Hervina Hanny 11-157 Definisi Gangguan mood gangguan dimana terdapat perubahan suasana (mood) atau afek, biasanya karena depresi (dengan atau tanpa anxietas), atau kearaha elasi (suasana perasaan yang meningkat)
Epidemiologi Prevalensi gangguan bipolar II 0,5% GB I dan GB II 2% Episode awal terjadi 50% pada remaja
Gangguan Bipolar Gangguan mood dan afek yang berulang (sekurang- kurangnya 2 episode) Pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai penambahan energi dan aktivitas (mania atau hipomania) Pada waktu lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energi dan aktifitas (depresi) Klasifikasi Gangguan Bipolar I Gangguan Bipolar II Gangguan Siklotimia Gangguan Bipolar yang Tidak Dapat Dispesifikasikan
GB I Mulai pada masa remaja atau dewasa muda Mirip dengan gejala Skizofrenia Episode awal didahului oleh gejala depresif lebih lama kemudian episode manik dengan gejala psikotik
GB II Bipolaritas ringan Remaja dan dewasa muda Episode awal dengan depresi berat / mayor Dilanjutkan episode hipomania dengan durasi pendek. Cenderung memiliki hub. Interpersonal yg buruk risiko bunuh diri
Siklotimia Diawali dengan gejala depresif yang tidak termasuk depresi mayor Dilanjutkan dengan gejala hipotimia Minimal 2 thn terdapat beberapa periode hipomania dan depresif. Faktor Predisposisi Biologik o Genetik o Kelainan anatomi, kimia, fisiologis Psikologik o Asuhan, Asahan, Asihan di dalam keluarga Sosial o Status sosial budaya (nilai-nilai) Patofisiologi Faktor predisposisi Aliran darah dan intake glukosa Korteks prefrontalis Dopamin Reseptor D1 & D2 Atrofi penonjolan dendrit Halusinogen Gejala positif : Delusi, waham, inkoherensi, dll
Gejala negatif : Kurang motifasi dan emosi yg menurun Manifestasi Klinis Gangguan Bipolar Kekalutan mental yang berat, yang berbentuk gangguan emosi yang ekstrim, yaitu berubah-ubahnya kegembiraan yang berlebihan (mania) menjadi kesedihan yang sangat mendalam (depresi), dan sebaliknya, dan seterusnya. Episode Mania Mood elasi, ekspansif, atau iritable Grandiositas/kepercayaan diri berlebih Bicara cepat dan banyak Perhatian mudah teralih Peningkatan energi dan hiperaktivitas psikomotor Gagasan pikiran berlomba Kurang butuh tidur Sembrono
Episode Depresif 3 gejala utama depresi: 1. Mood depresif 2. Kehilangan minat dan kegembiraan 3. Berkurangnya energi mudah lelah hipoaktivitas
Gejala lainnya: - konsentrasi & perhatian berkurang - kepercayaan diri berkurang - pesimistis & suram - tidur terganggu - nafsu makan berkurang - gagasan tentang rasa bersalah, tidak berguna, & bunuh diri cemas Pemeriksaan Status Mentalis Episode Mania Episode Depresi Gambaran umum Elasi, mudah tersinggung, peningkatan aktivitas, cepat marah Retardasi psikomotor, bungkuk, tidak spontan, menghindari tatap mata Mood, afek Ceria berlebih, optimisme meningkat Depresi, menarik diri Bicara Cepat dan banyak flight of ideas Sedikit, suara pelan Gangguan persepsi Waham & halusinasi yang parah Mood congruent (waham & halusinasi) Pikiran Berlebihan waham kebesaran Pandangan negatif Pedoman Diagnostik F31.0 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Hipomanik Untuk menegakkan diagnosis pasti: a) Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk hipomania (F30.0) b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau F31.1 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Tanpa Gejala Psikotik Untuk menegakkan diagnosis pasti: a) Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala psikotik (F30.1) b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau F31.2 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Dengan Gejala Psikotik Untuk menegakkan diagnosis pasti: a) Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala psikotik (F30.2) b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau Untuk menegakkan diagnosis pasti: a) Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan (F32.0) ataupun sedang (F32.1) b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau F31.3 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Ringan atau Sedang F31.4 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat Tanpa Gejala Psikotik F31.5 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Depresif Berat Dengan Gejala Psikotik Untuk menegakkan diagnosis pasti: a) Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2) b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau Untuk menegakkan diagnosis pasti: a) Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala psikotik (F32.3) b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau F31.6 Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Campuran Untuk menegakkan diagnosis pasti: a) Episode yang sekarang menunjukkan gejala-gejala maniak, hipomanik, dan depresif yang tercampur atau bergantian dengan cepat (gejala mania/hipomania dan depresi sama-sama mencolok selama masa terbesar dari episode penyakit yang sekarang dan telah berlangsung sekurang-kurangnya 2 minggu) b) Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif, atau campuran) di masa lampau Sekarang tidak menderita gangguan afektif yang nyata selama beberapa bulan terakhir ini, tetapi pernah mengalami sekurang-kurangnya satu episode afektif (hipomanik/manik/campuran) di masa lampau dan ditambah sekurang-kurangnya satu episode afektif lain (hipomanik, manik, atau campuran di masa lampau) F31.7 Gangguan Afektif Bipolar, Kini Dalam Remisi F31.8 Gangguan Afektif Bipolar Lainnya F31.9 Gangguan Afektif Bipolar YTT Diagnosis Multiaksial Aksis I F31.2 Episode Gangguan Afektif Bipolar, Episode Kini Manik Dengan Gejala Psikotik
Aksis II Z.03.2 Tidak ada diagnosis aksis II Aksis III Tidak ada diagnosis Aksis IV Tidak ada diagnosis Aksis V Skala GAF: 50 (gejala berat, disabilitas berat) Pemeriksaan Penunjang 1. MRI: pembesaran ventrikel tertius disfungsi hipotalamus 2. Positron Emission Tomographic (PET): penurunan aktivitas metabolisme pada lobus frontalis
Abnormalitass pada bagian tersebut gangguan pengaturan mood dan fungsi kognitif Referensi Maslim, Rusdi. Diagnosis Gangguan Jiwa, Rujukan Ringkas PPDGJ-III dan DSM-5. jakarta. 2013: hal. 62-63