dasar, elektron mengisi keadaan-keadaan den9a -nergi
paling rendah yang mungkin. Energi tertinggi yang di te"Wwi olet,
elektron ke-N dalam keadaan dasar dikenal sebagaieneergi bemi-
Mengingat setiap titik kisi bisa ditempati oleh dUaelehn R1. maka
jumlah elektron di dalam seperdelapan bola berjejari ndal*lah.
Fisika Kuantum
Atau,erlergiFermisistemdiberikanoleh:
denganp =N/V merupakankerapatanpartikelpersatuanvol-
ume.
Energitotalsistemmerupakanjumlahseluruhenergiyang
mungkin,
Nmerupakanjumlah partikel padatitik-titik kisi di dalam
seperdelapanbolabe jejariR
atau
Sehinggaenergitotalsistemelektronadalah:
Atau,dalamungkapanenergiFermi,
Perurnusan Urnum Mekanika Kuantum
Contoh3.8 :
Duaelektrontakberinteraksiberadadalamkotakpotensial
satudimensisepanjangL.Jika keduaspinelektrontersebut
sama,tentukan:
a. Fungsigelombangkeadaandasar,dan
b. Energikeadaandasarsisteduaelektrontersebut.
Penyelesaian:
a. Karenaspinkeduaelektronsamamakakeadaandasaryang
mungkinadalahsatuelektrondiU =q, danelektronlainnya
diV =q2,dengan
Dan,fungsigelombangkeadaandasarantisimetrinya:
FisikaKuantum
PerumusanUmumMekanikaKuantum
llustrasikeadaanduapartikeldalamkeadaandasar,
b. Energikeadaandasarnya:
Contoh.3.9 :
Ulangicontohsoal,jikakeduapartikelnyaadalahboson.
Penyelesaian:
a. Keadaandasarsisteminiadalahkeadaandengankedua
partikelbosonberadaditingkatpalingbawah9,,
Ingat,secaraumumposisikeduabosonberbeda,x, ;t x, .
Jadi,
b. Energinya,
(a) (b)
Gambar. 3.2 KeadaanDasarSistemDua(a)fermionberspin
sama,(b)boson
Contoh3.10
Limabelaselektrondenganspin-updanspin-downyangtidak
salingberinteraksiberadapadaperrnukaanpotensialduadimensi
Lx L. Dindingtepi permukaanberpotensialtidak berhingga,
sedangkanpotensialdidalamadalahnol.Sistemdalamkeadaan
dasar.
- - -
--
" - - --- -
I
I
FisikaKuantum
PerumusanUmumMekanikaKuantum
Tentuka~ Jurnlahelektronpadaduakeadaanterakhirdapatdipertukarkan.
a. Sernuatingkatenergiyangditernpatielektron
Energitotalsisterndalarnkeadaanterendahadalahjumlah
b. EnergiFerrnisistern.
selumhenergidiatas,yaituE,, =119E, .
b. EnergiFermiadalahenergielektronterluar,yaituE, =13E,
Penyelesaian:
a. Serupadengankotakpotensialpadapasa12.3.4rnakatingkat
energisetiapelektronbermassamedidalamkotak
Keadaaneigennyasetiapelektron
Dalarnkeadaandasarelektron-elektronmenatadiridengan
rnenempatikeadaandengantingkatenergipalingrendah.
Karenaelektronrnempunyaiduaspinberbedamakasetiap
tingkatdapatditernpatiolehduaelektron.Dengandernikian,
energikelimabelaselektrontersebut.
Atom Htdrogen
Pada bab ini akan diuraikan solusi dari persamaan Schrodinger
untuk sistem fisis riel atom hidrogen dan mengkaji berbagai
konsekuensinya. Atom hidrogen merupakan atom paling
sederhana yang terdiri dari satu proton sebagai nukleus dan satu
elektron yang mengitarinya
4.1 PERSAMAANSCHRODINGERATOM HIDROGEN
Massa proton mpjauh lebih besar dibanding masa elektron
me,mp= 1836me.Di dalam pembahasan pada bab ini dilakukan
penyederhanaan berupa asumsi proton diam di pusat koordinat
dan elektron bergerak mengelilinginya di bawah pengaruh medan
atau gaya Coulomb.
Fisika Kuantum Atom Hidrogen
Mengingat sistem atom hidrogen mempunyai sirnetri bola,
analisis menjadjlebih sederhana bila operator ~2 diungkapkan
dalam koordinat bola. Di dalam koordinat bola ( r, 6, p) ,pers(4.4)
rnenjadi
l a l a y 1
K L r 3, - - - - ,
Zme r 2{z( ar ) si ns as( as) si ns am' } (4:0r )
. a y
= , ,
Gambar. 4.1. Posisi relatif antara proton dan elektron
Pendekatan yang lebih baik dilakukan dengan memandang
kedua partikel proton dan elektron berotasi di sekitar pusat massa
bersarna yang berada (sedikit) di dekat pusat proton. Tetapi,
sekali lagi untuk penyederhanaan, efek ini diabaikan di sini.
Karena proton diangap diam, maka kontribusi energi sistem
hanya diberikan oleh elekron yaitu energi kinetik
dan energi potensial
yaitu
Dengan dernikian, persamaan Schrodinger untuk atom hidrogen
Selanjutnya, untuk mendapatkan solusi bagi pers.(4.5) di
atas dilakukan pemisahan variabel v ( 7)= ry(r, 8, p)sebagai
berikut
Subtitusi ungkapan (4.6) ke dalam pers.(4.5) kernudian
dikalikan (2m,r2/h2) dan dibagi ungkapan (4.6) didapatkan
Daripers.(4.7) ini tampak bahwa suku pertama dan keempat
hanya bergantung kri-jxi r, suku kedua dan ketiga hanya
bergantung sudut 8 dan y, .
Penjumlahan suku-suku yang hanya bergantung pada jari-
jari dan dua sudut ini akan selalu sarna dengan no1 untuk
sembarang nilai r, 8 dan y, jika masing-masing suku sama
dengan kontanta. Seperti akan jelas pada pers.(4.3d), tefapkan
keduanya sama dengan tetapan c =fl(l+1). Suku yang hanya
bergantung jari-jari menjadi
-
Fisika Kuantum
Atom Hidrogen
L~( z: ) Rdr r -+-2 ~ $ z ( ~ + ~ ) = t ( t + l )
s i n Od ( sine- d@) +t (e+l )si n2B=mZ
4ns,r
(4.Bal
O d e
atau, setelah dikalikan dengan @/sinZ8 diperoleh
atau
sine-3
dr ' (
+{@+I)-
r -
z)
+-2;<z
LL(
sin28 -kqt)R 4m0r =e(*+I)R
(4.Bb)
sin8d8 "'}@=o (4.11b)
Sedangkan suku yang hanya mengandung sudut 8dan qmenjadi
I d 1 dZ@
+ --
-@+1) (4.9a)
@sine dB @sinZ 0 dqZ
-
Setelah dikalikan dengan sin2 0,pers.(4.9a) menjadi
sin8 d 1 dZO
(4.9b)
Tampak bahwa pers.(4.9b) juga terpisah menjadi dua bagian
yaitu bagian yang hanya bergantung pada sudut azimut pdan
bagian yang bergantung pada 0 . Selanjutnya tetapkan masing-
masing bagian sama dengan konstanta -m2, dan n?. Dengan
alasan yang akan menjadi jelas kemudian, pilih
atau
(4.1 Ob)
Sehingga
Dengan demikian, pers.(4.5) dapat dipisah menjadi tiga
persamaan deferensial biasa. Selanjutnya, kita tentukan solusi
masing-masing persamaan tersebut.
4.1.1 Persamaaan Azimut
Kita mulai dari persamaan paling sederhana (4.10a) yakni
persamaan azimuth yang menggambarkan rotasi di sekitar sumbu
z. Sudut rotasi di sekitar sumbu-z ini adalah no1 sampai 2n,dan
periodisitasnya. ltulah sebabnya konstanta (4.1 l a) dipilih negatip
(= -m2) agar memberi solusi berupa fungsi sinusoidal yang periodik.
Bila dipilih positip akan memberi solusi fungsi eksponensial,
sehingga untuk satu posisi yang sama akan diberi nilai yang
berbeda @(n/ 6)cc e-"I6 ,dan @(2n+n16)oc e-z"-"'6 karena
posisi p= n16 sama dengan posisi p= 2n+ n / 6 . Jelas
pemilihan konstanta positip ini tidak menceritakan kondisi fisis
sesungguhnya.
Untuk konstanta negatip, solusinya
@ =@, (p) = Aeimp (4.12)
Keunikan @ di setiap q yaitu.
untuk setiap m bulat, di penuhi
m=O,f l , f 2,...
Fisika Kuantum
Sedangkan syarat norrnalisasi bagi @,
dipenuhi oleh konstanta A =I / &. Karena itu solusi yang
diinginkan adalah
Bilangan bulat m disebut bilangan kuantum magnetik.
4.1.2 Persamaan Polar
Selanjutnya kita tentukan solusi pers.(4.11 b),
0 = 0
(4.11 b)
sin 0 dB sin20
Persamaan diferensial(4.11 b) dengan konstanta !(! +I) dan m?
dikenal sebagai persamaan diferensial Legendre terasosiasi.
Solusi dari persaaan ini dapat diperoleh menggunakan metode
Frobenius dan diberikan oleh deret berhingga yang dikenal sebagai
polinorn Legendre terasosiasi. lnilah alasan pengambilan tetapan
f!(! +1) ketika rnenguraikan per.(4.7) menjadi pers.(4.8a) dan
(4.9a). Bila konstantanya bukan f!(! +1) maka solusinya adalall
deret takberhingga.
Solusi pers.(4.llb) diberikan oleh polinom Legendrrr
P;I (COS e)
dengan N, merupakan konstanta norrnalisasi
Atom Hidrogen
( Q ~ . =N;,N,,.
X
fern (COS e)e:';".(cose)sin 6,.6,. Q ~ . ~ . ) ede =
o (4.17a)
Mengingat sifat ortogonalitas P;(cos 8)
I 2 (!+ml6 6 -
jern(COS e) sin ede =
0
~) ~: ' ( cos -
2e +1 (t-m)!
cr mms (4.17b)
.-
didapatkan
Sehingga
Bentuk eksplisit polinom P;"(cos 8) dapat diperoleh melalui
rumus Rodigues:
Dari hubungan (4.19) ini tampak bahwa untuk harga !tertentu
maka m maksimum terjadi jika m = 8 dan P,"
1 ' 12 d2'
I : " = ~ ' ( C O S ~ ) = - ( I - ~ ~ ~ ~ B ) -
(cosz 6 -ly = 6 Wsin'
2'!! d cos 6" 2'P!
' :odan?kan m minimum terjadi pada
= -!
Fisika Kuantum
Atom Hidrogen
Jika dikaitkan dengan ungkapan (4.14). maka untuk l tertentu
mdapat berharga
Bilangan bulat -!disebut sebagai bilangan kuantum orbital.
4.1.3 Persamaan Radial
Sekarang kita tentukan solusi pers.(4.8b). Pengalian (1/P)
pada persamaan (4.3a) memberikan
Tampak pada persamaan radial ini terdapat nilai atau energi eigen
E. Pada pembahasan di sini dibatasi pada keadaan terikat yaitu
keadaan dengan energi negatif E=-1q.
Perubahan variabel
membuat pers(4.8~) tereduksi menjadi
dengan
Untuk menentukan solusi pen(4.23) kita selidiki terlebih
dahulu (perilaku) persamaan tersebut pada dua daerah ekstrim
yaitu daerah jauh sekali dan daerah pusat koordinat Sebelumnya,
tuliskan terlebih dulu pers.(4.23) dalam bentuk
Untuk daerah jauh sekali p +oo , pers.(4.23*) secara efektif
menjadi
Solusi persamaan ini adalah
R K edpI2 (4.25)
Sedangkan pada daerah titik asal, Rditulis sebagai
U( P>
R(P) =- (4.26)
P
dan subtitusikan ke dalam suku pertama pers. (4.23*) diperoleh
Karena itu pers.(4.23) tereduksi menjadi persamaan diferensial
untuk U
Selanjutnya kalikan dengan p2dan ambil limit mendekati pusat
koordinat
Tampak bahwa suku dominannya adalah
Fisika Kuantum AtoinHidrogen
I=n (4.35)
makaa, , , danseterusnyaakanmenjadino1jika
Solusiyangrnernenuhipersarnaansukudorninaninidan
s = n - C - 1
kondisifisiskeberhinggaanp+0adalah
SehinggaL(p)merupakanpolinomial
Karenaitusolusiuntukdaerahasal(koordinat),rnenggunakan
hasil(4.29)danhubungan(4.26)diberikanoleh:
Menggunakanpemilihan;1=n ,pers.(4.17)menjadi
Mempertimbangkansolusi-solusiuntukdaerahekstrirndi
depan,solusiurnurnnyadiusulkan berbentukperkalianantara
solusititikasal, posisijauhsekalidanfungsiumumterhadap Pers(4.38)initidaklainadalahpersarnaandiferensialLaguerre
jarak terasosiasi,yangmempunyaibentukumum
Subtitusiungkapan(4.31)kedalampers(4.23)didapatkan
persamaanuntukL, yaitu
Solusinyadisebut polinom Laguerre terasosiasi L: dapat
diperolehdarirumusRodrigues
Solusideret
Untukkasuskitakoefisienpdan qdihubungkandengan
bilangankuantumorbital& danbilanganbulatnyangnantinya
disebutbilangankuantumutamamenurut
akanmemberirumusrekursi
Karenaitusolusipers.(4.38)diberikanoleh
TarnpakbahwaderetakanberhinggajikaA adalahbilanganbulat,
misalkan
L =L; =Lt? ( p)
(4.42)
Fisika Kuantum
Dengan demikian, solusi radial Rdiberikan oleh
r - pl 2 2t+1
R =R,, =N,,P e L",, (PI
dengan N,, adalah konstanta normalisasi
dan diberikan oleh
dengan a. =A' / ( m, e2)adalah radius Bohr.
Dengan demikian, solusi lengkap pers.(4.8c) berbentuk
dari hubungan p, q, ndan Iserta penyebut pada ungkapan (4.41)
didapatkan bahwa q-p harus lebih besar atau sama dengan nol,
atau
atau (21+1) 5 n +t ,tepatnya
Jadi untuk n tertentu maka
!=0,1,2,3 ,...,n -1
(4.48~)
Bilangan bulat n ini disebut bilangan kuantum utama.
Atom Hidrogen
4.1.4 Solusi Eigen dan Distribusi Probabilitas
Dari uraian di depan diperoleh solusi eigen lengkap bagi
pers.(4.5), yaitu
dengan
Kombinasi ketiga bilangan n, dan m pada y,,
mendefinisikan satu keadaan dari atom hidrogen. Mengingat R,,,
0,dan 0,merupakan fungsi-fungsi temormalisasi, maka y,,
juga temormalisasi
Hal ini sesuai dengan penafsiran awal bahwa V*V
merupakan rapat probabilitas untuk mendapatkan partikel dalam
keadaan n, I,mpada posisi ( r , ~, ~) . Mengingat bentuk (4.26),
fungsi rapat probabilitas dapat diuraikan menjadi bagian radial
dan bagian angular.
Contoh4.1
Untuk bilangan kuantum n = 4 , tuliskan fungsi eigen dengan
semua nilai f dan myang mungkin.
Penyelesaian :
Dari uraian di depan didapatkan bahwa untuk ntertentu terdapat
nharga .Untuk n= 4 maka
.--
Fisika Kuantum
Sedangkanuntuke tertentuada(21+1) hargam.Lengkapnya,
diberikandalamfungsigelombangry,, sepertitabelberikut:
DistribusiProbabilitas Radial.Darihubunganortonormalitas
R,, pers.(4.44),tampakbahwaprobabilitaspersatuanpanjang
rdiberikanoleh:
Atom Hidrogen
Bentukfungsiprobabilitasiniselainbergantungpadajarak
juga bergantungpada bilangan kuantum n dan e . Untuk
spesifikasikeadaanseringkalidigunakannotasispektroskopik
sebagaiberikut:
e
0 1 2 3 ...
notasispektroskopik
s p d f ...
UntukmendapatkangambaranperilakuumumPn,(r).kita
gunakankenyataan-kenyataaansebagaiberikut:
i. Rumusrekursi(4.34) dan polinom(4.37) memperlihatkan
bahwa polinom L(p) merupakan polinom berorde
=,-(-I sehingga L(p) mempunyai s titik nol.
Akibatnya, Pnt(r) mempunyain -e gelembungatautitik
puncak.
ii. Untuknilai!terbesar( ( =n-1),Pnt ( r ) hanyamempunyai
satugelembung.Menurutungkapan(4.47).
Karenaitu,puncakPnn-l(da
terjadijika
dipenuhioleh
BeberpafungsiR, diberikanolehpadatabelberikut:
Fisika Kuantum Atom Hidrogen
Tabel 4.1. Fungsi Radial P
Grafik-grafik proabilitas radial P,, ( r ) diberikan oleh Gambar4.2
(b)
(a)
Gambar4.2 Rapat Probabilitas sebagai fungsi jarak
, Contoh4.2:
1
Hitung kemungkinan mendapatkan elektron berada pada jarak
kurang dari jari-jari Bohr untuk atom hidrogen dalam keadaan
dasar.
Fisika Kuantum
Atom Hidrogen
Penyelesaian:
Tabel 4.2. Fungsi Harmonik Bola
Fungsiradial keadaan dasar atom hidrogen
I I I
Maka probalitas per satuan panjang untuk mendapatkan elemon
pada jarak rdari inti
Karena itu, probabiliis elektron berada pada jarak kurang dari a,,
1;,,(0,s)= -sin e e" yZi2(0,v)= s i 2 e / 6 1 1
Mengingat bentuk eksplisit @, ,maka rapat probabilitas
polar hanya bergantung pada sudut 8
P(B,q)= yr: (0,P)Y, (6,a) 02@)oh(8)= ~ ( 0 )
(4.56)
Gambar-gambar probabilitas angular diberikan dalam diagram
tiga dimensi berikut
Disfribusi Probabilitas Angular. Dari pers.(4.49), (4.1 5) dan
(4.18) diperoleh bagian sudut
Fungsi Y, (8,p)disebut fungsi harrnonik bola (spherical harrnon-
ics function), dan memenuhi ortonormalitas
Beberapa bentuk eksplisit fungsi harrnonik bola Y, ( B , ~ )
diberikan pada tabel berikut
FisikaKuantum
AtomHidrogen
Karenaitu,enersikinetikrata-ratanya:
Gambar4.3RepresentasiPerrnukaanY, ( 0 , ~ )
Rapatprobabilitasdisetiaptitikdidalamruangdiperoleh
dariperkalianantaradistriusiangular~ ( 0 ) dandistribusiradial
P(r) -
Solusieigenlainnyayakninilaieigendiperolehdaripers(4.24)
dan(4.35),yaituenergiatomhidrogen
yangbersesuaiandenganprediksiteoriatomBohrterdahulu.
Contoh4.3 :
b. Energitotalelektronkeadaandasar
Hitung:
a. Energikinetikrata-rata
b. Energipotensialrata-rata,elektrondalamkeadaandasardari
maka
atomhidrogen.
Penyelesaian :
a. Fungsigelombangkeadaandasarv,, hanyabergantung
padajari-janr,
Sehingga
Atom Hidrogen
1 a 1
sin 0 ae
4.2.1 Operator MomentumSudut
=-fi2{--(sin~-&)+a$}
Operator momentum sodut didefinisikan sebagaimana fisika
klasik seperti pers.(g 17).Di dalam teori kuantum kuantitas ini
Selanjutnya, perhatikan penerapan operator LZpada fungsi
menjadi operator rnelalui korespondensi (2.9)
ytm(e,ip)
Di dalam koordinat bola kornponen-komponen operator momen-
tum sudut di atas dapat din)'atakan sebagai berikut
Operator yang banyakdig~nakan adalah kuadrat dari mo-
mentum sudut. Dan' pers.(3.i6) diperoleh
=-ih(im){J- P;' (COS e)eimv} (4.61)
4n(e +in)!
Jadi Y, (8,p) merupakan fungsi eigen dari operator momentum
sudut Lzdengan nilai eigen (mh).Sedangkan pengoperasian L2
dan Y,,(Q,v)
Menggunakan hasil perhitungan (4.61),
Fisika Kuantum Atom Hidrogen
Karena itu
L2Ycm=-A2 {sii --: e (Sin '$)-&Iytm
1 d
02) -L)O.,,,)~ = sin0 d6 3 8 s i n2e (4.62~)
1 d d@tm m2
--(sin@7)+k(L+l)-abh = O sin6 dB
{ - ~ d ( s i ~ 8%)
sin28
=-e(( +l pt m(4.63)
sin8 d@
Dengan demikian, diperoleh
L2yfm=- h2[ - ~( ~+1) 0t m@m
Arbnya, Y, (6,p) juga merupakan fungsi eigen dati L2dengan
nilai eigen P(! +l)A2.Hal ini berarti Y,( o , ~ ) merupakan fungsi
eigen serempak dari Lz dan L2 , dan hasil ini memberikan
konsekwensi lebih lanjut yaitu
Dari operasi LZdan L2 pada fungsi harmonik Y, ( O, ~) ,
memungkinkan untuk melakukan penafsiran fisis sebagai berikut.
Y;,(8,p) menggambarkan perilaku elektron dengan besar mo-
mentum sudut L
@, untuk (4.11B) Selanjutnya, gunakan pers
Momentum sudut sebesar A,/mini tidak mepunyai arah
yang bebas melainkiin sedemikian rupa sehingga proyeksinya
telhadap sum bu-Z,
Artinya, momentum sudut terkuantisasi dalam ruang.
llustrasi gerak elektronnya diberikan oleh gambar berikut:
Gambar 4.4. llustrasi klasik gerak elektron
Dari Gambar 4.4 tampak bahwa kendala bagi arah momen-
tum sudut J? adalah :
Sebagai sumbu z biasanya diambil arah medan luar misalnya
medan magnet Byang meliputi atom
Fisika Kuantum
Gambar4.5Berbagaigerakelektron
Gambar. 4.6. KuantisasiruangbagimomentumsudutJ6ti
Contoh4.4:
SatuelektrondidalammedanCoulombdarisuatuproton
mempunyaikeadaanyangdinyatakanolehfungsigelombang:
Hitunghargaekspektasidari
a. Energi
b. L2
c. LZ,darielektron
Penyelesaian
a. Hamiltonian(4.3)danpersamaaneigen(4.4)memberikan
AtomHidrogen
Hyn, (7) =En~ntn(' 1
denganenergieigenhanyabergantungpadabilangankuantum
utaman
Kemudianmenginatortonormalitasfungsieigency,, (7)
( W~ . ~ , , . , W~ , ~ =J n . , ~ , . , ~ r n h
kitadapatkan
b. Menggunakanpers.(4.64)
I? ytm=e(e +i ) ~ Y,
yanghanyabergantungpadabilangankuantumorbital,maka
i) Z ~ ~ , ~ ( ? ) = O
Fisika Kuantum
ii) ~ ~ l y ~ , , ( T ) = 2 A ~ y ~ ~ ~ ( r ' )
iii) ~ ~ ~ , , ~ ( r ' ) =2A21y2,0(r')
b) L2v2,-, (7)=2A2v,,-, ( 3)
Sehingga
c. Mmenggunakanpers(4.61)
yanghanyabergantungbilangankuantummagnetik,diperoleh
i) L,v,oo (7)=0
ii) L,v2, ,(7)=A v2,,( 7)
iii) Lzt,v210 ( 7)=0
b) L,v2,-1( 7)=-A v21-,(?I
Bersamaortonormalitas(4.25)memberikan
P
lorn Hidrogen
42.2SpektrumNitBiEigen
Komutator(3.7b
dan(3.9),sertaoperator(3.l7)
memberikan:
Dengancara
si r l u~ bagiL, $,
Serupadiperolehhubungan
danL, yangsecab
akompakdituliskan
an Eiik adalah
=L, d
symbolpemutagi
Yang(dapat)berharga
jika permutasi genap
jika permutasi ganjil
jika ada indeks sama
Selanjutnyq SeD~gai kombinasi
didefinisikanoperatorL,,
dariduakomp0t.l
enoperatormomentumsudut
MengingatL, L
r LZadalah operatorHermitian
#aka
dansebaliknya
Sedangkanperkaliananataraduaoperatortersebutmemberikan
dan
L-L+ =LS; +L; -hL,
=L2- L: - AL,
Kornutator-kornutator darioperatormomentumsudutsecara
lengkapdiberikanolehpe~(4. 70) danpersamaanberikut
Berikutinikitagunakankornutator-komutatoroperatormomen-
tumsudutuntukmenguraispektrumnilaieigendarifungsieigen
qm( 0,P)r
Pertama, kitalihat pengaruh L+ pada Y, (8,~) yakni
L+Y, (B, p). Untuk realisasi maksud ini operasikan Lz
padaL+Y, ( 0, p ) ,didapatkan
Atom Hidrogen ,v
L,L+y, =(L,L+-L+L,)ycm+L+L, Y h
Menggunakanhasiloperasi(4.61)dankomutatorkedua(4.74).
diperoleh
Tampak bahwa L+Yh(O, p) merupakanfungsieigendariL,
dengannilaieigen( m+1)h .Karenaitu,setelahmembandingkan
denganpem(4.61)diperoleh
Kitaandaikan
dengankonstantakompleksC+ (1, m)yangakankitatentukan.
DaridefinisioperatorsekawanHeni te(3.18)
(L+yem,L+y,)=I c + ( ~ , m) ~ ( y Cm, y h )
=Ic+ (L,m)I2 (4.77a)
2 0
danmengingatpers.(4.72a) serta(4.73b)makadidapatkan:
Duahasilterakhirmemberikan
Dengandemikian
Jadi, L+ menaikkankeadaan ~ ~ ( 8 , ~ ) satutingkatrnenjadi
keadaanY,+, (0,c).Karenaitu,disabutsebagaioperatortangga
penaik.
LangkahserupadapatditerapkanuntukoperatorL- ,dengan
menggunakankomutator
[L,,L-1=-hL-
memberikan
Jadi L- rnenurunkanfungsieigen Y , ( 8, ~)+Y,+,(8,q) dan
misalkanditulis
didapatkan:
C-(!,m) = h 2,/P(~+I)-~(~-I) (4.79~)
Sehingga
Selanjutnyakitatentukanmrnaksimumdan mminimum
untuk!tertentu. Untuk mmaksimum, misalkan m =m+
didefinisikan
Atom Hidreen
I '
LakukanoperasiL- dangunakanpers.(4.73b),didapatkan
Persamaanterakhirinidipenuhioleh
(4.82)
m+ =!
Sedangkanuntukmminimum,misalkanm =m- didefinisikan
OperasikanL+danpers.(4.73a)memberikan
yangdipenuhioleh
Sepertitelahdiperlihatkandidepan L+(L-)menaikkan
(menurunkan)bilangankuantumrn satutingkat.Karenaitu,untuk
e tertentum berharga
sepertihasilyangdiperolehdidepan.
Spektrumnilaieigenmdiilustrasikansebagaiberikut.
Fisika Kuantum Atom Hidrogen
I'
Gambar4.7 Spektrum dari operator Lz untuk [ tertentu
Contoh 4.5 :
a. Tunjukkan bahwa fungsi
ry =cr e
- r 1 2 6
cos8, dengan S =-
h
mke2
adalah solusi dari atom hidrogen.
b. Tentukan energi keadaan tersebut.
c. Hitung nilai momentum sudut (i) L dan (ii) Lz
d. Hitung komponen momentum sudut LZdari L+v
Penyelesaian :
a. Operasikan operator energi kinetik pada ry ,
Jelas suku ketiga ruas kanan sama dengan nol, karena W tidak
bergantung 9 secara eksplisit. Sementara dua suku lainnya,
I a
- r126
d cos0
=-
C r e - r / 2 6
-2-(sin2e)
sine 88
e- r126
= - (2sin 8cos8)
sin 0
2 r
=2c r e-'Iz6cosB --r cr e-'lts cos0 +-cr e-'IMcostJ
6 (26)'
Substitusi kembali ke dalam persamaan kinetis di atas, kita
dapatkan
Fisika Kuantum Atom Hidrogen
TarnpakbahwanilaieigendarioperatorL~adalah2h2.
Atau Karenaitu,nilaimornenturnsudutLadalahf i h .
ii) Terapkanoperator L, (4.32~) untukrnendapatkannilai
kornponen-komponen darimomentumsudut
PersarnaaninitidaklainadalahpersarnaanSchrodingeruntuk
atom hirogen dengan energi potensial V(r)=--
keZ
,
karenaW tidakbergantungpada9 secaraeksplisit.
r
sehinggadalarnungkapanHarniltonian H,
d. Menggunakanungkapan(4.71)dan(4.59)didapatkan
b. Daripersarnaaneigen
=itz(sinp,-icos9)cre-r126(-sin 0)
=-ih c re-'"%in sinp,-i cosp,)
didapatkanbahwaenergikeadaantersebutadalah
SelanjutnyaoperasikanL, padaL+y
L,( L, y )=-ih -
a
(- ihcre-r"b sin0(sinp,-icosp,)}
89
= ih
e-r"6 sin6)-
d
(sinp,-i cos(D)
c. NilaimomentumsudutLdapatdiperolehdenganrnenerapkan
ap,
i) OperasikanL* seperti(4.33)padary,
=-I(- ihc re-r"6 sinexcosp,+isinp,)
=A(- iftc re-"" sin8)- ieosp,+Sinp,)
=RCifi ere-'"& sin sin(o-i COS9))
Fisika Kuantum
Jadi L+y adalah fungsi eigen dari L, dengan nilai eigen A .
Atau dengan kata lain, komponen-z momentum sudut keadaan
elektron L+cy adalah A .
Di dalam persoalan mekanika kuantum lebih lanjut seringkali or-
ang tidak peduli pada ungkapan sebenarnya dari fungsi eigen.
Sebagai gantinya orang rnenggunakan simbol-simbol abstrak
yang masih membawa sifat dari fungsi eigen dan hasil operasi
dari suatu operator padanya. Hal ini dilakukan karena selain
rnemberikan hasil yang sama, dalam banyak ha1 persoalan juga
menjadi jauh lebih sederhana. Di dalarn bab ini diuraikan metoda
(dengan simbol-simbol) abstrak tersebut.
5.1 REPRESENTASI MATRIKS
Perhatikan fungsi harrnonik bola
ytm(6,V ) = (-1)"'
47~ (!+m)!
Py (cos 8)ei"""
(5.1)
Fungsi ini bersifat ortonormal
Fisika Kuantum Metoda Operator 1 1
Sekarang, perkenalkan notasi baru yang dikenal sebagai
notasi Dirac I ) ,yang dibaca bra
Didefinisikan pasangan Hermite ( I ,dibaca ket, dari fungsi yang
dituliskan dengan notasi Dirac ( ) ,yakni
Untuk kasus (em),
(em]=1 ern)+
Dalam kasus di atas sekawan Herrnite dapat diganti dengan
sekawan kompleks karena &,,,(0,9) adalah fungsi biasa bukan
matriks. Tetapi notasi Dirac ini dapat digunakan untukfungsi yang
lebih urnum seperti dalam bentuk matriks kolorn. Notasi Dirac ini
juga dapat dikatakan mengungkapkan (merepresentasikan) fungsi
Y,,(e,p) dalam bentuk matriks seperti akan kita lihat nanti.
Dalam notasi Dirac ini, perkalian skalar (5.2) dapat dituliskan
sebagai
Notasi Dirac diperkenalkan untuk' memudahkan serta
menyedehanakan penulisan. Dalam notasi ini seringkali kita tidak
perlu tahu bentuk eksplisit dari fungsi yang dinyatakannya.
sebagai gantinya kita hanya mengganti dengan sifat-sifat
ortogonalitas dan bila dikenai operasi suatu operator. Perhatikan
sifat berikut
atau
L=1 em)=mhl em) (5.7)
Perkalian skalar dan pemakaian notasi Dirac
Untuk memperoleh bentuk matriks baik bagi 1 em) maupun
L,, kita ambil contoh kasus I f = I = I dan tuliskan llm) = im) .
Untuk kasus ini, dari pers.(5.8) diperoleh
Didalam representasi matriks (L,)_., menyatakanelemenbaris
ke-m'dan kolom ke-m dari matriks operator L, .Bentuk eksplisit
elemen ini diberikan oleh rnAF,,,,, .Dari uraian momentum sudut
Fisika Kuantum
Metoda Operator
didapatkan untuk f =1 maka m = 1.0, -1 .Dengan demikian
m'\m 1 0 -1
elemen lengkap operator L, diberikan oleh
dengan 1 m) =1 lm)
Contoh5.1.
Berikan ungkapan (representasi) matriks operator L+ dan t-
untuk ! =I .
Penyelesaian:
Dari pers.(4.48b) didapatkan hubungan
Perkalian skalar untuk 2 =1
Sedangkan dari pers.(49) kita dapatkan
L- 1 l m) = h, / e ( e +1)-m(m-l)l l m -1) (5.1 3a)
Dengan cara yang sama untuk = 1,didapatkan
dan
Perlu ditekankan di sini bahwa bentuk matriks bagi L, L,
dan L- diperoleh dari vektor basis standar (5.11b). Bentuk di
atas dapat berubah untuk vektor basis ortonormal yang lain,
dengan hubungan operasional yang tetap (tidak bisa berubah).
Contoh5.2
Berikan ungkapan matriks Lz untuk vektor basis ortonormal
(m'l m) =6,,,.,
Maka.
1 Fisika Kuantum Metoda Operator
Penyelesaian:
Misalkan bentuk LZdiberikan oleh
Maka, dari pers.(S.IO) yang harus tetap, diperoleh
dan dengan cara serupa didapatkan
Dari perhitungan di atas diperoleh c =f =g =h = 0 ,
i =-A dan a =b =d =e =Al 2. Dengan dernikian
5.2 SPIN
5.2.1 Representasi Matriks dari Spin
Dari proses perurnusan matematis untuk rnendapatkan
bentuk fungsi harrnonik bola Y,(0,q) kita ketahui bahwa fungsi
ini hanya didefinisikan untuk P bulat. Dalam notasi Dirac [em)
dan representasi matriks fungsi ini juga dapat didefinisikan untuk
Fisika Kuantum
C tidak bulat misalkan 1 =112 dan definisikan kuantitas mirip
momentum sudut , f yaitu momentum sudut internal yang disebut
spin 3
dengan komponen spin S memenuhi hubungan kornutasi
sebagaimana Z
Didefinisikan pula S, ,
Dari hubungan antara l dan m .untuk 1 = 112diperoleh
m = 112 dan m = -112. Fungsi eigen dari Szadalah I f $) = I$)
dan If +) =I-f) ,dengan ..
Representasi matriks dari SZdapat diperoleh dari hubungan (5.10)
setelah dimodifikasi
( m' l ~, Im) = = (s,)~,,, inh6,.,
dan bentuk eksplisitnya diberikan oleh
dengan vektor basis standar
Metoda Operator
Contoh5.3
Berikan representasi matriks dari Sxdan S,
Penyelesaian:
Dari operasi operator tangga diperoleh
S-1 sm) = h, /s(s +1) -m(m-I)] sm -1)
maka untuk S,
dan
Sedangkan untuk S-
dan
Dengan demikian
Metoda Operator
Fisika Kuantum
Darihasil-hasildiatas,definisikanmatriks0,. menurut
h
Si =-oi dengani= x,y,z
2
maka
Matriksinidikenalsebagaimatriks(spin)Pauli.
5.2.2 PenjumlahanMomentum Sudut
Padapembahasanterdahulukitahanyamembahasmomen-
tumsudutsatuelektron.Masalahnyasekarangbilaterdapatdua
elektronmasing-masingdenganmomentumsudutinternalS,
dan3, atausatuelektrondenganmomentumsudut danspin
bagaimanamomentumsuduttotalsistem.
Untukpenyederhanaankitatinjauduaelektrondenganmo-
mentumsudutinternal3 , dan 3, ,danmengabaikanmomen-
tumsudutkeduanya. Misalkankeadaanspinmasing-masing
dituliskanXI dan XZ .Jikaspin-upditulisdengantandaplus
danspin-downdengantandaminus,jelasbahwakeseluruhan
spinmasing-masingyangmungkinadalahX: ,X; , X: danX; .
Sedangkan seluruh kombinasi keadaan individual tidak
berinteraksiyangmungkinadalah
dan
Operator inihanyabekerjapada keadaanspinmasing-
masing,elektronpertama
elektronkedua
dan
Sl,x: =0
Spintotaldidefinisikan
Operasikan
Masalahnya,bagaimanabilakeduanyaberinteraksi?
Operatorspinmasing-masing3, dan3, ,memenuhi
Fisika Kuantum
Metoda Operator
atau
Dengancara serupa,
dan
Sedangkan untuk dua spin down
Dan hasil-hasil di atas, diperoleh empat keadaan yaitu satu
denganm= 1,dua dengan m=0dansatum=-1. Untuk kasus m=0,
dapat juga dibenkan oleh kombinasi tinier setelah dinorrnalisasi
Masalah selanjutnya bagaimana membedakan dua keadaan
dengan m = 0di atas ? Untuk menjawab pertanyaan ini kita
gunakan operator penaik dan penurun total
Si = SI*+S2i
(5.31)
Operator ini berfungsi menaikkan bilangan kuantum m di
dalam satu multiplet yang sama.
dan
-
-
45
(%)Xi +XI- (fix; 1
-
-
JZ
=Afix;x;
(5.32b)
FisikaKuantum MetodaOperator
Sedangkan
Perurnusandi atas dapat dinyatakandalam notasi Dirac, Ism)
dan
dan
-- 6% k-~ l -
(5.32d)
(fin;)
JZ
Daricontoh di atas, didapatkan bahwa
membangunsatutripet dan masingmasingkeadaandihubungkan
oleh S, ,sedangkan
merupakansinglet.
Spintotal I S M ) yang diperoleh
dan
Secara sederhana, penjumlahan momentum sudut dapat
dilakukandengan
S=Sl+s2,Sl+s2 -1 ... ,I S1- S* I
(5-36a)
dan masing-masingS, mempunyai
M= S. S- 1 , s - 2 ...,-S (5.36b)
FisikaKuantum
Metoda Operator
Jumlahkeadaanbarusamadenganjumlahkeadaankombinasi
yanglama.
c. Keadaanyang dapat diketahuidan bukan merupakan
kombinasilinieradalahkeadaantertinggidanterendah,
Contoh5.4
I$$)=ll.l)l++)
(5.39)
MomentumSudut Orbitaldan Spin. Elektron didalam atom
I$+)=11-1)1+?)
hidrogenselainmempunyaimomentumsudutkarenagerakor-
bitalmengelilingiintiatomjugamempunyaispin.Untuk1 =I,
Keadaantertinggitidakdapatdinaikkansedangkankeadaan
tentukan:
terendahtidakdapatditurunkan
a. Semuakombinasimomentumindividual
b. Semua momentumsuduttotal
c. Setiap momentumsudut barusebagaikombinasilinier
kombinasimomentumindividual.
Penyelesaian:
Dua keadaan di antaranya dapat diperoleh dengan
a. Untukmomentumsudutorbital t =1 maka m =I, 0, -1
menerapkanoperatortanggapula,
sedangkanspins =f makam =f ,-f .Dengandemikian
adaenamkombinasikeadaanyangmungkin,yaitu
Sukuruaslainnya,
b. Karenakombinasiindividualkeadaanlamaadaenammaka
keadaanamjugaadaenamyaituuntukL =1 +f =f dengan
M =$, $,-L, , -2 dan L=l - f =f dengan M = l - l Penyamaankeduapersamaandiatas,setelahdimasukkan
Keadaan-keadaan tersebutadalah
2 ' 2 '
faktornormalisasi,diperoleh
122) 111) 2 ) ( 3 -3)
2 2 9 2 2 7 2 2 ' 7 7
dan
Dengancarayangsama
s,l++) =&, / +( ++l ) +f ( - L+l 1 1 ~ 2 )=h&IT 3 3 3 d + l 2 ) (5.433)
1
Fisika Kuantum
Metoda Operator
atau, dalarn frekwensi gerak osilasi
=fi
Dari persarnaan energi total ini diperoleh persarnaan
Schrodinger takbergantung waktu
ii2 d2g,
+-mo2x2g,
1
=Eg,
2m dx2 2
Pergantian variabel
mernbuat pers.(5.52) rnenjadi
atau
d2" ( ' b = o
-+ a-z
dz
dengan
Untuk rnendapatkan solusi pers.(5.54b), cobakan
g, =u(z) = e-v2 dan diperoleh
"..
sehihgga pers.(5.54b) rnenjadi
Persarnaan ini dipenuhi oleh sernua zjika q = 112, A =1.
Artinya, u( Z) =e-z2'2 rnerupakan solusi eksak bagi pers (5.54b)
dengan a = 1,
Nilai 1= 1I2 juga menjamin bahwa fungsi gelombang lenyap
g, +0 pada posisi jauh sekali, z -,*w.
Hasil di atas rnenyatakan bahwa solusi urnurn haruslah
rnernuat u ( ~ ) = e- z 2' 2. Karena itu kita arnbil bentuk urnurn
sernbarang yang rnerupakan perkalian dengan U ( Z ) =e - z 2 ' 2 ,
Subtitusikan bentuk ini ke dalarn pers.(5.57) diperoleh persarnaan
baru bagi f( 2)
Solusi dari persarnaan diferensial orde dua ini dapat diperoleh
dengan rnetoda Frobrnius yakni dengan cara rnengekspansi dalarn
deret takhingga.
Subtitusi deret (5.60) ke dalarn pers.(5.59) diperoleh
Fisika Kuanturn
Metoda Operator
atau, dalam frekwensi gerak osilasi =
Dari persamaan energi total ini diperoleh persamaan
Schrodingertakbergantungwaktu
Pergantian variabel
membuat pers.(5.52) menjadi
atau
dengan
Untuk mendapatkan solusi pers.(5.54b), cobakan
=e-w2 dan diperoleh
p=
sehihgga pers.(5.54b) menjadi
Persamaan ini dipenuhi oleh semua z jika 7=112, A. = 1.
Artinya, u(Z)= e-'t'2 merupakan solusi eksak bagi pers (5.54b)
dengan A = 1,
Nilai 77 = 112 juga menjamin bahwa fungsi gelombang lenyap
p-,0 pada posisi jauh sekali, z -,+XI.
Hasil di atas menyatakan bahwa solusi umum haruslah
memuat u(z) =e-z2' 2. Karena itu kita ambil bentuk umum
sembarang yang merupakan perkalian dengan u ( ~ )=e-z2'2,
p=e-"" f (z)
(5.58)
Subtitusikan bentuk ini ke dalam pers.(5.57) diperoleh persamaan
baru bagi f(2)
Solusi dari persamaan diferensial orde dua ini dapat diperoleh
dengan metoda Frobmius yakni dengan cara mengekspansi dalam
deret takhingga.
Subtitusi deret (5.60) ke dalam pers.(5.59) diperoleh
Fisika Kuantum
0 ca
=
a,,,(k+2)(k+l)z* -xa,(2r -( A-l))zr
(5.61)
k=O r=O
Persamaan di atas akan selalu dipenuhi oleh semua z jika
koefisien Z k adalah not,
atau
Pers.(5.62b) mengisyaratkan bahwa solusi akan berbentuk
deret berhingga yakni berhenti pada k=njika
yaitu
an+*=0, a,f 0 (5.63b)
dan kita ambil
an+,= 0 (5.63~)
Sehingga a,+,=a,+,=a,,,=a,,,=- - - =0.
Metoda Operator
Dengan pengambilan -1 =2npers(5.59) menjadi
dan solusi deretnya diberikan oleh
f(z)= a,+a,z+a,z
2
+- - - +anzn
(5.65)
Persoalan selanjutnya adalah menentukan bentuk koefisien
a,, a,, a,,-..,a, . Rumus rekursi (5.62b) dapat ditulis menjadi
Misalkan diketahui a, maka
dan
n !
= ( - 1) j
2*j (n-2j)!j !
0"
Fisika Kuantum Metoda Operator
Bila n genap maka a, terendah adalah a, terjadi pada
. j = N = n / 2 tetapi bila n ganjil rnaka a, terendah adalah a,
yaitu n -2j = 1atau j = N=(n-1) / 2.Dengan demikian, solusi
deret (5.65) menjadi
N
f(2)= a,,C
11 +genap
j=o 2" (n-2j)!j ! (n-1) 12, n -+ ganjil (5.68a)
Pernilihan an = 2" rnemberikan
f(2)= Hn(z)= x
(-l )j n!
(2z)"-*j
j=o (n-2 j)! j !
Garnbar 5.2 Solusi Ganjil Osilator Harrnonik
Dengan dernikian solusi lengkap pers.(5.52), setelah
dinor-nalisasi, diberikan oleh
Sedangkan dari pers.(5.55) dan (5.63a) diperoleh energi
Grafik beberapa fungsi diberikan oleh garnbar berikut
Gar!-'7ar 5.3 Energi Potensial Klasik, Nilai dan Fungsi Eigen
Osilator Harrnonik
Garnbar 5.1 Solusi Genap Osilator Harrnonik
Fisika Kuantum
Metoda Operator
Bilangenapmaka a, terendahadalah a, terjadi pada
j =N=n l 2 tetapibilanganjilmakaa, terendahadalah a,
yaitun-2j =1 atauj =N=(n-1)12. Dengandemikian,solusi
deret(5.65)menjadi
N n / 2 , n +genap
f ( z ) =a , C ,.
2 ' ( n - 2 j ) ! j ! ( n- 1) / 2, n+ganjil (5.68a)
Pemilihana, =2" memberikan
f ( 2) =H, (2)=C
( - l ) j n!
( 2 ~ ) " - ~ j
j=o (n-2 j )! j !
Gambar5.2 SolusiGanjilOsilatorHarmonik
Dengan demikian solusi lengkap pers.(5.52), setelah
dinormalisasi,diberikanoleh
Sedangkandaripers.(5.55)dan(5.63a)diperolehenergi
E + E, = ( n + + h m (5.70)
Grafikbeberapafungsidiberikanolehgambarberikut
, =, ,
Gar!.'lar5.3EnergiPotensialKlasik,NilaidanFungsiEigen
OsilatorHarmonik
Gambar5.1 SolusiGenapOsilatorHarmonik
I
Fisika Kuantum Metoda Operator
Contoh5.5
Sifat Fungsi Eigen Osilator Harrnonik. Perhatikan solusi
persamaan Schrodinger untuk osilator harmonik
a. Perlihatkan ortogonatitas p,
menggunakan fungsi pembangkit
b. Tentukan xp, ,dan
Penyelesaian:
a. Tinjau integral dari perkalian dua fungsi pernbangkit
Evaluasi ruas kiri
Dengan dernikian
atau
OD
IH,,,( z)H,,(z)e"'dz =&2" n!6,,,
4
Selanjutnya
=JT ( m X k - ? d ( e x ) jHm(mx).,,
n2" m!2"n!,
b. Gunakan bentuk eksplisit (5.68b)
rnaka
Fisika Kuantum
Metoda Operator I
I
Hn+,(z)= C
( - l ) j ( n+l ) !
(2z)"+l-2i
j=o ( n+1- 2j ) ! j !
,=o (n-2j ) ! j ! ( n+ 1 -2 j )
-
(-l )' n!(n+l -2j )
-
2 z g ( n - 2 j ) ! j ! ( n +I - 2 j ) ( 2~) " - ~'
e-22Hn+l ( z )
&2"+' ( n + I ) !
(-l)jn!
( 2~) " - ~' + C
N
(- 1)jn! (2j)
(2Z)n+I-2j = 2 z C
j=o ( n- 2j ) ! j ! ( n+l - 2j ) ! j !
N
= 2zHn+ 2 c
(-1)' n! (2Z)n+l-2j
,=, ( n+l - 2j ) ! ( j - I ) !
= 2zH,+ 2 c
( - ~ ) ~ +' n !
(2Z)n+l-2(k+l) , j =k +l
k=o (n+ 1-2(k + I))!k!
c. Gunakan pers(5.76) dan bentuk eksplisit (5.68b), diperoleh
= 2zH, -2 n x
( - ~ ) ~ ( n - l ) !
n=o (n-1-2k)!k! (2.4
= 2zHn-2nHn-,
(5.75a)
Sehingga
Karena itu,
+ JyJLJ J mo l h
-f.' (2n)$ ( - 1 ) j b -I)! (2z)"-'-2'
2n fi2^-'( n -l)! j=o ( n-1 -2j)!j !
-- -
Fisika Kuantum
Metoda Operator
Contoh5.6
Tentukan
a. x2pn
Penyelesaian:
a. Dari pers(5.76)
maka operasi lebih lanjut memberikan
5.3.2 Operator Tangga dan Representasi Ma iks
L Y
Perhatikan kembali hasil operasi x dan -pada (onyaitu
dx
pers.(5.77) dan pers.(5.78). Penjumlahan dan pengurangan dua
operasi tersebut memberikan
= R~Fw%, , +~ (XI+J%GP~-,
atau
(x)+(2n +1)~. (XI)
2 mo
(5.78a)
b. Dari pers(5.77)
didapatkan
Hubungan ini cukup menarik, sebab dua operasi berturut-turut
Metoda Operator
Fisika Kuantum
Dari definisi ini, didapatkan hubungan sebaliknya
Artinya, p, ( x) merupakan fungsi eigen dari dua operator dengan
rnaka
urutan seperti di atas dan rnempunyai nilai eigen n .
Perurnusan di atas dapat disederhanakan dengan
rnendefinisikan operator
dan
Kedua operator a dan a+ini disebut sebagai operator tangga.
Dari kornutator
[x, = ih (5.82a)
dan
----mAm(a2 -2a+a-1+(a+)~)
2
Karena itu, Hamiltonian osilator harrnonik rnenjadi
didapatkan
FisikaKuantum
Selanjutnya,definisikanpulakeadaaneigenIn)
' ~ n 1") (5.87)
danortonormalitas
(mln)='mn (5.88)
Hubungan(5.79b)dan(5.80) memberikan
Karenaitu,operatora disebutsebagaioperatortanggapenurun
In)+n -1) , a+ operator tangga penaik in)+In +1)
sedangkan
disebutoperatorjumlahatauoperatorbilangan.Didalamungkapan
operatortangga ini,persamaaneigenbagiosilatorharmonik
menjadi
dengan
Selanjutnyadefinisikankeadaandasarataukeadaanvakum
( 0) yangmemenuhi
dan
MetodaOperator
Keadaanvakumdapatditafsirkansebagaiketiadaanpartikel
denganfrekwensio.3aripers.(5.89)didapatkan
Karenaitu,operatora disebutjugaoperatoranihilasiatau
pemusnahsatupartikelmenjaditidakada11) +lo), sedangkan
a+ operatorkreasidari vakum menjadi ada satu partikel
Io>+I1>-
Contoh5.7
KeadaanEigen.Tentukan
a. komutatorantara8dana
b. komutatorantarafi dana+
c. hubunganantarakeadaantereksitasiIn)dankeadaanvakum
10)
Penyelesaian:
a. Darikomutatortigaoperator
b. Dengancaraserupa
FisikaKuantum
MetodaOperator I I
c. Terapkanpers(5.89)untukoperatorkreasinkaliberturut-
turut
dan2 parameterkecil.
Penyelesaian:
a. Ortonormalitas danoperasia, a+terhadap In), diperoleh
komponenmatrtiks
Bentukeksplisitnya
Sehingga,
Serupa,kornponenmatriks
Contoh5.8
RepresentasiMatriks.Berikanrepresentasimatriksdari
Bentukeksplisitnya
a. Operatoradana+
b. Hamiltonianosilatorharrnonik
c. Hamiltonianosilatorharmonikterganggu
dengan
FisikaKuantum
MetodaOperator
b. Komponenmatrikshamiltonianosilatorharrnonik
Bentukeksplisitnya
c. Untuk mendapatkan suku kubik dalam hamiltonian,
Elemenmatriksbersangkutan
pematikanhubungan
dan
Atau
Keduapersamaaninimemberikan
Operasilebihlanjut
Dengandemikian,Hamiltonianosilatorharrnonikterganggu
Bentuk-bentuk di depan diberoleh menggunakan basis
TeoriGangguan
Dari contohcontoh terdahulu kita dapatkan hanya sedikit sistem
fisis yang dapat diselesaikan secara eksak yaitu surnur potensial
takhingga, atom hidrogen dan osilator harmonik. Dalarn banyak
kasus, solusi hanya dapat diperoleh menggunakan pendekatan,
Salah satu solusi pendekatan tersebut adalah teori gangguan.
6.1 GANGGUAN STASIONER
6.1.I Keadaan Nondegenerasi
Di dalam teori gangguan, Harniltonian sistem diuraikan
menjadi dua bagian utama yaitu bagian tanpa gangguan dan
bagian atau suku pengganggu. Suku pengganggu rnasih
diklasifikasikan menjadi dua yaitu gangguan stasioner atau
takbergantungvv.!ktu dan gangguan yang berubah terhadap waktu.
Pertama akan dibahas gangguan yang tak bergantung waktu.
Hamiltoiiian sistem dapat dituliskan dalam bentuk umurn
H = H, +AH, dengan ;1 parameter kecil
(6.1)
Fisika Kuantum
Hamiltonian yang telah dipisah dari bagian pengganggu hams
diketahui solusi eigennya, misalkan
Hoqn= E,"% (6-2)
dengan fungsi eigen rnernenuhi ortonormalitas
Pada pernbahasan sekarang k ibatasi pada kasus nondegenerasi
yaitu
E; # E,"
untuk
qmn m* n
Sekarang, dirnisalkan Harniltonian mernenuhi persamaan eigen
Maka dalarn limit A +0 pem(6.4) mereduksi rnenjadi pem(6.2)
dengan
Fungsi eigen yang memenuhi sifat tersebut dapat berbentuk
Kondisi (6.5) ;Z +0 , yn+q, dipenuhi oleh
Arnbil N(A)= 1 dan
Teori Cangguan
cnk ( a)= LC;; +a2c;:) +a3c&) +. - (6.8)
Sehingga
I,= qn+act:,
"pk+A' xc;:'(Dk+2 ~Li'qk +. . . (6.9)
k t n k t n k t n
Serupa dengan fungsi eigen, nilai eigen yang memenuhi kondisi
(6.5) diuraikan dalarn deret
Subtitusi ekspansi (6.9) dan (6.10) ke dalam pers(6.4)
diperoleh
Persamaan di atas akan dipenuhi jika semua komponen dari
sarna. Pengalian masing-masing suku memberikan, untuk
komponen lo,
yang konsisten dengan pem(6.2). Sedangkan unatk kornponen A
x0xc:;qk +Hl qn= E," c;:)qk+E ~ ) A
(6.1 3)
k t n k t n
atau dengan menerapkan pem(6.2) rnenjadi
k t n k t n
Selanjutnya lakukan kali skalar dengan q, dan
menggunakan ortonormalitas (6.3) diperoleh, mas kiri
I
~
Fisika Kuantum TeoriGangguan
E i x c : ~ ) ( q n , q k ) + ( q n , H l ~ n ) = ~ E , " c : l ) 6 n k +(%I H l l h )
k t n k t n
danruaskanan
E." xc::) (qn3 q k )+( q n 9 ' , ! ' ) ~ n )=E; xc:i)6nk +
I ) ( q n PJI
k t n k t n
Sehingga
lnilahenergikoreksiordepertarnadarienergikeadaanke-n.
Selanjutnya, lakukanperkalianskalar pada pers.(6.13a)
denganpTuntukm #n .Ruaskiri
~ , " z ~ : : ) ( q m 3 q k ) + ( q m , ~ I q n ) = ~ ~ , " ~ : ~ ) ~ m k +(qml H l l q n )
k t n k t n
danmaskanannya
E," c
( ~ m , q k )+( q n 9 ' : " ~ n )=E: xc::)6mk +E:') (%1q n )
k t n k t n
Dariduapersarnaanterakhirinidiperoleh
(1) - ( q m I H I l q n )
' n m -
E," -Ez
Selanjutnyakomponendaril2
H,x~ 2 ' ~ ~ +H, xc!;'tpk=E,"CC!:'pk +E,!" xC$'cp, +E;)qn
k t n k+n k t n k t n
(6.16)
atau
E," Cc!;)vk +H, x =E,"Cc;:)vk +E;)v,, +E:) Cc:;)~,
k t " P t n k t n k t n
(6.16a)
Sepertiprosessebelumnya,lakukanperkalianskalardengan
p,, ,dariruaskindiperoleh
E; x c : ) ~ ~ ~ X " I ~ I H, I %) E ; ~ c : ) ( ~ . I % ) + ~ C ! ? ( ~ ~ l ~ , l p . ) = + ( I ~ ~ " ) ( ~
k i n A*" km ILI E: -E,"
( P A ) t H I I ~ m ) ( ~ n ) . H l l ~ k )
=o+C
k i n E: -E,"
Ruaskananmemberikan
Sehinggadidapatkanenergikoreksiordeduadaritinykatenergi
ke-n
( q k ~ ~ I ~ ~ l H l l q k ) ) ( ~ n n
E: =z
k t n E,"-E,"
Kor'eksiuntukordelebihtinggidapatdilakukandengan
prosedurserupa.
I 1
Fisika Kuantum Teori Cangguan
Contoh 6.1 Model Matriks.
Jadienergieigentanpagangguan
Hamiltoniansuatusistemdiberikanolehmatriksberikut:
E," = 0 , E," = 1 , E; =2
Fungsieigenbersangkutan
Tentukan:
a. Solusieigentanpagangguan
b. Koreksienergiordepertama
b. Koreksienergiordepertama,daripers(6.14)
c. Koreksienergiordedua.
Penyelesaian:
a. Hamiltoniandapatdiuraikanmenjadi
Dengancarayangsama
maka
c. Koreksienergiordekedua,daripers.(6.17)
NilaieigendariH, ,diperolehdaripersamaansekular
-
-KE; I H , ( ~ ; ) ( 2+I ( E ; I H , 1 ~ ; ) r
E,"-E," E; -E,"
Dengancarayangsama
FisikaKuantum TeoriCangguan
E22 = 1 I(", " I S lEr)12 + I H I IqI2----
E,"-EP E,"-E," 2
Darihasil-hasilperhitungandidepan,energisistemsampai
koreksiordedua
Gambar6.1SpektrumEnergi
Contoh 6.2 Sumur Potensial Dasar Tidak Rata.
Partikelberrnassamterperangkapdalamsumurpotensialsebagai
berikut
Gambar6.2SumurPotensialDasarTidakRata
Tentukanenergipartikelsampaiordepertamatonjolandasar
sumur.
Penyelesaian:
Untukmenyelesaikanpersoalandi atas kitagunakan sumur
potensialsatudimensidengangangguandasarsumurmiring.
Hamiltonian diberikanoleh
h2 d 2 L
+Vo, O < x < -
2
L ,denganVo <<
-7-
- < x < L
2m dx2 ' 2
yangdapatdipisahmenjadi
dengan
Fisika Kuantum
Solusi untuk sumur potensial rata H, ,
dan fungsi eigen
Koreksi energi orde pertama
Jadi energi tingkat ke-n partikel di dalarn surnur
Teori Gangguan
6.1.2 Kasus Degenerasi
Berikut ini k ibahas sistern fisis yang rnengalarni degenarasi,
yaitu
E: = E,"
untuk
Bila ha1 ini terjadi rnaka penyebut (6.15) dan (6.17) menjadi nol.
Karena itu, perurnusan di depan rnenjadi tidak terdefinisi dan perlu
dirnodifikasi.
Misalkan energi tingkat ke-n rnernpunyai derajat degenerasi
g dan keadaan degenerasi kita label qf), i =l , 2, -..,g.
Keadaan ini rnernpunyai ortonormalitas
Langkah rnodifikasi sederhana dilakukan dengan rnengubah
ekspansi (6.9) rnenjadi
Selanjutnya subtitusi ekspansi ini dan uraian energi (6.1 0)
ke dalarn pers.(6.4) diperoleh kornponen untuk suku ,
Seperti kasus nondegenerasi, lakukan kali skalar dengan
qi didapakan
I
1
; / I
II
I!
l 1 I
I'
) I
I !
Fisika Kuantum
2.i (q:1~~ 19:) ~ i l ' t a i ( pi I9;) i=l , =
i=l
=Ell)a,
Tuliskan
(4I X , I ~ : ) =h;
maka
Persamaaninitidaklain
h,",a,+h:a2 hka, =El l )a, + . a * +
h;,a, +h&a, +..-+h&a, =Ei1)a2
hila, +h,",a, +.-.+hka, =Eil)ag
atau
h,; h,",
!["]= [h; . . . -
h,", h,", .-. ag ag
Jelas,koreksienergiordepertamakeadaanterdegenerasi
merupakannilaieigendariHamiltoniangangguandalambasis
ortogonalbaru.
Contoh 6.3
ModelMatriks.Hamiltoniansistemfisis diberikanoleh
Tmri Cangguan
Tentukanenergisistemsampaikoreksiordepertama.
Pen yelesaian:
a. Hamiltonian
HamiltonianHo memberipersamaansekular
Solusinya
danfungsieigenbersangkutan
FisikaKuantum h r i Cangguan
b. Energikoreksiordepertamadibagi menjadidua bagian. yaitu
Pertama,keadaannondegenerasidengan E; =1 .Untuk
kasusinidigunakanhubungan(6.14)
5 Kedua,keadaandegenerasidenganE,"=E," =
Energikoreksiordesatuadalahnilaieigendari
DidapatkanE!) =S.UntukE;" =3
dipenuhioleha,=1,a, =-fi .Sehingga
UntukE!) =-3
dipenuhioleha, =A, a, =1. Sehingga
Jadi,energieigensetelahdikoreksi
E; = 1 , E," 3 5 - 3 4 E," =5+3i l
SpektrumenergidiberikanolehGambar6.3
.
Fisika Kuantum
Garnbar6.3PernisahanEnergiTerdegenerasi
Contoh 6.4 Efek Stark.
Atomhidrogenditernpatkandalarnruangyangadamedanlistrik
lernahdanhornogen.Tentukanspektrurnenergiatomhidrogen.
Penyelesaian:
Medanlistrik E rnenirnbulkanbedapotensiallistrikpadatitik-
titikyangberlainandidalamruang.Misalkan,arahrnedandiarnbil
sebagaiarahsurnbuzrnakaHarniltoniangangguandiberikanoleh
L' x l0l0voltlm
AH,= - E l . &<<(A'lrn,ej
Harniltonianatomhidrogentanparnedanluar,
denganbilangankuanturn
danenergieigen
Sebagaicatatan, untuktingkatenergi ke-n tertentuada n 2
kedaaneigenyangberbeda.Dengandernikiansernuakeadaan
atomhidrogenrnerupakankeadaandegenerasikecualikeadaan
dasaryaitukeadaandengann =1.
Energikoreksi.Energikoreksiuntuktingkatdasar.
Karenaintegral Jcosesin =
0
Energikoreksiuntukkeadaaneksitasipertarna, n =2.
Energihidrogenbebaskeadaanini
Persarnaaneigenbersangkutan
Hoyntm ('9 ' 3 'PI = En~ntm(' 9 ' 9 9)
(6.26b)
dankeadaandegenerasiyn, adalahy2, , ,V 2 , ~ , V ~ OO V~ I - I , .
Tuliskanyn,, dalarnnotasiDirac,y,, =Int m) . Energikoreksi
ordepertamakeadaandegenerasilipaternpatinirnerupakannilai
eigendari
Fisika Kuantum Jeori Gangguan
Untuk menghitung persamaan eigen di atas, tinjau terlebih dahulu
operator momentum sudut LZ,
Selanjutnya, menggunakan Tabel 4.1 dan Tabel 4.2, evaluasi
komponen-komponendi atas
Jelas, operator ini komut dengan z,
Mengingat bentuk (6.25) maka
Dengan demikian, H, tidak mengubah nilai eigen Lz yaitu m .
LZ( H I vnh) = HlLzvntm
Pada evaluasi di atas kontribusi jarak dapat diabaikan karena apa
= H,mfi V,,, pun kontribusinya dilenyapkan kontribusi oleh sudut 0 .Dengan
=mf i ( H, ~nm )
demikian, persamaan menjadi
Jadi H,I,u,, al y, , dan akibatnya
Dengan demikian, sepuluh elemen matriks dalam pers.(6.26)
menjadi no1
dan secara efektif merupakan persamaan matriks orde dua
FisikaKuantum
Teori Gangguan I , il
Persamaandiatasmemberipersamaansekular
Solusinya
E:" =$2 1O ~ H , (6.37) 1200)l
Selanjutnya,evaluasikomponennondiagonalmemberikan
(2001~~1210)es(2001z1210) =
Dengandemikian,energikoreksi
E:')=S e s a,
UntukE:" =3esa,
1
diperoleh a2 =-a4 =-fi.Artinya, keadaanterpisahdengan
E:')=3 e ~ a,merupakankombinasilinier
IIL
Dengancara yang sama, untuk E!) =3esa, diperoleh
1
a2 =a4 =,
JZ
sehingga
Contoh6.5.RotatorTegar.
SistemrotatortegardiungkapkanolehHamiltonian
1
H =-L2
" 21
denganLadalahoperatormomentumsudutdanIadalahmomen
kelembamanI =rnr: .Tentukan
a. spektrumnilaieigensistem.
b. KoreksiefekStark y =-& f terhadapenergieigenrotator
sampaiordekedua.
Penyelesaian:
a. Persamaaneigentanpagangguan
Fisika Kuantum
MengingatbentukHarniltoniandanpersarnaaneigenrnornen-
turnsudutpadapernbahasanatomhidrogenrnakary +1 t m)
dan
Jadispektrumnilaieigenrotator
h2e(t+1 )
E E E =
0 ot'
21
denganfungsieigendegenerasilipat( 2t +1) ,Itm) dengan
m=0, +1, f2, . .. ,+t.
b. Koreksienergi oleh potensial v=-&; untuk kasus
degenerasidapatdicekuntuknilaif! tertentudanmberbeda
(dalamsubruangdegenerasi).
(em'[V I t m) =(em'(-E 2)em)=-&(tm1lcos81em)
Menggunakanhubunganpengulangan(recurrencerelation)
polinornLegendreterasosiasi
(2e +l ) . ~; "( x) = ( x) +(l-
x =cos8
(t+m ) e ~ ~ m+1 ) & ~ , (x),
atau
e + m t - m + ~
cos8P,"(cos8)=-P;1,(cos 8 ) +
&: I (COS8)
22+1 2 t + l
Maka
OrtonomalitasIlm)
( e l m' ( e m ) = 6( . t 6m. m
mernberikan
(emllVlem)=-c(lrn1lcos81em)
=-LC: (lmlle -1,m) -LC::, (tm'l t+1,m)
=0
Karenaitu,koreksiordepertarna
E(')=(em~ v I !m)=0, untuk semua t
Sedangkankoreksiordedua
Gunakan hublingan yang diperoleh di depan
Hasil ini memberi kaidah seleksi yaitu At = +1 dan -.m= 0.
Untuk el= c -1,
(e - I,m Ivltm)= - EC, "
dan
Untuk e' =! +l ,
dan
Subtitusi hasil-hasil di atas pada energi koreksi orde dua
Teori Cangguan
6.2 GANGGUAN BERGANTUNG WAKTU
6.2.1 Perumusan Umum
Perhatikan kehadiran gangguan kecil yang berubah terhadap
waktu dan persamaan Schrodinger dapat dituliskan sebagai
Seperti dalam kasus takbergantung waktu, kita mempunyai solusi
lengkap
dengan
Selanjutnya, ~ ( t ) diekspansi dalam suku-suku solusi lengkap
ini
Subtitusi uraian (6.46) ke dalam pers(6.43) memberikan
Tampak jika V ( t )= 0 ,dan dari pers(6.44) didapatkan c, ( t ) harus
konstan. Pers.(6.47) memberikan
Fisika Kuantum
Lakukan perkalian skalar dengan q,, dan gunakan ortonormalitas
(6.45) diperoleh
atau
dc ( t ) A.
(')(Av(t)1pn) A=- ~ e - ~ ( ~ ; - ' : ) " , I
dt ih .
Selanjutnya, koefisien c, diekspansi dalam A.
C , ( t )= C,O+
( t )+A.~c?) ( t )+- .. (6.49)
Subtitusi (6.49) ke dalam (6.48) diperoleh
Jelas,
karena suku A. mas kanan paling rendah adalah orde satu. Syarat
awal, A. -,0 yakni pada t +to = 0 ,dan y( 0) = q, memberikan
ern( 0)= cr' ( 0) =6,.
Suku orde pertama
dan orde ke-k
Kembali ke pers.(6.46), persamaan ini dapat ditafsirkan bahwa
pada waktu t keadaan terdiri dari kombinasi semua keadaan 9"
dengan koefisien cn(t). Dengan demikian, probabilitas keadaan
ry(t) pada waktu t berada dalam keadaan eigen dari H, dengan
energi E: ,terapkan ortogonalitas (6.45), adalah
l(qn1~ ( t ) ) l ~
(6.55)
pm(0= 1 =lcm (t)12
Untuk orde pertama, dari (6.54) diperoleh
6.2.2 lnteraksi Elektromagnetik
Atom berada di dalam ruang dengan medan elektromagnetik
yang dinyatakan dalam potensial vektor j ( ~ , t ) .Hamiltonian atom
tersebut diberikan oleh
Uraian suku kinetiknya
( j j + g p =j j 2+". j +A. d) +i j 2
e2
C C
ieh - ieh - e2
=-h2V2 - 2- ( A- v) - - ( v- A) +, j 2 .(6-58)
C C C
Dalam gauge Coulomb
V . ~ = O
Fisika Kuanturn Teori Gangguan
rnaka Hamiltonian (6.57) rnenjadi
Dari bentuk eksplisit medan vektor didapatkan
Misalkan, potensial vektor dapat diekspansi sebagai
Kerapatan energi elektromanetik per satuan volume
Dan persamaan Maxwell dapat diturunkan persarnaan gelombang
bagi potensial vektor
Evaluasinya memberikan
rnaka
dan
Kebergantungan potensial vektor terhadap ruang dapat dinyatakan
(7) = joeii.i
Karena itu, -2 ( ~ (Zx 2:)) x io)-
Gauge Coulomb memberikan Perata-rataan terhadap waktu akan membuat suku osilasi
lenyap sehingga suku yang memberi kontribusi terhadap kerapatan
energi hanya suku silang 2,. 2;. Karena itu,
Dari elektrornagnetisrne, hubungan antara rnedan listrik, rnedan
magnet dan potensial vektor dinyatakan oleh bentuk
Misalkan energi ini ditirnbulkan oleh Nfoton di dalarn kotak
V, maka
Fisika Kuantum
Teori Gangguan
Hubungan ini memberikanbentuk,
dengan vektor polarisasi 2 memenuhi
Dengandemikian, bagianpotensialyangmemberikanprosesemisi
Karena itu, energi satufoton
Koefisienekspansiorde satu diberikanoleh
maka probabilitas
2 27re2
I'+,,, (t )=Ie)(t)l= -
m 2 ~ v m
JC.jj eii"lpk)l
1
/ei(md+m)'dtl
1) 16.78)
Evaluasi bagiantemporal menghasilkan
-
sin 2 [. ( a m k +0)t]
-
(%k +42
--ASin2[+]
A2
dengan A = w,,,,+w. Grafiknya,
Gambar6.4 Fungsi untuk ProbabilitasTransisi
Untuk limit t +oo ,fungsi di atas akan menjadi fungsi delta
Probabilitastransisi per satuanwaktu didefinisikan
Teori Cangguan
Fisika Kuantum
Sedangkan laju transisi didefinisikan
Sehingga
(6.86)
I(qmIE jei'+1 m: !I =l(qm1- & ' j l q k ) I
Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan dipol.
Untuk rnengevalusi integral ini, perhatikan integran berikut
Kaidah Seleksi. Untuk rnengevaluasi lebih lanjut, perhatikan
dua operator
Maka
atau
Aproksimasi Dipol. Untuk rnenghitung laju transisi terlebih
dulu kita evaluasi
Dalarn tiga dimensi
Ekspansi suku eksponensial
Karena
[V(r),P] = 0
Untuk
dan
1
k - ? = - ~ a <<I
2
rnaka
eik.i
= I
rnaka, dari hubungan operator V diperoleh
Sehingga
(qn1
im
I [ H O ~ ' I I ~ ~ ) I ~ ' - ? I q k ) = ~ ~ ' ( q r n
=- &
im -
.(vmI (HO7- ' HO) ( P~)
A
im
=-(E: ---~,")z-(q. ( ' l q k ) (6.91)
A
=i mq"kz- ( % 1 qvk)
Subtitusikembalikedalamungkapanlajutransisi,diperoleh
Bentukeksplisitperkalianskalar
Didalamkoordinatbola
Gunakan
cose , Y,, (6, =T,/Lsin eefi4
8z
(6.94)
4z
=sin @(Excos 4 +zYsin I ) + JT&, (6,rn)
-
E, -i cy E, +i ~ , ,
- sin 0 ei' +
2 2
Karenaitu
Bentukinimemberikaidahseleksitransisiyaknitransisidiijinkan
jikadipenuhi
Contoh6.6
Atom hidrogen berada di dalam ruang dengan medan
elektromagnetikyang dinyatakanoleh potensialvektor .
Tentuhnlajutransisikeadaan2p +1 s .
Penyelesaian:
Keadaan2 p =r y, , , dan1s =y,, ,maka
Fisika Kuantum
Teori Canggiisn I !
Subtitusi ke pers.(6.92) diperoleh
Integral fungsi harmoniknya membenkan
Sedangkan bagian radialnya
R ( r ) ( r ) 2( - 2 ~ ( : ~ ( ~ ) e - r 1 2 a a r 3 & e-"'~ --
Sehingga
2 8a, E, --icy E, +isy
' .(Y/I,~' (Y/~I~)= - -
(3J (T'l.-nl +- JZ 4, +&zSom
dan kuadrat mutlaknya
Untuk integrasi angular dipilih kondisi sederhana yakni keadaan
awal pdapat berada dalam tiga keadaan-m yang mungkin
dengan probabilitas yang sama.
Transisi dari keadaan tereksitasi pertama ke keadaan dasar terjadi
dengan melepas foton dengan frekwensi
Selanjutnya, mengingat ada dua polarisasi maka laju transisi
harus dikalikan faktor dua
--
. .
Fisika Kuantum Teori Gangguan
Contoh6.7
Atom hidrogen ditempatkan di dalam ruang yang ada medan listrik
serbasama dan berubah terhadap waktu menurut
Bagian radialnya
Atom hidrogen semula berada dalam keadaan dasar, hitung
probabilitas transisi pada keadaan 2p setelah waktu t -,a.
Penyelesaian:
Ambil arah medan listrik sebagai arah sumbu-z, energi potensial
elektron oleh medan luar diberikan oleh
dV( t )= ei?. r' = eErcos8
Subtitusi ke pers.(7.14)
Sehingga
eE 1
-
i A ( i o,+y )
(P", l rcose1Pk)
Koefisien ekspansi orde pertama
Sedangkan
Dengan demikian
Dua suku dengan bilangan magnetik berbeda lenyap
Evaluasi bagian sudut,
Acosta, V., Cowan, C.L., and Graham, B.J., Essentials of Mod-
em Physics, Harper and Row, New York, 1973.
Alonso, M., and Finn, E.J.. Fundamental University Physics Ill,
Addison-Wesley, Massachussetts, 1968.
Beiser, A., Konsep Fisika Modem, terjemahan The Houw Liong,
Erlangga, Jakarta, 1983.
Gasiorowicz, S., Quantum Physics, John Wiley and Sons, New
York, 1974.
Liboff, R. L, Introductory to Quantum Mechanics, 3'11. ed.,
Addison-Wesley, Massachussetts, 1992.
Mathews, P.M. and Venkatesan, K. A Textbook of Quantum
Mechanics,Tata McGraw-Hill, New Delhi, 1976.
Meyerhof, W.E., Elements ofNuclearPhysics, McGraw-Hill, New
York, 1967.
Park, D., Introduction to Quantum Theory, 3'11, McGraw-Hill,
New York, 1992.
Pauling, L. and Wilson, E.B., Introduction to Quantum Me-
chanics, McGraw-Hill, New York, 1935.
Poweil J.L. and Crasemann, B. Quantum Mechanics, Addison-
Wesley, Massachussetts, 1961 .
Purwanto,A.. PenganfarFisika Kuantum, Citra Media, Surabaya,
1997.
Fisika Kuanturn
Reid, J.M., The Atomic Nucleus, Penguin Books, V'ddlesex,
1972.
Rohlf, J.W., Modern Physics from a to Z, John 'Aliley and
Sons, NewYork, 1994.
Zimmerman, R.L. and Olness, F.I., Mathemar. ;a for Physics,
Addison-Wesley, Massachussetts, 1995.
Zukav, G., TheDancing of Wu Li Master, Bantam Books, New
York, 1979.
I W I D \
KUANT
ralkansalah sat^ arbangur !new[
1 1 1 31: ~udnt um (lainnya budah teori ~~l auvi t as) balk
Ian3mengharuskan kelahirannya,evolusidariklasik k
-taevolusiformalismediferensial-integralyangn
alisme operator yang abstrak. Penjelasan
]Ian s: p konsep selalu berangkat dari sesuatu yang tela
:enal u-~l ganbaik (well known) dalam fisika klasik da
-
_ . zngkapi contoh-contoh dengan penjabaran matematis yan
I '
r '
sangat terinci.Halterakhirinilahyangmenjadikekuatandannil:
tambahutamabukuini.Sifatnyayangdemikianmenjadikanbuk
inisanga' ~coC' ~ g i parapemulabaikmahasiswa" "<amaupu
mahasis^ bi n dan binInni
rnolekula nahasi elektro vanc
teknol
Singk
,bukuinidapatdijadikansebagaipintupertamaunt1.i
memasuKlwilayah sains danteknologi'tc--'--in.(frontier). Sa;
in,, tidak ads qtqu kncnnn hi nmnnn
auantum mect ics
Bidang minatnya adalah neutrino, teori medan tetnperatur hinsga, dimensi ekstra (
1
iagadraya asi merri kat auharyogenesi s, , ~enel i ~i ~va ernahdi ublikasikan di
Modem Physics Letter, : I , 'I,,;,: , \ , I , 1 1 ; I , I I ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ I \ [ , # ~ , [ ~ \ ~ ~ \ I ~ ~ ~ \ . ! \ I \
ProgressoTheorctca h s , , , , ' 1I , ;
. ,:'I ,: , 1 ,
Physical Revicw , , : I ! ;! I , ( I I ~ l'!\~'l!:''',.l !,,I
NuclearPhysics. ' ' 1 : , , .. . ,, ,, , ~; . ~, / , , ~! ~~I , ' I I ~~, I ' i 11; 1
:lama kuliah S1 aktif menjadi asisten Laboratorium Fisika Dasar. mata kuliah Fisika Dasa,
sika Matematik, Gelombang dan Mekanika Kuantum. Pernah tnendirikan dan menjadi ken@
:lompokdishsi Fisika Astronomi'Teoritik (FiAsTe) ITB, 1987-1989. Aktifmenulisdi medb
assa seperti Kuntum, Suara Muhammadiyah, Mekatronika. Kharisma, Simponi, Suryk
:puhlika dan Kompas. Sejak tahun 1989 menjadi staf pcngajar
rusan fisika FMIPA lnstitut Teknologi Sepuluh Nopemher (IT:
trabaya. Selai~i tercatat sehagai staf pengajar Program Pascasarjal
sikajuga tercatat sebagai salah seorangpendiri danpengajarprogra
Pascasarjana Studi Penihangunan ITS dengan mata hl i ah Sain
Teknologi, Filsafat dan Agama. Penulis adalah kepala Laboratoriu
ika ~ e o r i dan Filsafat Alam (Ls 4) ITS. Penulis juga menja
a o t a Himpunan Fisika Indonesia 'hysical Society of lapan

You might also like