You are on page 1of 8

ANALISIS SKENARIO

Berdasarkan kasus pada skenario, terdapat beberapa permasalahan yang dialami oleh keluarga
tersebut, yaitu :
kondisi rumah yang masih belum memenuhi kriteria rumah sehat
kondisi ekonomi keluarga yang kurang
kondisi kesehatan anggota keluarga belum tertangani secara baik
Kondisi rumah pasien
Pasien tinggal di rumah yang berdinding dan berlantai semen dengan ukuran 10x6 m, terdiri dari
4 ruangan :3 kamar tidur, 1 ruang tamu. Rumah terlihat gelap karena pencahayaan yang kurang
dan tidak memiliki fasilitas MCK sendiri, untuk fasilitas air bersih menggunakan sumur umum,
serta tidak memiliki dapur,. Berdasarkan kriteria rumah sehat, maka kondisi rumah pasien
tersebut belum memenuhi kriteria rumah sehat.
Rumah yang terlihat gelap sehingga pencahayaan kurang menunjukkan system ventilasi
di rumah tersebut buruk. Penilaian baik atau buruk pencahayaan dapat dinilai dengan :
baik bila jelas membaca koran dengan huruf kecil, cukup bila samar-samar bila membaca
huruf kecil, kurang jika huruf besar saja terbaca, dan buruk bila sukar membaca huruf
besar. Pencahayaan yang baik dapat terpenuhi bila sekurang-kurangnya terdapat 1 atau
lebih jendela/lubang yang memungkinkan masuknya sinar matahari ke dalam rumah
dengan luas minimum 10% luas lantai. Pencahayaan di dalam rumah yang kurang dapat
menyebabkan kelelahan mata sampai gangguan penglihatan, kecelakaan, dan
menurunkan produktivitas kerja. Cahaya matahari juga berperan dalam membunuh
bakteri-bakteri di dalam rumah dalam waktu 5-10 menit dengan intensitas cahaya
minimal 60 Lux.
1 rumah ditempati oleh 6 orang anggota keluarga, dengan 2 kepala keluarga, dengan
pembagian ruangan yang terdiri dari 3 kamar tidur dan 1 ruang tamu, sementara dapur
dan fasilitas MCK tidak ada. Penataan ruangan seperti ini belum memenuhi standar
kriteria rumah sehat dan termasuk padat penghuni. Kepadatan hunian rumah perlu
diperhatikan karena rumah yang padat penghuni akan lebih memungkinkan cepat
terjadinya penularan penyakit oleh virus dan kontak perorangan serta dapat
mempengaruhi psikologis penghuninya. Rumah tinggal dikatakan over crowding bila
orang-orang yang tinggal di rumah tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut :
Dua individu atau lebih dari jenis kelamin yang berbeda berumur di atas 10 tahun
dan bukan berstatus suami istri tidur dalam satu kamar.
Jumlah orang di dalam rumah dibandingkan dengan luas lantai melebihi
ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu ruang tidur minimal 8 meter, dan tidak
dianjurkan untuk digunakan lebih dari 2 orang tidur dalam satu ruangan, kecuali
anak di bawah 5 tahun
Tingkat kepadatan hunian memiliki hubungan dengan kejadian ISPA, khususnya pada
balita. Hal ini terjadi karena tingkat kepadatan hunian rumah mempengaruhi kualitas
udara dalam ruangan. Semakin banyak jumlah orang yang menghuni ruangan maka
semakin banyak jumlah udara segar yang dibutuhkan untuk pernapasan, sedangkan
jumlah karbondioksida yang dihasilkan juga jauh lebih besar. Selain itu, tingkat
kepadatan hunian juga memudahkan dalam proses penularan ISPA.
Kondisi kesehatan anggota keluarga
Berdasarkan kasus di skenario, diketahui bahwa anak Pak Aji yang berusia 5 tahun sudah 3
kali dirawat di puskesmas dalam 1 tahun terakhir dengan keluhan sesak, ibu Pak Aji memiliki
riwayat hipertensi yang tidak terkontrol, dan adik Pak Aji mengeluh gatal-gatal di seluruh tubuh
pada malam hari.
No. Anggota Keluarga Masalah
kesehatan
Kemungkinan penyebab
1. Anak Tn. Aji Sesak Rumah yg berukuran sempit
Memasak di dalam kamar tidur
Dinding semen (lembab)
Pencahayaan kurang (gelap)
2. Adik Tn. Aji Gatal pada malam
hari
Rumah yg berukuran sempit
Dinding semen (lembab)
Pencahayaan kurang (gelap)
Memakai sumur umum
Menggunakan MCK umum
3. Ibu Tn. Aji Hipertensi tidak
terkontrol
Penghuni rumah penuh
(bising)stres
Faktor penuaan
Tingkat pendidikan ttg hipertensi
kurang
Akses ke puskesmas yang sulit




ANALISA KONDISI RUMAH KELUARGA
KOMPONEN YANG DINILAI KASUS SARAN
BANGUNAN Struktur dan
komponen
Atap Tidak ada
data
Menggunakan bidang datar,
sudut kemiringan tergantung
jenis bahan atap yang
digunakan, jika bumbungan
rumah>10m gunakan
penangkal petir. Menggunakan
seng dengan bahan tembus
cahaya untuk fungsi
pencahayaan ruangan
Dinding Semen Tidak tembus pandang,
dilengkapi sarana ventilasi,
tahan gempa
Jendela dan
pintu
Tidak ada
data
Sebaiknya dibuat jendela
untuk rumah
Searah tiupan angin, minimal
1/9 luas lantai
Lantai Semen Tidak lembab, kedap air
Bahan
bangunan
Tidak ada
data
Tidak melepas zat yang
membahayakan kesehatan,
tidak sebagai habitat kuman
patogen
Fisiologis
bangunan
Pencahayaan Kurang,
tampak gelap
Cahaya yang cukup baik,
cahaya alami mauoun buatan,
biarkan cahaya matahari
masuk sekitar pukul 07.00-
08.00, dan lampu minimal 60
lux
penghawaan Tidak ada
data
Orientasi rumah antara
lintasan matahari dan angin
(letak rumah berarah antara
timur ke barat dan tegak lurus
terhadap arah angin),
sebaiknya bentuk persegi
panjang
Organisasi
ruang
Tata ruang Terdapat 4
ruangan: 3
kamar tidur, 1
ruang tamu,
tidak
memiliki
dapur
Sebaiknya dapur tidak
digabung dengan kamar tidur,
dapur bias dipindah keluar
atau dibuat ruangan baru
untuk dapur dan memiliki
lubang asap.
LINGKUNGA
N
Lokasi no data Tidak di daerah rawan
bencana, tempat pembuangan
limbah dan rawan kecelakaan
maupun kebakaran /
pendaratan penerbangan
Fasilitas
pelengkap
Sarana air
bersih
Menggunakan
sumur umum
yang berjarak
50m dari
rumah
Tersedia air bersih dengan
kapasitas 120 l/hari/orang,
memenuhi syarat fisik, kimia
dan bakteriologi
Sebaiknya jarak sumber air
dekat dengan rumah, jarak
dari septic tank 10-15 meter,
kedalaman sumur maksimal 3
meter.
Saluran
pembuanga
n air kotor
no data Air kotor disalurkan melalui
selokan, tidak mencemari
sumber air, tidak berbau dan
mencemari permukaan tanah
Kualitas
tanah
no data Pb max 300 mg/kg
Arsen max 100 mg/kg
Cadmium max 20 mg/kg
Benzo(a)pyrene max 1 mg/kg
Pembuanga
n limbah
no data Tidak mencemari sumber air,
baik limbah cair dan padat
dibuang ditempatnya
Kepadatan
hunian
6 orang dalam
rumah
berukuran 10
x 6 m
Luas kamar tidur minimal 8
m
2
, tidak lebih dari 2 orang.
Maksimal hanya 2 kepala
keluarga menempati satu
rumah, sebaiknya satu.
Akses pelayanan kesehatan Jarak ke
puskesmas 10
km
Jarak puskesmas seharusnya
maksimal dari garis tengah
kecamatan
Fasilitas MCK MCK umum Jarak dari MCK ke sumber air
maksimal 10 m
Sebaiknya membuat MCK
sendiri, bisa dibuat jamban
cemplung yang murah dan
efisien.
VEKTOR PENYAKIT no data Tidak ada lalat, nyamuk, tikus
PENYIMPANAN MAKANAN no data Ada sarana penyimpanan
makanan yang aman





IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN KELUARGA
No. Anggota
Keluarga
Masalah
kesehatan
Kemungkinan penyebab Rencana upaya intervensi
1. Anak Tn. Aji Sesak Rumah yg berukuran
sempit
Memasak di dalam
kamar tidur
Dinding semen
(lembab)
Pencahayaan kurang
(gelap)
Penyuluhan kpd pasien
agar memisahkan dapur
& kamar tidur
Membersihkan rumah
dari debu
Sering membuka
jendela agar sirkulasi
udara lancar
2. Adik Tn. Aji Gatal pada
malam hari
Rumah yg berukuran
sempit
Dinding semen
(lembab)
Pencahayaan kurang
(gelap)
Memakai sumur umum
Menggunakan MCK
umum
Penyuluhan mengenai
Pola Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) secara
personal hygiene
maupun lingkungan.
Menyarankan untuk
tidak meletakkan
kandang ayam atau
peliharaan hewan
lainnya di dalam rumah.
Menyarankan untuk
tidak menggantung
baju-baju yang sudah
terpakai maupun yang
belum terpakai di
pojokan rumah karena
dapat menjadi sarang
nyamuk.
Menyarankan untuk
rajin mandi, dengan air
bersih dan sabun serta
rajin memotong kuku
Membuat MCK sendiri
menggunakan jamban
cemplung
3. Ibu Tn. Aji Hipertensi
tidak
terkontrol
Penghuni rumah penuh
(bising)stres
Faktor penuaan
Tingkat pendidikan ttg
hipertensi kurang
Penyuluhan kepada
pasien mengenai
penyakit HT, faktor
resikonya serta
komplikasinya.
Akses ke puskesmas
yang sulit
Penyuluhan untuk
menghilangkan
kebiasaan makan
dengan tambahan
garam sebagai menu
tambahan pada
makanan.
Pengukuran tekanan
darah berkala setiap
minggu.
Meningkatkan aktivitas
fisik seperti olahraga
yang teratur


SUMBER:
Azwar, Azrul. 1998. Pengantar Pelayanan Dokter Keluarga. Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter
Indonesia Jakarta
Gan, G.L., et al.2004. A Primer on Family Medicine Practice. Singapore International
Foundation

You might also like