You are on page 1of 3

LK 1

Nama Kelompok VII:


1. I Wayan Suarka, S.Pd
2. Ni Made Sonik, S.Pd
3. Enydwiandrias Joesnaeni, S.Pd

1.Mengapa perlu adanya pengembangan kurikulum?
Perlu adanya pengembangan kurikulum karena beberapa alasan antara lain:
a. Tujuan salah satu unsur kurikulum untuk mewujudkan proses berkembangnya
kualitas potensi peserta didik yaitu:
- Peserta didik mampu dan proaktif menjawab tantangan- tantangan yang
selalu berubah seperti :
Tantangan internal yaitu pemenuhan 8 standar ( pengelolaan, biaya,
sarana dan prasarana, pendidik, tenaga kependidikan,isi, proses,
penilaian, dan standar kompetensi kelulusan ) dan perkembangan
penduduk indonesia usia produktif yang punya ketrampilan menjadi
modal pembangunan yang luar biasa.
Tantangan eksternal meliputi:
-Tantangan masa depan ( globalisasi dan kemajuan teknologi
informasi ).
-Kompetensi masa depan ( berkomunikasi, berfikir jernih dan
kritis, menjadi warga negara yang bertanggung jawab, toleransi
terhadap pandangan yang berbeda, dan kesiapan untuk bekerja ).
-Persepsi masyarakat ( menitik beratkan pada aspek kognitif,
beban siswa terlalu berat, dan kurang bermuatan karakter
-Perkembangan pengetahuan dan pedagogi ( neurologi, psikologi,
Observation- Based Discovery Learning, dan Collaborative Learning).
-Mengemuka berbagai fenomena negatif ( perkelahian, narkoba,
Korupsi, plagiarisme, dan kecurangan dalam ujian ).

b. Penyempurnaan pola pikir mengenai proses pembelajaran yaitu:
Proses pembelajaran berpusat pada siswa
Proses pembelajaran interaktif
Proses pembelajaran lingkungan jejaring
Proses pembelajaran aktif menyelidiki
Proses pembelajaran menuju konteks dunia nyata
Proses pembelajaran berbasis tim
Proses pembelajaran menuju perilaku khas memberdayakan kaidah
keterikatan
Proses pembelajaran stimulus ke segala penjuru
Proses pembelajaran menggunakan alat multimedia
Proses pembelajaran hubungan kooperatif
Kebutuhan pelanggan
Usaha jamak
Kontrol otonomi dan kepercayaan
Pemikiran kritis
Pertukaran pengetahuan

c. Penguatan tata kelola kurikulum ( SKL----Tujuan Pendidikan Nasional---
Kebutuhann ) untuk mengurangi beban guru dimana guru hanya
mengembangkan proses pembelajaran.

d. Pendalaman dan perluasan materi.

2. Apa saja elemen dalam perubahan kurikulum 2013?
Elemen perubahan dalam kurikulum 2013 antara lain:
a. SKL ( Standar Kompetensi Lulusan ): konstruksi holistik didukung oleh semua
mapel. dan konstruksi secara vertikal/ horisontal.
b. SI ( Standar Isi ): materi dikembangkan berbasis kompetensi, memenuhi
kesesuaian dan kecukupan dan mengakomodasikan konten lokal, nasinal, dan
konten internasional.
c. Standar Proses:
1. berorientasi karakteristik kemampuan/ kompetensi:
-sikap ( menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan ).
-keterampilan ( mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan,
dan mencipta )
-pengatahuan ( mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta )
2. Pendekatan scientific dan karakteristik kompetensi sesuai jenjang:
-SD ( tematik terpadu )
-SMP ( tematik terpadu: IPA dan IPS serta mapel. )
-SMA ( tematik dan mapel. )
-SMK ( vokasional ).
3. Mengutamakan model pembelajara inovatif ( Project Based Learning,
Problem Based Learning, Self Directed Learning, Discovery Learning,
dll. ).
d. Standar Penilaian berbasis:
-Tes
-Non-tes/ Portofolio
-Proses dan output dengan authentic assessment
-Pedoman observasi
-Tes Performa.
- Raport ( penilaian kuantitatif tentang deskripsi sikap dan keterampilan )

3.Bagaimana strategi implementasi kurikulum 2013 dalam proses
pembelajaran?
Strategi implementasi kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran yaitu:
a. Melalui penerapan prinsip satu kesatuan:
-Sekolah merupakan satu kesatuan lembaga pendidikan )
-Kurikulum satuan pendidikan
-Guru sebagai satu kesatuan pendidik yang mengembangkan kurikulum
secara bersama- sama
-Pengembangan kurikulum langsung dipimpim dan dievaluasi oleh Kepala
Sekolah.
b. Managemen Implementasi Kurikulum 2013
- Diusahakan secara bersama-
Sama antara Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Daerah Kabupaten/ Kota terkait
-Pemerintah Pusat bertanggung jawab: mempersiapkan guru dan Kepsek.
Melaksanakan kurikulum 2013 dan mengevaluasi pelaksanaan kurikulum
secara nasional.
-Pemerintah Provinsi bertanggung jawab: mensupervisi dan mengevaluasi
Pelaksanaan kurikulum di provinsi terkait.
-Pemerintah Kabupaten/ Kota bertanggung jawab: memberikan bantuan
Profesional kepeda Kepsek. dan Guru dalam melaksanakan kurikulum
Di kabupaten/ kota terkait.

c. Mengkaji SKL, penerapan 4 KI dengan beberapa KDnya yang relevan. Diikuti
dengan mengkaji silabus, Penyusunan RPP dan bahan ajar.



4.Apa perbedaan kompetensi peserta didik pada Kurikulum 2006 dan
Kurikulum 2013?
Perbedaan kompetensi peserta didik pada Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
yaitu:

Kompetensi Peserta didik pada
Kurikulum 2006
Kompetensi Peserta didik pada
Kurikulum 2013
1.Kompetensi kognitifnya lebih
banyak dinilai daripada kompetensi
keterampilan dan sikap
1.Kompetensi sikap dodomain setelah itu
baru kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
2.Ada 3 kompetensi ( kognitif, sikap,
dan keterampilan )
2.Ada 4 kompetensi ( KI 1/ Spiritua, KI 2/
Sosial, KI 3/ Pengetahuan, dan KI 4/
Keterampilan ) yang seimbang.
3.Pasif dalam proses pembelajaran 3.Aktif dalam proses pembelajaran karena
tantanga internal dan eksternal seperti
kompetensi masa depan (
berkomunikasi, berfikir jernih dan
kritis, menjadi warga negara yang
bertanggung jawab, toleransi terhadap
pandangan yang berbeda dan kesiapan
untuk bekerja )
4.Kompetensi yang dicapai hanya
sampai level menengah
4.Kompetensi mencapai advanced level
dari 4 level ( low, intermediate, high dan
advanced level ) dengan kompetensi
sesuai dengan jenjang ( SD, SMP, SMA.
Dan SMK )
5. Kompetensi komunikatif kurang. 5.Kompetensi komunikatif lisan dan
tertulis meliputi ( kebahasaan, aksional,
sosiokultural dan strategi ) dengan
pendekatan scientific/ ilmiah dan model
pembelajaran inovatif dikolaborasikan
dengan model pembelajaran yang telah
diterapkan dalam kurikulum 2004 dan
2006

5. Bagaimana pendekatan dan model pembelajaran dalam kurikulum
2013?
a. Pendekatan pembelajaran: Scientific Approach (Mengamati, Mempertanyakan,
Mengumpulan informasi, Mengasosiasikan, dan Mengkomunikasikan ) dengan
posisi tahapannya dapat berubah karena merupakan satu kesatuan/ intergrated
dan karena tujuannya untuk meningkatkan percaya diri, sebagai masukan dan
lain sebagainya.
b. Model Pembelajaran
-Menggunakan model pembelajaran inovatif dan komunikatif yang lebih relevan
dengan berbagai cara seperti:
1. Project- Based Learning
2. Problem- Based Learning
3. Self Directed Learning
4. Discovery Learning

You might also like