Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 1
TUGAS PAPER ILMU BAHAN MAKANAN
REMPAH -REMPAHAN Sub Tema : Pangium edule (Indonesian : Keluak atau Keluwak ; Malaysia : Kepayang) Diajukan Sebagai Salah Syarat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Bahan Makanan PJMK : Fitriyono Ayustaningwarno S.TP., M.Si.
Oleh : Vivilia Niken Hastuti 22030113120025
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2014 Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tugas paper matakuliah Ilmu Bahan Makanan ini. Penulisan tugas paper ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi penugasan mata kuliah Ilmu Bahan Makanan semester 2 (S1) Ilmu Gizi pada Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. Makalah ini saya susun dari beberapa jurnal referensi untuk memenuhi sejumlah pokok materi dalam ulasan yang akan saya bahas yaitu mengenai kajian rempah-rempahan secara umum dan mengkhususkan pada sub pokok Pangium edule (Indonesi an : Keluak atau Keluwak ; Malaysia : Kepayang) Diharapkan melalui tugas paper ini dapat bermanfaat secara maksimal untuk diri saya pribadi dan pembaca sekalian. Tidak lupa pada bahasan ini saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak serta para dosen pembimbing, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih. Serta kritik dan saran yang membangun sangat diharapakan demi perbaikan pada penyusunan paper ini. Semarang, 13 Juni 2014
Penulis
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 3
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul .......................................................................................................... 1 Kata Pengantar ......................................................................................................... 2 Daftar Isi ................................................................................................................... 3 BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 4 1.1. Latar Belakang ............................................................................... 4 1.2. Perumusan Masalah ....................................................................... 4 1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5 1.4. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 6 2.1. Definisi ........................................................................................... 6 2.2. Distribusi ........................................................................................ 8 2.3. Komposisi ...................................................................................... 8 2.4.Sifat Khas ........................................................................................ 9 2.5. Hasil Pengolahan ............................................................................ 10 2.6. Manfaat .......................................................................................... 12 2.7. Penyimpanan .................................................................................. 13 2.8. Mutu ............................................................................................... 14 BAB III PENUTUP ............................................................................................. 15 DAFTAR PUSTAKA
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 4
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keanekaragaman sumber daya hayati di Indonesia cukup tinggi termasuk sebagai bahan rempah. Bahan rempah telah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Salah satunya adalah kluwak, dengan nama speciesnya Pangium edule Reinw. Kluwak diperoleh masyarakat dengan cara mengambilnya dari pohonnya yang diambil bijinya. Pohon kluwak tingginya mampu 40 meter dan diameter batangnya 2,5 meter. Tumbuh liar di daerah 1000 m dpl (diatas permukaan laut) di seluruh Indonesia. Tanaman ini merupakan khas vegetasi dari Indonesia dan namun juga Papua Nugini. Penelitian menyebutkan bahwa tanaman kluwak tergolong tanaman obat yang beracun. [1]
Namun seiring perkembangan dan pengolahan pemanfaatan oleh masyarakat sekitar, khususnya Indonesia sendiri, buah dari tanaman ini merupakan salah satu bumbu dapur khas Asia tenggara atau yang lazim disebut sebagai rempah-rempah. Selain sebagai salah satu rempah bumbu dapur, kluwak juga merupakan sumber bahan pengawet alami yang aman dikonsumsi. Kluwak sudah dikenal luas di masyarakat sebagai bumbu penyedap dalam pengolahan daging. [2] Agar dihasilkan bahan pengawet alami yang baik, perlu adanya ekstraksi, agar didapatkan bahan pengawet yang berkualitas.
1.2 Rumusan Masalah 1.2.1 Definisi Kluwak? 1.2.2 Bagaimana sifat khas pada Kluwak? 1.2.3 Bagaimana hasil pengolahan pada Kluwak? 1.2.4 Bagaimana manfaat pada Kluwak? 1.2.5 Bagaimana nilai mutu pada Kluwak? 1.2.6 Bagaimana cara penyimpanan Kluwak? Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 5
1.3 Tujuan 1.3.1 Mengetahui deskripsi umum tanaman Kluwak. 1.3.2 Mengetahui komposisi pada Kluwak. 1.3.3 Mengetahui sifat khas pada Kluwak. 1.3.4 Mengetahui hasil pengolahan pada Kluwak. 1.3.5 Mengetahui manfaat pada Kluwak. 1.3.6 Mengetahui nilai mutu pada Kluwak. 1.3.7 Mengetahui cara penyimpanan Kluwak.
1.4 Manfaat 1.4.1 Mengetahui segala sesuatu yang berhubungan dengan Kluwak 1.4.2 Memaksimalkan pemanfaatan hasil pengolahan pada Kluwak. 1.4.3 Mengetahui cara penyimpanan Kluwak.
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 6
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Kluwak (Pangium edule Reinw) mempunyai nama umum dalam bahasa Indonesia : Kluwak, kluwek, picung. Sedangkan dalam bahasa Sunda : kepayang dan Melayu : Kepayang, Payang. Sedangkan di wilayah endemik lain, yaitu Papua Nugini mempunyai nama lokal Khali. [1]
Ganbar : Biji kluwak tua
Klasifikasi Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Violales Famili : Flacourtiaceae Genus : Pangium Spesies : Pangium edule Reinw Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 7
Pohon kepayang, pohon dan buah ini disebut dengan berbagai nama seperti kepayang (Melayu dan Jawa), kluwek, keluwek, kluwak, keluak (Jawa), picung (Sunda), pucung (Betawi), atau pohon lunglai), kalawak (Banjar), atau panarassan (Toraja), sedangkan oleh masyarakat Dayak Kenyah disebut payang kayu. [3] Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai false durian, football fruit, atau raual. Dan nama latin tumbuhan kepayang atau kluwek ini adalah Pangium edule. Pohon, kluwek, atau picung ini dikenal sebagai kepayang karena jika dikonsumsi dalam jumlah tertentu dapat menimbulkan efek mabuk kepayang. Bahkan istilah mabuk kepayang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia salah satunya mempunyai arti mabuk karena makan buah kepayang. Anehnya, meski memabukkan kepayang / kluwak ini justru sering dipakai sebagai bumbu masakan terutama rawon. Disebut sebagai durian atau false durian diduga lantaran buahnya yang berbau tajam akibat hydrocyanic acid yang terkandung di dalamnya, sehingga orang Eropa keliru menyebut buah ini dengan nama durian. Sedangkan nama football fruit lebih disebabkan oleh bentuk buah kepayang yang mirip bola rugby atau American Football.
Pohon dan buah kepayang (Pangium edule) Habitusnya berupa pohon besar, pohon kepayang atau kluwek (Pangium edule ) berbatang lurus mempunyai tinggi yang bisa mencapai 60 meter dengan diameter batang mencapai 120 cm. Percabangannya tidak terlalu rapat. Daunnya berbentuk jantung, dengan lebar 15 cm dan panjang 20 cm, berwarna hijau gelap dan mengkilap di bagian atas, sementara bagian bawahnya agak keputihan dan sedikit berbulu. Bunga kepayang atau kluwak (Pangium edule) tumbuh di pucuk ranting, berwarna putih kehijauan, mirip dengan bunga pepaya. Buah kepayang berbentuk lonjong dengan bagian ujung dan pangkal meruncing, berukuran panjang 30 cm dan lebar 20 cm. Bentuk buah kepayang mirip bola rugby atau American Football. Warna kulit buah cokelat, dengan permukaan agak berbulu. Daging buah putih dan lunak. Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 8
Biji kepayang bertempurung, berbentuk asimetris, dengan ukuran 3 4 cm. Tempurung biji bertekstur dengan warna cokelat kehitaman. Ketebalan tempurung antara 3 - 4 mm dan sangat keras. Buah berminyak, berdaging, manis, mempunyai aroma, berwarna putih kehijau-hijauan jika segar dan setelah itu berwarna hitam. [3] Biji dimanfaatkan sebagai bahan penyedap.
Tanaman ini tumbuh di hutan hujan tropika basah dan merupakan tanaman asli yang tumbuh mulai dari Asia Tenggara hingga Pasifik Barat, termasuk di Indonesia.Kepayang yang merupakan anggota family Flacourtiaceae mampu tumbuh di daerah dataran rendah hingga ketinggian 1.500 mdpl.
2.2 Distribusi Di hutan primer di ketinggian rendah dan menengah. Daun menghasilkan glikosida cyanogenetik, gynocardine, identik dengan yang ditemukan dalam odorata Gynocardia. [4,5] Enzim emulsion seperti, gynocardase, telah diidentifikasi dengan glukosida tersebut menghasilkan minyak Kernel pamitic dan asam oleat, dan minyak optikaktif, baik hydnocarpic atau chaulmoogric, atau keduanya. [5] Awalnya minyak biji ini dianggap beracun. [4] Biji, buah, daun dan kulit kayu memiliki sifat narkotika, dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan kantuk, sakit kepala, mabuk, delirium atau bahkan kematian.
Penggunaan Masakan Bagian yang dapat dimakan yaitu bagian biji pulp sekitarnya benih yang dimakan di beberapa Negara bagian Filipina. Namun, ada laporan bahwa hal itu menyebabkan sakit kepala. Meskipun minyak kernel dianggap beracun, itu diberikan dimakan oleh seduhan atau menggongseng.
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 9
Obat Biji yang digerus dapat digunakan untuk obat bisul. Daun memiliki sifat anthelminthic. Teknologi mutakhir 1. Bahan sampingan keluak yaitu tempurungnya bersama tempurung Kelapa dan tempurung Keluak untuk dalam penelitian terbaru dimanfaatkan sebagai elektroda EDLC (Kapasitansi Electric Double Layer Capacitor). [7]
2. Produksi minyak dari biji keluak menghasilkan limbah biomassa yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar industry yang disebut biomass pellets (biopelletsz) yaitu seukuran briket. [8]
2.3 Komposisi Kandungan kimia biji kluwak
1. Vitamin C 2. ion besi 3. betakaroten 4. asam sianida (sifatnya beracun, mudah menguap pada suhu 26C, bila terhirup binatang ternak dapat mengakibatkan kematian). 5. asam asam hidnokarpat 6. asam khaulmograt 7. asam glorat 8. tanin (sebagai pengawet ikan)
2.4 Sifat Khas Seperti namanya, tanaman ini mampu membuat orang menjadi kepayang (mabuk atau pusing). Hal ini dikarenakan, terutama bijinya, mengandung asam sianida dalam konsentrasi tinggi. Selain asam sianida, beberapa kandungan kimia lainnya yang terdapat pada buah kepayang (Pangium edule) Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 10
antara lain vitamin C, ion besi, betakaroten, asam hidnokarpat, asam khaulmograt, asam glorat, dan tanin. Berbagai kandungan zat tersebut menjadikan tanaman kepayang, kluwek, picung atau Pangium edule memiliki berbagai macam manfaat dan kegunaan, seperti : bahan batang korek api (batang), obat cacing (daun), antiseptik, penghilang kutu, bahan pengawet, dan bahan pembuat minyak (biji). Manfaat yang tidak kalah pentingnya adalah buahnya yang sering kali digunakan sebagai bumbu dapur masakan Indonesia seperti rawon. Bijinya pun dapat dimakan langsung setelah menjalani proses pemeraman untuk menghilangkan zat asam sianida yang dikandungnya. Meskipun demikian bila dimakan dalam jumlah tertentu apalagi bagi yang kurang tahan dapat mengakibatkan efek pusing (mabuk). Selain itu, kayu kepayang juga cukup baik dan kuat sebagai bahan pertukangan. Dan lagi, tumbuhan asli Indonesia ini memiliki perakaran yang kuat sehingga cocok digunakan sebagai pohon pelindung dan penghijuan didaerah aliran sungai. Untuk menghilangkan kandungan asam sianida, buah kepayang atau kluwek yang telah matang dan jatuh dari pohon dikumpulkan dalam satu karung dan dibiarkan basah oleh air hujan atau malah direndam dalam air dalam waktu 10 - 14 hari. Dengan begitu, selain kulit atau sabutnya lebih mudah dikupas juga dapat menghilangkan racun asam sianida yang terdapat pada bijinya. Meskipun bukan termasuk tanaman langka, namun nyatanya pohon kepayang kini mulai jarang ditemukan akibat kurangnya pembudiyaan yang konsisten. [9]
2.5 Hasil Pengolahan RAWON DAGING SAPI Bahan: ~ 700 gram iga sapi, dipotong - potong ~ 2 lembar daun salam ~ 3 batang serai, diambil putihnya, dimemarkan Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 11
~ 6 lembar daun jeruk, dibuang tulang daunnya ~ 2 cm lengkuas, dimemarkan ~ 2 batang daun bawang, dipotong 1 cm ~ 3 sendok teh garam ~ 2 sendok teh gula pasir ~ 2.000 ml air ~ 2 sendok makan minyak untuk menumis
Bumbu halus : ~ 12 butir bawang merah ~ 6 siung bawang putih ~ 4 buah keluak, direndam air hangat ~ 5 butir kemiri, disangrai ~ 1 sendok teh ketumbar ~ 2 cm kunyit, dibakar ~ 1 cm jahe
Bahan sambal (ulek rata) : ~ 10 buah cabai rawit merah, direbus ~ 10 buah cabai merah keriting, direbus ~ 2 sendok teh terasi, dibakar ~ sendok teh garam ~ sendok teh gula pasir
Bahan pelengkap : ~ 150 gram taoge pendek ~ 2 sendok makan bawang merah goreng ~ 2 buah jeruk nipis
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 12
Cara Membuat: 1. Rebus iga diatas api kecil sampai matang dan berkaldu. Sisihkan. 2. Panaskan minyak. Tumis bumbu halus, daun salam, serai, daun jeruk, dan lengkuas sampai harum. Tambahkan daun bawang. Tumis sampai layu. 3. Masukkan ke dalam rebusan iga. Tambahkan garam dan gula pasir. Masa di atas api kecil sampai matang dan meresap. 4. Sajikan bersama sambal dan pelengkapnya. tips * Untuk menghilangkan lemak pada rebusan iga, simpan dulu iga dan kaldunya dalam lemari es sampai lemak membeku. Buang lemak bekunya.
2.6 Manfaat
Kegunaan pohon kepayang : 1. kayunya digunakan untuk membuat batang korek api 2. daunnya sebagai obat cacing 3. Bijinya sebagai antiseptik 4. Bijinya dihaluskan dapat menghilangkan kutu pada kerbau 5. Biji kluwak dapat dibuat minyak sebagai pengganti minyak kelapa 6. Bijinya sebagai bahan pengawet alami pada daging giling. [3]
Salah satu penelitian menyebutkan bahwa senyawa sampingan hasil ekstraksi biji keluak ini mengandung senyawa polyfenol dengan khasiatnya yang dipercaya sebagai antioksidan, antikarsinogenik, antimutasigen, antialergi dan antiaging. Namun penelitian ini terus berlanjut dan dikembangkan sebagai antioksidan sintetik. [2,10]
Selain itu penelitian lain mencoba mengungkap pengaruh hasil ekstraksi biji keluak (fenolik dan alkaloid) sebagai antibakteri yang melawan Salmonella typhimurium dan Listeria monocytogenes. [10] Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 13
Pemanfaatan diluar konsumsi adalah sebagai pengawet ikan, yaitu dengan cara sebagai berikut : Kluwak digunakan sebagai pengawet ikan : untuk 50 kg tangkapan ikan, digunakan 1 kg biji kluwak yang telah dicacah dan dicampur garam sebanyak 1 kg, campuran dilumurkan pada hasil tangkapan, dan disimpan dalam ember plastik tertutup. Asam sianida biji kluwak akan mengawetkan ikan selama 6 hari, setiap hari dibuka selama 5 menit untuk menguapkan asam sianidanya. Pengawetan ikan ini telah dipakai para nelayan di Banten. Menggunakan biji kluwak jauh lebih ekonomis daripada menggunakan es batu. Untuk es batu penggunaannya 1 : 1 sedangkan menggunakan biji kluwak hanya 50 : 1 saja.
2.7 Penyimpanan Buah-buah tersebut dibiarkan matang dan jatuh sendiri kemudian dikumpulkan dalam satu karung. Buah sengaja dibiarkan basah ole air hujan dan dalam waktu 10 - 14 hari akan membusuk. Tujuannya supaya kulit atau sabutnya lebih mudah dikupas dan menghilangkan racun asam sianida yang terdapat pada biji kluwak. Setelah dikupas, akan didapatkan kulit yang keras seperti batok kelapa yang berisi daging berwarna putih. Daging inilah yang digunakan sebagai bumbu masak. Namun pada umumnya kluwak yang digunakan adalah kluwak berwarna hitam. Untuk membuatnya hitam, maka kluwak perlu diproses kembali agar di dapat warna hitam. Caranya : 1. Ambil biji kluwak sebanyak 20 biji, cuci, rebus selama 1 jam, keringkan. 2. Ambil wadah tertutup letakkan abu sekam di dasar wadah, letakkan kluwak, dan tutup kembali dengan abu sekam hingga seluruh permukaan tertutup abu. Proses pendiaman kluwak dalam abu sekam disebut pemeraman atau fermentasi. [4]
3. Diamkan selama 15 hari, bersihkan, kluwak siap digunakan.
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 14
2.8 Mutu Tips memilih biji kluwak yang bermutu bagus : Pilih yang batoknya tidak berjamur. Kocok - kocok, ambil bila terasa berat dan koplok biasanya daging buahnya bagus dan berwarna hitam. Apabila tidak menemukan yang koplok, minta izin penjualnya untuk pecahkan satu dan lihat isinya. Daging buah yang bagus berwarna hitam pekat, jangan ambil bila berwarna kelabu atau berjamur, karena itu kluwek yang sudah kadaluwarsa. Kalau dagingnya agak putih, berarti kluweknya masih muda. Pada waktu akan di gunakan, pecahkan batoknya dengan ulekan batu atau martil. Ambil sedikit dagingnya dengan sendok teh, cicipi, kalau pahit jangan di gunakan. Walau kluwek yang bagus bentuknya bulat seperti bentuk batoknya dan utuh, tapi kalau dapat yang sudah mengering dan menempel pada batoknya tidak apa-apa, asalkan tetap berwarna hitam pekat dan tidak pahit. Masih bisa dipakai, asalkan di rendam dulu dengan air panas.
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 15
BAB III PENUTUP
Bahan rempah telah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Salah satunya adalah kluwak, dengan nama speciesnya Pangium edule Reinw. Kluwak diperoleh masyarakat dengan cara mengambilnya dari pohonnya yang diambil bijinya. Pohon kluwak tingginya mampu 40 meter dan diameter batangnya 2,5 meter. Tumbuh liar di daerah 1000 m dpl (diatas permukaan laut) di seluruh Indonesia. Buah (biji) dari tanaman ini merupakan salah satu bumbu dapur khas Asia tenggara atau yang lazim disebut sebagai rempah-rempah. Selain sebagai salah satu rempah bumbu dapur, kluwak juga merupakan sumber bahan pengawet alami yang aman dikonsumsi. Namun seiring perkembangan teknologi yang mutakhir sekarang pemanfaatan tanaman ini tidak sebatas pada bijinya saja, namun juga bahan sampingannya (tempurung) dimanfaatkan untuk sebagai elektroda EDLC (Kapasitansi Electric Double Layer Capacitor) serta pada produksi minyak dari biji keluak menghasilkan limbah biomassa yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar industry yang disebut biomass pellets (biopelletsz) yaitu seukuran briket. Selanjutnya melalui penelitian penelitian ke depan diharapkan tanaman kluwak ini dapat dimanfaatkan secara lebih luas.
Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 16
Daftar Pustaka 1. Prescott TAK, Kiapranis R, Maciver SK. Comparative ethnobotany and in- the-field antibacterial testing of medicinal plants used by the Bulu and inland Kaulong of Papua New Guinea. J Ethnopharmacol [Internet]. Elsevier Ireland Ltd; 2012;139(2):497503. Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jep.2011.09.058 2. Datyo Prishandono, Lilik Eka Radiati, Djalal Rosyidi. Pengaruh Penambahan Ekstrak Picung (Pangium edule) dengan Air dan Etanol terhadap Recovery Escherichia coli dan Staphylococcus sp serta Total Mikrobia pada Daging Sapi Giling. Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya Malang 3. Susiarti S, Setyowati FM. Bahan Rempah Tradisional dari Masyarakat Dayak Kenyah di Kalimantan Timur Traditional spices of Dayak Kenyah society in East Kalimantan. 2005;6:2857. 4. Webber BL, Miller RE. Gynocardin from Baileyoxylon lanceolatum and a revision of cyanogenic glycosides in Achariaceae. 2008;36:54553. 5. Moure , Cruz JM, Franco D, Domnguez JM, Sineiro J, Domnguez H, et al. Natural antioxidants from residual sources. 2001;72. 6. Andarwulan N, Fardiaz S, Apriyantono A, Hariyadi P. Mobilization of primary metabolites and phenolics during natural fermentation in seeds of Pangium edule Reinw . 1999;35:197204. 7. Haniffudin Nurdiansah dan Diah Susanti. Aktivasi T. Pengaruh Variasi Temperatur Karbonisasi dan Karbon Aktif Tempurung Kelapa dan Kapasitansi Electric Double Layer Capacitor. 2013;2(1). 8. Akhyar Ali, Fajar Restuhadi. Optimasi Pembuatan Biopellets dari Bungkil Picung (Pangium edule Reinw) dengan Penambahan Solar dan Perekat Tapioka. SAGU;ISSN 1412-4424;Vol.9 No. 1 : 1-7 9. Kennedy J. Agricultural systems in the tropical forest: A critique framed by tree crops of Papua New Guinea. Quat Int [Internet]. Elsevier Ltd and INQUA; 2012;249:14050. Paper IBM | REMPAH REMPAH (Pangium edule) KLUWAK 17
Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.quaint.2011.06.020 10. Fook Yee Chye, Kheng Yuen Sim. Antioxidative and Antibacterial Activities of Pangium edule Seed Extracts. International Journal of Pharmacology ;ISSN 1811-7775; 5 (5) : 285-297, 2009.