You are on page 1of 8

1. Sebutkan proses metabolisme Ca.

Jawab :
Kalsium adalah elemen mineral yan paling banyak terdapat dalam
tubuh, terdapat kurang lebih 1.200 gram kalsium, 99 % berada di tulang
rangka, sedangkan 1 % berada di dalam jarignan lain dan cairan tubuh yang
secara luas didistribusikan ke seluruh tubuh. Jika kekurangan kalsium tubuh
akan mengambil cadangan dalam tulng. Semakin lama semakin banyak
kalsium yang diambil, maka tulang semakin menipis dan kemudian keropos.
Kebutuhan kalisum perhari tergantung pada umur. Berdasarkan saran
US Dietary Reference Intakes (2002), kebutuhan kalsium harian pada umur 9-
18 tahun membutuhkan 1.300 miligram. Pada orang dewasa 19-50 tahun,
kebutuhan kalsium harian mencapai 1.000 miligram.
Kalsium berfungsi sebagai :
1. Pembentuk tulang dan gigi yang kuat
2. Berpengaruh pada sistem syaraf
3. Berperan penting dalam kontraksi otot
4. Diperlukan dalam pembentukan dara
Proses absorbsi kalsium yang terutama terjadi di dalam bagian usus
halus, ditingkatkan oleh 1,25dehidroksikolekalsiferol (dan metabolit aktif lain
dari vitamin D) disertai kerja hormon paratiroid yang sinergis. Adanya
metabolit aktif didalam sirkulasi umum dan bukan di dalam lumen usus dapat
meningkatkan sintesa protein pengikat kalsium dalam enterosit. Absorbsi
kalsium dapat dikurangi dengan memberikan fitrat per oral ataupun asam
lemak atau fosfat berlebihan.
Kalsium di dalam feses terkandung dari diet yang tak terabsorbsi, juga
kalsium yang keluar dari plasma ke dalam usus. Dari masukan sehari-hari 25
mmol (1 kg) kalsium, 2,5-7,5 (0,1-0,3 g) diekskresikan ke dalam urin dan
sisanya ditemukan di dalam feses. Hampir semu kalsium yang di filtrasi akan
diabsorbsi kembali. Kalsium berlaku sebagai zat ambang dan bila kadar
kalsium turun maka ekskresinya ke dalam urin berhenti.pada fungsi ginjal
yang normal jumlah kalsium yang di ekskresikan ke dalam urin meningkat
karena kadar kalsium serum meningkat. Sekitar 2,5 mmol (0,1 g) kalsium
hilang setiap hari pada kulit dan keringat.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa sekitar 99 % kalsium
berada didalam tulang dalam bentuk hidrosiapati, dan 1 % lagi berada di
dalam cairan ekstraseluler dan jaringan lunak. Kalsium memegang 2 peranan
fisiologik yang penting didalam tubuh, yaitu 1. Didalam tulang garam-garam
kalsium berperan dalam menjaga integritas struktur kerangka. Sedangkan
didalam cairan ekstraseluler dan sitosol, kalsium sangat berpean dalam
berbagai proses biokimia tubuh. Kedua kompartemen tersebut selalu berada
dalam keadaan yang seimbang.




2. Sebutkan proses metabolisme Na
Jawab :
Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3-7 gram sehari) diabsorbsi,
terutama di dalam usus halus. Natrium diabsorbsi secara pasif (membutuhkan
energi). Natrium yang diabsorbsi dibawa oleh aliran darah keginjal. Disini
natrium disaring dan dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah yang cukup
untuk mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang
jumlahnya mecapai 90-99% dari yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urin.
Pengeluaran natrium ini diatur oleh hormon aldosteron, yang dikeluarkan
kelenjar adrenal bila kadar natrium darah menurun. Aldosteron merangsang ginjal untuk
mengabsorbsikembali natrium. Dalam keadaan normal, natrium yang dikeluaran
melalui urin sejajar dengan jumlah natrium yang dikonsumsi.
Dalam tubuh kita terdapat sistem otonom untuk mengatur
keseimbangan kadar natrium di dalam darah. Jika kadar natrium terlalu
rendah, sensor dalam pembulih darah dan ginjal akan mengetahui bila volume
darah menurun. Kelenjar adrenal akan mengeluarkan hormone aldosteron,
sehingga ginjal menahan natrium. Kelenjar hipofisa mengeluarkan hormon
antidiuretik, sehingga ginjal menahan air. Jika kadar natrium terlalu tinggi,
otak akan mengirimkan sinyal rasa haus, sensor dalam pembuluh darah dan
ginjal akan tahu sehingga ginjal dirangsang untuk mengeluarkan lebih banyak
natrium dan air kencing, sehingga mengurangi volume darah. Jika kadar
natrium terlalu rendah, sensor dalam pembuluh darah dan ginjal akan
mengetahui bila volume darah menurun dan memacu reaksi rantai yang
berusaha untuk meningkatkan volume cairan dalam darha. Kelenjar adrenal
akan mengeluarkan hormon aldesteron, sehingga ginjal menahan natrium.
Sementara itu, kelenjar hipofisa mengeluarkan hormon antidiuretik, sehingga
ginjal menahan air.
Penahanan Natrium dan air menyebabkan kurangnya pengeluaran air
kencing, yang pada akhirnya akan meningkatkan Volume darah dan tekanan
darah kembali ke normal. Sensitivitas seseorang terhadap kadar natrium dalam
darah berbeda-beda. Umumnya, semakin bertambah usia seseorang, semakin
bertambah tingkat sensitivitasnya.
Sebagian besar natrium diserap oleh usus halus dan hanya sedikit yang
diserap oleh lambung. Dari usus, natrium dialirkan oleh darah ke hati,
kemudian ke ginjal untuk disaring dan dikembalikan ke darah dalam jumlah
sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Regulasi metabolisme natrium oleh ginjal dikontrol oleh aldesteron,
yaitu hormon yang disekresikan oleh kelenjar adrenal. Apabila konsumsi
natrium rendah atau kebutuhan tubuh meningkat dan ginjal lebih banyak
mentyerap kembali (reabsorsi) natrium. Hal sebaliknya terjadi jika konsumsi
natrium berlebihan.
Secara fisiologik metabolism natrium dan air berhubungan dekat.
Kandungan natrium tubuh tergantung pada keseimbangan antara asupan
(intake) natrium dari makanan dan ekskresi oleh ginjal. Pada keadaan sehat,
kehilangan natrium melalui selain ginjal (eksternal) dapat diabaikan. Ekskresi
natrium melalui ginjal diatur sama dengan asupan dari makanan. Dalam waktu
2 sampai 4 hari sesudah asupan natrium dihentikan., ekskresi natrium lewat
ginjal menurun sampai 5 mmol/hari atau kurang. Jika asupan natrium melalui
makanan mendadak tinggi, ekskresi natrium segera meninggi dan dalam
beberapa hari mencapai sama dengan asupannya. Jadi, pada orang normal,
kandungan natrium tubuh tetap konstan walaupun ada variasi yang besar
dalam asupan natrium; dalam kisaran 0 sampai 400 mmol/hari, kandungan
natrium total dalam tubuh bervariasi sekitar 10%.

3. Sebutkan fungsi yodium
Jawab :
Menurut Winarno (1992), fungsi yodium adalah sebagai komponen
esensial tiroksin dan kelenjar tiroid. Peranan tiroksin adalah meningkatkan
laju oksidasi dalam sel-sel tubuh sehingga meningkatkan BMR (Basal
Metabolic Rate). Tiroksin menyebabkan mitokondria sel-sel tubuh membesar
baik bentuk maupun jumlahnya, dan meningkatkan permeabilitas membran
mitokondria sehingga memudahkan masuk keluarnya zat-zat yang terlibat
dalam kegiatan respirasi dan pemindahan energi. Peranan lain dari tiroksin
adalah menghambat proses fosforilasi oksidatif sehingga terbentuk ATP
berkurang dan libh banyak dihasilkan panas. Hal ini dapat memnejlaskan
mengapa orang yang menderita hipertiroidisme kurus. Di samping itu tiroksin
juga langsung mempengaruhi sintesis protein.
Sedangkan menurut Gooper, S.S, et al (2005), fungsi utama dari
yodium adalah untuk sintesis dua hormon tiroin, yaitu tiroksin (T
4
) dan
Triidotironin (T
3
). Sintesis hormn tiroi didahului oleh absorpsi yodium
kedalam tubuh. Yodium dari makanan terdapat dalam dua bentuk yaitu terikat
dengan asam amino dan bentuk bebas. Yodium bentuk bebas ini utamanya
terdapat dalam bentuk iodat (IO
3-
) atau Iodida (I
-
). Selama proses pencernaan,
iodat akan direduksi menjadi iodida oleh glutation. Selanjutnya iodida akan
diabsorpsi cepat ke dalam daran dan didistribusikan ke seluruh tubuh,
terutama kelenjar tiroid.

4. Sebutkan mineral yang berfungsi sebagai koagulasi asam basa
Jawab :
Koagulasi adalah proses penggumpalan partikel-partikel koloid.
Proses koagulasi ini terjadi akibat tidak stabilnya sistem koloid. Sistem koloid
stabil bila koloid tersebut bermuatan positif atau bermuatan negatif. Jika
muatan pada sistem koloid tersebut dilucuti dengan cara menetralkan
muatannya, maka koloid tersebut menjadi tidak stabil lalu terkoagulasi
(menggumpal). Mineral yang berfungsi sebagai koagulan tergantung darijenis
koloidnya, dan prosesnya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai
berikut .
1. Penambahan Zat Elektrolit
Jika pada suatu koloid bermuatan ditambahkan zat elektrolit, maka
koloid tersebut akan terkoagulasi. Contohnya, lateks (koloid karet) bila
ditambah asam asetat, maka lateks akan menggumpal. Dalam koagulasi ini
ada zat elektrolit yang lebih efisien untuk mengoagulasikan koloid
bermuatan, yaitu sebagai berikut.
a. Koloid bermuatan positif lebih mudah dikoagulasikan oleh elektrolit
yang muatan ion negatifnya lebih besar. Contoh; koloid
Fe(OH)
3
adalah koloid bermuatan positif, lebih mudah digumpalkan
oleh H
2
SO
4
daripada HC1.
b. Koloid bermuatan negatif lebih mudah dikoagulasikan oleh elektrolit
yang muatan ion positifnya lebih besar. Contoh; koloid As
2
S
3
adalah
koloid bermuatan negatif, lebih mudah digumpalkan oleh
BaCl
2
daripada NaCl.
2. Mencampurkan Koloid yang Berbeda Muatan
Bila dua koloid yang berbeda muatan dicampurkan, maka kedua
koloid tersebut akan terkoagulasi. Hal itu disebabkan kedua koloid saling
menetralkan sehingga terjadi gumpalan. Contoh, campuran koloid
Fe(OH)
3
dengan koloid As
2
S
3
.
Selain koagulasi yang disebabkan adanya pelucutan muatan koloid,
seperti di atas, ada lagi proses koagulasi dengan cara mekanik, yaitu
melakukan pemanasan dan pengadukan terhadap suatu koloid. Contohnya,
pembuatan lem kanji, sol kanji dipanaskan sampai membentuk gumpalan
yang disebut 1em kanji.
Di bawah ini beberapa contoh koagulasi dalam kehidupan sehari-
hari dan dalam industri.
a. Pembentukan delta di muara sungai. Hal ini terjadi karena koloid tanah
liat akan terkoagulasi ketika bercampur dengan elektrolit dalam air
laut.
b. Penggumpalan lateks (koloid karet) dengan cara menambahkan asam
asetat ke dalam lateks.
c. Sol tanah liat (berbentuk lumpur) dalam air, yang membuat air
menjadi keruh, akan menggumpal jika ditambahkan tawas. Ion
Al
3+
akan menggumpalkan koloid tanah liat yang bermuatan negatif.

5.

You might also like