You are on page 1of 17

Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 1

TUGAS PAPER ILMU BAHAN MAKANAN


REMPAH -REMPAHAN
Sub Tema : Pangium edule
(Indonesian : Keluak atau Keluwak ; Malaysia : Kepayang)
Diajukan Sebagai Salah Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ilmu Bahan Makanan
PJMK : Fitriyono Ayustaningwarno S.TP., M.Si.



Oleh :
Vivilia Niken Hastuti
22030113120025


PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
2014
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas paper matakuliah Ilmu Bahan
Makanan ini. Penulisan tugas paper ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi
penugasan mata kuliah Ilmu Bahan Makanan semester 2 (S1) Ilmu Gizi pada Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.
Makalah ini saya susun dari beberapa jurnal referensi untuk memenuhi
sejumlah pokok materi dalam ulasan yang akan saya bahas yaitu mengenai kajian
rempah-rempahan secara umum dan mengkhususkan pada sub pokok Pangium edule
(Indonesi an : Keluak atau Keluwak ; Malaysia : Kepayang)
Diharapkan melalui tugas paper ini dapat bermanfaat secara maksimal untuk
diri saya pribadi dan pembaca sekalian. Tidak lupa pada bahasan ini saya menyadari
bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak serta para dosen
pembimbing, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, saya
mengucapkan terima kasih. Serta kritik dan saran yang membangun sangat
diharapakan demi perbaikan pada penyusunan paper ini.
Semarang, 13 Juni 2014

Penulis




Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 3

DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul .......................................................................................................... 1
Kata Pengantar ......................................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 4
1.1. Latar Belakang ............................................................................... 4
1.2. Perumusan Masalah ....................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 6
2.1. Definisi ........................................................................................... 6
2.2. Distribusi ........................................................................................ 8
2.3. Komposisi ...................................................................................... 8
2.4.Sifat Khas ........................................................................................ 9
2.5. Hasil Pengolahan ............................................................................ 10
2.6. Manfaat .......................................................................................... 12
2.7. Penyimpanan .................................................................................. 13
2.8. Mutu ............................................................................................... 14
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA



Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 4

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keanekaragaman sumber daya hayati di Indonesia cukup tinggi termasuk
sebagai bahan rempah. Bahan rempah telah dikenal sejak berabad-abad yang
lalu. Salah satunya adalah kluwak, dengan nama speciesnya Pangium edule
Reinw. Kluwak diperoleh masyarakat dengan cara mengambilnya dari
pohonnya yang diambil bijinya. Pohon kluwak tingginya mampu 40 meter dan
diameter batangnya 2,5 meter. Tumbuh liar di daerah 1000 m dpl (diatas
permukaan laut) di seluruh Indonesia. Tanaman ini merupakan khas
vegetasi dari Indonesia dan namun juga Papua Nugini. Penelitian
menyebutkan bahwa tanaman kluwak tergolong tanaman obat yang beracun.
[1]

Namun seiring perkembangan dan pengolahan pemanfaatan oleh masyarakat
sekitar, khususnya Indonesia sendiri, buah dari tanaman ini merupakan salah
satu bumbu dapur khas Asia tenggara atau yang lazim disebut sebagai
rempah-rempah. Selain sebagai salah satu rempah bumbu dapur, kluwak juga
merupakan sumber bahan pengawet alami yang aman dikonsumsi. Kluwak
sudah dikenal luas di masyarakat sebagai bumbu penyedap dalam pengolahan
daging.
[2]
Agar dihasilkan bahan pengawet alami yang baik, perlu adanya
ekstraksi, agar didapatkan bahan pengawet yang berkualitas.

1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Definisi Kluwak?
1.2.2 Bagaimana sifat khas pada Kluwak?
1.2.3 Bagaimana hasil pengolahan pada Kluwak?
1.2.4 Bagaimana manfaat pada Kluwak?
1.2.5 Bagaimana nilai mutu pada Kluwak?
1.2.6 Bagaimana cara penyimpanan Kluwak?
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 5


1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui deskripsi umum tanaman Kluwak.
1.3.2 Mengetahui komposisi pada Kluwak.
1.3.3 Mengetahui sifat khas pada Kluwak.
1.3.4 Mengetahui hasil pengolahan pada Kluwak.
1.3.5 Mengetahui manfaat pada Kluwak.
1.3.6 Mengetahui nilai mutu pada Kluwak.
1.3.7 Mengetahui cara penyimpanan Kluwak.

1.4 Manfaat
1.4.1 Mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan Kluwak
1.4.2 Memaksimalkan pemanfaatan hasil pengolahan pada Kluwak.
1.4.3 Mengetahui cara penyimpanan Kluwak.











Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 6

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi
Kluwak (Pangium edule Reinw) mempunyai nama umum dalam bahasa
Indonesia : Kluwak, kluwek, picung. Sedangkan dalam bahasa Sunda :
kepayang dan Melayu : Kepayang, Payang. Sedangkan di wilayah endemik
lain, yaitu Papua Nugini mempunyai nama lokal Khali.
[1]


Ganbar : Biji kluwak tua

Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Flacourtiaceae
Genus : Pangium
Spesies : Pangium edule Reinw
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 7


Pohon kepayang, pohon dan buah ini disebut dengan berbagai nama seperti
kepayang (Melayu dan Jawa), kluwek, keluwek, kluwak, keluak (Jawa),
picung (Sunda), pucung (Betawi), atau pohon lunglai), kalawak (Banjar), atau
panarassan (Toraja), sedangkan oleh masyarakat Dayak Kenyah disebut
payang kayu.
[3]
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai false durian, football
fruit, atau raual. Dan nama latin tumbuhan kepayang atau kluwek ini adalah
Pangium edule. Pohon, kluwek, atau picung ini dikenal sebagai kepayang
karena jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu dapat menimbulkan efek mabuk
kepayang. Bahkan istilah mabuk kepayang dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia salah satunya mempunyai arti mabuk karena makan buah
kepayang. Anehnya, meski memabukkan kepayang / kluwak ini justru sering
dipakai sebagai bumbu masakan terutama rawon. Disebut sebagai durian atau
false durian diduga lantaran buahnya yang berbau tajam akibat hydrocyanic
acid yang terkandung di dalamnya, sehingga orang Eropa keliru menyebut
buah ini dengan nama durian. Sedangkan nama football fruit lebih disebabkan
oleh bentuk buah kepayang yang mirip bola rugby atau American Football.

Pohon dan buah kepayang (Pangium edule)
Habitusnya berupa pohon besar, pohon kepayang atau kluwek (Pangium
edule ) berbatang lurus mempunyai tinggi yang bisa mencapai 60 meter
dengan diameter batang mencapai 120 cm. Percabangannya tidak terlalu rapat.
Daunnya berbentuk jantung, dengan lebar 15 cm dan panjang 20 cm,
berwarna hijau gelap dan mengkilap di bagian atas, sementara bagian
bawahnya agak keputihan dan sedikit berbulu. Bunga kepayang atau kluwak
(Pangium edule) tumbuh di pucuk ranting, berwarna putih kehijauan, mirip
dengan bunga pepaya. Buah kepayang berbentuk lonjong dengan bagian
ujung dan pangkal meruncing, berukuran panjang 30 cm dan lebar 20 cm.
Bentuk buah kepayang mirip bola rugby atau American Football. Warna kulit
buah cokelat, dengan permukaan agak berbulu. Daging buah putih dan lunak.
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 8

Biji kepayang bertempurung, berbentuk asimetris, dengan ukuran 3 4 cm.
Tempurung biji bertekstur dengan warna cokelat kehitaman. Ketebalan
tempurung antara 3 - 4 mm dan sangat keras. Buah berminyak, berdaging,
manis, mempunyai aroma, berwarna putih kehijau-hijauan jika segar dan
setelah itu berwarna hitam.
[3]
Biji dimanfaatkan sebagai bahan penyedap.

Tanaman ini tumbuh di hutan hujan tropika basah dan merupakan tanaman
asli yang tumbuh mulai dari Asia Tenggara hingga Pasifik Barat, termasuk di
Indonesia.Kepayang yang merupakan anggota family Flacourtiaceae mampu
tumbuh di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1.500 mdpl.

2.2 Distribusi
Di hutan primer di ketinggian rendah dan menengah. Daun menghasilkan
glikosida cyanogenetik, gynocardine, identik dengan yang ditemukan dalam
odorata Gynocardia.
[4,5]
Enzim emulsion seperti, gynocardase, telah
diidentifikasi dengan glukosida tersebut menghasilkan minyak Kernel pamitic
dan asam oleat, dan minyak optikaktif, baik hydnocarpic atau chaulmoogric,
atau keduanya.
[5]
Awalnya minyak biji ini dianggap beracun.
[4]
Biji, buah,
daun dan kulit kayu memiliki sifat narkotika, dalam jumlah yang berlebihan
dapat menyebabkan kantuk, sakit kepala, mabuk, delirium atau bahkan
kematian.

Penggunaan
Masakan
Bagian yang dapat dimakan yaitu bagian biji pulp sekitarnya benih
yang dimakan di beberapa Negara bagian Filipina. Namun, ada
laporan bahwa hal itu menyebabkan sakit kepala. Meskipun minyak
kernel dianggap beracun, itu diberikan dimakan oleh seduhan atau
menggongseng.

Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 9


Obat
Biji yang digerus dapat digunakan untuk obat bisul. Daun memiliki
sifat anthelminthic.
Teknologi mutakhir
1. Bahan sampingan keluak yaitu tempurungnya bersama tempurung
Kelapa dan tempurung Keluak untuk dalam penelitian terbaru
dimanfaatkan sebagai elektroda EDLC (Kapasitansi Electric Double
Layer Capacitor).
[7]

2. Produksi minyak dari biji keluak menghasilkan limbah biomassa
yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar industry yang disebut
biomass pellets (biopelletsz) yaitu seukuran briket.
[8]


2.3 Komposisi
Kandungan kimia biji kluwak

1. Vitamin C
2. ion besi
3. betakaroten
4. asam sianida (sifatnya beracun, mudah menguap pada suhu 26C, bila
terhirup binatang ternak dapat mengakibatkan kematian).
5. asam asam hidnokarpat
6. asam khaulmograt
7. asam glorat
8. tanin (sebagai pengawet ikan)

2.4 Sifat Khas
Seperti namanya, tanaman ini mampu membuat orang menjadi kepayang
(mabuk atau pusing). Hal ini dikarenakan, terutama bijinya, mengandung
asam sianida dalam konsentrasi tinggi. Selain asam sianida, beberapa
kandungan kimia lainnya yang terdapat pada buah kepayang (Pangium edule)
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 10

antara lain vitamin C, ion besi, betakaroten, asam hidnokarpat, asam
khaulmograt, asam glorat, dan tanin. Berbagai kandungan zat tersebut
menjadikan tanaman kepayang, kluwek, picung atau Pangium edule memiliki
berbagai macam manfaat dan kegunaan, seperti : bahan batang korek api
(batang), obat cacing (daun), antiseptik, penghilang kutu, bahan pengawet,
dan bahan pembuat minyak (biji). Manfaat yang tidak kalah pentingnya
adalah buahnya yang sering kali digunakan sebagai bumbu dapur masakan
Indonesia seperti rawon. Bijinya pun dapat dimakan langsung setelah
menjalani proses pemeraman untuk menghilangkan zat asam sianida yang
dikandungnya. Meskipun demikian bila dimakan dalam jumlah tertentu
apalagi bagi yang kurang tahan dapat mengakibatkan efek pusing (mabuk).
Selain itu, kayu kepayang juga cukup baik dan kuat sebagai bahan
pertukangan. Dan lagi, tumbuhan asli Indonesia ini memiliki perakaran yang
kuat sehingga cocok digunakan sebagai pohon pelindung dan penghijuan
didaerah aliran sungai. Untuk menghilangkan kandungan asam sianida, buah
kepayang atau kluwek yang telah matang dan jatuh dari pohon dikumpulkan
dalam satu karung dan dibiarkan basah oleh air hujan atau malah direndam
dalam air dalam waktu 10 - 14 hari. Dengan begitu, selain kulit atau sabutnya
lebih mudah dikupas juga dapat menghilangkan racun asam sianida yang
terdapat pada bijinya. Meskipun bukan termasuk tanaman langka, namun
nyatanya pohon kepayang kini mulai jarang ditemukan akibat kurangnya
pembudiyaan yang konsisten.
[9]

2.5 Hasil Pengolahan
RAWON DAGING SAPI
Bahan:
~ 700 gram iga sapi, dipotong - potong
~ 2 lembar daun salam
~ 3 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 11

~ 6 lembar daun jeruk, dibuang tulang daunnya
~ 2 cm lengkuas, dimemarkan
~ 2 batang daun bawang, dipotong 1 cm
~ 3 sendok teh garam
~ 2 sendok teh gula pasir
~ 2.000 ml air
~ 2 sendok makan minyak untuk menumis

Bumbu halus :
~ 12 butir bawang merah
~ 6 siung bawang putih
~ 4 buah keluak, direndam air hangat
~ 5 butir kemiri, disangrai
~ 1 sendok teh ketumbar
~ 2 cm kunyit, dibakar
~ 1 cm jahe

Bahan sambal (ulek rata) :
~ 10 buah cabai rawit merah, direbus
~ 10 buah cabai merah keriting, direbus
~ 2 sendok teh terasi, dibakar
~ sendok teh garam
~ sendok teh gula pasir

Bahan pelengkap :
~ 150 gram taoge pendek
~ 2 sendok makan bawang merah goreng
~ 2 buah jeruk nipis


Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 12

Cara Membuat:
1. Rebus iga diatas api kecil sampai matang dan berkaldu. Sisihkan.
2. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, daun salam, serai, daun jeruk, dan
lengkuas sampai harum. Tambahkan daun bawang. Tumis sampai layu.
3. Masukkan ke dalam rebusan iga. Tambahkan garam dan gula pasir. Masa di
atas api kecil sampai matang dan meresap.
4. Sajikan bersama sambal dan pelengkapnya.
tips *
Untuk menghilangkan lemak pada rebusan iga, simpan dulu iga dan kaldunya
dalam lemari es sampai lemak membeku. Buang lemak bekunya.

2.6 Manfaat

Kegunaan pohon kepayang :
1. kayunya digunakan untuk membuat batang korek api
2. daunnya sebagai obat cacing
3. Bijinya sebagai antiseptik
4. Bijinya dihaluskan dapat menghilangkan kutu pada kerbau
5. Biji kluwak dapat dibuat minyak sebagai pengganti minyak kelapa
6. Bijinya sebagai bahan pengawet alami pada daging giling.
[3]

Salah satu penelitian menyebutkan bahwa senyawa sampingan hasil ekstraksi
biji keluak ini mengandung senyawa polyfenol dengan khasiatnya yang
dipercaya sebagai antioksidan, antikarsinogenik, antimutasigen, antialergi dan
antiaging. Namun penelitian ini terus berlanjut dan dikembangkan sebagai
antioksidan sintetik.
[2,10]

Selain itu penelitian lain mencoba mengungkap pengaruh hasil ekstraksi biji
keluak (fenolik dan alkaloid) sebagai antibakteri yang melawan Salmonella
typhimurium dan Listeria monocytogenes.
[10]
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 13


Pemanfaatan diluar konsumsi adalah sebagai pengawet ikan, yaitu dengan
cara sebagai berikut :
Kluwak digunakan sebagai pengawet ikan : untuk 50 kg tangkapan ikan,
digunakan 1 kg biji kluwak yang telah dicacah dan dicampur garam sebanyak
1 kg, campuran dilumurkan pada hasil tangkapan, dan disimpan dalam ember
plastik tertutup. Asam sianida biji kluwak akan mengawetkan ikan selama 6
hari, setiap hari dibuka selama 5 menit untuk menguapkan asam sianidanya.
Pengawetan ikan ini telah dipakai para nelayan di Banten. Menggunakan biji
kluwak jauh lebih ekonomis daripada menggunakan es batu. Untuk es batu
penggunaannya 1 : 1 sedangkan menggunakan biji kluwak hanya 50 : 1 saja.

2.7 Penyimpanan
Buah-buah tersebut dibiarkan matang dan jatuh sendiri kemudian
dikumpulkan dalam satu karung. Buah sengaja dibiarkan basah ole air hujan
dan dalam waktu 10 - 14 hari akan membusuk. Tujuannya supaya kulit atau
sabutnya lebih mudah dikupas dan menghilangkan racun asam sianida yang
terdapat pada biji kluwak. Setelah dikupas, akan didapatkan kulit yang keras
seperti batok kelapa yang berisi daging berwarna putih. Daging inilah yang
digunakan sebagai bumbu masak. Namun pada umumnya kluwak yang
digunakan adalah kluwak berwarna hitam. Untuk membuatnya hitam, maka
kluwak perlu diproses kembali agar di dapat warna hitam.
Caranya :
1. Ambil biji kluwak sebanyak 20 biji, cuci, rebus selama 1 jam, keringkan.
2. Ambil wadah tertutup letakkan abu sekam di dasar wadah, letakkan kluwak,
dan tutup kembali dengan abu sekam hingga seluruh permukaan tertutup abu.
Proses pendiaman kluwak dalam abu sekam disebut pemeraman atau
fermentasi.
[4]

3. Diamkan selama 15 hari, bersihkan, kluwak siap digunakan.

Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 14


2.8 Mutu
Tips memilih biji kluwak yang bermutu bagus :
Pilih yang batoknya tidak berjamur.
Kocok - kocok, ambil bila terasa berat dan koplok biasanya daging
buahnya bagus dan berwarna hitam.
Apabila tidak menemukan yang koplok, minta izin penjualnya untuk
pecahkan satu dan lihat isinya.
Daging buah yang bagus berwarna hitam pekat, jangan ambil bila
berwarna kelabu atau berjamur, karena itu kluwek yang sudah
kadaluwarsa. Kalau dagingnya agak putih, berarti kluweknya masih
muda. Pada waktu akan di gunakan, pecahkan batoknya dengan ulekan
batu atau martil. Ambil sedikit dagingnya dengan sendok teh, cicipi,
kalau pahit jangan di gunakan.
Walau kluwek yang bagus bentuknya bulat seperti bentuk batoknya
dan utuh, tapi kalau dapat yang sudah mengering dan menempel
pada batoknya tidak apa-apa, asalkan tetap berwarna hitam pekat dan
tidak pahit. Masih bisa dipakai, asalkan di rendam dulu dengan air
panas.






Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 15

BAB III
PENUTUP

Bahan rempah telah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Salah satunya adalah
kluwak, dengan nama speciesnya Pangium edule Reinw. Kluwak diperoleh
masyarakat dengan cara mengambilnya dari pohonnya yang diambil bijinya. Pohon
kluwak tingginya mampu 40 meter dan diameter batangnya 2,5 meter. Tumbuh liar di
daerah 1000 m dpl (diatas permukaan laut) di seluruh Indonesia. Buah (biji) dari
tanaman ini merupakan salah satu bumbu dapur khas Asia tenggara atau yang lazim
disebut sebagai rempah-rempah. Selain sebagai salah satu rempah bumbu dapur,
kluwak juga merupakan sumber bahan pengawet alami yang aman dikonsumsi.
Namun seiring perkembangan teknologi yang mutakhir sekarang pemanfaatan
tanaman ini tidak sebatas pada bijinya saja, namun juga bahan sampingannya
(tempurung) dimanfaatkan untuk sebagai elektroda EDLC (Kapasitansi Electric
Double Layer Capacitor) serta pada produksi minyak dari biji keluak menghasilkan
limbah biomassa yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar industry yang disebut
biomass pellets (biopelletsz) yaitu seukuran briket. Selanjutnya melalui penelitian
penelitian ke depan diharapkan tanaman kluwak ini dapat dimanfaatkan secara lebih
luas.







Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 16

Daftar Pustaka
1. Prescott TAK, Kiapranis R, Maciver SK. Comparative ethnobotany and in-
the-field antibacterial testing of medicinal plants used by the Bulu and inland
Kaulong of Papua New Guinea. J Ethnopharmacol [Internet]. Elsevier Ireland
Ltd; 2012;139(2):497503.
Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jep.2011.09.058
2. Datyo Prishandono, Lilik Eka Radiati, Djalal Rosyidi. Pengaruh Penambahan
Ekstrak Picung (Pangium edule) dengan Air dan Etanol terhadap Recovery
Escherichia coli dan Staphylococcus sp serta Total Mikrobia pada Daging
Sapi Giling. Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Malang
3. Susiarti S, Setyowati FM. Bahan Rempah Tradisional dari Masyarakat Dayak
Kenyah di Kalimantan Timur Traditional spices of Dayak Kenyah society in
East Kalimantan. 2005;6:2857.
4. Webber BL, Miller RE. Gynocardin from Baileyoxylon lanceolatum and a
revision of cyanogenic glycosides in Achariaceae. 2008;36:54553.
5. Moure , Cruz JM, Franco D, Domnguez JM, Sineiro J, Domnguez H, et
al. Natural antioxidants from residual sources. 2001;72.
6. Andarwulan N, Fardiaz S, Apriyantono A, Hariyadi P. Mobilization of
primary metabolites and phenolics during natural fermentation in seeds of
Pangium edule Reinw . 1999;35:197204.
7. Haniffudin Nurdiansah dan Diah Susanti. Aktivasi T. Pengaruh Variasi
Temperatur Karbonisasi dan Karbon Aktif Tempurung Kelapa dan
Kapasitansi Electric Double Layer Capacitor. 2013;2(1).
8. Akhyar Ali, Fajar Restuhadi. Optimasi Pembuatan Biopellets dari Bungkil
Picung (Pangium edule Reinw) dengan Penambahan Solar dan Perekat
Tapioka. SAGU;ISSN 1412-4424;Vol.9 No. 1 : 1-7
9. Kennedy J. Agricultural systems in the tropical forest: A critique framed by
tree crops of Papua New Guinea. Quat Int [Internet]. Elsevier Ltd and
INQUA; 2012;249:14050.
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 17

Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.quaint.2011.06.020
10. Fook Yee Chye, Kheng Yuen Sim. Antioxidative and Antibacterial Activities
of Pangium edule Seed Extracts. International Journal of Pharmacology ;ISSN
1811-7775; 5 (5) : 285-297, 2009.

You might also like