You are on page 1of 114

TESIS

PENGARUH PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN


TERHADAP TERJADINYA KATARAK
PADA PASIEN YANG BEROBAT
DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT
NUSA TENGGARA BARAT
NI NYOMAN SANTI TRI ULANDARI
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
TESIS
PENGARUH PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN
TERHADAP TERJADINYA KATARAK
PADA PASIEN YANG BEROBAT
DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT
NUSA TENGGARA BARAT
NI NYOMAN SANTI TRI ULANDARI
NIM. 1292161015
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
PENGARUH PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN
TERHADAP TERJADINYA KATARAK
PADA PASIEN YANG BEROBAT
DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT
NUSA TENGGARA BARAT
Tesis untuk Memperoleh Gelar Magister
Pada Program Magister, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Program Pascasarjana Universitas Udayana
NI NYOMAN SANTI TRI ULANDARI
NIM 1292161015
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
ii
Le!"# Pe$%e&"'"$
TESIS II TE!"# $ISETU%UI P"$"
T"GG"! &' %U!I (&)*
Pem+im+ing I,
Pro,- $r- dr- - "diputra, M.#
IP- )/*0)()))/01&()&&)
Pem+im+ing II,
dr- Putu "yu S2ande2i "stuti, MP#
IP- )/01&3)3(&&')((&&'
Mengetahui
Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
Pro,- dr- $e2a yoman 4ira2an, MP#
IP- )/*3)&)&)/00&()&&)
$irektur
Program Pascasarjana
Universitas Udayana,
Pro,- $r- dr- "-"- 5aka Sude2i, Sp-S 6K7
IP- )/8/&()8)/38)&(&&)
iii
Tesis Ini Telah $iuji Pada
Tanggal &' %uli (&)*
Paniti Penguji Tesis 9erdasarkan SK 5ektor
Universitas Udayana, o: (&1&;U)*;*;#K;(&)*, Tanggal &' %uli (&)*
Ketua : Pro,- $r- dr- - "diputra, M.#
"nggota :
)- dr- Putu "yu S2ande2i "stuti, MP#
(- Pro,- $r- dr- 4impie Pangkahila, Sp-"nd, <""=S
'- $r- dr- 4ayan Putu Sutirta >asa, M-Si
*- dr- i 4ayan "rya Utami, M-"pp 9sc-, Ph-$
iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
ama : i yoman Santi Tri Ulandari
IM : )(/()1)&)8
Program Studi : Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
%udul Tesis :PEG"5U# PEKE5%"" $" PE$I$IK"
TE5#"$"P TE5%"$I>" K"T"5"K P"$" P"SIE
>"G 9E5.9"T $I 9"!"I KESE#"T" M"T"
M"S>"5"K"T US" TEGG"5" 9"5"T
$engan ini menyatakan +ah2a karya ilmiah Tesis ini +e+as plagiat-
"pa+ila dikemudian hari ter+ukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah ini,
maka saya +ersedia menerima sanksi sesuai peraturan Mendiknas 5I omor: )0
tahun (&)& dan peraturan perundang?undangan yang +erlaku-
$enpasar, &' %uli (&)*
i yoman Santi Tri Ulandari
v
U="P" TE5IM" K"SI#
Pertama?tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan
Ida Sang Hyang Widhi Wasa;Tuhan >ang Maha Esa, karena hanya atas asungkerta
2ara nugraha?ya;karunia?ya, tesis ini dapat diselesaikan-
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih yang
se+esar?+esarnya kepada Pro,- $r- dr- - "diPutra, M.#, selaku pem+im+ing I yang
telah dengan penuh perhatian telah mem+erikan dorongan, semangat, +im+ingan, dan
saran selama penulis mengikuti program magister, khususnya dalam menyelesaikan
tesis ini- Terima kasih se+esar?+esarnya pula penulis sampaikan kepada dr- "yu
S2ande2i "stuti, MP# selaku pem+im+ing II yang penuh perhatian dan kesa+aran
telah mem+erikan +im+ingan dan saran kepada penulis-
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada 5ektor Universitas udayana Pro,-
$r- dr- I Ketut Suastika, SpP$ 6KEM$7 atas kesempatan dan ,asilitas yang di+erikan
kepada penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan Program Studi
Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Udayana- Ucapan terima kasih
ini juga ditujukan kepada $irektur Program Pasca Sarjana Universitas Udayana yang
dija+at oleh Pro,- $r- dr- "-"- 5aka Sude2i, Sp-S 6K7 atas kesempatan yang
di+erikan kepada penulis untuk menjadi mahasis2i Pogram Magister pada Program
Pasca Sarjana Universitas Udayana- Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih
kepada Pro,- dr- $e2a yoman 4ira2an, MP# selaku Ketua Program Studi
vi
Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana- Pada kesempatan ini juga penulis
menyampaikan terima kasih kepada Koordinator Peminatan Konsetrasi Umum
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udaya dan semua
dosen serta sta, di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat- Ungkapan terima
kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis, yaitu Pro,- $r- dr- 4impie
Pangkahila, Sp-"nd, <""=S, $r- dr- 4ayan Putu Sutirta >asa, M-Si, dr- i 4ayan
"rya Utami, M-"pp 9sc-, Ph-$ yang telah mem+erikan masukan, saran, sanggahan,
dan koreksi sehingga tesis ini dapat ter2ujud seperti ini- Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada kepala 9alai Kesehatan Masyarakat Provinsi usa Tenggara
9arat dr- 9agio "riyono Murdjani, +eserta sta, yang telah mem+erikan ijin dan
+antuan untuk melakukan penelitian-
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Pemerintah Indonesia c-@ 9apak Koordinator K.PE5TIS 4ilayah AIII dan 9apak
Sekretaris Pelaksana K.PE5TIS 4ilayah AIII yang telah mem+erikan ijin tugas
+elajar dan mem+antu dalam +entuk ,inansial kepada penulis- $emikian juga kepada
$rs- #- Sutiman "-"- 6"lm7, selaku pendiri STIKES M"T"5"M yang mem+erikan
kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan studi kejenjang Magister- Penulis juga
mengucapkan terima kasih atas +im+ingan dan arahan dari dr- I 4ayan Gede
"rta2an Eka Putra, M-Epid- "khirnya penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada kedua orang tua penulis serta mertua yang telah mem+erikan semangat dan
ijin kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan- Tidak lupa penulis ucapkan terima
kasih kepada suami tercinta 9rigadir I yoman 9udi 5astika serta anak Putu anda
vii
Sena >ogis2ara, yang telah mem+erikan segala pengor+anan, semangat, dan
kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan pendidikan, serta kakak?adik dan
semua keluarga yang telah mem+erikan semangat dan dukungan- Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman?teman angkatan IA MIKM Universitas
Udayana dan teman?teman STIKES M"T"5"M atas dukungan dan doa?nya,
sehingga tesis ini dapat terselesaikan-
Semoga Ida Sang Hyang Widhi Wasa; Tuhan >ang Maha Esa selalu
melimpahkan rahmat?ya kepada semua pihak yang telah mem+antu dalam
pelaksanaan dan penyelesaian tesis ini-
$enpasar, &' %uli (&)*
Penulis
viii
PENGARUH PEKERJAAN DAN PENDIDIKAN TERHADAP
TERJADINYA KATARAK PADA PASIEN YANG BEROBAT
DI BALAI KESEHATAN MATA MASYARAKAT
NUSA TENGGARA BARAT
ABSTRAK
Katarak adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata yang jika +erlangsung
lama dapat menye+a+kan ke+utaan- Menurut hasil survei Ke+utaan asional (&&0,
angka ke+utaan di Provinsi usa Tenggara 9arat mencapai ),(B, sedangkan angka
ke+utaan asional se+esar &,*B- Katarak adalah penye+a+ ke+utaan yang paling
tinggi dengan angka kejadian se+esar &,) B- "ngka kejaadian katarak ini apa+ila
dikaitkan dengan jumlah penduduk T9 6*-'1'-081 ji2a7, maka diperkirakan akan
terjadi penumpukan penderita katarak- Penelitian ini +ertujuan untuk memperoleh
gam+aran ,aktor risiko yang paling +erpengaruh terhadap terjadinya katarak pada
pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat usa Tenggara 9arat-
$isain penelitian ini adalah kasus?kontrol, dengan terle+ih dahulu
memasangkan varia+el umur dan jenis kelamin- %umlah sampel dalam penelitian ini
se+anyak *& pasang kasus?kontrol- $ata dikumpulkan dengan penelusuran dokumen,
o+servasi, dan 2a2ancara menggunakan kuesioner- "nalisis data dilakukan dengan
menggunakan ST"T" SE )(-) dan secara +ertahap meliputi analisis univariat,
+ivariat 6McNemar) dan multivariat 6Conditional Logistic Regression7-
Pada penelitian ini didapatkan hasil +ah2a /(,8B su+jek +erumur C *& tahun,
38,& B tidak dia+etes melitus, 3&,&B tidak merokok, 1',3B +erpendidikan rendah,
8',3B +erpendapatan rendah, 1&,&B pekerjaannya +erisiko, 80,8B +erjenis kelamin
perempuan, 3',3B terpapar asap setiap hari, dan 8',0B terpapar sinar matahari C *
jam- Se+agian +esar responden masih ada yang tidak menggunakan alat pelindung
diri saat melakukan pekerjaan di luar gedung, sehingga kemungkinan terpapar
langsung dengan sinar matahari cukup +esar- #asil uji +ivariat terdapat empat
varia+el yang meningkatkan odds katarak yaitu pendidikan, pendapatan, pekerjaan,
dan paparan sinar matahari- Pada analisis multivariat di dapatkan varia+el yang
paling +erperan meningkatkan ,aktor risiko adalah pendidikan .5D(8
6/8B=ID),/1?''1,1)7 dan pekerjaan .5D)' 6/8B=ID),0)?))',(87- Pendidikan
rendah dapat meningkatkan terjadinya katarak (8 kali di+andingkan dengan yang
memiliki pendidikan tinggi, sedangkan untuk pekerjaan yang +erisiko dapat
meningkatkan kejadian katarak )' kali di+andingkan yang tidak +erisiko-
$isarankan perlu adanya promosi dan penyuluhan kesehatan kepada
masyarakat tentang penggunaan alat pelindung diri 6"P$7 +erupa topi- #al ini
+erkaitan dengan +anyaknya masyarakat T9 yang memiliki pekerjaan di luar
gedung, dan se+again +esar memiliki pendidikan rendah-
K"(" )*$+, - )"("#"). )"&*&/)0$(#01. BKMM/NTB.
iE
THE E22ECT O2 EDUCATION AND OCCUPATION ON
CATARACT IN PATIENT SEEKING TREATMENT
AT THE EYE HEALTH CENTER O2 3EST NUSA TENGGARA
ABSTRACT
=ataract is a vision disorder that can cause +lindness- "ccording to 5egional
#ealth Survey (&&0, the rate o, +lindness 2as as high as )-(B, 2hile the national
level 2as &-*B- The incidence rate o, cataract 2as &-)B, and in T9 2ith the
population o, *,'1',081, this means that people 2ho are +lind +ecause o, cataracts
recently in T9 amount to *,'1' people per year, each year the num+er continues to
increase so that it undergoes a +acklog- The aim o, this study 2as to o+tain a
dominant risk ,actors on the incidence o, cataracts in patients seeking treatment at the
Eye =enter in T9-
The design o, the study 2as case?control, +y matching varia+le o, age and
seE- The num+er o, counted +eing *& pairs o, samples- $ata 2ere collected +y
tracking document and intervie2s +y means o, a @uestionnaire- $ata analysis 2as
stata se )(,) and conducted in stages covering univariate, +ivariate 6McNemar7 and
multivariate 6Conditional Logistic Regression7-
The results o+tained 2ere as ,ollo2sF the su+ject o, the study 2as /(-8B aged
C *& years, 38-&B did not have dia+etes mellitus, 3&-&B did not smoke, 1'-3B had
lo2 education , 8'-3B had lo2 income, 1&-&B had risky jo+s, 80-8 2ere ,emale,
3'-3B 2ere eEposed to smoke every day, and 8'-0B had eEposure to sunlight C *
hours ; risky- In +ivariate test results, there 2ere ,our varia+les that increased risks,
namely, education, income, employment, and eEposure to sunlight- In multivariate
analysis, it 2as ,ound that the most dominant varia+les served to increase the risk
,actor 2as education .5D(8 6/8B =I )-/1 to ''1-1)7 and occupation .5D)' 6/8B
=I )-0) to ))'-(87-
The suggestion 2as that there 2as a need ,or promotion and health education related
to the use o, personal protective e@uipment 6PPE7 2hen 2orking outdoors, and an
increase in the a+ility to minimiGe the num+er o, cataract surgeries +uildup-
Ke450#6&- +"("#"+(. +"&e/+0$(#01. BKMM/NTB.
E
DA2TAR ISI
#"!"M" S"MPU! $"!"MHHHH HHHHHHHHHHHHH-- i
PE5S>"5"T" GE!"5HHHHHHHHHHHHHHHHHHHH- ii
!EM9"5 PEGES"#"HHH-- HHHHHHHHHHHHHHHH- iii
!EM9"5 PEET"P" P"ITI" PEGU%IHHHHHHHHHHHH- iv
SU5"T PE5>"T"" 9E9"S P!"GI"THHHHHHHHHHHHH v
U="P" TE5IM" K"SI#HHHHHHHHHHHHHHHHHHH--- vi
"9ST5"KHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH-- iE
"9ST5"=THHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH E
$"<T"5 ISIH--HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH Ei
$"<T"5 T"9E!HHH--HHHHHHHHHHHHHHHHHHHH Ev
$"<T"5 G"M9"5HH-- HHHHHHHHHHHHHHHHHHH--- Evi
$"<T" SIGK"T"HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH-- Evii
!"MPI5"
9"9 I PE$"#U!U"
)-) !atar +elakang HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HH )
)-( 5umusan masalah HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-- 8
)-' Tujuan penelitianHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-H 1
)-'-) Tujuan umumHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH- 1
)-'-( Tujuan khususH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HH 1
)-* Man,aat penelitianHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHHH 0
Ei
#alaman
9"9 II K"%I" PUST"K"
(-) Pengertian katarakHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-H- /
(-( Gejala dan tanda katarakHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HH /
(-' %enis?jenis katarakHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-H- ))
(-* <aktor risiko katarakHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-- )(
9"9 III KE5"GK" 9E5PIKI5, K.SEP, $" #IP.TESIS PEE!ITI"
'-) Kerangka +erpikirHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHHH-- )/
'-( KonsepHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHHHH-- ()
'-' #ipotesisHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHHHH ((
9"9 IA MET.$E PEE!ITI"
*-) 5ancangan penelitianHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH- (*
*-( !okasi dan 2aktu penelitianHHH-HHH-HHH-HHH-HHHH (8
*-(-) !okasi penelitianHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH (8
*-(-( 4aktu penelitianHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH (8
*-' Penentuan sum+er dataHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HH-- (8
*-'-) PopulasiHHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-H--H (8
*-'-( 9esar sampelHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHHH-- (1
*-'-* $e,inisi kasus?kontrolHHH-HHH-HHH-HHH-HHHH-- (0
Eii
*-'-8 Kriteria inklusiHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHHH (0
*-'-1 Teknik pengam+ilan sampelHHH-HHH-HHH-HHHH- (3
*-* Aaria+el penelitianHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH- (3
*-8 Instrumen penelitianHHHHHHHHHHHHHHHHHHH- (3
*-1 $e,inisi operasional penelitianHHH-HHH-HHH-HHH-HH (/
*-0 "lur penelitianHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HH '(
*-3 Pengolahan dan analisis dataHHH-HHH-HHH-HHH-HH-- ''
*-3-) Pengolahan dataHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HH-- ''
*-3-( "nalisis dataHHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHHH- ''
*-/ Etika penelitianHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH- '8
9"9 A #"SI! PEE!ITI"
8-) Gam+aran umum 9KMMHHHHHHHHHHHHHHHHH- '0
8-)-) PengorganisasianHHHHHHHHHHHHHHHHHH-- '3
8-)-( %umlah kunjunganHHHHHHHHHHHHHHHHHH- '/
8-( $istri+usi karakteristik respondenHHHHHHHHHHHHHH *&
8-' "nalisis +ivariatHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH- *'
8-* "nalisis MultivariatHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH *0
9"9 AI PEM9"#"S"HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH- *3
Eiii
9"9 AII SIMPU!" $" S"5"
0-) SimpulanHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH-- 1(
0-( SaranHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH- 1*
$"<T"5 PUST"K"HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH-HHH 18
!"MPI5"HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH- 1/
Eiv
DA2TAR TABEL

Ta+el *-) Ta+el perhitungan +esar sampelHHHHHHHHHHHHHH-- (1

Ta+el *-( $e,inisi operasional varia+elHHHHHHHHHHHHHHHH (/

Ta+el *-' Ta+el (E( perhitungan odds ratioHHHHHHHHHHHHHH '*
Ta+el 8-) Ta+el jumlah dan jenis ketenagaanHHHHHHHHHHHHH- '/
Ta+el 8-( %umlah kunjungan pasienHHHHHHHHHHHHHHHHH- *&
Ta+el 8-' $istri+usi ,rekuensi respondenHHHHHHHHHHHHHHH *)
Ta+el 8-* Ta+el distri+usi ,aktor risiko katarakHHHHHHHHHHHH-- *'
Ta+el 8-8 Ta+el analisis multivariat-HHHHHHHHHHHHHHHHH *0
Ev
#alaman
DA2TAR GAMBAR
Gam+ar '-) Modi,ikasi +agan segitiga epidemiologiHHHHHHHHHH-- (&

Gamar '-( KonsepHHHH-HHHHHHHHHHHHHHHHHHH-- ()
Gam+ar *-) 5ancangan kasus?kontrolHHHHHHHHHHHHHHHH- (*
Gam+ar *-( "lur penelitianHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH- '(
Gam+ar 8-) 9agan struktur organisasi UPT$ 9KMMHHHHHHHHHH '3

Evi
#alaman
DA2TAR SINGKATAN
"P$ : "lat Pelindung $iri
9KMM - 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
=I : Confidence Interval
$epkes 5I : $epartemen Kesehatan 5epu+lik Indonesia
$M : $ia+etes Mellitus
T9 : usa Tenggara 9arat
.5 : Odds Ratio
PS : Pega2ai egri Sipil
S$ : Sekolah $asar
S!TP : Sekolah !anjutan Tingkat Pertama
SM" : Sekolah Menengah "tas
T#T : Telinga #idung Tenggorokan
UPT : Unit Pelayanan Teknis
UPT$ : Unit Pelayanan Teknis $aerah
UPT9 : Unit Pelayanan Teknis 9adan
Evii
UA : Ultraviolet
4#. : World Health Organization
Eviii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 L"("# Be1")"$%
Gangguan penglihatan dan ke+utaan masih menjadi masalah sosial yang cukup
+esar di Indonesia- 4#. memperkirakan pada tahun (&&& terdapat *8 juta penderita
ke+utaan di dunia, di mana sepertiganya +erada di "sia Tenggara- $engan
pertam+ahan jumlah penduduk dunia dan peningkatan umur harapan hidup maka
jumlah ke+utaan akan meningkat paling sedikit ) juta orang pertahun 6$epkes 5I ,
(&&17-
Indonesia menjadi salah satu negara dengan risiko ke+utaan tinggi di dunia-
amun, sampai saat ini penanggulangan masalah ke+utaan +elum menjadi prioritas
pemerintah, +aik di tingkat pusat maupun daerah- 9erdasarkan hasil Survei
Penglihatan dan Ke+utaan $epkes 5I tahun )//' ?)//1, angka ke+utaan di Indonesia
mencapai ),*0B- angka ke+utaan di Indonesia jauh le+ih tinggi di+andingkan dengan
angka ke+utaan di egara lain 69angladesh ),&B, India &,0B, Thailand &,'B, ",rika
Su+?sahara ),*&B7- "ngka ke+utaan ini menurun menjadi ),(B +erdasarkan Survei
Kesehatan 5umah Tangga tahun (&&) 6$epkes 5I, (&&'7-
Penye+a+ utama ke+utaan adalah katarak 6&,03 B7, glaukoma 6&,(&B7, kelainan
re,raksi 6&,)* B7, dan penyakit?penyakit lain yang +erhu+ungan dengan lanjut usia
6&,'3 B7 6$epkes 5I, (&&17- Katarak adalah penye+a+ ke+utaan yang paling +anyak
ditemui, katarak terjadi aki+at kekeruhan pada lensa mata yang mengaki+atkan
)
(
terganggunya cahaya masuk ke dalam +ola mata sehingga menye+a+kan +ayangan
pada retina menjadi ka+ur- 9ila lensa mata kehilangan si,at +eningnya atau
kejernihannya maka penglihatan akan +erka+ut atau tidak dapat melihat sama sekali
6Ilyas, (&&'7-
Proses terjadinya katarak mem+utuhkan 2aktu yang cukup lama dan tidak
disertai dengan rasa sakit pada mata, namun secara perlahan?lahan akan mulai
mengganggu pandangan mata, jika di+iarkan maka lama?kelamaan selaput putih
terse+ut akan menutupi lensa mata sehingga mengganggu masuknya cahaya ke dalam
mata-
Insiden katarak di Indonesia se+esar &,)B 6()&-&&& orang7 per tahun, namun
+aru sekitar 3&-&&& orang per tahun yang menjalani operasi- Keadaan ini
menim+ulkan penumpukan penderita katarak yang cukup tinggi 6ac!log7 6$epkes
5I, (&&'7- "pa+ila ingin mengurangi ac!log, maka jumlah operasi katarak harus
sama dengan jumlah penderita katarak- Selain itu ,aktor lain yang mempengaruhi
ac!log penderita katarak adalah jarak jangkau antara rumah penderita katarak
dengan pelayanan kesehatan-
Seperti yang telah diketahui, kesehatan mata mendapatkan perhatian yang +esar
dari dunia internasional maupun tingkat nasional, hal ini dapat dilihat pada tahun
)/// 4#. telah mencanangkan program "ision #$#$ %he Right to Sight- $i
Indonesia sendiri program ini mulai dilaksanakan pada tahun (&&&, dengan
diadakannya program ini +erarti pemerintah telah mem+erikan hak +agi setiap
'
2arganegara Indonesia untuk mendapatkan penglihatan yang optimal 6$epkes 5I,
(&&17-
Provinsi usa Tenggara 9arat 6T97 merupakan salah satu provinsi yang ada
di Indonesia dengan tingkat kejadian katarak yang masih tinggi- Menurut hasil Survei
Ke+utaan asional angka ke+utaan di T9 se+anyak ),( B, sedangkan tingkat
asional se+esar &,* B 65iskesdas, (&)'7- Penye+a+ utama ke+utaan adalah katarak,
kelainan re,raksi, pterigium dan glaukoma- $ari ke empat penye+a+ ke+utaan
terse+ut, katarak adalah penye+a+ ke+utaan yang paling +esar dengan incidence rate
6angka kejadian7 adalah &,) B, dan dengan jumlah penduduk T9 se+esar
*-'1'-081 ji2a, ini +erarti penduduk yang mengalami ke+utaan +aru karena katarak
pertahun mencapai *-'1' orang 69KMM Prov- T9, (&)(7-
5iskesdas 6(&&07 melaporkan prevalensi katarak cukup tinggi pada jenis
pekerjaan tertentu, yaitu petani;nelayan;+uruh se+esar )0,3B dan i+u rumah tangga
6I5T7 se+esar )1,)B- Penduduk T9 se+agian +esar memiliki pekerjaan di+idang
in,ormal seperti +uruh dan petani, Saat ini jumlah +uruh yang +ekerja di oven
tem+akau di 2ilayah T9 khususnya di pulau !om+ok sangat +esar, yaitu sekitar,
))/-0)& ji2a- perusahaan tem+akau yang +eroperasi di Pulau !om+ok telah mencapai
)3 unit dengan oven tem+akau se+anyak ))-/0) unit tungku 6Pemprov- T9, (&)(7-
Selain itu, jumlah 2arga T9 yang memiliki pekerjaan se+agai petani dan
nelayan adalah sekitar )-&&8-(*& ji2a, sedangkan yang +ekerja se+agai +uruh
+angunan se+anyak 38-&&0 ji2a Pada tahun (&)) penduduk T9 +erjumlah
*
(-)'(-/'', maka dapat diketahui +ah2a penduduk T9 yang +erisiko untuk
terjadinya katarak adalah sekitar 81,0'B 6Kemenaker 5I, (&)'7-
#asil o+servasi a2al yang dilakukan terhadap )& orang pasien katarak di 9alai
Kesehatan Mata Masyarakat 69KMM7 Provinsi T9 yang di2a2ancarai yang
+erusia antara '&?*8 tahun, di mana * orang adalah nelayan, ' orang se+agai pekerja
oven tem+akau, ) orang +uruh +angunan, dan ( orang i+u rumah tangga-
Proporsi penduduk usia '& tahun ke atas pada yang mengaku memiliki gejala
katarak 6penglihatan +erka+ut dan silau7 memiliki pendidikan I 1 tahun sekitar
(3,0B, dan +ertempat tinggal tinggal di desa (8,8B- $i Provinsi T9 setengah
penduduknya tidak merokok, yang terdiri dari mantan perokok ),/B dan +ukan
perokok 13B 65ISKES$"S T9, (&&07-
Pada tahun (&&& pemerintah daerah T9 mendirikan se+uah 9alai Kesehatan
Mata Masyarakat 69KMM7 di Provinsi usa Tenggara 9arat, untuk mengatasi
masalah kesehatan mata termasuk katarak- 9KMM ini merupakan unit pelayanan
teknis 6UPT7 dari $inas Kesehatan Provinsi usa Tenggar 9arat yang +ertanggung
ja2a+ terhadap peningkatan kesehatan mata masyarakat melalui pelayanan,
pendidikan dan penelitian- 9KMM T9 telah melakukan pengo+atan katarak dengan
cara operasi mata, di mana jumlah operasi katarak yang telah dilakukan selama tahun
(&)) oleh Tim 9alai Kesehatan Mata Masyarakat mencapai 881 orang 6rata?rata *1
orang;+ulan7 dengan rincian se+anyak *03 orang dilaksanakan di dalam gedung
9alai Kesehatan Mata Masyarakat dan 03 orang lainnya di laksanakan di luar gedung
9alai Kesehatan Mata Masyarakat 69KMM Prov- T9, (&)(7-
8
9anyak ,aktor dikaitkan dengan terjadinya katarak antara lain umur, jenis
kelamin, penyakit dia+etes melitus 6$M7, pajanan terhadap sinar ultraviolet 6sinar
matahari7, merokok, tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, paparan asap,
ri2ayat penyakit katarak, dan pekerjaan- Melihat dari latar +elakang terse+ut dan
dikaitkan dengan penye+a+ terjadinya katarak yang +ersi,at multi,aktorial dan +elum
diketahui secara pasti, maka perlu di cari +e+erapa ,aktor risiko yang dianggap
+erhu+ungan dengan terjadinya katarak-
1.2 R**&"$ M"&"1"'
)- "pakah pekerjaan di luar gedung merupakan ,aktor risiko terhadap
terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata
Masyarakat T9J
(- "pakah paparan asap merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya katarak
pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9J
'- "pakah pendidikan merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya katarak
pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9J
*- "pakah dia+etes melitus merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya
katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
T9J
8- "pakah ri2ayat penyakit katarak merupakan ,aktor risiko terhadap
terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata
Masyarakat T9J
1
1- "pakah pendapatan merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya katarak
pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9J
0- "pakah merokok merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya katarak pada
pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9J
3- "pakah paparan sinar matahari merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya
katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
T9J
1.7 T*8*"$ Pe$e1,(,"$
)-'-) Tujuan Umum
Mengetahui ,aktor risiko terhadap terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at
di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat usa Tenggara 9arat-
)-'-( Tujuan Khusus
Penelitian ini +ertujuan untuk mengetahui ,aktor risiko:
)- Pekerjaan di luar gedung terhadap terjadinya katarak pada pasien yang
+ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9-
(- Pengaruh paparan asap terhadap terjadinya katarak pada pasien yang
+ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9-
'- Pendidikan terhadap terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai
Kesehatan Mata Masyarakat T9-
*- $ia+etes melitus terhadap terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at di
9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9-
0
8- 5i2ayat penyakit katarak terhadap terjadinya katarak pada pasien yang
+ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9-
1- Pendapatan terhadap terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai
Kesehatan Mata Masyarakat T9-
0- Perilaku merokok terhadap terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at di
9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9-
3- paparan sinar matahari terhadap terjadinya katarak pada pasien yang
+ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9-
1.4 M"$9""( Pe$e1,(,"$
)-*-) Man,aat teoritis
#asil penelitian ini dapat +erman,aat untuk mengetahui +er+agai ,aktor risiko
se+agai penye+a+ terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai
Kesehatan Mata Masyarakat usa Tenggara 9arat, serta dapat dijadikan
se+agai dasar untuk penelitian selanjutnya-
)-*-( Man,aat praktis
)- 9agi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menam+ah pengalaman dan 2a2asan
peneliti serta menjadi media untuk menerapkan ilmu kesehatan
masyarakat, khususnya ,aktor risiko se+agai penye+a+ terjadinya katarak-
3
(- 9agi tenaga kesehatan
Se+agai +ahan masukan untuk mem+uat program kesehatan, se+agai
+ahan penyuluhan, se+agai promosi kesehatan yang disampaikan oleh
tenaga kesehatan kepada masyarakat luas mengenai +er+agai ,aktor risiko
katarak-
'- 9agi masyarakat
#asil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang penggunaan alat pelindung diri pada saat +ekerja di luar gedung,
dan menjadi sum+er pengetahuan masyarakat tentang pengaruh +er+agai
,aktor risiko terhadap katarak-
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pe$%e#(,"$ K"("#")
Katarak merupakan kelainan lensa mata yang keruh di dalam +ola mata-
Kekeruhan lensa atau katarak akan mengaki+atkan sinar terhalang masuk ke dalam
mata sehingga penglihatan menjadi menurun- Katarak menye+a+kan penderita tidak
+isa melihat dengan jelas karena dengan lensa yang keruh cahaya sulit mencapai
retina sehingga menghasilkan +ayangan yang ka+ur pada retina- %umlah dan +entuk
kekeruhan pada setiap lensa mata dapat +ervariasi- Katarak +erasal dari kata >unani
K=ataractaK yang +erarti K"ir terjunK, hal ini dise+a+kan karena penderita katarak
seakan?akan melihat sesuatu seperti tertutup oleh air terjun di depan matanya 6Ilyas,
(&&'7-
2.2 Ge8"1" 6"$ T"$6" T"("#")
Katarak +iasanya tum+uh secara perlahan dan tidak menye+a+kan rasa sakit-
Pada tahap a2al kondisi ini hanya akan mempengaruhi se+agian kecil +agian dari
lensa mata dan mungkin saja tidak akan mempengaruhi pandangan mata- Saat katarak
tum+uh le+ih +esar maka noda putih akan mulai menutupi lensa mata dan
mengganggu masuknya cahaya ke mata, pada akhirnya pandangan mata akan ka+ur-
Se+agian +esar katarak terjadi karena proses degenerati, atau +ertam+ahnya
usia seseorang- Usia rata?rata terjadinya katarak adalah pada umur 1& tahun ke atas-
"kan tetapi, katarak dapat pula terjadi pada +ayi karena sang i+u terin,eksi virus pada
/
)&
saat hamil muda- $elapan gejala yang +iasanya terjadi pada seseorang yang
mengalami katarak-
)- Terjadi pada usia lanjut sekitar usia 8& tahun ke atas
(- Gatal?gatal pada mata
'- Sering keluar air mata
*- !ensa mata +eru+ah menjadi +uram seperti kaca susu
8- Penglihatan ka+ur pada malam hari
1- Tidak dapat menahan sinar lampu atau kilau cahaya yang langsung
menem+us mata
0- Penderita akan merasa seperti melihat a2an di depan penglihatannya,
menutupi lensa mata
3- 9ila sudah mencapai tahap akhir atau stadium lanjut penderita katarak akan
kehilangan penglihatannya
Kecepatan terjadinya gangguan penglihatan aki+at katarak pada seseorang tidak
dapat diprediksi, karena katarak pada setiap individu +er+eda- Tanda yang jelas
terlihat pada katarak yang telah lanjut adalah adanya kekeruhan atau 2arna keputih?
putihan pada pupil- Pemeriksaan mata +agian dalam dilakukan dengan menggunakan
o,talmoskop 6Ilyas, (&&17-
#ingga saat ini +elum ada o+at?o+atan, makanan, atau kegiatan olah raga yang
dapat menghindari atau menyem+uhkan seseorang dari katarak- Pengo+atan katarak
adalah dengan pem+edahan yang ditentukan +erdasarkan tajam penglihatan yang
))
sudah menurun sehingga mengganggu pekerjaan sehari?hari, apa+ila tidak dioperasi
maka akan terjadi ke+utaan total 6Ilyas dkk-, (&&37-
2.7 Je$,&/8e$,& K"("#")
Menurut Ilyas, dkk 6(&&(7, katarak dapat di+agi menjadi +e+erapa jenis-
)- Katarak kongenital adalah katarak yang telah tim+ul sejak lahir- Katarak
kongenital dianggap sering ditemukan pada +ayi yang dilahirkan oleh i+u?
i+u yang terin,eksi virus atau menderita penyakit tertentu-
(- Katarak sekunder adalah katarak yang terjadi setelah dilakukan operasi
katarak se+elumnya-
'- Katarak senil adalah jenis katarak yang paling sering dijumpai- Pada
umumnya terjadi pada usia lanjut, gejala yang +iasa dirasakan adalah
penglihatan yang semakin menurun atau ka+ur- Secara klinik proses ketuaan
lensa sudah tampak sejak terjadinya pengurangan kekuatan akomodasi lensa
aki+at mulai terjadinya sklerosis lensa-
*- Katarak traumatika adalah katarak yang dise+a+kan oleh trauma pada lensa
mata, dapat +erupa trauma tumpul atau trauma tajam-
8- Katarak juvenile merupakan katarak yang terjadi pada anak?anak sesudah
lahir- Kekeruhan lensa terjadi pada saat serat?serat lensa masih +erkem+ang-
9iasanya katarak juvenile merupakan +agian dari suatu gejala penyakit
keturunan-
)(
1- Katarak komplikata adalah katarak yang terjadi aki+at gangguan sistemik
seperti dia+etes mellitus, hipoparatiroid, miotonia distro,ia, tetani in,antil,
dan lain?lain-
2.4 2")(0# R,&,)0 K"("#")
Etiologi katarak masih tidak jelas dan mekanisme terjadinya masih +elum
sepenuhnya dimengerti- Katarak umumnya merupakan penyakit usia lanjut, namun
katarak juga dapat diaki+atkan oleh kelainan kongenital 6Tamsuri, (&&*7- <aktor
yang dikaitkan dengan katarak cukup +anyak- 9erdasarkan teori segitiga
epidemiologi, tim+ulnya suatu penyakit dise+a+kan oleh ,aktor lingkungan
6&nviromment7, ,aktor penjamu 6host7, dan ,aktor penye+a+ 6agent7- 9anyak ,aktor
dikaitkan dengan katarak, yaitu umur se+agai ,aktor utama, dan ,aktor lainnya antara
lain penyakit dia+etes melitus 6$M7, pajanan kronis terhadap sinar ultraviolet 6sinar
matahari7, konsumsi alkohol, nutrisi, merokok, tingkat sosial ekonomi, tingkat
pendidikan, dan pekerjaan 6Tana dkk-, (&&/7-
4alaupun teknologi yang aman dan e,ekti, telah tersedia untuk memper+aiki
penglihatan pada sejumlah +esar penderita katarak, namun katarak yang +elum
dioperasi masih merupakan +e+an yang terus meningkat setiap tahunnya- %umlah
kasus katarak meningkat seiring dengan meningkatnya usia harapan hidup,
sedangkan jumlah dokter spesialis mata tidak se+anding dengan jumlah katarak yang
akan dioperasi di samping +iaya operasi yang relati, tinggi- #al ini menim+ulkan
ac!log 6penumpukan7 penderita katarak yang akan dioperasi-
)'
Meskipun tindakan operasi merupakan satu?satunya pilihan pengo+atan e,ekti,
yang ada, namun mengidenti,ikasi ,aktor risiko katarak akan mem+antu untuk
menentukan langkah?langkah pencegahan dan strategi yang tepat, dan untuk
memperlam+at terjadinya katarak dapat dilakukan sesuai dengan ,aktor risiko- <aktor
risiko katarak antara lain-
)- Umur
9ertam+ahnya umur harapan hidup di seluruh dunia, khususnya di
negara +erkem+ang, menye+a+kan +ertam+ah +anyaknya jumlah orang tua
secara cepat- #al ini dapat menim+ulkan ,enomena pertam+ahan kasus
katarak, karena dengan sendirinya jumlah ke+utaan karena katarak akan
+ertam+ah +anyak- Katarak senilis 6le+ih dari *& tahun7 merupakan penye+a+
yang ter+anyak penurunan penglihatan pada orang usia lanjut- Pada penelitian
cross sectional dikatakan +ah2a prevalensi katarak sekitar 8& B pada usia
antara 18 smpai 0* tahun dan meningkat 0& B pada usia di atas 08 tahun-
64isnujono, (&&*7- Survei yang dilakukan oleh Tana, dkk 6(&&17, dari '3(
total responden yang diteliti, )(8 responden menderita katarak pada usia 1&?
18 tahun-
(- %enis kelamin
Menurut 5asyid, dkk 6(&)&7 kejadian katarak le+ih +anyak terjadi
pada perempuan dari pada laki?laki, ditujukan dengan hasil penelitian yang
menemukan ))* orang 60),0B7 penderita katarak +erjenis kelamin
)*
perempuan, sedangkan 80 orang 61',*B7 penderita katarak +erjenis kelamin
laki?laki-
'- 5i2ayat penyakit keturunan
Katarak kongenital terjadi aki+at penyakit keturunan, atau in,eksi i+u
hamil aki+at ru+ella, virus sitomegali, varisela, si,ilis, dan toksoplasmosis
pada usia kehamilan )?( +ulan- Se+agaian +esar katarak kongenital terjadi
pada kedua mata dan +erhu+ungan dengan keturunaan atau si,at genetik 6Tana
dkk-, (&&17-
*- Pekerjaan
Katarak erat kaitannya juga dengan pekerjaan yang +erada di luar
gedung, dimana sinar ultraviolet 6UA7 merupakan ,aktor risiko terjadinya
katarak- Sinar ultraviolet yang +erasal dari sinar matahari akan diserap oleh
protein lensa dan kemudian akan menim+ulkan reaksi ,otokimia sehingga
ter+entuk radikal +e+as atau spesies oksigen yang +ersi,at sangat reakti,-
5eaksi terse+ut akan mempengaruhi struktur protein lensa, selanjutnya
menye+a+kan kekeruhan lensa yang dise+ut katarak-
Menurut Sinha, dkk 6(&&/7 menyatakan ada hu+ungan yang +ermakna
antara tingkat kematangan katarak senilis dengan pekerjaan- $alam
penelitiannya, Sinha menye+utkan +ah2a, pekerjaan responden yang
+erada di luar ruangan 6lapangan7 tingkat kematangan kataraknya terlihat
meningkat- 5esponden pada kelompok pekerja lapangan dengan tingkat
)8
kematangan katarak le+ih tinggi 61(B7 di+anding dengan responden pada
kelompok pekerja di dalam ruangan 6*)-/B7-
8- Pendapatan
Katarak dikaitkan dengan status sosial ekonomi yang rendah-
Seseorang dengan tingkat ekonomi yang rendah dalam hal penghasilan
memiliki ketidakmampuan dalam pemenuhan ke+utuhan nutrisi setiap
harinya- Status ekonomi juga dihu+ungkan dengan rendahnya tingkat
pengetahuan seseorang yang +erkaitan dengan kemauan untuk mencari
in,ormasi mengenai pengo+atan katarak, sehingga munculnya tanda?tanda
akan terjadinya katarak tidak disadari oleh seseorang karena dirasakan masih
+elum menganggu-
Pada umumnya seseorang akan mengunjungi tempat pelayanan
kesehatan mata setelah merasa terganggu pada matanya- Selain itu juga
penderita katarak yang +erasal dari golongan ekonomi rendah tidak akan
mampu mengo+ati penyakitnya ke rumah sakit atau klinik s2asta yang mahal,
sehingga pengo+atan katarak tidak menjadi prioritas +agi mereka- %arak yang
jauh dari sarana pelayanan menye+a+kan ongkos transportasi dan +iaya untuk
keluarga yang mengantar menjadi mahal 6Pujiyanto, (&&*7-
1- Pendidikan
$ari +e+erapa suvei di masyarakat diperoleh prevalensi katarak le+ih
tinggi pada kelompok yang +erpendidikan le+ih rendah- $alam penelitian
yang dilakukan oleh Pujiyanto 6(&&*7 menyimpulkan pendidikan rendah
)1
+erpengaruh terhadap kejadian katarak * kali di+andingkan dengan yang
+erpendidikan tinggi-
0- Paparan "sap
Sseperti yang telah diketahui +ah2a polusi udara dapat menye+a+kana
terjadinya gangguan kesehatan, +e+erepa contoh dari polusi udara terse+ut
adalah asap yang +erasal dari hasil pem+akaran kayu +akar oleh i+u?i+u yang
memasak, serta asap kendaraan +ermotor- "sap kayu +akar menghasilkan Gat
kimia seperti karsinigen, kar+on monoksida, dan hydrogen yang dapat
menye+a+kan gangguan pada kesehatan 6United <or Sigth, (&&'7
Penelitian yang dilakukan oleh Suparlan 6(&&/7 menye+utkan +ah2a
intensitas paparan asap dapur dapat meningkatkan kejadian katarak ',8 kali
pada perempuan yang memasak di dalam ruangan di Ka+upaten !om+ok
Tengah-
3- $ia+etes Melitus
$ia+etes melitus dapat menye+a+kan +er+agai macam komplikasi,
salah satunya adalah katarak- peningkatan enGim aldose red'!tase dapat
mereduksi gula menjadi sor+itol, hal ini menye+a+kan terjadinya peru+ahan
osmotik sehingga serat lensa lama?kelamaan akan menjadi keruh dan
menim+ulkan katarak 6PollreisG dan Er,urth, (&)&7-
/- Merokok
)0
$ari +e+erapa ,aktor risiko terjadinya katarak, salah satunya adalah
merokok- 5okok +erperan dalam pem+entukan katarak melalui dua cara yaitu,
pertama paparan asap rokok yang +erasal dari tem+akau dapat merusak
mem+rane sel dan serat?serat yang ada pada mata- Ke dua yaitu, merokok
dapat menye+a+kan antioksidan dan enGim?enGim di dalam tu+uh mengalami
gangguan sehingga dapat merusak mata 6United <or Sigth, (&&' 7
Pada penelitian dengan menggunakan kasus?kontrol, di mana kasus
se+anyak 8* orang dan kontrol '8 orang, hasil uji multivariat 6.5D(,(307
menunjukkan hu+ungan merokok dapat meningkatkan kejadian katarak ( kali
di+andingkan dengan yang tidak merokok-
)&- Paparan Sinar Ultraviolet 6UA7
Penelitian yang dilakukan oleh 4ahyudi dkk- 6(&)'7 mengatakan
+ah2a responden pada kelompok yang +ertempat tinggal di daerah pantai
dengan tingkat kejadian katarak persentasenya le+ih tinggi 61)B7 di+anding
yang +ertempat tinggal di daerah pegunungan yaitu sekitar 6'1B7-
Masyarakat Indonesia memiliki kecenderungan menderita katarak )8
tahun le+ih cepat di+andingkan dengan penderita di daerah su+tropik
6Suharjo, (&&*7- Penyelidikan epidemiologi menunjukkan +ah2a di daerah?
daerah yang sepanjang tahun selalu ada sinar matahari yang kuat, insiden
katarak akan meningkat- 5adiasi sinar 'ltraviolet dari matahari akan diserap
oleh lensa, sehingga lensa menjadi keruh 6Tamsuri, (&&*7-
BAB III
KERANGKA BERPIKIR. KONSEP.
DAN HIPOTESIS PENELITIAN
7.1 Ke#"$%)" Be#:,),#
Katarak adalah suatu jenis penyakit pada mata karena lensa mata menjadi keruh
sehingga menghalangi cahaya yang masuk- Penglihatan penderita katarak menjadi
terganggu dan +ahkan +isa menjadi +uta +ila semakin parah dan tidak ditangani
secara +aik- Penye+a+ kekeruhan yang terjadi pada lensa mata +isa +ermacam?
macam, +isa terjadi aki+at hidrasi 6penam+ahan cairan lensa7, denaturasi protein
lensa, atau dapat juga aki+at dari kedua?duanya- 9iasanya menyerang kedua mata dan
+erjalan progresi,-
Katarak +iasanya dikaitkan dengan penyakit degenerati, yang dipengaruhi
oleh +er+agai ,aktor, +aik ,aktor lingkungan 6enviromment7, ,aktor penjamu 6host7
dan ,aktor penye+a+ penyakit 6agent7- <aktor lingkungan adalah segala sesuatu yang
+erada di sekitar manusia serta pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan
perkem+angan manusia, ,aktor lingkungan yang +erpengaruh terhadap katarak adalah
paparan sinar matahari dan paparan asap- <aktor penjamu seperti umur, jenis kelamin,
pendidikan, pendapatan, pekerjaan, perilaku merokok, ri2ayat penyakit katarak,
dia+etes melitus- Sedangkan ,aktor penye+a+ penyakit +elum diketahui-
Upaya pencegahan dan penundaan terjadinya katarak dapat dilakukan dengan
mengu+ah +er+agai ,aktor terse+ut- Pengaruh ,aktor umur dan keturunan tidak dapat
)/
(&
di u+ah, maka pengaruh ,aktor lainnya masih dapat di u+ah ataupun diupayakan
untuk dikurangi-
Penelitian ini disusun +erdasarkan rangkuman tinjauan teori tentang
tim+ulnya penyakit, khususnya mengenai hu+ungan +er+agai ,aktor risiko dengan
terjadinya katarak- Teori segitiga epidemiologi menjelaskan hu+ungan antar host(
agent( dan enviromment, s ke ma nya a da l a h se+agai +erikut-
Gam+ar '-) Modi,ikasi +agan segitiga epidemiologi
Agent
Penye+a+nya masih +elum
jelas karena +anyak ,aktor
yang +erpengaruh terhadap
terjadinya katarak
Enviromment
a- Paparan
sinar matahari
+- Paparan asap
Host
a- Umur
+- %enis kelamin
c- Tingkat pendidikan
d- Tingkat pendapatan
e- Pekerjaan
,- Perilaku merokok
g- 5i2ayat penyakit
katarak
h- $ie+etes melitus
KATARAK
7. keturunan
()
7.2 K0$&e:
Konsep penelitian merupakan dasar pemikiran pada penelitian yang dirumuskan
dari ,akta L ,akta, o+servasi, dan tinjauan pustaka- Konsep menerangkan hu+ungan
antara ,aktor risiko dengan terjadinya katarak-
2")(0# L,$%)*$%"$ ;Enviromment<
2")(0# Pe$8"* ;Host<


2")(0# :e$4e!"! ;Agent<
Gam+ar '-( Konsep ,aktor?,aktor risiko katarak
Ke(e#"$%"$ -
)- Paparan Sinar Matahari
(- Paparan "sap
)- Umur
(- %enis kelamin
'- Tingkat pendidikan
*- Tingkat pendapatan
8- Pekerjaan
1- Perilaku merokok
3- $ia+etes militus
9elum diketahui
/- Penggunaan streroid
K"("#")
)&- "lkohol
0- 5i2ayat penyakit katarak
))- .perasi mata
se+elumnya
)(- "supan nutrisi
((
: Aaria+el diteliti
: Aaria+el tidak diteliti
7.7 H,:0(e&,&
Sesuai dengan kerangka +erpikir dan konsep, maka hipotesis yang diajukan
se+agaimana yang diuraikan di +a2ah ini:
)- Pekerjaan di luar gedung merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya
katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
T9-
(- Paparan asap merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya katarak pada
pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9-
'- Pendidikan merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya katarak pada
pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9-
*- $ia+etes melitus merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya katarak pada
pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9-
8- 5i2ayat penyakit katarak merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya
katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
T9-
1- Pendapatan merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya katarak pada
pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9-
0- Perilaku merokok merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya katarak
pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9-
('
3- Paparan sinar matahari merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya
katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
T9-
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 R"$+"$%"$ Pe$e1,(,"$
Penelitian ini merupakan studi analitik o+servasional, yaitu suatu penelitian
yang akan melaksanakan pengamatan saja, tanpa intervensi dalam upaya mencari
hu+ungan antar varia+el yang satu dengan varia+el lainnya- Studi o+servasional
analitik ini dilakukan dengan studi kasus?kontrol dengan matching, yaitu suatu
penelitian epidemiologis analitik o+servasional yang menelaah hu+ungan antara e,ek
6penyakit atau kondisi kesehatan7 dalam hal ini katarak dengan ,aktor risiko tertentu-
Skemanya adalah se+agai +erikut-
Gam+ar *-) 9agan penelitian kasus?kontrol
(*
<aktor 5isiko 6M7
<aktor 5isiko 6?7
<aktor 5isiko 6M7
<aktor 5isiko 6?7
K"&*& ; Ke10:0)
S*!8e) 6e$%"$ e9e)<
K0$(#01 ; Ke10:0)
S*!8e) ("$:" e9e)<
(8
9e+erapa alasan memilih kasus?kontrol menurut Sastroasmoro dan Ismael, 6(&))7-
)- !e+ih cepat mem+erikan hasil
(- !e+ih murah
'- Tidak memerlukan jumlah su+jek yang +anyak
*- $apat mengidenti,ikasikan +e+erap ,aktor risiko dalam 2aktu yang
+ersamaan
4.2 L0)"&, 6"$ 3")(* Pe$e1,(,"$
*-(-) !okasi penelitian
Penelitian dilaksanakan di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat 69KMM7
Provinsi usa Tenggara 9arat- 9KMM dipilih se+agai tempat penelitian
karena, tempat ini merupakan satu?satunya 9alai Kesehatan Mata
Masyarakat yang ada di usa Tenggara 9arat-
*-(-( 4aktu penelitian
Penelitian dilakukan selama ( +ulan, yaitu dari +ulan Maret sampai dengan
"pril (&)*-
4.7 Pe$e$(*"$ S*!e# D"("
*-'-) Populasi
)- Populasi target yakni semua pasien yang +ero+at mata-
(- Populasi terjangkau yakni semua pasien katarak dan tidak katarak yang
+ero+at mata di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat 69KMM7 Provinsi usa
Tenggara 9arat saat penelitian dilakukan-
(1
*-'-( 9esar Sampel
9esar sampel kasus?kontrol ditentukan +erdasarkan tingkat akurasi dengan
rumus !2anga dan !emesho2 6)//07-
( )
(
( )
(
( ( ) )
7 6
(
) )
* ) * ) + )* +
n

+ +
=

Keterangan:
P)Dproporsi ekspose pada kasus
N)D 6)?P)7
P(D proporsi ekspose pada kontrol
N(D 6)?P(7
P D 6P)MP(7;(
N D 6) L P7
O D koe,isien relia+ilitas D/8B
O D koe,isien po2er D /&B
Untuk mendapatkan jumlah sampel yang representati,, dilihat dari .5 hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pujiyanto pada tahun (&&*- Ta+el
dapat dilihat seperti di +a2ah ini-
Ta+el *-)- Perhitungan +esar sampel +erdasarkan +e+erapa ,aktor risiko-
<aktor risiko .5 P( n
Umur /,& &,*& ((
Merokok 8,3 &,(/ (1
Pendidikan
rendah
*,( &,(/ '3
Pekerjaan di
luar ruangan
1,0 &,*) (3
(0
Setelah mendapatkan nilai .5 dan P( pada penelitian terdahulu, kemudian
nilai terse+ut dimasukkan ke dalam soft,are rumus !2anga dan !em2sho2
6)//07, dan nilainya dapat dilihat pada Ta+el *-)- %umlah sampel pada Ta+el
*-) ter+anyak adalah '3 sampel- $alam penelitian ini jumlah sampel
di+ulatkan menjadi *& pasang kasus?kontrol-
*-'-' $e,inisi Kasus dan Kontrol
)- Kasus dalam penelitian ini adalah semua pasien yang +ero+at mata di
9alai Kesehatan Mata Masyarakat 69KMM7 Provinsi usa Tenggara
9arat yang dinyatakan menderita penyakit katarak selama ( +ulan pada saat
penelitian dilakukan, kasus diperoleh dari data sekunder dan 2a2ancara-
(- Kontrol adalah semua pasien yang +ero+at mata di 9alai Kesehatan Mata
Masyarakat 69KMM7 Provinsi usa Tenggara 9arat yang tidak menderita
penyakit katarak- kontrol diperoleh dari data sekunder dan 2a2ancara
*-'-* Kriteria Inklusi
)- Semua pasien katarak dan tidak katarak yang +ero+at mata di 9alai
Kesehatan Mata Masyarakat 69KMM7 Provinsi usa Tenggara 9arat
selama ( +ulan terakhir pada saat penelitian di lakukan
(- 9erusia P '& tahun
*-'-8 Teknik Pengam+ilan Sampel
Teknik pengam+ilan sampel kasus ataupun sampel kontrol dilakukan secara
consec'tive sam-ling sesuai dengan kriteria inklusi yang sudah ditetapkan
sampai jumlah sampel terpenuhi dengan terle+ih dahulu melihat data
(3
sekunder di 9KMM Provinsi T9 tentang penderita katarak dan tidak
katarak- 5esponden yang dijadikan sampel terle+ih dahulu telah setuju
menjadi responden sukarela dan mau +erpartisipasi- Sampel diam+il dengan
cara memasangkan 6matching7 varia+el umur dan jenis kelamin pada
responden- Sampel diam+il dengan menggunakan interval antara sampel
pertama dengan +erikutnya, hal ini dilakukan agar le+ih sistematis dan
mengetahui variasi dari responden yang +erkunjung ke 9KMM Provinsi
T9-
4.4 V"#,"!e1 Pe$e1,(,"$
)- Aaria+el terikat : Katarak
(- Aaria+el +e+as : paparan sinar matahari, paparan asap, dia+etes melitus,
pendapatan, pekerjaan, perilaku merokok, ri2ayat penyakit katarak,
pendidikan-
'- Aaria+el kendali : umur, dan jenis kelamin-
4.5 I$&(#*e$ Pe$e1,(,"$
). $ata sekunder : untuk memperoleh data mengenai pasien katarak dan tidak
katarak yang +ero+at di 9KMM Provinsi T9-
(. 4a2ancara: dilakukan terhadap pasien yang menderita katarak di 9KMM
Provinsi T9, dengan terle+ih dahulu melihat data sekunder yang ada, dan
dijadikan se+agai kasus- 4a2ancara juga dilakukan terhadap pasien yang
tidak menderita katarak di 9KMM Provinsi T9, kemudian dijadikan
se+agai kontrol- Kasus dan kontrol diam+il pada saat yang +ersamaan,
(/
2a2ancara menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan
relia+ilitasnya- 4a2ancara akan di+antu oleh seorang enumerator yang
sudah dilatih dalam melakukan 2a2ancara dengan menggunakan kuesioner-
'- .+servasi: melihat secara langsung di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
T9, terkait dengan karakteristik jenis kelamin responden-
*- Uji validitas dan relia+ilitas kuesioner dilakukan dengan menye+arkan
kuesioner pendahuluan kepada )* responden 6survei pendahuluan7, yaitu di
9KMM Provinsi T9 yang tidak akan dipergunakan se+agai sampel
penelitian- Uji relia+ilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi data yang
dikumpulkan-
4.6 De9,$,&, O:e#"&,0$"1 V"#,"!e1
Ta+el *-( $e,inisi .perasional Aaria+el
V"#,"!e1 De9,$,&, 0:e#"&,0$"1 C"#" :e$%*)*#"$ 6"$
'"&,1 *)*#
S)"1"
6"("
)- Umur Usia responden $engan melihat data
sekunder dari catatan medis
pasien di 9KMM Prov-T9-
kemudian di cross?check
dengan melihat KTP pasien
$ikategorikan menjadi :
Umur C*& tahun .!ode /)
Umur Q *& tahun .!ode #)
N0,$"1
(- Status $M Meningkatnya kadar gula
darah seseorang dalam
tu+uhnya, ri2ayat
keluarga dan diagnosa
dokter
$engan cara 2a2ancara
dengan +erpedoman pada
kuisioner, dengan skala
0'ttman1
$ikategorikan menjadi :
Penderita dia+etes mellitus
.!ode /)
Tidak penderita dia+etes
mellitus .!ode #)
N0,$"1
'&
'-5i2ayat
penyakit
katarak
$alam satu keluarga
memiliki anggota
keluarga yang menderita
katarak-
$engan cara 2a2ancara
dengan +erpedoman pada
kuisioner, dengan skala
0'ttman- $ikategorikan
menjadi :
"da ri2ayat menderita
katarak .!ode /)
Tidak ada ri2ayat
menderita katarak .!ode
#)
N0,$"1
*- Perilaku
merokok
Perilaku merokok atau
ri2ayat pernah merokok
dari responden
$engan cara 2a2ancara
dengan +erpedoman pada
kuisioner, dengan skala
0'ttman- $ikategorikan
menjadi :
Merokok, pernah merokok
.!ode /)
Tidak merokok .!ode #)
N0,$"1
8- Tingkat
pendidikan
Tingkat Pendidikan
,ormal yang ditamatkan
oleh responden
4a2ancara,dikategorikan
atas :
Tingkat pendidikan
5endah;TTS$;S$;SMP
.!ode /)
Tingkat pendidikan
Tinggi; P SM" .!ode #)
N0,$"1
1- Tingkat
pendapatan
Tingkat pendapatan atau
penghasilan rata?rata
responden per +ulan-
$ilihat dari Upah
Minimum 5egional di
daerah T9 se+esar 5p-
)-(&&-&&&
4a2ancara dikategorikan
atas :
Pendapatan rendah
Q 5p-)-(&&-&& ,?;+ulan
.!ode /)
Pendapatan tinggi C
5p-)-(&&-&&&,?;+ulan
.!ode #)
N0,$"1
0- Pekerjaan %enis pekerjaan responden
yang +erisiko untuk
terjadinya katarak,
dimana pekerjaan
se+agian +esar 2aktunya
dilakukan di luar gedung
6o'tdoor7
4a2ancara, dikategorikan
atas :
Pekerjaan +erisiko +ila C *
jam dilakukan di luar
gedung .!ode /)
Pekerjaan tidak
+erisiko +ila Q * jam
dilakukan di luar gedung
.!ode #)
N0,$"1
3- %enis
kelamin
%enis kelamin dari
responden, yaitu laki?laki
4a2ancara, catatan medis
dan o+servasi-
N0,$"1
')
dan perempuan $ikategorikan atas :
!aki?laki .!ode /)
Perempuan .!ode #)
/- Paparan
asap
Paparan asap yang
dialami oleh responden
4a2ancara-
$ikategorikan atas :
Setiap hari terpapar asap
.!ode /)
Tidak Setiap hari terpapar
asap .!ode #)
N0,$"1
)&- Paparan
sinar matahari
Intensitas paparan sinar
matahari yang dialami
oleh responden
4a2ancara-
$ikategorikan atas :
9erisiko +ila C * jam
terpapar sinar matahari
.!ode /)
Tidak +erisiko +ila Q *
jam terpapar sinar
matahari .!ode #)
N0,$"1
))- Katarak Kekeruhan pada lensa
mata yang ditentukan
+erdasarkan diagnosa
dokter mata di 9KMM
Provinsi T9-
$iagnosis katarak:
pemeriksaan visus,
pemeriksaan slit lamp,
mengukur intraocular-
$engan cara melihat data
sekunder dari catatan medis
pasien di 9KMM Provinsi
T9- $ikategorikan
menjadi :
Katarak .!ode /)
Tidak Katarak .
!ode #)
N0,$"1
'(
4.= A1*# Pe$e1,(,"$


D"(" "5"1


Gam+ar *-( "lur Penelitian
4.> Pe$%01"'"$ 6"$ A$"1,&,& D"("
populasi : Semua Pasien 9KMM
Provinsi T9
Semua pasien 9KMM Provinsi
T9 selama penelitian +erlangsung
Kriteria inklusi
Sampling
Kelompok Kasus 6Pasien Penderita
Katarak7
Kelompok Kontrol 6Pasien Tidak
Penderita Katarak7
5egister Pasien
$a,tar Pasien
Penderita Katarak
<aktor 5isiko Terjadinya
Katarak
5egister Pasien
$a,tar Pasien
Tidak Penderita Katarak
"nalisis $ata
Ke&,:*1"$
''
*-3-) Pengolahan $ata
!angkah?langkah yang dilakukan setelah data terkumpul, meliputi tahap:
)- Editing : untuk memeriksa kelengkapan data yang dikumpulkan
(- Koding : mem+erikan kode terhadap data untuk dikelompokkan
'- $ata entry: memasukkan data ke perangkat komputer untuk analisis data
*- =leaning : melakukan validasi data sehingga +e+as dari kesalahan
*-3-( "nalisis $ata
)- "nalisis Univariat
"nalisis secara 'nivariat +ertujuan untuk mendiskripsikan masing?
masing varia+el, +aik varia+el +e+as maupun varia+el terikat-
(- "nalisis 2ivariat
"nalisis secara ivariat +ertujuan untuk mengetahui pengaruh +e+erapa
,aktor risiko terhadap kejadian katarak, dan untuk menguji apakah ,aktor
risiko terse+ut +ermakna secara statistik atau tidak- analisis +ivariat
menggunakan ST"T" SE )(-) dengan terle+ih dahulu mem+uat Ta+el
distri+usi ,aktor risiko katarak +erdasarkan pasangan kasus?kontrol-
Untuk studi kasus kontrol, estimasi risiko dinyatakan dengan
kecenderungan; .dds ratio 6.57- Ta+elnya adalah se+agai +erikut-
Ta+le *-' Ta+el (E( untuk perhitungan odds ratio 6.57 dengan matching-
'*
Kasus Kontrol Total
5isiko M 5isiko ?
5isiko M a + aM+
5isiko ? c d cMd
Total aMc +Md
6Sastroasmoro dan Ismael, (&))7-
Keterangan:
Ta+el (E( menunjukkan hasil pengamatan pada stusi kasus?kontrol
Sel a : kasus dan kontrol mengalami pajanan
Sel + : kasus mengalami pajanan, kontrol tidak
Sel c : kasus tidak mengalami pajanan, kontrol mengalami pajanan
Sel d : kasus dan kontrol tidak mengalami pajanan
<aktor risiko dinyatakan dalam odds ratio 6.57D +;c
Interpretasinya :
)- 9ila nilai .dds ratio D ) +erarti varia+el yang diduga se+agai ,aktor risiko
tidak ada pengaruhnya dalam terjadinya penyakit 6katarak7-
(- 9ila nilai .dds ratio P) +erarti varia+el terse+ut merupakan ,aktor risiko
untuk tim+ulnya penyakit 6katarak7-
'- 9ila nilai .dds ratio Q ) +erarti varia+el terse+ut merupakan ,aktor
protekti, 6Sastroasmoro dan Ismael, (&)) 7-
Uji statistik yang digunakan untuk menilai apakah pengaruh suatu
varia+el +e+as +ermakna terhadap terjadinya katarak dengan
menggunakan uji Mcnemar dengan melihat /8B=I dan nilai P, apa+ila
nilai P I &,&8 maka ,aktor risiko terse+ut dikatakan +erpengaruh dan
'8
+ermakna secara statistik, se+aliknya +ila P &,&8 maka tidak +ermakna
secara statistik-
'- "nalisis M'ltivariat
"nalisis secara multivariat +ertujuan untuk melihat +esarnya pengaruh
varia+el +e+as terhadap varia+el terikat dengan menggunakan analisis
Conditional Logistic Regression1
4.9 E(,)" Pe$e1,(,"$
$alam penelitian ini, peneliti telah mendapatkan rekomendasi dari <akultas
Kedokteran Universitas Mataram- Penelitian ini juga telah mendapatkan ijin
penelitian dari 9adan !ingkungan #idup dan Penelitian 69!#P7 yang
tem+usannya ditujukan kepada $inas Kesehatan Provinsi usa Tenggara 9arat
dan 9alai Kesehatan Mata Masyarakat 69KMM7 Provinsi usa Tenggara
9arat- Setelah mendapatkan ijin penelitian, masalah etika yang ditekankan
meliputi-
)- Informed consent 6lem+ar persetujuan partisipasi7
!em+ar persetujuan di+erikan kepada responden, peneliti menjelaskan
man,aat dalam penelitian- Tidak ada risiko yang ditim+ulkan dalam
penelitian ini, karena hanya menggali in,ormasi mengenai ,aktor risiko
katarak dengan cara 2a2ancara- setelah responden menyetujui dan mau
+erpartisipasi secara sukarela, +arulah responden akan di+erikan lem+ar
informed consent dan menandatangainya- "pa+ila responden tidak +ersedia,
maka peneliti tidak akan memaksanya-
'1
(- Confidentiality 6kerahasiaan7
Kerahasiaan identitas responden dan segala macam in,ormasi yang
di+erikan oleh responden akan dijaga oleh peneliti, karena hasil penelitian
nantinya hanya +erupa data?data-
'- #asil penelitian akan diserahkan pada tempat penelitian dan dipu+likasikan
pada jurnal ilmiah-
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 G"!"#"$ U* B"1", Ke&e'"("$ M"(" M"&4"#")"( ;BKMM<
Sesuai dengan surat keputusan Gu+ernur usa Tenggara 9arat omor / tahun
(&&) dan peraturan Gu+ernur omor (' tahun (&&3, 2ilayah kerja 9alai Kesehatan
Mata Masyarakat 69KMM7 adalah seluruh 2ilayah Provinsi usa Tenggara 9arat
yang terdiri dari ( 6dua7 Pulau +esar yaitu Pulau !om+ok dan Pulau Sum+a2a yang
ter+agi menjadi )& 6sepuluh7 2ilayah Ka+upaten;Kota, ))1 Kecamatan, dan /))
$esa;Kelurahan-
Pelaksanaan program di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat 69KMM7 yang
merupakan +agian integral dari pem+angunan kesehatan Provinsi usa Tenggara
9arat dalam mem+erikan jaminan pelayanan kesehatan kepada masyarakat- 9KMM
dituntut untuk mem+erikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar pelayanan
pu+lik yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi usa Tenggara 9arat-
9alai Kesehatan Mata Masyarakat Provinsi usa Tenggara 9arat di +entuk
melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan 5I omor 3(';Menkes;SK;A;(&&&
tanggal )' Mei (&&&, tentang Pem+entukan 9alai- Keputusan Gu+ernur usa
Tenggara 9arat omor /, Tahun (&&) tentang Pelayanan Kesehatan pada 5umah
Sakit %i2a, 9alai la+oratorium Kesehatan dan 9alai Kesehatan Mata Masyarakat-
Surat Keputusan ini diper+aharui dengan Peraturan Gu+ernur usa Tenggara 9arat
'0
'3
omor (' Tahun (&&3 tentang .rganisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
$aerah 6 UPT$ 7 pada $inas $aerah dan Unit Pelaksana Teknis 9adan
6 UPT9 7 pada Inspektorat, 9appeda dan !em+aga Teknis $aerah Provinsi usa
Tenggara 9arat- Sejak tahun (&&8, 9alai Kesehatan Mata Masyarakat Provinsi T9
juga menyediakan pelayanan kesehatan Telinga, #idung dan Tenggorokan 6T#T7-
8-)-) Pengorganisasian dan jumlah ketenagaan
)- .rganisasi 9alai Kesehatan Mata Masyarakat Provinsi usa Tenggara
9arat ditetapkan oleh peraturan Gu+ernur usa Tenggara 9arat
omor: (' tahun (&&3- Struktur .rganisasi UPT$ 9alai Kesehatan
Mata Masyarakat dapat dilihat pada +agan di +a2ah ini-
Gam+ar- )
9agan struktur organisasi UPT$ 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
KEPALA
UPTD
SEKSI
PENUNJANG
SEKSI
PELAYANAN
Ke10:0)
J"!. 2*$%&,0$"1
SUB BAG TATA
USAHA
'/
(- %umlah dan jenis ketenagaan 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
%umlah dan jenis tenaga yang +ekerja di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
tidak mengalami +anyak peru+ahan dari tahun ke tahun- "dapun rincian
jenis dan jumlah tenaga yang ada di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
adalah se+agaimana yang terdapat dalam ta+el +erikut di +a2ah ini-
Ta+el 8-) %umlah dan %enis Ketenagaan di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
tahun (&)(-
Je$,& Te$"%" J*1"' Ke(e#"$%"$
$okter Spesialis Mata
$okter Spesialis T#T
$okter Umum
$okter Gigi
SKM
Pera2at
"nalis
5e,raksionis
S!T"
S!TP
5esiden $okter
(
)
*
)
(
()
)
)
)(
*
)
) PS, ) kontrak dari 5SU
Kota
kontrak
PS
PS
PS
PS
PS
PS
PS
PS
% U M ! " # 8&
8-)-( %umlah Kunjungan Pasien 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
9anyaknya pasien yang +erkunjung untuk mendapat pelayanan kesehatan
mata di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat Provinsi T9 terus meningkat,
pada tahun (&)) jumlah kunjungan se+anyak )0-8(8 sedangkan tahun
(&)( meningkat menjadi )/-&'), rata?rata setiap +ulannya meningkat
*&
se+anyak )-*1& orang pasien dan 0*& orang di antaranya merupakan
pasien +aru 69KMM T9, (&)'7-
Ta+el 8-( %umlah Kunjungan Pasien $i 9alai Kesehatan Mata Masyarakat tahun (&)(
Je$,& Pe$4"),( J*1"' :e# T"'*$ R"("/#"("
Pe#!*1"$
2011 2012 2011 2012
Katarak )- '(' )-**1 ))& )(&,8
Kelainan 5e,raksi '- 31' *-&8) '() ''0,1
Glaukoma 3/ ))1 0 /,0
Trakhoma '( (/ ( (,*
Rerophthalmia & & & &,&
In,eksi Kornea )/* (&) )1 )1,3
=acat Kornea '&8 '1* (8 '&,'
In,eksi Konjungtiva 031 01* 18 1',0
Pterygium dan Pinguecula *)3 */) '* *&-/
Kelainan 5etina )*3 ()3 )( )3,(
KalaGion dan #ordeolum )3' ()3 )8 )3-(
!ain L lain ), *1( ? )() ?
5.2 D,&(#,!*&, K"#")(e#,&(,) Re&:0$6e$ ;A$"1,&,& U$,?"#,"(<
Penelitian pengaruh pekerjaan dan pendidikan pada pasien yang +ero+at di
9alai Kesehatan Mata Masyarakat usa Tenggara 9arat meli+atkan *& pasang
*)
sampel kasus?kontrol- $istri+usi ,rekuensi responden kasus dan kontrol dapat dilihat
pada Ta+el di +a2ah ini-
Ta+el 8-' $istri+usi <rekuensi 5esponden di 9KMM T9-
K"#")(e#,&(,) Re&:0$6e$ J*1"'
;$@>0<
Pe#&e$("&e
Umur
Umur C *& tahun
Umur Q *& tahun
0*
1
/(,8
0,8
Status dia+etes melitus
$ia+etes melitus
Tidak dia+etes melitus
)(
13
)8,&
38,&
5i2ayat penyakit katarak
"da ri2ayat penyakit katarak
Tidak ada ri2ayat penyakit katarak
)1
1*
(&,&
3&,&
Perilaku merokok
Merokok
Tidak merokok
''
*0
*),'
83,3
Pendidikan
Pendidikan rendah
Pendidikan tinggi
8)
(/
1',3
'1,(
Pendapatan
Pendapatan rendah
Pendapatan tinggi
*'
'0
8',3
*1,(
Pekerjaan
9erisiko C * jam di luar gedung
Tidak +erisiko Q * jam di luar
gedung
*3
'(
1&,&
*&,&
%enis kelamin
!aki?laki
Perempuan
'*
*1
*(,8
80,8
Terpapar asap
Terpapar setiap hari
Tidak terpapar setiap hari
10
)'
3',3
)1,(
Terpapar sinar matahari
9erisiko terpapar C * jam
Tidak +erisiko Q * jam
'0
*'
*1,'
8',0
*(
Pada Ta+el 8-' dapat dilihat +ah2a, kelompok umur tertinggi responden ada
pada kelompok umur C *& tahun yaitu /(,8 B, dan hanya 0,8 B yang +erumur Q *&
tahun- Se+anyak 38,&B tidak menderita dia+etes melitus, dan dapat dilihat dari
distri+usi ri2ayat penyakit katarak, 3&B responden tidak memiliki ri2ayat penyakit
katarak-
Pada karakteristik responden yang merokok, *),'B yang merokok dan yang
tidak merokok memiliki presentase yang le+ih tinggi, yaitu se+anyak 83,3B-
Se+agian +esar responden memiliki pendidikan yang rendah 6S$?SMP7 1',3B-
$engan pendidikan yang rendah, +iasanya responden memilih pekerjaan yang tidak
,ormal, antara lain adalah se+agai petani, +uruh, dan pedagang- Pada Ta+el 8-' 1&B
responden +ekerja di luar gedung, di mana +ekerja di luar gedung C * jam memiliki
resiko untuk terjadinya katarak- Pendidikan yang rendah +er+anding lurus dengan
penghasilan yang diperoleh setiap +ulannya, sehingga dapat diketahui +ah2a
ke+anyak responden memiliki penghasilan yang rendah se+anyak 8',3B-
$ilihat dari presentase jenis kelamin, 80,8B responden memiliki jenis
kelamin perempuan, dan laki?laki *(,8B- 5esponden yang setiap hari terpapar dengan
asap memiliki presentasi yang sangat tinggi yaitu 3',3 B, sedangkan yang tidak
setiap hari terpapar asap se+anyak )1,( B- Paparan asap yang dialami oleh responden
+er+eda?+eda antara responden satu dengan yang lain, intensitas paparan juga
+er+eda-
*'
Paparan sinar matahari yang dialami oleh responden, di mana responden yang
+erisiko C * jam terpapar sinar matarahari adalah *1,' B, sedangkan yang tidak
+erisiko Q * jam terpapar sinar matahari se+anyak 8',0 B-
5.7 A$"1,&,& B,?"#,"(
"nalisis +ivariat digunakan untuk mengetahui hu+ungan masing?masing
varia+el +e+as 6,aktor risiko7 terhadap varia+el terikat 6kejadian katarak7-
Ta+el 8-* Ta+el distri+usi ,aktor risiko katarak +erdasarkan pasangan kasus? kontrol
pada pasien yang +ero+at di 9KMM T9-
<aktor risiko %umlah pasangan .5
6/8B=I7
P
Kasus M
Kontrol M
Kasus M
Kontrol S
Kasus S
Kontrol M
Kasus S
Kontrol S
Status dia+etes
militus
) 0 ' (/ (,''
6&,8'?)',/37
&,'*'3
5i2ayat
penyakit katarak
* 8 ' (3 ),11
6&,'(?)&,0'7
&,0(11
Perilaku
merokok
)' ' * (& &,08
6&,)&?*,*'7
),&&&&
Pendidikan )8 (& ) * (&
6',)/?3(3,/87
Q&,&&&)
Pendapatan )( )3 ) / )3
6(,3*?0*/,/17
Q&,&&&)
Pekerjaan )( (( ( * ))
6(,0&?/1,8&7
Q&,&&&)
Paparan asap (3 3 ' ) (,11
6&,1*?)8?1&7
&,((11
Sinar matahari )( )( ) )8 )(
6),00?8)(,/07
&,&&'*
**
"nalisis +ivariat digunakan untuk mengetahui hu+ungan masing?masing
varia+el +e+as 6,aktor risiko7 terhadap varia+el terikat 6kejadian katarak7 pada pasien
yang +ero+at di 9KMM T9- Ta+el 8-* menunjukkan +ah2a ada 0 pasangan di
mana kasus positi, 6M7 dia+etes melitus dan kontrol negati, 6L7 dia+etes melitus,
sedangkan ' pasang kasus yang negati, 6L7 dia+etes melitus dan kontrol 6M7 dia+etes
melitus- #asil uji statistik menunjukkan nilai pD&,'* .5D(,''F /8B=ID&,8'?)',/3,
maka dapat disimpulkan +ah2a ,aktor risiko dia+etes melitus tidak ter+ukti secara
statistik terhadap kejadian katarak-
#u+ungan antara ri2ayat penyakit katarak dengan terjadinya katarak adalah
ada 8 pasang kasus yang memiliki ri2ayat penyakit katarak sedangkan kontrolnya
tidak memiliki ri2ayat penyakit katarak, se+aliknya ada ' pasang kasus tidak
memiliki ri2ayat penyakit katarak, dan kontrolnya memiliki ri2ayat penyakit
katarak- Uji statistik menunjukkan nilai pD&,0(, .5D),11F /8B=ID&,'(?)&,0',
ri2ayat penyakit keturunan tidak ter+ukti secara statistik menjadi ,aktor risiko
terhadap terjadinya katarak-
$apat dilihat pada Ta+el 8-* +ah2a ' pasang kasus yang merokok dan
kontrolnya tidak merokok, sedangkan ada * pasang kasus tidak merokok dan
kontrolnya merokok- #asil uji statistik menunjukkan nilai pD),&&&&, .5D&,08F
/8B=ID&,)&?*,*'- Secara statistik merokok tidak ter+ukti menjadi ,aktor risiko
terhadap terjadinya katarak-
*8
Aaria+el yang memiliki nilai .5 tinggi adalah pendidikan 6.5D(&7, terdapat
(& pasang kasus yang memiliki pendidikan rendah dan kontrolnya memiliki
pendidikan yang tinggi, se+aliknya ada ) pasang kasus +erpendidikan tinggi dan
kontrolnya +erpendidikan rendah- #asil uji statistik menunjukkan nilai pQ&,&&&),
.5D(&F /8B=ID',)/?3(3,/8 6signi,ikan7 atau ada hu+ungan yang +ermakna antara
pendidikan rendah dengan kejadian katarak- Secara statistik, pendidikan yang rendah
merupakan ,aktor risiko untuk terjadinya katarak (& kali le+ih +esar dari pada yang
+erpendidikan tinggi-
Pengaruh pendapatan dengan kejadian katarak, dapat dilihat +ah2a ada )3
pasang kasus yang memiliki pendapatan yang rendah, dan kontrolnya memiliki
pendapatan yang tinggi sedangkan ) pasang kasus memiliki pendapatan yang tinggi,
dan kontrolnya memiliki pendapatan yang rendah- #asil uji statistik menunjukkan
nilai pQ&,&&&), .5D)3F /8B=ID(,3*?0*/,/1, ada hu+ungan yang +ermakna antara
pendapatan rendah pada responden dengan kejadian katarak- maka dapat
disimpulkan +ah2a pendapatan rendah merupakan ,aktor risiko untuk terjadinya
katarak- 5esponden yang mempunyai pendapatan rendah mempunyai risiko )3 kali
untuk menderita atarak di+andingkan dengan responden +erpendapatan tinggi-
Pekerjaan di luar gedung C * jam +erisiko katarak dan Q * jam di luar gedung
tidak +erisiko, ada (( pasang kasus memiliki pekerjaan yang +erisiko, dan kontrolnya
tidak +erisiko, sedangkan ada ( pasang kasus yang tidak +erisiko, kontrolnya
+erisiko- #asil uji statistik menunjukkan nilai pQ&,&&&), .5D))F /8B=ID (,0&?/1,8&
6signi,ikan7 atau ada hu+ungan yang +ermakna antara pekerjaan C * jam di luar
*1
ruangan dengan kejadian katarak- Maka dapat disimpulkan +ah2a secara statistik
pekerjaan C * jam di luar ruangan merupakan ,aktor risiko untuk terjadinya katarak-
5esponden yang pekerjaannya C * jam di luar gedung mempunyai risiko )) kali
untuk terjadi katarak di+andingkan dengan responden yang pekerjaannya Q * jam di
luar gedung-
$ilihat dari paparan asap, ada 3 pasang kasus yang setiap hari terpapar asap,
sedangkan kontrolnya tidak setiap hari terpapar asap, se+aliknya ada ' pasang kasus
yang tidak terpapar asap setiap hari tetapi kontrolnya terpapar asap setiap hari- #asil
uji statistik dengan menunjukkan nilai pD&,((11, .5D(,11F /8B=ID&,1*?)8,1&-
Secara statistik paparan asap tidak ter+ukti menjadi ,aktor risiko terhadap terjadinya
katarak-
"pa+ila terpapar sinar matahari C * jam maka dikatakan +erisiko dan Q * jam
tidak +erisiko, pada Ta+el 8-* dapat dilihat +ah2a ada )( pasang kasus yang +erisiko
6C * jam7 dan kontrolnya tidak +erisiko, dan se+aliknya ) pasang kasus tidak +erisiko,
kontrolnya +erisiko- #asil uji statistik menunjukkan nilai pD &,&&'*, .5D)(F
/8B=ID),00?8)(,/0, ada hu+ungan yang +ermakna secara statistik antara paparan
sinar matahari A * jam dengan kejadian katarak- 5esponden yang C * jam terpapar
sinar matahari mempunyai risiko )( kali untuk terjadi katarak di+andingkan dengan
responden Q * jam terpapar sinar matahari-
5.4 A$"1,&,& M*1(,?"#,"(
*0
"nalisis multivariat digunakan untuk mengetahui ,aktor risiko setelah
dikendalikan e,ek varia+el lainnya dengan melihat nilai Odds3Ratio yang tertinggi
dan +esarnya pengaruh seluruh ,aktor risiko penye+a+ terjadinya katarak pasien yang
+ero+at di 9KMM usa Tenggara 9arat-
Ta+el 8-8 #asil analisis multivariat ,aktor risiko terjadinya katarak pada pasien yang
+ero+at di 9KMM T9-
Aaria+el .5 /8B=I P
!o2er Upper
pendidikan (8 ),/1 ''1,1) &,&)'
pekerjaan )' ),0) ))',(8 &,&)*
Ta+el di atas diketahui +ah2a ada dua varia+el yang +erperan terhadap
terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
usa Tenggara 9arat, yakitu: ,aktor risiko pendidikan, dan ,aktor risiko pekerjaan-
$ari ke dua ,aktor risiko terse+ut, secara statistik pendidikan rendah dapat
meningkatkan terjadinya katarak se+esar (8 kali di+andingkan dengan yang memiliki
pendidikan tinggi- Sementara pekerjaan di luar gedung C * jam secara statistik dapat
meningkatkan terjadinya katarak )' kali di+andingkan dengan pekerjaan Q * jam di
luar gedung-
BAB VI
PEMBAHASAN
Kejadian katarak di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat 69KMM7 usa
Tenggara 9arat setiap tahunnya mengalami peningkat, dari da,tar kunjungan yang
tercatat pada register, kejadian katarak pada tahun (&)( se+anyak )/-&'), sedangkan
pada tahun (&)) kejadian katarak se+anyak )0-8(8, rata?rata setiap +ulannya
meningkat se+anyak )-*1& orang pasien dan 0*& merupakan pasien +aru- "da
+e+erapa ,aktor risiko yang dicurigai se+agai ,aktor penye+a+ terjadinya katarak
antara lain, paparan sinar matahari, paparan asap, status dia+etes melitus, ri2ayat
penyakit katarak, pekerjaan, pendapatan, pendidikan, dan perilaku merokok- Untuk
varia+el umur dan jenis kelamin tidak merupakan ,aktor risiko karena se+elumnya
kedua varia+el terse+ut sudah dipasangkan 6matching7 antara kasus 6katarak7 dan
kontrol 6tidak katarak7- Pengam+ilan data dilakukan dengan menggunakan
2a2ancara kuesioner, yang terle+ih dahulu sudah dicocokkan dengan data register-
6.1 2")(0# #,&,)0 :e$6,6,)"$ (e#'"6": (e#8"6,$4" )"("#")
#asil penelitian menunjukkan +ah2a ada (& pasang kasus +erpendidikan
rendah dan kontrolnya +erpendidikan tinggi, hanya ada ) pasang kasus yang memiliki
pendidikan yang tinggi dan kontrolnya +erpendidikan rendah- #asil uji statistik pada
analisis multivariat, menunjukkan nilai pD&,&)', .5D(8F /8B=ID),/1?''1,1),
6signi,ikan7 atau ada hu+ungan yang +ermakna antara pendidikan dengan kejadian
katarak, maka dapat disimpulkan +ah2a pendidikan rendah merupakan ,aktor risiko
*3
*/
untuk terjadinya katarak- 5esponden yang +erpendidikan rendah mempunyai risiko
(8 kali untuk terjadi katarak di+andingkan dengan responden perpendidikan tinggi-
5esponden dengan pendidikan rendah dikelompokkan mulai dari responden
yang tidak sekolah sampai lulusan SMP, sedangkan responden yang +erpendidikan
tinggi dikelompokan dari lulusan SM" sampai perguruan tinggi-
$engan menggunakan metode yang sama, hasil ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Pujiyanto 6(&&*7 yang mengatakan +ah2a dari +e+erapa
pengamatan survei di masyarakat diperoleh prevalensi katarak le+ih tinggi pada
kelompok yang +erpendidikan rendah- Tingkat pendidikan dapat mempengaruhi
status sosial ekonomi termasuk pekerjaan dan status giGi, pada penelitian ini
responden yang memiliki pendidikan rendah se+agian +esar +ekerja se+agai petani-
Penelitian lain yang dilakukan oleh Eche+iri, dkk 6(&)&7 menye+utkan +ah2a risiko
katarak sangat terkait pada responden dengan pendidikan yang rendah, di mana
responden yang +erpendidikan mempunya risiko (,*( kali menderita katarak-
Pendidikan yang rendah pada masyarakat juga akan +erdampak pada tidak
adanya pemahaman dan kesadaran akan penyakit katarak terse+ut, ditam+ah lagi
dengan sangat kurangnya in,ormasi atau penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga
kesehatan- $ari +e+erapa 2a2ancara dengan responden, rata?rata responden
mengatakan tidak pernah ada penyuluhan yang dilakukan oleh petugas kesehatan,
sehingga masyarakat yang memiliki pendidikan yang rendah tidak +isa memahami
secara dini munculnya tanda?tanda penyakit katarak terse+ut-
8&
6.2 2")(0# #,&,)0 :e)e#8""$ (e#'"6": (e#8"6,$4" )"("#")
Aaria+el ke dua yang +erperan dalam dalam penelitian ini adalah pekerjaan-
$ari hasi penelitian diperoleh hasil +ah2a ada (( pasang kasus yang pekerjaannya
+erisiko C * jam di luar gedung dan kontrolnya tidak +erisiko, sedangkan ada (
pasang kasus yang pekerjaannya tidak +erisiko Q * jam di luar gedung kontrolnya
+erisiko- #asil uji statistik pada analisis multivariat menunjukkan nilai pD&,&)*,
.5D)'F /8B=ID),0)?))',(8, ada hu+ungan yang +ermakna antara pekerjaan di luar
gedung dengan kejadian katarak, maka dapat disimpulkan +ah2a pekerjaan di luar
gedung merupakan ,aktor risiko untuk terjadinya katarak- 5esponden yang
pekerjaannya +erisiko C * jam di luar gedung mempunyai risiko )' kali untuk terjadi
katarak di+andingkan dengan responden pekerjaannya tidak +erisiko Q * jam di luar
gedung-
Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian Sinha, dkk 6(&&/7 yang
menye+utkan ada pengaruh yang +ermakna antara tingkat kematangan katarak senilis
dengan pekerjaan- $alam penelitiannya, Sinha menye+utkan +ah2a, pekerjaan
responden yang +erada di luar gedung memiliki tingkat kematangan katarak
sekitar 1(B di+anding dengan responden pada kelompok pekerja di dalam gedung
yaitu sekitar *)-/B-
9erdasarkan hasil 5iakesdas 6(&&07 +e+erapa pekerjaan yang cukup +erisiko
untuk terjadinya katarak di antaranya adalah petani, +uruh dan nelayan- #al ini
sejalan dengan pekerjaan responden pada saat penelitian, responden ke+anyakan
8)
memiliki pekerjaan sa+agai petani, +uruh, dan pedagang keliling, jenis pekerjaan
yang +erada di luar gedung dikaitkan dengan paparan sinar ultraviolet langsung-
"pa+ila dalam 2aktu yang lama +ekerja di luar gedung dan terpapar sinar matahari,
akan sangat +er+ahaya karena radiasi sinar 'ltraviolet dari matahari akan diserap oleh
lensa, sehingga akan menye+a+kan lensa menjadi keruh 6Tamsuri, (&&*7- Masuknya
radiasi sinar 'ltraviolet secara langsung ke dalam mata dapat dikurangi dengan
menggunakan alat pelindung diri seperti topi saat +ekerja di luar gedung- 9ahaya
akan sinar ultaviolet ini +elum +anyak diketahui oleh responden yang, sehingga perlu
diadakannya penyuluhan atau promosi kesehatan untuk menggunakan alat pelindung
diri saat +erada di luar gedung
6.7 2")(0# #,&,)0 :e$6":"("$ (e#'"6": (e#8"6,$4" )"("#")
$ilihat dari pendapatan responden, hasil penelitian menunjukkan +ah2a
terdapat )3 pasang kasus yang memiliki pendapatan rendah dan kontrolnya
+erpendapatan tinggi, se+aliknya hanya ) pasang kasus yang memiliki pendapatan
yang tinggi dan kontrolnya +erpendapatan rendah - #asil uji statistik pada analisis
+ivariat menunjukkan nilai pQ&,&&&), .5D)3F /8B=ID(,3*?0*/,/1, ada hu+ungan
yang +ermakna antara pendapatan yang rendah pada responden dengan kejadian
katarak- Sehingga dapat disimpulkan +ah2a pendapatan rendah merupakan ,aktor
risiko untuk terjadinya katarak- 5esponden yang mempunyai pendapatan rendah
+erisiko )3 kali untuk terjadi katarak di+andingkan dengan responden +erpendapatan
tinggi-
8(
Pendapatan masyarakat yang rendah tidak terlepas dari pendidikan yang rendah
pula, pada umumnya dengan pendidikan yang rendah responden memiliki pekerjaan
di+idang in,ormal yaitu se+agai petani dan +uruh, di mana ke dua jenis pekerjaan ini
pengasilan yang didapatkan kadang tidak tentu, sehingga dengan pendapatan yang
rendah responden tidak mampu untuk memenuhi ke+utuhan asupan nutrisi sehingga
rentan mengalami +er+agai penyakit, salah satunya adalah terkena katarak-
Pada saat pengam+ilan sampel, 8',3B yang +erkunjung ke 9alai Kesehatan
Mata Masayarakat T9 adalah dari golongan ekonomi rendah, sedangkan
masyarakat yang +erasal dari golongan ekonomi tinggi le+ih memilih untuk
+erkunjung ke rumah sakit atau klinik s2asta yang memiliki sarana dan prasarananya
le+ih lengkap, karena masyarakat dari golongan ekomoni tinggi le+ih mampu untuk
mem+iayai kesehatannya-
$engan menggunakan metode yang sama dengan penelitian yang dilakukan
oleh Pujiyanto 6(&&*7 juga menerangkan +ah2a tingkat pendapatan rendah 6Q 8&&
ri+u tiap +ulan7 mem+erikan pengaruh yang +ermakna, dengan nilai pD&,&' dengan
tingkat risiko ( kali lipat di+andigkan dengan su+jek yang +erpenghasilan tinggi 6P
8&& ri+u tiap +ulan7- Setelah menderita katarak, responden dengan pendapatan yang
rendah tidak dapat menjangkau +iaya operasi yang mahal, selain itu juga jarak ke
tempat pelayanan kesehatan menjadi penghalang +agi masyarakat dengan pendapatan
rendah sehingga pengo+atan katarak tidak menjadi ke+utuhan yang utama-
6.4 2")(0# #,&,)0 :":"#"$ &,$"# "("'"#, (e#'"6": (e#8"6,$4" )"("#")
8'
E,ek dari terpapar sinar matahari secara terus menerus dalam 2aktu yang
lama akan menye+a+kan keruhnya lensa mata, hal ini dapat menye+a+kan katarak
jenis kortikal 6Tana dkk-, (&&17- Sinar 'ltraviolet yang +erasal dari sinar matahari
akan diserap oleh protein lensa sehingga dapat menim+ulkan reaksi ,otokimia, reaksi
ini akan mempengaruhi struktur protein yang ada pada lensa mata, keadaan inilah
yang kemudian menye+a+kan terjadinya katarak 6Pujiyanto, (&&*7-
#asil penelitian ini menunjukkan +ah2a paparan sinar matahari mempunyai
hu+ungan yang +ermakna dengan kejadian katarak, ada )( pasang responden kasus
yang C * jam terpapar sinar matahahari 6+erisiko7 dan kontrolnya tidak +erisiko,
sedangkan hanya ) pasang kasus responden yang Q * jam terpapar sinar matahari
6tidak +erisiko7 dan kontrolnya +erisiko- #asil uji statistik pada analisis +ivariat
menunjukkan nilai pD&,&&'*, .5D)(F /8B=ID),00?8)(,/0, ada hu+ungan yang
+ermakna antara paparan sinar matahari dengan kejadian katarak- maka dapat
disimpulkan +ah2a paparan sinar matahari merupakan ,aktor risiko untuk terjadinya
katarak- 5esponden yang C * jam terpapar sinar matahari mempunyai risiko )( kali
untuk terjadi katarak di+andingkan dengan responden Q * jam terpapar sinar
matahari- #asil penelitian ini diperkuat dengan 5iskesdas 6(&&07 yang
memperlihatkan hasil +ah2a Provinsi usa Tenggara Timur memiliki kejadian tinggi
menderita katarak 6(3,)B7- Seperti yang telah diketahui +ah2a Provinsi usa
Tenggara Timur adalah daerah yang intensitas paparan sinar mataharinya yang tinggi-
Penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
4ahyudi, dkk 6(&)'7 yang mengatakan +ah2a responden pada kelompok yang
8*
+ertempat tinggal di daerah pantai dengan tingkat kejadian katarak persentasenya
le+ih tinggi 61)B7 di+anding yang +ertempat tinggal di daerah pegunungan yaitu
sekitar 6'1B7-
6.5 2")(0# #,&,)0 :":"#"$ "&": (e#'"6": (e#8"6,$4" )"("#")
Pada varia+el paparan asap terdapat 3 pasang kasus yang setiap hari terpapar
asap sedangkan kontrolnya tidak setiap hari terpapar, dan ' pasang kasus yang tidak
setiap hari terpapar asap tetapi kontrolnya terpapar asap, hasil uji statistik
menunjukkan nilai PD&,((11, .5D(,11F /8B=ID&,1*?)8,1&- Secara statistik paparan
asap tidak ter+ukti menjadi ,aktor risiko terjadinya katarak-
$alam penelitian yang dilakukan oleh Suparlan 6(&&/7 menye+utkan +ah2a
intensitas paparan asap dapur dapat menye+a+kan kejadian katarak ' kali lipat- Pada
penelitianya Suparlan menggunakan responden i+u?i+u yang memasak di dalam
ruangan, dengan jumlah sampel se+anyak (*3, dan matching umur, penelitian
di,okuskan melihat varia+el intensitas paparan asap dapur, +ahan +akar memasak,
dan ventilasi memasak- #asil penelitian terse+ut menerangkan +ah2a ,aktor risiko
untuk terjadinya katarak pada perempuan yang memasak dalam ruangan adalah
intensitas paparan asap dapur dengan lama memasak sekitar * jam-
Per+edaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh peneliti terdahulu adalah,
dalam penelitian ini jenis paparan asap le+ih +eragam yaitu asap kayu +akar dari i+u
yang memasak, asap rokok dan asap kendaraan- Sampel tidak hanya dari i+u?i+u saja,
tetapi dari semua jenis kelamin- %umlah sampel se+anyak *& pasang sampel yang
dipasangkan 6matching) +erdasarkan umur dan jenis kelamin- Pada penelitian ini
88
intensitas paparan asap le+ih rendah apa+ila di+andingkan dengan penelitian
terdahulu, yaitu sekitar )?( jam, 2alaupun rata?rata dapur responden +erada di dalam
rumah, tetapi sudah memiliki ventilasi yag cukup +agus- Selain itu juga sudah +anyak
i+u?i+u yang menggunakan kompor gas untuk memasak, +egitu juga dengan asap
rokok, ke+anyakan responden terpapar asap rokok pada saat merokok saja, sedangkan
untuk asap kendaraan +ermotor, pada saat di jalan responden sudah memakai helm
dengan kaca pelindung- Sehingga dapat dikaitkan +ah2a dengan durasi terpapar asap
yang 2aktunya pendek dapat mengurangi risiko terjadinya katarak-
#al ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Tana, dkk 6(&&/7
mengungkapkan +ah2a +erdasarkan jenis +ahan +akar yang dipakai, diperoleh +ah2a
proporsi katarak paling rendah pada responden yang menggunakan gas- #al ini
dijelaskan +ah2a, +erdasarkan etiologi katarak, asap yang dihasilkan pada saat
memasak merupakan ,aktor yang dapat menye+a+kan terjadinya katarak- penggunaan
+ahan +akar gas menghasilkan asap yang relati, rendah di+andingkan dengan
menggunakan kayu +akar, sehingga jumlah asap yang relati, rendah juga dapat
mengurangi risiko terjadinya katarak-
81
6.6 2")(0# #,&,)0 6,"!e(e& e1,(*& (e#'"6": (e#8"6,$4" )"("#")
$ia+etes melitus merupakan salah satu penyakit yang prevalensinya terus
mengalami peningkatan di dunia, seseorang yang menderita dia+etes melitus tidak
dapat menghasilkan insulin yang cukup di dalam tu+uhnya, sehingga dapat
menye+a+kan gula darah yang meningkat secara terus menerus, hal ini terjadi pada
seseorang yang memiliki dia+etes tidak terkontrol 6Suiraoka, (&)(7-
$iagnosis klinis dia+etes melitus dapat dilihat dari +e+erapa tanda?tanda, di
antaranya adalah sering kencing, cepat lapar, sering haus, lemas, +erat +adan
menurun, gatal?gatal, mata ka+ur, impotensia pada laki?laki, dan sering kesemutan-
Gejala ini dikuatkan dengan pemeriksaan la+oratorium yang menunjukan hasil gula
darah se2aktu P(&&mg;dl dan gula darah puasa 6tidak ada masukan makanan atau
kalori sejak )& jam terakhir7 adalah P)(1mg;dl 69ustam, (&&07-
$ia+etes melitus dapat menye+a+kan +er+agai macam penyakit komplikasi,
salah satunya adalah katarak, hal ini terjadi karena adanya peningkatan enGim aldose
red'!tase, lama?kelamaan peningkatan enGim ini dapat menye+a+kan kekeruhan
terhadap lensa dan menim+ulkan katarak 6PollreisG dan Er,urth, (&)&7-
Penelitian yang dilakukan oleh Kim dan Kim 6(&&17 menye+utkan +ah2a
lamanya mengalami dia+etes melitus adalah ,aktor risiko terpenting untuk terjadinya
katarak, seseorang yang telah mengalami dia+etes melitus selama 8 tahun dapat
meningkatkan terjadinya katarak- selain lama 2aktu mengalami dia+etes melitus,
kontrol gula darah yang kurang +aik juga sangat +erperan-
80
5iGka2ati, dkk 6(&&17, dalam hasil penelitiannya menye+utkan +ah2a dengan
menggunakan korelasi lamda dan jumlah sampel 0& sampel menerangkan +ah2a ada
hu+ungan antara dia+etes militus dengan kejadian katarak 6pD&,&''7 dengan kekuatan
korelasi sedang 6rD&,*&&7 dan nilai ini .5 adalah 0,)(8 6/8B=ID (,(*&?((,11&7-
Penelitian lain yang dilakukan oleh >ulianti 6(&&37, dengan menggunakan metode
cross sectional menye+utkan +ah2a ada hu+ungan yang +ermakna antara ri2ayat
dia+etes melitus degan diagnosis katarak jenis senil dengan nilai pQ&,&&&)-
Pada penelitian ini hasil uji statistik antara ,aktor risiko dia+etes melitus
dengan katarak menunjukkan nilai .5D(, ''F /8B=I &,8'?)',/3, ''pD&,'*'3-
Seseorang yang menderita dia+etes cenderung memiliki risiko (,'' kali untuk katarak
di+andingkan dengan yang tidak menderita dia+etes melitus, tetapi dalam penelitian
ini dia+etes melitus tidak ter+ukti secara statistik-
Per+edaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh 5iGka2ati,
dkk 6(&&17 adalah, pada penelitian ini menggunakan metode kasus?kontrol
+erpasangan dengan jumlah sampel yang sedikit 6*& pasang sampel7- $isamping itu
juga status dia+etes melitus didapatkan hanya pada 2a2ancara, sehingga
kemungkinan terjadinya recall isa pada responden- Pada penelitian ini, lamanya
responden menderita dia+etes melitus +aru satu tahun, dan rutin mengonsumi o+at
untuk mengontrol kadar gula darahnya- Sehingga apa+ila dikaitkan dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Kim dan Kim 6(&&17, dengan melihat lamanya
menderita dia+etes melitus dan mengunsumsi o+at, maka dalam penelitian ini dapat
dijelaskan +ah2a dia+etes melitus tidak ter+ukti menjadi ,aktor risiko katarak-
83
Kelemahan lain dalam penelitian ini adalah tidak terlalu menggali in,ormasi tentang
dia+etes melitus yang diderita responden, 2a2ancara hanya menekankan pada +erapa
lama responden menderita dia+etes melitus tanpa melihat hasil pemeriksaan
la+oratorium-
6.= 2")(0# #,&,)0 #,5"4"( :e$4"),( )"("#") (e#'"6": (e#8"6,$4" )"("#")
Katarak yang +erhu+ungan dengan kelainan genetik, etiologinya masih +elum
jelas, karena sampai saat ini masih diteliti untuk menemukan gen mana yang paling
+erperan dalam terjadinya katarak yang +erkaitan dengan ri2ayat keturunan- Katarak
yang dise+a+kan karena ri2ayat keturunan dikaitkan juga dengan pengaruh
lingkungan luar yang dapat menye+a+kan peru+ahan genetik dalam tu+uh seseorang
6ational Institutes ., #ealth, (&&'7-
#asil uji statistik antara ,aktor ri2ayat prnyakit dengan katarak menunjukkan
nilai pD&,0(11, .5D),11 F /8B=ID&,'(?)&,0', secara statistik tidak ter+ukti ri2ayat
keturunan dapat meningkatkan katarak-- Penelitian ini +er+eda dengan pernyataan
yang diungkapkan oleh Tana, dkk 6(&&17 mengatakan +ah2a katarak yang
dise+a+kan oleh keturunan sering terjadi, kadang?kadang terjadi se+agai aki+at dari
in,eksi ru+ella pada i+u di masa kehamilan trimester pertama-
Pada penelitian ini jumlah responden yang menjadi sampel penelitian hanya ada
(&B yang memiliki ri2ayat penyakit katarak, sedangkan 3&B tidak ada memiliki
ri2ayat penyakit katarak- $engan jumlah sampel yang sedikit, dan menggunakan
teknik pangam+ilan sampel dengan cara consec'tive sam-ling menye+a+kan
gam+aran ,aktor risiko ri2ayat penyakit katarak terhadap terjadinya katarak tidak
8/
dapat diketahui dengan pasti- Selain itu juga, pada penelitian ini tidak melakukan
pemeriksaan genetik, karena katarak yang +erkaitan dengan ri2ayat penyakit katarak,
memerlukan pemeriksaan genetik-
Seperti yang diketahui +ah2a gen dalam diri seseorang ada yang +ersi,at
dominan dan resesi,, apa+ila gen katarak yang le+ih dominan maka seseorang
terse+ut +isa menderita katarak, tetapi apa+ila gen katarak +ersi,at resesi, pada
seseorang, maka orang terse+ut memang menderita katarak tetapi tidak muncul-
Selain itu, untuk menyelidiki antara ri2ayat penyakit katarak dengan terjadinya
katarak juga harus melihat hu+ungan Pedegree 6penelurusan dilihat dari generasi7,
sehingga katarak yang dise+a+kan oleh ri2ayat keturunan memang sangat sulit untuk
diketahui dengan pasti- Pemeriksaan genetik secara pasti, +iasanya juga +erkaitan
dengan usia dan dipicu oleh penyakit penyerta yang lainnya- Sehingga dengan
menggali in,ormasi dari 2a2ancara saja sulit untuk memastikan apakah responden
yang menjadi sampel memang +enar menderita katarak yang dise+a+kan oleh ri2ayat
keturunan katarak-
6.> 2")(0# #,&,)0 :e#,1")* e#0)0) (e#'"6": (e#8"6,$4" )"("#")
Selain dia+etes melitus dan keturunan, merokok juga termasuk ,aktor risiko
yang +erpengaruh terhadap terjadinya katarak- Merokok merupakan salah satu
ke+iasaan yang akan mem+erikan +anyak dampak negati, terhadap kesehatan, asap
rokok yang mengandung radikal +e+as dapat menye+a+kan peru+ahan molekul
protein sehingga dapat menim+ulkan kerusakan jaringan-
1&
$ari hasil penelitian diperoleh hasil +ah2a ada ' pasang kasus merokok dan
kontrolnya tidak merokok, sedangkan * pasang kasus tidak merokok kontrolnya
merokok- #asil uji statistik dengan menunjukkan nilai pD),&&&&, .5D&,08 F /8B=ID
&,)&?*,*', merokok mempunyai risiko se+esar &,08 untuk terjadinya katarak, tetapi
secara statistik dalam penelitian ini merokok tidak ter+ukti menjadi ,aktor risiko
terjadinya katarak-
Penelitian dengan menggunakan metode yang +er+eda 6cross3sectional7 yang
dilakukan oleh 4ahyudi dan 5inayati 6(&)'7 menunjukkan +ah2a ada hu+ungan
yang +ermakna antara tingkat kematangan katarak dengan perilaku merokok
responden- 5esponden pada kelompok merokok memiliki persentase le+ih tinggi
61)B7 di+andingkan dengan responden pada kelompok yang tidak merokok 6'1B7-
Pada penelitian lain yang dilakukan oleh $armadi 6(&&07 dengan menggunakan
metode kasus?kontrol menjelaskan +ah2a merokok dapat meningkatkan terjadinya
katarak se+esar (,(3 kali di+andingkan dengan yang tidak merokok-
Per+edaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh 4ahyudi dan
5inayati 6(&)'7 adalah, pada penelitian ini distri+usi responden yang merokok dan
yang tidak merokok terse+ar merata antara kasus dan kontrol, sehingga tidak terlihat
per+edaan mengenai ,aktor risikonya-- Teknik pengam+ilan sampel dan tempat
pengam+ilan sampel juga +erperan dalam menentukan hasil penelitian, dengan
menggunakan teknik consec'tive sam-ling ternyata mem+erikan hasil yang tidak
ter+ukti secara statistik antara merokok dengan kejadian katarak- dilihat dari tempat
pengam+ilan sampel, sesuai dengan hasil 5iskesdas T9 6(&&07 mengutarakan
1)
+ah2a di Provinsi T9 setengah penduduknya tidak merokok, yang terdiri dari
mantan perokok ),/B dan +ukan perokok 13B 65iskesdas T9, (&&07- %adi untuk
daerah T9 perilaku merokok tidak ter+ukti secara statistik meningkatkan kejadian
katarak-
6.9 Ke(e#!"("&"$ :e$e1,(,"$
Pada +e+erapa varia+el terdapat per+edaan dengan penelitian terdahulu,
sehingga +e+erapa varia+el yang +erdasarkan teori seharusnya ter+ukti menjadi
,aktor risiko, tetapi dalam penelitian ini varia+el terse+ut tidak ter+ukti secara statistik
menjadi ,aktor risiko katarak- $ia+etes melitus adalah salah satu ,aktor risiko untuk
terjadinya katarak, tetapi dalam penelitian ini tidak ter+ukti secara statistik terhadap
terjadinya katarak, hal ini dise+a+kan karena pada saat pengam+ilan sampel
responden yang dia+etes melitus tidak melihat hasil la+oratorium, proses
pengam+ilan sampel dengan 2a2ancara hanya +erdasarkan pada +erapa lama
terkena dia+etes melitus dan apakah mengonsumsi o+at?o+atan untuk mengontrol
kadar gula darahnya- Sehingga tidak dapat di tetapkan secara pasti apakah sampel
yang diam+il +enar dia+etes melitus apa tidak-
Keter+atasan lain dalam penelitian ini adalah menggunakan sampel yang kecil
yaitu, *& pasang kasus?kontrol- Pada penelitian dapat dilihat ada +e+erapa varia+el
yang memiliki nilai .5 yang sangat tinggi dan rentang =I yang terlalu +esar, hal ini
dipengaruhi oleh penggunaan sampel penelitian yang kecil- terdapat recall ias
pertanyaan pada saat melakukan 2a2ancara dengan responden- Pengam+ilan sampel
secara consec'tive sam-ling dan penelitian hanya dilakukan di 9alai Kesehatan
1(
Masyarakat, tidak di populasi masyarakat, hal ini dirasakan kurang me2akili
gam+aran kejadian katarak secara keseluruhan- Selain itu kemungkinan "danya
seleksi +ias di mana orang?orang yang +erkunjung ke 9KMM se+agian +esar secara
alami sudah terseleksi, rata?rata yang +erkunjung dari masyarakat tingkat ekomoni
rendah, sedangkan yang memiliki tingkat ekomomi tinggi le+ih memilih ,asilitas
yang le+ih lengkap--
BAB VII
SIMPULAN DAN SARAN

=.1 S,:*1"$
$ari hasil analisis dan pem+ahasan penelitian ini, dapat ditarik +e+erapa
kesimpulan se+agai +erikut-
)- Pendidikan responden yang rendah merupakan ,aktor risiko terhadap
terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata
Masyarakat T9- Pada analisis multivariat, responden yang +erpendidikan
rendah mempunyaai risiko (8 kali untuk terjadi katarak di+andingkan
dengan responden yang +erpendidikan tinggi-
(- Pekerjaan di luar gedung merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya
katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
T9- Pada analisis multivariat, ,aktor pekerjaan di luar gedung C * jam
mempunyai risiko )' kali untuk terjadi katarak di+andingkan dengan
responden yang pekerjaannya tidak +erisiko Q * jam di luar-
'- Pendapatan rendah merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya katarak
pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat T9- Pada
analisis +ivariat, ,aktor pendapatan responden yang rendah mempunyai
risiko )3 kali untuk terjadinya katarak di+andingkan dengan responden
+erpendapatan tinggi-
1(
1'
*- Paparan sinar matahari C * jam merupakan ,aktor risiko terhadap terjadinya
katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
T9- Pada analisis +ivariat, responden yang C * jam terpapar sinar
matahari mempunyai risiko )( kali untuk terjadi katarak di+andingkan
dengan responden yang Q * jam terpapar sinar matahari-
8- Paparan asap tidak ter+ukti secara statistik menjadi ,aktor risiko terhadap
terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata
Masyarakat T9-
1- $ia+etes melitus tidak ter+ukti secara statistik menjadi ,aktor risiko
terhadap terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan
Mata Masyarakat T9-
0- 5i2ayat penyakit katarak tidak ter+ukti secara statistik menjadi ,aktor
risiko terhadap terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai
Kesehatan Mata Masyarakat T9-
3- Perilaku merokok tidak ter+ukti secara statistik menjadi ,aktor risiko
terhadap terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan
Mata Masyarakat T9-
=.2 S"#"$
1*
Mengacu pada hasil penelitian dan pem+ahasan dalam penelitian ini, dapat
disarankan +e+erapa hal seperti di +a2ah ini-
)- Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang
katarak, maka penyuluhan dapat +erupa promosi kesehatan- Sehingga
penye+arluasan in,ormasi yang +erkaitan dengan tanda dan gejala katarak,
upaya?upaya pencegahan terjadinya katarak, serta pentingnya menggunakan
alat pelindung diri 6"P$7 pada saat +ekerja di luar gedung dapat diketahui
oleh masyarakat-
(- Untuk penelitian selanjutnya, menco+a menggunakan sampel yang le+ih
+esar dan dengan menggunakan teknik pengam+ilan random sam-ling, dan
dilakukan di popolasi umum 6masyarakat7-
DA2TAR PUSTAKA
9KMM T9- (&)(- La-oran %ah'nan 24MM )rovinsi N%2 %ah'n #$//1
Mataram: 9alai Kesehatan Mata Masyarakat-
9KMM T9- (&)'- La-oran %ah'nan 24MM )rovinsi N%2 %ah'n #$/#1
Mataram: 9alai Kesehatan Mata Masyarakat-
9ustam, M-- (&&0- &-idemiologi )enya!it %ida! Men'lar- 5ineka =ipta-
%akarta-
$armadi- (&&0- #u+ungan ke+iasaan merokok, konsumsi alkohol dan paparan
sinar matahari dengan kejadian katarak di Ka+upaten Sintang Propinsi Kalimantan
9arat http:;;etd-ugm-ac-id;indeE-phpJmodDpenelitianTdetail
Usu+DPenelitian$etailUactDvie2UtypDhtmlU+ukuTidD'8388Uo+yekTidD*-
Universitas Gajah Mada- $iakses pada tanggal )' Septem+er (&)' jam ((-&& 4ita-
$epkes 5I- (&&'- Rencana Strategi Nasional )enangg'langan )englihatan
dan 4e'taan .)0)4) Unt'! menca-ai "ision #$#$- %akarta-
$epkes 5I- (&&1- Hasil s'rvei !esehatan indera -englihatan dan
-endengaran /5563/557- %akarta: $it%en Pem+inaan Kesehatan Masyarakat
$irektorat 9ina Upaya Kesehatan Puskesmas-
Eche+iri, S-I-, .deigh, P-, Myers, S- (&)&- =ase?=ontrol Studies and 5isk
<actor <or =ataract in T2o Population Studies in igeria- 8o'rnal Of
O-hthalmology, )06*7:'&'?'&/-
Ilyas, S-, Mailangkay-, Taim, #-, Saman, 5-5-, Simarmata, M-, 4idodo, P, S-
(&&(1 Ilm' -enya!it mata1 %akarta1 Sagung Seto-
Ilyas, S- (&&'- 4atara! .lensa mata !er'h)- %akarta : <KUI-
Ilyas, S- (&&1- )en'nt'n Ilm' )enya!it Mata- %akarta : <KUI-
Ilyas, S-, tanGil, M-, "Ghar, O-, Salamun- (&&3- Sari Ilm' )enya!it 9alam-
%akarta- <KUI-
Kemenaker 5I- (&)'- )'sat )erencanaan %enaga 4er:a Se!retariat
8enderal34ementerian %enaga 4er:a dan %ransmigrasi R1I- Perencanaan Tenaga
Kerja Provinsi usa Tenggara 9arat Tahun (&)) L (&)'- Kerjasama Kementrian
18
11
Tenaga Kerja dan Transmigrasi 5-I- dengan Pemerintah Provinsi usa Tenggara
9arat Tahun (&))-
!2anga, S-K-, !emesho2, S- )//0- Sam-le size determination in health
st'dies ; -ractical man'al- 4orld #ealth .rganiGation- Gene2a-
ational Institutes ., #ealth- (&&'- St'dies Of <amilles With Heredity
Cataracts1 U-S ational Institutes ., #ealth-
United ,or sight- (&&'- US ational !i+rary ., Medicine ational Institutes
o, health- 222- Unute-,orsight-org;community-
Pujiyanto, I-T- (&&*-V<aktor?,aktor 5esiko >ang Mempengaruhi Terhadap
Kejadian Katarak Senilis $i Kota Semarang tahun (&&)K .tesis7- Pasca Sarjana
$epartemen Epidemiologi Universitas $iponegoro: Semarang-
Pemprov T9, (&)(- Pemprov Pastikan Konversi .ven Tem+akau Segera
5ampung- http:;;222-antarant+-com;print;/'*';pemprov?pastikan?konversi?oven?
tem+akau?segera?rampung- $iakses tanggal )& <e+ruari (&)*-
PollreisG, "-, Er,urth, U- (&)&- $ia+etic =ataract?Pathogenesis, Epidemiology
and Treatment- 8o'rnal Of O-hthalmology, 1&:308)-
5asyid, 5-, a2i, 5-, Oulki,li, "- " - (&)&- <aktor yang 9erhu+ungan
Kejadian Katarak di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat Makasar 69KMM7 Tahun
(&)&-http:;;repository-unhas-ac-id;hendle;)('*8103/;810(-
5iskesdas- (&&0- La-oran Nasional Riset 4esehatan 9asar- %akarta: 9adan
Penelitian dan Pengem+angan Kesehatan $epartemen Kesehatan 5epu+lik Indonesia-
5iskesdas?T9- (&&0- Hasil Riset 4esehatan 9asar .RIS4&S9;S) N'sa
%enggara 2arat- Mataram: 9adan Penelitian dan Pengem+angan Kesehatan
$epartemen Kesehatan 5epu+lik Indonesia-
5iskesdas- (&)'- La-oran Nasional Riset 4esehatan 9asar- %akarta: 9adan
Penelitian dan Pengem+angan kesehatan $epartermen Kesehatan 5epu+lik Indonesia-
5iGka2ati-, I@+al, M-, "ndriani- (&&1- !aporan Penelitian: #u+ungan antara
kejadian katarak dengan dia+etes mellitus di poli mata 5SU$ $5- Soedarso
Pontianak-
10
Sinha, 5-, Kumar, =-, Titiyal, %- S-, (&&/- Etiopathogenesis o, cataract:
%ournal 5evie2- Indian 8o'rnal of O-hthalmology, 806'7: (*8?(*/-
Suparlan- (&&/- V"sap $apur Se+agai <aktor 5isiko Kejadian Katarak Pada
Perempuan yang Memasak dalam 5uangan di Ka+upaten !om+ok Tengah Provinsi
usa Tenggara 9arat Tahun (&&/K 6tesis)- >ogyakarta: Universitas Gajah Mada-
Suhardjo- (&&*- Ke+utaan Katarak: <aktor?<aktor 5isiko, Penanganan Klinis,
$an Pengendalian, Pidato Pengukuhan %a+atan Guru 9esar pada <akultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada- $iucapkan di depan 5apat Ter+uka Majelis Guru 9esar
Universitas Gadjah Mada pada tanggal 8 %uni (&&* di >ogyakarta-
Sastroasmoro, S-, Ismael, S- (&))- 9asar3dasar metodologi )enelitian 4linis
edisi !e3=1 %akarta- Sagung Seto-
Suriaoka, IP- (&)(- )enya!it 9egeneratif- uha Medika- >ogyakarta
Kim, S-, Kim, %- (&&1- Prevalence and risk ,actor ,or cataracts in person
2ith type ( $ia+etic mellitus- 4orean 8o'rnal of O-htalmology( (& 6*7: (&)?(&*-
Tamsuri, "- (&&*- 4lien gangg'an mata dan -englihatan- 9uku kedokteran
EG=- %akarta
Tana, !-, $elima, "ntonius, K->- (&&/- Peranan Penggunaan 9ahan 9akar
terhadap Katarak pada I+u 5umah Tangga di Indonesia- Pusat Penelitian dan
Pengem+angan 9iomedis dan <armasi, 9adan Penelitian dan Pengem+angan
Kesehatan $epartemen Kesehatan 5I1 Ma:alah 4edo!teran Indonesia, 8/637: '1'?
'1/-
Tana, !-, $elima-, Enny, #-, Gondho2iarjo, T- (&&1- Katarak Pada Petani
dan Keluarganya di Kecamatan Teluk %am+e 9arat- Media Litang !esehatan(
RIA6*7:)(*?)'&-
United <or Sight- (&&'- Smoke eEposure- US- ational !i+rary .,
Medicine ational Institute ., #ealth- 222- United,orsight-org;community-
$iakses pada tanggal * %uli (&)*-
4isnujono, S-, Erna2ati, Titiek- (&&*- !aporan Penelitian : Per+andingan
hasil pengukuran #eine 5etinometer Preoperasi dengan ketajaman penglihatan
koreksi ter+aik pasca operasi katarak senilis-
13
4ahyudi, $-, 5inayati, "m+ar, E-$- (&)'1 #u+ungan Pekerjaan Tempat
Tinggal dengan Tingkat Kematangan Katarak1 Prosiding SST ke?* Tahun (&)'-
<akultas Teknik Universitas 4ahid #asyim-
4ahyudi, $-, 5inayati- (&)'- #u+ungan Ke+iasaan Merokok konsumsi
vitamin E $engan Tingkat Kematangan Katarak Senilis 6Studi di 5umah Sakit 4illia
9ooth Semarang7- Prosiding Seminr asional Ilmiah asional Kesehatan,
ISS:(''3?(1/*-
>ulianti- (&&3- K<aktor?,aktor yang +erhu+ungan dengan umur saat pertama
kali didiagnosis katarak senil di 9alai Kesehatan Indera Masyarakat 69KIM7
Semarang Tahun (&&1K 6tesis7- Universitas Muhamadiyah: Semarang-
L":,#"$ 1 - 20#*1,# Pe#&e(*8*"$ P"#(,&,:"&, 6"1" Pe$e1,(,"$
1/
;Informed Consent<
2ORMULIR PERSETUJUAN PARTISIPASI DALAM PENELITIAN
(Informed Consent)
>ang +ertandatangan di +a2ah ini adalah :
ama : i yoman Santi Tri Ulandari
IM : )(/()1)&)8
Status : Mahasis2a Program Magister Program Studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana
Universitas Udayana $enpasar
Maksud : Mengadakan Penelitian di 9KMM Prov- T9
%udul Penelitian : Pengaruh Pekerjaan dan Pendidikan Terhadap
Terjadinya Katarak Pada Pasien >ang 9ero+at $i
9alai Kesehatan Mata Masyarakat usa Tenggara
9arat-
Penelitian ini se+agai salah satu syarat 2aji+ untuk menyelesaikan studi di
Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat di Universitas Udayana
$enpasar- Penelitian tesis ini merupakan penelitian individu yang +erkonsentrasi
mencari hu+ungan +er+agai ,aktor risiko terutama ,aktor pekerjaan dan pendidikan
untuk terjadinya katarak pada pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata
0&
Masyarakat usa Tenggara 9arat- "dapun sasaran 6pupolasi dan sampel7 dari
penelitian ini adalah Pasien yang +ero+at di 9alai Kesehatan Mata Masyarakat
Provinsi usa Tenggara 9arat tahun (&)*-
4aktu yang tersedia untuk 2a2ancara diperkirakan sekitar )&?(& menit untuk
masing?masing responden, tergantung dari kesiapan, kelancaran komunikasi, dan
pemahaman terhadap pertanyaan pada kuesioner-
Man,aat yang diperoleh dari penelitian ini adalah diketahuinya ,aktor?,aktor
risiko terutama dalam kaitannya dengan pekerjaan dan pendidikan terhadap terjadinya
katarak di Provinsi usa Tenggara 9arat, sehingga para pihak pengam+il ke+ijakan
dapat le+ih dini +ertindak dan le+ih tepat dalam penanggulangannya sehingga tidak
terjadi penumpukan penderita katarak-
Partisipasi responden sangat diharapkan untuk valid dan relia+elnya data yang
diperoleh sehingga kesimpulan yang diperoleh tidak jauh menyimpang- Partisipasi
+ersi,at sukarela tanpa paksaan dan +ila tidak +erkenan dapat menolak, atau se2aktu?
2aktu dapat mengundurkan diri tanpa sangsi apapun- Semua in,ormasi dan hasil
penelitian yang peneliti dapatkan akan dijaga kerahasiannya dan akan
disampaikan;dituangkan dalam hasil penelitian tesis se+agai penerapan
pengem+angan ilmu pengetahuan semata-
"pa+ila 9pk;I+u;Sdr memerlukan penjelasan le+ih lanjut mengenai penelitian ini
dapat menghu+ungi saya :
0)
i yoman Santi Tri Ulan$ari
o Tlp- &3031&&'1'3*
Peneliti +erharap 9pk;I+u;Sdr +ersedia untuk ikut am+il +agian dalam
penelitian untuk per+aikan derajat kesehatan generasi mendatang, khususnya yang
+erkaitan dengan masalah penyakit katarak- $alam kesempatan ini juga peneliti
menghaturkan terimakasih yang se+esar?+esarnya pada 9pk;I+u;Sdr yang ikut
+erperan serta dalam penelitian ini dan permohonan maa, +ila ada yang kurang
+erkenan-
$enpasar, (&)*
Peneliti
i yoman Santi Tri Ulandari
L":,#"$ 2 - 20#*1,# Pe#&e(*8*"$ Me$8"6, Re&:0$6e$
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)
Pe$e1,(,"$
0(
Pe$%"#*' Pe)e#8""$ 6"$ Pe$6,6,)"$Te#'"6": Te#8"6,$4" K"("#")
P"6" P"&,e$ Y"$% Be#0!"( D, B"1", Ke&e'"("$ M"(" M"&4"#")"(
N*&" Te$%%"#" B"#"(-

>ang +ertanda tangan di +a2ah ini :
ama : --------------------------------------------------------------------
Umur : --------------------------------------------------------------------
"lamat : --------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------
Setelah mendapat penjelasan tentang tujuan dan man,aat penelitian ini, maka saya
Be#&e6," B T,6") Be#&e6," C<
Untuk +erperan serta se+agai responden-
"pa+ila sesuatu hal yang merugikan diri saya aki+at penelitian ini, maka saya akan
+ertanggung ja2a+ atas pilihan saya dan tidak akan menuntut dikemudian hari-
Mataram , (&)*
5esponden
Keterangan :
W7 =oret yang tidak dipilih-
L":,#"$ 7 - K*e&,0$e#
KUESIONER PENELITIAN
0'
Pe$%"#*' Pe)e#8""$ 6"$ Pe$6,6,)"$ Te#'"6": Te#8"6,$4" K"("#")
P"6" P"&,e$ Y"$% Be#0!"( D, B"1", Ke&e'"("$ M"(" M"&4"#")"(
N*&" Te$%%"#" B"#"(-
PENDAHULUAN-
)- Ucapkan salam 6misalnya: selamat pagi, selamat siang7
(- Perkenalkan diri
'- %elaskan tujuan dari penelitian ini
*- Tekankan mengenai kerahasiaan ja2a+an yang di+erikan oleh responden-
8- Tanyakan keinginan mereka untuk menjadi responden dan +ersedia menja2a+
pertanyaan dengan jujur;apa adanya
1- Ucapkan terimakasih pada responden atas kesediaannya menja2a+ pertanyaan-
Le!"# :e$%e+e)"$B:ee#,)&""$ '"&,1 5"5"$+"#"
)- ama pe2a2ancara
(- Tgl;+ln;thn diperiksa oleh pe2a2ancara
'- Tanda tangan pe2a2ancara
*- ama pemeriksa
8- Tgl;+ln;thn diperiksa
1- Tanda tangan pemeriksa
=atatan pe2a2ancara:
0*
A. I6e$(,9,)"&,
)- Kelurahan;$esa
(- Kecamatan;ka+upaten
'- Tanggal 2a2ancara Tanggal;+ulan;tahun:
*- Pe2a2ancara
N0 Re%,&(e#
B. De0%#"9,
)- ama 9pk;I+u;Sdr
(- 9erapa umur 9pk;I+u;Sdr tahun
'- Tempat;tanggal;+ulan;tahun
lahir
*- %enis kelamin ! ; P
8- "pa pendidikan terakhir
9pk;I+u;SdrJ
)- Tidak sekolah
(- S$
'- SMP;Sederajat
*- SM";Sederajat
8- "kademi;Universitas
08
1- "pa status pernikahan
9pk;I+u;Sdr saat iniJ
)- 9elum menikah
(- Menikah
'- %anda;duda
*- +ercerai
C. S("(*& D,"!e(e& Me1,(*&
)- "pakah 9pk;I+u;Sdr sekarang ini
menderita dia+etes melitus
6$M7;kencing manis 6$ari hasil
pemeriksaan dokter7J
a- Iya
+- Tidak 6lanjut kepertanyaan
$-)7
(- Kalau 9pk;I+u;Sdr sekarang ini
menderita dia+etes melitus
6$M7;kencing manis, sudah +erapa
lama J

'- Kalau 9pk;I+u;Sdr sekarang ini
menderita dia+etes melitus
6$M7;kencing manis, apakah selalu
kadar gula darahnya tinggiJ
a- Selalu tinggi
+- Tidak tentu 6kadang tinggi,
kadang rendah7
*- "pakah 9pk;I+u;Sdr sedang
mengonsumsi o+at?o+atan untuk
menurunkan gula darahJ
a- Iya
+- Tidak
8- "pakah 9pk;I+u;Sdr meminum
o+at?o+atan terse+ut secara rutinJ
a- Iya
+- Tidak
1- "pakah 9pk;I+u;Sdr menggunakan
insulin secara rutinJ
a- Iya
+- Tidak
D. R,5"4"( :e$4"),( )"("#")
). "pakah ada keluarga 9pk;I+u;Sdr
dari pihak ayah yang menderita
Katarak J
a- Iya ada, 6"yah,
Kakek;enek, atau keluarga
lain dari pihak ayah7
+- Tidak ada
(- "pakah ada keluarga 9pk;I+u;Sdr
dari pihak i+u yang menderita
Katarak J
a- Iya ada, 6I+u ,
Kakek;enek, atau keluarga
lain dari pihak i+u7
+- Tidak ada
01
E. O:e#"&, M"("
)- "pakah 9pk;I+u;Sdr pernah
menjalani operasi mata se+elumnya J
a- Iya
+- Tidak 6lanjut kepertanyaan
<- )7
(- Kalau 9pk;I+u;Sdr pernah menjalani
operasi mata karena apa J
a- Kecelakaan;trauma
+- Se+a+ lainnya
'- Kapan 9pk;I+u;Sdr menjalani
operasi mataJ
*- "pakah ,ungsi penglihatan
9pk;I+u;Sdr sekarang telah normal
kem+ali seperti semulaJ
a- Iya
+- Tidak
2. Pe#,1")* Me#0)0)
)- "pakah 9pk;I+u;Sdr pernah
merokokJ
a- saat ini masih akti, merokok
6lanjut kepertanyaan no- (,
', dan *7
+- pernah merokok tapi saat ini
sudah +erhenti 6lanjut
kepertanyaan no- (, ', * dan
87
c- tidak pernah merokok 6lanjut
kepertanyaan G- )7
00
(- Umur +erapa 9pk;I+u;Sdr mulai
merokokJ
'- 9erapa rata?rata jumlah +atang rokok
yang 9pk;I+u;Sdr dikonsumsi per
hariJ
*- "pa jenis rokok 9pk;I+u;SdrJ a- <ilter
+- Kretek
8- Sudah +erapa lama +erhenti
merokokJ
G. Pe)e#8""$
"pakah pekerjaan 9pk;I+u;Sdr saat iniJ
03
)- PS )- "pakah pekerjaan 9pk;I+u;Sdr +erada di luar
ruanganJ
a- Iya, lama di luar ruangan jam;hari
+- Tidak
(- "pakah pekerjaan 9pk;I+u;Sdr +erada di dalam
ruanganJ
a- Iya, lama di dalam ruangan jam;hari
+- Tidak
(- Petani )- "pakah 9pk;I+u;Sdr, pada saat di sa2ah
menggunakan alat pelindung diri 6topi atau kaca
mata7J
a- Iya memakai, se+utkan
+- Tidak memakai
(- %am +erapa +iasanya 9pk;I+u;Sdr pergi ke sa2ahJ
'- 9erapa lama 2aktu 9pk;I+u;Sdr ha+iskan untuk
+ekerja di sa2ah jam;hari
'- elayan )- "pakah 9pk;I+u;Sdr, pada saat +ekerja di laut
menggunakan alat pelindung diri 6topi atau kaca
mata7J
a- Iya memakai, se+utkan
+- Tidak memakai
(- %am +erapa +iasanya 9pk;I+u;Sdr +erangkat melautJ
0/
'- 9erapa lama 2aktu yang 9pk;I+u;Sdr ha+iskan untuk
mencari ikanJ %am;hari
*- 9uruh )- %enis pekerjaan se+agai +uruh yang 9pk;I+u;Sdr
kerjakanJ
(- "pakah selalu +erada di luar ruanganJ
a- Iya
+- Tidak
'- 9erapa 2aktu yang 9pk;I+u;Sdr ha+iskan untuk
+ekerja di luar ruanganJ %am;hari
8- %enis pekerjaan
lainnya
)- "pakah jenis pekerjaan 9pk;I+u;Sdr saat iniJ
(- "pakah pekerjaan 9pk;I+u;Sdr selalu +erada di luar
ruanganJ
a- Iya, lama di luar ruangan jam;hari
+- Tidak
H. T,$%)"( Pe$6":"("$
9erapa penghasilan 9pk;I+u;Sdr
dalam se+ulanJ
a- Q 5p- )-(&&-&&&
+- C 5p- )-(&&-&&&
I. P":"#"$ A&":
)- "pakah 9pk;I+u;Sdr selalu terpapar
oleh asapJ
a- Iya
+- Tidak 6lanjut kepertanyaa
%- )7
3&
(- "pakah jenis asap yang selalu terpapar
dengan 9pk;I+u;SdrJ 6"sap rokok,
asap pem+akaran +atu +ata, asap kayu
+akar, asap oven tem+akau, asap
kendaraan sepeda motor;mo+il, dll7
'- 9erapa lama 9pk;I+u;Sdr terpapar
dengan asap terse+utJ

*- U$(*) ,!* 4"$% e"&") 6e$%"$ )"4* !")"#-
"- "pakah dapur I+u +erada di
dalam rumahJ
a- Iya 6lanjut kepertanyaan *-
9, =, dan $7
+- Tidak 6lanjut kepertanyaan
*- =, $, dan E7
9- "pakah ventilasi dapur I+u
sudah +agusJ
a- Iya +agus
+- Tidak +agus
=- 9erapa lama 2aktu yang I+u
gunakan untuk memasakJ
%am;hari
$- "pakah I+u setiap hari selalu
melakukan akti,itas memasakJ
a- Iya
+- Tidak
E- 9erapa jarak dapur I+u dengan
+angunan utamaJ
Meter
J. P":"#"$ S,$"# M"("'"#,
)- "pakah 9pk;I+u;Sdr selalu terpapar
dengan sinar matahariJ
a- Iya
+- Tidak
(- Secara rata?rata +erapa lama
9pk;I+u;Sdr terpapar dengan sinar
matahari dalam sehariJ
%am;hari
3)
'- Secara rata?rata +erapa hari
9pk;I+u;Sdr terpapar dengan sinar
matahari dalam semingguJ
hari
K. Te#)",( P#00&, Ke&e'"("$
) "pakah pernah di daerah 9pk;I+u;Sdr
kegiatan penyuluhan promosi
kesehatan yang dilakukan oleh petugas
kesehatanJ
a- Iya 6lanjutkan kepertanyaa (7
+- Tidak pernah
( Promosi kesehatan dalam +entuk apa
yang sudah pernah dilakukan oleh
petugas kesehatanJ
se+utkan
' 9erapa kali diadakan penyuluhan
terse+utJ
se+utkan
Mataram, (&)*
Enumerator

!ampiran *
JAD3AL PENELITIAN TESIS
3(
o KEGI"T" T"#U (&)' T"#U (&)*
sept okt nov des jan ,e+ maret april mei juni
A PROPOSAL
) Penyusunan
proposal
X X
( Konsultasi proposal X X X
' Seminar proposal X
* 5evisi seminar
proposal
X
B PENELITIAN
) Mengurus surat
ethical clearance
X
( Mengurus surat ijin
penelitian
X
' Uji validitas
kuesioner
X
* Pengam+ilan data X X
C LAPORAN
HASIL
PENELITIAN
) "nalisis data X
( Penulisan hasil
penelitian
X
' Konsultasi hasil X
* Seminar hasil X
!ampiran 8
OUTPUT ANALISIS DATA
3'
ANALISIS UNIVARIAT
___ ____ ____ ____ ____ (R)
/__ / ____/ / ____/
___/ / /___/ / /___/ 12.0 Copyright 1985-2011
StataCorp LP
Statistics/Data Aa!ysis StataCorp
"905 La#$%ay Dri&$
Sp$cia! '(itio Co!!$g$ Statio) *$+as
,,8"5 -SA
800-S*A*A-PC
http.//%%%.stata.co/
9,9-090-"000
stata1stata.co/
9,9-090-"001 (2a+)
Sig!$-3s$r Stata $t%or# p$rp$t3a! !ic$s$.
S$ria! 3/4$r. 95011859955
Lic$s$( to. 6a($ 7$rta(3aa) S76.) 6P8
PS 976 -(ayaa
:ot$s.
1. (/&; optio or -s$t /a+&ar-) 5000 /a+i/3/ &aria4!$s
. <(12 &aria4!$s) 80 o4s$r&atios past$( ito (ata $(itor)
. c!$ar
. <(12 &aria4!$s) 80 o4s$r&atios past$( ito (ata $(itor)
. sa&$ =D.>?@LD'R *'S9S>(ata stata.(ta=
2i!$ D.>?@LD'R *'S9S>(ata stata.(ta sa&$(
. sa&$ =D.>?@LD'R *'S9S>(ata stata.(ta=) r$p!ac$
2i!$ D.>?@LD'R *'S9S>(ata stata.(ta sa&$(
. r$sa&$
3r$cogiA$( co//a(. r$sa&$
r(199)B
KATARAK
!a4 ($2 #atara# 1 =ya= 0 =*i(a#=
3*
!a4 &a! #atara#
ta4 #atara#
#atara# C ?r$D. P$rc$t C3/.
------------E--------------------------------------
*i(a# C "0 50.00 50.00
Fa C "0 50.00 100.00
------------E--------------------------------------
*ota! C 80 100.00
UMUR
. !a4 ($2 3/3r 1 =GH"0= 0 =I"0=
. !a4 &a! 3/3r 3/3r
. ta4 3/3r
3/3r C ?r$D. P$rc$t C3/.
------------E-------------------------------------
I"0 C 0 ,.50 ,.50
GH"0 C ," 92.50 100.00
------------E--------------------------------------
*ota! C 80 100.00
DIABETES MELITUS
. !a4 ($2 (/ 1 =ya= 0 =ti(a#=
. !a4 &a! (/
. ta4 (/
D6 C ?r$D. P$rc$t C3/.
------------E--------------------------------------
ti(a# C 08 85.00 85.00
ya C 12 15.00 100.00
------------E--------------------------------------
*ota! C 80 100.00
RI3AYAT PENYAKIT KATARAK
38
. !a4 ($2 ri%ayat p$ya#it 1 =ya= 0 =ti(a#=
. !a4 &a! ri%ayat p$ya#it
. ta4 ri%ayat p$ya#it
Ri%ayat p$ya#it #atara# C ?r$D. P$rc$t C3/.
------------------------ E----------------------------------
ti(a# C 0" 80.00 80.00
ya C 10 20.00 100.00
------------E-----------------------------------------------
*ota! C 80 100.00
PERILAKU MEROKOK
. !a4 ($2 /$ro#o# 1 =ya= 0 =ti(a#=
. !a4 &a! /$ro#o# /$ro#o#
. ta4 /$ro#o# /$ro#o#
C
/$ro#o# C ?r$D. p$rc$t C3/.
-----------E----------------------------------------
ti(a# C ", 58.,5 58.,5
ya C 55 "1.25 100.00
-----------E----------------------------------------
*ota! C 80 100.00
PENDIDIKAN
. !a4 ($2 p((# 1 =R$(ah= 0 =*iggi=
31
. !a4 &a! p$(i(i#a p((#
. ta4 p$(i(i#a
p$(i(i#a C ?r$D. P$rc$t C3/.
------------E------------------------------------
*iggi C 29 50.25 50.25
R$(ah C 51 05.,5 100.00
------------E------------------------------------
*ota! C 80 100.00
PENDAPATAN
. !a4 ($2 p$(apata 1= r$(ah= 0 =tiggi=
. !a4 &a! p$(apata p$(apata
. ta4 p$(apata p$(apata

p$(apata C ?r$D. P$rc$t C3/.
------------E-------------------------------------
tiggi C 5, "0.25 "0.25
r$(ah C "5 55.,5 100.00
------------E-------------------------------------
*ota! C 80 100.00
PEKERJAAN
. !a4 ($2 p$#$rJaa 1 =risi#o= 0 =ti(a# 4$risi#o=
. !a4 &a! p$#$rJaa p$#$rJaa
. ta4 p$#$rJaa p$#$rJaa
p$#$rJaa C ?r$D. P$rc$t C3/.
------------E------------------------------------
ti(a# C 52 "0.00 "0.00
4$risi#o C "8 00.00 100.00
------------E------------------------------------
*ota! C 80 100.00
JENIS KELAMIN
. !a4 ($2 J$is #$!a/i 1 =!a#i-!a#i= 0 =p$r$/p3a=
. !a4 &a! J$is#$!a/i J$is#$!a/i
30
. ta4 J$is#$!a/i
J$is C
#$!a/i C ?r$D. P$rc$t C3/.
------------E-------------------------------------
p$r$/p3a C "0 5,.50 5,.50
!a#i-!a#i C 5" "2.50 100.00
------------E-------------------------------------
*ota! C 80 100.00
PAPARAN ASAP
. !a4 ($2 paparaasap 1 = t$rpapar= 0 =ti(a# t$rpapar=
. !a4 &a! paparaasap paparaasap
. ta4 paparaasap paparaasap
papara C
asap C ?r$D. P$rc$t C3/.
---------------E-----------------------------------
*i(a# t$rpaparC 15 10.25 10.25
t$rpaparC 0, 85.,5 100.00
------------E--------------------------------------
*ota! C 80 100.00
PAPARAN SINARMATAHARI
. !a4 ($2 siar/atahari 1 =4$risi#o= 0= ti(a#4$risi#o=
. !a4 &a! siar/atahari siar/atahari
. ta4 siar/atahari siar/atahari
/atahari C ?r$D. P$rc$t C3/.
--------------E-----------------------------------
ti(a#4$risi#o C "5 55.,5 55.,5
4$risi#oC 5, "0.25 100.00
--------------E-----------------------------------
*ota! C 80 100.00

ANALISIS BIVARIAT
. r$shap$ gro3ps #atara# 1 0
33
. r$shap$ &ars 3/3r (/ #$t3r3a /$ro#o# p$(i(i#a p$(apata
p$#$rJaa J$is#$!a/i papara
G asap siar/atahari
. r$shap$ cos o
. r$shap$ %i($
. sa&$ =D.>?@LD'R *'S9S>(ata t$sis 4ar3 /cc.(ta=
2i!$ D.>?@LD'R *'S9S>(ata t$sis 4ar3 /cc.(ta sa&$(
JENIS KELAMIN
. /cc J$is#$!a/i1 J$is#$!a/i0
C Cotro!s C
Cas$s C '+pos$( -$+pos$( C *ota!
-----------------E------------------------E------------
'+pos$( C 1, 0 C 1,
-$+pos$( C 0 25 C 25
-----------------E------------------------E------------
*ota! C 1, 25 C "0
6c:$/arKs chi2(1) H . Pro4 G chi2 H .
'+act 6c:$/ar sigi2icac$ pro4a4i!ity H 1.0000
Proportio %ith 2actor
Cas$s ."25
Cotro!s ."25 L95M Co2. 9t$r&a!N
--------- --------------------
(i22$r$c$ 0 -.025 .025
ratio 1 1 1
r$!. (i22. 0 0 0
o((s ratio . . . ($+act)
UMUR
. /cc 3/3r1 3/3r0
3/
C Cotro!s C
Cas$s C '+pos$( -$+pos$( C *ota!
-----------------E------------------------E------------
'+pos$( C 5, 0 C 5,
-$+pos$( C 0 5 C 5
-----------------E------------------------E------------
*ota! C 5, 5 C "0
6c:$/arKs chi2(1) H . Pro4 G chi2 H .
'+act 6c:$/ar sigi2icac$ pro4a4i!ity H 1.0000
Proportio %ith 2actor
Cas$s .925
Cotro!s .925 L95M Co2. 9t$r&a!N
--------- --------------------
(i22$r$c$ 0 -.025 .025
ratio 1 1 1
r$!. (i22. 0 0 0
o((s ratio . . . ($+act)
DIABETES MELITUS
. /cc (/1 (/0
C Cotro!s C
Cas$s C '+pos$( -$+pos$( C *ota!
-----------------E------------------------E------------
'+pos$( C 1 , C 8
-$+pos$( C 5 29 C 52
-----------------E------------------------E------------
*ota! C " 50 C "0
6c:$/arKs chi2(1) H 1.00 Pro4 G chi2 H 0.2059
'+act 6c:$/ar sigi2icac$ pro4a4i!ity H 0.5"58
Proportio %ith 2actor
Cas$s .2
Cotro!s .1 L95M Co2. 9t$r&a!N
--------- --------------------
(i22$r$c$ .1 -.0,08182 .2,08182
/&
ratio 2 .0080"25 5.9822,2
r$!. (i22. .1111111 -.05120,9 .2,5"501
o((s ratio 2.555555 .5520,,8 15.98505 ($+act)
RI3AYAT PENYAKIT KATARAK
. /cc ri%ayat p$ya#it 1 ri%ayat p$ya#it 0
C Cotro!s C
Cas$s C '+pos$( -$+pos$( C *ota!
-----------------E------------------------E------------
'+pos$( C " 5 C 9
-$+pos$( C 5 28 C 51
-----------------E------------------------E------------
*ota! C , 55 C "0
6c:$/arKs chi2(1) H 0.50 Pro4 G chi2 H 0.",95
'+act 6c:$/ar sigi2icac$ pro4a4i!ity H 0.,200
Proportio %ith 2actor
Cas$s .225
Cotro!s .1,5 L95M Co2. 9t$r&a!N
--------- --------------------
(i22$r$c$ .05 -.112,215 .212,215
ratio 1.285,1" .059",01 2.5850"9
r$!. (i22. .0000001 -.1022122 .225"2"5
o((s ratio 1.00000, .52"205" 10.,52"9 ($+act)
MEROKOK
. /cc /$ro#o#1 /$ro#o#0
C Cotro!s C
/)
Cas$s C '+pos$( -$+pos$( C *ota!
-----------------E------------------------E------------
'+pos$( C 15 5 C 10
-$+pos$( C " 20 C 2"
-----------------E------------------------E------------
*ota! C 1, 25 C "0
6c:$/arKs chi2(1) H 0.1" Pro4 G chi2 H 0.,055
'+act 6c:$/ar sigi2icac$ pro4a4i!ity H 1.0000
Proportio %ith 2actor
Cas$s ."
Cotro!s ."25 L95M Co2. 9t$r&a!N
--------- --------------------
(i22$r$c$ -.025 -.1,9"0,, .129"0,,
ratio .9"11,05 .08,25," 1.28891
r$!. (i22. -.0"5",85 -.2,5,8,5 .1808508
o((s ratio .,5 .1098055 "."5520 ($+act)
PENDIDIKAN
. /cc p$(i(i#a1 p$(i(i#a0
C Cotro!s C
Cas$s C '+pos$( -$+pos$( C *ota!
-----------------E------------------------E------------
'+pos$( C 15 20 C 55
-$+pos$( C 1 " C 5
-----------------E------------------------E------------
*ota! C 10 2" C "0
6c:$/arKs chi2(1) H 1,.19 Pro4 G chi2 H 0.0000
'+act 6c:$/ar sigi2icac$ pro4a4i!ity H 0.0000
Proportio %ith 2actor
Cas$s .8,5
Cotro!s ." L95M Co2. 9t$r&a!N
--------- --------------------
(i22$r$c$ .",5 .280"59 .009501
ratio 2.18,5 1."9002, 5.19,29"
r$!. (i22. .,91000, .020851, .902"810
o((s ratio 20 5.198859 828.9558 ($+act)
/(
PENDAPATAN
. /cc p$(apata1 p$(apata0
C Cotro!s C
Cas$s C '+pos$( -$+pos$( C *ota!
-----------------E------------------------E------------
'+pos$( C 12 18 C 50
-$+pos$( C 1 9 C 10
-----------------E------------------------E------------
*ota! C 15 2, C "0
6c:$/arKs chi2(1) H 15.21 Pro4 G chi2 H 0.0001
'+act 6c:$/ar sigi2icac$ pro4a4i!ity H 0.0001
Proportio %ith 2actor
Cas$s .,5
Cotro!s .525 L95M Co2. 9t$r&a!N
--------- --------------------
(i22$r$c$ ."25 .251801 .018159
ratio 2.50,092 1."9,208 5.550,,"
r$!. (i22. .0290290 ."5,0058 .8221955
o((s ratio 18 2.8"200, ,"9.90 ($+act)
PEKERJAAN
. /cc p$#$rJaa1 p$#$rJaa0
C Cotro!s C
Cas$s C '+pos$( -$+pos$( C *ota!
-----------------E------------------------E------------
'+pos$( C 12 22 C 5"
-$+pos$( C 2 " C 0
-----------------E------------------------E------------
*ota! C 1" 20 C "0
6c:$/arKs chi2(1) H 10.0, Pro4 G chi2 H 0.0000
'+act 6c:$/ar sigi2icac$ pro4a4i!ity H 0.0000
Proportio %ith 2actor
Cas$s .85
/'
Cotro!s .55 L95M Co2. 9t$r&a!N
--------- --------------------
(i22$r$c$ .5 .2910022 .,0855,8
ratio 2."285,1 1.50595" 5.,,1255
r$!. (i22. .,092508 .59182"" .9"005,2
o((s ratio 11 2.,0"0,, 90.50000 ($+act)
PAPARAN ASAP
. /cc paparaasap1 paparaasap0
C Cotro!s C
Cas$s C '+pos$( -$+pos$( C *ota!
-----------------E------------------------E------------
'+pos$( C 28 8 C 50
-$+pos$( C 5 1 C "
-----------------E------------------------E------------
*ota! C 51 9 C "0
6c:$/arKs chi2(1) H 2.2, Pro4 G chi2 H 0.151,
'+act 6c:$/ar sigi2icac$ pro4a4i!ity H 0.2200
Proportio %ith 2actor
Cas$s .9
Cotro!s .,,5 L95M Co2. 9t$r&a!N
--------- --------------------
(i22$r$c$ .125 -.05,82,5 .50,82,5
ratio 1.10129 .9559"55 1."10,"5
r$!. (i22. .5555550 .0,"0590 1.05,0,1
o((s ratio 2.00000, .0"0050" 15.000" ($+act)
SINAR MATAHARI
. /cc siar/atahari1 siar/atahari0
/*
C Cotro!s C
Cas$s C '+pos$( -$+pos$( C *ota!
-----------------E------------------------E------------
'+pos$( C 12 12 C 2"
-$+pos$( C 1 15 C 10
-----------------E------------------------E------------
*ota! C 15 2, C "0
6c:$/arKs chi2(1) H 9.51 Pro4 G chi2 H 0.0025
'+act 6c:$/ar sigi2icac$ pro4a4i!ity H 0.005"
Proportio %ith 2actor
Cas$s .0
Cotro!s .525 L95M Co2. 9t$r&a!N
--------- --------------------
(i22$r$c$ .2,5 .0952"5 ."5",55
ratio 1.8"015" 1.25,"2 2.,5"5",
r$!. (i22. ."0,"0," .205920" .008888"
o((s ratio 12 1.,,5"85 512.9,2, ($+act)
ANALISIS MULTIVARIAT
c!ogit #atara# p$(i(i#a p$#$rJaa) gr(o) or
9t$ratio 0. !og !i#$!ihoo( H -11.880,18
/8
9t$ratio 1. !og !i#$!ihoo( H -11.550252
9t$ratio 2. !og !i#$!ihoo( H -11.5""9,0
9t$ratio 5. !og !i#$!ihoo( H -11.5""90"
9t$ratio ". !og !i#$!ihoo( H -11.5""90"
Co(itioa! (2i+$(-$22$cts) !ogistic r$gr$ssio
:3/4$r o2 o4s H 80

LR chi2(2) H 52.,0

Pro4 G chi2 H 0.0000
Log !i#$!ihoo( H -11.5""90"
Ps$3(o R2 H 0.5908
------------------------------------------------------------
#atara# C @((s Ratio St(. 'rr. PGCAC L95MC9
------------------------------------------------------------
p$(i(i#a C 25.0"188 55.000,1 0.015 1.90-55".01

p$#$rJaa C 15.920," 1".8888 0.01" 1.,1-115.25
------------------------------------------------------------

You might also like